Anda di halaman 1dari 15

ARUS LISTRIK

LISTRIK
listrik itu terdiri dari 1 atom . atom ini ukurannya sangat kecil di dalam atom terbentuk dari
elektron.dalam atom ini terdiri dari proton dan neutron .atom bergerak secepat kilat
kecepatanya 300.000km/s kalo kita ketahui listrik itu ibarat tidak bergerak karena
kecepatanya.dan sama dengan kecepatan cahaya.listrik mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif. ibarat air yang mengalir dari sumber tinggi keseumber yang lebih rendah.listrik
hanya dapat mengalir pada konduktor karena di dalam konduktor terdapat elektron
elektron ini yang dapat membuat listrik mengalir. listrik dapat mengalir dan
pengelompokan hantaran listrik yaitu: konduktor adalah penghantar listrik yang sangat
kuat dan bagus dalam mengalirkan listrik ,konduktor ini terdiri dari
besi,baja,tembaga,emas dan lain lain yang kedua semi konduktor yaitu penghantar yang
dapat menghatarkan listrik namun lemah penghantar jenis ini tidak di gunakan untuk
mengalirkan listrik yang termasuk pengahtar jenis ini antara lain aluminium. dan isolatora
dalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrk.
Listrik memegang peranan yang vital dalam kehidupan. Dapat dikatakan bahwa listrik
telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun
industri. Mulai dari peralatan dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat
terbang, semua memerlukan listrik.
Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi kinetik melalui generator menjadi listrik.
Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang dihasilkan dari
pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara dan gas atau bisa juga dari aliran
air atau dari aliran udara. Intinya adalah energi listrik dihasilkan dari pengubahan sumber
energi lain.
Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan kekurangan. Sumber energi
fosil mudah diperoleh namun bersifat cadangannya terbatas. Sementara sumber energi
aliran air atau angin relatif bersih, tak terbatas namun tidak selalu ada.
banyak sumber sumber energi di indonesia yang dianatranya yang telah di gunakan:

AIR banyak pembangkit tenaga listrik menggunakan sumber air. untuk menjalankan
generator atau banayk kincir air yang di gunakan untuk sumber tenaga listri. karna air
mempuyai tekanan yang tinggi ,semakin tinggi tekanan air atau debit air semakin tinggi
pula tenaga yang di hasilkan. dan ini dinamakan PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
.
UAP Sebuah pembangkit listrik jika dilihat dari bahan baku untuk memproduksinya, maka
Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air.
Kenapa tidak UAP? Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk
menghasilkan uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU
terdapat proses yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air
menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya.Mula-mula air ditampung
dalam tempat memasak dan kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala
dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu sampai
pada batas titik didihnya. Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak
melampaui titik didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan untuk
memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik.
PASANG SURUT AIR LAUT Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap
harinya; dan pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar.
suplai listriknya pun relatif lebih dapat diandalkan daripada pembangkit listrik bertenaga
ombak masih banyak lagi sumber tenaga yang dapat digunakan . dari yang ada di sekitar
kita sampai yang belum kita ketahui.

Teori Dasar Listrik

Artikel kali ini lebih saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan
mempelajari teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah berkecimpung di dalam teknik
elektro untuk sekedar mengingat kembali teori-teori dasar listrik.

1. Arus Listrik

adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor
akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak
sama. satuan arus listrik adalah Ampere.

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran
listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-)
ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.


“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624×10^16 (6,24151 × 10^18)
atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor”

Formula arus listrik adalah:


I = Q/t (ampere)
Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik
2. Kuat Arus Listrik
Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati
suatu penampang kawat dalam satuan waktu.
Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram
perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.
Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:
Q=Ixt
I = Q/t
t = Q/I
Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”
“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh
proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan
proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda
sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik”

3. Rapat Arus
Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.

Gambar 2. Kerapatan arus listrik.


Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya.
Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya
3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan
arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).
Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan
sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel
Kemampuan Hantar Arus (KHA).

Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)


Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel
memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding
terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan
arusnya mengecil.
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan
penampang kawat:
J = I/A
I=JxA
A = I/J
Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]
4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar
Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium
memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom
terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas
yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi
gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar
memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.

Tahanan didefinisikan sebagai berikut :

“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan
penampang 1 mm² pada temperatur 0° C”

Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:

“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi
adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak
mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus
listrik”.

Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

R = 1/G
G = 1/R

Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga
besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.

“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis
ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :

R = ρ x l/q

Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]

faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis
material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.

“Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan


atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan
temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar”

5. potensial atau Tegangan

potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda
potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang
sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential
difference adalah Volt.

“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk
memindahkan muatan listrik satu coulomb”

Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:

V = W/Q [volt]

Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb

RANGKAIAN LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila
sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk.
Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban,
karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur
Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat
kecil.

“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”

2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan
berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

I = V/R
V=RxI
R = V/I
Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:


P=IxV
P=IxIxR
P = I² x R

3. HUKUM KIRCHOFF

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah
nol (ΣI=0).

Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5

DASAR ELEKTRONIKA DAYA

Pada Sistem Tenaga Listrik terdapat penggunaan komponen elektronika yang umumnya di
pakai dalam rangkaian pengaturan motor-motor listrik. Komponen-komponen elektronika
yang dipergunakan pada sistem tenaga listrik pada prinsipnya harus mampu menghasilkan
daya yang besar atau mampu menahan disipasi daya yang besar.
Elektronika daya meliputi switching, pengontrolan dan pengubah (konversi) blok-blok yan
g besar dari daya listrik dengan menggunakan sarana peralatan semikonduktor. Dengan de
mikian elektronika daya secara garis besar terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Rangkaian Daya
2. Rangkaian kontrol

Pada gambar berikut menunjukkan hubungan antara kedua rangkaian diatas yang terintegra
si menjadi satu, dimana keduanya banyak memanfaatkan peralatan semikonduktor.

Rangkaian daya terdiri dari komponen Dioda, Thyristor dan Transistor Daya. Sedangkan ra
ngkaian kontrol terdiri atas Dioda, Transistor dan rangkaian terpadu (Integrated Circuit / I
C).

Dengan menggunakan peralatan-peralatan yang serupa keandalan dan kompatibilitas dari p


erlengkapan (sistem) akan dapat diperbaiki. Elektronika daya merupakan bagian yang penti
ng dalam industri-industri, yaitu dalam pengontrolan daya pada sistem, proses elektronika
dan lain-lain.

I. DIODA

Dioda merupakan penyatuan dari lapisan P dan N sebagaimana gambar struktur dan simbol
lapisan.

Syarat dioda dalam keadaan ON adalah Vak positip sedangkan untuk OFF adalah Vak neg
atif.

Karateristik tersebut menggambarkan hubungan antara arus dioda (IR dan IF) agar Vak dal
am kondisi menahan arus (OFF) maupun dalam keadaan mengalir (ON). Dalam keadaan O
FF, Vak = Vr = negatif, maka dioda menahan arus namun terdapat arus bocor Ir yang kecil.

Dalam keadaan ON, Vak = Vf = positif, dioda mengalirkan arus namun terdapat tegangan j
atuh pada dioda = ∆ Vf, dan jika ∆ Vf ini makin besar untuk arus dioda yang makin tinggi,
berarti rugi konduksi If * ∆ Vf naik. Terlihat pula pada karateristik dioda diatas bahwa bila
Vr terlalu tinggi dioda akan rusak.

Karateristik Switching

Karateristik ini menggambarkan sifat kerja dioda dalam perpindahan keadaan ON ke OFF
dan sebaliknya.

