Soal Uts Biofar
Soal Uts Biofar
1. Ketika 2 obat di berikan dan berkompetisi untuk berikatan dengan protein non
spesifik maka :
a. Salah satu obat akan dilepaskan dari ikatan dengan protein
b. Obat yang berikatan bisa memberikan efek terapetik -> obat bebas memberikan
efek terapetik
c. Tidak akan terjadi toksisitas dari obat yang dilepaskan
d. Tidak dipengaruhi oleh suatu kondisi penyakit
e. Karakteristik obat tidak akan mempengaruhi ikatan
Obat diberikan scr bersamaan & terikat dengan protein -> bersaing untuk menghasilkan proporsi
yang lebih besar dr obat bebas -> efek ini dapat meningkatkan efek toksik obat bebas
2. Perbedaan ketersediaan hayati suatu produk sediaan obat yang mempunyai khasiat
terapeutik sama kecuali disebabkan oleh :
a. Perbedaan rancangan bentuk sediaan .
b. Perbedaan laju disolusi sediaan .
c. Perbedaan sifat fisiko kimia zat aktif .
d. Perbedaan absorpsi zat aktif .
e. Perbedaan stabilitas sediaan obat
1. Faktor fisiologis
a. Efek gastrointestinal (pH, lendir, garam, empedu, komponen pengompleks)
b. Motilitas lambung
c. Waktu transit gastrointestinal
d. Metabolisme obat
e. Factor farmakokinetik
f. Keadaan penyakit
g. Factor lain: flora usus, usia, jenis kelamin, BB, status fisik
2. Faktor fisikokimia
a. Kelarutan obat
b. Disolusi obat
c. Ukuran partikel
d. Bentuk fisik obat
3. Berikut adalah efek dari ikatan obat dengan protein secara nonspesifik, kecuali
a. Tidak merubah konfigurasi protein
b. Mengaktivasi obat secara biologi
c. Mengurasi penetrasi obat melalui membrane sel
d. Mengurangi filtrasi glomerulus
e. Melepaskan obat yang lain
1. Mempermudah distribusi obat
2. Menginaktivasi obat dengan tidak mengaktifkan secukupnya obat bebas berkembang di
reseptor
3. Menghambat eksreksi obat
4. Absorpsi obat dilambung dapat terjadi secara filtrasi atau difusi dan tidak semua zat
aktif atau obat dapat diabsorpsi dilambung. Senyawa yang tidak diabsorpsi
dilambung yaitu :
a. Senyawa dengan derajat ionisasi kecil
b. Senyawa yang mudah larut lemak
c. Senyawa alkaloida
d. Senyawa elektrolit lemah
e. Senyawa asam lemah
- Dosis
- Kelarutan obat & ukuran partikel
- Sifat kimia obat (basa/garam/ester/asam/dll)
- Bentuk sediaan
- Formulasi
- Zat tambahan
7. Tiga parameter dalam uji bioavabilitas adalah : AUC, tp max, Cp max . data cp max
dapat digunakan untuk :
a. Mengukur laju absorbs dan eliminasi obat
b. Mengukur besarnya ketersediaan hayati
c. Mengukur waktu mula kerja obat
d. Menentukan lama kerja obat setelah diabsorpsi dan didistribusikan
e. Mengukur laju absorpsi dan besarnya ketersediaan hayati
Reaski oksidasi: hidroksilasi aromatic, hidroksilasi rantai samping, dealkilasi N-, O-, dan S,
Sulfoksidasi, oksidasi-N, N-hidroksilasi
Faktor distribusi obat -> aliran darah -> organ dengan aliran darah terbesar adalah jantung, hepar
dan ginjal. Sedangkan distribusi ke organ lain seperti kulit, lemak, dan otot lebih lambat
12. Sedangkan sifat membrane sel menurut konsep singer dan Nicholson yaitu :
a. Membrane sel terdiri dari lipid
b. Membrane sel terdiri dari lipid dan protein
c. Membrane sel terdiri dari dua basal lipid dan kolestrol
d. Membrane sel terdiri dari dua basal lipid mono molekuler fospolipid dari
kolestrol -> stein danielli
e. Membrane sel terdiri dari dua lapisan lipid protein globular yang tidak
berkesinambungan
