Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan pengatahuan tentang sel telah menghasilkan perubahan-
perubahan azasi dalam pengertian struktur sel. Sekarang ini kita hidup dalam
zaman biologi molekuler yang merupakan ilmu yang mempelajari bentuk,
susunan, dan kedudukan molekul-molekul yang menyusun system seluler
sebagai suatu kesatuan. Pengetahuan modern tentang makhluk hidup
menunjukkan adanya suatu kombinasi tingkat organisasi yang semuanya
dihimpun dengan menghasilkan manifestasi kehidupan organisme. Dalam
sitoplasma terdapat adanya berbagai bangunan atau struktur yang pada
mulanya dapat diketahui dengan jelas tentang fungsi dan asalnya. Salah satu
dari organel sel yaitu badan golgi yang mempunyai hubungan yang erat
dengan RE granuler. Untuk mengetahui tentang badan golgi lebih jauh, maka
dibuatlah makalah ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui sejarah penemuan badan golgi.
b. Mengetahui pengertian badan golgi.
c. Mengetahui struktur dari badan golgi.
d. Mengetahui fungsi badan golgi.

A. Sejarah Penemuan Badan Golgi


Camilo golgi (1891) menemukan struktur seperti jala pada sitoplasma sel saraf
kucing,C golgi mewarnai sel saraf kucing dengan osnium tetra oksida dan garam
perak sebelum ditemukan reticulum endoplasma. Ia menamakannya “the internal
reticular apparatus”. Dengan zat tersebut , golgi dapat menemukan jala tersebut,
terletak sekitar inti dan berwarna kuning gelap. Belakangan ini, beberapa ahli sitologi
yang mempergunakan pewarnaan lain dapat melihat organel yang sama, bukan saja
pada sel saraf, tetepi juga pada sel jaringan lain.
Perrincito (1910) mengemukakan, organel itu terdiri dari sekelompok diktiosom
(jalinan). Selama 50 tahun alat golgi masih diperdebatkan, para peneliti melihat ,
pada sel kelenjar alat golgi dapat berubah sesuai dengan aktivitas organnya. Ada
juga ahli sitologi berpendapat, bahwa alat golgi berkaitan dengan sintesa protein.
Mollenhauer dkk(1967) menemukan lebih terinci dan definitive ultra struktur organel
ini.
Pada tahun 1898, ahli histology Italia menemukan adanya zat seperti jala dalam
sitoplasma sel-sel dalam jaringan yang difiksasi dalam larutan bikromat dan
kemudian diberi garam perak. Berdasarkan gambaran ini, Golgi memberi nama
struktur ini apparatus retikularis dalam dari sel. Nama ini kemudian diubah menjadi
aparatus Golgi, karena bangunan ini tidak selalu membentuk jala-jala. Dengan
mikroskop electron, belakangan tampak bahwa organel terdiri atas beberapa struktur
yang dibatasi membran yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda,
karena itu lebih sering disebut kompleks Golgi.
Aparatus Golgi terdapat pada semua jenis sel, tetapi tidak tampak pada sel hidup,
kecuali digunakan mikroskop fase kontras dan bangunan ini tidak berwarna pada
sajian histologist rutin. Namun, aparatus Golgi mampu mereduksi garam-garam
logam, misalnya garam osmium dan perak, yang merupakan dasar untuk
pengamatan apparatus dengan cara Golgi yang asli, atau setelah beberapa hari
difiksasi dalam osmium tetroksida. Tempatnya dalam sel kadang-kadang dikenali
dalam sajian histologis rutin, misalnya dengan pewarnaan HE berbentuk zona kecil,
jernih dekat inti sel disebut bayang-bayang Golgi negative. Bayangan Golgi ini jelas
terlihat pada sel-sel dimana apparatus Golgi yang tidak berwarna berlainan dengan
sitoplasma basofil sekelilingnya, misalnya pada osteoblas dan sel plasma.
Apparatus Golgi sering terdapat dekat inti dan khas terutama di tepi sentrosom,
dengan sentriol terletak dalam cekungan apparatus Golgi. Pada sel-sel sekretoris,
apparatus Golgi terletak antara inti dan apeks sel yaitu tempat hasil sekresi sel
dilepaskan. Pada sel-sel jenis lainnya tanpa polarisasi aktifitas sekretoris, mungkin
membentuk struktur seperti jala mengelilingi inti, seperti ditemukan oleh Golgi pada
sel-sel saraf.
Mikroskop electron tampak berkaitan dengan apparatus Golgi beberapa kantong
gepeng yamg dibatasi membran yaitu sakulus yang tersusun dalam bentuk
tumpukan. Tumpukan demikian biasanya berisi 3-7 sakulus, tiap sakulus sering
sedikit berdilatasi di perifer dan selain itu sedikit melengkung. Karena itu, tumpukan
