Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Pengetahuan,Aktivitas Fisik,Lama Penggunaan Kb Terhadap Kenaikan Berat

Badan Pada Akseptor Kb Suntik 3 Bulan Dipmb Hj.Sumiyati,S.St.Bdn Kabupaten Bogor Tahun
2023
Nurhalizah , Meinasari Kurnia Dewi2, Retno Sugesti.3
1

Universitas Indonesia Maju1,2,3


Jl. Harapan No. 50, RT 02/RW 07, Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12610
Email: nurh51014@gmail.com13 email pemb dan penguji

Abstrak

Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) merupakan kontrasepsi diberikan dengan dosis
150 mg per tiga bulan sekali, dengan pemakaian idealnya yaitu 5 hari pertama saat siklus menstruasi. DMPA tidak
mempengaruhi komposisi serta kuantitas ASI namun dapat terdeteksi dalam ASI. Kontrasepsi suntik DMPA dapat
menyebabkan perubahan pada metabolisme lipoprotein, kenaikan massa tubuh diakibatkan karena adanya profil
lemak yang berbeda pada keadaan normal, DMPA akan menaikkan serum lemak sehingga akan berdampak pada
kenaikan berat badan. Di Kabupaten Bogor sebanyak 130.869 akseptor dengan rincian 2.486 IUD, 1.120 kondom,
6.501 implan, 74.400 suntik, 45.442 pil. Mengetahui Hubungan Pengetahuan,Aktivitas Fisik,Lama Penggunaan
Kb Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor Kb Suntik 3 Bulan Dipmb Hj.Sumiyati,S.ST.Bdn Kabupaten Bogor
Tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang memakai desain korelasiona dengan metode
pendekatan cross sectional pengambilan sampel yang akan digunakan peneliti adalah non probability sampling
responden sebesar 50 akseptor yang menggunakan KB suntik 3 bulan. Metode analisis yang digunakan adalah
Statistic Product For Social and Science (SPSS). Hasil pengujian hipotesis temuan penelitian yaitu pengetahuan
terhadap kenaikan berat badan diperoleh nilai P-Value = 0,287 dimana nilai P-value >α (0,05), aktifitas fisik
terhadap kenaikan berat badan diperoleh nilai p-value = 0,17 dimana nilai P-value < α (0,05), lama penggunaan
KB terhadap kenaikan berat badan diperoleh nilai p-value = <0,001 dimana nilai P-value < α (0,05). Tidak ada
hubungan pengetahuan terhadap kenaikan berat badan di PMB S Tahun 2023 serta adanya hubungan aktifitas
fisik, lama penggunaan KB suntik terhadap kenaikan berat badan pada akseptor KB Suntik 3 bulan di PMB S
Tahun 2023.

Kata Kunci: Pengetahuan, Aktifitas fisik, Lama Penggunaan dan Kenaikan Berat Badan

Abstract

Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) Injectable Contraception is a contraceptive given at a dose of 150 mg
once every three months, with ideal use being in the first 5 days of the menstrual cycle. DMPA does not affect the
composition and quantity of breast milk but can be detected in breast milk. DMPA injectable contraception can
cause changes in lipoprotein metabolism, the increase in body mass is caused by a different fat profile in normal
conditions, DMPA will increase serum fat so that it will have an impact on weight gain. In Bogor Regency there
were 130,869 acceptors with details of 2,486 IUDs, 1,120 condoms, 6,501 implants, 74,400 injections, 45,442 pills.
Knowing the relationship between knowledge, physical activity, length of birth control use and weight gain in 3
month birth control acceptors Dipmb Hj. Sumiyati, S.ST. The sample that researchers will use is non-probability
sampling of respondents of 50 acceptors who use 3-month injectable contraceptives. The analysis method used is
Statistical Product For Social and Science (SPSS). The results of hypothesis testing, research findings, namely
knowledge of weight gain, obtained a P-value = 0.287, where the P-value was >α (0.05), physical activity on weight
gain obtained a P-value = 0.17, where the P-value value < α (0.05), the duration of birth control use on weight gain
obtained a p-value = <0.001 where the P-value < α (0.05). There is no relationship between knowledge and weight
gain in PMB S in 2023 and there is a relationship between physical activity, length of use of injectable
contraceptives and weight gain in 3-month injectable contraceptive acceptors in PMB S in 2023.