13. Efek farmakologi zat aktif dari suatu bentuk sediaan obat sangat dipengaruhi oleh
parameter farmakologi obat , berikut ini terasuk parameter farmakologi yaitu :
a. Penyakit penderita
b. Konsentrasi obat dalam darah
c. Interaksi zat aktif reseptor
d. Mekanisme kerja
e. Kompetisi dengan zat lain
Parameter farmakologi:
15. Factor fisika kimia zat aktif yang dapat mempengaruhi kecepatan absorbsi yaitu
a. pH partisi
b. perubahan sifat kimia
c. koefisien partisi
d. stabilitas zat aktif di saluran cerna
e. perubahan sifat kimia dan koefisien partisi
Faktor fisiko kimia:
1. Kelarutan
2. Ukuran partikel
3. Perubahan sifat kimia
4. Perubahan keadaan fisik
5. Bentuk sediaan
6. Konsentrasi ZA
7. Bentuk ZA
16. distribusi obat dalam tubuh adalah proses penyebaran senyawa bioaktif ke seluruh
tubuh yang tidak diperngaruhi :
a. pengikatan protein plasma
b. kelarutan obat dalam lipid
c. aliran darah kedalam organ
d. seberapa jauh penetrasi senyawa bioaktif ke cairan tubuh
e. ph jaringan
17. secara anatomi absorbsi zat aktif obat dapat terjadi di sepanjang sealuran
pencernaan. Kecepatan absorbs obat diusus lebih cepat dibandingkan dilambung
karena :
a. karena luas permukaan absorbs diusus lebih besar dibandingkan dilambung
b. karena di usus banyak enzim pencernaan
c. karena adanya gerak peristaltic usus
d. karena usus lebih Panjang dibandingkan lambung
e. karena lambung menghasilkan cairan mukosa lambung
18. Sedangkan sifat membrane sel menurut konsep singer dan Nicholson yaitu :
a. Membrane sel terdiri dari lipid
b. Membrane sel terdiri dari lipid dan protein
c. Membrane sel terdiri dari dua basal lipid dan kolestrol
d. Membrane sel terdiri dari dua basal lipid mono molekuler fospolipid dari
kolestrol
e. Membrane sel terdiri dari dua lapisan lipid protein globular yang tidak
berkesinambungan
19. Kinetika obat dalam tubuh terdiri dari 4 tahap , kecuali :
a. Absorbs
b. Distribusi
c. Metabolisme
d. Ekskresi
e. Toksisitas
21. Telah dilakukan uji bioavabilitas terhadap obat terhadap 12 voluntir, tiap voluntir
menerima sediaan obat dan dilaporkan nilai AUC masing seperti :
Sediaan obat Dosis (mg) AUC (ug)
Larutan 200 85
Tablet 200 90
Injk IV 50 40
Hitung bioavailabilitas absolut dari obat tablet :
a. 53,125%
b. 56,250%
c. 94,440%
d. 100,00%
e. 105,88%
= 90/40 x 50/200
23. Perubahan obat menjadi struktur yag lebih larut air biasanya terjadi pada
metabolisme dengan cara :
a. Reaksi oksidasi
b. Reaksi reduksi
c. Reaksi hidrolisis
d. Reaksi asam-basa
e. Proses konjugasi
24. Kegunaan model farmakokinetik bagi seorang farmasis antara lain kecuali untuk :
a. Memperkiraan kadar senyawa bioaktif dalam plasma
b. Kadar obat dijaringan dan urine
c. Menghitung pengaturan dosis
d. Menghubungkan antara konsentrasi dan toksisitas obat
e. Menilai perbedaan laju perubahan faal atau penyakit
1. Memprakirakan kadar senyawa bioaktif dalam plasma, jaringan & urin pada berbagai
pengaturan dosis
2. Memprakirakan kemungkinan akumulasi senyawa bioaktif/metabolitnya
3. Menghitung pengaturan dosis optimum
4. Menghubungkan antara konsentrasi & aktivitas farmakologik/toksisitas
5. Menilai perbedaan laju/tingkat availabilitas antar formulasi (bioekivalen)
6. Menggambarkan perubahan faal/penyakit yg mempengaruhi absorpsi, distribusi atau
eliminasi
7. Menjelaskan interaksi senyawa bioaktif
