Makalah PKN Kel 10
Makalah PKN Kel 10
Disusun oleh :
Kelompok 9
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah kami yang berjudul “ Konsep Demokrasi dan
Praktik demokrasi serta Pendidikan Demokrasi” tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Pembelajaran PKn di SD. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keterkaitan
Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata
Pelajaran Lain bagi para pembaca dan juga bagi penulis
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Irni
Cahyani, M.Pd. selaku dosen pada mata kuliah
Pembelajaran PKn SD yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................1
1.3 TUJUAN........................................................................................................................................1
II. PEMBAHASAN......................................................................................................................................2
2.1 Konsep Dasar Demokrasi..............................................................................................................2
2.2 Praktik Demokrasi di Indonesia.....................................................................................................4
2.3 Pendidikan Demokrasi...................................................................................................................5
III. PENUTUP..............................................................................................................................................7
3.1 Simpulan........................................................................................................................................7
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................8
iii
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Demokrasi adalah sebuah konsep yang telah menjadi dasar sistem pemerintahan dalam
banyak negara di seluruh dunia. Prinsip-prinsip demokrasi melibatkan partisipasi aktif rakyat
dalam proses pengambilan keputusan politik, penghormatan terhadap hak asasi manusia,
perlindungan minoritas, serta akuntabilitas dan transparansi pemerintahan. Konsep demokrasi
ini menjadi penting karena memberikan warga negara kesempatan untuk berperan aktif
dalam pembentukan kebijakan dan mempengaruhi arah masa depan negara mereka.
Namun, dalam praktiknya, realitas pelaksanaan demokrasi sering kali rumit dan penuh
tantangan. Demokrasi representatif dan demokrasi langsung adalah dua bentuk yang umum
ditemui. Di satu sisi, demokrasi representatif melibatkan pemilihan wakil yang akan
mengambil keputusan politik atas nama rakyat. Di sisi lain, demokrasi langsung melibatkan
partisipasi langsung warga negara dalam proses pengambilan keputusan. Kedua bentuk ini
memiliki implikasi dan tantangan tersendiri dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi.
Penting untuk diakui bahwa konsep demokrasi tidak hanya berlaku dalam ranah politik,
tetapi juga di sektor pendidikan. Pendidikan demokrasi memainkan peran penting dalam
membentuk warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban mereka dalam sistem
demokratis. Pendidikan demokrasi melibatkan pengajaran tentang nilai-nilai demokrasi,
pembentukan sikap kritis, partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, dan
pengembangan kemampuan berpikir kritis. Melalui pendidikan demokrasi, masyarakat dapat
membangun kesadaran politik yang kuat dan mendorong partisipasi aktif dalam proses
demokrasi.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep dasar demokrasi
2. Untuk mengetahui praktek demokrasi
3. Untuk mengetahui Pendidikan demokrasi
iv
II. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Demokrasi
2.1.1 Defenisi Demokrasi
Secara etimilogi demokrasi terdiri daru dua kata yang berasal dari Yunani yaitu:
“demos” yang berarti rakyat atau kekuasaan suatu tempat dan “cratein” yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan. Jadi :demos-cratos” atau “demos-cratos” (demokrasi) adalah
kekuasaan atau kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat,
rakyat yang berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat. Adapun
pengertian demokrasi dari para ahli yaitu:
1. Josefh A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk
mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara perjuangan komperatif atas suara rakyat.
2. Sidney Hook dekrasi adalah bentuk pemerintahab dimana keputusan-keputusan
pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
3. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl demokrasi merupakan suatu system
pemerintahan dimana pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan
mereka diwilayah public oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.
v
a. Pembagian kekuasaan: kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif berada pada
badan yang berbeda.
b. Pemerintahan Konstitusional;
c. Pemerintahan berdasarkan hukum: Hukum yang tertinggi, persamaan dimuka hukum,
dan persamaan sosial;
d. Pemerintahan mayoritas;
e. Pemerintahan dengan diskusi;
f. Pemilihan umum yang bebas;
g. Partai politik lebih dari satu dan menjalankan fungsinya;
h. Manajemen terbuka: ikut sertanya rakyat dalam pemerintahan, pertanggung jawaban
pemerintah terhadap rakyat, dukungan rakyat terhadap pemerintah, pengawasan
rakyat terhadap pemerintah;
i. Pers yang bebas;
j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas;
k. Perlindungan terhadap hakhak azasi manusia;
l. Peradilan yang bebas dan tidak memihak;
m. Pengawasan terhadap administrasi negara;
n. Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dan kehidupan
politik pemerintah;
o. Kebijaksanaan negara dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari badan
lain;
p. Penempatan pejabat-pejabat dalam pemerintahan dengan merit system bukan spoil
system;
q. Penyelesaian perpecahan secara damai atau secara kompromi;
r. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu, seperti: kebebasan
berbicara, kebebasan beragama, kebebasan dari rasa takut, dan kebebasan dari pada
kebutuhan;
s. Konstitusi /Undang-undang Dasar yang Demokratis;
t. Persetujuan.
