Anda di halaman 1dari 9

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

“Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan Pada Asuransi Bumiputera Cabang Sekip
Kota Palembang”
MA. Baidowi

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti


baidowipalembang2016@gmail.com

Abstract: This study aims to determine: (1) the influence of the work environment and work stress on employee
performance at Bumiputera Insurance Sekip Branch Palembang City (2) the effect of the work environment on employee
performance at Bumiputera Insurance Sekip Branch Palembang (3) the effect of work stress on employee performance
on Bumiputera Insurance Sekip Branch Palembang City. This research includes research using a quantitative ap-
proach. The population in the study were 35 employees of Bumiputera Insurance Sekip Branch, Palembang City. The
sampling technique used is a saturated sample where all members of the population are sampled. Data were collected
by using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The data analysis technique used is multiple
regression. From the results of the analysis conducted, it was found that there was a significant relationship and
influence between the Work Environment and Work Stress simultaneously on improving employee performance. The
influence of the work environment and work stress simultaneously on improving the performance of Bumiputera
Insurance, Sekip Branch, Palembang City is 23.6%. While the remaining 76.4% is influenced by other variables not
examined in this study such as competence, rewards, leadership style and so on.

Keywords: Work Environment, Work Stress, Employee Performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja
karyawan pada Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang (2) pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang (3) pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
pada Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang. Penelitian ini termasuk penelitian dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian sebanyak 35 orang karyawan Asuransi Bumiputera Cabang Sekip
Kota Palembang. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang
digunakan adalah regresi berganda. Dari hasil analisis yang dilakukan ditemukan adanya hubungan dan pengaruh
yang signifikan antara Lingkungan Kerja dan Stres Kerja secara simultan terhadap peningkatan kinerja karyawan.
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja secara simultan terhadap peningkatan kinerja Asuransi Bumiputera Cabang
Sekip Kota Palembang adalah 23,6%. Sedangkan sisanya 76,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini seperti kompetensi, imbalan, gaya kepemimpinan dan lain sebagainya.

Kata kunci: Lingkungan Kerja, Stres Kerja, Kinerja Karyawan

1. PENDAHULUAN bidang ataupun fungsi produksi, pemasaran,


keuangan, ataupun kepegawaian. Karena sumber
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) daya manusia (SDM) diangggap semakin penting
merupakan salah satu bidang dari manajemen umum perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka
yang meliputi segi-segi perencanaan, berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang
(James A.F. Stoner, 2011). Proses ini terdapat dalam disebut manajemen sumber daya manusia.

Vol. 11 No. 1 September 2021 Hal - 99


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Sumber daya manusia memiliki peranan pengaruh terhadap kinerja karyawan.Berdasarkan


penting dalam suatu perusahaan. Segala aspek yang latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis
berkaitan dengan sumber daya manusia pada akhirnya tertarik melakukan penelitian dengan judul
turut mempengaruhi output perusahaan yang “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja
bersangkutan. Mengingat perannya yang sangat Terhadap Kinerja Karyawan pada Asuransi
penting, sudah selayaknya suatu perusahaan Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang”.
melakukan pemeliharaan sumberdaya manusia
dengan memperhatikan kepuasan kerja karyawan
karyawannya. 2. TINJAUAN PUSTAKA

