Anda di halaman 1dari 5

Rifma M Fathurrohman

220119
RESUME PATOFISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal,
dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang
ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya.

Fungsi umum skeletal :


1. Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh (formasi kerangka)
2. Sebagai alat gerak pasif,
3. Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik,
4. Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red bone
marrow),
5. Fungsi imunologi,yakni membentuk limfosit B dan makrofag
6. Sebagai pengungkit untuk mendukung berbagaii aktivitas
7. Sebagai tempat melekatnya otot,ligamen dan tendon
8. Menyokong berat badan
9. Menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium, dan
10. Menyimpan lemak (yellow bone marrow).

Fungsi Khusus :
1. Pembentuk nada suara (sinus paranalis)
2. Email gigi pada pencernaan mekanis
3. Mengatur frekuansi gelombang pendengaran (tulang kecil telinga)
4. Mempermudah proses kelahiran pada panggul wanita
Susuna kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang banyaknya kira-
kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan yang terdiri dari tulang
kepala yang berbrntuk tengkorak (8 buah), tulang wajah (14 buah), tulang telinga dalam (6
buah),tulang lidah (1 buah), tulng yang membentuk kerangka dada (25 buah), tulang yang
membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah), tulang anggota yang mebentuk
lengan (anggota gerak atas) (64 buah), tulang yang membentuk kaki (anggota gerak bawah)
( 62 buah).
Bagian – bagian sering terdapat pada tulang :
a. Foramen, suatu lubang tempat pembuluh darah, saraf, dan ligamentum (misalnya pada
tulang kepala belakang yang disebut foramen oksipital).
b. Fosa, suatu lekukan didalam atau pada permukaan tulang (misalnya pada skapula
yang disebut fosa supraskapula).
c. Prosesus, suatu tonjolan atau taju (misalnya terdapat pada ruas tulang belakang yang
disebut prosesus spinosus).
d. Kondilus taju yang bentuknya bundar merupakan benjolan.
e. Tuberkulum : tonjolan kecil.
f. Tuberositas : tonjolan besar.
g. Trokanter : tonjolan besar, pada umumnya tonjolan ini pada tulang paha (femur).
h. Krista pinggir atau tepi tulang (misalnya pada tulang ilium yang disebut krista iliaka.
i. Spina tonjolan tulang yang bentuknya agak runcing (misalnya pada tulang ilium yang
disebut spina iliaka).
j. Kaput (kepala tulang) bagian ujung yang bentuknya bundar (misalnya pada tulang
paha yang disebut kaput femoris).

Tulang Kepala/Tengkorak
Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang picak yang bentuknya melengkung, satu
sama lain berhubungan sangat erat sekali, terdiri atas dua bagian yaitu tengkorak otak dan
tengkorak wajah.
a. Tengkorak otak
Tengkorak otak terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang
bergerigi yang disebut sutura, banyaknya delapan buah dan terdiri dari 3 bagian yaitu :
1) Kubah tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang :
a. Os frontal : tulang dahi terletak dibagian depan kepala.
b. Os padetal : tulang ubun-ubun terletak ditengah kepala.
c. Os oksipital : tulang kepala belakang terletak dibelakang kepala pada os
oksipital, terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat
dalam ruas tulang belakang yang disebut foramen magnum.

2) Dasar tengkorak, terdiri dari tulang-tulang :


a. Os sfenoidal (tulang baji) tulang ini terdapat ditengah dasar tengkorak,
bentuknya seperti kupu-kupu yang mempunyai 3 pasang sayap. Dibagian
depan terdapat sebuah rongga yang disebut kavum sfenoidalis yang
berhubungan dengan rongga hidung.
b. Os etmoidal (tulang tapis) terletak disebelah depan dari os sfenoidal

3) Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari
tulang dahi, tulang ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat dibagian kiri
dan kanan samping kepala dan terbagi atas 3 bagian yaitu :
a. Bagian tulang karang (skuamosa), yang membentuk rongga-rongga yaitu
rongga telinga tengah dan rongga telinga dalam.
b. Bagian tulang keras (os petrosum) yang menjorok kebagian tulang pipi dan
mempunyai taju yang disebut prosesus stiloid.
c. Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang-lubang halus
berisi udara dan mempunyai taju, bentuknya seperti puting susu yang disebut
prosesus mastoid.

b. Tengkorak Wajah
Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil daripada tengkorak otak, didalmnya
terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (kavum oris), rongga hidung (kavum
nasi) dan rongga mata (kavum orbita).
Dapat dibagi atas dua bagian yaitu :
1. Bagian hidung
2. Bagian rahang
Tulang Belakang (Kolumna Vetebralis)
1. Vertebra Servikalis (7 ruas)
a) tulang Atlas : Ruas pertama
b) Aksis : Ruas kedua
c) Vert prominans : Ruas ketujuh.
2. Vertebra Torakalis (12 ruas)
a. Badan ruas
b. Lengkung ruas : pros.spinosus dan pros.transversus
c. Vertebra Lumbalis (5 ruas)
d. Promontorium :Ruas kelima
e. Vertebra Koksigialis (4 ruas)
f. Lubang kecil : foramen sakralis.

Kerangka Dada
1. Os Sternum (tulang dada)
a) Manubrium sterni
b) Korpus sterni
c) Prosesus xifoid
2. Os Kosta (tulang iga)
a) Kosta vera (tulang iga sejati)
b) Kosta spuria (tulang iga tidak sejati)
c) Kosta fluitante (tulang iga melayang)
Kerangka Panggul
1. Os Ileum (tulang usus)
a) Fosa iliaka
b) Spina iliaka
c) Krista iliaka
2. Os Pubis (tulang kemaluan)
a) Simfisi pubis
b) Tuberkel pubis
3. Os Iskhi (tulang duduk)
a) Tuberositas iskhiadikum
b) Foramen obturatum
c) Asetabulum
Anggota Gerak Atas
1. Os Scapula (tulang selangka)
2. Os Klavikula (tulang belikat)
3. Os Ulna (tulang hasta)
4. Os Radius (tulang pengumpil)
5. Os Karpalia (tulang pergelangan tangan)
6. Os Metakarpalia (tulang telapak tangan)
Anggota Gerak Bawah
1. Os femoris (tulang paha)
2. Patella (tempurung lutut)
3. Tibia (tulang kering)
4. Tarsalia (pergelangan kaki)
5. Metatarsus (telapak kaki)
6. Falanges (jari kaki)

SENDI
Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang
lain melalui jaringan penyambung yang disebut persendian. Pada persendian terdapat cairan
pelumas (cairan sinofial). Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut tendon.
Sedangkan, jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang disebut ligamen.
Persendian dapat dikelompokkan menjadi sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. Mari
cermati uraian berikut ini.
1. Sinartrosis : Persendian yang tidak memungkinkan terjadinya pergerakan disebut
sinartrosis. Tulang-tulang dipersatukan oleh jaringan tulang, contohnya pada tulang-tulang
kepala.
2. Amfiartrosis : Persendian tulang dengan gerakan yang sangat terbatas disebut amfiartrosis.
Amfiartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu sinkondrosis dan sindesmosis.
3. Diartrosis : Diartrosis merupakan hubungan antara tulang yang satu dengan yang lain, yang
dihubungkan oleh persendian.
Persendian diartrosis dapat dibagi menjadi beberapa macam sendi, yaitu:
 Sendi putar.
 Sendi engsel.
 Sendi pelana
 Sendi peluru
Proses penyembuhan tulang berlaku dalam 5 peringkat
 Peringkat Pembekuan Darah (Heamatoma)
 Peringkat Proliferasi
 Peringkat Pembentuaan Kalus
 Peringkat Konsolidasi
 Peringkat Pembentukan Semula (Remodelling)

PERINGKAT PENYEMBUHAN TULANG


 Peringkat 1 :Proses pembentukan darah (hematoma)
 Peringkat 2 : Proses Proliferasi
 Peringkat 3 : Proses Pembentukan Kalus
 Peringkat 4 : Proses Konsolidasi
 Peringkat 5 : Proses Pembentukan Semula (Remodelling)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA MUSKULOSKELETAL


1. Sinar – X
2. CT Scan (Computed Tomografi Scan)
3. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
4. Angiografi
5. Digital Substraction Angiography (DSA)
6. Mielografi
7. Arthrografi
8. Arthrosentesis (aspirasi sendi)
9. Arthroskopi
10. Skintigrafi Tulang (Pemindai Tulang)
11. Termografi
12. Elektromiografi
13. Absorpsiometri foton tunggal dan ganda
14. Biopsi

Anda mungkin juga menyukai