Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KONSEP DEMOKRASI DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN


DEMOKRASI”

Disusun oleh :
Kelompok 9

Ilham Nazwandi (3062156194)


Ihsan (3062156235)

Dosen Pengampu :Irni Cahyani, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI)
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah kami yang berjudul “ Konsep Demokrasi dan
Praktik demokrasi serta Pendidikan Demokrasi” tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Pembelajaran PKn di SD. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keterkaitan
Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata
Pelajaran Lain bagi para pembaca dan juga bagi penulis
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Irni
Cahyani, M.Pd. selaku dosen pada mata kuliah
Pembelajaran PKn SD yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Banjarmasin, 23 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................1
1.3 TUJUAN........................................................................................................................................1
II. PEMBAHASAN......................................................................................................................................2
2.1 Konsep Dasar Demokrasi..............................................................................................................2
2.2 Praktik Demokrasi di Indonesia.....................................................................................................4
2.3 Pendidikan Demokrasi...................................................................................................................5
III. PENUTUP..............................................................................................................................................7
3.1 Simpulan........................................................................................................................................7
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................8

iii
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Demokrasi adalah sebuah konsep yang telah menjadi dasar sistem pemerintahan dalam
banyak negara di seluruh dunia. Prinsip-prinsip demokrasi melibatkan partisipasi aktif rakyat
dalam proses pengambilan keputusan politik, penghormatan terhadap hak asasi manusia,
perlindungan minoritas, serta akuntabilitas dan transparansi pemerintahan. Konsep demokrasi
ini menjadi penting karena memberikan warga negara kesempatan untuk berperan aktif
dalam pembentukan kebijakan dan mempengaruhi arah masa depan negara mereka.
Namun, dalam praktiknya, realitas pelaksanaan demokrasi sering kali rumit dan penuh
tantangan. Demokrasi representatif dan demokrasi langsung adalah dua bentuk yang umum
ditemui. Di satu sisi, demokrasi representatif melibatkan pemilihan wakil yang akan
mengambil keputusan politik atas nama rakyat. Di sisi lain, demokrasi langsung melibatkan
partisipasi langsung warga negara dalam proses pengambilan keputusan. Kedua bentuk ini
memiliki implikasi dan tantangan tersendiri dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi.
Penting untuk diakui bahwa konsep demokrasi tidak hanya berlaku dalam ranah politik,
tetapi juga di sektor pendidikan. Pendidikan demokrasi memainkan peran penting dalam
membentuk warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban mereka dalam sistem
demokratis. Pendidikan demokrasi melibatkan pengajaran tentang nilai-nilai demokrasi,
pembentukan sikap kritis, partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, dan
pengembangan kemampuan berpikir kritis. Melalui pendidikan demokrasi, masyarakat dapat
membangun kesadaran politik yang kuat dan mendorong partisipasi aktif dalam proses
demokrasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa konsep dasar demokrasi ?
2. Bagaimana praktek demokrasi?
3. Apa yang dimaksud Pendidikan demokrasi?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep dasar demokrasi
2. Untuk mengetahui praktek demokrasi
3. Untuk mengetahui Pendidikan demokrasi

iv
II. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Demokrasi
2.1.1 Defenisi Demokrasi
Secara etimilogi demokrasi terdiri daru dua kata yang berasal dari Yunani yaitu:
“demos” yang berarti rakyat atau kekuasaan suatu tempat dan “cratein” yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan. Jadi :demos-cratos” atau “demos-cratos” (demokrasi) adalah
kekuasaan atau kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat,
rakyat yang berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat. Adapun
pengertian demokrasi dari para ahli yaitu:
1. Josefh A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk
mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara perjuangan komperatif atas suara rakyat.
2. Sidney Hook dekrasi adalah bentuk pemerintahab dimana keputusan-keputusan
pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
3. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl demokrasi merupakan suatu system
pemerintahan dimana pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan
mereka diwilayah public oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.

Jadi, Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya


memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau
melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi secara ideal atau juga disebut sebagai definisi populistik tentang demokrasi, yakni
sebuah sistem pemerintahan ”dari, oleh, dan untuk rakyat” maka pengertian demokrasi
demikiantidak pernah ada dalam sejarah umat manusia. Tidak pernah ada
pemerintahandijalankan secara langsung oleh semua rakyat; dan tidak pernah ada pemerintahan
sepenuhnya untuk semua rakyat (Dahl 1971; Coppedge dan Reinicke 1993).