25. Kecepatan dan jumlah (rate and extent) bahan aktif atau senyawa aktif yang terserap
dari produk obat dan menjadi tersediaan ditempat kerjanya adalah :
a. Bioekivalensi
b. Bioinekivalensi
c. Alternative farmasetik
d. Bioavailabilitas
e. Bioavailabitas relative
27. Kita mengenal banyak mekanisme lintas membrane. Mekanisme lintas membrane
yang dapat mengalami kejenuhan yaitu :
a. Filtrasi
b. Difusi pasif ph partisi
c. Transport aktif
d. Pinositosis
e. Transport pasangan ion
V = DAK/deltaX x (Ce – Ci )
V: kecepatan difusi
29. Telah dilakukan uji bioavalabilitas terhadap obat terhadap 12 voluntir, tiap voluntir
menerima sediaan obat dan dilaporkan nilai AUC masing seperti :
Sediaan obat Dosis (mg) AUC (ug)
Larutan 200 85
Tablet 200 90
Hitung bioavabilitas relative dari obat tablet terhadap larutan :
a. 53,125%
b. 56,250%
c. 94,440%
d. 100,00%
e. 105,88%
= 85/90 x 200/200
31. Seorang pasien yang baru saja mengkomsusi satu sediaan obat, factor yang dominan
mempengaruhi efek farmakodinamik suatu zat dalam tubuh :
a. Interaksi obat
b. Psikologis
c. Konsentrasi obat dalam darah
d. Ketetapan diagnose
e. Penyakit yang diderita
32. Distribusi obat dalam tubuh adalah proses penyebaran senyawa bioaktif ke seluruh
tubuh yang tidak dipengaruhi :
a. Pengikat protein plasma
b. Kelarutan obat dalam lipid
c. Aliran darah kedalam organ
d. Seberapa jauh penetrasi senyawa bioaktif ke cairan tubuh
e. Ph jaringan
33. Jika obat berikatan dengan protein non spesifik didarah maka :
a. Obat tidak basi lepas dari ikatan dengan protein
b. Obat tidak bisa memberikan efek terapeutik
c. Ikatan tersebut merupakan ikatan kovalen permanen
d. Hanya obat yang bersifat asam saja bisa berikatan
e. Hanya obat yang bersifat basa saja yang bisa berikatan
34. Uji bioekivalensi merupakan uji bioavabilitas komparatif, dirancang untuk
menunjukan bioekivalensi antar produksi uji dengan obat pembanding . hal ini
dikarenakan :
a. Bioavailabilitas dari produk obat dipengaruhi oleh metode pembuatan dan
formulasi
b. Bioavailabilitas dipengaruhi oleh farmakokinetik obat
c. Untuk menjamin keamanan dan kemajuran produk obat
d. Produk obat harus diproduksi dan dimonitor secara ketat
e. Baik produksi obat uji dan produksi pembanding harus disetujui oleh BPOM
35. Hubungan antara sifat fisikokimia formulasi sediaan obat terhadap biovailabilitas
obat dikenal sebagai…
a. Ketersediaan hayati
b. Biofarmasetika
c. Bioekivalensi
d. Predisposisi: Semua proses yang berurutan dan saling berkaitan setelah
pemberian obat dan yang memungkinkan zat aktif dalam obat memasuki bagian
dalam tubuh/sirkulasi sistemik
e. Preformulasi
37. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi absorbsi obat, salah satunya yaitu sifat
fisika kimia obat. Faktor fisika kimia berikut dalam mempengaruhi absorbsi obat
kecuali :
a. Ukuran partikel
b. Koefisien partikel
c. Bentuk zat aktif
d. Kelarutan zat aktif
e. Konsentrasi zat aktif
38. Faktor fisika kimia zat aktif yang dapat mempengaruhi kecepatan absorbsi yaitu :
a. pH partisi
b. perubahan sifat kimia
c. koefisien partisi
d. stabilitas zat aktif di saluran cerna
e. perubahan sifat kimia dan koefisien partisi
39. obat yang bersifat lipofilik juga akan mempunyai kemampuan
a. tereliminasi lebih cepat
b. terabsorpsi di saluran cerna lebih cepat
c. kemungkinan besar mempunyai konsentrasi yang tinggi di dalam darah