Keywords: Knowledge, physical activity, duration of use and weight gain


Pendahuluan ASI. Kontrasepsi suntik DMPA dapat
menyebabkan perubahan pada metabolisme
Program keluarga berencana (KB) lipoprotein, kenaikan massa tubuh diakibatkan
merupakan langkah antisipasi yang dilakukan karena adanya profil lemak yang berbeda pada
oleh pemerintah terkait dengan adanya keadaan normal, DMPA akan menaikkan serum
pertumbuhaan penduduk. Program keluarga lemak sehingga akan berdampak pada kenaikan
berencana (KB) merupakan upaya untuk berat badan.
perencanaan jumlah serta jarak kelahiran dengan Peningkatan berat badan bervariasi antara
menggunakan kontrasepsi. Sebagian besar
peserta KB aktif yang dibedakan berdasarkan 1–5 kg. Peningkatan berat badan dapat
metode kontrasepsi lebih memilih kontrasepsi menyebabkan akseptor KB tidak
suntik dibanding metode kontrasepsi yang
lainnya, Kontrasepsi suntik merupakan metode meneruskan KB sehingga drop out
kontrasepsi yang diminati oleh masyarakat penggunaan alat kontrasepsi dan hal ini
dikarenakan efektif, praktis, relatif murah, aman
dapat mempengaruhi peningkatan jumlah
tidak mengganggu produksi.
Menurut Word Health Organization (WHO) penduduk. Drop out penggunaan alat
tahun 2019, angka pengguna kontrasepsi kontrasepsi ini disebabkan kurangnya
hormonal meningkat tajam. Cakupan pasangan
usia subur hampir 380 juta pasangan pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan
menjalankan KB dan 65-75 juta diantaranya tentang efek samping kontrasepsi tersebut.
terutama di Negara berkembang menggunakan
kontrasepsi hormonal seperti pil suntik dan Dengan adanya informasi yang diberkan
implant, Di Asia pada tahun 2018 akseptor Kb serta konseling secara berkala dapat
suntik 3 bulan meningkat dari 60,9% menjadi
memberikan pengetahuan efek samping dari
61,6% dari 380 juta akseptor, berdasarkan data
Profil Keluarga Indonesia,Tahun 2019. Pola KB. Sehingga saat terjadi perubahan fisik
pemilihan jenis alat kontrasepsi pada tahun 2020 pada akseptor tidak khawatir serta dapat
menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor
memilih menggunakan metode suntik sebesar menanggapi hal tersebut dengan positif.
72,9% 16.533.106 orang, Menurut Badan Kenaikan berat badan juga dapat di
Kependudukan dan Keluarga Berencana kendalikan dengan melakukan aktivitas Fisik.
Nasional (BKKBN) tahun 2019 provinsi Jawa Seseorang yang kurang aktif melakukan
Barat total akseptor yang dilayani berjumlah aktivitas fisik cenderung mengalami kenaikan
1.029.212 orang. Dengan 562.771akseptor berat badan yang berlebih sehingga
suntik, Sedangkan di Kabupaten Bogor menyebabkan kegemukan dan obesitas. Setiap
sebanyak 130.869 akseptor dengan jumlah melakukan aktivitas fisik, manusia memerlukan
74.400 akseptor suntik sejumlah energy, jika energi yang diberikan oleh
Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi makanan tidak cukup, maka energi diperoleh