Dioda akan segera melalukan arus jika Vr telah mencapai lebih dari Vf minimum dioda ko
ndusif dan pada saat OFF terjadi kelambatan dari dioda untuk kembali mempunyai kemam
puan memblokir tegangan reverse. Dari gambar diatas tgerlihat adanya arus balik sesaat pa
da dioda, dimana arus balik ini terjadi pada saat peralihan keadaan dioda dari kondisi ON k
e kondisi membloking tegangan reverse.
Dengan adanya sifat arus balik, maka diperoleh dua jenis penggolongan dioda yaitu :
1. Dioda Cepat, yaitu dioda dengan kemapuan segera mampu membloking
tegangan reverse yang cepat, orde 200 ns terhitung sejak arus forward dioda
sama dengan 0 (nol).
2. Dioda Lambat, yaitu untuk hal yang sama dioda memerlukan waktu lebih lama,
Q32 > Qs1.

Terminologi karateristik dioda

Trr : Reverse Recovery Time, waktu yang diperlukan dioda untuk bersifat membloking teg
angan forward.
Tjr : Waktu yang diperlukan oleh Juction P-N untuk bersifat membloking.
Tbr : Waktu yang diperlukan daerah perbatasan Junction untuk membentuk zone bloking.
Qs : Jumlah muatan yang mengalir dalam arah reverse selama perpindahan status dioda O
N ke OFF.

Dioda jenis lambat banyak digunakan pada rangkaian konverter dengan komutasi lambat/
natural, seperti rangkaian penyearah. Sedangkan Dioda jenis Cepat dipergunakan pada kon
verter statis dengan komutasi sendiri seperti misalnya pada DC Chopper, konverter komuta
si sendiri dll.

Kemampuan Tegangan

Dioda bersifat memblokir tegangan reverse, ternyata mampu menahan tegangan tersebut te
rgantung pada karateristik tegangan itu sendiri.

VRWM = Puncak tegangan kerja normal.


VRRM = Puncak tegangan lebih yang terjadi secara periodik.
VRSM = Puncak tegangan lebih tidak periodik.

Kemampuan Arus Dioda

Adanya tegangan jatuh konduksi ∆ Vf menyebabkan rugi daya pada dioda yang keluar dala
m bentuk panas. Temperatur junction maksimum terletak antara 110°C – 125°C. Panas yan
g melebihi dari temperatur ini akan menyebabkan dioda rusak. Temperatur maksimum ini
dapat dicapai oleh bermacam-macam pembebanan arus terhadap dioda.

If (AV) : Arus rata-rata maksimum yang diijinkan setiap harga arus rata-rata akan menghas
ilkan suatu harga temperatur akhir pada junction dioda. Batas If (AV) ini juga tergantung p
ada temperatur ruang dan jenis sistem pendinginan (Heat-sink).

If (RMS) : Harga effektif maksimum arus dioda. Harga rata-rata yang di bawah If (∆V) ma
ksimum, belum menjamin keamanan operasi dioda terutama arus beban dioda dengan form
factor yang tinggi. ( Rate Mean Square )

If (RM) : Harga puncak arus lebih periodik yang diijinkan.


If (SM) : Harga puncak arus lebih non periodik yang diijinkan

T : Batas integral pembebanan arus dimana dioda masih mampu mengalaminya.

Besaran ini berlaku untuk ½ cycles atau 1 ms dan merupakan pedoman dalam pemilihan pe
ngaman arus.

Contoh data Fast Dioda Type MF 70


Maximum repetitive peak reverse voltage, Vdrm = 1200 Volt.
Mean forward current, If (AV) = 70 A
RMS forward current, Irms max = 110 A
Non repetitive forward current, If (ms) = 700 A
Forward V-Drop, Vfm=V, pada Ifm = 210 A
Peak reverse current, Irm = 5 mA
Reverse recovery time, trr = 200 ns
Stored, charger, Qrr = T µc (Qs)
Thermal resistance, Rth-jc = 0,37°C/w

BAHAYA LISTRIK DAN PENCEGAHANNYA

Listrik merupakan energi yang banyak dipakai baik dikilang maupun dilingkungan
perumahan. Energi listrik ini didapatkan dari adanya gerakan perpindahan partikel-partikel
bermuatan atau bila ada gerakan relatif antara penghantar dan medan magnit yang akan
menimbulkan tegangan pada penghantar itu, dan tegangan listrik inilah yang kemudian
didistribusikan ke pemakai.

