Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 41 No.

1 Tahun 2023
Journal homepage: https://ejournal.brin.go.id/jphh
ISSN 0216-4329 (print) | e-ISSN 2442-8957 (online) DOI: 10.55981/jphh.2023.689

Kebisingan, Tingkat Konsentrasi Dan Persepsi Pekerja Penggergajian


Kayu Di Pt. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara

(The Noise, Concentration Level and Perseption of Sawmills workers at


PT Erika Mila Bersama, North Sumatra)

Muhdi¹, Yopita Syahputri1, Harisyah Manurung1,2

Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Jalan Lingkar Kampus, Kampus 2 USU Bekala, Simalingkar
1

A, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Kode Pos 20353


2
Pusat Studi Analisis Kehutanan Sumatera-JATI, Jalan Lingkar Kampus, Kampus 2 USU Bekala, Simalingkar
A, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Kode Pos 20353
E-mail : muhdi@usu.ac.id

ABSTRACT
Factories usually have several machines to carry out the production process. When working, the machine
usually makes a sound due to the use of a bandsaw machine. The aims of this study were to measure the intensity of
bandsaw noise, to analyze the effect of bandsaw noise on the concentration level of sawmill workers, and to analyze
the effect of noise on workers’ perceptions of sawmills at PT. Erika Mila Bersama, North Sumatra. Measurements
were made on 2 bandsaw machines while operating to determine the noise intensity. The concentration test
was carried out using a nonparametric test, namely the Wilcoxon test to determine the effect of engine noise on
the respondent’s concentration level when using ear protection and without ear protection. Perception test was
analyzed using the Linkert scale to determine perception. The results showed that the bandsaw machine noise
intensity on machine A and B were 103.22 dB and 104.93 dB respectively. The noise of the band saw machine
showed a significant effect on the concentration level of the respondents in the operator of the band saw machine
with the two treatments given, while the non-operator respondents showed that the noise had no significant effect
on the two treatments given. Perceptions of operators and non-machine operators on noise without ear protection
are the same, namely very noisy. After using the earmuff, the machine operator’s perception becomes less noisy
and the non-operator’s perception becomes quite noisy. Then when using the earplug the machine operator’s
perception is quite noisy and the non-operator’s perception is noisy. The benefit of this research is that it can
provide information regarding occupational health and safety regarding the level of concentration of workers on
noise and the influence of workers’ perceptions of noise levels and used as evaluation material for companies in
carrying out noise control measures at PT. Erika Mila Bersama, North Sumatra.

Keywords: bandsaw, concentration, ear protection, noise, sawmills

ABSTRAK
Pabrik biasanya memiliki beberapa mesin untuk melakukan proses produksi. Saat bekerja, mesin biasanya
mengeluarkan suara akibat penggunaan mesin bandsaw. Tujuan penelitian ini untuk mengukur intensitas
kebisingan mesin bandsaw, menganalisis pengaruh kebisingan mesin bandsaw terhadap tingkat konsentrasi pekerja
penggergajian, dan menganalisis pengaruh kebisingan terhadap persepsi pekerja akibat penggergajian kayu di
PT. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara. Pengukuran dilakukan pada dua mesin bandsaw saat beroperasi untuk
mengetahui intensitas kebisingan. Uji konsentrasi dilakukan dengan menggunakan uji nonparametrik yaitu uji
Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh kebisingan mesin terhadap tingkat konsentrasi responden saat menggunakan
pelindung dan tanpa menggunakan pelindung telinga. Uji persepsi dianalisis menggunakan skala Linkert untuk
mengetahui persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas kebisingan mesin bandsaw pada Mesin A
sebesar 103,22 dB dan pada mesin B sebesar 104,93 dB. Kebisingan mesin gergaji bandsaw menunjukkan adanya
pengaruh nyata terhadap tingkat konsentrasi responden pada operator mesin gergaji bandsaw dengan dua perlakuan
yang diberikan, adapun pada responden non operator menunjukkan bahwa kebisingan berpengaruh tidak nyata
pada kedua perlakuan yang diberikan. Persepsi operator dan non operator mesin terhadap kebisingan pada saat
tanpa alat pelindung telinga (APT) sama yaitu sangat bising. Setelah menggunakan earmuff, persepsi operator
mesin menjadi tidak bising dan persepsi non operator menjadi cukup bising. Kemudian pada saat menggunakan
© 2022 The Author(s).
Submitted : 25-1-2023
Published by BRIN Publishing. This is an 45 Revised : 1-2-2023
open access article under the CC BY-SA Accepted : 17-3-2023
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0).
Kebisingan, Tingkat Konsentrasi Dan Persepsi Pekerja Penggergajian Kayu Di Pt. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara

earplug persepsi operator mesin yaitu cukup bising dan persepsi non operator bising. Manfaat dari penelitian ini
adalah dapat memberikan informasi mengenai kesehatan dan keselamatan kerja tentang tingkat konsentrasi pekerja
terhadap kebisingan dan pengaruh persepsi pekerja terhadap tingkat kebisingan serta dijadikan bahan evaluasi
bagi perusahaan dalam melakukan tindakan pengendalian kebisingan di PT. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara.

Kata kunci: alat pelindung telinga, bandsaw, kebisingan, konsentrasi, penggergajian kayu

PENDAHULUAN
Berbagai industri di Indonesia mengalami observational using cross sectional approach. The
kemajuan yakni alat-alat teknologi yang lebih research population is all workers of the weaving
modern dan canggih. Pada perkembangan alat section “Agung Saputra Tex” Piyungan, Bantul,
industri ini menimbulkan banyak risiko yang Yogyakarta. The technique of collecting sample
menyebabkan kecelakaan kerja, baik kecelakaan was Totality Sampling method. The sample
kerja yang berasal dari kelalaian dan lingkungan takes 40 peoples. Data analysis was performing
kerja itu sendiri. Risiko yang ditimbulkan univariate and bivariate. Result : The result of the
tersebut akan berdampak pada Keselamatan dan research shown that was a significant correlation
Kesehatan Kerja (K3) bagi pekerja. Menurut between the level of noise to the occurrence of
(Akbar, Susanto & Sintorini, 2015) K3 sangat work stress with p-value of 0,039 < alfa = 5%
penting ditunjukkan karena secara tidak langsung and the value of RP = 1,857 times (0,463 to 7,445
dapat mempengaruhi produk yang diproduksi dan keselamatan kerja adalah aspek yang cukup luas
berkaitan dengan produktivitas kerja. dalam hal kesehatan, keselamatan, pemeliharaan
Di Indonesia, salah satu studi kebisingan pada moral dan perawatan yang sesuai dengan martabat
industri pengolahan kayu menunjukkan bahwa di kemanusiaan dan praktik keagamaan.
area kerja berada diantara 65,9 dB sampai 91,5 Aktivitas dilingkungan tempat kerja sehari-
dB. Intensitas kebisingan tertinggi ditemukan hari dapat menimbulkan baik kecelakaan kerja
pada area penggergajian kayu (Indrayani & yang berpengaruh langsung pada kesehatan
Aryatika, 2021). Bising industri sudah lama ataupun tidak berpengaruh secara langsung. Hasil
menjadi masalah yang sampai sekarang belum penetlian menunjukkan bahwa kesehatan dan
bisa ditanggulangi secara baik sehingga dapat keselamatan kerja berpengaruh nyata terhadap
menjadi ancaman serius bagi pendengaran para kinerja karyawan (Muhdi, Rifai, Harahap, &
pekerja, karena dapat menyebabkan kehilangan Hanafiah, 2021)Menurut (Fanny, 2015) kesehatan
pendengaran yang sifatnya permanen. Sedangkan merupakan salah satu aspek terpenting dalam
bagi pihak industri, bising dapat menyebabkan kehidupan manusia karena anda dalam kondisi
kerugian ekonomi karena biaya ganti rugi fisik yang baik dan dapat melakukan semua
(Cahyawati, Latumury, Fani & Rumbia, 2021). aktivitas dengan lancar. Karyawan dapat bekerja
Setiap pekerjaan memiliki potensi yang secara fisik dan mental dalam kondisi kerja yang
membahayakan bagi para pekerja, sehingga aman dan sehat.
diperlukan adanya jaminan perlindungan. Setiap Karyawan diharapkan untuk kerja
perlindungan tersebut memiliki aspek-aspek dengan kesehatan fisik dan mental pada
yang berkesinambungan. Menurut (Budiyanto lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan
& Pratiwi, 2015)cause psychological burden, sehat. Alhasil, pelaku usaha akan lebih mudah
physical load and it was able to decrease the melakukan berbagai inisiatif yang bertujuan
productivity thoroughly. The influence of stress untuk meningkatkan produktivitas karyawan
for long term, it is able too posses the certain (Luxson, Darlina & Malaka, 2010). Pabrik
consequences for the body. This research aim biasanya memiliki beberapa mesin untuk
was know the relationship between the noises membantu proses produksinya. Selama operasi,
and work term with work stress to the weaving mesin tersebut cenderung menghasilkan bunyi,
”Agung Saputra Tex” Piyungan, Bantul, yang meningkatkan kemungkinan sebuah suara
Yogyakarta. Methods : This research was analytic muncul. Konsentrasi tenaga kerja akan berkurang,