tersebut mempunyai permukaan yang cembung menghadap inti sel dan cekung
yang menghadap permukaan luar sel. Sisterna yang terletak paling dalam tampak
mempunyai sejumlah lubang atau fenestrasi ( fenestra = jendela), sedangkan
sakulus yang paling atas pada tumpukan mempunyai fenestra sepanjang tepinya.
Selain itu, dekat permukaan yang cekung, lumen sakulus sangat melebar. Jenis
membran adalah trilaminar dan sedikit lebih tipis dari plasmalema dekat permukaan
yang terletak paling dalam yang cembung.
Tampak sejumlah vesikel-vesikel kecil berdiameter 40-80 nm yang berhubungan
erat dengan sakulus, sebagian besar mempunyai permukaan membrane yang licin
dan disebut vesikel transport. Ada sedikit filament meliputi permukaan, karena itu
disebut vesikel bersalut (coated vesicles ). Dalam kaitannya dengan permukaan
yang cekung, tampak vakuol padat (condensing vacuoles) yang lebih besar dan
dibatasi membran. Vakuol ini berisi berbagai hasil secret yang dipekatkan. Akhirnya,
disini ada granula sekretoris yang sudah terbentuk berisi zat homogeny yang padat.
Protein dari membran Golgi disintesa dalam reticulum endoplasma kasar, yang
terikat dalam membran. Vesikel transport dilepaskan dari daerah yang bebas
ribosom dari sisterna dalam reticulum dan berpindah ke daerah Golgi. Disini vesikel
menjadi satu dan menuju ke sakulus fenestrate pada bagian yang konveks
permukaan dalam kompleks Golgi, karena itu disebut permukaan yang belum siap
(immatute face). Pada permukaan superficial yang konkaf, sakulus berdilatasi yang
diikuti dengan pembentukan vakuol padat. Vakuol padat ini mungkin lepas, karena
vakuol ini sering tampak dihubungkan dengan permukaan luar sakulus oleh suatu
tangkai yang tipis. Permukaan superficial yang konkaf ini juga disebut permukaan
yang sudah siap (mature face). Kemudian, ada bakal zat membran yang kontinyu
dari reticulum endoplasma kasar melalui vesikel pengangkut ke permukaan
apparatus Golgi yang belum siap dan diikuti oleh pelepasan zat membrane dari
permukaan yang sudah siap. Dengan kata lain, bahwa apparatus Golgi selalu
diperbarui.
Jalannya pengangkutan intraseluler yang dijelaskan untuk secret yang dihasilkan
dari reticulum endoplasma kasar melalui apparatus Golgi ke vakuol padat tidak
selalu sama untuk semua kelenjar. Selain itu, ada perbedaan spesies. Pada sel-sel
pancreas marmot, vesikel transport berjalan langsung ke vakuol padat dimana
terjadi pemekatan hasil sekresi, sedangkan pada sel-sel pancreas tikus, vesikel
transport ke tumpukan Golgi, dimana pemekatan terjadi dalam sakulus yang sudah
siap.
Fungsi apparatus Golgi pada sel-sel kelenjar adalah penimbunan dan pemekatan
hasil sekresi. Jika hasil sekresi adalah suatu protein, protein disintesa dalam
reticulum endoplasma kasar, kemudian diangkut melalui tubulus reticulum
endoplasma ke daerah Golgi. Disini, hasil sekresi terbungkus dalam vesikel
transport dan dibawa oleh vesikel transport ke apparatus Golgi, disini terjadi
pemekatan dengan membuang airnya. Setelah hasilnya dibungkus dalam vakuol
padat, pemekatan selanjutnya terjadi dengan pembentukan granula sekretoris.
Granula ini mampu melebur dengan plasmalema, dimana hasil sekresi dilepaskan
dari sel.
Pada sel-sel yang hasil sekresinya berupa kompleks karbohidrat-protein, misalnya
glikoprotein, komponen karbohidrat disintesa dalam kompleks Golgi, yang
membrannya tampak berisi enzim-enzim penting. Selain itu, penemuan
autoradiografi sel-sel goblet menunjukkan bahwa glukosa yang dilabel terikat dalam
makromolekul karbohidrat di apparatus Golgi, tampaknya tanpa melalui reticulum
endoplasma. Pada kompleks Golgi, polisakarida berikatan dengan komponen
protein, yang disintesa dalam reticulum endoplasma kasar.
Pada sel-sel yang tidak mengeluarkan secret, komponen karbohidrat
plasmalemadisintesa di kompleks Golgi, dari sini diangkut ke membran sel dalam
vesikel yang lepas dari komleks Golgi karena kemampuannya untuk mensitesa dan
mengikat grup karbohidrat pada protein dengan membentuk makromolekul berisi
keterangan, apparatus Golgi sangat penting untuk sifat-sifat permukaan sel, karena
sifat-sifat ini berkaitan dengan komponen karbohidrat.

