KU: Keluar air -air dari jalan lahir Anamnesa: Jam 08:05 Os. Datang ke UGD puskesmas tanjung balai dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir kurang lebih 1 hari yg lalu RPD: - RPO: - ALERGI: - Pemfis: TD: 127/95mmhg RR: 20x/i HR: 80x/i T: 36°C DJJ: 133x/i Mata: an-/-, ikt -/- Tht: dbn Thorax: Cor: s1s2 tunggal reguler murmur – Pulmo: ves +/+, rh -/-, wh -/- Abd: TFU: 31cm Eks: akral hangat Vagina: VT: 5-6cm, porsio lunak dan tipis Pemeriksaan penunjang: - Diagnosis: G1PoAo (35mgg) inpartu kala 1 fase aktif Pukul 08:35 Bayi lahir menangis spontan Pemfis: IBU: TD: 124/87mmhg HR: 100x/i RR: 20x/i T: 36°C BAYI: APGAR SCORE: 7/8/9 BB: 3000 PB: 48 LK: 32 LP: 32 JK: Laki-laki Anus: dbn Pukul 08:49 Plasenta Lahir lengkap, Kotiledon lengkap, plasenta utuh Pemfis: TD: 120/90 HR: 100x/i RR: 22x/i T: 36°C Mata: an-/-, ikt -/- Tht: dbn Thorax: Cor: s1s2 tunggal reguler murmur – Pulmo: ves +/+, rh -/-, wh -/- Abd: peristaltik + Eks: akral hangat Vagina: laserasi luar dan dalam, Perdarahan 200cc Non farmakologi • Asuhan persalinan Normal • Hecting L/D : 8/9 Farmakologi: Amoxicillin 3x500mg Paracetamol 3x500mg Sulfas ferosus 1x1 Metylergometrin 2x1 VIT A 1x1 Lidocaen 2 ampul Oksitosin 10 unit 1ampul Langkah: Menyiapkan Pertolongan Persalinan • Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial • Menggelar kain diatas perut ibu • Menyiapkan oksitosin 10 Unit dan alat suntik steril sekali pakai • Pakai celemek • cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan • Pakai Sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam • Masukkan oksitosin ke dalam lubang suntik • Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap • Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam • Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya. Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin • Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran • setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan kepala bayi, untuk menahan posisi defleksi perlahan atau bernafas cepat dan dangkal • Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat • Tunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan • setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental, anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi, dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang • Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak dengan aktif? • Keringkan tubuh bayi Keringkan bayi dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya biarkan bayi diatas perut ibu • Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal) • Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 Unit IM dari 1/3 paha atas bagian distal lateral • Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira- kira 3 cm dari pusat bayi, dorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama, Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva • Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke belakang –atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). • Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, • Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. • Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum, lakukan penjahitan bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif segera lakukan penjahitan • Memeriksa kelengkapan peralatan tindakan • Memberikan anestesi di jaringan sekitar luka dengan anestesi lokal (lidocain) • Menggunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum, pada penggunaan jarum melengkung atau (curved needle) dari arah dalam ke luar • Memegang jarum menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka. • Jika luka dalam sampai jaringan otot maka dijahit lapis demi lapis (jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek) • Mengikat benang dengan menggunakan simpul potong benang, sisakan sepanjang 1 mm untuk jahitan dalam dan 0.65 cm untuk jahitan luar • Melanjutkan jahitan luka sampai terjadi penutupan luka • Setelah 1 jam, dilakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksis dan vitamin K IM dipaha kiri anterolateral • Setelah 1 jam pemberian vitamin K, berikan suntikan imunisasi Hepatitis B dipaha kanan anterolateral • Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam • Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan • Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit), cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi • Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai • Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5% • Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% balikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit • Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir Diagnosis: P1AO post partus spontan Bayi: neonatus cukup bulan dengan BB sesuai kehamilan Edukasi: - berikan bayi 0-6bulan cukup ASI ekslusif 8x sehari - jaga kebersihan tali pusat bayi - Makan-makanan yang sehat untuk menyusui
