Anda di halaman 1dari 3

Dasar Hukum Izin Usaha Industri

Adapun dasar hukum yang berkaitan dengan kepemilikan Surat Izin Usaha Industri
yaitu:

● Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 30 Tahun 2019 yang efektif sejak 18


Oktober 2019. Peraturan ini dirilis sebagai perbaikan dari Peraturan Nomor 15
Tahun 2019 dengan memudahkan persyaratan langkah penerbitan IUI dan izin
melakukan perluasan di bawah struktur kerja izin usaha terpadu elektronik untuk
usaha di Indonesia
● Peraturan Perundangan Nomor 3 Tahun 2014 mengenai Perindustrian
● Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2015 mengenai Izin Usaha Industri
● Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41 Tahun 2008 mengenai Ketentuan dan
Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan, dan Tanda Daftar
Industri
● Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64 Tahun 2016 mengenai Besaran
Jumlah Tenaga kerja dan Nilai Investasi untuk Klasifikasi Usaha Industri

Bentuk Usaha yang Harus Memiliki Surat Izin Usaha


Industri
Perizinan usaha industri bisa diajukan oleh semua tipe badan usaha, baik
perorangan maupun perusahaan berbadan hukum (seperti Firma dan CV) dan tidak
berbadan hukum (seperti Koperasi dan PT) yang menjalankan aktivitas usaha di
sektor industri. Adapun bentuk usaha yang masuk di sektor industri yaitu badan
usaha yang bergerak di bidang bahan mentah atau baku, hasil proses produksi,
mesin, dan penyimpanan berbagai alat produksi.

Izin Usaha Industri sendir terbagi menjadi tiga jenis. Jika Anda menjalankan usaha
industri skala kecil, maka IUI yang pas untuk jenis usaha Anda tentunya IUI kecil.
Sementara itu, izin usaha menengah bisa diajukan oleh badan usaha industri skala
menengah, dan izin usaha besar diperuntukkan kepada badan usaha industri skala
besar. Cara menentukan skala bisnis usaha bisa dilakukan dengan menghitung
jumlah karyawan atau menghitung besaran investasi yang ada pada bisnis tersebut.

Kewajiban dan Teknis Verifikasi IUI


Kewajiban yang berkaitan dengan Izin Usaha Industrikini telah lebih sederhana dan
disesuaikan dengan Peraturan Menperin Nomor 30 Tahun 2019 yang meliputi:

● Setiap bentuk usaha wajib melakukan pendaftaran IUI melalui Sistem


Informasi Industri Nasional atau SIINas.
● Setiap bentuk usaha wajib mendapatkan surat pernyataan yang berasal dari
Ditjen untuk Penyelenggara Area Industri apabila tidak berlokasi di area
industri.
● Setiap bentuk usaha wajib melalui tahapan teknis verifikasi.
● Setiap bentuk usaha wajib memberikan data terkait industri.

Syarat Mengajukan Pembuatan IUI


Berdasarkan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi atau Kemenpan RB, ketentuan, sistem, alur, dan prosedur
pengajuan Surat Izin Usaha Industri adalah:

● Melampirkan surat permohonan pengajuan IUI dan mengisi formulir


pengajuan lengkap dengan materai
● Salinan kartu identitas pemohon atau pihak yang bertanggung jawab (KTP,
SIM, atau Paspor)
● Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
● Salinan Akta Pendirian Perusahaan dan semua perubahan yang terjadi untuk
bisnis dengan badan hukum (seperti PT dan Yayasan yang mewajibkan
adanya pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Sementara itu,
sektor Koperasi perlu adanya pengesahan dari SKPD Pembina Koperasi) dan
bisnis tidak berbadan hukum yang wajib didaftarkan terlebih dahulu di
Pengadilan Negeri setempat.
● Salinan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
● Salinan Dokumen Lingkungan
● Salinan Surat Izin Pendaftaran Penanaman Modal atau Investasi maupun Izin
Prinsip yang masih berlaku
● Salinan IUI sebelumnya
● Laporan mengenai Aktivitas Penanaman Modal untuk periode paling akhir
● Bukti maupun dokumen lainnya apabila memang diperlukan

Prosedur Pembuatan IUI


Setelah melengkapi semua persyaratan seperti disebutkan sebelumnya, Anda bisa
melanjutkan untuk pembuatan IUI dengan prosedur sebagai berikut:

● Pemohon menyertakan semua berkas maupun dokumen persyaratan yang


dibutuhkan.
● Petugas akan menerima permohonan.
● Bagian Kepala Seksi akan melakukan pengecekan terhadap keaslian berkas,
melakukan kunjungan ke lapangan apabila memang diperlukan, melakukan
koordinasi dengan berbagai dinas yang berkaitan, serta melakukan hitung
retribusi yang wajib dibayarkan dan menyusun BAP.
● Kepala Seksi akan melakukan penentuan biaya retribusi dan memberikan
paraf pada draft Surat Keputusan.
● Kepala Dinas selanjutkan akan menandatangani Surat Keputusan.
● Petugas akan memberikan Surat Keputusan pada pemohon.
Adapun waktu yang diperlukan untuk mengajukan Surat Izin Usaha Industri hingga
mendapatkan persetujuan atau Surat Keputusan adalah sekitar empat hari kerja.
Perlu diketahui bahwa pengajuan perizinan tersebut tidak membebankan biaya
apapun kepada pemohon. Jangka waktu surat IUI tersebut berlaku selama 5 tahun
dan wajib dilakukan pemanjangan setidaknya satu minggu sebelum tanggal jatuh
tempo kadaluarsa.

Pembatalan Perizinan IUI untuk Pengusaha


Surat Izin Usaha Industri dinyatakan tidak sah atau tidak berlaku apabila terjadi hal-
hal berikut:

● Pemilik bisnis atau IUI telah menghentikan aktivitas operasional bisnis,


melakukan perubahan terhadap bisnis, atau meningkatkan maupun
menambah jenis bisnis tanpa adanya pemberitahuan atau pelaporan
terhadap Dinas Pemerintahan Daerah setempat.
● Pemilik usaha atau IUI tidak memenuhi kewajiban untuk melaksanakan
registrasi ulang setiap tahun sekali.
● Pemilik usaha melakukan pelanggaran yang tidak sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
● Didapati adanya pemalsuan berkas saat mengajukan permohonan
pembuatan perizinan usaha.

Anda mungkin juga menyukai