B. Pengertian Badan Golgi


Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah
organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di
semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan
fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan
Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi
pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi atau Aparatus Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan
hewan. Pada sel tumbuhan, Badan Golgi disebut diktiosom. Badan Golgi tersebar
dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Antara
badan Golgi satu dengan yang lain berhubungan dan membentuk struktur
kompleks seperti jala. Badan Golgi sangat penting pada sel sekresi.
Badan Golgi dan RE mempunyai hubungan erat dalam sekresi protein sel. Di depan
telah dikatakan bahwa RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi. Golgi
mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk
dibawa ke luar sel. Oleh karena hasilnya disekresikan itulah maka Golgi disebut
pula sebagai organel sekretori
Kompleks (aparat) Golgi telah diketahui ahli mikroskop jauh sebelum penemuan
mikroskop electron. Pada sajian mikroskop cahaya yang di dalam dengan garam
perak, terlihat aparat Golgi sebagai bangunan kecil berbentuk tidak teratur biasanya
dekat inti. Dengan mikroskop electron terlihat aparat ini terdiri atas membrane
serupa yang terdapat pada reticulum endoplasma lain. Membran-membran itu
membentuk dinding sejumlah kantung gepeng yang bertumpuk. Di bagian tepi
kantung ini menyatu dengan vesikel-vesikel bulat kecil.
Kompleks Golgi berkaitan erat dengan pembentukan beberapa produk sekresi,
terutama yang mengandung karbohidrat. Unsur protein produk ini dibuat di
reticulum endoplasma kasar. Pada kompleks Golgi ditambahkan karbohidrat pada
protein, membentuk kompleks karbohidrat-protein. Komleks ini dibentuk di dalam
sisterna aparat Golgi. Mereka bergerak ke tepi sisterna, memisahkan diri dari
kompleks Golgi karena terkumpul dalam vakuol sekresi bermembran.
Membran kompleks Golgi menjadi tempat melekatnya enzim yang berhubungan
dengan pembuatan karbohidrat. Lisosom dapat juga dihasilkan di kompleks Golgi.

C. Stuktur Badan Golgi


Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang
menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena
hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh
mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke
permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan
dinding sel.
Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula.
Dari tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang
diperlukan seperti enzim–enzim pembentuk dinding sel.

Badan Golgi merupakan bagian sel yang hampir serupa dengan Retikulum
Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga
ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan
bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel [vesicle] yang pada umumnya
berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap ke ruangan-
ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses
sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan
tersebut akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah
ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan
siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.
Aparat Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Terdiri dari
setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane. Terutama amat penting dalam sel-sel
yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Protein yang disintesis oleh RER
dipindahkan ke dalam aparat Golgi. Di sini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan
kepadanya. Bagaimanapun protein-protein itu terkumpul di dalam saku-saku tadi
sampai penuh dengan protein. Saku-saku tersebut dapat berpindah ke permukaan
sel dan mengeluarkan isinya ke bagian luar. Saku-saku berprotein yang lain pada
aparat Golgi dapat disimpan di dalam sel sebagai lisosom.
Aparat Golgi juga merupakan situs sintesis polisakarida, misalnya pada mucus.
Selulosa yang disekresikan oleh sel tumbuhan untuk membentuk dinding sel sintesis
pada aparat Golgi.