46 Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023 45–60


Muhdi, Yopita Syahputri, Harisyah Manurung

meskipun kebisingan dengan intensitas tinggi BAHAN DAN METODE


dapat berdampak negatif bagi pekerja, namun
akan berpengaruh yang buruk terhadap kinerja Lokasi Penelitian
pekerja pabrik karena akan menurunkan
PT Erika Mila Bersama berada di Jl. KH Agus
produktivitas tenaga kerja dan pekerja (Jayanti,
Salim No. 20 Kelurahan Teladan, Kecamatan
Rudijanto, Abdullah, 2016).
Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Provinsi
Kebisingan didefinisikan sebagai Sumatera Utara.
kebisingan yang ditetapkan oleh suatu perusahaan
atau kegiatan pada tingkat dan waktu tertentu, Bahan dan Alat
yang dapat menimbulkan gangguan komunikasi,
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
gangguan kesehatan, dan dampak lingkungan
berupakuesioner, yakni daftar pertanyaan uji
(Mukhlish, Sudarmanto & Hasan, 2018).
persepsi, daftar uji konsentrasi. Alat-alat yang
Kebisingan dapat mengganggu perhatian
digunakan pada penelitian ini antara lain:
pekerja dalam melaksanakan tugas. Akibat tidak
bandsaw, sound level meter, earmuff (tutup
tercapainya hasil yang diinginkan, pekerjaan
telinga), earplug (sumbat telinga), stopwatch,
tidak dapat diselesaikan secara efisien (Alfian &
laptop, kamera, software Microsoft excel dan
Putri, 2019). Kebisingan berpotensi menimbulkan
software SPSS. Objek penelitian ini adalah
kerusakan pendengaran, baik bersifat sementara
responden operator mesin gergaji bandsaw dan
maupun jangka panjang. Ini sangat dipengaruhi
non operator mesin gergaji bandsaw.
oleh volume dan panjang suara (Kusmindari,
2008). Pengambilan Data
Berkurangnya pendengaran yang Responden yang dipilih dalam penelitian ini
disebabkan karena tingkat kebisingan yang yaitu pekerja operator mesin gergaji bandsaw
berkepanjangan. Pengurangan tergantung pada sebanyak 22 orang dan non operator (responden
tingkat kebisingan, waktu pemaparan, serta yang tidak terpapar langsung kebisingan mesin
fasilitas seseorang. Suara yang tidak terkendali gergaji bandsaw sebanyak 3 orang). Populasi
atau yang meningkatkan ambang desibel, selain dalam penelitian ini adalah tenaga kerja pada PT.
rusaknya pendengaran pekerja baik temporer Erika Mila Bersama yang berjumlah sebanyak
maupun permanen tetapi juga akan berpengaruh 25 orang yaitu 22 orang operator mesin gergaji
terhadap komunikasi para pekerja (Widana & bandsaw, 1 manager, 2 orang sebagai keamanan
Pujihadi, 2014). Selain itu, kebisingan dapat dan kebersihan. Alasan memilih pekerja operator
meningkatkan gangguan fisiologis, mental dan mesin gergaji bandsaw untuk diteliti adalah untuk
komunikasi antar pekerjaan serta ketulian yang mengetahui intensitas dan pengaruh kebisingan
ditimbulkan akibat kebisingan mesin bandsaw mesin gergaji bandsaw. Penelitian ini juga
tidak menjadi perhatian para pekerja. dilakukan pada non operator mesin karena
Berdasarkan uraian di atas maka telah pekerja ini memiliki jarak yang paling aman dan
dilakukan penelitian kebisingan, tingkat terhindar dari paparan kebisingan sehingga tidak
konsentrasi dan persepsi pekerja penggergajian berbahaya serta dapat mengetahui perbandingan
kayu di PT Erika Mulia Bersama di Sumatera antara keduanya.
Utara. Tujuannya adalah (1) untuk mengukur Data yang diambil dalam penelitian ini
intensitas kebisingan mesin bandsaw , (2) adalah data primer dan data sekunder. Data primer
menganalisis pengaruh kebisingan mesin meliputi data kebisingan mesin gergaji bandsaw,
bandsaw terhadap tingkat konsentrasi pekerja uji daya konsentrasi responden dan uji persepsi
penggergajian (operator dan non operator) dan responden. Data sekunder mengumpulkan kondisi
(3) menganalisis pengaruh kebisingan mesin umum lokasi penelitian, proses penggergajian
bandsaw terhadap persepsi pekerja (operator dan kayu dan spesifikasi mesin. Metode penelitian
non operator) akibat penggergajian kayu. yang digunakan untuk mengumpulkan data primer
yaitu pengukuran intensitas kebisingan mesin

Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023, hlm. 45–60 47
Kebisingan, Tingkat Konsentrasi Dan Persepsi Pekerja Penggergajian Kayu Di Pt. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara

gergaji bandsaw, uji daya konsentrasi dan uji daya Uji Persepsi
persepsi pekerja di PT. Erika Mila Bersama. Data Persepsi operator mesin gergaji bandsaw
primer dilakukan dengan melakukan pengamatan sebanyak 22 dianalisis kemudian dibandingkan
langsung terdapat objek yang diteliti, yakni: (a) dengan 3 orang non operator yang tidak terpapar
Mesin gergaji bandsaw di lingkungan kerja PT. kebisingan secara langsung menggunakan
Erika Mila Bersama, (b) Pekerja, yakni pekerja skala likert antara 1 dan 5. Alasan memilih
operator mesin gergaji bandsaw dan non operator pekerja operator mesin gergaji bandsaw untuk
di lingkungan PT. Erika Mila Bersama, melalui mengetahui intensitas dan pengaruh kebisingan
wawancara dengan menggunakan kuisioner. mesin gergaji pada pekerja yang terpapar secara
langsung, sedangkan pada non operator karena
Pengukuran Kebisingan, Uji Tingkat pekerja yang memiliki jarak paling aman dan
Konsentrasi, dan Uji Persepsi terhindar dari paparan kebisingan. Penelitian
mengenai persepsi responden ini dilakukan pada
Pengukuran Kebisingan Mesin Gergaji saat mesin gergaji bandsaw dalam keadaan hidup
Bandsaw atau sedang beroperasi. Uji persepsi dilakukan 3
Metode yang digunakan adalah mengukur perlakuan yaitu: responden mendengarkan mesin
intensitas suara menggunakan sound level meter gergaji bandsaw dengan tanpa menggunakan
yang mengukur suara atau bunyi dalam satuan alat pelindung telinga (APT), responden yang
desibel. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan earmuff, dan responden yang
menggunakan 2 buah mesin gergaji bandsaw. menggunakan earplug. Selain itu, responden
Pengukuran dilakukan sebanyak 6 kali pada diminta untuk memberikan penilaian atau
setiap mesin dengan durasi 30 detik dengan tujuan persepsi suara menurut skala Likert.
untuk mengetahui tingkat intensitas kebisingan
yang diterima responden. Dari hasil tersebut Pengolahan Data
dapat dilakukan perhitungan secara umum untuk Persepsi operator mesin gergaji bandsaw dan
mendapatkan intensitas kebisingan dari masing- non operator terhadap kebisingan mesin gergaji
masing mesin gergaji bandsaw (Mukhlish et al., bandsaw terlihat pada jawaban responden
2018). terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
dengan menggunakan skala linkert, setelah itu
Uji Tingkat Konsentrasi
jawaban tersebut diberi skor. Pada tahun 1932,
Uji tingkat kosentrasi responden yang sering Rensis Likert menciptakan skala untuk mengukur
terpapar kebisingan secara langsung dibandingkan perilaku manusia, yang sekarang dikenal sebagai
dengan yang tidak langsung terpapar kebisingan. skala Likert. Skala linkert merupakan skala yang
Responden yang dipilih dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
adalah 22 operator mesin gergaji bandsaw dan 3 dan persepsi individu atau kelompok individu
orang non operator yang tidak terpapar kebisingan terhadap suatu peristiwa sosial. Untuk setiap
secara langsung. Pengukuran dilakukan dengan jawaban yang dipilih untuk penilaian, responden
melakukan dua perlakuan, masing-masing harus menjelaskan penyataannya, mendukung
perlakuan selama lima menit. Terdapat dua pernyataan (positif) atau tidak setuju dengan
perlakuan yaitu responden mendengarkan bunyi peryataan (negatif). Pada skala linkert, subjek
mesin gergaji bandsaw tanpa pelindung telinga menanggapi dengan lima kategori persetujuan
dan mendengarkan bunyi mesin gergaji bandsaw yaitu: sangat setuju (ST), setuju (S), netral (N),
dengan menggunakan pelindung telinga. Selain tidak setuju (ST), dan sangat tidak setuju (STS)
itu, untuk menguji daya konsentrasi responden (Sugiyono, 2012). Jawaban ini diberi skor 5, 4,
dilakukan wawancara terstruktur, dimana 3, 2, 1. Oleh karena itu, penentuan skor untuk
responden diberikan lembar kuisioner. Kuisioner penelitian ini dapat didasarkan pada jawaban
berisi 25 pertanyaan yang harus dijawab selama “sangat tidak bising”, “tidak bising”, “cukup
10 menit.

