Anda di halaman 1dari 15

Nama : Alvin Septriandra

Kelas : 2A DIII GIZI

NIM : PO.71.31.1.18.002

Mata Kuliah : Bahasa Indonsia

A. RINGKASAN
a. Pengertian Ringkasan
Ringkasan merupakan sebuah penyajian peristiwa yang
panjang di sajikan secara singkat. dan juga cara yang baik untuk
memotong sajian sebuah hasil karangan yang panjang untuk di
sajikan dalam bentuk sajian yang singkat. Ringkasan juga
merupakan penyajian singkat dari suatu karangan yang asli, namun
tidak merubah urutan isi dan sudut pandang pengarang asli.
Perbandingan bagian dari karangan asli secara proposional tetap
dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.
Dengan meringkas suatu uraian yang panjang dapat
membantu seseorang memahami dan mengetahui isi sebuah buku
atau karangan. Dengan meringkas, seseorang dibimbing dan
dituntun untuk membaca karangan asli dengan cermat dan
menuliskan kembali dengan tepat.
Manfaat dari meringkas atau ringkasan yakni sebagai sarana
untuk membantu kita dalam mengingat isi dari sebuah buku atau
uraian yang panjang. Ringkasan menyajikan ide-ide pokok yang
mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca ringkasan,
kita seakan-akan memahami isi buku secara keseluruhan. Ringkasan
memiliki ciri-ciri yaitu memiliki kerangka dasar yang jelas,
memiliki inti yang tidak menghilangkan hasil karangan asli, dalam
memotong gagasan harus terperinci, dan memiliki tujuan untuk
memangkas hasil gagsan namun tidak merubah susunan pada
bagian-bagian atau bab.
b. Cara Membuat Ringkasan
1. Membaca Naskah Asli
Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu
berulang kali agar Anda mengetahui kesan umum tentang
karangan tersebut secara menyeluruh.
2. Mencatat Gagasan Utama
Jika sudah menangkap maksud dari karangan, kesan
umum, dan sudut pandangan pengarang asli, langkah
berikutnya adalah memperdalam dan mengonkritkan semua
hal itu. Bacalah kembali karangan itu bagian demi bagian,
alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan yang
penting dalam bagian atau alinea itu.
3. Mengadakan Reproduksi
Pakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk
membuat ringkasan. Urutan isi disesuaikan dengan naskah
asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat
adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan
kembali isi dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah
dicatat ada yang masih kabur, silakan melihat kembali teks
aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk hal lainnya
agar tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis
asli.
B. IKHTISAR
a. Pengertian Ikhtisar
Ikhtisar (summary) merupakan suatu bagian dari tulisan
yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah
tulisan dalam bentuk yang sangat singkat. Ikhtisar merupakan
bagian yang sangat penting setelah membuat kesimpulan dan
rekomendasi. Ikhtisiar mengandung topik persoalan dan tujuan yang
akan dicapai melalui topik tersebut.
Ikhtisiar adalah penulisan pokok-pokok masalah
penulisannya tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan
dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema sebuah
wacana. Ikhtisiar berfungsi sebagai garis-garis besar masalah dalam
sebuah wacana yang berukuran pendek atau sedang. Ikhtisiar yaitu
penyajian singkat dari suatu karangan asli yang tidak perlu
memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional.
Tujuan dari pembuatan ikhtisar adalah untuk ditempatkan
pada awal artikel sebagai penjelasnya, namun ikhtisar juga dapat
berdiri sendiri dan ikhtisar merupakan bagian yang sangat penting
sesudah kesimpulan dan rekomendasi. Kegunaan dari ikhtisar
adalah untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata,
memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan, dan
membimbing dan menuntun seseorang agar dapat memahami
ikhtisar.

b. Cara Membuat Ikhtisar


1. Membaca naskah asli beberapa kali (setidak-tidaknya dua
kali).
2. Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran
utama atau pikiran pokok yang terdapat dalam naskah.
3. Menulis ikhtisar.
C. RESENSI
a. Pengertian Resensi
Kata resensi ini berasal dari bahasa Belanda “recensie” yang
berarti membicarakan dan menilai/beorordelend en
bespoken. Menurut Sitepu (2013), dikaji secara etimologi dari
bahasa Latin (recensere atau revidere) dan bahasa Inggris (review),
resensi mengandung makna dasar “memeriksa, mencermati,
meninjau atau melihat kembali” sesuatu. Dengan pengertian dasar
yang demikian, objek resensi tidak hanya terbatas pada buku tetapi
dapat berupa film, drama, pameran, dan berbagai bentuk/tampilan
tulisan.
Sistematika Struktur resensi biasanya mengikuti pola berikut
Judul resensi; perwajahan (jati diri buku) seperti judul buku, nama
pengarang/penulis, nama penerbit dan tahun terbit, jumlah halaman,
dll; pembukaan; pembahasan; penutup serta identitas peresensi.

b. Cara Membuat Resensi


1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi
Cara yang pertama adalah, pertimbangkan buku apa
yang akan diresensi. Termasuk ke jenis atau genre apakah
buku yang akan diresensi. Apakah termasuk karya fiksi
seperti novel, antologi cerpen, antologi puisi, atau roman,
dll.
2. Membaca Buku yang Akan Diresensi
Pada tahap ini, baca semua isi buku atau
menggunakan teknik membaca cepat, sehingga tidak perlu
menghabiskan waktu untuk membacanya.
3. Mencatat Data atau Informasi Buku yang Akan
Diresensi
Catatlah data dan informasi dari buku yang akan
diresensi. Data informasi yang harus ditulis dalam sebuah
resensi yaitu judul buku, pengarang ,penerbit, cetakan, tebal
buku serta harga buku.
4. Menuliskan Poin-poin Penting dalam Buku
Tulislah poin-poin yang penting. Catat pula kutipan
yang dirasa mengesankan, jangan lupa tandai halaman.
Tulis kembali gagasan yang dianggap penting ke dalam
karangan singkat yang memiliki satu kesatuan yang integral.
5. Menuliskan Isi Resensi
Selanjutnya adalah menulis isi resensi, pada cara ini
adalah bagaimana memberikan komentar dan pandangan
terhadap buku yang Anda resensi. Langkah-langkah dalam
menuliskan isi resensi adalah membuat informasi umum
tentang buku yang diresensi, membuat judul resensi
buku,membuat ringkasan buku secara garis besar,
memberikan penilaian terhadap buku yang diresensi,
menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi, mengulas
manfaat membaca buku tersebut bagi pembaca, menuliskan
kekurangan dan kelebihan yang ada pada buku tersebut, dan
penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika
resensi.
6. Menulis Kesimpulan
Cara yang terakhir adalah ungkapkan apa yang
diperoleh dari buku yang diresensi. Beri saran kepada
pembaca mengapa mereka harus membaca buku yang
diresensi dan apa ruginya jika mereka tidak membaca.
D. RANGKUMAN
a. Pengertian Rangkuman
Rangkuman merupakan hasil ekstrak dari suatu bacaan /
tulisan, berita atau sebuah pembahasan, sehingga dapat
menyimpulkan dengan secara singkat suatu tulisan, berita atau
pembahasan tersebut. Menurut Djuharni, 2001 Rangkuman
merupakan hasil aktivitas kegiatan merangkum. Rangkuman
tersebut dapat di artikan ialah sebagai suatu hasil merangkum atau
meringkas sebuah tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian
yang lebih singkat dengan melalui perbandingan secara proporsional
antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya. Rangkuman
tersebut juga dapat pula diartikan ialah sebagai hasil merangkai atau
juga menyatukan pokok – pokok pembicaaraan atau tulisan yang
terpencar dalam bentuk point atau pokoknya saja.
Manfaat dari suatu rangkuman, antara lain isi bacaan akan
dapat lebih mudah untuk diingat dan dipahami, waktu yang
digunakan dalam membaca dan mempelajari bacaan juga jauh lebih
singkat, membantu keperluan yang sifatnya itu praktis. Misalnya
untuk mendapatkan informasi dengan secara cepat serta
menggambarkan atau mengilustrasikan bacaan secara garis besar
dari isi bacaan.
b. Cara Membuat Rangkuman
1. Bacalah semua teks bacaan kemudian tandailah bagian yang
dianggap sangat penting.
2. Kemudian tuliskan informasi yang kamu anggap penting itu
dengan informasi pendukung.
3. Setelah itu buatlah kerangka kemudian kembangkan menjadi
sebuah rangkuman.
4. Kemudian bacalah kembali hasil rangkuman yang kamu buat
dengan teks bacaan asli, maka kamu akan melihat kelebihan
dari sebuah rangkuman tanpa merubah makna dari teks
bacaan yang kamu rangkum.

E. SINTESIS
a. Pengertian Sintesis
Sintesis merupakan salah satu komponen penting dalam
menyusun karya tulis ilmiah. Komponen ini merupakan tahap
terakhir yang harus dilakukan penulis dan dapat menjadi penentu
kelengkapan dalam karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah dapat
disebut belum lengkap jika tidak disertai dengan sintesis.
Sintesis adalah tulisan utuh dan baru mengenai rangkuman
dari berbagai sumber rujukan mengenai pengertian atau pendapat.
Rangkuman tersebut disusun menjadi suatu tulisan baru yang
mengandung satu kesatuan yang sesuai dengan kebutuhan penulis.
Sintesis merupakan suatu rangkuman dari berbagai macam jenis
sumber rujukan yang sejalan dan sesuai dengan kebutuhan penulis
di dalam karya tulis ilmiah.
Sintesis merupakan suatu gagasan atau ide baru yang
disajikan oleh penulis. Penyajian ini diperoleh dari berbagai sumber
rujukan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun suatu karya
ilmiah. Fungsi sintesis dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah
sebagai pendapat, gagasan, atau ide baru yang diberikan oleh penulis
untuk memecahkan masalah yang ditemukan.
Gagasan ini dapat secara luas memberikan pandangan,
komentar, pembahasan, atau bentuk lain secara argumentatif oleh
penulis dalam batas-batas tertentu. Hasil dari sintesis dapat berupa
sebuah data, fakta, informasi, atau ide pokok baru yang sebelumnya
belum pernah ditulis oleh orang lain.
Sintesis juga dapat disebut sebagai intisari dari suatu karya
ilmiah sehingga jangan sampai penulis hanya mengumpulkan
berbagai informasi yang berasal dari berbagai sumber rujukan.

b. Cara Membuat Sintesis


1. Membaca sumber rujukan secara cepat dan kritis.
2. Meringkas gambaran umum dan rancangan yang dipilih
dalam sumber rujukan berkaitan dengan topik yang sedang
dikerjakan.
3. Mencatat pokok pikiran yang berkaitan antara gagasan
penulis dengan gagasan yang ada dalam sumber rujukan
yang dibaca.
4. Mencatat kritik penulis terhadap teori yang diajukan dalam
sumber rujukan.
F. ABSTRAK
a. Pengertian Abstrak
Abstrak adalah suatu ringkasan isi dari suatu karya tulis
ilmiah yang berfungsi sebagai alat bantu seorang pembaca agar
bisa mengerti inti dari tujuan seorang penulis. Di dunia pendidikan
tulisan singkat ini dipergunakan oleh sebuah lembaga atau institusi
sebagai informasi pertama pada suatu penelitian ketika akan di
publikasi di jurnal, seminar, lokakarya dan yang lainnya. Di dalam
dunia internet abstrak digunakan untuk gambaran pendek karya
ilmiah untuk dibaca,seperti sebuah diplay barang di etalase depan
untuk di panjang dan di pakai sebelum di beli, lalu bagian yang
penuh nya diberikan untuk yang berminat membelinya.
Fungsi dari abstrak yakni memberikan potret informasi bagi
pembaca mengenai isi dari suatu karya ilmiah yang sudah dibuat.
Penjabaran sederhana digunakan untuk mempermudah proses
unggah ke dunia maya dan mempermudah pembaca memahami inti
dan isi dari sebuah karya ilmiah.
Abstrak bersifat informatif dan deskriptif, maksudnya adalah
data atau informasi yang ada di dalam abstrak berdasarkan data dan
fakta yang ada dan tidak di sarankan untuk mencantumkan informasi
yang tidak ada data dan faktanya yang benar kedalam abstrak.
Secara singkat jika diambil kesimpulan maka abstrak memiliki sifat
yaitu jelas, tepat, ringkas, objektif, dan berdiri sendiri.
b. Cara Membuat Abstrak
1. Jumlah Kata
Cara penulisan abstrak yang pertama adalah jumlah
kata maksimal adalah 150 kata. jumlah demikian merupakan
aturan umum yang perlu dipahami oleh setiap peneliti. 150
kata bukan mejadi jumlah yang mutlak terpenuhi. Namun,
aturan yang berlaku di Indonesia saat ini adalah jumlah kata
yang digunakan dalam penulisan abstrak adalah berkisar
antara 100 sampai 150 suku kata.
2. Jarak Antar Baris
Setelah mengetahui jumlah kata yang diperlukan
selanjutnya mengetahui bahwa spasi penulisan antar baris
dalam cara membuat abstrak adalah spasi 1 (single spacing).
Hal ini bertujuan untuk memadatkan abstrak yang dibuat
serta dapat mencakup abstrak bahasa indonesia dan abstrak
bahasa Inggris dalam satu halaman.
3. Penulisan Bahasa Asing
Penggunaan bahasa asing dalam abstrak yang dibuat
harus dicetak miring dalam penulisannya. Dengan penulisan
bahasa asing tidak hanya mencakup bahasa Inggris tetapi
juga bahasa ilmiah yang akan ditulis dengan dalam penulisan
abstrak.
4. Jumlah Paragaraf
Contoh abstrak karya tulis ilmiah yang ada terdiri
dari tiga paragraf. Hal ini merupakan ketentuan umum yang
dibuat dalam cara penulisan abstrak yang baik.
5. Bahasa
Dalam penulisan abstrak bahasa yang digunakan
adalah bahasa induk dan bahasa global. Dalam hal ini bahasa
induk adalah bahasa Indonesia dan bahasa global adalah
bahasa Inggris yang digunakan sebagai bahasa penulis
abstrak.
6. Kata Kunci
Pada akhir cara membuat abstrak diberikan kata
kunci yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Jumlah
kata kunci yang diberikan sekitar 3 sampai 5 kata yang
dipisahkan dengan tanda koma (,).
7. Penulisan Singkat, Padat, dan Jelas
Didalam penulisan abstrak yang akan dibuat perlu
memnulis abstrak yang singkat, padat, dan jelas. Sehingga,
jumlah kata yang digunakan tidak boros. Serta, poin yang
ingin dibahas didalam setiap paragraf yang dibuat tidak
keluar dari penulisan abstrak yang baik dan benar.
ABSTRAK SKRIPSI
ABSTRAK JURNAL
Menurut bahasa.foresteract.com, struktur abstrak terdiri dari