d. bisa berpenetrasi melalui blood brain barrier (BBB)
e. 90% dimetabolisme di hati
42. fase biofarmasetika dipengaruhi oleh banyak parameter. Berikut ini merupakan
parameter biofarmasetika, kecuali :
a. dosis
b. bentuk sediaan
c. konsentrasi obat dalam darah
d. sifat fisika kimia zat aktif
e. teknologi pembuatan
43. uji ekivalensi invitro merupakan uji pendahuluan sebelum dilakukan uji ekivalensi
invivo. Uji ekivalensi invitro dapat dilakukan melalui :
a. uji disolusi pada 3 unit pH
b. uji difusi pada 3 unit pH
c. uji disolusi terbanding pada 3 unit Ph
d. uji invivo menggunakan 3 binatang
e. uji invivo menggunakan manusia sehat
44. seorang farmasis bertujuan mempelajari biofamasetika adalah
a. untuk mengetahui proses pelepasan obat (zat aktif) dari bentuk sediaan obat ke
dalam sirkulasi sistemik agar diperoleh efek terapetik yang optimal pada kondisi
klinik tertentu
b. untuk mengetahui rute pemberian obat
c. untuk mengetahui lingkungan biologis atau sifat kimiawi tempat pemasukan obat
d. untuk mengetahui aliran darah di tempat pemasukan obat
e. untuk mengetahui mekanika tempat pemasukan obat
45. dua produk sediaan obat mengandung zat aktif kimia yang sama dalam jumlah yang
sama dan bentuk yang sama dikenal sebagai :
a. ekivalensi kimia: 2 obat yg masing2 diberikan dengan cara & dosis ZA yg sama,
bentuk sediaan dan sifat fisiko kimia yg sejenis
b. ekivalensi farmasetik
c. ekivalensi sediaan
d. bioekivalen: keduannya mempunyai ekivalensi farmaseutik atau merupakan
alternatif farmaseutik dan pada pemberian dengan dosis molar yang sama akan
menghasilkan bioavailabilitas yang sebanding sehingga efeknya akan sama ,
dalam hal efikasi maupun keamanan
e. obat substitusi
46. secara anatomi absorbsi zat aktif obat dapat terjadi di sepanjang saluran
pencernaan, kecuali di :
a. mulut
b. esofagus
c. lambung
d. ileum
e. kolon
48. Enzim sitokrom P450 biasanya terlibat dalam metabolisme dalam tahap
a. Asetilasi
b. Glucuronide formation
c. Sulfation
d. Fase I
e. Fase II
49. Membran biologi adalah sawar/rintangan yang dihadapi zat aktif obat sebelum
mencapai titik tangkap. Sifat membrane sel menurut konsep Stein dan Daniell yaitu :
a. Membran sel terdiri dari lipid
b. Membran sel terdiri dari lipid dan protein
c. Membran sel terdiri dari dua basal lipid dan kolestrol
d. Membran sel terdiri dari dua basal lipid mono molekuler fosfolipid dan kolestrol
e. Membran sel terdiri dari dua lapisan lipid protein globuler yang tidak
berkesinambungan
50. Kewajiban Badan POM menilai produk obat sebelum dipasarkan maupun setelah
dipasarkan, adalah untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa :
a. Produk obat yang sedang beredar dipasaran adalah produk asli
b. Produk obat tersebut memenuhi standar efikasi, keamanan dan mutu
c. Produk obat tersebut dibuat berdasarkan mutu menurut FI maupun dari industri
d. Produk obat tersebut belum melampaui batas waktu kadaluarsa
e. Produk obat yang beredar tidak akan menimbulkan efek samping
51. Tetrasiklin hidroklorida 250mg kapsul dengan tetrasiklin fosfat kompleks 250mg
kapsul dan kuinidin sulfat 200mg tablet dengan kuinidin sulfat 200mg kapsul,
merupakan :
a. Alternatif farmasetik -> mgd ZA sama tp beda dlm bentuk kimia/sediaan/kekuatan
b. Ekivalensi farmasetik
c. Ekivalensi terapetik
d. Ekivalensi invitro
e. Bioekivalen