2.1.2 Prinsip Demokrasi


Bagi suatu negara yang menggunakan sistem demokrasi, ada beberapa prinsip yang
sebaiknya dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan konsep prinsip-prinsip
demokrasi. Prinsip-prinsip tesebut dapat dijadikan pedoman atau sebagai bahan acuan
dalam penerapan di lapangan . Hal ini sejalan dengan pemikiran yang dikemukakan
Sukarna (1979: 40-42) sebagaimana diuraikan berikut::

v
a. Pembagian kekuasaan: kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif berada pada
badan yang berbeda.
b. Pemerintahan Konstitusional;
c. Pemerintahan berdasarkan hukum: Hukum yang tertinggi, persamaan dimuka hukum,
dan persamaan sosial;
d. Pemerintahan mayoritas;
e. Pemerintahan dengan diskusi;
f. Pemilihan umum yang bebas;
g. Partai politik lebih dari satu dan menjalankan fungsinya;
h. Manajemen terbuka: ikut sertanya rakyat dalam pemerintahan, pertanggung jawaban
pemerintah terhadap rakyat, dukungan rakyat terhadap pemerintah, pengawasan
rakyat terhadap pemerintah;
i. Pers yang bebas;
j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas;
k. Perlindungan terhadap hakhak azasi manusia;
l. Peradilan yang bebas dan tidak memihak;
m. Pengawasan terhadap administrasi negara;
n. Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dan kehidupan
politik pemerintah;
o. Kebijaksanaan negara dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari badan
lain;
p. Penempatan pejabat-pejabat dalam pemerintahan dengan merit system bukan spoil
system;
q. Penyelesaian perpecahan secara damai atau secara kompromi;
r. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu, seperti: kebebasan
berbicara, kebebasan beragama, kebebasan dari rasa takut, dan kebebasan dari pada
kebutuhan;
s. Konstitusi /Undang-undang Dasar yang Demokratis;
t. Persetujuan.

Keduapuluh prinsip terebut secara ideal harus berhubungan erat satu sama lain untuk
menciptakan image demokrasi yang sempurna. Dengan dilaksanakannya prinsip-prinsip
demokrasi sesuai dengan acuan yang dikemukakan tadi akan memungkinkan suatu
sistem pemerintahan yang menjamin dan mengedepankan kepentingan rakyat dalam
setiap kebijakan pemerintahan yang dibinanya.

2.1.3 System Pemerintahan Demokrasi


Pemerintahan demokrasi menggunakan hak suara masyarakatnya dalam mengambil
keputusan dengan tujuan untuk menjadikan kehidupan yang lebih baik. Demokrasi
menerapkan sistem hukum, kebijakan, kepemimpinan, dan usaha besar dari suatu Negara
diputuskan secara langsung atau tidak langsung oleh masyarakat. Macam-macam
demokrasi berdasarkan prosesnya dalam menyalurkan kehendak rakyat terbagi menjadi
dua. Yaitu:
a. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah bentuk demokrasi yang memberikan hal suara kepada setiap
rakyat dan hak berpendapat dalam merumuskan sebuah keputusan bersama. Sejarah
terbentuknya system demokrasi langsung berawal sejak terbentuknya demokrasi di 10

vi
Athena saat terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan pada saat itu. Artinya,
proses demokrasi langsung melibatkan semua elemen masyarakat ikut dalam
permusyawaratan dalam memutuskan kebijakan bersama.
Demokrasi langsung harus dilaksanakan secara langsung, tanpa perwakilan atau
perantara. Oleh sebab itu, masyarakat berkumpul dan membahasnya. Contohnya seperti ikut
berpartisipasi dalam acara pemilu atau pilkada. Karena di era modern seperti saat ini
demokrasi dengan mengumpulkan seluruh rakyat menjadi suatu hal yang sulit. Selain
membutuhkan kerja keras dalam mengumpulkan masyarakat pada satu forum, demokrasi
seperti ini pula membutuhkan partisipasi yang tinggi dari masyarakat. Hal ini menjadi sulit
disebabkan adanya fasilitas dari kecanggihan teknologi dan kesibukan waktu yang dimiliki
masyarakat secara umum.

b. Demokrasi Tidak Langsung


Demokrasi tidak langsung adalah sebuah proses demokrasi yang mengandalkan
kebijakan umum dirumuskan atau dibentuk oleh lembaga perwakilan dari masyarakat.
Seperti contohnya pembuatan Undang-Undang yang diwakilkan oleh anggota Dewan
Perwakilan Rakyat. Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi umum yang sering kita
jumpai diseluruh dunia. Demokrasi ini adalah demokrasi yang representatif karena
masyarakat hanya perlu memilih seseorang yang akan mewakili suara mereka untuk meraih
kebijakan bersama. Artinya, demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang
diselenggarakan secara perwakilan. Penerapan ini memberikan sebuah pernyataan bahwa
negara yang meniliki sistem demokrasi tidak langsung adalah negara yang memiliki
banyaknya jumlah penduduk, keluasan wilayah, dan menghadapi masalah yang rumit serta
kompleks.