Samson et al. (2015) menyatakan bahwa 2.1 Lingkungan Kerja


lingkungan kerja adalah jumlah hubungan timbal balik
yang ada dalam karyawan dan lingkungan dimana Lingkungan kerja merupakan suatu hal yang
mereka bekerja. Lingkungan kerja dalam suatu penting dalam suatu organisasi.Lingkungan kerja
perusahaan termasuk salah satu hal yang penting yang baik tentunya merupakan harapan bagi setiap
untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak karyawan karena dengan lingkungan kerja yang baik
melaksanakan proses produksi dalam suatu pula. Dengan lingkungan kerja yang baik maka secara
perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai otomatis dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi
pengaruh langsung terhadap para karyawan yang karyawan.
melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan
kerja yang memuaskan bagi karyawannya dapat Lingkungan kerja yang positif cenderung lebih
meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja mudah untuk menarik dan mempertahankan
yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja karyawan yang berkualitas serta meningkatkan
bahkan memunculkan stress kerja bagi karyawan. kesejahteraannya sehingga karyawan merasa puas
Dari hasil pra-survey menunjukan bahwa stres kerja karena karyawan adalah aset yang paling penting
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja bagi organisasi
karyawan.
2.2 Stress Kerja
Berdasarkan wawancara dan observasi di
lapangan menunjukkan bahwa karyawan mengaggap Menurut Greenberg (dalam Setiyana,V.Y.
beban yang diberikan berlebihan dan adanya tekanan 2013:384) stress kerja adalah konstruk yang sangat
dan intimidasi dari berbagai pihak. Karena stres sulit didefinisikan, stress dalam pekerjaan terjadi pada
merupakan suatu tekanan akibat bekerja juga akan seseorang, dimana seseorang berlari dari masalah,
mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi fisik sejak beberapa pekerja membawa tingkat pekerjaan
seseorang, dimana tekanan itu berasal dari lingkungan pada kecendrungan stres, stress kerja kombinasi
pekerja tempat individu itu berada. antara sumber-sumber stress pada pekerjaan,
karakteristik imdividu, dan stressor di luar organisasi.
Salah satu cara menanggulangi stres kerja
adalah dengan cara memotivasi diri sendiri untuk bisa 2.1 Kinerja Karyawan
tenang, mengendalikan perasaan, menghadapi
masalah, dan menyelesaikan masalah dengan baik. Mangkunegara (2010) dalam jurnal
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian Setyowati & Haryani (2016) kinerja adalah hasil kerja
ini mencoba mengkaji mengenai faktor-faktor yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dengan seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
mengambil variabel stres dan kondisi lingkungan kerja sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
sebagai salah satu faktor yang dirasa memiliki padanya. Kinerja adalah penilaian terhadap hasil kerja

Hal - 100 Vol. 11 No. 1 September 2021


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

dengan standar kerja yang diharapkan yang meliputi kemampuan pelaksanaan kerja harian karyawan,
kualitas, kuantitas, waku (efisien) dan tingkat manfaat maka stress tambahan akan cendrung tidak
(efektif) menjalankan tugas pokok dan fungsinya menghasilkan perbaikan prestasi kerja. Akhirnya, bila
sebagai karyawan. stress menjadi terlalu besar, kinerja akan mulai
menurun, karena stress akan mengganggu
2.4 Hubungan Antar Variabel pelaksanaan pekerjaan. Karyawan keehilangan
kemampuan untuk mengendalikannya, menjadi tidak
2.4.1 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap mampu untuk mengambil keputusan dan perilakunya
Kinerja Karyawan menjadi tidak teratur. Akibat paling ekstrim, adalah
kinerja menjadi nol, karena karyawan menjadi sakit
Lingkungan kerja yang kondusif dan atau tidak kuat bekerja lagi, putus asa, keluar
reprentatif akan memberi pengaruh terhadap kinerja “melarikan diri” dari pekerjaan dan mungkin
karyawan. Karyawan yang bekerja dalam ruangan berhentikan.
yang nyaman, memiliki sarana untuk menyelsaikan
tugas dalam kondisi yang baik dan didukung dengan 2.4.3 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres
kelompok yang selalu bekerjasama dalam bekerja Kerja terhadap Kinerja Karyawan
serta saling menghormati sesame kelompok, maka
karyawan akan merasa betah untuk bekerja sehingga Untuk menigkatkan kinerja karyawan,
kinerjanya dapat optimal. Sebaliknya, bila karyawan perusahaan harus mem perhatikan kesejahteraan
dilingkungan kerja yang kotor, tanpa adanya sarana karyawan baik itu dari pemberian gaji, pemberian
yang memadai dan hubungan tidak harmonis dengan beban tugas yang tidak menimbulkan tekanan yang
kelompok bekerja, maka karyawan tidak mendapat berlebih pada karyawan agar tidak menimbulkan
kenyamanan dalam bekerja sehingga kinerja yang di stress pada karyawan. Disamping itu, karyaawan juga
hasilkan tidak optimal. harus diperhatikan dalam hal lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif akan
2.4.2 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja menimbulkan sikap positif terhadap pekerjaaan dan
Karyawan membuat karyawan merasa betah dalam bekerja serta
meningkatkan gairah bekerja sehingga akan
Stres kerja dapat membantu atau merusak meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
kinerja karyawan, tergantung seberapa besar tingkat
stress itu. Pada saat stress rendah atau tidak ada
pekerja pada umumnya bekerja pada tingkat prestasi 3. METODE PENELITIAN
yang dicapai pada saat itu. Jadi tidak ada dorongan
untuk berprestasi lebih dari yang dilakukan selama 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
ini. Stress yang terlalu berat dapat mengancam
kemampuan seseorang untuk menghadapi Dalam melaksanakan peneliti an ini, data
limgkungan. Akibatnya pada diri karyawan dan informasi diperoleh dari Asuransi Bumiputera
berkembang berbagai macam gejala stress yang dapat cabang sekip kota Palembang bagian kepegawaian
mengganggu prestasi kerja. yang beralamat di jalan Jenderal Sudirman No. 1071
Palembang. Adapun penelitian ini dilakukan dalam
Hubungan yang menunjukan hubungan antara jangka waktu tiga bulan, terhitung dari Mei 2019
stres dan kinerja disebut model stress-kinerja. Dari sampai dengan September 2019.
model stress mambantu karyawan untuk
mengarahkan segala sumber daya dalam memenuhi 3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerja. Bila
stress telah mencapai “puncak”, yang dicerminkan Sumber data yang digunakan adalah Data