Progesteron Asetat (DMPA) merupakan dari hasil pemecahan lemak didalam tubuh. Pada
kontrasepsi diberikan dengan dosis 150 mg per umumnya peningkatan berat badan akibat
tiga bulan sekali, dengan pemakaian idealnya pengaruh kontrasepsi hormonal berkisar antara 1
yaitu 5 hari pertama saat siklus menstruasi. kg – 5 kg dalam tahun pertama. Penggunaan
DMPA tidak mempengaruhi komposisi serta
kuantitas ASI namun dapat terdeteksi dalam
kontrasepsi suntik DMPA > 1 tahun mempunyai
pengaruh terhadap peningkatan berat badan.
Pengetahuan
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik
Baik 12 24
untuk melakukan penelitian dengan judul Kurang Baik 38 76
“Hubungan Pengetahuan,Aktivitas Fisik,Lama Aktifitas Fisik
Penggunaan Kb Terhadap Kenaikan Berat Sedang 36 72
Badan Pada Akseptor Kb Suntik 3 Bulan Dipmb Berat 14 28
Hj.Sumiyati,S.ST.Bdn Kabupaten Bogor Tahun 2023”. Lama Penggunaan
Metode <2 Tahun 20 40
>2 Tahun 30 60
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang
memakai desain korelasional dengan metode Kenaikan Berat Badan
Ada Kenaikan 31 62
pendekatan cross sectional Penelitian ini 19 38
Tidak ada kenaikan
dilaksanakan pada periode bulan Juli- Agustus
2023 tempat penelitian ini di PMB Jumlah 50 100
Hj.Sumiyati,S.ST.Bdn Kabupaten Bogor Populasi
Berdasarkan tabel 1. menunjukan, bahwa
dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik 3
sebagian besar responden yang memiliki
Bulan di PMB S sebanyak 100 akseptor yang
pengetahuan kurang baik sebanyak 38
melakukan kunjungan pada periode Juli-Agustus
responden(76%) dan pengetahuan baik sebanyak
2023. pengambilan sampel yang akan digunakan
peneliti adalah non probability sampling responden
12 responden(24%), Aktifitas sedang 36
sebesar 50 akseptor yang menggunakan KB suntik 3 responden (72%), Aktifitas berat 14
bulan. responden(28%), Lama Penggunaan <2Tahun
Analisis data biivariat Dengan rumus yang 20 responden(40%), >2 Tahun 30
digunakan adalah rumus Uji Chi Square dengan responden(60%), Ada Kenaikan Berat Badan 31
program computer vesi SPSS.(imas masturoh, responden(62%), Tidak Ada Kenaikan Berat
2018) Uji square dilakukan untuk menganalisa Badan 19 responden(38%).
hubungan antara kategori dengan kategori
lainnya. dengan tingkat signifikansi derajat
kepercayaan 95% dengan batas kemaknaan α =
0,05. Jika nilai p value ≤ 0,05, menunjukan
adanya hubungan yang bermakna antara variabel
dependen dengan variabel independen.
Sebaliknya jika p value ≥ 0,05, menunjukan
tidak ada Data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh langsung dari responden.
Sedangkan data sekunder berupa rekam data
mengenai identitas responden.
Hasil
Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi frekuensi masing-masing
variabel
Variabel n %
Tabel 2. Hubungan Pengetahuan,Aktivitas Fisik,Lama Penggunaan Kb Terhadap Kenaikan Berat
Badan Pada Akseptor Kb Suntik 3 Bulan Dipmb Hj.Sumiyati,S.ST.Bdn Kabupaten Bogor Tahun 2023
Variabel Kenaikan Berat Badan Total p value OR