2. Ny. N, 33th, BB: 77kg, TB: 152cm
KU: Keluar air -air dari jalan lahir Anamnesa: Jam 08:22 Os. Datang ke UGD puskesmas tanjung balai dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir kurang lebih 6 hari yg lalu RPD: - RPO: - ALERGI: - Pemfis: TD: 123/80mmhg RR: 20x/i HR: 80x/i T: 36°C DJJ: 137x/i Mata: an-/-, ikt -/- Tht: dbn Thorax: Cor: s1s2 tunggal reguler murmur – Pulmo: ves +/+, rh -/-, wh -/- Abd: TFU: 30cm Eks: akral hangat Vagina: VT: 2-3cm, porsio lunak dan tipis Pemeriksaan penunjang: - Diagnosis: G2P1Ao inpartu kala 1 fase laten Pukul 11:30 Bayi lahir menangis spontan Pemfis: IBU: TD: 124/87mmhg HR: 100x/i RR: 20x/i T: 36°C BAYI: APGAR SCORE: 7/8/9 BB: 3000 PB: 48 LK: 33 LP: 32 JK: Laki-laki Anus: dbn Pukul 11:35 Plasenta Lahir lengkap, Kotiledon lengkap, plasenta utuh Pemfis: TD: 120/90 HR: 100x/i RR: 22x/i T: 36°C Mata: an-/-, ikt -/- Tht: dbn Thorax: Cor: s1s2 tunggal reguler murmur – Pulmo: ves +/+, rh -/-, wh -/- Abd: peristaltik +, TFU 2jari dibawah pusat Eks: akral hangat Vagina: Perdarahan 200cc Non farmakologi • Asuhan persalinan Normal Farmakologi: Amoxicillin 3x500mg Paracetamol 3x500mg Sulfas ferosus 1x1 Metylergometrin 2x1 VIT A 1x1 Lidocaen 2 ampul Oksitosin 10 unit 1ampul
Menyiapkan Pertolongan Persalinan
• Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial • Menggelar kain diatas perut ibu • Menyiapkan oksitosin 10 Unit dan alat suntik steril sekali pakai • Pakai celemek • cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan • Pakai Sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam • Masukkan oksitosin ke dalam lubang suntik • Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap • Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam • Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya. Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin • Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran • setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan kepala bayi, untuk menahan posisi defleksi perlahan atau bernafas cepat dan dangkal • Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat • Tunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan • setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental, anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi, dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang • Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak dengan aktif? • Keringkan tubuh bayi Keringkan bayi dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya biarkan bayi diatas perut ibu • Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal) • Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 Unit IM dari 1/3 paha atas bagian distal lateral • Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira- kira 3 cm dari pusat bayi, dorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama, Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva • Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke belakang –atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). • Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, • Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. • Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum, lakukan penjahitan bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif segera lakukan penjahitan • Memeriksa kelengkapan peralatan tindakan • Memberikan anestesi di jaringan sekitar luka dengan anestesi lokal (lidocain) • Menggunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum, pada penggunaan jarum melengkung atau (curved needle) dari arah dalam ke luar • Memegang jarum menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka. • Jika luka dalam sampai jaringan otot maka dijahit lapis demi lapis (jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek) • Mengikat benang dengan menggunakan simpul potong benang, sisakan sepanjang 1 mm untuk jahitan dalam dan 0.65 cm untuk jahitan luar • Melanjutkan jahitan luka sampai terjadi penutupan luka • Setelah 1 jam, dilakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksis dan vitamin K IM dipaha kiri anterolateral • Setelah 1 jam pemberian vitamin K, berikan suntikan imunisasi Hepatitis B dipaha kanan anterolateral • Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam • Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan • Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit), cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi • Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai • Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5% • Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% balikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit • Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir Diagnosis: P2AO post partus spontan Bayi: neonatus cukup bulan dengan BB sesuai kehamilan Edukasi: - berikan bayi 0-6bulan cukup ASI ekslusif 8x sehari - jaga kebersihan tali pusat bayi - Makan-makanan yang sehat untuk menyusui