1) Morfologi Badan Golgi

Aparat golgi mempunyai bentuk yang sangat berbeda-beda(pleomorfik) pada


beberapa sel bentuknya kompak dan terbatas sedang pada macam sel lain
bentuknya berupa jalinan dan tersebar. Namun pada dasarnya badan golgi berupa
kumpulan rongga-rongga yang pipih, berbentuk mangkok, dikelilingi oleh vesikel-
vesikel. Aparatus golgi dapat ditemui dan dikelilingi inti, ditepi atau tersebar
jumlahnya mulai dari satu buah sampai ratusan tiap sel. Dengan mikroskop electron
badan golgi dapat dilihat strukturnya merupakan membrane khusus yang
mempunyai bentuk bervariasi.
Telah terbukti ,bahwa organel ini dijumpai dalam hampir semua jenis sel hewan dan
tumbuhan. Aparatus golgi terdiri dari tiga komponen :

a.Cisternae

Merupakan bangunan dasar.yang menjadi ciri apparatus golgi Terdiri Dari sekitar 5
lempeng cisterna yang sejajar melengkung bentuk piala tiap cisterna berupa kantung
gepeng tertekuk.Bagian tepi tiap cisterna biasanya menggembung dan berlobang-
lobang .dibagian tepi itu ada pembuluh yang menghubungkan semua cisternae
sesamanya.daerah tepi itu juga memiliki tonjolan-tonjolan yang akan cepat
membentuk vasikula-vasikula atau mungkin juga bakal membentuk cisterna baru.

b.Vesikula
Bagian vesikula terdapat dibawah (sebelah kedalam sel) bagian cisternae yang
terdiri dari banyak gelembung serta memiliki warna yang terang.vesikula tumbuh dari
reticulum endoplasma. Mungkin dekat kebagian cisternae vesikula tergabung
membentuk cisterna baru.

d.Vakuola

Bagian ini berada dibagian atas (sebelah puncak) yang terdiri dari banyak
gelembung.vakuola berisi bahan sekresi (getahan) cisterna bagian atas akan pecah
dan membentuk vakuola.Bahan sekresi dalam vakuola disekresi dengan cara
exocytosis
Protein yang akan disekresi / glikoprotein yang telah disintesa diretikulum
endoplasma,masuk apparatus golgi lewat vesikula yang tumbuh lepas diujung-ujung
reticulum endoplasma dan yang terdekat dengan badan golgi. Pembentukan
vesikula tersebut diawali dengan terbentuknya gembungan berupa kuncup dibagian
ujung RE/ juga dimembran luar selaput inti. Gembungan ini lepas ,menjadi vesikula.
Vesikula bergabung-gabung membentuk cisternae. Didalam cisternae protein atau
glikoprotein itu diproses lagi, lalu dibungkus-bugkus kecil dalam vakuola melalui
gelembung-gelembung diujung cisternae teratas , kemudian lepas menjadi vakuola
yang telah berisi bahan sekresi.

2) Kekutuban Badan Golgi

Badan golgi dibedakan juga atas kekutubannya. Kutub bawah, yang dekat dengan
inti / RE disebut forming face, sedang kutub atas, yang cekung kepermukaan dalam
disebut maturing face. Disebut forming face, karena dibagian ini bahan yang akan
disekresi diproses, dibentuk atau dirakit. Yang tergolong daerah forming face ini
ialah semua bagian vesikula dan cisternae terbawah.
Disebut maturing face, karena dibagian ini bahan yang akan disekresi mengalami
pematangan , dipadatkan , kemudian dibungkus didalam gelembung atau vakuola .
Vakuola bagian atas sel itu disebut juga secretory vesicle (vesikula sekresi). Nanti
vesikula atau vakuola ini bergabung dengan membran sel, kemudian bahan sekresi
didalamnya dikeluarkan dari sel.
Untuk menetapkan kekutuban badan golgi , yang mana forming face yang mana
pula maturing face, maka Moore dkk (1977) melakukan pengukuran pada tebal unit
membran sejak dari kedalaman sel sampai kepermukaan sel lewat badan golgi.
Ternyata tebal membran pada kutub forming face sama dengan tebal RE . tebal
kutub maturing face sama dengan tebal membran vakuola sekresi.
Selama sekresi materi yang dibentuk diretikulum endoplasma bergerak melalui
badan golgi dari permukaan luar kepermukaan dalam dan kemudian kegelembung-
gelembung sekresi lalu menuju membran plasma untuk dikeluarkan dari sel. Tentu
saja aliran sekresi ini bukan mengalir seperti zat cair tetapi selalu melalui system
membran yang caranya masih berupa pertanyaan besar.

