Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan 1

Hukum Islam
Alasan hukum islam ada didalam kurikulum fakultas hukum:
1. Karena alasan sejarah
Disekolah tinggi hukum yang didirikan oleh Belanda diajarkan
hukum islam atau mereka sebut dengan Mohammedaansch Recht.
Tradisi ini dilanjutkan oleh fakultas hukum yang didirikan setelah
Indonesia merdeka. Tapi tidaklah benar kalau orang menyebut
agama islam sebagai Mohammedanism dan hukum islam sebagai
Mohammedan Law, atau pun Mohammedaansch Recht.
2. Karena alasan penduduk
Dulunya hampir 90 % penduduk Indonesia beragama islam mulai
dari pegawai pejabat, dan para pemimpin mereka dibekali dengan
pengetahuan keislaman.
3. Karena alasan yuridis
Di tanah air hukum islam berlaku secara normatif dan formal yuridis.
a. Secara normatif, hukum islam mempunyai sanksi apabila norma-norma dilanggar.
Contohnya, dalam pelaksanaan ibadah sholat, puasa, zakat, dan haji serta semua bagian
hukum islam yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan.
b. Secara formal yuridis, hukum islam yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain
dan benda dalam masyarakat.
4. Karena alasan ilmiah

Orang barat mempelajari islam secara ilmiah untuk tujuan


politik guna mengukuhkan penjajahan barat dibenua-benua
yang mayoritas beragama islam.
Dalam seminar hukum islam di Belanda tahun 1932, 1937, dan
1948, dilanjutkan di Paris tahun 1952 para peserta menghadiri
The Week of Islamic Law (pekan hukum islam) yang terdiri dari
para ahli perbandingan hukum menyatakan bahwa:
a. Asas-asas hukum islam mempunyai nilai tinggi yang tidak
dapat dipertikaikan lagi
b. Dalam berbagai mazhab yang ada didalam lingkungan
besar hukum islam terdapat kekayaan pemikiran hukum
serta teknik yang mengagungkan.
5. Karena alasan konstitusional
Dalam pasal 29 ayat 1 UUD 1945 dinyatakan bahwa, negara
Indonesia berdasarkan asas Ketuhanan Yang Maha Esa, terdapat
norma dasar sebagai berikut:
a. Dalam negara RI tidak boleh terjadi sesuatu yang
bertentangan dengan kaidah islam bagi umat islam dan
agama-agama lainnya.
b. Negara RI wajib menjalankan syariat islam bagi umat islam
dan begitu juga dengan agama-agama lainnya.
TEORI RECEPTIO IN COMPLEXU.

Teori Receptio in complexu menyatakan bahwa bagi orang Islam berlaku penuh hukum
Islam sebab dia telah memeluk agama Islam walaupun dalam pelaksanaannya terdapat
penyimpangan-penyimpangan. Teori ini berlaku di Indonesia ketika teori ini
diperkenalkan oleh Prof. Mr. Lodewijk Willem Christian van den Berg (1845-1927).
TEORI RECEPTIE
Teori Receptie menyatakan bahwa bagi rakyat pribumi pada dasarnya berlaku
hukum adat. Hukum Islam berlaku bagi rakyat pribumi kalau norma hukum Islam itu
telah diterima oleh masyarakat sebagai hukum adat.
Teori receptie dikemukakan oleh Prof. Christian Snoock Hurgronye dan
dikembangkan kemudian oleh van Vollenhoven dan Ter Haar. Teori ini dijadikan alat oleh
Snouck Hurgronye agar orang-orang pribumi jangan sampai kuat memegang ajaran Islam
dan hukum Islam, dikhawatirkan mcreka akan sulit menerima, dan dipengaruhi dengan
mudah oleh budaya barat. Ia pun khawatir hembusan Panislamisme yang ditiupkan oleh
Jamaludin Al-Afgani berpengaruh di Indonesia.
Pokok-pokok politik islam yang disusun oleh Snouck
Hurgronje sebagai berikut:

1. Dalam urusan ibadah pemerintah Hindia Belanda


memberikan kebebasan kepada orang Indonesia untuk
beribadah.
2. Dalam urusan muamalah (kemasyarakatan), hubungan
antara manusia dengan manusia lain dalam masyarakat.
Pemerintah Hindia Belanda menghormati lembaga sambil
membuka jalan untuk orang islam berangsur- angsur ke arah
Belanda.
3. Dalam urusan politik harus ditolak. Pemerintah (Hindia
Belanda) harus memberantas cita-cita yang bersifat Pan –
Islamisme yang hendak membukakan pintu bagi kekuatan-
kekuatan asing untuk mempengaruhi hubungan Belanda
dengan rakyatnya orang Timur.
TEORI RECEPTIE EXIT
Prof. Dr. Hazairin, S. H : setelah Indonesia merdeka, tepatnya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD '45) dijadikan
Undang-undang Negara Republik Indonesia, semua peraturan perundang-undangan
Hindia Belanda yang berdasarkan teori receptie tidak berlaku lagi, Alasan yang
dikemukakan Hazairin menyatakan bahwa teori Receptie itu harus exit alias keluar dari
tata hukum Indonesia Merdeka. Teori Receptie bertentangan dengan Al-Qur'an
dan Sunnah.

teori receptie a contrario


Menurut teori receptie a contrario yang secara harfiah berarti melawan dari teori
receptie menyatakan bahwa hukum adat berlaku bagi orang Islam kalau hukum adat
itu tidak bertentangan dengan agama Islam. Dengan demikian, dalam teori receptie
a contrario, hukum adat itu baru berlaku kalau tidak bertentangan dengan hukum
Islam.
Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka dasar agama Islam terdiri dari :


1. Akidah, yaitu iman dan keyakinan yang menjadi pegangan
hidup setiap pemeluk agama Islam.
2. Syariah, adalah seperangkat norma ilahi yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah (kaidah ibadah), manusia
dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya (kaidah
muamalah).
3. Akhlak, adalah sikap terhadap Khalik (Allah) serta makhluknya.
Ruang Lingkup Hukum Islam
Hukum Islam tidak membedakan antara hukum
perdata dengan hukum publik. Yang disebut adalah
bagian-bagiannya saja yaitu :
1. Munakahat
Mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dengan perkawinan, perceraian dan akibatnya.
2. Wirasah
Mengatur segala masalah pewaris, ahli
waris,harta peninggalan dan pembagian waris.
3. Muamalat
Mengatur kebendaan dan hak-hak atas benda.
4. Jinayat
Memuat aturan-aturan yang diancam dengan
hukuman.
5. Ah-ahkam as-sulthaniyah
Membicarakan soal hubungan dengan kepala
negara, pemerintah dan lainnya.
6. Siyar
Mengatur urusan perang dan damai, tata
hubungan dengan pemeluk agama dan negara
lain.
7. Mukhasamat
Mengatur soal peradilan,kehakiman dan hukum
acara.
Ciri-ciri Hukum Islam

1. Bagian dan bersumber dari agama Islam.


2. Mempunyai hubungan erat dan tak terpisahkan dari iman/akidah dan
kesusilaan/akhlak.
3. Mempunyai dua istilah kunci yaitu :
a. Syariat (wahyu Allah dan sunah Nabi)
b. Fiqih (pemahaman manusia tentang syariah)
4. Terdiri dari dua bidang utama yakni :
a. Ibadah (bersifat tertutup)
b. Muamalah (bersifat terbuka)
5. Strukturnya berlapis, terdiri dari nas/teks al-qur’an, sunnah Nabi Muhammad,
dan lainnya.
6. Mendahulukan kewajiban dari hak.
7. Dapat dibagi menjadi hukum taklifi dan hukum wadh’i.

Anda mungkin juga menyukai