Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Suci Santika1, Mortigor Afrizal Purba2


1
Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Universitas Putera Batam
2
Dosen Program Studi Akuntasi, Universitas Putera Batam
email: pb180810062@upbatam.ic.id

ABSTRACT
This study aims to analyze managerial ownership and institusi ownership of the value of
consumer goods industry companies listed on the Indonesia Stock Exchange and to
suppress agency conflicts that are obstacles to achieving their goals. This study uses
quantitative methods based on multiple linear regression analysis between managerial
ownership and institutional ownership on firm value obtained Y = -191294863.181 + 0.240X1
+ (-1385552.932)X2 + e. The results of the t-test of this study indicate that managerial
ownership has a significant effect on firm value while institutional ownership has no
significant effect on firm value. The results of the f test show that managerial ownership and
institutional ownership have a significant effect on firm value, while the coefficient of
determination from Adjusted R Square is 0.286 or the ability of the independent variable to
explain the dependent variable is 28.6%.

Keywords: Firm value, managerial ownership, and institutional ownership.

PENDAHULUAN
Tujuan utama dari setiap perusahaan perusahaan mencapai keberhasilan dan
adalah mengelolah sumber daya meningkatkan Nilai mutu perusahaan
perusahaan dengan harapan Sintyawati & Dewi, (2018).
mendapatkan keuntungan yang Kepemilikan manajerial adalah
maksimal. Prospek dan kinerja yang sebagai pemegang saham dan juga
bagus pada perusahaan merupakan sabagai pihak manajemen perusahaan
salah satu alasan untuk investor percaya dinilai lebih berkompenten dalam
untuk menanamkan modalnya pada pengelolaan aset karena lebih memahami
perusahaan tertentu. Kinerja yang baik keadaan perusahaan diharapkan mampu
yang dimiliki perusahaan akan menentukan tindakan-tindakan yang
menghasilkan nilai perusahan yang tepat Tambalean et al., (2018).
maksimal dalam hal ini sesuai dengan Meningkatkan kinerja oleh manajer
hasil yang dicapai oleh para pemegang diharapkan agar sesuai dengan keinginan
saham. Harga saham yang tinggi dipasar investor. Disinilah peran kepemilikan
saham sering dihubungkan dengan institusional memberi kemampuan untuk
tingkat keberhasilan sebuah perusahaan mengendalikan pihak menejemen dalam
sehingga menjadikan Nilai perusahaan mencari laba.
bagus dan menjadikan persepsi terhadap Nilai perusahaan dipengaruhi oleh dua
para investor. Ketika sebuah perusahaan aspek yaitu tatanan kepemilikan
mampu mengolah sumber daya yang manajerial dan kepemilikan institusional.
dimiliki artinya sebuah perusahaan terus Pada kebanyakan perusahaan hal ini
dianggap mampu dalam mengelola dianggap biasa dalam memaksimalkan
sumber daya yang dimilikinya dan punya Nilai perusahaan sehingga timbul konflik
potensi sendiri untuk menarik para keagenan antar manajer dan para
investor untuk berinvestasi. Dalam prinsipal Arofah Ainun, Sochib, (2019).
berbisnis tinggi rendahnya harga pasar Perbedaaan tujuan dan kepentingan
saham menjadi tolak ukur sebuah inilah yang menimbulkan konflik. Namun
prosedur pengawasan untuk tinggi nilai saham di pasar saham dan
mensejajarkan semua kepentingan dalam berapa banyak seseorang ingin
menekan masalah keagenan dengan membayar untuk mendapatkan
adanya kepemilikan saham oleh pihak perusahan tersebut. Pandangan investor
manajemen dan pihak insitusi.Pada terhadap perusahaan inilah yang mampu
umumnya pemilik perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan karena
mengadakan perjanjian dengan pihak mencerminkan kinerja perusahaan yang
agent yang diyakini ahli serta dapat bagus (I. Purba, 2021.
diandalkan untuk megelolah Kepemilikan manajerial
keuangannya beranggapan bahwa pihak Pihak manajemen yang masih aktif
manajemen lebih memperhatikan situasi memiliki persentase kepemilikan saham
dan keadaan yang terjadi pada setiap dan ikut serta dalam menggambil
keputusan. Ketidakseimbangan informasi keputusan perusahan disebut
akan membuat pihak agent untuk kepemilikan manajerial. Jika seorang
menimbulkan tambahnya biaya agent. manajer juga berperan sebagai
Menjadikan agent bagian dari pemegang pemegang saham asumsi tentang
saham diharapkan oleh pemilik masalah agen dan prinsipal akan hilang
perusahaan agar kepemilikan manajerial karena memiliki kepentingan yang sama
mampu menyamakan dalam melakukan untuk meningkat nilai perusahaan neni M.
kepentingan yang direncanakan. Kinerja B. Purba & Effendi, (2019). Pentingnya
manajemen dibawah pengawasan peran manajer sebab manajer
kepemilikan institusional karena sebagai menentukan rencana, organisasi, arahan,
institusi mayoritas dalam suatu dan pengawasan Widyastuti, (2018).
perusahaan pihak manajemen juga akan Manajer juga sebagai penanggung risiko
bekerja lebih efektif dalam memperbaiki kerugian yang timbul apabila menentukan
kinerjaanya agar menjaga kepercayaan keputusan yang salah .oleh karena itulah
para investor. kepemilikan saham manajerial sejajar
Penentuan suatu perusahaan dalam dengan kepentingan pemegang saham
menciptakan Nilai perusahaan yang relatif dan manajer sebab mereka sacara
dapat ditunjukan pada Price book value langsung mendapatkan manfaat atas
(PBV). Nilai price book value yang keputusan yang dipilih.
bergerak kearah positif menunjukan Nilai Ketidakseimbangan informasi akan
perusahaan meningkat dan sebaliknya membuat pihak agent menimbulkan
jika Nilai price book value bergerak tambahnya biaya agent. Menjadikan
kearah yang negatif artinya Nilai agent bagian dari pemegang saham
perusahaan mengalami penurunan. diharapkan oleh pemilik perusahaan agar
Digunakan sebagai tolak ukur untuk kepemilikan manajerial mampu
menentukan nilai perusahaan menyamakan dalam melakukan
menggunakan price to book Hardiansyah kepentingan yang direncanakan. Kinerja
& Laily, (2020). Kekuasaan internal dan manajemen dibawah pengawasan
ekternal mejadi metode dalam kepemilikan institusional karena sebagai
memaksimalkan Nilai perusahaan bagi institusi mayoritas dalam suatu entitas
pemegang saham salah satunya terletak hingga dengan meningkatkan kinerjanya
atas kepemilikan manajerial dan para manajemen berusaha untuk
kepemilikan institusional. menghindari perpindahan investor pada
entitas lain.

