Anda di halaman 1dari 3

INOVASI SISTEM MONITORING LAHAN DAN PENYIRAMAN OTOMATIS

TANAMAN HORTIKULTURA SERTA PENGENDALI HAMA BERBASIS IOT


PORTEBLE
Muhamad Ali Yafi (201910201010) dan Muchammad FahjarM. R. (201710101089)
Prodi Teknik Elektro dan Prodi Teknologi Hasil Pertanian

Abstrak – Saat ini metode monitoring serta penyiraman lahan pertanian masih terpaku
dengan cara-cara manual, Petani harus setiap saat melihat lahannya apakah perlu
dilakukan penyiraman atau tidak begitupun dengan pengontrolan hama tanaman. Hal ini
sangat tidak efektif dari segi energi, waktu, biaya, ketersediaan air sehingga hasil panen
tidak bisa maksimal. Internet of Things merupakan konsep dan metode untuk kontrol
jarak jauh, monitoring, pengiriman data, dan berbagai tugas lainnya. IoT terhubung.
dengan suatu jaringan sehingga dapat di akses di mana saja yang dapat mempermudah
berbagai hal. IoT dapat dimanfaatkan di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang
pertanian. Pada bidang ini IoT dapat digunakan untuk memantau dan mengatur berbagai
hal untuk menunjang pertanian. Pada penelitian ini akan dibuat suatu peralatan yang
digunakan untuk monitoring dan kontrol sistem penyiraman berbasis IOT portable. Alat
ini akan dilengkapi beberapa divais transduser yang meliputi sensor kelembaban, sensor
water flow, kamera, dan katup elektronik. Pengguna menerima data tersebut melalui
aplikasi pada telepon genggam berbasis android. Jenis telepon ini sering digunakan
masyarakat umum sehingga mudah dalam pengaplikasian nya. Peralatan ini diharapkan
dapat membantu petani untuk mengatur sistem penyiraman dari jarak jauh dan memantau
kondisi lahan pertanian sehingga lebih efisien dan dapat meningkatkan hasil panen
kedepannya.

I. Pendahuluan
Jumlah manusia di indonesia yang semakin hari bertambah mengakibatkan
kebutuuhan akan pangan meningkat pesat. Pertanian merupakan tiang utama dalam
kebutuhan pangan. Dalam pertanian pengaliran air atau sistem irigasi sangat berperan
penting pada hasil pertumbuhan tanaman. Sehingga debit air perlu dikendalikan agar
tidak berlebihan dan kekurangan. Debit air yang kurang akan berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman sedangkan debit air yang berlebihan akan berpengaruh padan
ketersediaan sumber air.Selain itu pengendalian hama juga sangat penting dalam proses
pertumbuhan tanaman. Apabila ini terlewat bisa saja terjadi gagal panen.
Metode penyiraman, pengendalian hama, monitoring lahan yang kebanyakaan
masih mengandalkan cara-cara tradisional kurang mampu untuk memenuhi ketersediaan
yang banyak dan cepat. Petani harus menyiram tanaman satu persatu secara manual.
Pembasmian hama harus dengan beban yang berat dan banyak. Tanah juga memiliki
kemampuan menyimpan air yang berbeda beda sehingga perlu diperhatikan
kelembabannya.
Tetapi petani sulit memperhatikan kondisi kelembaban tanah karena membutuhkan
waktu yang lebih lama. Sehingga memperbesar kemungkinan beberapa tanaman tidak
akan tumbuh dengan sebagai mana mestinya yang menyebabkan berkurang nya hasil
panen. Kesulitan memperhatikan kondisi kelembaban tanah juga mengakibatkan
penggunaan air yang tidak tepat. Penggunaan air yang berlebihan akan mempengaruhi
ketersediaan sumber air yang semakin menurun.
Sistem ini akan menggunakan sensor kelembaban tanah atau hygrometer,sensor
ultrasonic dan gelombang suara ultrasonic yang akan diproses dengan pemograman
Arduino uno.yang terhubung dengan internet akan mengirimkan data yang didapat dari
sensor ke basisdata firebase. Kemudian petani yang menggunakan aplikasi pada ponsel
android dapat mengakses data sensor pada basisdata tersebut. Digunakan aplikasi pada
ponsel android untuk memudahkan petani melihat kondisi tanah secara rial. Selain itu
petani dapat melakukan kontrol jarak jauh untuk mengatur waktu Pengendali hama serta
debit air yang disiram ke tanah.
II. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, menggunakan metode penelitian eksperimen. Sistem dibuat
dengan menggunakan pendekatan eksperimen pada lahan persawahan tanaman
hortikultura dan pembuatan sistem terdiri dari pembuatan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Untuk detail desain bisa berkembang nantinya.
(microcontroller unit) dengan sensor kelembaban tanah, PH air, suhu, cahaya,
kelembaban udara, dan level air irigasi. MCU ini juga digunakan untuk data akuisisi dari
sensor dan modul komunikasi radio frekuensi. Hal yang perlu diperhatikan untuk
mengakomodasi sistem monitor secara umum adalah tingkat konsumsi daya dari end
device memang bertempat pada daerah yang tidak terjangkau daya listrik(kebun dan
sawah yang luas). Area persawahan di monitoring menggunakan end device
menggunakan mikrokontroler dengan beberapa masukan data dari sensor yang dipasang
di MCU (microcontroller unit) dengan sensor kelembaban tanah, PH air, suhu, cahaya,
kelembaban udara, dan level air . MCU ini juga digunakan untuk data akuisisi dari sensor
dan modul komunikasi radio frekuensi. Hal yang perlu diperhatikan untuk
mengakomodasi sistem monitor secara umum adalah tingkat konsumsi daya dari end
device memang bertempat pada daerah yang tidak terjangkau daya listrik (kebun dan
sawah yang luas).
III. OUTPUT ATAU MANFAAT
Melihat sistem pertanian diindonesia yang rata-rata masih mengandalkan sistem
tradisional (sistem manusia), inovasi ini sangat membantu para petani dalam melakukan
monitoring lahannya secara langsung tanpa harus dia pergi kesawah. Sistem ini juga
memangkas biaya perawatan tanaman karena diminimalisir dengan sistem sehingga tidak
akan banyak membuang hal-hal yang tidak perlu contohnya debit air, pestisida, biaya
untuk perawatan dan lain-lain.
IV. INOVASI
Kedepannya saya memiliki inovasi untuk mengembangkan sistem ini
menggabungkannya dengan sumber tenaga terbarukan tenaga hybrid ( tenaga surya dan
angin) berbentuk rumah kecil sederhana yang mudah dipindahkan . Sehingga kedepannya
para petani tidak usah hawatir akan sistem yang sewaktu-waktu mati dan juga tidak
terbebani dengan tanggungan biaya listrik dari PLN.

Anda mungkin juga menyukai