Bahaya-Bahaya dari Listrik


Energi listrik jelas dibutuhkan pada saat ini, tetapi selain memberikan manfaat juga
mempunyai potensi yang dapat membahayakan peralatan dan kita sendiri seperti :
1. Kebakaran
Energi listrik menimbulkan panas, dan apabila panas ini berlebihan mengakibatkan isolasi
dari kabel listrik menjadi rusak yang bahkan akan timbul api yang dapat menjadi
kebakaran. Kita tahu bahwa kilang PT Badak adalah kilang pencairan gas alam yang punya
resiko terjadinya kebocoran gas yang mengarah kepusat-pusat distribusi listrik (MCC) atau
terminal-terminal listrik yang bisa berakibat kebakaran / peledakan yang diakibatkan
adanya potensi terjadinya percikan api .

2. Peledakan
Pusat-pusat distribusi listrik seperti di SWGR & MCC semua breaker / kontaktor sudah
dirancang untuk dapat mengatasi jika terjadinya kelebihan beban ataupun short circuit.
Tetapi oleh sesuatu hal dapat terjadi ledakan pada breaker kontaktor ini yang disebabkan
oleh cara pengoperasian yang salah , misalnya : Breaker/kontaktor motor di MCC 4160
Volt ini jenisnya tidak boleh di Switch Off pada keadaan masih ada beban ( Do not open
under load).

3. Radiasi
Unit-unit pembangkit listrik (generator) atau distribusi listrik tegangan tinggi sudah pasti
ada radiasi yang diakibatkan oleh arus induksi dari kawat penghantarnya. Sampai saat ini
efek radiasi listrik terhadap sel-sel penting dalam tubuh manusia masih diperdebatkan oleh
para pakar kelistrikan apakah berbahaya atau tidak.

4. Kematian
Jika seseorang terkena sengatan arus listrik, maka orang itu hanya mampu bertahan sekitar
+ 3 menit dengan besarnya arus listrik yang mengalir ditubuhnya sebesar 0.40 Ampere,
kemudian tidak dapat ditolong lagi / meninggal.
Pencegahan dan penanggulangannya :
1. Kebakaran :
- Yakinkan isolasi kabel tidak terkelupas / pecah atau sambungan terminal tidak kendor
yang bisa berakibat terjadinya percikan bunga api.
- Apabila menjalankan salah satu motor, kemudian motor tersebut trip kembali sebaiknya
hanya kita lakukan maximum 2 kali untuk meresetnya.
- Apabila terjadi kebakaran segera isolasi daerah yang terkena dan gunakan alat pemadam
kebakaran yang sesuai untuk memadamkannya.
2. Peledakan :
Yakinkan dulu jenis breaker / kontaktor yang akan kita switch off dan apabila dikehendaki
harus menyetop dulu motor nya dari breaker / kontaktornya.
3. Radiasi :
Menurut pakar kelistrikan yang setuju bahaya radiasi listrik, batas aman bagi kita pada
jarak + 3 meter dan berada selama 4 jam terus menerus pada lingkungan yang terjangkau
radiasi.
4. Kematian :
- Jangan mencoba memegang kabel listrik terbuka, jika kabel itu masih dialiri listrik.
- Harus mematikan sumber arus listriknya
Tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi kecelakaan terkena sengatan listrik:
• Jika mungkin putuskan aliran listrik.
• Apabila aliran listrik tidak dapat diputuskan, gunakan potongan kayu atau tali untuk
memindahkan sikorban kecelakaan.
•Bila pernapasan korban terhenti berikanlah penapasan buatan dan bila jantungnya berhenti
lakukan pijatan kearah jantung dan lanjutkan tindakan ini sampai bantuan kesehatan
datang.
• Minta bantuan seseorang untuk mendapatkan bantuan pertolongan pertama dokter /
ambulance.