KAJIAN TEORI Kepemilikan institusional


Nilai perusahaan Pasaribu, topowijaya dan sri
Nilai perusahaan merupakan (2016:156) mengungkapkan bahwa
tanggapan dari para investor atas suatu institusi yang memiliki bagian atas saham
pencapain berkaitan dengan harga sebuah perusahaan yang disebut dengan
saham Putra et al.,(2021). Nilai kepemilikan institusional Runtu et al.,
perusahaan dapat ditentukan seberapa (2019). memiliki tanggung jawab agar
bisa menjadi pengarah dan pertahanan
yang bagus ketika manajer menentukan dihindari antara pemilik utama dan
keputusan. Institusi yang memiliki saham delegasi disebabkan oleh agen terkadang
mayoritas diyakini mampu memberikan melakukan hal yang tidak sesuai dengan
pengendalian kepada manajemen dalam kepentingan principal Tambalean et al.,
kebijakan keuangan perusahaan. akan (2018) Dalam agency theory beberapa
mendorong kinerja yang lebih optimal. principal dengan pihak agent untuk
(Devi & Faisal, 2021) menyampaikan mendapatkan pelayanan termasuk
bahwa Kepemilikan institusional mendelegasikan otoritas membuat
mengambil peran penting dalam keputusan kepada agent. Ketika
menekan konflik biaya agensi yang kerjasama dengan tujuan
ditimbulkan manajemen dan pemegang memaksimalkan utilitas suatu hal yang
saham. Sisi positifnya kepemilikan tidak seharusnya dipercaya karena agen
institusi yang memiliki skala yang bersar tidak akan selalu memenuhi keinginan
dalam kepemilikan saham Institusi akan prinsipal. Tetapi ketika kedua pihak
berdampak positif dalam kepentingan memiliki tujuan yang sama yakni untuk
kepemilikan saham tetapi sisi negatifnya meningkatkan nilai perusahan, maka
akan merugikan investor minoritas karena kepentingan pemegang saham akan
akan menimbulkan tindakan ekspropriasi selaras dengan tindakan yang diambil
oleh pemegang saham institusi sehingga oleh pihak manajemen (agen) Nasution et
timbulkann biaya keagenan. al., (2019)
Keagenan Kerangka berpikir
Menurut hamdani (2016:30), Kerangka berpikir merupakan gambaran
dijelaskan bahwa teori keangenan atau terhadap objek permasalahan yang
hubungan keagenan merupakan suatu terjadi. Bentuk proses pada penelitian ini
perjanjian antar delegasi (agen) dengan adalah sebagai berikut:
pemilik saham utama (principal).
Benturan kepentingan yang sering

Kepemilikan Manajerial (X1)

Nilai Perusahaan (Y)

Kepemilikan Institusional
(X2)
Gambar 1.1 Kerangka berpikir
(Sumber : Data Penelitian, 2020)

H1 : Kepemilikan manajerial H3 : Kepemilikan manjerial dan


berpengaruh signifikan terhadap Nilai kepemilikan institusional berpengaruh
perusahaan signifikan terhadap Nilai perusahaan.

H2 : Kepemilikan institusional
berpengaruh signifikan terhadap Nilai
perusahaan
METODE PENELITIAN Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Desain penelitian Keterangan:
Gambaran atas sebuah rencana yang Y : Nilai Perusahaan
akan dilakukan oleh seorang peneliti X1 : kepilikan manajerial
untuk mengulas bagaiamana suatu X2 :Kepemilikan Instirusional
penelitian itu berjalan. Penelitian a : nilai konstanta
kuantitatif merupakan metode yang b1 b2 : koefisien regresi
digunakan guna untuk melihat hubungan e : Error term
antar variabel. Jenis Objek penelitian
yang diambil peneliti adalah analisis hak Asumsi Klasik
atas kepemilikan manajerial, hak atas Pengujian asumsi klasik adalah sebuah
institusional terhadap nilai perusahaan analisis statistik yang memberikan nilai
pada sektor industri barang konsumsi atsa model regresi liner ordinary square
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. unutuk menentukan layak tidaknya
Data yang digunakan oleh peneliti yaitu hipotesis yang akan diteliti dengan
laporan keuangan perusahaan industri statistik parametrik. Berikut beberapa
barang konsumsi yang diterbitkan dan asumsi yang harus dilakukan adalah uji
oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa normalitas, uji multikolinoeritas, uji
Efek Indonesia berupa sistus heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi.
www.idx.co.id.
Uji Hipotesis
Populasi dan sampel Pengujian hipotesis yang digunakan
Populasi pada penelitian ini adalah untuk menyimpulkan tiap variabel bebas
Annual Report perusahaan industri secara persial berpengarauh pada
barang konsusmsi yang telah diaudit dan variebel terikat secara signifikan. Dimana
terdaftar di BEI. Pengambilan sampel dikatakan jika thitung > ttabel atau –thitung
menggunakan teknis khusus (purposive < ttabel artinya memiliki nilai signifikan dan
sampling) dengan sampel yang diambil H0 ditolah dan H1 diterima begitu juga
sesuai dengan pertimbangan dan kriteria sebaliknya. Pada penelitian untuk melihat
tertentu. Berikut kreteria sampel yang X1 (kepemilikan manajerial) dan
ditentukan oleh peneliti: (1) Entitas sektor kepemilikan institusional sebagai X2
industri barang konsumsiyang terdaftar di berepengaruh signifikan atau tidak
Bursa Efek Indonesia untuk periode 2016- signifikan terhadap variabel terikat (Nilai
2020. (2) Entitas industri barang perusahaan) secara secara parameter
konsumsi yang menerbitkan data berupa individual.
laporan keuangan yang lengkap setiap
tahun di Bursa Efek Indonesia periode HASIL DAN PEMBAHASAN
2016-2020. (3) Entitas industri barang Pengujian Asumsi Klasik
konsumsi yang menyediakan data terkait
Uji Normalitas.
variabel bebas mengenai kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional. Dari hasil uji One-Sample Komogorov-
(4) Pelaporan keuangan harus Smirnov Test dengan menggunakan
menggunakan mata uang Rupiah. aplikasi statistik SPSS versi 25. jika dilihat
dari tabel 1 dikatakan normal dan sebaran
Analisis Regresi Linear Berganda nilai residu terstandarisasi dengan baik
Untuk mengetahui hasil uji analisis maka Nilai kolmogorov- Smirnov memiliki
regresi berganda dapat diukur dengan tingkat nilai signifikasi 0,123 > 0.05. uji
aplikasi SPSS yang kemudian di nonparametrik kolmogorov-smirnov
interprestasikan pada rumus persamaan meruapakan uji yang digunakan dalam
model yang dianalisis dengan metode metodologi matematika.
berikut ini:
Table 1 pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 224975436.94825283