2.2 Praktik Demokrasi di Indonesia


Tahun 1998 adalah merupakan babak baru dalam dinamika sistem politik di Indonesia,
pada tahun itu dimulailah tradisi demokrasi dalam semua proses politik di negara ini. Setelah
hampir 32 tahun terdominasi dan terhegemoni sistem politik yang sangat militeristik dan
bersifat sentralistik, maka era ’98 melepaskan proses politik Indonesia dari jeratan dan
pasungan intervensi politik negara yang sangat dominatif. Angin perubahan bertiup kencang
menyapu debu-debu praktek otoritarianisme di masa lampau diganti dengan iklim yang segar
bagi berseminya tunas-tunas demokrasi di segala bidang kehidupan.
Reformasi politik yang telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun memberikan
manfaat yang besar bagi dinamika sistem politik di Indonesia. Fenomena kebebasan politik
ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi terbangunnya suatu tata pemerintahan yang bersih,
adil dan berwibawa. Dengan terjadinya proses demokratisasi di Indonesia tentunya
diharapkan akan terbentuk suatu negara demokratis yang memiliki kredibilitas tinggi dan
terwujudnya suatu masyarakat sipil yang sejahtera. Banyak keuntungan dan kemanfaatan
yang diraih sebagai dampak terjadinya gelombang perubahan di Indonesia. Keberhasilan dari
arus reformasi ini diantaranya adalah terbentuknya puluhan partai yang digalang oleh aneka
kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang ideologi, aspirasi dan tradisi politik yang
bervariasi. Demikian pula terjadi liberalisasi media massa yang sangat luas, media sangat
leluasa dalam mencari dan menyebarkan informasi pada publik. Rakyat tidak
dihalanghalangi ketika hendak menyampaikan aspirasinya. Keterbukaan bagi seluruh elemen
masyarakat didalam melontarkan kritik dan saran kepada penguasa di ruang publik.
Hal positif lain yang dicapai dengan adanya reformasi di segala bidang di Indonesia
adalah partisipasi sipil meningkat, masyarakat politik tumbuh subur, berbagai upaya

vii
pemulihan dan pembangunan ekonomi diselenggarakan, desentralisasi dan otonomi daerah
diterapkan, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dilakukan dengan sungguh-
sungguh dan transparan, kampanye perlindungan HAM semakin marak, reformasi sektor
pertahanan dan keamanan menjadi agenda yang diprioritaskan. Tuntutan bagi suatu negara
yang demokratis juga berhasil diwujudkan, yaitu terselenggaranya pemilihan umum yang
dilandasi semangat penegakkan prinsip keadilan dan kejujuran. Musim semi demokratisasi di
Indonesia terlihat juga pada terjadinya desakralisasi lembaga kepresidenan. Pada masa orde
baru yang bercorak absolut, presiden adalah penguasa tunggal dan tidak dapat tersentuh oleh
hukum. Tetapi ketika reformasi bergulir presiden dapat ditumbangkan dari tampuk
kekuasaannya melalui mekanisme konstitusional oleh rakyat.
Ini adalah suatu fenomena kemajuan dalam sistem politik di Indonesia. Hal lain yang
dapat menjadi parameter keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia. Sebuah Kerangka
Konseptual untuk Memahami Dinamika Sosial Politik di Indonesia 12 adalah
terselenggaranya tiga kali pemilu yang relatif lancar yaitu pemilu tahun 1999, 2004, dan
2009. Bagi sebuah negara demokrasi, pelaksanaan pemilu adalah merupakan momentum
dalam mempertegas arah konsolidasi demokrasi dan penguatan kelembagaan politik.