Di tempat kerja yang telah dirancang dengan baik dan instalasi listrik yang memadai,
tentunya pekerja juga dapat mengetahui bahaya dari listrik sehingga meningkatkan
keselamatan pekerja. Penjelasan secara lengkap ketika mengikuti Ahli K3 Umum di PT
Mulia Astara Nusantara. Segera daftarkan diri anda.

Mengenal Listrik

Listrik berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya atau kekuatan yang
ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk
menghasilkan panas atau cahaya, atau untuk menjalankan mesin.
Secara singkat, listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan
dengan kehadiran dan aliran muatan listrik.
Listrik menimbulkan berbagai macam efek, seperti petir, listrik statis, induksi
elektromagnetik dan arus listrik. Listrik juga bisa menimbulkan dan menerima radiasi
elektromagnetik, seperti gelombang radio.
Dari sini dapat diketahui bahwa listrik ini dapat terbentuk melalui dua proses, yang pertama
karena adanya gesekan antara dua benda atau lebih dan juga adanya proses kimia yang
mampu menghasilkan listrik.
Jika ditinjau dari segi bahasa, listrik berasal dari bahasa inggris yakni electric yang memiliki
arti energi yang memiliki muatan arus.
Listrik Statis

Dalam ilmu fisika, listrik dibagi menjadi dua jenis, yakni listrik statis dan juga listrik dinamis.
Pengertian listrik statis adalah suatu energi listrik yang terkandung dalam benda yang
memiliki muatan listrik. Pembentukan listrik statis ini berasal dari beberapa atom yang terdiri
dari proton dan elektron yang kemudian menghasilkan energi listrik.
Listrik statis ini biasanya dapat dibuktikan keberadaannya melalui eksperimen yang
menggunakan media penggaris dan potongan kertas kecil-kecil. Awalnya penggaris dapat
digesek-gesekkan pada kain atau baju, setelah itu dekatkan pada potongan kertas tadi.
Bukti keberadaan energi listrik adalah ketika potongan kertas tersebut menempel pada
permukaan penggaris.

Listrik Dinamis

Sedangkan pengertian listrik dinamis merupakan energi listrik yang dapat bergerak. Listrik
dinamis inilah yang biasanya menggunakan media baterai yang dihubungkan dengan
rangkaian elektronika tertentu sehingga membuat benda tersebut dapat bergerak.
Listrik dinamis ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis rangkaian listrik, misalnya rangkaian
seri, dan juga rangkaian parallel.
Dalam listrik dinamis ini juga dikenal beberapa istilah yang familiar di dunia fisika, yakni :
 Tegangan
 Hambatan
 Arus listrik

Daya listrik dapat dinyatakan dalam satuan watt, sementara untuk arus listrik digunakan
satuan ampere (A). Berbeda halnya dengan tegangan listrik yang memiliki satuan Volt (V).

Tegangan Listrik

Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik yang terjadi pada dua titik yang ada
dalam satu rangkaian listrik. Tegangan listrik biasanya dinyatakan dengan satuan volt dan
dihitung atau pun diukur dengan menggunakan voltmeter.

Hambatan Listrik

Hambatan listrik merupakan perbandingan tegangan suatu alat elektronik listrik dengan arus
listrik yang melewatinya. Hambatan listrik biasanya dinyatakan dalam satuan ohm dan diukur
dengan menggunakan ohmmeter.

Arus Listrik

Arus listrik merupakan jumlah muatan listrik yang timbul dari pergerakan elektron – elektron
dalam satu rangkaian listrik yang diukur dalam satu satuan waktu tertentu. Besaran arus listrik
biasanya dinyatakan dengan menggunakan satuan amphere dan diukur dengan menggunakan
ampheremeter.
Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibedakan menjadi dua jenis yaitu arus searah dan
arus bolak-balik. Arus searah sering disebut dengan DC yang merupakan singkatan dari
Direct Current. Sedangkan arus bolak-balik sering disebut dengan AC singkatan dari
Alternating Current.