Most Extreme Differences Absolute .133


Positive .133

Negative -.062

Test Statistic .133


Asymp. Sig. (2-tailed) .123c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
(Sumber : Data Penelitian, 2020)

Pengujian Multikoliniearitas nilai tolerance kepemilikan institusional


Hasil pengolahan data menggunakan (X2) sebesar 0.963. Pada dasarnya
aplikasi SPSS versi 25. Pengujian penentuan terjadi multikoliniearitas adalah
multikoliniearitas berdasarkan tabel 2 jika nilai VIF < 0.1 atau nilai VIF > 10.
dapat dismpuljan bahwa hasil Nilai artinya bahwa tidak terjadi multikolinearitas
tolerance kepemilikan manajerial (X1) dan antar variabel X1 dengan variabel yang
lain.

Table 2 Uji Multikoliniearitas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
kepemilikan_manajerial .963 1.039
kepemilikan_institusional .963 1.039
a. variabel dipenden: Nilai_perusahaan
(Sumber : Data Penelitian, 2020)

Pengujian Heteroskedastisitas tempat tidak membentuk pola sehingga


Berdasarkan tabel 3 grafik titik-titik dapat dapat disimpulkan dimana sumbu Y
dilihat telah menyebar diarea atas bawah sebagai prediksi dantidakterjadi
angka 0 serta titik-titik menyebar keseluruh heteroskedastisitas scatterplot antara
SRESID dan ZPRED
Table 3 Uji Heteroskedastisitas

(Sumber : Data Penelitian, 2020)

Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel 5 diketahui nilai d 1.3212 dan du = 1.5770, jadi dl < durbin
hitung (DW) adalah 1.927 dengan K= 2 watson < 4-du = 1.3212 < 1.927 < 2.423.
dan N= 35 maka tidak terjadinya maka kesimpulan yang dapat diambil
autokorelasi harus dipastikan peneliti adalah nilai dw terletak diantara 4-dl dan
dengan kriteria nilai tabel DW antara dl = 4-du sebesar 2.423 tidak terjadi
autokorelasi dalam model regres
Table 4 uji Autokorelasi

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .572a .328 .286 231899372.42678 1.927
a. Predictors: (Constant), kepemilikan_institusional, kepemilikan_manajerial
b. Dependent Variable: Nilai_perusahaan
(Sumber : Data Penelitian, 2020)

Analisis Regresi Linear menyebabkan variabel terikat (Y)