Ada Tidak ada 95% CI


Kenaikan Kenaikan

F % F % F %

Pengetahuan

Baik 9 18% 3 6% 12 24% 2,182

Kurang Baik 22 44% 16 32% 38 76% 0,287

Aktivitas Fisik

Sedang 26 52% 10 20% 36 72%

Berat 5 10% 9 18% 14 28% 0,017 4,680

Lama Penggunaan

<2 Tahun 5 10% 15 30% 20 40%

>2 Tahun 26 62% 4 8% 30 60% <0,001 0,51

Berdasarkan table 2 menunjukan 38 (18%) dan ada kenaikan berat badan sebanyak 5
responden(76%) pengetahuan kurang baik
responden(10%), sedangkan dari 36
dengan tidak ada kenaikan berat badan
sebanyak 16 responden (32%) dan responden(72%) aktifitas sedang yang
pengetahuan kurang baik dengan ada kenaikan
mengalami ada kenaikan berat badan sebanyak
berat badan sebanyak 22 responden(44%),
sedangkan dari 12 responden pengetahuan baik 26 (52%) responden dan tidak ada kenaikan
yang tidak ada kenaikan berat badan sebanyak
berat badan sebanyak 10 responden(20%). Hasil
3 responden(6%) dan pengetahuan baik ada
kenaikan berat badan sebanyak 9 responden uji statistic Chi-square diperoleh nilai p-value =
(18%).Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh
0,17 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga
nilai P-Value = 0,287 dimana nilai P-value >α
(0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
ada hubungan yang bermakna antara
yang bermakna antara aktifitas fisik terhadap
pengetahuan terhadap kenaikan berat badan
pada akseptor KB di PMB S Tahun 2023.Nilai kenaikan berat badan pada akseptor KB di
p value berdasarkan hasil pengolahan program
PMB S Tahun 2023. Nilai p-value berdasarkan
SPSS didapatkan keterangan dari table 2x2 dan
memiliki nilai Odds Ratio sebesar 2,182 artinya hasil pengolahan program SPSS didapatkan
responden dengan pengetahuan kurang baik
keterangan dari table 2x2 dan memiliki nilai
memiliki peluang 2 kali kenaikan berat badan
dibandingkan dengan responden pengetahuan Odds Ratio sebesar 4,680 artinya responden
baik.
dengan aktifitas sedang memiliki peluang 5 kali
Pada variabel aktifitas fisik, 14 responden
dalam kenaikan berat badan dibandingkan
aktifitas fisik berat yang mengalami tidak ada
dengan responden dengan aktifitas berat.
kenaikan berat badan sebanyak 9 responden
Pada variabel lama penggunaan, bahwa yang tidak ada kenaikan berat badan sebanyak
dari 30 responden (60%) lama penggunan KB 3 responden(6%) dan pengetahuan baik ada
>2 tahun yang tidak ada kenaikan berat badan kenaikan berat badan sebanyak 9 responden
sebanyak 4 responden (8%) dan yang ada (18%), hasil uji statistik Chi-Square diperoleh
kenaikan berat badan sebanyak 26 responden nilai P-Value = 0,287 dimana nilai P-value >α
(52%), sedangkan dari 20 responden (40%) (0,05). Nilai p-value berdasarkan hasil
lama penggunaan KB <2 tahun yang mengalami pengolahan program SPSS didapatkan
ada kenaikan berat badan sebanyak 5 orang keterangan dari table 2x2 dan memiliki nilai
(10%) dan yang tidak ada kenaikan berat badan Odds Ratio sebesar 2,182 artinya responden
sebanyak 15responden (30%). Hasil uji statistic dengan pengetahuan kurang baik memiliki
Chi-square diperoleh nilai p-value = <0,001 peluang 2 kali kenaikan berat badan
dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga dapat dibandingkan dengan responden pengetahuan
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
bermakna antara lama penggunaan KB terhadap ada hubungan yang bermakna antara