1. Arus Searah (DC)

Arus searah mengalir secara searah dari titik yang memiliki potensial tinggi ke titik yang
memiliki potensial lebih rendah.
Meskipun sebenarnya yang mengalir adalah elektron (muatan negatif) namun disepakati
bahwa yang mengalir adalah arus positif, dari kutub positif ke kutub negatif. Jika dilihat
bentuk gelombangnya dengan oscilloscope, arus searah terlihat sebagai garis lurus.

2. Arus Bolak-balik (AC)

Sedangkan arus bolak-balik memiliki aliran arus yang berubah-ubah arahnya. Perubahan arah
arus bolak-balik ini mengikuti garis waktu sehingga jika dilihat dengan oscilloscope, arus
bolak-balik membentuk sebuah gelombang dengan frekuensi tertentu.
Bentuk gelombang arus bolak-balik ada yang beraturan dan tidak beraturan. Contoh bentuk
gelombang arus bolak-balik yang beraturan adalah sinus, kotak dan gigi gergaji.

Manfaat Kelistrikan bagi Kehidupan Manusia

Setelah mengetaui mengenai listrik, berikut adalah manfaat dari listrik :

Sebagai penerangan

Penerangan seperti lampu tentu membutuhkan sumber arus listrik sehingga penerangan atau
lampu bisa menyala. Dengan adanya penerangan atau lampu tentu dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari akan lebih mudah. Hampir sama dengan manfaat matahari

Sumber energi

Selain berfungsi sebagai penerangan, fungsi lain dari arus listrik adalah sumber energi.
Karena dengan adanya listrik seluruh energi dapat dibangkitkan oleh karena itu listrik sangat
penting bagi kehidupan sehari-hari apalagi untuk menunjang aktivitas manusia.

Untuk hiburan

Tentu salah satu manfaat sumber arus listrik bagi kehidupan adalah sebagai hiburan.
Meskipun bukan sebagai manfaat utama, tapi dengan adanya sumber arus listrik ini maka
sumber atau alat yang digunakan untuk hiburan dapat menyala, seperti piano, handphone,
radio, tv dan lain sebagainya.
Peralatan tersebut membutuhkan sumber arus listrik untuk menyalakannya, tanpa adanya
sumber arus listrik maka peralatan yang demikian itu tidak dapat menyala.

Penghasil gerak
Arus listrik dapat menghasilkan gerak. Seperti layaknya kipas angin, kipas angin tidak akan
dapat bergerak tanpa adanya aliran arus listrik. Maka dari itu mengapa salah satu manfaat
sumber arus listrik disebutkan sebagai penghasil gerak. Karena dengan adanya listrik maka
kipas dapat bergerak.

Penghasil panas

Sama halnya dengan ilustrasi dari kipas. Manfaat sumber arus listrik yang lain pun adalah
penghasil panas. Dengan adanya arus listrik, maka panas dapat dimunculkan, seperti fungsi
oven, magic com, rice cooker, dan lain sebagainya yang membutuhkan fungsi sumber arus
listrik sebagai penghantar panas. Dengan demikian alat elektronik yang semacam itu akan
dapat digunakan dengan baik dan sebagaimana mestinya.

Membantu aktivitas

Dalam melakukan aktivitas keseharian tentu tidak dengan mudah terlepas dari benda-benda
elektronik.
Sebagai ilustrasi saja, ketika ingin menghubungi seseorang membutuhkan handphone untuk
melakukan panggilan jarak jauh tersebut, namun jika kondisi handphone habis baterainya dan
tidak ada sumber arus listrik maka kegiatan yang semacam itu tidak dapat berjalan.
Dengan demikian dibutuhkan sumber arus listrik untuk memperlancar dan membantu
aktivitas-aktivitas dalam kehidupan sehari-hari sehingga aktivitas itu akan lebih mudah
dilakukan dan lebih efektif serta efisien.

Anda mungkin juga menyukai