Berganda sebesar -191294863.181.
Analisis regresi linear berganda memiliki 2. Variabel bebas (X1) memiliki nilai
koefisien regresi sebesar 0.240 dan
tujuan untuk melihat hubungan dan
pengaruh antar variabel. Berdasarkan artinya jika variabel bebas lainnya
tetap dan kepemilikan manajerial
tabel 5 dimana persamaan regresi linear
berganda dapat dijelakan: mengalami peluasan 1% ,artinya
Y = -191294863.181 + 0.240 X1 + (- pada variabel terkat akan mengalami
kenaikan sebesar 0.240%.
1385552.932) X2 + e
3. Variabel bebas (X2) memiliki nilai
1. Nilai konstan sebesar - koefisien regresi sebesar -
191294863.181artinya variabel 1385552.932. dapat disimpulka jika
bebas (X1 dan X2) pada dasarnya variabel bebas lainnya tetap dan
memiliki nilai nol, maka kepemilikan instituisonal mengalami
penurunan sebesar -1385552.932.
Koefisien variabel kepemilikan kepemilikan institusional terhadap
institusional bernilai negatif artinya nilai perusahan.
tejadi hubungan negatif antar
Table 5 Analisis Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) - 146385716.834 -1.307 .201


191294863.181

kepemilikan_manajerial .240 .066 .539 3.645 .001

kepemilikan_institusional -1385552.932
1763228.687 -.116 -.786 .438

a. variabel terikat: Nilai_perusahaan


(Sumber : Data Penelitian, 2020)
Uji F
Uji t Pegujian statistik yang bertujuan untuk
Nilai thitung dari kepemilikan manajerial membuktikan pengaruh antar variabel
adalah 3.645 dan niali ttabel 1.69389 (df bebas dan terikat secara simultan
35-2-1=32) yang artinya thitung< ttabel Yuslirizal, (2017). Berdasarkan dapat
dari nilai sig 0.001< 0.05, maka antar dijelaskan nilai uji f menunjukkan nilai
kepemilikan manajerial terhadap nilai fhitung7.798 (ftabel df 1 =k-1 dan df 2= n-
perusahaan berpengaruh signifikan k) dengan probability 0.05 sehingga
secara parsial. Sedangkan, Nilai thitung diperoleh ftabel3.27. Jadi, fhitung> ftabel
dari kepemilikan insitusional adalah -786 (df 1 2-1=0 dan df 2 35-2 =33) dan nilai
dan nilai ttabel -1.69389 (df 35-2-1=32) Sig 0.002< 0.05, maka dapat diambil
yang artinya thitung > ttabel dan nilai sig kesimpulan kepemilikan manajerial dan
0.438 > 0.05, maka antar kepemilikan kepemilikan institusional berpengaruh
institusional terhadap nilai perusahaan signifikan terhadap nilai perusahaan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan secara simultan.
secara parsial.

Table 6 Uji f

ANOVAa
versi Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 838756450166101250.000 2 419378225083050620.000 7.798 .002b

Residual 1720874205821947650.000 32 53777318931935864.000

Total 2559630655988048900.000 34

a. Dependent Variable: Nilai_perusahaan


b. Predictors: (Constant), kepemilikan_institusional, kepemilikan_manajerial

(Sumber : Data Penelitian, 2020)

Penguji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk


mengukur seberapa besar pengaruh
model dalam menerangkan variasi menunjukkan 0.286 dan jika
variabel dependen (Ghozali, 2013:97). dipersentasikan 28.6%. artinya bahwa
Nol sampai satu adalah niali koefisien kepemilikan dari manajerial dan
determinasi. Jika nilai R2 kecil bearti kepemilikan dari institusional
variabel independen memiliki mempengaruhi nilai perusahaan sebesar
kemampuan dalam menjelaskan variabel 028.6% sedangkan sisanya sebesar
dependen sangat terbatas sebalikny. 071.4% dipenelitian ini dipengaruhi oleh
Berdasarkan tabel 7 Nilai asjusted R2 faktor lain.

Table 7 uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .572a .328 .286 231899372.42678 1.927
a. Predictors: (Constant), kepemilikan_institusional, kepemilikan_manajerial
b. Dependent Variable: Nilai_perusahaan

(Sumber : Data Penelitian, 2020)


institusional tidak berpengaruh terhadap
PEMBAHASAN nilai perusahaan. Didapat dari hasil uji
Hipotesis 1 Pengaruh persial yang ditunjukkan dari nilai thitung
Kepemilikan Manajerial -0.786 dan ttabel dengan nilai -1.69236
dan nilai signifikannya 0.438 dengan df
Terhadap Nilai Perusahan 35-2-1 =33. Hasil ini sesuai dengan hasil
Hasil pengujian hipotesis yang telah penelitian sebelumnya dari Tambalean et
digambarkan pada perangkat al., (2018)yang menemukanbahwa
pemprograman terukur SPSS versi 25 kepemilikan institusional tidak
yang telah dijabarkan diatas, diketahui berpengaruh positif terhadap nilai
bahwa kepemilikan manajerial perusahaan ditolak.
berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Hipotesis 3 Pengaruh Kepemilikan
perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan uji
t menunjukan nilai thitung 3.645 > t tebel Manajerial dan Kepemilikan
1.69236 dan nilai sig 0.001 < 0.05 dengan Institusional Terhadap Nilai
df 35-2-1=33. Sesuai dengan hasil Perusahaan.
peneilitian terdahulu dari Jayaningrat et Secara simultan hasil penelitian ini
al., (2017) yang menyatakan bahwa menunjukkan bahwa nilai sig sebesar
kepemilikan manjerial berpengaruh positif 0.002 < 0.05. Hasil H3 dari penelitian ini
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. diterima karena kepemilikan manajerial
Teori keagenan Smulowitz et al., (2019) (X1) dan kepemilikan institusional (X2)
mendukung pengaruh kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap nilai
manajerial terhadap nilai perusahaan perusahaan pada perusahaan
yaitu Meningkatnya kepemilikan saham manafaktur di Bursa Efek Indonesia.
perusahan bagi manajemen dapat Dengan demikian, seorang manajer dan
menurunkan biaya agensi yang adanya sekaligus pemilik perusahan harus lebih
dalam perspektif teori keagenan efektif lagi karena bagus atau tidaknya
perusahaan akan sangat berpengaruh
Hipotesis 2 Pengaruh Kepemilikan pada pendapatnya. Wewenang yang
Institusioanl Terhadap Nilai diberikan oleh pemilik saham kepada
para manajer merupakan bentuk
Perusahaan
hubungan dalam teori keagenan. Menurut
Berdasarkan hasil pengujian yang
Lestari & Cahyonowati, (2013) dengan
dilakukan dengan menggunakan
adanya kontemplasi kepemilikan pihak
perangkat pemprograman terukur SPSS
instansi sebagai pemegang saham besar
versi 25, didapat bahwa kepemilikan
dapat memonitor tim manajemen secara
lebih efektif dan dapat menekan tindakan DAFTAR PUSTAKA
oportunisme manajer yang dapat
mengurangi biaya teori agensi untuk
mencapai peningkatan terhadap nilai Devi, R., & Faisal. (2021). Pengaruh
perusahaan Gunawan & Wijaya, (2020). Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, dan
Kepemilikan Pemegang Saham
Blok Terhadap Biaya Agensi Pada
Perusahaan Non-Keuangan di
KESIMPULAN Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal
1. Adanya pengaruh antara Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
kepemilikan manajerial terhadap Manajemen, 6(1), 48–62.
Nilai perusahan secara Gunawan, J., & Wijaya, H. (2020).
parsial.Dilihat hasil dari penelitian Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Variabel kepemilikan manajerial Kepemilikan Institusional, dan
2. Hasil dari penlitian ini Ukuran Perusahaan terhadap
menunjukkan bahwa nilai dari Kinerja Perusahaan Manufaktur.
varaibel X2 sebesar 0.438 > 0.05, Jurnal Multiparadigma Akuntansi
maka disimpulkan bahwa Tarumanegara, 2(1), 1718–1727.
