BPP Baruu Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik
BPP Baruu Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik
Dimana:
Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla (T)
o = permeabilitas ruang hampa = 4.10-7 Wb/amp m.
I = kuat arus listrik dalam ampere (A)
N = jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida dalam meter (m)
(a), Paku dililit kawat, (b) medan magnet ditempelkan ke klip kertas
1. Lilitlah paku menggunakan kawat email seperti pada Gambar 7a, sebanyak
20 lilitan
2. Sisakan 15 cm pada tiap ujung kawat yang tidak dililitkan.
3. Tempelkan sebuah penjepit kertas ke ujung paku, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar di atas. Catatlah hasil pengamatanmu. Buka
saklar setelah menutup selama 5 detik.
4. Tutup saklar tersebut, Tempelkan beberapa penjepit satu persatu ke paku
tersebut sampai paku tidak dapat menahan penjepit terakhir. Buka saklar
ketika paku menjatuhkan penjepit terakhir. Catatlah jumlah penjepit yang
dapat melekat pada paku.
5. Ulangi prosedur 3 dan 4 dengan jumlah lilitan kawat yang lebih banyak
6. Ulangi prosedur 1 sampai 5.
2. Mengamati Kutub Utara dan Selatan pada sebuah solenoid
Tabel 1.1 Mengamati efek medan magnet pada solenoida dengan tegangan 1,5 volt
Menggunakan inti kumparan besi/paku Tidak menggunakan inti kumparan
No
Jumlah penjepit kertas Jumlah penjepit kertas
Jumlah lilitan Jumlah lilitan
yang tertarik yang tertarik
1
2
3
4
5
Tabel 1.2 Mengamati efek medan magnet pada solenoida dengan tegangan 3 volt
Arah simpangan
Searah Jarum Jam : SJ
Berlawanan Jarum Jam : BJ
1 Pre-Test
2 Pengambilan Data
3 Assistensi Laporan
4 Post-Test
Gaya magnet atau gaya Lorentz merupakan besaran vektor. Arahnya dapat
menggunakan kaidah tangan kanan seperti pada gambar diatas. Ibu jari sebagai
arah I, empat jari lain sebagai arah B dan arah gaya Lorentz sesuai dengan arah
telapak. Besarnya gaya Lorentz sebanding dengan kuat arus I, induksi magnet B
dan panjang kawat Ɩ. Jika B membentuk sudut θ terhadap I akan memenuhi
persamaan berikut.
F=BxIxƖ
Dengan :
F = gaya Lorentz (N)
B = induksi magnet (wb/m2)
I = kuat arus listrik (A)
Dimana:
= Gaya gerak listrik (Volt)
= Fluks magnet (Weber)
N = Jumlah lilitan
B = Kuat medan magnet (Weber/m-2)
A = Luas penampang magnet
2. Paku 1 buah
3. Power Supply
6. Magnet Kompas
7. Magnet
8. Saklar 1 buah
Kumparan
Magnet
Gerakan Gerakan
Kumparan Arus listrik Arus listrik
Magnet Ke magnet
(A) (A)
Dalam keluar
500 lilitan Lambat Lambat
Cepat Cepat
Cepat Cepat
Gerakan Gerakan
Arus listrik Arus listrik
Kumparan Magnet Ke magnet
(A) (A)
Dalam keluar
500 lilitan Lambat Lambat
Cepat Cepat
Cepat Cepat
1 Pre-Test
2 Pengambilan Data
3 Assistensi Laporan
4 Post-Test
Maka,
E1 = ω N1 m cos ωt.
E1 = 2 f N1 m sin (ωt - 90°)
Pp = Ps
Vp Ip = Vs Is
Gambar 3.1 Rangkaian percobaan open circuit (Alat ukur disisi tegangan rendah)
Gambar 3.3 Rangkaian wiring open circuit (Alat ukur disisi tegangan rendah)
Tabel 1.2 Data saat alat ukur disisi tegangan tinggi (220v)
TTD
No Kegiatan Keterangan Nilai
Assiten/Tgl
1 Pre-Test
Pengambilan
2
Data
3 Assitensi Laporan
4 Post-Test
5 Acc Dosen
Bila transformator dibebani, maka arus mengalir pada kedua sisi lilitannya.
Besarnya arus akan ditentukan oleh besar dan jenis beban yang dipasang. Rugi
(rugi tembaga, rugi inti & rugi flux bocor) yang timbul menyebabkan tegangan
keluaran tidak tetap apabila beban dipasangkan. Rugi-rugi tersebut juga
mengakibatkan daya (watt) yang diberikan pada beban lebih kecil dari daya yang
diberikan oleh sumber. Ukuran untuk menyatakan perbedaan antara tegangan
output beban nol dengan tegangan saat berbeban pada faktor daya tertentu disebut
regulasi/pengaturan tegangan. Transformator dikatakan baik apabila harga
regulasi tegangannya semakin kecil pada suatu beban tertentu.
Ukuran perbandingan antara daya keluaran dengan daya masuk pada faktor daya
tertentu
disebut dengan efisiensi.
Besarnya efisiensi akan sangat dipengaruhi oleh besar beban & jenis beban (R,L
dan C) karena kedua sifat beban tersebut akan mempengaruhi besarnya arus dan
cos dari rangkaian tersebut. Selain itu pada transformator akan mempengaruhi
besarnya rugi-rugi yang timbul pada transformator terutama rugi tembaga yang
besarnya tergantung/dipengaruhi oleh besarnya beban yang diaplikasikan pada
transformator tersebut.
dimana :
f = frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
nr = kecepatan rotor (rpm)
Menurut induksi Faraday, Arus I akan menimbulkan fluksi yang sefasa dan
berbentuk sinusoida = m sin t. Fluksi ini menghasilkan tegangan induksi e
emax =-N 2 f m
dimana:
f = Frekuensi (Hz)
m = Fluksi magnetik (Wb)
N = Jumlah lilitan
1 Pre-Test
2 Pengambilan Data
3 Asistensi Laporan
4 Post-Test
menghasilkan dua fasa yang berbeda 900 listrik. Komponen tersebut adalah
kumparan Bantu dan kapasitor
Rotor motor induksi tidak berputar pada kecepatan sinkron tetapi sedikit
ketinggalan. Ketinggalan tersebut biasanya dinyatakan sebagai persentase
kecepatan sinkron yang disebut slip atau timbul karena perbedaan medan putar
stator dan rotor dan perputaran rotor, dirumuskan dengan:
1 Pre-Test
2 Pengambilan Data
3 Assistensi Laporan
4 Post-Test
TTD Dosen
5 Acc Dosen