a. Bagian awal abstrak dapat menyajikan latar belakang, tujuan penelitian, dan
metode yang digunakan dalam penelitian.
b. Bagian isi atau batang tubuh dapat menyajikan hasil atau temuan-temuan
yang menarik dan penting dalam penelitian tersebut.
c. Bagian terakhir, yaitu bagian rujukan menyajikan simpulan utama dari
penelitian tersebut dan kata kunci pada bagian terakhirnya.

Bagian Bagian Abstrak Jurnal Skripsi


Awal Latar Belakang Tidak Ada Tidak Ada
Tujuan Penelitian Ada Ada
Metode Peneitian Ada Ada
Isi Hasil atau temuan- Ada Ada
temuan menarik dan
penting
Rujukan Kesimpulan Ada Ada
Kata Kunci Ada Ada

Di bawah ini perbedaan dan persamaan abstrak skripsi dan abstrak


jurnal dari segi penulisan.

Perbedaan Abstrak Jurnal dan Abstrak Skripsi pada Contoh Di Atas

a. Abstrak jurnal hanya memiliki 121 kata sedangkan abstrak skripsi memiliki
jumlah kata yang lebih banyak dibandingkan dengan abstrak jural, yaitu 324
kata.
b. Abstrak skripsi tidak memiliki bahasa global yaitu Bahasa Inggris
sedangkan abstak jurnal memiliki bahasa induk dan bahasa global, yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
c. Abstrak skripsi terdiri dari 3 paragraf yaitu paragraf pertama yang
menyajikan latar belakang atau tujuan penelititan, paragraf kedua
merupakan hasil temuan dan paragraf ketiga yang menyajikan simpulan
utama skripsi.
d. Penulisan bahasa asing pada jurnal tidak dicetak miring.

Persamaan Abstrak Jurnal dan Abstrak Skripsi pada Contoh Di Atas

a. Memiliki kata kunci.


b. Memiliki bagian awal, bagian isi dan bagian terakhir (bagian rujukan).

Anda mungkin juga menyukai