Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

INTEGRASI DIKAWASAN EROPA, AMERIKA, ASIA

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional)

Dosen Pengampu :
Noor Hidayati, S.Sos, M.AB

Disusun Oleh :

1. Arimbi Lestari 2210412320043


2. Asyafa Hermila Difha 2210412320040
3. Ersa Chairany 2210412320022
4. Kirana Dewi 2210412320039

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
kepada kami sebagai penyusun untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Integrasi Dikawasan Eropa,
Amerika dan Asia tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Noor Hidayati, S.Sos, M.AB pada
Mata Kuliah Bisnis Internasional . Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Integrasi dibidang Bisnis Internasional. Kami
sebagai penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen Pengajar Mata
Kuliah ini. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang kami tekuni. Dan kami juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan diterima demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3

2.1 Integrasi Dikawasan Eropa .......................................................................................... 3

2.1.1 Sejarah Integrasi Eropa......................................................................................... 3

2.1.2 Kerjasama Uni Eropa ........................................................................................... 6

2.1.3 Uni Eropa Mempunyai Legitimasi Yang Kuat ..................................................... 6

2.2 Integrasi Dikawasan Amerika ...................................................................................... 8

2.2.1 Sejarah Integrasi Amerika .................................................................................... 9

2.2.2 Perkembangan Integrasi Mercosur dikawasan Amerika ...................................... 9

2.3 Integrasi Dikawasan Asia .......................................................................................... 11

2.3.1 Sejarah Integrasi Asia ......................................................................................... 12

2.3.2 Evolusi Dari Integrasi Ekonomi ASEAN Dalam Konteks Regional.................. 12

2.3.3 Kerjasama Integrasi Asia .................................................................................... 13

2.3.4 APEC dan Integrasi Ekonomi Kawasan ............................................................. 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 15

3.2 Saran .......................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internasionalisai pasar finansial dan globalisasi produksi yang sudah menjadi
pembicaraan umum dewasa ini, dan hingga btas tertentu memang sudah menjadi kenyataan,
bisa dilihat sebagai manifestasi dari terjadinya integrasi ekonomi dunia, Sebaliknya, dapat
juga dikatakan bahwa internasionalisasi pasar finansial dan globalisasi produksii itulah yang
telah mendorong proses integrasi ekonomi internasional. Perbedaan penafsiran ini
bersumber pada perbedaan pengertian tentang integrasi ekonomi, atau secara lebih tepat,
tentang sifat dari integrasi itu.

Integrasi ekonomi secara umum didefinisikan sebagai penghapusan semua hambatan


perdagangan serta mengintegrasikan ekonomi, teknologi, sosial budaya dan politik di
sebuah kawasan regional melalui kebijakan yang dibuat bersama (Paksoy, 2000). Sedangkan
tujuan integrasi ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran yang tinggi melalui
liberalisasi perdagangan diantara negara-negara anggota (Sanli, 2003).

Integrasi ekonomi telah dikenal sebagai salah satu teori makroekonomi dasar untuk
memperkirakan efek integrasi ekonomi yang mempercepat pertumbuhan ekonomi (Oncel
dan Lubis, 2017). Menurut Chou (1967) bahwa menganalisis pengaruh integrasi ekonomi
terhadap pertumbuhan ekonomi dapat mengevaluasi pencapaian integrasi ekonomi ke
tingkat pembangunan ekonomi yang kuat menggunakan efek statis dan efek dinamis.
Dengan menghilangkan hambatan tarif, efek statis (satu kali) dari integrasi ekonomi mampu
memberikan peningkatan cepat dalam volume perdagangan internasional dan perubahan
kesejahteraan, sedangkan efek dinamisnya (berkelanjutan) mampu merubah struktur
ekonomi negara anggota, termasuk peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi sumber
daya (Seyidoglu, 2015).

Bisnis internasional telah tumbuh dengan sedemikian cepatnya dalam dekade


terakhir, sehingga banyak ahli meyakini bahwa semua orang sedang hidup dalam era
globalisasi. Menurut Griffin & Pustay (2015, p. 9) globalisasi (globalization) dapat
didefinisikan sebagai proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran
pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Menurut
Salvatore (2014, p. 13) globalisasi diartikan sebagai meningkatnya integrasi perekonomian

1
di seluruh dunia, khususnya melalui perdagangan dan aliran keuangan, tetapi juga melalui
aliran ide dan manusia yang dipermudah dengan adanya revolusi komunikasi dan
transportasi.

Globalisasi merupakan gerbang pembuka hubungan kerjasama antara satu negara


dengan negara yang lain. Globalisasi tidak dapat dihindari karena semakin mengerucutnya
keinginan dari konsumen di seluruh dunia, yang menginginkan produk sejenis. Globalisasi
telah menimbulkan intensifikasi peran perdagangan internasional dalam ekonomi dunia.
Rasio perdagangan internasional terhadap aktivitas ekonomi telah meningkat secara
dramatis.

Bisnis internasional (international business) terdiri dari transaksi antara pihak-pihak


yang berasal dari lebih satu negara. Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi seperti ini
meliputi individu swasta, perusahaan individual, kelompok perusahaan, atau badan/instansi
pemerintah (Griffin & Pustay, 2015, p. 5). Secara historis, aktivitas bisnis internasional
pertama berbentuk ekspor dan impor. Namun dalam dunia perdagangan internasional
sekarang ini yang sangat kompleks, banyak bentuk aktivitas bisnis internasional lainnya
yang juga lazim.

1.2 Rumusan Masalah


Dapat ditarik dari Latar Belakang diatas maka rumusan masalah pada Makalah ini
ialah sebagai berikut :

1. Bagaimana Integrasi Dikawasan Eropa ?


2. Bagaimana Integrasi Dikawasan Amerika ?
3. Bagaimana Integrasi Dikawasan Asia ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dibuatnya makalah ini ialah untuk memberikan pemahaman kepada pembaca
yang berfokus pada rumusan masalah diatas dengan data yang valid.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Integrasi Dikawasan Eropa
Setiap negara di dunia memiliki kepentingan yang harus dipenuhi. Kepentingan itu
bisa dicapai dengan cara saling bekerja sama satu sama lain. Bentuk kerja sama dapat
diwujudkan dengan membentuk unit-unit organisasi. Selama ada kesepakatan dan perjanjian
yang mengatur jalannya kerja sama, maka tujuan yang dicapai akan maksimal. Kerjasama
saat ini yang sangat banyak ditemui adalah kerjasama di bidang ekonomi yang tidak terlepas
di dalamnya isu politik, pertahanan dan keamanan, lingkungan, dan sosial.

2.1.1 Sejarah Integrasi Eropa


Gagasan untuk menyatukan negara-negara Eropa telah dimulai sejak akhir abad ke-
18 ketika Napoleon berupaya menyatukan Eropa di bawah Kekaisaran Perancis. Sejarah
berulang kembali ketika Adolf Hilter mencoba menundukkan Eropa di bawah The Third
Reich. Usaha menyatukan Eropa secara damai dimulai pada tahun 1923 oleh pemimpin Pan-
European Movement dari Austria melalui gagasan “United States of Europe”. Pada tahun
1929, Menteri Luar Negeri Perancis, Aristide Briad mengusulkan dibentuknya "European
Union" dalam kerangka Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations). Usaha-Usaha tersebut
gagal terutama disebabkan oleh kuatnya rasa nasionalitas dan kekuatan imperialisme waktu
itu.

Pemikiran untuk membentuk Eropa bersatu diperkenalkan kembali oleh Perdana


Menteri Inggris. Winston Churchill, dalam pidatonya di Basel, Swiss, tahun 1946. Churchill
mengharapkan bahwa masyarakat Eropa dapat hidup secara damai dalam rasa aman dan
kebebasan melalui suatu "Eropa Serikat".1

Rencana rekonstruksi negara-negara di kawasan Eropa Barat pasca Perang Dunia II


mendapat dukungan dari Amerika Serikat. Pada tahun 1949, Amerika Serikat dan beberapa
negara Eropa Barat membentuk aliansi keamanan North Atlantic Treaty Organization
(NATO). Sejak saat itu Amerika Serikat memberikan bantuan ekonomi, Marshall Plan, ke
kawasan Eropa Barat. Negara-negara penerima Marshall Plan tergabung dalam Organization
for European Economic Development (OEED). Tujuan utama Amerika Serikat pada saat itu

1
Edison Muclis.Intergasi Menuju Uni Eropa, CSIS.Jakarta.1997.Hlm 551

3
adalah berupaya menciptakan suatu aliansi di kawasan Eropa Barat untuk menghadapi
kekuatan komunis serta mencegah konflik di kawasan ini.2

Proses integrasi Uni Eropa pada awalnya dimulai pada bulan Mei 1950 ketika
Perancis mengusulkan untuk terciptanya “The first concrete Foundation of a European
Federation”. Negara-negara Eropa pasca perang dunia I & II berusaha untuk membangun
kembali eropa dengan tujuan agar tidak terjadi perang lagi sehingga dapat menciptakan
perdamaian. Untuk itu salah satu menteri Perancis yaitu Robert Schumann atas usul dari
Jean Monnet kemudian membentuk kerjasama batu bara dan baja diantara Negaranegara
Eropa. Negara-negara yang tergabung dalam European Coal and Steel Community (ECSC)
adalah Jerman, Belanda, Belgia, Luxemburg, Italia, dan Perancis. Inggris pada saat itu tidak
mau bergabung karena takut industri baja dan batu bara nya berada di bawah pengawasan
atau kontrol dari ECSC.

Sejarah berdirinya Uni Eropa tidak lepas dari adanya proposal Prancis pada tahun
1950 yang dikenal dengan Schuman Plan yang isinya mengajukan pengaturan pasar bersama
batu bara dan besi baja di bawah badan pengawas yang independen di Eropa. Rencana
Prancis ini diterima baik oleh negara-negara di Eropa seperti Jerman, Italia, Belgia, Belanda,
dan Luksemburg. Kesepakatan di antara keenam negara Eropa tersebut secara resmi
ditandatangani pada tanggal 18 April 1951 dengan terbentuknya European Coal and Steel
Community (ECSC) atau Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa. Adanya ancaman perang
dingin antara Blok Barat dan Blok Timur mendorong keenam negara pendiri ECSC untuk
lebih memperluas kerjasamanya di bidang ekonomi. Pada tanggal 25 Maret 1957
ditandatangani Traktat Roma dan Traktat pembentukan European Atomic Energy
Community (EURATOM) atau Masyarakat Energi Atom Eropa yang merupakan dasar
hukum bagi pembentukan European Economic Community (EEC) atau Masyarakat
Ekonomi Eropa.3

Pergantian nama “Masyarakat Uni Eropa” menjadi “Masyarakat Eropa” menjadi


pilar atau dasar terbentuknya Uni Eropa. Uni Eropa bertransformasi dari badan perdagangan
menjadi sebuah kerjasama ekonomi dan politik. Pada dasarnya, tujuan terbentuknya Uni
Eropa adalah :

2
Richard Mansbach,Global Puzell :Issues and Actor in World Politic. Secon Edition. New York.1997:Hlm
469
3
Banyu Perwita dan Yanyan M. Op Cit, hal. 111

4
1. Menciptakan kewarganegaraan Eropa (hak-hak dasar, kebebasan bergerak, hak-hak sipil
dan politik)
2. Menjamin kemerdekaan, keamanan dan keadilan (kerjasama dalam bidang peradilan dan
urusan dalam negeri)
3. Mendorong kemajuan ekonomi dan sosial (pasar tunggal, euro-mata uang bersama,
penciptaan lapangan kerja, pembagunan wilayah dan pelestarian lingkungan)
4. Menegaskan peranan Eropa di dunia. Perubahan nama Masyarakat Eropa menjadi Uni
Eropa merupakan implikasi dari terjadinya peningkatan jangkauan kerjasama, dari
kerjasama ekonomi ke bidang-bidang politik luar negeri.

Pada dasarnya integrasi ekonomi, politik, keamanan dan kebudayaan Uni Eropa
dimaksudkan untuk meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan masyarakat Eropa serta
menciptakan stabilitas kawasan sesuai dengan prinsip UE yaitu “Peace, Prosperity, and
Progress”. Sesuai dengan prinsip itu pulalah maka kedepannya organisasi ini berusaha untuk
mencapai tujuantujuan seperti : pasar tunggal, euro-mata uang bersama, penegakan
demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Jadi tujuan UE kedepannya
ditekankan pada perlindungan terhadap kepentingan UE secara keseluruhan dan meliputi
berbagai bidang termasuk pertahanan militer, serta menjamin pelaksanaan politik luar negeri
masing-masing Negara anggota berdasarkan solidaritas dan loyalitas untuk mencapai
keuntungan bersama. 4

Integrasi ekonomi, politik, keamanan dan budaya juga mendatangkan keuntungan, antara
lain :

1. Semua warga Negara anggota UE sekaligus menjadi warga Negara Eropa berserta hak-
haknya.
2. Bebas untuk hidup dan tinggal serta bekerja dimanapun diantara Negaranegara anggota
yang berada dalam satu kawasan tanpa ada batasan kenegaraan.
3. Mempunyai hak pilih di Negara-negara anggota UE lainnya.
4. Mendapatkan hak pendidikan dan belajar di Negara manapun

Integrasi ekonomi UE juga menjadikan UE sebagai salah satu kekuatan ekonomi


terkuat di dunia, sehingga UE dapat berperan dalam sistem ekonomi global dan dapat

4
Wardana, A. (2017). Upaya Pemerintah Turki Untuk Bergabung Dengan Uni Eropa. Global Political
Studies Journal, 1(2), 107-123.

5
diperhitungkan dalam politik internaisonal. Dalam bidang multikulturisme, integrasi UE
dalam berbagai bidang dapat memperkuat hubungan saling mendukung Negara-negara UE
dalam organisasi internasional seperti PBB, dimana Negara UE seperti Inggris dan Perancis
duduk sebagai anggota tetap Dewan Keamanan, dan Negara anggota lainnya yang duduk
sebagai anggota tidak tetap DK PBB, serta mempunyai 27 suara di majelis umum. Hal-hal
tersebut diatas memperkuat UE sebagai satu kesatuan integrasi ekonomi, politik dan militer
yang patut diperhitungkan dalam dunia global.

2.1.2 Kerjasama Uni Eropa


Jatuhnya tembok berlin serta runtuhnya komunisme dan Uni Soviet (1989) serta
Comecon merupakan awal yang menandai berakhirnya era panas di Eropa. Negara-negara
di Eropa timur dan tenggara yang terlibat konflik menjadi ancaman bagi stabilitas Uni Eropa.
Oleh karena itu, Uni Eropa pada masa ini mengalami dua tantangan yaitu tantangan
manajemen krisis dan tantangan sebagai penentu keberhasilan transformasi nilai ekonomi
dan politik di Negara-negara konflik tersebut.

Secara umum tujuan yang hendak dicapai dengan penyatuan ekonomi Eropa
didasarkan pada tiga ketentuan ;

1. Integrasi ekonomi yang didukung oleh Customs Union sejak awal berdirinya tiga
organisasi UE (ECSC, EURATOM, EEC)
2. Kerjasama pembangunan ekonomi regional untuk membantu mempercepat
pertumbuhan dan pembangunan di wilayah terbelakang di kawasan UE, yang didukung
oleh bantuan ekonomi dan keuangan melalui dana struktural, seperti social funds, grant,
aid, dan lainnya.
3. Kerjasama perdagangan dengan mengambil program Pasar Tunggal Eropa sebagai
kegiatan utama5

2.1.3 Uni Eropa Mempunyai Legitimasi Yang Kuat


Uni Eropa merupakan sebuah organisasi internasional yang tidak hanya merupakan
wadah dari negara-negara yang berdekatan secara geografis. Selain merupakan sebuah
organisasi regional, Uni Eropa dikenal sebagai organisasi yang menuju pada lembaga
supranasional yang memiliki legimitimasi kuat untuk mengatur negara-negara anggotanya.
Sejarah panjang pembentukan Uni Eropa dimulai dari pembentukan European Coal and

5
Nugroho, W. B. (2017). Riwayat Pemberontakan El Comandante Fidel Castro. Anak Hebat Indonesia.

6
Steel Community (ECSC), European Economic Community (EEC) dan European Atomic
Community (Euratom). Ketiganya kemudian melalui proses dan tahapan sehingga
membentuk Uni Eropa seperti saat ini.

Uni Eropa sampai saat ini beranggotakan 27 negara. Keunikannya adalah setiap
negara anggotanya memiliki independensi tetapi tetap tunduk pada keputusan-keputusan
Uni Eropa. Beberapa poin menjadi syarat yang diterapkan oleh Uni Eropa ketika sebuah
negara ingin menjadi anggotanya, antara lain yaitu: memiliki demokrasi yang stabil yang
menjamin supremasi atau kepastian hukum, adanya perlindungan terhadap Hak Asasi
Manusia (HAM) dan kaum minoritas, memiliki ekonomi pasar terbuka, dan menerapkan
administrasi publiknya berdasarkan undang-undang yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa.

Uni Eropa dalam menjalankan tugasnya terdiri atas struktur organisasi atau badan-badan
utama sebagai berikut:

a) European Commission atau Komisi Eropa, merupakan badan eksekutif dari Uni Eropa
yang bersifat independen dan bertugas membuat rancangan undang-undang, selain itu
komisi merepresentasikan Uni Eropa secara global, dalam hal ini contohnya adalah
menegosiasikan persetujuan antara Uni Eropa dengan negara lain.
b) European Parliament atau Parlemen Eropa, anggotanya dipilih setiap lima tahun sekali.
Parlemen Eropa ini memiliki kekuasaan legislasi dan memiliki kewenangan untuk
menentukan anggaran Dewan Eropa serta dapat merubah ataupun menolaknya.
c) European Council atau Dewan Uni Eropa, bertugas sebagai badan representatif keluar
pada isu-isu keamanan.20 Selain itu berbagi tugas dan tanggung jawab dengan parlemen
dalam menyetujui undang-undang, dengan komisi mengatur prioritas dan tujuan Uni
Eropa secara umum.
d) European Court of Justice, merupakan mahkamah Eropa yang bertugas menentukan
aturan-aturan yang tidak sesuai dengan Traktat Roma.
e) The Council of Ministers, memungkinkan pemerintahan dari negara anggota ikut serta
dalam pengambilan keputusan di Uni Eropa.
f) The European Central Bank atau Bank Sentral Eropa, berperan sebagai pengendali
“eurosystem” yaitu sistem mata uang tunggal Eropa.

7
2.2 Integrasi Dikawasan Amerika
Akhir Perang Dunia II menjadi titik kemunculan berbagai fenomena politik
dan pertumbuhan kerjasama-kerjasama dalam sistem internasional. Negara-negara
sebagai actor politik internasional mulai mengakui adanya kebutuhan kerjasama dan
ketergantungan tak hanya antar negara yang berdekatan wilayah ,namun hingga hal
ini mendorong terjadi fenomena memudarnya batas-batas wilayah negara
(borderlessworld) atau yang kita kenal dengan globalisasi. Memasuki era globalisasi,
kerjasama dalam kawasan yang memiliki perkembangan paling pesat karena adanya model
seperti Uni Eropa negara-negara kawasan mulai menyadaripersaingan dalam sistem
internasional bukan lagi antar power negara dimana kerjasama ini mulai memasuki tahap
intergrasi, dimana kerjasama antar negara tidak lagi pada tujuan spesifikdan telah meluas
bidang-bidang lain hingga masuk pada tahan penyesuaian kebijakan sektorial .Disini
integrasi yang terjadi bukan hanya pada negara-negara dalam kawasan namun terkadang
juga mencakup skala kontinental. Kebutuhan untuk penyelesaian masalah bersama inilah
yangmendoron kemuculan organisasi-organisasi kawasan seperti Uni Eropa, NAFTA,
MERCOSUR dan sejenisnya

Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan peningkatan integrasi


ekonomi, sosial dan budaya antar negara-negara di Amerika Selatan ketika ia membuka
Konferensi Tingkat Tinggi Amerika Selatan bersama sejumlah pemimpin kawasan tersebut
di Brasilia.

KTT itu merupakan pertemuan tingkat kawasan pertama dalam hampir sepuluh
tahun terakhir atas undangan Lula, yang berusaha menghidupkan kembali peran aktif
negaranya dalam urusan regional dan mengatasi perbedaan ideologi yang memecah belah
negara-negara Amerika Selatan selama beberapa tahun terakhir.

Kembalinya pemerintahan yang berkomitmen terhadap integrasi di Amerika Latin


sekali lagi menempatkan isu ini sebagai pusat perdebatan politik di wilayah tersebut. Dalam
beberapa bulan terakhir, terdapat pembicaraan mengenai kemungkinan menghidupkan
kembali Persatuan Bangsa-Bangsa Amerika Selatan (UNASUR) setelah setengah dekade
tidak aktif dan tujuh negara meninggalkan organisasi tersebut antara tahun 2018 dan 2020.

8
2.2.1 Sejarah Integrasi Amerika
Integrasi kawasan ini diawali oleh kemunculan visi dari Simon Bolivar
untuk membentuk integrasi dan persatuan kekuatan negara-negara kawasan Amerika. Simon
Bolivar dikenal sebagai figur sang pembebas pada masanya Amerika Latin baru terlepas dari
jajahan Spanyol dan memperoleh kemerdekaaan. Namun hal ini baru dapat terwujud pada
tahun 1948yang ditandai dengan terbentuknya Organization of America States (OAS) dalam
sebuah kongres Pan-American Union dengan tujuan memperkuat korelasi politik, sosial dan
ekonomi negara-negara Western hal ini juga dikenal sebagai Western Hemisphere.
6

Namun pada masa ini Organiszation of American States (OAS) ini masih di
bawah kendali Amerika karena pada masaini security masih menjadi isu utama pasca
perang dan sebagian besar negara kawasan ini memiliki perekonomian lemah pasca
penjajahan Spanyol. Sehingga mereka masih bergantung pada payung pertahanan Amerika
Serikat. Meskipun dalam piagam perjanjian OAS menegaskan adanya prinsip non
intervensi, pada praktiknya OAS masih menjadi kawasan yang selalu diintervensi
Amerika Serikat dengan bukti sebagai berikut :

• AS melakukan kudeta militer Augusto Pinochet ke Salvador Allende, Chille


padatahun 1973.
• Pengiriman Pasukan AS ke Panama pada tahun 1989 untuk melakukan
penangkapanterhadao Presiden Manuel Noriega.
• Penetapan kependudukan OAS di Washington,D.C , dengan pendanaan terbesar dariAS
yang secara terang-terangan bertujuan mendapatkan kepentingan AS di
kawasanAmerika Latin.
• Bahkan kenyataanya Amerika menggunakan OAS untuk mendukung gerakan anti-
komunis nya hal ini di buktikan dengan dikeluarkannya Kuba dari OAS pada tahun1962
karena memiliki aliran komunis dan Amerika tidak bisa menerima hal itu.7

2.2.2 Perkembangan Integrasi Mercosur dikawasan Amerika


MERCOSUR (Mercado Comun del Sur) adalah proses dari integrasi ekonomi antara
brazil, argentina, paraguay dan uruguay yang dimulai pada tahun 1991 yang disepakati

6
Ferdiansyah, B. Kebijakan Hugo Chavez di Venezuela dalam melawan hegemoni Amerika Serikat (2002-
2005).
7
Ferris, Lenin. The Dynamics of Latin American Foreign Policy: Challanges for the1980s. Hal. 15

9
dalam perjanjian asuncion dan merupakan organisasi internasional yang dipergunakan
dalam memperkuat ekonomi dinegara amerika latin. Tujuan utama dari mercosur
adalah “untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing dari semua negara anggota
dengan membuka pasar, mempromosikan pembangunan ekonomi dan kerangka dunia
global dan lain sebagainya.8

Dalam perkembangan integrasi mercosur di periode 2000-2018, aktor non


negaramulai memiliki tempat dalam proses pengambilan kebijakan dalam suatu baik
domestik maupun, regional maupun internasional dimana tidak terlihat pada proses
integrasi mercosur periode1991-2000. krisis di amerika latin seperti brazil dan
argentina menyebabkan tidak stabilnya perpolitikan dan perekonomian negara mercosur.
(Dominguez & de Oliveira, 2004). Perkembangan integrasi mercosur saat ini belum
memiliki progres yang signifikan karena mercosur saat ini masih belum mempunyai
mekanisme yang jelas yang bisa mengatur dan mengawasi kebijakan yang telah dibuat di
institusi untuk diterapkan di negara anggota. (Gomez,2016).

Selanjutnya adanya politasi yang dilakukan oleh beberapa kelompok kepentingan


.politasiyang ada di negara terhadap integrasi kawasan berhubungan erat dengan
interaksi dan kepentingan dari elit politik disuatu negara. kelompok kepentingan tersebut
melakukan praktik politasi dikarenakan banyak hal seperti ketidakpuasaan mereka terhadap
mekanisme terhadap sebuah insitu diregional dan dikarenakan adanya kepentingan yang
akan terganggu jika proses integrasi tersebut berhasil diwujudkan (Malamud, 2003, p. 68).9

Perkembangan integrasi mercosur saat ini belum memiliki progres yang signifikan
karena mercosur saat ini masih belum mempunyai mekanisme yang jelas yang bisa mengatur
dan mengawasi kebijakan yang telah dibuat di institusi untuk diterapkan di negara anggota.
(Gomez,2016). Selanjutnya adanya politasi yang dilakukan oleh beberapa kelompok
kepentingan . politasi yang ada di negara terhadap integrasi kawasan berhubungan
erat dengan interaksi dan kepentingan dari elit politik disuatu negara. Kelompok
kepentingan tersebut melakukan praktik politasi dikarenakan banyak hal seperti
ketidakpuasaan mereka terhadap mekanisme terhadap sebuah insitudi regional dan

8
Siti Azizah, Peran Common Market Amerika Latin / Mercado Comun del Sur (MERCOSUR) dalam
Meningkatkan Perekonomian Brasil melalui Kerjasama Ekonomi,2014.
9
P Raga, Perkembangan Integrasi Kawasan Amerika Latin di Bawah Mercosur Akan di Anali, 2018.

10
dikarenakan adanya kepentingan yang akan terganggu jika proses integrasi tersebut
berhasil diwujudkan (Malamud, 2003, p. 68).

2.3 Integrasi Dikawasan Asia


APEC adalah salah satu forum kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik yang
cukup diperhitungkan dalam beberapa dekade terakhir. Dibentuk tahun 1989, forum ini
relatif cukup agresif dalam membahas isu-isu ekonomi, khususnya upaya pembentukan
liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan. Salah satu komitmen atau milestone
APEC yaitu komitmen Bogor Goals tahun 1944. Dalam deklarasi tersebut, anggota APEC
sepakat untuk terciptanya liberalisasi perdagangan dan investasi tahun 2010 bagi ekonomi
maju dan 2020 bagi ekonomi berkembang. Selanjutnya, untuk mencapai tujuan tersebut
APEC juga telah memulai membahas langkah lebih lanjut dengan upaya pembentukan Free
Trade Area of the Asia Pacific (FTAAP).

Pembentukan integrasi ekonomi kawasan menjadi salah satu agenda penting APEC
dalam beberapa tahun terakhir. Dorongan dibentuknya FTAAP sebenarnya berasal dari
masukan APEC Business Advisory Council’s (ABAC) 6 tahun 2004 yang mengusulkan
APEC untuk mempelajari fisibilitas FTAAP. Kalangan bisnis beranggapan banyaknya FTA
di kawasan merupakan ‘noodle bowl’ atau ‘spaghetti bowl’ yang membingungkan kalangan
bisnis, bersifat lebih kompleks, serta menambah biaya dan beban administrasi. Pembentukan
FTAAP menurut mereka bermanfaat meningkatkan perdagangan dan investasi dan
kemakmuran ekonomi kawasan. Namun demikian, gagasan tersebut di tolak dalam
pertemuan para pemimpin APEC (APEC Economic Leader’s Meeting - AELM APEC) 2004
di Santiago, Chile, dan APEC AELM 2005 di Busan, Korea.

Dua tahun setelah proposal pengkajian FTAAP ditolak, baru pada pertemuan para
pimpinan ekonomi APEC (AELM) di Hanoi, Vietnam, tahun 2006 gagasan tersebut diterima
APEC. Para pimpinan APEC tersebut menginstruksikan para menteri dan pejabat tingginya
untuk mengkaji lebih lanjut cara dan langkah-langkah demi mendorong integrasi ekonomi
regional (Regional Economic Integration - REI), diantaranya dalam jangka panjang
melakukan kajian tentang kemungkinan pembentukan Free Trade Area of the Asia Pacific
(FTAAP) yang merupakan salah satu cara/opsi mendorong tercapainya REI.

11
2.3.1 Sejarah Integrasi Asia
Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8 Agustus
1967, ketika 5 asli anggota-Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand
menandatangani Deklarasi Bangkok. ASEAN sekarang terdiri dari 10 negara anggota,
dengan bergabungnya Brunei Darussalam (1984), Vietnam (1995), Laos (1997), Myanmar
(1997) dan Kamboja (1999). Namun ASEAN Sekretariat baru didirikan pada tahun 1976,
tepat setelah akhir Perang Vietnam dan hampir sepuluh tahun setelah pendirian ASEAN itu
sendiri. Sekretariat ASEAN berkantor di Jakarta, Indonesia.

Pada awalnya, ASEAN didirikan untuk tujuan politik, mengupayakan perdamaian


dan keamanan di Asia Tenggara. Dengan melihat ke belakang, karena rasa saling percaya
diantara negara-negara anggota, kita dapat mengatakan bahwa ASEAN sesungguhnya telah
berkontribusi untuk menjaga stabilitas di seluruh Asia Tenggara. Dari akhir 1970-an dan
seterusnya, negara-negara ASEAN mulai memikirkan untuk mengembangkan kerjasama
ekonomi, tapi hal ini sulit untuk diwujudkan dalam waktu yang lama. Meskipun Preferential
Trading Agreement (PTA) telah disepakati pada tahun 1977, namun dampaknya terbatas:
konsesi tarif yang diberikan negara-negara ASEAN dalam kerangka PTA terlalu kecil, atau
terkait dengan produk yang hanya mewakili sebagian marjinal perdagangan intra-ASEAN.10

2.3.2 Evolusi Dari Integrasi Ekonomi ASEAN Dalam Konteks Regional


ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh lima negara anggota asli
(ASEAN-5), yaitu, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Brunei
Darussalam bergabung pada tanggal 8 Januari 1984, Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995,
Laos dan Myanmar pada tanggal 23 tahun 1997, dan Kamboja pada tanggal 30 Juli April
1999. Dengan tujuan, seperti yang dinyatakan dalam Deklarasi ASEAN, adalah: (i) untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pembangunan budaya di
kawasan, dan (ii) untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui rasa
hormat mematuhi keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan antara negara-negara di
kawasan dan kepatuhan terhadap prinsip prinsip Piagam PBB.11

10
L. Cuyvers, and W. Pupphavesa, From ASEAN to AFTA, CAS Discussion Paper, No.6,September 1996.
11
PALKA, S. A. KAUSALITAS ANTARA ANGKA HARAPAN HIDUP, PENGELUARAN PEMERINTAH
SEKTOR KESEHATAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI NEGARA ASEAN-5 (INDONESIA,
MALAYSIA, PHILIPINA, SINGAPURA, THAILAND).

12
2.3.3 Kerjasama Integrasi Asia
Sepakat akan melakukan kerjasama yang lebih intensif dibeberapa bidang seperti:
Pertanian; Teknologi Informasi; Pengembangan SDM; Investasi; Pengembangan Sungai
Mekong; Perbankan; Keuangan; Transportasi; Industri; Telekomunikasi; Pertambangan;
Energi; Perikanan; Kehutanan; Produk-Produk Hutan dan sebagainya.

Pemerintah China telah mengalokasikan dana sebesar USD 10 miliar dibawah


China-ASEAN Investment Cooperation Fund untuk membiayai proyek-proyek kerjasama
investasi utama seperti infrastruktur, energi dan sumberdaya, teknologi komunikasi dan
informasi dan bidang-bidang lainnya sekaligus menyediakan fasilitas kredit sebesar USD 15
juta untuk mendukung proses integrasi ASEAN dan kerjasama ekonomi dibawah ACFTA
untuk lima tahun kedepan.12

Dengan semakin banyaknya negara-negara ASEAN (Brunei Darusaalam, Singapura,


Malaysia, Vietnam) dan negara-negara di Asia Pasifik yang bergabung dalam TPP, Indonesia
perlu untuk merumuskan kembali dan mengkaji langkah-langkah yang harus diambil jika
TPP semakin berkembang dan berubah menjadi FTA regional di kawasan. Sebaliknya pula,
Indonesia juga harus semakin cepat melaksanakan perbaikan dan reformasi struktural
(structural reform) dalam negeri, konektivitas domestik yang dapat mempercepat
perdagangan intra kawasan dan menyelesaikan permasalahanpermasalahan behind the
borders. Hal sensitif lainnya adalah Indonesia harus pula mampu bersikap bijak,
mengombinasikan antara kebijakan perdagangan bebas dengan melindungi kepentingan
dalam negerinya, khususnya sektor pertanian, industri dan sektor sensitif lainnya.

2.3.4 APEC dan Integrasi Ekonomi Kawasan


Pembentukan integrasi ekonomi kawasan menjadi salah satu agenda penting APEC
dalam beberapa tahun terakhir. Dorongan dibentuknya FTAAP sebenarnya berasal dari
masukan APEC Business Advisory Council’s (ABAC) 6 tahun 2004 yang mengusulkan
APEC untuk mempelajari fisibilitas FTAAP.

Keputusan APEC untuk pengkajian lebih lanjut FTAAP memang cukup berani dan
mengejutkan. Hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya anggota APEC yang enggan
dan tidak berkomitmen akan gagasan tersebut. AS, misalnya, beberapa bulan sebelum

12
Kurniawan, A. F. (2016). Menakar kebijakan bantuan packaging house provinsi jawa timur bagi daya
saing produk UKM. Transformasi Global, 3(2), 197-208.

13
pertemuan Hanoi 2006 adalah salah satu anggota APEC yang menolak keras (most hesitant)
akan gagasan tersebut. Beberapa anggota lain juga memiliki kepentingan lain, antara lain
Jepang dengan gagasan Comprehensive Economic Partnership in East Asia (CEPEA) yang
terdiri dari ASEAN plus Six7, sedangkan China dengan gagasan East Asia Free Trade Area
(EAFTA) yang beranggotakan ASEAN plus Three8. Namun demikian, para pimpinan APEC
akhirnya menyetujui FTAAP dengan asumsi bahwa inisiatif kajian FTAAP dapat menjadi
katalisator diselesaikannya perundingan Doha Round, sesuai dengan ujuan Bogor Goals,
dan revitalisasi APEC. Bahkan selain itu, terdapat asumsi kepentingan kuat AS di kawasan
Asia Pasifik, yaitu untuk meng-counter tumbuhnya integrasi ekonomi di Asia Timur,
semakin meningkatkan engagement AS di kawasan, dan strategi AS untuk membendung
(hedging) pengaruh China.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Pada Maret 2005, Uni Eropa akhirnya mengirimkan perwakilan melalui mekanisme
European Union Special Representatives (EUSR).24 Uni Eropa memiliki kepentingan
untuk memenuhi tujuannya yaitu menstabilkan, mengamankan, memakmurkan, dan
menciptakan iklim atau lingkungan yang demokratis. Dalam upayanya untuk
menciptakan hal tersebut, maka Uni Eropa harus membuat perjanjian Common Foreign
and Security Policy (CFSP) yang lebih mengikat dan lebih kuat. Berkontribusi dalam
resolusi konflik di dalam ruang lingkup Uni Eropa adalah kunci untuk mencapai tujuan-
tujuan Uni Eropa.
• Mercosur adalah blok perdagangan Amerika Latin yang didirikan pada tahun
1991melalui the Treaty of Assuncion yang memiliki tujuan untuk mewujudkan integrasi
kawasan baikdalam bidang ekonomi maupun politik. Analisis terhadap pertanyaan
penelitian mengenai faktoryang mempengaruhi Mercosur gagal dalam melakukan
integrasi kawasan dijelaskan bahwaperkembangan integrasi Mercosur bisa
dianalisis melalui teori integrasi regional denganmenggunakan perspektif
intergovernmentalism (1991-1999) dan postfunctionalism (2000-2018).Perspektif
tersebut mampu menganalisis perkembangan integrasi Mercosur dari beberapa
halseperti aktor di balik proses integrasi dan permasalahan yang
melatarbelakangi kegagalanintegrasi Mercosur.
• Penolakan terhadap Mercosur juga terjadi di Uruguay seperti asosiasi buruh dengancara
melakukan demonstrasi untuk mendorong anggota parlemen menolak kebijakan
Vazquezterkait pembukaan pasar Uruguay di level regional. Asosiasi buruh menilai hal
tersebut akanmengancam produsen lokal yang ada di Uruguay. Selain itu,
terhambatnya proses integrasiMercosur juga datang dari pandangan Uruguay
yang menilai Mercosur telah melakukanmarginalisasi terhadap negaranya karena
hanya mementingkan kepentingan negara besar sepertiBrazil dan Argentina. Dengan
adanya penolakan terhadap Mercosur yang datang dari kelompokkepentingan di masing-
masing negara anggota dan berdampak pada adanya praktik politisasiuntuk
mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait integrasi dan pandangan negatif dari

15
anggotaMercosur itu sendiri mengenai proses integrasi yang ada, berdampak pada
terhambatnya prosesintegrasi Mercosur di periode 2000-2018.
• Sebagai dampak dari perkembangan regionalism di kawasan mengakibatkan ASEAN
harus menyelaraskan diri mereka dengan perkembangan yang terjadi diluar kawasan.
Untuk itu ASEAN harus bersikap membuka diri untuk membangun kerjasama guna
menghadapi persaingan dan berupaya untuk membuka pasar yang lebih luas serta untuk
mendapatkan FDI guna mendukung upaya pembangunan di negara-negara ASEAN.
• Sebagai salah satu upaya yang ditempuh oleh ASEAN, selain melakukan integrasi
(ekonomi) yang lebih mendalam adalah dengan cara membuka hubungan kerjasama
(FTA) dengan negara-negara lain diantaranya China-India, dua negara yang sedang
mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat mengesankan. Langkah terbaik
bagi ASEAN dalam menghadapi kebangkitan China-India sebagai kekuatan besar
(ekonomi) yang mempunyai kepentingan strategis di kawasan adalah dengan
mengembangkan regionalisme multilateral melalui berbagai forum seperti ARF,
ASEAN Plus Three (APT), dan East ASEAN Summit. Langkah ini dimaksudkan untuk
membentuk suatu regionalisme terbuka-insklusif (open regionalism) atas kerjasama
fungsional.

3.2 Saran
Saran kami sebagai penyusun makalah ini ialah diharapkan pembaca agar membaca
dengan cermat isi dari makalah ini sehingga mendapatkan ilmu yang bermanfaat nantinya.
Serta kritik dan saran sangat ditunggu untuk kesempurnaan makalah ini nantinya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan untuk melengkapi sarana
yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak yang membutuhkan dan menjadi
sumber informasi dan referensi dalam penelitian yang sejenis.

16
DAFTAR PUSTAKA
Literature Review

Edison Muclis.Intergasi Menuju Uni Eropa, CSIS.Jakarta.1997.Hlm 551 Richard


Mansbach,Global Puzell :Issues and Actor in World Politic. Secon Edition. New
York.1997:Hlm 469

Banyu Perwita dan Yanyan M. Op Cit, hal. 111

Wardana, A. (2017). Upaya Pemerintah Turki Untuk Bergabung Dengan Uni Eropa. Global
Political Studies Journal, 1(2), 107-123.

Nugroho, W. B. (2017). Riwayat Pemberontakan El Comandante Fidel Castro. Anak Hebat


Indonesia.

Ferdiansyah, B. Kebijakan Hugo Chavez di Venezuela dalam melawan hegemoni Amerika


Serikat (2002-2005).

Ferris, Lenin. The Dynamics of Latin American Foreign Policy: Challanges for the1980s.
Hal. 15

Siti Azizah, Peran Common Market Amerika Latin / Mercado Comun del Sur
(MERCOSUR) dalam Meningkatkan Perekonomian Brasil melalui Kerjasama
Ekonomi,2014.

P Raga, Perkembangan Integrasi Kawasan Amerika Latin di Bawah Mercosur Akan di Anali,
2018.

L. Cuyvers, and W. Pupphavesa, From ASEAN to AFTA, CAS Discussion Paper,


No.6,September 1996.

PALKA, S. A. KAUSALITAS ANTARA ANGKA HARAPAN HIDUP, PENGELUARAN


PEMERINTAH SEKTOR KESEHATAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI
NEGARA ASEAN-5 (INDONESIA, MALAYSIA, PHILIPINA, SINGAPURA,
THAILAND).

Kurniawan, A. F. (2016). Menakar kebijakan bantuan packaging house provinsi jawa timur
bagi daya saing produk UKM. Transformasi Global, 3(2), 197-208.

17

Anda mungkin juga menyukai