2.3 Pendidikan Demokrasi


2.3.1Defenisi Pendidikan demokrasi
Pendidikan demokrasi adalah pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak
dan kewajiban, serta perlakuan yang sama di dalam berlangsungnya proses pendidikan
antara pendidik dan anak didik, serta pengelola pendidikan. Pendidikan yang baik dalam
demokrasi itu melibatkan dan menghargai semua kalangan sehingga menghasilkan
suatu pendekatan yang lebih komprehensif, deliberatif, dan partisipatif. Salah satu
pekerjaan rumah kita adalah tentang penumbuhan kesadaran politik kewargaan, yaitu
bagaimana warga berdaya agar demokrasi Indonesia mewujudkan keadilan sosial dan
kesejahteraan. Artinya, warga yang setara, pendidikannya baik, dan cerdas membuat
demokrasi kita menjadi lebih baik.
Pendidikan demokrasi dalam prakteknya berimplikasi pada demokrasi pembelajaran
dengan indikasi menciptakan suasana dialogis. Tuntutan suasana dialogis belakangan ini
sebagai suatu yang tak terelakkan lagi dalam kehidupan pendidikan demokratis,
sekaligus membuktikkan adanya pergeseran posisi peserta didik dari posisi objek ke
posisi subjek dalam berbagai kesempatan. Posisi peserta didik sebagai pembelajar akan
selalu mengesankan kondisi aktif pada anak didik, terdidik maupun objek didik;
Pendidikan demokrasi sejak dini sangat baik karena dapat membantu masyarakat
untuk berpikir kritis. Dan dengan pemikiran yang demokratis dapat membangun Negara
Indonesia yang lebih baik asalkan pemerintahannya berjalan dengan sistem demokrasi
yang bersih. Maka dari itu diperlukan pendidikan sejak usia dini. Buka hanya di sekolah
formal, tapi juga di lingkungan bergaul, sekitar dan lingkungan keluarga. Pendidikan
demokratis merupakan tuntutan untuk terwujudnya masyarakat yang bebas berpikir dan
berkreasi. Oleh karena itu prinsip-prinsip demokrasi seperti kebebasan politik,
kebebasan intelektual dan kebebasan untuk berbeda pendapat merupakan prinsip yang
harus dilaksanakan pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

2.3.2Tujuan Pendidikan demokrasi

viii
a. Membentuk Warga Negara yang Demokratis: Pendidikan demokratis bertujuan
untuk membentuk warga negara yang memahami prinsip-prinsip demokrasi,
memiliki pengetahuan tentang hak-hak dan kewajiban mereka, serta mampu
berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
b. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Pendidikan demokratis bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada siswa, sehingga mereka
dapat menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan mengambil keputusan
yang rasional dalam konteks demokrasi.
c. Mendorong Partisipasi dan Keterlibatan Siswa: Pendidikan demokratis berupaya
mendorong partisipasi aktif siswa dalam kehidupan sekolah dan masyarakat.
Melalui pendekatan demokratis, siswa diberi kesempatan untuk berkontribusi,
mengemukakan pendapat, dan terlibat dalam pengambilan keputusan.
d. Membentuk Kesadaran Multikultural: Pendidikan demokratis juga bertujuan untuk
membentuk kesadaran multikultural pada siswa. Hal ini melibatkan menghargai
keanekaragaman budaya, menghormati perbedaan, dan membangun sikap inklusif
dalam masyarakat yang demokratis.
e. Membangun Kepekaan Sosial dan Keadilan: Pendidikan demokratis bertujuan untuk
membentuk kesadaran sosial dan keadilan pada siswa. Mereka diajarkan untuk
mengenali ketidakadilan sosial, mengkritisi diskriminasi, dan bekerja menuju
perubahan sosial yang lebih adil.
f. Memupuk Keterampilan Kolaboratif: Pendidikan demokratis berfokus pada
pembangunan keterampilan kolaboratif siswa, seperti kemampuan bekerja sama,
mendengarkan dengan empati, dan memecahkan konflik secara konstruktif. Hal ini
penting dalam membangun hubungan yang harmonis dan menghadapi perbedaan
pendapat dengan cara yang baik.

Melalui pendidikan demokratis, diharapkan bahwa siswa akan menjadi warga


negara yang aktif, berdaya, dan berkomitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi
dalam kehidupan mereka, serta dapat berkontribusi positif dalam membangun
masyarakat yang demokratis dan inklusif.

ix
III. PENUTUP
3.1 Simpulan
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

x
Daftar Pustaka

Ramadhan, I. (2021). Indonesia adalah Negara Demokrasi.

Dedi, A. (2021). Implementasi Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia. MODERAT:


Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 7(1), 1-9.

Suryana, C., Fatihah, N. A., Subki, M. T., & Maulani, M. I. (2022). Sistem Pemerintahan:
Demokrasi dan Monarki.

Nugroho, H. (2012). Demokrasi Dan Demokratisasi: sebuah kerangka konseptual untuk


memahami dinamika sosial-politik di Indonesia. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 1(1).

https://kab-serang.kpu.go.id/berita/baca/7880/pendidikan-demokrasi-dimulai-sejak-dini

xi

Anda mungkin juga menyukai