48 Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023 45–60


Muhdi, Yopita Syahputri, Harisyah Manurung

bising”, “bising” dan “sangat bising”. Jawaban- bentuk yang lebih ringkas. Analisis deskriptif
jawaban ini diberikan skor 5,4,3,2,1. yang dimaksud adalah mean dan grafik data
Analisis data dan pengolahan data dilakukan (diagaram data). Mean adalah nilai rata-rata dari
dengan menggunakan seperangkat komputer data-data yang ada, sedangkan grafik data atau
dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak yang disebut juga diagram data adalah penyajian
Microsoft Excel dan SPSS (Statistics Program data dalam bentuk gambar.
for Social Science). Setelah menerima data,
pertama cari mean menggunakan rumus berikut: Analisis Data
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
Rata-Rata …………………….(1) kebisingan terhadap daya konsentrasi digunakan
uji nonparametrik yaitu The Signed Rank Test. Uji
Keterangan: Xi = nilai masing-masing pertanyaan, Wilcoxon Signed Rank Test ini digunakan untuk
n = banyaknya responden penyempurnaan uji tanda dengan memperhatikan
tanda perbedaan (positif atau negatif) dan juga
Nilai rata-rata ini dapat digunakan untuk memperhatikan besarnya beda dalam menentukan
mengetahui tingkat kompetensi yang dimiliki apakah ada perbedaan nyata antara data pasangan
oleh responden. Namun demikian, terlebih yang diambil dari sampel yang berhubungan.
dahulu dilakukan pengkategorian nilai rata-rata Uji Wilcoxon Signed Rank Test digunakan untuk
yang diperoleh terhadap skala yang ditentukan. membandingkan dua sampel terkait/berhubungan.
Dalam menentukan skala, terlebih dahulu dicari Selain itu, uji ini digunakan untuk menggarap data
nilai intervalnya dengan menggunakan rumus berskala ordinal. Uji Wilcoxon Signed Rank Test
sebagai berikut: dilakukan untuk kasus pengamatan berpasangan
yaitu antara operator mesin gergaji bandsaw
Interval = dan non operator dengan perlakuan yang sama
yaitu sebelum menggunakan APT dan setelah
= 0,8………………………………..(2) menggunakan APT.
Kriteria Hipotesis Uji:
Setelah nilai intervalnya diketahui, kemudian H0 diterima apabila Asymp Sig ≥
dibuat skala, sehingga dapat diketahui dimana
H0 ditolak apabila Asymmp Sig ≤
letak rata-rata penilaian respons terhadap setiap
Keterangan:
unsur diferensiasinya dan sejauh mana ragamnya.
Skala tersebut disajikan pada Tabel 1. H0: tidak terdapat perbedaan yang nyata
antara daya konsentrasi responden sebelum
Analisis dekskriptif diperlukan sebelum
menggunakan alat pelindung telinga (APT) dan
dilakukan pengujian data. Analisis ini bertujuan
setelah menggunakan APT terhadap kebisingan
untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi
mesin gergaji Bandsaw.
bentuk informasi yang mudah dipahami dengan

Tabel 1. Skala persepsi kebisingan berdasarkan nilai terboboti


Interval Nilai Persepsi Kebisingan
(Value Intervals) (Noise Perception)
4,20-5,00 Sangat Tidak Bising (Very Quiet)
3,40-4,20 Tidak Bising (No Noise)
2,60-3,40 Cukup Bising (Quite Noisy)
1,80-2,60 Bising (Noisy)
1,00-1,80 Sangat Bising (Very Noisy)

Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023, hlm. 45–60 49
Kebisingan, Tingkat Konsentrasi Dan Persepsi Pekerja Penggergajian Kayu Di Pt. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara

H1: terdapat perbedaan yang nyata antara daya banyaknya kayu yang masuk sebagai bahan
konsentrasi responden sebelum menggunakan olahan.
alat pelindung telinga (APT) dan setelah Produk yang dihasilkan dari usaha ini adalah
menggunakan APT terhadap kebisingan mesin kayu gergajian dengan berbagai dimensi ukuran
gergaji Bandsaw. untuk bahan jadi komponen bangunan mulai
papan, galar, papan reng, kusen pintu/jendela,
HASIL DAN PEMBAHASAN daun pintu/jendela, ubin kayu, kayu lapis tripleks,
dan kayu lapis untuk cetak beton. Hasil kayu yang
Kondisi Umum Lokasi Penelitian sudah diolah biasanya didistribusikan ke beberapa
PT Erika Mila Bersama adalah perusahaan di panglong yang ada di Kabupaten Asahan dan
bidang pengelolaan kayu yang berdiri pada Rantau Prapat. Aktivitas pekerja penggergajian
tahun 1986. PT Erika Mila Bersama berada di kayu yang menggunakan mesin industri dan
Jl. KH Agus Salim No. 20 Kelurahan Teladan, alat angkut produksi, berpotensial menimbulkan
Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. kecelakaan kerja yang disebabkan tidak disiplin
Kawasan PT. Erika Mila Bersama memiliki luas menjalankan prosedur kerja atau kurang hati-
total 1.531 m2 yang dilengkapi oleh berbagai hati menggunakan peralatan tertentu. Peralatan
sarana dan fasilitas, serta terdiri dari beberapa keselamatan kerja yang kurang memadai dapat
unit produksi, salah satunya adalah mesin gergaji memperbesar kemungkinan kecelakaan kerja.
bandsaw. Mesin gergaji bandsaw merupakan Jenis kayu yang digunakan pada PT. Erika
salah satu mesin yang terdapat pada PT. Erika Mila Bersama yaitu jenis kayu rimba campuran/
Mila Bersama yang memiliki intensitas kebisingan sembarang seperti durian (Durio zibethinus),
yang tinggi. Kegiatan umum yang dilakukan di rambutan (Naphelium lappaceum) dan nangka
PT. Erika Mila Bersama adalah penggergajian (Artocarpus heterophyllus). Kayu yang menjadi
kayu rimba/sembarang dengan kapasitas 1.640 bahan baku membuat bahan bangunan disuplay
ton sesuai dengan jumlah kayu (log) yang dibeli dari sekitar Kabupaten Asahan. Menurut (Andika,
dari masyarakat dan sesuai dengan izin kapasitas Diba & Sisillia, 2019) jenis kayu rimba campuran
produksinya. Proses penggergajian pada PT. Erika ini dijadikan sebagai pengganti kayu tahan lama
Mila Bersama akan menimbulkan kebisingan untuk bahan kontruksi atau bangunan bagi
karena pada proses produksinya menggunakan masyarakat. Hal tersebut karena bahan kayu
gergaji besar baik manual maupun mekanik, rimba ini banyak dipasaran dan cukup murah.
yang dapat menimbulkan kebisingan, tuli dan Menurut (Mahawira, Sucipto & Hartono, 2016)
konsentrasi di tempat kerja. menambahkan bahwa jenis kayu sembarang
Pada kegiatan penggergajian kayu ada merupakan kayu yang berasal dari desa yang
beberapa tahap operasional kegiatan pengolahan tumbuh secara liar atau tanaman budidaya
kayu di PT. Erika Mila Bersama yaitu persiapan seperti durian, rambutan, manggis (Garcinia
bahan baku, proses penggergajaian, proses mangostana), dan duku (Lansium domesticum).
pemerataan kayu, pemilahan produk dan PT. Erika Mila Bersama merupakan sebuah
penyimpanan produk. Tenaga kerja di PT. Erika perusahaan yang bergerak di bidang penggergajian
Mila Bersama berjumlah sekitar 25 orang yang kayu dimana jenis kayu yang sering diproduksi
terdiri dari manager berjumlah 1 orang, operator yaitu jenis kayu durian. Durian menjadi jenis
mesin gergaji bandsaw berjumlah 22 orang, dan kayu yang sering diproduksi karena kayu tersebut
pekerja keamanan serta kebersihan berjumlah banyak dipasarkan sehingga mudah diperoleh dan
2 orang. Usaha PT. Erika Mila Bersama telah harga kayu yang terjangkau.
memiiki izin usaha yang dikeluarkan oleh
pemerintahan setempat dan diawasi oleh Kesatuan Proses Penggergajian
Pengelolaan Hutan wilayah III Kisaran, dimana
Penggergajian merupakan industri kehutanan,
KPH adalah sebagai pengawas untuk mengecek
dimana industri pengelolaan kayu yaitu industri
yang mengolah kayu atau bahan berkayu yang

50 Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023 45–60


Muhdi, Yopita Syahputri, Harisyah Manurung

berasal dari hasil hutan menjadi berbagai bentuk Resawing merupakan tahap yang dilakukan
produk yang masih menampilkan sifat fisik setelah tahap breakdown sawing, dimana
kayu. Menurut (Ardianti, Qomariah & Wibowo, tahap ini log yang sudah dibelah menjadi
2018) industri penggergajian merupakan industri dua atau beberapa bagian kemudian dibelah
yang menghasilkan barang setengah jadi yang lagi menjadi bahan baku dengan ukuran yang
kemudian akan diproses lebih lanjut untuk telah ditentukan.
menghasilkan produk jadi. Penggergajian kayu 3. Edging
merupakan suatu usaha yang menggunakan bahan
baku kayu, dengan alat utamanya, yaitu gergaji, Edging merupakan tahap yang dilakukan
mesin penggerak, dan dilengkapi dengan berbagai setelah tahap resawing, dimana tahap edging
alat atau mesin pembantu. Penggergajian kayu ini dilakukan untuk proses perataan pada
menyediakan tenaga kerja dan lingkungan kerja pinggir papan atau bahan baku. Proses ini
di bidang industri kehutanan, dengan ergonomi bertujuan untuk menghilangkan kulit kayu
di bidang kehutanan akan mempengaruhi faktor- yang tersisa pada papan atau bahan baku
faktor terhadap produktivitas kerja sehingga akan yang tidak sesuai dengan keinginan.
mempengaruhi biaya produksi pada industri
penggergajian kayu.
Spesifikasi Mesin Gergaji Bandsaw
PT. Erika Mila Bersama tidak langsung Mesin gergaji bandsaw merupakan gergaji
menggunakan kayu log dalam pengelolaannya, yang menjadi mesin pemotong utama, karena
melainkan mengelolahnya terlebih dahulu menjadi penggergajian kayu merupakan salah satu
kayu dengan ukuran yang kebih kecil, seperti proses terpenting dalam pengelolaan kayu atau
papan atau broti. Papan atau bahan bangunan yang bahan baku yang ada pada sebuah industri.
diolah dengan ukuran yang berbeda-beda sesuai Penggergajian kayu menggunakan mesin gergaji
dengan kebutuhan dan permintaan konsumen. bandsaw dapat memotong menjadi bentuk-bentuk
Pada kegiatan pengelolaan tersebut ada 3 tahap beraturan atau kurva tidak beraturan menjadi
penggergajian yang dilakukan di PT. Erika Mila suatu hasil produk yang bernilai. Sehingga
Bersama diantaranya: sebagian besar sebuah pabrik kayu atau yang
memproduksi kayu tersebut menggunakan mesin
1. Breakdown sawing
gergaji bandsaw dalam penggergajian kayu
Breakdown sawing merupakan tahap awal sebagai mesin pemotong utama.
dalam pembelahan log. Dimana pada awal Menurut (Wahyudi, 2013) bandsaw banyak
tahap ini dilakukan setelah log dipindahkan digunakan pada beberapa industri penggergajian
dan disusun di meja penggergajian, setelah dalam skala besar, karena alat bandsaw ini
itu dilakukan pembelahan log menjadi dua banyak digunakan sebagai mesin gergaji utama
atau beberapa bagian. pada proses pembelahan tahap awal kayu log
2. Resawing

1. Proses Breakdown sawing 2. Proses Resawing 3. Proses Edging

Gambar 1. Tahap penggergajian yang dilakukan di PT. Erika Mila Bersama

Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023, hlm. 45–60 51
Kebisingan, Tingkat Konsentrasi Dan Persepsi Pekerja Penggergajian Kayu Di Pt. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara

atau kayu gelondongan. Namun, mesin gergaji tipe MJ328. Spesifikasi mesin gergaji bandsaw
bandsaw ini memiliki kekurangan dalam proses dilampirkan pada Tabel 2.
pengelolaannya seperti harga mesin bandsaw yang Dari hasil wawancara yang dilakukan di
mahal dan memerlukan investasi yang mahal pula, PT. Erika Mila Bersama, mesin gergaji bandsaw
selain itu perawatan yan lebih intens serta teliti A dibeli pada tahun 1986 bersamaan dengan
dan alat-alat penunjang atau alat-alat pendukung berdirinya PT. Erika Mila Bersama ini, setelah
mesin bandsaw ini lebih banyak. Tetapi disisi lain jangka waktu 1 tahun kemudian pemilik membeli
mesin bandsaw ini dapat mencapai hasil yang mesin gergaji bandsaw B dengan spesifikasi yang
tinggi dengan kualitas yang tinggi serta dapat sama. Mesin A lebih lama dipergunakan dari pada
mengurangi kotoran lebih sedikit. (Indrayani & mesin B sehingga perlu dilakukan pengukuran
Aryatika, 2021) menambahkan bahwa, paparan intensitas kebisingan pada setiap mesin gergaji
kebisingan di tempat kerja dapat menyebabkan bandsaw. Dapat dilihat pada Tabel 3, mesin
kehilangan pendengaran dan salah satu sektor gergaji bandsaw dengan gaya vertikal dan tipe
industri dengan kebisingan tinggi di tempat MJ328 memiliki kecepatan putaran gergaji 650
pengelolaan bahan baku yang sumber utama rpm, memiliki diameter roda gergaji 800-1000
kebisingan yaitu bersumber dari mesin gergaji mm dengan daya 13-22 kw dan memiliki berat
kayu. alat 1000-1600 kg.
PT. Erika Mila Bersama mempunyai dua
mesin gergaji bandsaw, dimana mesin gergaji Karakteristik Responden
tersebut milik pribadi PT. Erika Mila Bersama dan Responden yang dipilih merupakan pekerja atau
dipergunakan langsung oleh para operator mesin. karyawan PT. Erika Mila Bersama, langsung
Umumnya jumlah pekerja per mesin gergaji terpapar kebisingan mesin gergaji bandsaw
bandsaw adalah 11 orang operator yakni 2 orang sebanyak 22 orang dan 3 orang yang tidak
sebagai pendorong kayu gelondongan ke arah terpapar kebisingan secara langsung mesin gergaji
bandsaw, 1 orang sebagai yang mengatur ukuran bandsaw. Karakteristik responden dilampirkan
kayu gelondongan yang akan digergaji, 1 orang pada Tabel 3.
sebagai pemegang ujung kayu gelondongan agar
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa rentang
hasil gergajian rata, 4 orang sebagai pengangkut
usia pekerja penggergajian kayu di PT. Erika
hasil gergajian ke tempat pengumpulan, dan 3
Mila Bersama berada dalam usia 21-60 tahun,
orang sebagai pembuang sisa-sisa kulit kayu yang
pada usia responden termuda yaitu 21 tahun
tidak digunakan ke tempat pengumpulan kayu
merupakan operator mesin gergaji bandsaw
yang tidak digunakan.
dan usia responden yang paling tua yaitu 55
Merk dari kedua mesin gergaji bandsaw tahun yang merupakan operator mesin gergaji
A dan bandsaw B yang digunakan di PT. Erika bandsaw. Dimana dalam rentang usia 21-30
Mila Bersama adalah vertikal bandsaw dengan tahun menunjukkan sebanyak 13,64% responden
Tabel 2. Spesifikasi Mesin Gergaji Bandsaw