Keduapuluh prinsip terebut secara ideal harus berhubungan erat satu sama lain untuk
menciptakan image demokrasi yang sempurna. Dengan dilaksanakannya prinsip-prinsip
demokrasi sesuai dengan acuan yang dikemukakan tadi akan memungkinkan suatu
sistem pemerintahan yang menjamin dan mengedepankan kepentingan rakyat dalam
setiap kebijakan pemerintahan yang dibinanya.
vi
Athena saat terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan pada saat itu. Artinya,
proses demokrasi langsung melibatkan semua elemen masyarakat ikut dalam
permusyawaratan dalam memutuskan kebijakan bersama.
Demokrasi langsung harus dilaksanakan secara langsung, tanpa perwakilan atau
perantara. Oleh sebab itu, masyarakat berkumpul dan membahasnya. Contohnya seperti ikut
berpartisipasi dalam acara pemilu atau pilkada. Karena di era modern seperti saat ini
demokrasi dengan mengumpulkan seluruh rakyat menjadi suatu hal yang sulit. Selain
membutuhkan kerja keras dalam mengumpulkan masyarakat pada satu forum, demokrasi
seperti ini pula membutuhkan partisipasi yang tinggi dari masyarakat. Hal ini menjadi sulit
disebabkan adanya fasilitas dari kecanggihan teknologi dan kesibukan waktu yang dimiliki
masyarakat secara umum.
vii
pemulihan dan pembangunan ekonomi diselenggarakan, desentralisasi dan otonomi daerah
diterapkan, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dilakukan dengan sungguh-
sungguh dan transparan, kampanye perlindungan HAM semakin marak, reformasi sektor
pertahanan dan keamanan menjadi agenda yang diprioritaskan. Tuntutan bagi suatu negara
yang demokratis juga berhasil diwujudkan, yaitu terselenggaranya pemilihan umum yang
dilandasi semangat penegakkan prinsip keadilan dan kejujuran. Musim semi demokratisasi di
Indonesia terlihat juga pada terjadinya desakralisasi lembaga kepresidenan. Pada masa orde
baru yang bercorak absolut, presiden adalah penguasa tunggal dan tidak dapat tersentuh oleh
hukum. Tetapi ketika reformasi bergulir presiden dapat ditumbangkan dari tampuk
kekuasaannya melalui mekanisme konstitusional oleh rakyat.
Ini adalah suatu fenomena kemajuan dalam sistem politik di Indonesia. Hal lain yang
dapat menjadi parameter keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia. Sebuah Kerangka
Konseptual untuk Memahami Dinamika Sosial Politik di Indonesia 12 adalah
terselenggaranya tiga kali pemilu yang relatif lancar yaitu pemilu tahun 1999, 2004, dan
2009. Bagi sebuah negara demokrasi, pelaksanaan pemilu adalah merupakan momentum
dalam mempertegas arah konsolidasi demokrasi dan penguatan kelembagaan politik.
viii
a. Membentuk Warga Negara yang Demokratis: Pendidikan demokratis bertujuan
untuk membentuk warga negara yang memahami prinsip-prinsip demokrasi,
memiliki pengetahuan tentang hak-hak dan kewajiban mereka, serta mampu
berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
b. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Pendidikan demokratis bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada siswa, sehingga mereka
dapat menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan mengambil keputusan
yang rasional dalam konteks demokrasi.
c. Mendorong Partisipasi dan Keterlibatan Siswa: Pendidikan demokratis berupaya
mendorong partisipasi aktif siswa dalam kehidupan sekolah dan masyarakat.
Melalui pendekatan demokratis, siswa diberi kesempatan untuk berkontribusi,
mengemukakan pendapat, dan terlibat dalam pengambilan keputusan.
d. Membentuk Kesadaran Multikultural: Pendidikan demokratis juga bertujuan untuk
membentuk kesadaran multikultural pada siswa. Hal ini melibatkan menghargai
keanekaragaman budaya, menghormati perbedaan, dan membangun sikap inklusif
dalam masyarakat yang demokratis.
e. Membangun Kepekaan Sosial dan Keadilan: Pendidikan demokratis bertujuan untuk
membentuk kesadaran sosial dan keadilan pada siswa. Mereka diajarkan untuk
mengenali ketidakadilan sosial, mengkritisi diskriminasi, dan bekerja menuju
perubahan sosial yang lebih adil.
f. Memupuk Keterampilan Kolaboratif: Pendidikan demokratis berfokus pada
pembangunan keterampilan kolaboratif siswa, seperti kemampuan bekerja sama,
mendengarkan dengan empati, dan memecahkan konflik secara konstruktif. Hal ini
penting dalam membangun hubungan yang harmonis dan menghadapi perbedaan
pendapat dengan cara yang baik.
ix
III. PENUTUP
3.1 Simpulan
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
x
Daftar Pustaka
Suryana, C., Fatihah, N. A., Subki, M. T., & Maulani, M. I. (2022). Sistem Pemerintahan:
Demokrasi dan Monarki.
https://kab-serang.kpu.go.id/berita/baca/7880/pendidikan-demokrasi-dimulai-sejak-dini
xi