kenaikan berat badan pada akseptor KB di pengetahuan terhadap kenaikan berat badan
PMB S Tahun 2023.Nilai p-value berdasarkan pada akseptor KB di PMB S Tahun 2023.
hasil pengolahan program SPSS didapatkan Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan
keterangan dari table 2x2 dan memiliki nilai bahwa lebih banyak responden akseptor KB
Odds Ratio sebesar 0,51 artinya responden suntik 3 bulan berpendidikan SMA sebanyak
dengan >2 tahun lama penggunaan KB suntik 3 22 responden.
bulan memiliki peluang 1 kali dalam kenaikan
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
berat badan dibandingkan dengan responden
penelitian Indah Mustikana,dkk tahun 2020
dengan lama penggunaan KB suntik 3 bulan
dengan desain penelitian yaitu Deskriptif
<2tahun.
Analitik dengan pendekatan Cross Sectional.
Pembahasan
Teknik sampel yang diambil dengan
Hubungan Pengetahuan Terhadap
Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor menggunakan teknik Total Sampling dengan
KB Suntik 3 Bulan jumlah sampel 60 orang. Hasil penelitian ini
yaitu mayoritas responden memiliki
Dari 38 responden(76%) pengetahuan
pengetahuan yang baik tentang KB suntik 3
kurang baik dengan tidak ada kenaikan berat
bulan dengan perubahan berat badan
badan sebanyak 16 responden (32%) dan
meningkat, dari hasil uji Chi Square nilai p
pengetahuan kurang baik dengan ada kenaikan
value 0.585. Dari hasil penelitian sebagian
berat badan sebanyak 22 responden(44%),
besar akseptor yang lama pemakaian KB suntik
sedangkan dari 12 responden pengetahuan baik
> 1 tahun dengan berat badan meningkat dari pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan. Hal
hasil uji Chi Square nilai p value 0,054. ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Notoadmojo (2010) semakin tinggi pendidikan
pengetahuan adalah domain yang penting
seseorang, maka semakin baik pula
untuk membentuk perilaku seseorang.
pengetahuan yang akan dimiliki.
Pengetahuan memiliki pengaruh terhadap
penggunaan KB suntik 3 bulan, karena dengan Hubungan Aktifitas Fisik Terhadap
adanya pengetahuan yang baik terhadap metode Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB
kontrasepsi akan merubah cara pandang akseptor Suntik 3 Bulan
dalam menentukan kontrasepsi yang paling
Pengukuran dengan menggunakan
sesuai dan efektif digunakan dapat menghindari
International Physical Activity Quitioncaire
kesalahan dalam penggunaan alat kontrasepsi
(IPAQ) yang telah diisi 50 responden, bahwa
yang sesuai bagi penggunanya. Karena semakin
14 responden aktifitas fisik berat yang
baik pengetahuan maka tingkat kesadaran
mengalami tidak ada kenaikan berat badan
responden untuk menggunakan KB suntik 3
sebanyak 9 responden (18%) dan ada kenaikan
bulan semakin tinggi. Pengetahuan yang baik
berat badan sebanyak 5 responden(10%),
terhadap metode kontrasepsi akan merubah cara
sedangkan dari 36 responden(72%) aktifitas
pandang akseptor dalam menentukan
sedang yang mengalami ada kenaikan berat
kontrasepsi yang paling sesuai dan efektif
badan sebanyak 26 (52%) responden dan tidak
digunakan, karena semakin baik pengetahuan
ada kenaikan berat badan sebanyak 10
responden, maka tingkat kesadaran responden
responden(20%). Hasil uji statistik Chi-square
untuk menggunakan KB suntik semakin tinggi.
diperoleh nilai p-value = 0,17 dimana nilai P-
Pengetahuan adalah perolehan yang value < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan
dimiliki manusia berupa pemikiran, ide, bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
gagasan, konsep dan pemahaman. Pengetahuan aktifitas fisik terhadap kenaikan berat badan
meliputi pikiran,informasi dan persepsi manusia pada akseptor KB di PMB S Tahun 2023. Nilai
mengenai segala sesuatu dan juga dapat meliputi p-value berdasarkan hasil pengolahan program
penerapan atau kemampuan teknis dalam SPSS didapatkan keterangan dari table 2x2 dan
menemukan masalah yang terjadi di kehidupan memiliki nilai Odds Ratio sebesar 4,680 artinya
yang masih belum tertata.(Septiana, 2019) responden dengan aktifitas sedang memiliki
peluang 5 kali dalam kenaikan berat badan
Dapat disimpulkan dari analisa tersebut
dibandingkan dengan responden dengan
bahwa tingginya pendidikan responden yang
aktifitas berat.
dimiliki sangat membantu dalam tingginya
Penelitian ini sejalan dengan peneliti dan umur sedangkan faktor-faktor yang dapat
Mariatul Qibti’ah,DKK berjudul “Hubungan dimodifikasi yaitu asupan nutrisi, aktifitas fisik,
Aktivitas Fisik, Lama Penggunaan KB dan Jenis dan lingkungan sosial. Aktifitas tertinggi
KB Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada seseorang atau manusia normal adalah pada usia
Akseptor KB Hormonal Tahun 2022” Penelitian 12- 14 tahun dan akan terjadi penururan
ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, secara signifikan tingkat aktivitas ketika
ini merupakan penelitian survei analitik dengan menginjak usia remaja, dewasa, dan sampai usia
survey crosssectional. Penelitian ini dilakukan lebih dari 65 tahun.
di PMB W Tahun 2022. Sampel penelitian
Menurut pendapat peneliti Mariatul
adalah ibu aktif KB hormonal di PMB W pada
Qibti’ah,DKK (2022) aktifitas fisik sangatlah
bulan 1 september 2021 – 27 januari 2022
berpengaruh terhadap kenaikan BB terutama ibu
sebanyak 25 akseptor KB hormonal yang
yang menggunakan KB hormonal, sebaiknya
mengalami kenaikan berat badan. dengan teknik
rutin melakukan aktifitas fisik seperti jalan
pengambilan sampel menggunakan Total
santai di pagi hari, aerobic, dan istrahat yang
Sampling. Pengumpulan data menggunakan
cukup.
instrumen kuesioner. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan uji chi-square dengan Hubungan Lama Penggunaan KB Terhadap
tingkat kepercayaan 95% (p-value = 0.05) Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB
dengan hasil menunjukan aktivitas fisik nilai Suntik 3 Bulan
P=0.001 yang berarti adanya hubungan aktivitas
Bahwa dari 30 responden(60%) lama
fisik terhadap kenaikan berat badan.
penggunan KB >2 tahun yang tidak ada
Pengertian dari aktifitas fisik tidak kenaikan berat badan sebanyak 4 responden
selalu identik dengan olahraga tertentu. Aktifitas (8%) dan yang ada kenaikan berat badan
sehari-hari seperti naik turun tangga dan sebanyak 26 responden (52%), sedangkan dari
mencuci piring juga tergolong aktifitas fisik 20 responden (40%) lama penggunaan KB <2
Dengan begitu, aktivitas fisik dapat dilakukan tahun yang mengalami ada kenaikan berat badan
tanpa batasan tempat dan waktu. Bangun tidur, sebanyak 5 orang (10%) dan yang tidak ada
lalu membereskan sprei yang berantakan juga kenaikan berat badan sebanyak 15responden
termasuk aktivitas fisik.Faktor penyebab (30%). Hasil uji statistic Chi-square diperoleh
kenaikan berat badan selain aktifitas fisik nilai p-value = <0,001 dimana nilai P-value < α