3) Enzim-enzim dan Lipid pada Badan Golgi

Pada badan golgi banyak ditemukan enzim yang heterogen . Enzim-enzim pada
badan golgi dapat digolongkan pada:
- Glikosiltransferasa untuk biosintesis glikoprotein
- Sulfo dan gliosiltransferasa untuk biosintesis glikolipida
- Oksidoreduktase
- Fosfatasa
- Kenasa
- Mamnosidasa
- Transferasa untuk sintesis fosfolisida
- Fosfolifasa

Para ahli mencoba menemukan enzim tanda pada badan golgi,dengan cara melihat
aktivitas enzim-enzim pada organel-organel dan membandingkannya. Dari hasil
penelitian ternyata glikosiltransferasa merupakan enzim tanda pada badan golgi.
Enzim ini sebagai katalisator transfer glukosa dari carier UDP ke protein yang
sesuai.para peneliti menemukan bahwa setengah dari seluruh aktifitas glikosil
transferesa pada sel terjadi pada badan golgi. Adanya enzim tanda pada badan
golgi dapat dipakai untuk membedakan badan golgi dari organel-organel lain.
Selain memiliki enzim tanda, badan golgi juga memiliki perbedaan komposisi pada
lipidnya . Komposisi lemak pada badan golgi memiliki sifat intermediate. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa badan golgi merupakan organel transisi diantara dua
organel lain, yaitu reticulum endoplasma dan membrane plasma.

B. Fungsi Badan Golgi

Setelah meninggalkan RE, banyak vesikula transport berpindah ke apparatus


Golgi. Kita dapat membayangkan Golgi ini sebagai pusat manufaktur,
pergudangan, penyortiran, dan pengiriman. Di sini, produk RE dimodifikasi dan
disimpan, dan kemudian dikirim ke tujuan lain. Tidak mengejutkan, jika apparatus
Golgi ini sangat banyak dalam sel yang terspesialisasi untuk sekresi.
Apparatus Golgi terdiri dari kantung membran yang pipih sisterne yang tampak
sebagai tumpukan roti pita(roti bulat dan datar dari Timur Tengah). Suatu sel
dapat memiliki beberapa tumpukan seperti ini. Membran setiap sisterne dalam
satu tumpukan memisahkan ruangan internalnya dari sitosol. Vesikula yang
berkonsentrasi di sekitar apparatus Golgi terlibat dalam transfer materi di antara
Golgi dan struktur lainnya.