3. Ny. T, 24th, BB: 64kg, TB: 158cm
KU: Keluar air -air dari jalan lahir Anamnesa: Jam 12.45 Os. Datang ke UGD puskesmas tanjung balai dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir RPD: - RPO: - ALERGI: - Pemfis: TD: 115/82mmhg RR: 20x/i HR: 91x/i T: 36°C DJJ: 154x/i Mata: an-/-, ikt -/- Tht: dbn Thorax: Cor: s1s2 tunggal reguler murmur – Pulmo: ves +/+, rh -/-, wh -/- Abd: TFU: 34cm Eks: akral hangat Vagina: VT: 6-7cm, porsio tebal, ketuban + Pemeriksaan penunjang: - Diagnosis: G2P1Ao inpartu kala 1 fase aktif Pukul 14:17 Bayi lahir menangis spontan Pemfis: IBU: TD: 117/87mmhg HR: 100x/i RR: 20x/i T: 36°C BAYI: APGAR SCORE: 7/8/9 BB: 3520gr PB: 50 LK: 35,5 LP: 34 JK: Laki-laki Anus: dbn Pukul 14:35 Plasenta Lahir lengkap, Kotiledon lengkap, plasenta utuh Pemfis: TD: 120/90 HR: 100x/i RR: 22x/i T: 36°C Mata: an-/-, ikt -/- Tht: dbn Thorax: Cor: s1s2 tunggal reguler murmur – Pulmo: ves +/+, rh -/-, wh -/- Abd: peristaltik +, TFU 2jari dibawah pusat Eks: akral hangat Vagina: Perdarahan 200cc Non farmakologi • Asuhan persalinan Normal Farmakologi: Amoxicillin 3x500mg Paracetamol 3x500mg Sulfas ferosus 1x1 Metylergometrin 2x1 VIT A 1x1 Lidocaen 2 ampul Oksitosin 10 unit 1ampul
Menyiapkan Pertolongan Persalinan
• Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial • Menggelar kain diatas perut ibu • Menyiapkan oksitosin 10 Unit dan alat suntik steril sekali pakai • Pakai celemek • cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan • Pakai Sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam • Masukkan oksitosin ke dalam lubang suntik • Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap • Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam • Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya. Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin • Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran • setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan kepala bayi, untuk menahan posisi defleksi perlahan atau bernafas cepat dan dangkal • Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat • Tunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan • setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental, anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi, dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang • Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak dengan aktif? • Keringkan tubuh bayi Keringkan bayi dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya biarkan bayi diatas perut ibu • Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal) • Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 Unit IM dari 1/3 paha atas bagian distal lateral • Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira- kira 3 cm dari pusat bayi, dorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama, Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva • Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke belakang –atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). • Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, • Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. • Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum, lakukan penjahitan bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif segera lakukan penjahitan • Memeriksa kelengkapan peralatan tindakan • Memberikan anestesi di jaringan sekitar luka dengan anestesi lokal (lidocain) • Menggunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum, pada penggunaan jarum melengkung atau (curved needle) dari arah dalam ke luar • Memegang jarum menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka. • Jika luka dalam sampai jaringan otot maka dijahit lapis demi lapis (jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek) • Mengikat benang dengan menggunakan simpul potong benang, sisakan sepanjang 1 mm untuk jahitan dalam dan 0.65 cm untuk jahitan luar • Melanjutkan jahitan luka sampai terjadi penutupan luka • Setelah 1 jam, dilakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksis dan vitamin K IM dipaha kiri anterolateral • Setelah 1 jam pemberian vitamin K, berikan suntikan imunisasi Hepatitis B dipaha kanan anterolateral • Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam • Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan • Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit), cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi • Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai • Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5% • Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% balikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit • Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir Diagnosis: P2AO post partus spontan Bayi: neonatus cukup bulan dengan BB sesuai kehamilan Edukasi: - berikan bayi 0-6bulan cukup ASI ekslusif 8x sehari - jaga kebersihan tali pusat bayi - Makan-makanan yang sehat untuk menyusui