adalah jenis kelamin, usia, psikologi, genetik. (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya terdapat hubungan yang bermakna antara lama
kenaikan berat badan yang tidak dapat penggunaan KB terhadap kenaikan berat badan
dimodifikasi yaitu genetik, etnis jenis kelamin,
pada akseptor KB di PMB S Tahun 2023. Nilai a. Berdasarkan hasil univariat bahwa
p-value berdasarkan hasil pengolahan program dari 50 responden terdapat variabel
pengetahuannya baik sebanyak 12
SPSS didapatkan keterangan dari table 2x2 dan
responden (24%) sedangkan yang
memiliki nilai Odds Ratio sebesar 0,51 artinya kurang baik sebanyak 38
responden dengan >2 tahun lama penggunaan responden(76%). Variabel aktifitas
KB suntik 3 bulan memiliki peluang 1 kali fisik sedang sebanyak 36 responden
(72%) sedangkan yang aktifitas berat
dalam kenaikan berat badan dibandingkan
sebanyak 14 responden (28%).
dengan responden dengan lama penggunaan Variabel ama penggunaan < 2 tahun
KB suntik 3 bulan <2tahun. sebanyak 20 responden (40%),
sedangkan lama penggunaan > 2
Penelitian ini sejalan dengan penelitin tahun sebanyak 30 responden (60%).
Tiara Fatma Kumala,DKK dengan judul” b. Hasil uji statistik Chi-Square
diperoleh nilai P-Value = 0,287
Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntik
dimana nilai P-value >α (0,05).
Depo Progestin Dengan Kenaikan Berat Badan Nilai p-value berdasarkan hasil
Tahun 2021” dengan hasil nilai pengolahan program SPSS
didapatkan keterangan dari table
X2hitung>X2tabel yaitu 6.848>3,841 dengan
2x2 dan memiliki nilai Odds Ratio
p<0,05 yang berarti terdapat hubungan antara sebesar 2,182 artinya responden
lama pemakaian kontrasepsi suntik depo dengan pengetahuan kurang baik
progestin dengan kenaikan berat. Hasil memiliki peluang 2 kali kenaikan
berat badan dibandingkan dengan
penelitian di atas juga didukung oleh teori yang
responden pengetahuan baik.
dinyatakan Erzie Utami Rizati (2019) Menurut Sehingga dapat disimpulkan bahwa
analisa peneliti, peningkatan berat badan tidak ada hubungan yang bermakna
disebabkan oleh beberapa faktor seperti antara pengetahuan terhadap
kenaikan berat badan pada akseptor
pemakaian kontrasepsi KB suntik dalam jangka
KB di PMB S Tahun 2023.
waktu yang lama dan adanya pengaruh hormone c. Hasil uji statistik Chi-square
progesterone yang dapat merangsang pusat nafsu diperoleh nilai p-value = 0,17
dimana nilai P-value < α (0,05)
makan yang ada di hypothalamus lateral.
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Dengan meningkatnya nafsu makan, karbohidrat terdapat hubungan yang bermakna
yang dikonsumsi dari makanan oleh hormone antara aktifitas fisik terhadap
progesterone diubah menjadi lemak sehingga kenaikan berat badan pada akseptor
KB di PMB S Tahun 2023. Nilai p-
terjadi penumpukan lemak yang menyebabkan
value berdasarkan hasil pengolahan
berat badan bertambah. program SPSS didapatkan
keterangan dari table 2x2 dan
Kesimpulan memiliki nilai Odds Ratio sebesar
4,680 artinya responden dengan
aktifitas sedang memiliki peluang 5 Suntik 3 Bulan dengan Peningkatan Berat
kali dalam kenaikan berat badan Badan di PMB I.Jurnal Kesmas Untika
dibandingkan dengan responden Luwuk : Public Health Journal. 9, 18–26.
5. HARAHAP, L. M. (2021). Hubungan
dengan aktifitas berat. Pemakaian Kontrasepsi Suntik Dengan
d. Hasil uji statistic Chi-square Kenaikan Berat Badan Akseptor Kb Di