Vol. 11 No. 1 September 2021 Hal - 101


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Primer dan Data Sekunder. Teknik pengumpulan data 3.5 Variabel Penelitian dan Definisi
dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan Operasional Variabel
dokumen.
Berdasarkan model kerangka pemikirian
3.3 Populasi dan Sampel teoritis, maka definisi operasional variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalan Lingkungan
Populasi pada penelitian ini adalah karyawan Kerja (X1) dan Stress Kerja (X2) terhadap Kinerja
Asuransi Bumiputera cabang Sekip kota Palembang Karyawan (Y) di Asuransi Bumiputera Cabang Sekip
sebanyak 35 orang yang terdiri dari Sales Manager Kota Palembang.
1 orang, Supervisor 2 orang, Sales Officer berjumlah
20 orang, Analis Kredit dan Legal berjumlah 4orang, Samson et al. (2015) menyatakan bahwa
Servise assistan dan Collection 8 orang yang lingkungan kerja adalah jumlah hubungan timbal balik
dilakukan secara sensus. Pada penelitian ini penulis yang ada dalam karyawan dan lingkungan dimana
menjadikan karyawan Asuransi Bumiputera cabang mereka bekerja. Lingkungan kerja suatu perusahaan
Sekip Palembang sebanyak 35 karyawan sebagai salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan.
populasi dalam penelitian ini. Prabu (2013) stress kerja adalah suatu perasaan yang
menekan atau rasa tertekan yang dialami oleh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Kinerja
sampel bila semua anggota populasi digunakan karyawan adalah hasil kerja secara kualitas yang
sebagai sampel. Hal yang sering dilakukan bila jumlah dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
populasi relative kecil, kurang dari 100 orang, atau tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegara,
kesalahan yang kecil. Populasi dalam penelitian ini 2013: 67).
adalah seluruh karyawan Asuransi Bumiputera
Cabang kota Palembang berjumlah 35 orang yang 2.1 Metode Analisis Data
semuanya akan dijadikan subjek atau sampel pada
penelitian ini. 3.7.1 Uji Regresi Linier Berganda

3.4 Rancangan Penelitian dan Jenis Penelitian Uji regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel
Rancangan penelitian yang digunakan dalam bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat Lingkungan Kerja (X1) dan Stress Kerja (X2)
menggambarkan, memaparkan, dan menguraikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dengan
objek yang diteliti. Penelitian kualitatif antara lain menggunakan rumus sebagai berikut:
bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan lebih
banyak berupa kata-kata atau gambar dari pada Y = + b1X1 + b2X2 + e
angka-angka. Dengan demikian, penelitian deskriptif
kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud Keterangan:
untuk membuat deskriptif atau gambaran untuk Y = Kinerja Karyawan
memahami fenomena tentang apa yang dialami = Konstanta
oleh subjek penelitian misalnya lingkungan, X1 = Lingkungan Kerja
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain (Maleong, X2 = Stres Kerja
2010:6). b1 = Koefisien Regresi
Lingkungan Kerja
Data yang diperlukan yaitu data prime dan b2 = Koefisien Regresi Stres
sekunder. Suatu penelitian hipotesis dengan level yang Kerja
signifikan sebanyak 0,05. e = standard error

Hal - 102 Vol. 11 No. 1 September 2021


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

3.7.2 Koefesien Determinasi (R 2 ) H1 : b1, b2 = 0, artinya variabel bebas berpengaruh


positif dan signifikan secara bersama-sama
Koefisien determinasi mengukur seberapa terhadap variabel terkait.
jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-
variabel dependen. Pengguna an koefisien determinasi Kriteria pengujian:
menghasilkan nilai-nilai yang relative kecil dari pada H0 diterima jika Sig.F 0,05
nilai koefisien determiniasi (R2). Nilai delta koefisien H1 diterima jika Sig.F < 0,05
determinasi (R 2 ) yang kecil disebabkan adanya
varians error yang semakin besar. Varians error 3.8.2 Uji t ( Parsial )
menggambarkan variasi data secara langsung.
Semakin besar variasi data penelitian akan Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui
berdampak pada semakin besar varians error. Varians secara parsial variabel independen berpengaruh
error muncul ketika rancangan kuesioner yang tidak terhadap signifikan terhadap variabel dependen.
reliabel, teknik wawancara/pengumpulan data Dikatakan berpengaruh apabila sig < (0,05).
semuanya mempunyai kontribusi pada variasi data
yang dihasilkan. Dengan demikian semakin besar nilai Melalui uji statistik dengan langkah-langkah
koefisien determinasi (R2), maka variabel independen sebagai berikut:
mampu memprediksi variasi variabel dependen. H 0 : 1 = 0 artinya lingkungan kerja tidak ada
pengaruh t erhadap kinerja karyawan.
3.8 Uji Hipotesis H1: 1 = 0 artinya lingkungan kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
3.8.1 Uji F (Simultan) H0: 2 = 0 artinya stres kerja tidak ada pengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Bertujuan untuk mengetahui apakah variabel H1: 2 = 0 artinya stress kerja berpengaruh terhadap
variabel bebas secara bersama-sama mampu kinerja karyawan.
menjelaskan variabel terikat. Uji Simultan digunakan
untuk melihat apakah variabel independent
(lingkungan kerja dan stress kerja) secara bersama- 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependent (kinerja) 4.1 Uji Hipotesa

Melalui uji statistik dengan langkah-langkah 4.1.1 Uji F ( Simultan )


sebagai berikut:
Untuk menguji variabel Lingkungan Kerja
H 0 : b 1 , b 2 = 0, artinya variabel bebas tidak (X1), variabel Stres Kerja (X2 ), terhadap variabel
berpengaruh positif dan signifikan secara Kinerja Karyawan (Y) secara bersama-sama dengan
bersama-sama terhadap variabel terikat. menggunakan uji F
Tabel 1. Hasil Uji F (Simultan)

Vol. 11 No. 1 September 2021 Hal - 103


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Terdapat dua cara yang bisa digunakan 2. Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji F
untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh berdasarkan nilai signifikansi hasil dari output
signifikan dalam uji F. Cara yang pertama. Kita dapat SPSS
membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F - Jika nilai signifikansi < 0,05, maka variabel
tabel. Sedangkan cara yang kedua, kita dapat pula independent secara bersama-sama berpengaruh
membandingkan nilai signifikasi atau nilai probabilitas signifikan terhadap variabel dependent.
dari hasil perhitungan SPSS apakah nilai signifikasi - Jika nilai signifikansi > 0,05, maka variabel
tersebut lebih besar atau lebih kecil dari nilai standar independent secara bersama-sama tidak
statistik yakni 0,05. berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependent.
1. Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji F
berdasarkan nilai F hitung dan F tabel. Dari output SPSS diatas, diketahui nilai
signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi
- Jika nilai F hitung > F tabel maka variabel 0,000 < ( ) 0,05 sesuai dengan dasar pengambilan
independent (bebas) secara simultan berpengaruh keputusan dalam uji F maka dapat disimpulkan pula
terhadap variabel dependent (terikat). bahwa Lingkungan Kerja (X1) dan Stres Kerja (X2)
(Secara Simultan) berpengaruh terhadap Kinerja
- Sebaliknya, Jika nilai F hitung < F tabel maka Karyawan (Y).
variabel independent (bebas) secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel dependent Dengan melihat penjabaran diatas, maka
(terikat) pengambilan keputusan dalam uji F baik itu
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, maupun
Dari Output SPSS di atas, diperoleh nilai F berpedoman pada nilai signifikansi diperoleh hasil
hitung sebesar 48.393 Langkah selanjutnya tinggal yang sama pula atau hasil yang konsisten.
mencari nilai F tabel dan membandingkan dengan nilai
F hitung 4.945. 4.1.2 Uji t (Parsial)

Rumus mencari F tabel adalah: Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk
(k: n – k) menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel
bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
Keterangan: terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat
k = jumlah variabel Independent (bebas) kolom signifikan pada masing-masing t hitung. Kaidah
n = jumlah responden atau sampel penelitian pengambilan keputusan dalam uji t dengan
menggunakan SPSS dengan tingkat signifikasi yang
Data di atas, menunjukan bahwa k = 2 (X1 ditetapkan adalah 5%. Ada Dua dasar pengambilan
Lingkungan Kerja, X2 Stres Kerja). Dan n= 35. keputusan untuk Uji t parsial dalam Analisis Regresi:
Selanjutnya nilai ini akan kita masukan kedalam
rumus, maka menghasilkan angka (2:35-2) = (2:33), 1. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel
angka ini kemudian kita jadikan acuan untuk - Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas
mengetahui nilai F tabel pada distribusi nilai F tabel. berpengaruh terhadap variabel terikat.
Diketahui bahwa nilai F tabel (2:33) adalah sebesar - Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas
3,34. Karena nilai F hitung 4.945 lebih besar dari nilai tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
F tabel 3,28 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel bebas X1 (Lingkungan Kerja) dan X2 (Stres Rumus untuk mencari Nilai t tabel adalah:
Kerja) Secara simultan berpengaruh terhadap
variabel terikat Y ( Kinerja Karyawan). t tabel = ( / 2 ; n – k – 1)

Hal - 104 Vol. 11 No. 1 September 2021


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Keterangan: 2. Berdasarkan nilai signifikansi hasil output


= tingkat kepercayaan SPSS
n = jumlah responden
k = jumlah variabel bebas 3. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan
Menjadi: Ha ditolak atau variabel bebas tidak dapat
t tabel = ( / 2 ; n – k – 1) menjelaskan variabel terikat atau tidak ada
t tabel = ( 0,05/ 2 ; 35 – 2 – 1 ) pengaruh antara variabel yang diuji.
t tabel = ( 0,025 ; 35 – 2 – 1 )
t tabel = ( 0,025 ; 32 ) 4. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan
t tabel = angka 0,025 ; 27 kemudian di cari pada Ha diterima atau variabel bebas dapat
distribusi nilai t tabel maka nilai t tersebut adalah menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh
sebesar. 2,036 antara variabel yang diuji.
Tabel 2. Hasil Uji t (Parsial)

a. Variabel Lingkungan Kerja H a: b 2 0,5: Stres Kerja berpengaruh positif


H0: b1 0,5: Lingkungan Kerja tidak berpengaruh siginifikan terhadap Kinerja Karyawan di
positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan di Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota
Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang.
Palembang.
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh
Ha: b1 0,5: Lingkungan, Kerja berpengaruh positif untuk variabel X2 (Stres Kerja) diperoleh nilai t hitung
siginifikan terhadap Kinerja Karyawan di Asuransi = 0,117 > t tabel 2,036 dengan tingkat signifikansi
Bumi Putera Cabang Sekip Kota Palembang. 0,907. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak.
Artinya variabel Stres Kerja tidak mempunyai
Hasil pengujian dan analisis diperoleh untuk pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan
variabel X1 (Lingkungan Kerja) diperoleh nilai t hitung di Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota
= 3,134 > t tabel 2,036 dengan tingkat signifikansi Palembang.
0,004. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya variabel Lingkungan Kerja mempunyai 5. KESIMPULAN DAN SARAN
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan
di Asuransi Bumi Putera Cabang Sekip Kota 5.1 Kesimpulan
Palembang.
Kesimpulan dari penelitian mengenai
b. Variabel Stres Kerja pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja
H0: b2 0,5: Stres Kerja tidak berpengaruh positif Terhadap Kinerja Kar yawan pada Asur ansi
signifikan terhadap Kinerja Karyawan di Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang adalah
Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang. sebagai berikut:

Vol. 11 No. 1 September 2021 Hal - 105


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

1. Dari hasil Uji F atau Uji Simultan diperoleh nilai Asuransi Bumiputera Cabang Sekip Kota
Uji F sebesar 4,945 dengan nilai signifikansi 0,000 Palembang tergolong rendah sehingga Kinerja
lebih kecil dari pada 0,05. Dengan demikian H0 Karyawan tidak terganggu. Oleh karena itu, bagi
ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel pimpinan Asuransi Bumiputera Cabang Sekip
Lingkungan Kerja dan Stres Kerja secara Kota Palembang untuk terus mempertahankan hal
bersama-sama mempunyai pengaruh yang tersebut agar mendorong terciptanya lingkungan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan di Asuransi kerja yang efektif sehingga meningkatkan kinerja
Bumiputera Cabang Sekip Kota Palembang. karyawan.

2. Dari hasil uji t atau uji parsial diperoleh nilai uji t 2. Untuk perusahaan, pentingnya meningkatkan
hitung sebesar 3,134 dengan tingkat signifikansi suasana lingkungan kerja yang baik dalam
0,004 lebih kecil dari pada 0,05. Ini berarti Ho membantu meningkatkan Kinerja karyawan
ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel terutama dalam hal ketersediaan fasilitas di tempat
lingkungan kerja secara parsial mempunyai kerja.
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan di Asuransi Bumiputera Cabang Sekip 3. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
Kota Palembang. penelitian ini dengan menggunakan metode lain
dalam meneliti lingkungan kerja dan stres kerja
3. Dari hasil uji t atau uji parsial diperoleh nilai uji t dengan kinerja karyawan, misalnya melalui
hitung sebesar 0,117 dengan tingkat signifikan wawancara mendalam terhadap responden,
0,907. Ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih
Artinya variabel stres kerja secara parsial tidak bervariasi daripada angket yang jawabannya telah
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tersedia.
kinerja karyawan di Asuransi Bumiputera Cabanf
Sekip Kota Palembang.
DAFTAR PUSTAKA
4. Dari hasil analisis statistik yang dilakukan oleh
peneliti menunjuk kan bahwa nilai R square (R2) [1] A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2013,
0,236 (23,6%), angka tersebut menggambarkan Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Remaja
bahwa persentase sumbangan variabel Rosdakarya, Bandung.
independen Lingkungan Kerja dan Stres Kerja
terhadap variabel dependen Kinerja Karyawan [2] Moleong, L.J. 2010, Metodologi Penelitian
hanya sebesar 23,6% sedangkan sisanya yaitu Kualitatif Edisi Revisi, PT Remaja
76,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak Rosdakarya, Bandung.
diteliti dalam penelitian ini seperti kompetensi,
imbalan, gaya kepemimpinan dan lain sebagainya. [3] Samson, Gitahi N., Waiganjo, Maina., Koima,
Joel. 2015, Effect of Workplace Environment
5.2 Saran on The Performance of Commercial Banks
Employees inNakuru Town, International
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah Journal of Managerial Studies and Research
diuraikan, peneliti mencoba memberikan saran (IJMSR) Volume 3, Issue 12, December 2015,
sebagai berikut: PP 76-89.
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
variabel Stres Kerja tidak mempunyai pengaruh [4] Stoner, James A.F. 2011, Management,
yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal Englewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall
ini berarti tingkat stres kerja yang ada pada

Hal - 106 Vol. 11 No. 1 September 2021


Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

[5] Setiyana, V.Y. 2013, Forgiveness dan Stres


Kerja Terhadap Perawat, Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapaan Universitas Muhammadiyah,
Vol. 01.

[6] Setyowati, Intan dan Haryani, Sri. 2016.


Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
pada Restoran Taman Pringsewu
Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis
dan Terapan, Tahun XIII, No. 2, Oktober 2016.

Vol. 11 No. 1 September 2021 Hal - 107

Anda mungkin juga menyukai