Apparatus Golgi memiliki polaritas yang jelas, dengan membran sisterne pada
ujung-ujung yang berlawanan merupakan suatu tumpukan yang berbeda
ketebalan dan komposisi molekulernya. Kedua kutub tumpukan golgi disebut
sebagai muka cis dan muka trans yang masing-masing bertindak sebagai bagian
penerima dan pengirim pada apparatus golgi. Muka cis biasanya terletak di dekat
RE. vesikula transport memindahkan materi dari RE ke golgi. Vesikula yang
bertunas daru RE akan menambah membrannya dan kandungan lumen (rongga)
nya ke muka cis dengan bergabung (berfusi) dengan membran golgi. Muka trans
menghasilkan vesikula yang akan tercabut dan pindah ke tempat lain.
Produk RE biasanya dimodifikasi selama berpindah dari kutub cis ke kutub trans
golgi. Protein dan fosfolipid membran mungkin saja berubah. Misalnya, berbagai
enzim golgi memodifikasi bagian oligosakarida glikoprotein. Ketika pertama kali
ditambahkan pada protein di RE, oligosakarida dari seluruh glikoprotein adalah
identik. Golgi membuang sebagian monomer gula dan menggantinya dengan
yang lain, menghasilkan bermacam-macam oligosakarida.
Di samping kerja finishing-nya, apparatus golgi memproduksi makro molekulnya
sendiri. Banyak polisakarida yang disekresi oleh sel merupakan produk golgi,
termasuk asam hialuronat, substansi lengket yang membantu merekatkan sel-sel
hewan. Produk golgi yang akan disekresi itu keluar dari muka trans golgi di dalam
vesikula transport yang akhirnya berfusi dengan membran plasma.
Golgi memproduksi dan menyempurnakan produknya secara bertahap, dengan
sisterne di antara ujung cis dan trans yang berbeda-beda, yang mengandung tim
enzim yang unik. Produk dalam berbagai tahap pemrosesan tampak akan
dipindahkan dari satu sisterne ke sisterne lain oleh vesikula.
Sebelum apparatus golgi mengirim produknya dengan membuat tunas vesikula
dari muka trans, golgi menyortir produk ini dan mengarahkan produknya untuk
berbagai bagian sel. Etiket identifikasi molekuler, seperti gugus fosfat yang telah
ditambahkan ke produk golgi, membantu dalam penyortiran. Dan vesikula
transport yang bertunas dari golgi dapat memiliki molekul eksternal pada
membrannya yang mengenali “tempat pertautan” pada permukaan organel yang
spesifik.

Fungsi dari badan golgi antara lain:


* Biosintesis glikoprotein dan glikolipida
Badan golgi memegang peranan yang penting dalam sintesis glikoprotein .
Glikoprotein merupakan bahan utama dalam sekresi berbagai kelenjar baik
eksokrin maupun endokrin, sebagai substansi dasar intra seluler dan merupakan
komponen membran sel.
* Pembentukan dinding sel
Pada sel tumbuhan, badan golgi berperan dalam pembentukan materi dinding sel.
* Membentuk membran plasma
* Badan golgi melepaskan butir-butir sekresi pada permukaan sel. Setiap kali di
lepaskan gelembung-gelembung kecil dari mature face kearah permukaan sel.
* Pembentukan mikrosom dan akrosom.
* Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel
kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
* Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti
membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran
plasma.
* Membentuk dinding sel tumbuhan
* Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi
enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
* Tempat untuk memodifikasi protein
* Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
* Untuk membentuk lisosom

Dalam badan golgi terdapat variasi coated vesicle, antara lain:


Clathrin-coated adalah yang pertama ditemukan dan diteliti. tersusun dari clathrin
dan adaptin. interaksi lateral antara adaptin dengan clatrin membentuk formasi
tunas. jika tunas clathrin sudah tumbuh, protein yang larut dalam sitoplasma
termasuk dynamin akan membentuk cincin di setiap leher tunas dan memutusnya.
COPI-coated memaket tunas dari bagian pre-golgi dan antar cisternae. beberapa
protein COPI-coat memperlihatkan sekuens yang bermiripan dengan adaptin,
dapat diduga berasal dari evolusi yang bermiripan.
COPII-coated memaket tunas dari retikulum endoplasma.
Terdapat 2 protein dalam badan golgi. Protein Snare V-snare menuju T-snare dan
akan bergabung. T-snare adalah protein yang ada di target sedangkan V-snare
adalah vesikel snare. V-snare akan mencari T-snare dan kemudian akan
berfungsi menjadi satu. Protein Rab termasuk ke dalam golongan GTP-ase.
protein Rab memudahkan dan mengatur kecepatan pelayaran vesikel dan
pemasangan v-snare dan t-snare yang diperlukan pada penggabungan membran.

III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari isi makalah yaitu sebagai berikut:
1. Camillo Golgi adalah seorang ahli histology dan patologi berkebangsaan Italia
yang menemukan badan golgi.
2. Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom)
adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel
3. Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang
bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.
4. Fungsi badan golgi antara lain: membentuk kantung ( vesikula ) untuk
sekresi, membentuk membran plasma, dan membentuk dinding sel tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai