Anda di halaman 1dari 41

1 MEDAN MAGNET

1.1. Tujuan Praktikum


1. Menganalisis hubungan antara medan magnet dan arus listrik
2. Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi kuat lemahnya suatu
medan magnet
3. Mengamati Kutub Utara dan Selatan pada sebuah solenoid
1.2. Landasan Teori
Medan magnet merupakan ruang disekitar benda magnet, sehingga bila
suatu benda atau magnet lain berada dalam ruang tersebut akan mengalami gaya
magnetik. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh muatan yang begerak atau arus
listrik dalam kawat penghantar. Oersted adalah orang yang pertama kali
melakukan penelitian untuk menentukan adanya magnet di sekitar kawat yang
berarus listrik.
Penemuan Oersted mengenai hubungan listrik dan magnet yaitu bahwa
suatu muatan listrik dapat berinteraksi dengan magnet ketika muatan itu bergerak
penemuan ini membuktikan teori tentang “muatan” magnet, yaitu bahwa magnet
terdiri dari muatan listrik (Rizkita, devi :www.academia.edu)

Gambar 1.1 Medan magnet

Dimana:
Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla (T)
o = permeabilitas ruang hampa = 4.10-7 Wb/amp m.
I = kuat arus listrik dalam ampere (A)
N = jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida dalam meter (m)

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


1.3. Alat dan Bahan
1. Kawat email/tembaga secukupnya
2. Paku 1 buah
3. Power Supply
4. Penjepit kertas 10 buah
5. Kabel buaya secukupnya
6. Magnet Kompas
7. Saklar 1 buah

1.4. Langkah Percobaan


1. Mengamati efek dari medan magnet pada sebuah solenoid

(a), Paku dililit kawat, (b) medan magnet ditempelkan ke klip kertas
1. Lilitlah paku menggunakan kawat email seperti pada Gambar 7a, sebanyak
20 lilitan
2. Sisakan 15 cm pada tiap ujung kawat yang tidak dililitkan.
3. Tempelkan sebuah penjepit kertas ke ujung paku, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar di atas. Catatlah hasil pengamatanmu. Buka
saklar setelah menutup selama 5 detik.
4. Tutup saklar tersebut, Tempelkan beberapa penjepit satu persatu ke paku
tersebut sampai paku tidak dapat menahan penjepit terakhir. Buka saklar
ketika paku menjatuhkan penjepit terakhir. Catatlah jumlah penjepit yang
dapat melekat pada paku.
5. Ulangi prosedur 3 dan 4 dengan jumlah lilitan kawat yang lebih banyak
6. Ulangi prosedur 1 sampai 5.
2. Mengamati Kutub Utara dan Selatan pada sebuah solenoid

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


1. Rangkai seperti percobaan 1, akan tetapi klip kertas diganti dengan
Kompas.
2. Dengan saklar masih terbuka, hubungkan ujung-ujung kawat ke power
supply. Ujilah koil (lilitan kawat) tersebut dengan sebuah kompas. Amati
pergerakan jarum kompas. Catatlah hasil pengamatanmu.
3. Tutuplah saklar tersebut. Ujilah koil (lilitan kawat) tersebut dengan
kompas. Amati pergerakan jarum kompas, Catatlah hasil pengamatanmu.
4. Ulangi prosedur 2 dan 3 dengan membalik ujung dari kawat .
5. Lepaskan kawat dari paku. Ulangi prosedur 1 sampai 3.
1.5. Data Hasil Percobaan
1. Efek Medan Magnet

Tabel 1.1 Mengamati efek medan magnet pada solenoida dengan tegangan 1,5 volt
Menggunakan inti kumparan besi/paku Tidak menggunakan inti kumparan
No
Jumlah penjepit kertas Jumlah penjepit kertas
Jumlah lilitan Jumlah lilitan
yang tertarik yang tertarik
1
2
3
4
5

Tabel 1.2 Mengamati efek medan magnet pada solenoida dengan tegangan 3 volt

Menggunakan inti kumparan besi/paku Tidak menggunakan inti kumparan


No
Jumlah penjepit kertas Jumlah penjepit kertas
Jumlah lilitan Jumlah lilitan
yang tertarik yang tertarik
1
2
3
4
5

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


2. Mengamati Kutub Utara dan Selatan pada sebuah solenoid
Tabel 1.3 Menentukan arah kutub medan magnet solenoida menggunakan kompas

No Polaritas Polaritas Jumlah Jenis inti Sudut Arah


A B lilitan kumparan (simpangan) (simpangan)
1 Besi/paku
2 Besi/paku
3 Besi/paku
4 Besi/paku
5 Besi/paku

Arah simpangan
Searah Jarum Jam : SJ
Berlawanan Jarum Jam : BJ

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


1.7. Analisa Data dan Pembahasan

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42
1.8. Kesimpulan

1.9. Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD Assisten/Tgl

1 Pre-Test

2 Pengambilan Data

3 Assistensi Laporan

4 Post-Test

5 Acc Dosen TTD Dosen

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


2 ELEKTROMAGNETIK

2.1. Tujuan Praktikum


1. Memahami elektromagnet pada motor listrik sederhana.
2. Memahami Induksi magnet.
2.2. Landasan Teori
Prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan kumparan yang dialiri arus
listrik disebut elektromagnet, Aplikasi praktisnya dapat ditemukan pada motor listrik,
speaker, relay dan sebagainya. Arah medan elektromagnet dapat ditentukan dengan
mudah menggunakan kaidah tangan kanan. Arah ibu jari kanan selalu menunjukkan arah
arus listrik dan arah keempat jari sisanya menunjukkan arah medan elektromagnet.

Gaya magnet atau gaya Lorentz merupakan besaran vektor. Arahnya dapat
menggunakan kaidah tangan kanan seperti pada gambar diatas. Ibu jari sebagai
arah I, empat jari lain sebagai arah B dan arah gaya Lorentz sesuai dengan arah
telapak. Besarnya gaya Lorentz sebanding dengan kuat arus I, induksi magnet B
dan panjang kawat Ɩ. Jika B membentuk sudut θ terhadap I akan memenuhi
persamaan berikut.

F=BxIxƖ

Dengan :
F = gaya Lorentz (N)
B = induksi magnet (wb/m2)
I = kuat arus listrik (A)

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Ɩ = panjang kawat (m)
Pernyataan Hukum Lenz : “Jika ggl induksi timbul kepada suatu rangkaian,
maka arah dari induksi yang dihasilkan akan sedemikian rupa dan menimbulkan
medan magnet dari induksi yang menentang perubahan oleh medan magnetik
(arus induksi yang berusaha mempertahankan fluks magnetik dan totalnya
konstan)”
Hukum lenz menerangkan bahwa GGL (Gaya Gerak Listrik) yang akan
muncul pada suatu rangkaian jika medan magnet didekatkan dengan sebuah
kumparan, maka akan terjadi proses perubahan fluks magnetik.

(Tanda Negatif tersebut hanya menunjukkan Arah dari Arus Induksinya).

Dimana:
 = Gaya gerak listrik (Volt)
 = Fluks magnet (Weber)
N = Jumlah lilitan
B = Kuat medan magnet (Weber/m-2)
A = Luas penampang magnet

2.3. Alat dan Bahan

1. Kawat email/tembaga secukupnya

2. Paku 1 buah

3. Power Supply

4. Penjepit kertas 10 buah

5. Kabel buaya secukupnya

6. Magnet Kompas

7. Magnet

8. Saklar 1 buah

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


2.4. Prosedur Percobaan
2.4.1 Prosedur Percobaan 1
Elektromagnet pada motor listrik sederhana

Kumparan

Magnet

1. Buatlah lilitan sebanyak 25 dengan diameter 4 cm seperti gambar di atas.


2. Gosok kedua ujung kawat sampai lapisan kawat mengelupas
3. Kawat/klip penjepit kertas sebagai penyangga dari kumparan
4. Letakkan lilitan kawat kumparan pada pejangga yang telah terpasang
seperti gambar di atas.
5. Ukur medan magnet B dan letakkan magnet di bawah (sekitar) lilitan
kawat
6. Hubungkan lilitan kawat ke power supply secara langsung atau
menggunakan kabel buaya
7. Berilah sedikit gerakan memutar pada kawat kumparan
8. Amatilah pergerakan kawat kumparan, catat besarnya arus dan tegangan
yang terlihat pada power supply serta hitung daya dan gaya.
9. Ulangi langkah 1-8 dengan jumlah lilitan sebanyak 50..

2.4.2 Prosedur Percobaan 2


Induksi magnet

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


1. Hubungkan kabel pada multimeter dengan kumparan ( percobaan
dilakukan dengan menggunakan kumparan 500 lilitan 1000 lilitan) atur
selektor multimeter kearah ampere
2. Masukan magnet dengan kutub utara terlebih dahulu ke dalam kumparan
lalu keluarkan kembali (percobaan dilakukan dengan cepat dan lambat)
3. Masukan magnet dengan kutub selatan terlebih dahulu ke dalam kumparan
lalu keluarkan kembali (percobaan dilakukan dengan cepat dan lambat)
4. Catat Arus yang ditunjukan multimeter

2.5 Data Hasil Percobaan


2.5.1 Data Hasil Percobaan 1
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 2.1 Data saat kumparan sebanyak 25 lilitan
No. Tegangan (V) Arus (A) Daya (P) Gaya (F)
Volt Amper Watt Newton
1
2
3
4
5

Tabel 2.2 Data saat kumparan sebanyak 50 lilitan


No. Tegangan (V) Arus (A) Daya (P) Gaya (F)
Volt Amper Watt Newton
1
2
3
4
5

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


2.5.2 Data Hasil Percobaan 2
Tabel 2.3 Data Arus saat menggunakan Kutub utara magnet

Gerakan Gerakan
Kumparan Arus listrik Arus listrik
Magnet Ke magnet
(A) (A)
Dalam keluar
500 lilitan Lambat Lambat

Cepat Cepat

1000 lilitan Lambat Lambat

Cepat Cepat

Tabel 2.4 Data Arus saat menggunakan Kutub selatan magnet

Gerakan Gerakan
Arus listrik Arus listrik
Kumparan Magnet Ke magnet
(A) (A)
Dalam keluar
500 lilitan Lambat Lambat

Cepat Cepat

1000 lilitan Lambat Lambat

Cepat Cepat

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


2.7. Analisa Data dan Pembahasan

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42
2.8. Kesimpulan

2.9. Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD Assisten/Tgl

1 Pre-Test

2 Pengambilan Data

3 Assistensi Laporan

4 Post-Test

5 Acc Dosen TTD Dosen

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


TRANSFORMATOR 1
3 FASA (OPEN CIRCUIT)
3.1 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum gerbang dasar logika antara lain:
1. Menjelaskan cara kerja transformator 1 Fasa
2. Menghitung parameter transformator 1 Fasa dengan menggunakan percobaan
open circuit
3. Menghitung angka transformasi menggunakan percobaan open circuit.

3.2 Landasan Teori


Sebuah transformator yang tidak berbeban jika pada kumparan primer
dipasangkan tegangan AC, maka arus listrik tersebut akan menimbulkan fluks,
sehingga timbul tegangan terinduksi pada kumparan primer dan sekundernya dan
besar tegangan induksi pada sisi primer dan sekunder adalah sebagai berikut :

Maka,
E1 = ω N1 m cos ωt.
E1 = 2 f N1 m sin (ωt - 90°)

Tegangan terinduksi mempunyai harga maksimum,

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Harga efektif
E1 = 4,44 f N1 1:
Pada kumparan sekunder juga terjadi tegangan terinduksi dengan harga efektif
sbb:
E2 = 4,44 f N2 2

Transformator Ideal adalah energi yang dipindahkan dari kumparan primer ke


kumparan sekunder tanpa kerugian. Jadi daya masukan Pin sama dengan daya
keluaran Pout (efisiensi =100 %)

Pp = Ps

Vp Ip = Vs Is

Gambar 3.1 Rangkaian percobaan open circuit (Alat ukur disisi tegangan rendah)

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Gambar 3.2 Rangkaian percobaan open circuit (Alat ukur disisi tegangan tinggi)

Gambar 3.3 Rangkaian wiring open circuit (Alat ukur disisi tegangan rendah)

3.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
1. Transformator 500 VA 220/48V 1 buah
2. Power Analyzer 1 buah
3. Regulator 0-220 V 1 buah
4. Kabel secukupnya

3.4 Prosedur Percobaan


1. Rangkailah peralatan sesuai dengan gambar 1.2 dan 1.3
2. Naikkan secara bertahap dari regulator, dikontrol dengan voltmeter V1 sampai
tegangan nominal transformator tercapai 220 V
3. Ambil data dari hasil percobaan tersebut dan isikan pada tabel
4. Dari data tersebut hitung Ro dan Xo berdasarkan teori yang diperoleh
5. Catat hasil pengukuran arus A dan tegangan V1 dan V2 sesuai tabel 1.1
6. Cari angka transformasi dari transformator tersebut
7. Gambarkan grafik I f(V) sesuai dengan hasil yang didapat di atas
8. Kerjakan kembali prosedur 2 sampai dengan 7 untuk gambar rangkaian 1.2 dan
data tabel 1.3

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


3.5 Data Hasil Percobaan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data saat alat ukur disisi tegangan rendah (48v)

Tabel 1.2 Data saat alat ukur disisi tegangan tinggi (220v)

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


3.6 Analisis Data dan Pembahasan

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42
3.7 Kesimpulan

3.9 Lembar Evaluasi

TTD
No Kegiatan Keterangan Nilai
Assiten/Tgl

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Assitensi Laporan

4 Post-Test

5 Acc Dosen

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


TRANSFORMATOR 1
4 FASA (LOAD TEST)
4.1 Tujuan praktikum
1. Menjelaskan cara transformator 1 bekerja saat berbeban.
2. Mendapatkan karakteristik efisiensi transformator 1 dan bagaimana
karakteristik tersebut jika transformator 1 dibebani bermacam-macam
jenis dan besar beban.
3. Menentukan besar regulasi tegangan saat transformator 1 dibebani dengan
variasi besar dan jenis beban.
4. Menentukan pengaruh rugi-rugi tersebut terhadap performance
transformator 1

4.2 Landasan Teori

Gambar 4.1 Rangkaian ekivalen pembebanan transformator

Bila transformator dibebani, maka arus mengalir pada kedua sisi lilitannya.
Besarnya arus akan ditentukan oleh besar dan jenis beban yang dipasang. Rugi
(rugi tembaga, rugi inti & rugi flux bocor) yang timbul menyebabkan tegangan
keluaran tidak tetap apabila beban dipasangkan. Rugi-rugi tersebut juga
mengakibatkan daya (watt) yang diberikan pada beban lebih kecil dari daya yang
diberikan oleh sumber. Ukuran untuk menyatakan perbedaan antara tegangan
output beban nol dengan tegangan saat berbeban pada faktor daya tertentu disebut
regulasi/pengaturan tegangan. Transformator dikatakan baik apabila harga
regulasi tegangannya semakin kecil pada suatu beban tertentu.

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Besarnya regulasi tegangan adalah :

Ukuran perbandingan antara daya keluaran dengan daya masuk pada faktor daya
tertentu
disebut dengan efisiensi.

daya keluar = daya input - jumlah rugi transformator

Besarnya efisiensi akan sangat dipengaruhi oleh besar beban & jenis beban (R,L
dan C) karena kedua sifat beban tersebut akan mempengaruhi besarnya arus dan
cos dari rangkaian tersebut. Selain itu pada transformator akan mempengaruhi
besarnya rugi-rugi yang timbul pada transformator terutama rugi tembaga yang
besarnya tergantung/dipengaruhi oleh besarnya beban yang diaplikasikan pada
transformator tersebut.

4.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
1. Transformator 500 VA 220/48V 1 buah
2. Power Analyzer 1 buah
3. Regulator 0-220 V 1 buah
4. Ballast transformator 36 W 5 buah
5. Lampu pijar 25,25,50,75,100 W 2 buah
6. Kabel penghubung Secukupnya
4.5 Prosedur Percobaan
1. Rangkaian percobaan sesuai gambar 2.2.

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


2. Dalam keadaan beban nol pengatur tegangan diatur sehingga primer mencapai
harga nominalnya (220 V) dan catat semua penunjukan alat ukur.
3. Beban dipasang secara bertahap dan setiap penggantian atau penambahan
beban supaya dicatat besarnya V1, V2, A1, A2, W1 dan W pada tabel 2.1.
4. Setiap jenis beban (R, L atau C) variasikan besar bebannya.Variasi beban bisa
dilaksanakan dengan hubungan seri atau paralel.
5. Gambar grafik efisiensi fungsi Pout ; = f (Pout).
6. Hitunglah besarnya regulasi tegangan untuk setiap variasi beban yang ada.

4.6 Data Hasil Percobaan

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


4.7 Analisis Data dan Pembahasan

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42
4.8 Kesimpulan

4.9 Lembar Evaluasi


TTD
No Kegiatan Keterangan Nilai
Assiten/Tgl
1 Pre-Test
Pengambilan
2
Data
3 Assitensi Laporan
4 Post-Test
5 Acc Dosen

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


5 GENERATOR 3 FASA

5.1. Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mengerti dan memahami tentang karakteristik generator
induksi tanpa beban
2. Mahasiswa mengerti dan memahami tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja generator induksi

5.2. Landasan Teori

Generator listrik adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi


listrik dari sumber energi mekanik. Generator berfungsi sebagai pembangkit
tenaga listrik melalui tenaga mekanis (merubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik). Generator ini sering disebut juga sebagai alternator, generator AC
(alternating current), atau generator sinkron. Generator induksi dioperasikan
dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih cepat daripada
kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif.
Motor induksi menggunakan prinsip induksi elektromagnetik, dimana gaya
gerak listrik diinduksi dan melintasi konduktor listriknya ketika medan magnet
berputar. Perangkat satu ini juga dilengkapi dengan dua bagian utama yang terdiri
dari stator dan rotor.
Generator AC Listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (nr)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (N)
3. Besarnya flusk magnet () yang dibangkitkan oleh medan magnet (B)
4. Jumlah Kutub

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Frekuensi generator tergantung dari kecepatan rotor dan jumlah kutub dari ggl
yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan persamaan :

dimana :
f = frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
nr = kecepatan rotor (rpm)
Menurut induksi Faraday, Arus I akan menimbulkan fluksi  yang sefasa dan
berbentuk sinusoida  = m sin t. Fluksi ini menghasilkan tegangan induksi e

Tegangan induksi maksimum yang dihasilkan

emax =-N 2 f m

dimana:
f = Frekuensi (Hz)
m = Fluksi magnetik (Wb)
N = Jumlah lilitan

Gambar 5.1 Rangkaian percobaan generator induksi tanpa beban

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


5.3. Alat dan Bahan
1. Motor induksi 3 fasa : 1 buah
2. Motor induksi 1 fasa : 1 buah
3. Voltmeter digital : 1 buah
4. Multimeter digital : 1 buah
5. Kabel konektor : secukupnya
6. Tachometer : 1 buah
7. Osiloskop : 1 buah
8. AVR : 1 buah

5.4. Langkah Percobaan


1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1 di atas
2. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan dan nyalakan saklar
pada autotrafo
3. Dengan menggunakan autotrafo, aturlah tegangan fasa sumber sesuai
dengan petunjuk asisten praktikum
4. Amati dan catat hasil pengukuran yang ditunjukkan alat pada tabel
data percobaan
5. Ulangi langkah no. 2 untuk tegangan yang bervariasi

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


5.5. Data Hasil Percobaan
VS IS IC n f2
Coss E Cos
No ( Volt ) ( Amp ) ( rpm )
( Volt ) ( Amp ) (Hz)

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


5.6. Analisa Data dan Pembahasan

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42
5.7. Kesimpulan

5.8. Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD Asisten/Tgl

1 Pre-Test

2 Pengambilan Data

3 Asistensi Laporan

4 Post-Test

5 Acc Dosen TTD Dosen

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


MOTOR INDUKSI 1
6
FASA
6.1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengerti dan memahami tentang karakteristik motor
induksi satu fasa tanpa beban
2. Mahasiswa mengerti dan memahami tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja motor induksi satu fasa.
6.2 Landasan Teori
Motor induksi satu fasa adalah suatu alat listrik yang mengubah energi
listrik dengan sumber satu fasa menjadi energi mekanis, dengan kecepatan
yang tidak serempak. Motor induksi satu fasa terdiri dari dua bagian utama, yaitu
stator bagian dari motor yang diam dan rotor bagian motor induksi yang
berputar.
Motor induksi satu fasa ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, terutama dalam dalam rumah tangga, seperti kipas angin, pompa air,
mesin pendingin, AC dan lain-lain.
Berbeda dengan motor induksi tiga fasa, motor induksi satu fasa tidak dapat
menghasilkan medan magnet putar, karena sumber tegangannya adalah satu fasa
sehingga yang dihasilkan adalah medan pulsasi saja. Untuk menghasilkan medan
putar, maka pada motor induksi satu fasa diberikan suatu komponen untuk

menghasilkan dua fasa yang berbeda 900 listrik. Komponen tersebut adalah
kumparan Bantu dan kapasitor
Rotor motor induksi tidak berputar pada kecepatan sinkron tetapi sedikit
ketinggalan. Ketinggalan tersebut biasanya dinyatakan sebagai persentase
kecepatan sinkron yang disebut slip atau timbul karena perbedaan medan putar
stator dan rotor dan perputaran rotor, dirumuskan dengan:

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Dimana:
Ns = Kecepatan Sinkron (rpm)
f = Frekuensi sumber (Hz)
p = Jumlah pole rotor
s = slip,
Nr = kecepatan putar (rpm).
6.3. Alat dan Bahan
1. Motor induksi 1 fasa : 1 buah
2. Voltmeter digital : 1 buah
3. Tang meter : 1 buah
4. Kabel konektor : 1 buah
5. Amperemeter : 1 buah
6. Tachometer : 1 buah
7. AVR : 1 buah
Gambar Rangkaian Percobaan

6.4. Langkah Percobaan


1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar di atas
2. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan dan nyalakan saklar
pada autotrafo
3. Dengan menggunakan autotrafo, aturlah tegangan fasa sumber sesuai
dengan petunjuk asisten praktikum
4. Amati dan catat hasil pengukuran kecepatan motor Nr, arus I dan
tegangan V pada tabel data percobaan

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


5. Ulangi langkah no. 3 untuk tegangan yang bervariasi sesuai
petunjuk asisten

6.5. Hasil Percobaan


Tabel 6.1 hasil percobaan beban nol motor induksi 1 fasa
V0 I0 nr
No
( Volt ) ( Amp ) ( rpm )
1

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


6.6. Analisa Data dan Pembahasan

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42


Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42
6.7. Kesimpulan

6.8. Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD Assisten/Tgl

1 Pre-Test

2 Pengambilan Data

3 Assistensi Laporan

4 Post-Test

TTD Dosen
5 Acc Dosen

Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Konversi Energi Listrik 42

Anda mungkin juga menyukai