diperoleh nilai p-value = <0,001 Klinik Bidan Rahmatun Azmi Desa
dimana nilai P-value < α (0,05) Pargarutan.
sehingga dapat disimpulkan bahwa https://repository.unar.ac.id/jspui/handle/12
3456789/2984%0Ahttps://
terdapat hubungan yang bermakna
repository.unar.ac.id/jspui/bitstream/
antara lama penggunaan KB 123456789/2984/1/SKRIPSI LINA.pdf
terhadap kenaikan berat badan pada 6. imas masturoh, D. (2018). metodelogi
akseptor KB di PMB S Tahun 2023. penelitian kesehatan. 148, 148–162.
Nilai p-value berdasarkan hasil 7. Indrawati, N. D., & Nurjanah, S. (2022).
pengolahan program SPSS Buku ajar kb dan pelayanan kontrasepsi
jilid-1. 19.
didapatkan keterangan dari table 8. Istiwardani, A., & Susanti, R. (2022).
2x2 dan memiliki nilai Odds Ratio Volume 4 Nomor 2 Analisis Perbedaan
sebesar 0,51 artinya responden Tekanan Darah Pada Akseptor Pengguna
dengan >2 tahun lama penggunaan Kontrasepsi Suntik Depo
KB suntik 3 bulan memiliki peluang Medroxyprogesterone Acetate. Journal
Syifa Sciences and Clinical Research, 4(2),
1 kali dalam kenaikan berat badan
475–483.
dibandingkan dengan responden http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jsscr,E-
dengan lama penggunaan KB suntik DOI:https://doi.org/10.37311/
3 bulan <2tahun. jsscr.v4i2.14794
9. Matahari, R., Utami, F. P., & Sugiharti, S.
DAFTAR PUSTAKA (2018). Buku Ajar Keluarga Berencana Dan
1. Ahli, G., & Oleh, M. (2019). HUBUNGAN Kontrasepsi. Pustaka Ilmu, 1, viii+104
PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK halaman.
KB SELAMA SATU TAHUN DENGAN http://eprints.uad.ac.id/24374/1/buku ajar
PENINGKATAN TEKANAN DARAH DI Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.pdf
PRAKTEK BIDAN TITI NUR FIANTI. 10. Novianti, I., Bakri, K. R. R., & Rahayu, S.
2. Ahmaniyah, A., & Fitriah, F. (2021). (2023). Manajemen Asuhan Kebidanan
Hubungan Antara Lama Menjadi Akseptor Keluarga Berencana pada Ny “J” Akseptor
Kb Suntik 3 Bulan dengan Kejadian KB Suntik 3 Bulan dengan Kenaikan Berat
Peningkatan Berat Badan. Jurnal Badan di PMB Hj. Nurhaedah Kab. Bone.
Kebidanan, 11(2), 82–88. Midwery, 5(1), 41–46.
https://doi.org/10.35874/jib.v11i2.901 https://doi.org/10.24252/jmw.v5i1.35482
3. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barato. 11. RI, K. (2020). Health Information Systems.
(2019). umlah Pasangan Usia Subur dan In IT - Information Technology (Vol. 48,
Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota Issue 1). kementriankeesehatan indonesia.
di Provinsi Jawa Barat. https://doi.org/10.1524/itit.2006.48.1.6
https://jabar.bps.go.id/statictable/2019/05/3 12. Rizati, E. U. (2019). HUBUNGAN LAMA
1/602/jumlah-pasangan-usia-subur-dan- PENGGUNAAN KONTRASEPSI KB
peserta-kb-aktif-menurut-kabupaten-kota- SUNTIK 3 BULAN DENGAN
di-provinsi-jawa-barat-2017.html PENINGKATAN BERAT BADAN
4. Damayanti, R., & , Dea Adelia, Winnie AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA
Tunggal Mutika, A. (2018). Hubungan PUSKESMAS KANDANG KOTA
Antara Lama Penggunaan Kontrasepsi BENGKULU. Progress in Retinal and Eye
Research, 561(3), S2–S3.
13. Septiana, S. (2019). Asuhan Kebidanan
pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan Dengan
Spotting di BPM Sri Wahyuni. Progress in
Retinal and Eye Research, 561(3), S2–S3.
14. Surahman, D. (2016). Metodologi
Penelitian. 148, 148–162.

Anda mungkin juga menyukai