Model (design) : MJ328


Merk (brand) : Vertikal bandsaw (vertical bandsaw)
Diameter Roda Gergaji (Saw Wheel Diameter) : 800-1000 mm
Dimensi (Dimensions) (l x w x h) : 4000 x 1700 x 2200 mm
Gaya (force) : Vertikal (Vertical)
Tegangan (Voltage) : 380 V
Daya (Power) (w) : 13-22 kw
Kecepatan Putaran Gergaji (Saw Rotation Speed) : 650 rpm
Berat (weight) : 1000-1600 kg
(Sunber: https://www.rfxsawmill.com/product/band-saw-cutting-machine-mj328/)

52 Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023 45–60


Muhdi, Yopita Syahputri, Harisyah Manurung

Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan usia dan lama bekerja


No. Karakteristik Non Operator Mesin
Operator Mesin
(Number) Responden (Character- Kategori (Cat- (Non Machine Opera-
(Machine operator)
istics egory) tors)
Respondents) ∑ % ∑ %
1 Usia (Age) 21-30 3 13,64 0 0
31-40 6 27,27 1 33,3
41-50 9 40,91 1 33,3
51-60 4 18,18 1 33,3
2 Lama Kerja ≤5 3 13,64 0 0
(Length of 6-10 7 31,82 0 0
working) 11-15 9 40,91 1 33,3
16-20 3 13,64 1 33,3
> 20 0 0 1 33,3

Keterangan: ∑ (Jumlah), % (persentase)

operator mesin gergaji bandsaw, usia 31-40 9 orang dengan presentase 40,91% dan non
tahun sebanyak 27,27% responden operator operator mesin gergaji bandssaw sebanyak 1
mesin gergaji bandsaw dan non operator mesin orang dengan presentase 33,3%. Ditinjau pada
gergaji bandsaw sebanyak 33,3%, pada rentang lama kerja responden yang ada di PT. Erika Mila
41-50 tahun adalah 40,91% responden operator Bersama menunjukkan bahwa para responden
mesin gergaji bandsaw dan 33,3% responden menerima paparan kebisingan setiap hari dan
non operator mesin gergaji bandsaw, usia 51- sudah berlangsung selama perusahaan ini berdiri
60 tahun sebanyak 18,18% responden operator sejak tahun 1986.
mesin gergaji bandsaw dan 33,3% responden non Pada penggergajian kayu membutuhkan
operator mesin gergaji bandsaw. Karakteristik seorang pekerja yang sehat secara fisiologis.
responden berdasarkan usia paling banyak yaitu Seiring bertambahnya usia akan mempengaruhi
pada usia 41-50 tahun sebanyak 9 orang pada kondisi tubuh seseorang yang akan menimbulkan
operator mesin gergaji bandsaw, sehingga dapat keluhan. Menurut (Fathimah, Ramadhani &
berpengaruh terhadap gangguan kebisingan Ginanjar, 2018) usia merupakan faktor terpenting
karena pada usia 40 tahun keatas semakin yang berasal dari tubuh karyawan. Usia dapat
bertambahnya usia akan lebih rentan mengalami menciptakan ketidaknyamanan subjektif
gangguan pendengaran akibat kebisingan. karyawan dalam kaitannya dengan fisiologi fisik
Menurut (Andani, 2016) usia seseorang dapat karyawan. Seiring bertambahnya usia seorang
mempengaruhi kondisi tubuh orang tersebut hal karyawan, itu berarti fisiologi tubuh karyawan
ini berkaitan dengan kondisi fisik dan ketahanan secara bertahap menurun. Menurut (Setiawan,
tubuh seseorang cenderung menurun sesuai 2017) menambahkan bahwa setelah mencapai
dengan pertambahan usia. puncak kebugaran jasmani, kebugaran jasmani
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa rentang berangsur-angsur menurun seiring bertambahnya
lama kerja dari para pekerja di PT. Erika Mila usia. 25-30 tahun adalah kelompok usia dengan
Bersama sangat beragam mulai dari yang belum kebugaran jasmani tertinggi dalam siklus hidup
lama bekerja sekitar 1 tahun kerja sampai yang manusia.
paling lama kerja yaitu sekitar 21 tahun bekerja
di PT. Erika Mila Bersama. Rentang lama kerja Intensitas Bunyi pada Dua Mesin
yang ada di PT. Erika Mila Bersama paling Gergaji Bandsaw
banyak yaitu di rentang 11-15 tahun kerja yaitu
Pengukuran intensitas bunyi dilakukan pada saat
pada operator mesin gergaji bandsaw sebanyak
proses penggergajian kayu sedang berlangsung.

Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023, hlm. 45–60 53
Kebisingan, Tingkat Konsentrasi Dan Persepsi Pekerja Penggergajian Kayu Di Pt. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara

Intensitas suara diukur dengan sound level meter, pada pengukuran kedua mesin gergaji bandsaw
dimana alat ini dipakai untuk mengetahui berapa menunjukan hasil bahwa intensitas bunyi antara
besarnya intensitas bunyi yang dihasilkan dari Mesin A dan Mesin B berbeda tidak nyata.
setiap mesin gergaji yang dilakukan pengukuran Disisi lain, dapat dilihat hasil yang didapat dari
pada 2 mesin gergaji bandsaw. Data pengukuran intensitas bunyi kedua mesin dari jenis kayu yang
intensitas bunyi pada 2 mesin gergaji bandsaw diolah pada saat penelitian itu sama yaitu jenis
dapat dilihat pada Tabel 4. kayu durian (Durio zibethinus). Sesuai dengan
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa, pada mesin pernyataan (Indrayani & Aryatika, 2021) yang
gergaji bandsaw A dan mesin gergaji bandsaw B menyatakan bahwa intensitas kebisingan industri
memiliki rata-rata intensitas kebisingan lebih dari pengolahan kayu tergantung pada jumlah dan
85 dB yaitu 103.22 pada mesin A dan 104,93 jenis operasi mesin. Intensitas kebisingan yang
pada Mesin B. Berdasarkan (Menteri Tenaga dihasilkan oleh mesin gergaji antara 80 dan 120
Kerja dan Transmigrasi Republik, 2011) tentang dBA.
ambang batas kebisingan maksimum sebesar 85 Bunyi yang menimbulkan kebisingan
dB untuk 8 jam kerja perhari. Dari hal tersebut disebabkan oleh sumber suara yang bergetar.
dapat dilihat bahwa paparan kebisingan yang Getaran sumber suara ini mengganggu
dihasilkan dari mesin gergaji bandsaw A dan keseimbangan molekul udara disekitarnya
mesin gergaji bandsaw B melebihi nilai batas sehingga molekul-molekul udara ikut
ambang kebisingan sehingga dapat mempengaruhi bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan
kesehatan para pekerja. Menurut (Lintong, 2009) terjadi gelombang rambatan energi mekanis
menyatakan bahwa apabila intensitas kebisingan dalam medium udara menurut pola rambatan
100-120 dB, maka termasuk kedalam kategori longitudinal. Rambatan gelombang di udara ini
dengan tingkat kebisingan menulikan. Adapun pada konteks ruang dan waktu dapat menimbulkan
(Luxson et al., 2010) menyatakan bahwa gangguan kenyamanan dan kesehatan. Beberapa
kebisingan yang dialami pekerja termasuk dalam faktor suatu kebisingan ditentukan oleh frekuensi,
jenis bising impulsive berulang dimana bisingnya intensitas suara, amplitude, kecepatan suara,
terjadi secara berulang-ulang. Karyawan yang panjang gelombang dan periode. Kebisingan yang
bekerja di PT. Erika Mila Bersama ini dapat melebihi ambang pendengaran dan berlangsung
bekerja lebih dari 8 jam setiap harinya. dalam waktu yang cukup lama serta berulang-
Berdasarkan hasil uji beda t-test pada ulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran
pengukuran intensitas bunyi dari kedua mesin yang menetap, gangguan pendengaran yang
didapatkan nilai t sebesar 1,350 dengan terjadi akibat terpapar bising dikenal sebagai
probabilitas signifikan sebesar 0,207 lebih gangguan pendengaran akibat bising (Luxson et
besar dari nilai alpha (0,05) sehingga rata-rata al., 2010).

Tabel 4. Data pengukuran intensitas bunyi pada 2 mesin gergaji bandsaw


Intensitas Bunyi Mesin Gergaji Bandsaw (dB)
Pengukuran (Bandsaw Machine Sound Intensity (dB))
(Measurement) A (Model MJ328) B (Model MJ328)
(A (Design MJ328) B (Design MJ328)
1 104,3 102,3
2 101,3 105,4
3 100,5 107,3
4 106,4 105,3
5 101,3 103,2
6 105,5 106,1
Rata-Rata 103,22 104,93
(Average)

54 Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023 45–60


Muhdi, Yopita Syahputri, Harisyah Manurung

Pengeruh Kebisingan terhadap daripada pekerja area bongkar muat (Setiaji et


Konsentrasi Responden al., 2021).
Konsentrasi merupakan suatu tingkat Berdasarkan hasil uji Wilcoxon dapat dilihat
kefokusan atau ketelitian seseorang terhadap bahwa kebisingan berpengaruh tidak nyata
objek yang sedang dilakukan. Pada penelitian terhadap tingkat konsentrasi responden pada non
ini pengukuran konsentrasi responden dilakukan operator mesin gergaji bandsaw dengan kedua
di lokasi penelitian dengan menggunakan dua perlakuan yang diberikan. Hal ini ditunjukkan
perlakuan yaitu responden mendengarkan bunyi dengan adanya Asymp. Sig sebesar 0,083 yang
mesin gergaji bandsaw tanpa APT dan dengan lebih besar dari nilai alpha (0,05). Dengan
menggunakan APT. Kemudian dari hasil uji demikian dapat disimpulkan bahwa non operator
pengaruh kebisingan terhadap tingkat konsentrasi mesin gergaji bandsaw tidak merasa terganggu
responden yang telah dilakukan, selanjutnya dengan kebisingan mesin gergaji bandsaw.
melakukan analisis data menggunakan uji Kebisingan yang terpapar oleh responden
Wilcoxon Signed Rank Test. Dimana uji ini dalam kurun waktu yang lama dapat berakibat
digunakan untuk mengatahui ada atau tidak pada hilangnya konsentrasi antar lawan bicara
adanya pengaruh kebisingan terhadap tingkat ketika bekerja sehingga dapat menurunkan
konsentrasi responden di lokasi penelitian yang produktivitas para pekerja yang dapat
dapat dilihat pada Tabel 5. menimbulkan kerugian. Menurut (Cahyawati
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan et al., 2021) efisiensi dan produktivitas hilang
uji Wilcoxon Signed Rank Test pada Tabel 5 dapat karena kebisingan di atas ambang batas, gangguan
dilihat bahwa kebingan mesin gergaji bandsaw pendengaran, kecacatan, stress yang mudah
berpengaruh nyata terhadap tingkat konsentrasi tersinggung, sakit kepala, gangguan tidur, dan
responden pada operator mesin gergaji bandsaw masalah konsentrasi yang mengarah pada kinerja
dengan kedua perlakuan yang diberikan. Hal ini yang buruk. Menurut (Fanny, 2015) hilangnya
sesuai yang tertera di Tabel 5 dengan nilai Asymp. konsentrasi di tempat kerja dapat berdampak
Sig sebesar 0,000 yang memiliki nilai lebih besar pada sifat kecelakaan di tempat kerja.
kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga hipotesis Apabila terjadi kecelakaan kerja, baik individu
H1 diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan pekerja maupun perusahaan menderita berbagai
bahwa kebisingan mesin gergaji bandsaw kerugian, baik finansial maupun non finansial,
berpengaruh nyata terhadap tingkat konsentrasi antara lain: seperti hilang pekerjaan, tidak
operator mesin gergaji bandsaw. Hasil penelitian berfungsinya salah satu anggota badan atau panca
ini selaras dengan penelitian yang dilakukan indera, hal terburuk adalah sampai pada kematian
oleh (Setiaji, Handoko & Elfiah, 2021) bahwa bagi tenaga kerja. Kebisingan yang melebihi
terdapat pengaruh kebisingan terhadap tingkat ambang batas dapat mengganggu pekerjaan dan
konsentrasi pada pekerja pemotongan kayu di menyebabkan timbulnya kesalahan karena tingkat
Kecamatan Arsaja, Kabupaten Jember. Penelitian kebisingan yang kecilpun dapat mengganggu
tersebut menunjukan bahwa tingkat konsentrasi konsentrasi. Dampak dari kebisingan berupa
pekerja pada area pemotongan kayu lebih rendah gangguan fisiologis yaitu gangguan yang
Tabel 5. Hasil uji pengaruh kebisingan terhadap tingkat konsentrasi responden
Uji Statistik Wilcoxon
Asymp. Sig (2-sided test) tanpa APT dan menggunakan
No
Responden (Respondents) APT
(Number)
(Wilcoxon Statistical Test
asymp. Sig (2-sided test) without APT and using APT)
Operator mesin gergaji bandsaw
1. 0,000
(Band saw operator)
2. Non operator (Non Operator) 0,083
0,05

Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023, hlm. 45–60 55
Kebisingan, Tingkat Konsentrasi Dan Persepsi Pekerja Penggergajian Kayu Di Pt. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara

bermula-mula timbul akibat kebisingan seperti Menurut (Indrayani, Hartati, Dewi, Sejosa,
pembicaraan atau intruksi dalam pekerjaan tidak et al, 2020) interaksi yang terjadi antara individu
dapat didengar secara jelas. Gangguan psikologis dan lingkungan mampu menimbulkan persepsi
yaitu kebisingan dapat mengurangi kenyamanan yang berbeda-beda pada individu. Persepsi
dalam bekerja, mengganggu komunikasi, bahkan merupakan proses penafsiran terhadap suatu yang
mengurangi konsentrasi. Gangguan patologis ditangkap oleh panca indera individu. Persepsi
organis yaitu dapat menimbulkan ketulian yang dapat membuat individu mampu untuk mengenali
bersifat sementara hingga permanen (Kurniawan, lingkungannya serta dapat mempengaruhi atau
Rusdi, Yulianti & Aulia , 2020). dipengaruhi oleh lingkungannya.
Salah satu penyebab gangguan konsentrasi Mesin gergaji bandsaw adalah sumber utama
pekerja adalah faktor fisik berupa kebisingan kebisingan karena pada saat proses pemotongan
(Setiaji et al., 2021). Kebisingan yang terjadi kayu akan menimbulkan getaran kayu gergaji
secara terus menerus dapat berbahaya bagi yang menyebabkan kebisingan. Dimana mesin
pekerja. Dampak yang ditimbulkan bisa gergaji bandsaw ini dapat menghasilkan tingkat
terjadi secara langsung pada telinga juga bisa kebisingan lebih dari 85 dBA. Selain itu, karena
mempengaruhi bukan pada indera pendengaran gerakan gergaji pita bergerak dan bergesekan
(Andani, 2016). Maka pengendalian yang perlu dengan kecepatan yang tinggi. Berdasarkan
dilakukan dalam waktu yang lebih cepat yaitu hasil penelitian di lapangan, pada Gambar 2
dengan menggunakan APT berupa earmuff dan menunjukkan perbedaan persepsi operator
earplug. dan non operator mesin gergaji bandsaw
terhadap kebisingan tanpa menggunakan APT,
Persepsi Responden terhadap Kebisingan menggunakan earmuff dan menggunakan earplug.
Persepsi merupakan suatu pendapat seseorang Dari Gambar 2, dapat dilihat bahwa persepsi
dalam suatu hal. Persepsi yang dimiliki oleh operator dan non operator mesin gergaji bandsaw
semuanya mungkin berbeda dengan apa yang pada saat mesin beroperasi untuk membelah
mereka rasakan dan yang mereka ketahui. kayu tanpa menggunakan APT adalah sama,
Persepsi ini juga dapat menyebabkan seseorang yakni sangat bising. Setelah menggunakan
menyukai hal tersebut dan dapat menyebabkan alat pelindung telinga berupa earmuff persepsi
seseorang sama sekali tidak menyukai hal operator dan non operator tidak sama, yakni
tersebut. Perbedaan perepsi ini dapat terjadi pada menjadi tidak bising dan non operator mesin
operator mesin gergaji bandsaw dan non operator gergaji bandsaw menjadi cukup bising. Persepsi
mesin gergaji bandsaw terhadap kebisingan yang operator dan non operator setelah menggunakan
dipaparkan. alat pelindung telinga berupa earplug adalah

Gambar 2. Persepsi responden terhadap penerimaan kebisingan pada saat mesin beroperasi

56 Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023 45–60


Muhdi, Yopita Syahputri, Harisyah Manurung

tidak sama, yakni menjadi cukup bising dan non karena ukurannya yang kecil sehingga sulit dalam
operator mesin gergaji bandsaw menjadi bising. memonitornya, kemudian waktu pemasangan alat
Pada saat perlakuan menggunakan earmuff cenderung lebih lama.
menunjukan adanya perbedaan persepsi dari para Pada PT. Erika Mila Bersama suatu
pekerja baik operator mesin gergaji bandsaw perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan
maupun non operator mesin gergaji bandsaw. kayu yang menggunakan mesin-mesin dengan
Walaupun dari gambar 4 persepsi para pekerja intensitas kebisingan yang tinggi dan melebihi
memiliki perbedaan tetapi para pekerja memiliki nilai ambang batas setiap harinya. Dimana
pendapat yang sama bahwa kebisingan dari perusahaan ini tidak menyediakan alat pelindung
intensitas bunyi yang dihasilkan dari mesin pendengaran (APT) bagi pekerja, sehingga
gergaji bandsaw itu sendiri dapat mengganggu seluruh operator mesin gergaji bandsaw tidak
para responden dalam bekerja. Setelah menggunakan APT baik berupa earmuff ataupun
melakukan wawancara dengan responden terkait earplug. Setelah melakukan wawancara dengan
dengan perbedaan persepsi terhadap penerimaan para pekerja operator mesin mereka tidak ingin
kebisingan itu terjadi pada saat responden menggunakan earmuff atau earplug karena pada
menggunakan earmuff. Menurut responden, saat melalukan pembelahan kayu dan sudah
kemampuan mereduksi suara kebisingan mencapai diujung dari kayunya itu sendiri tidak
yang dihasilkan dari mesin gergaji bandsaw akan terdengar suara yang sudah menjadi penanda
ini lebih tinggi menggunakan earmuff dari bagi para operator mesin gergaji bandsaw
pada menggunakan earplug atau bahkan tanpa tersebut.
APT. Persepsi operator gergaji chainsaw yang
menggunakan earmuff dan earplug berpengaruh KESIMPULAN
nyata terhadap kebisingan (Muhdi, Hanafiah,
Lubis, Telaumbanua & Atika, 2020) Selanjutnya Kesimpulan
(Muhdi, Hanafiah, Sahar & Telaumbanua, 2022)
half gas and racing conditions menyatakan Intensitas kebisingan di PT Erika Mila Bersama
bahwa penggunaan alat pelindung pendengaran pada mesin gergaji bandsaw memiliki intensitas
pada pekerja penebang kayu mampu mengurangi kebisingan yang melebihi niai ambang batas 85
kebisingan. Menurut (Mukhlish et al., 2018) dB yaitu 103,22 dB dan 104,93 dB. Kebisingan
pelimdung pendengaran tipe earmuff mampu mesin gergaji bandsaw menunjukkan adanya
meredam kebisingan hingga 40-50 dB(A), pengaruh nyata terhadap tingkat konsentrasi
sedangkan pelindung pendengaran tipe earplug responden pada operator mesin gergaji bandsaw
mampu meredam kebisingan hingga 30 dB(A). dengan kedua perlakuan yang diberikan. Adapun
pada responden non operator menunjukkan bahwa
Keuntungan menggunakan earmuff yaitu
kebisingan berpengaruh tidak nyata pada kedua
memiliki performance baik dan lebih stabil
perlakuan yang diberikan. Persepsi operator dan
untuk pemakaian lama, dapat digunakan pada
non operator mesin terhadap kebisingan pada saat
saat ada iritasi telinga, tidak mudah hilang atau
tanpa alat pelindung telinga sama yaitu sangat
lupa dalam meletakkannya dan mudah dalam
bising. Setelah menggunakan earmuff, persepsi
memonitor pamakaiannya dari jauh. Adapun
operator mesin menjadi tidak bising dan persepsi
kerugian menggunakan APT berupa earmuff
non operator menjadi cukup bising. Kemudian
yaitu pada tempat kerja yang panas kurang
pada saat menggunakan earplug persepsi operator
nyaman dalam pemakaiannya dan harganya
mesin adalah cukup bising dan persepsi non
yang relatif mahal. Keuntungan menggunakan
operator adalah bising.
earplug yaitu ukuran yang relatif kecil, lebih
mudah dalam menggerakan kepala, lebih efektif Saran
dalam pemakaiannya karena tidak mempengaruhi
dalam penggunaan alat pelindung diri lainnya. PT. Erika Mila Bersama sebagai perusahaan yang
Sedangkan kerungian menggunakan earplug yaitu bekerja di bidang peracipan ataupun pengelolahan
kayu disarankan untuk menyediakan alat

Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023, hlm. 45–60 57
Kebisingan, Tingkat Konsentrasi Dan Persepsi Pekerja Penggergajian Kayu Di Pt. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara

pelindung telinga (APT) baik berupa alat earmuff 8(1), 13–31. https://doi.org/10.32528/smbi.
dan earplug bagi para pekerja. v8i1.1764
Budiyanto, T., & Pratiwi, E. Y. (2015). Hubungan
Kebisingan dan Massa Kerja Terhadap Ter-
UCAPAN TERIMA KASIH jadinya Stres Kerja Pada Pekerja di Bagian
Penelitian dapat dilaksanakan tidak lepas dari Tenun Agung Saputra Tex Piyungan Bantul
kontribusi berbagai pihak. Terima kasih kepada Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat
(Journal of Public Health), 4(2), 126–135.
pimpinan dan staf karyawan PT Erika Mila
https://doi.org/10.12928/kesmas.v4i2.2258
Bersama atas kesediaannya menjadi tempat
Cahyawati, S., Latuamury, M. Y., Fani, R., & Rumbia,
penelitian. F. (2021). Pengaruh Kebisingan Terhadap
Produktivitas Kerja di Mebel Gemba Keca-
KONTRIBUSI PENULIS matan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
Tahun 2020. Global Health Science (Ghs),
Ide, desain, dan rancangan penelitian dilakukan 6(1), 14–18. https://doi.org/10.33846/ghs6103
oleh MD dan YS; pengumpulan data dan analisis Fanny, N. (2015). Analisis Pengaruh Kebisingan
data dilakukan MD dan YS; penulisan manuskrip; Terhadap Tingkat Konsentrasi Kerja Pada
perbaikan dan finalisasi manuskrip dilakukan Tenaga Kerja di Bagian Proses PT Iskandar
oleh YS, HM, dan MD. Indah Printing Textile Surakarta. APIKES
Citra Medika Surakarta, 5(1), 52–61. http://
www.apikescm.ac.id/ejurnalinfokes/index.php/
infokes/article/download/85/85
DAFTAR PUSTAKA Fathimah, A., Ramadhani, T. A., & Ginanjar, R. (2018).
Akbar, H., Susanto, A., & Maria Sintorini, M. (2015). Hubungan Kebisingan Dengan Keluhan Non
Analisis Risiko Paparan SO2 dan Kebisingan Auditory Effect Pada Pekerja Bagian Weaving
Terhadap Pekerja pada Area Kerja Coal Yard di PT. Unitex Bogor Tahun 2018. Promotor,
di PT. Indonesia Power, Suralaya, Provinsi 1(2), 74–79. http://ejournal.uika-bogor.ac.id/
Banten. Indonesian Journal of Urban and index.php/Promotor/article/view/1592
Environmental Technology, 7(2), 41–45. https:// Indrayani, R., & Aryatika, K. (2021). Keluhan
doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v7i2.714 Pendengaran dan Pemetaan Kebisingan Pada
Alfian, & Putri, G. R. (2019). Pengaruh Kebisingan Industri Penggergajian Kayu UD. Mayoa
dan Masa Kerja Terhadap Stres Kerja Pegawai Kabupaten Jember. Ikesma, 17(1), 14. https://
Negeri Sipil Badan Kepegawaian dan Pengem- doi.org/10.19184/ikesma.v17i1.21254
bangan Sumber Daya Manusia Kota Pariaman. Indrayani, R., Hartanti, R. I., Dewi, A., Soejoso,
Jurnal Pundi, 04(03), 253–262. https://doi. P., Henary, P. R., & Pratiwi, D. E. (2020).
org/10.31575/jp.v4i3.300 Hubungan Paparan Kebisingan dengan Kelu-
Andani, K. W. (2016). Hubungan Umur, Kebisingan han Subyektif Non-Auditory Pada Pekerja
dan Temperatur Udara dengan Kelelahan Sub- Konstruksi PT . X Kabupaten Gresik. Jurnal
jektif Individu di PT X Jakarta. The Indonesian Ikesma, 16(2), 68.
Journal of Occupational Safety and Health, Jayanti, K. P., Rudijanto, H., & Abdullah, S. (2016).
5(2), 112–120. Hubungan Intensitas Suara dan Masa Kerja
Andika, R., Diba, F., & Sisillia, L. (2019). Pengaruh Dengan Keluhan Pendengaran Pekerja Finish-
Pengasapan Terhadap Keawetan Kayu Bin- ing PT. Pundi Indokayu Industri Kecamatan
tangur (Chalophyllum sp.) dan Kayu Medang Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun
(Chinnamomum sp) Dari Serangan Rayap 2016. Buletin Jurnal Kesehatan Lingkungan
Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren. Masyarakat, 37(1), 40–46.
Jurnal Tengkawang, 9(1), 28–41. https://doi. Kurniawan, D., Rusdi, Yuliawati, R., & Aulia, K.
org/10.26418/jt.v9i1.33838 (2020). Hubungan Antara Intensitas Kebisingan
Ardianti, F. E., Qomariah, N., & Wibowo, Y. G. (2018). dengan Kelelahan Kerja Bagian Pabrik di PT.
Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi dan X. Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja 10(1), 54–61.
Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Sumber Alam Kusmindari, C. D. (2008). Pengaruh Intensitas Kebi-
Santoso Pratama Karangsari Banyuwangi). singan Pada Proses Sugu dan Proses Ampelas
Jurnal Sains Manajemen Dan Bisnis Indonesia, Terhadap Pendengaran Tenaga Kerja di Beng-
kel Kayu X. Jurnal Imiah Tekno, 5(2), 1–10.

58 Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023 45–60


Muhdi, Yopita Syahputri, Harisyah Manurung

http://blog.binadarma.ac.id/desi/wp-content/ Indonesian Journal of Occupational Safety and


uploads/2011/03/04-desi-intensitas-bunyi-edit- Health, 5(2), 142. https://doi.org/10.20473/
desi.pdf ijosh.v5i2.2016.142-152
Lintong, F. (2009). Gangguan Pendengaran Akibat Wahyudi. (2013). Dasar-Dasar Penggergajian Kayu
Bising. Jurnal Biomedik (Jbm), 1(2), 81–86. (W. Darmawan (ed.); 1st ed., Issue December).
https://doi.org/10.35790/jbm.1.2.2009.815 Pohon Cahaya.
Luxson, M., Darlina, S., & Malaka, T. (2010). Kebis- Widana, I. K., & Pujihadi, I. G. O. (2014). Kebisin-
ingan di Tempat Kerja. Jurnal Kesehatan Bina gan Berpengaruh Terhadap Beban Kerja dan
Husada, 6(2), 75–85. Tingkat Kelelahan Tenaga Kerja di Industri
Mahawira, B., Sucipto, T., & Hartono, R. (2016). Jenis, Pengolahan Kayu. Seminar Nasional SAINS
Harga Kayu Komersil dan Analisis Ekonomi Dan Teknologi, November, 1–5.
Pada Industri Kayu Sekunder (Panglong) Di
Kabupaten Karo. Peronema Forestry Science
Journal, 5(1), 28–35.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik.
(2011). Tentang Nilai Ambang Batas Fak-
tor Fisika dan Kimiaa di Tempat Kerja. In
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Trans-
migrasi Republik Indonesia Nomor PER.13/
MEN/X/2011. Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI.
Muhdi, Hanafiah, D., Lubis, W., Telaumbanua, A., &
Atika, D. (2020). Chainsaw Operators Percep-
tion on Occupational Health and Safety (OHS)
in Industrial Plantation Forest, North Sumatra,
Indonesia. January. https://doi.org/10.4108/
eai.4-12-2019.2293807
Muhdi, Hanafiah, D. S., Sahar, A., & Telaumbanua,
A. A. (2022). Noise intensity and its impact
on the perception and concentration level
among forest harvesting workers in industrial
forest plantation, North Sumatera, Indonesia.
F1000Research, 11(627), 1–13. https://doi.
org/10.12688/f1000research.114592.1
Muhdi, Rifai, Harahap, R. D., & Hanafiah, D. S.
(2021). The effect of occupational health and
safety to employee performance in the saw-
mills industries in Langkat, North Sumatra,
Indonesia. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 912(1), 1–6. https://
doi.org/10.1088/1755-1315/912/1/012037
Mukhlish, W. I. N., Sudarmanto, Y., & Hasan,
M. (2018). Pengaruh Kebisingan Terhadap
Tekanan Darah dan Nadi pada Pekerja Pabrik
Kayu PT. Muroco Jember. Jurnal Kesehatan
Lingkungan Indonesia, 17(2), 112. https://doi.
org/10.14710/jkli.17.2.112-118
Setiaji, W., Handoko, A., & Elfiah, U. (2021). Penga-
ruh Kebisingan Terhadap Tingkat Konsentrasi
pada Pekerja Pemotongan Kayu di K. Journal
of Agromedicine and Medical Sciences, 7(2),
90–94.
Setiawan, D. (2017). Hubungan Antara Umur dan
Intensitas Cahaya Las Dengan Kelelahan Mata
Pada Juru Las Pt. X Di Kabupaten Gresik. The

Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023, hlm. 45–60 59
Kebisingan, Tingkat Konsentrasi Dan Persepsi Pekerja Penggergajian Kayu Di Pt. Erika Mila Bersama, Sumatera Utara

60 Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Volume 41 No. 1 Tahun 2023 45–60

Anda mungkin juga menyukai