kepemilikan institusional tidak Jayaningrat, I. G. A. A., Wahyuni, M. A.,
memiliki pengaruh signifikan & Sujana, E. (2017). Pengaruh
terhadap nilai perusahaan secara Leverage, Profitabilitas, Likuiditas,
parsial. Kebijakan Deviden, Kepemilikan
3. Hasil dari penelitian ini Secara Manajerial, Dan Kepemilikan
simultan variabel terikat (X1) dan Institusional Terhadap Nilai
kepemilikan terikat (X2) memiliki Perusahaan Pada Perusahaan
pengaruh signifikan tehadap nilai Properti Dan Real Estate Di Bursa
perusahaan industri barang Efek Indonesia Tahun 2013-2015.
konsumsi di Bursa Efek E-Journal S1 Akuntansi Universitas
Indonesia secara simultan Pendidikan Ganesha, 7(1), 1–12.
dimana nilai sig 0.002 < 0.05. Nasution, N., Faruqi, F., & Rahayu, S.
(2019). Pengaruh Kepemilikan
SARAN Manajerial, Kepemilikan
Peneliti mengemukakan sebagai Institusional, Struktur Modal,
bahan diharapkan dapat memberi Pertumbuhan Perusahaan Dan
informasi sebagai perbaikan yang bersifat Profitabilitas Terhadap Nilai
membangun dan positif bagi manajemen Perusahaan Pada Perusahaan
serta pihak-pihak yang berkepentingan Manufaktur Di Indonesia Tahun
dalam meningkatkan kinerja perusahaan. 2015-2018. Jurnal STEI Ekonomi,
Peningkatan kinerja perusahaan menjadi 28(01), 153–171.
kontribusi besar dalam mengelolah https://doi.org/10.36406/jemi.v28i01
sumber daya perusahaan. Jika pihak .273
manajemen dan pihak Purba, neni M. B., & Effendi, S. (2019).
institusionalmemiliki kepentingan yang Pengaruh kepemilikan manajerial
selaras maka kemungkinan besar sama- dan kepemilikan institusional
sama bekerja lebih efektif lagi dan mampu terhadap nilai perusahaan pada
mencapai tujuan yaitu meningkatkan nilai perusahaan manufaktur yang
perusahaan. Setaiap langkah yang terdaftar di bei. 3(2), 64–74.
diambil oleh pihak manajemen Putra, I. W., Mangantar, M., & Untu, V.
manajemen sangat mempengaruhi N. (2021). PENGARUH
kelangsungan perusahaan dimasa yang PROFITABILITAS, LEVERAGE
akan datang dan itu sesuai dengan tujuan DAN UKURAN PERUSAHAAN
pihak institusi. TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2014-2018
(STUDI KASUS SUB SEKTOR
FOOD AND BEVERAGE). Emba,
9(2), 92–100.
Runtu, W. R., Rate, P. V, Maramis, J. B.,
& Institusional, P. K. (2019).
Pengaruh Kepemilikan Institusional,
Profitabilitas, Leverage Terhadap
Nilai Perusahaan Pada Industri
Food and Beverage Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode
2013 €“ 2017. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 7(3), 3938–
3948.
https://doi.org/10.35794/emba.v7i3.
24909
Sintyawati, N. L. A., & Dewi, M. R.
(2018). Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan
Institusional Dan Leverage
Terhadap Biaya Keagenan Pada
Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana,
7(2), 933.
https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.
2018.v7.i02.p16
Smulowitz, S., Becerra, M., & Mayo, M.
(2019). Racial diversity and its
asymmetry within and across
hierarchical levels: The effects on
financial performance. Human
Relations, 72(10), 1671–1696.
https://doi.org/10.1177/0018726718
812602
Tambalean, F. A. K., Manossoh, H., &
Runtu, T. (2018). Pengaruh
Kepemilikan Manajerial Dan
Kepemilikan Institusional Terhadap
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Sektor Industri Barang Konsumsi Di
Bei. Going Concern : Jurnal Riset
Akuntansi, 13(4), 465–473.
https://doi.org/10.32400/gc.13.04.2
1255.2018
Yuslirizal, A. (2017). Pengaruh
Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Growth,
Likuiditas Dan Size Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Industri Tekstil
Dan Garmen Di Bursa Efek
Indonesia. Katalogis, 5(3), 116–
126.

Anda mungkin juga menyukai