Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR

NASIONAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XII IPA


SMA NEGERI KABUPATEN ENREKANG

Muh. Sugiarto
Kaharuddin Arafah
Triyanto Pristiwaluyo
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar

msugiarto85i@gmail.com

Abstract:The study aims at Examining the quality of examination question of schools


with national Standard on Physics Subject in Grade XII IPA (Natural Sciences) at
SMAN (Public Senior High Schools) in Enrekang District based on content validity,
degree of difficulty, differentiatior, effectiveness of distracter, and reliability.The
Study is descrivtive research with quantitative approach. The research subjects were
all data of students answer results of examination of schools with national Standard
on Physics Subject in Grade XII IPA at SMAN in Enrekang District which of 440
students responses. Data were collected by employing documentation technique.
Data were analyzed by qualitative analysis (theoretical) and quantitative analysis
(emperical) based on classical theory.The result of the study reveal that based on
the aspect of content validity, the examination questions of schools with national
Standard on Physics Subject in Grade XII IPA at SMAN in Enrekang District are
valid in content. Based on the aspect of criteria validity, the examination questions
of schools with national Standard on Physics Subject in Grade XII IPA at SMAN in
Enrekang District are overall could not be stated as valid entirely because most of
the question use ware not valid. Base on the aspect od degree of difficually, the
examination questions of schools with national Standard on Physics Subject in
Grade XII IPA at SMAN in Enrekang District had an unbalance comparation of
degree difficually. Based on the aspect of differentiatior the examination questions of
schools with national Standard on Physics Subject in Grade XII IPA at SMAN in
Enrekang District overall had good item differentiatior. Based on the aspect of
effectiveness of distracter, the examination questions of schools with national
Standard on Physics Subject in Grade XII IPA at SMAN in Enrekang District overall
cannot be stated as effective because most of the questions of schools used were not
effective for the distracters. Based on the aspect of reliability, the examination
questions of schools with national Standard on Physics Subject in Grade XII IPA at
SMAN in Enrekang District were reliabel.

Keywords: classical theori, qualitative analysis, quantitative analysis


Abstrak:Penelitian ini bertujian untuk mengetahui kualitas soal Ujian Sekolah
Berstandar Nasional Mata Pelajaran Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri Kabupaten
Enerekang ditinjau dari validitas isi, validitas butir, tingkat kesukaran, daya beda,
efektifitas pengecoh dan reliabilitas.Adapun jenis penelitian adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh data
hasil jawaban peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional Mata Pelajaran Fisika
Kelas XII IPA SMA Negeri Kabupaten Enerekang yang terdiri atas 440 respon
peserta didik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan
teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis secara kualitatif (teoretik) dan kuantitatif (empirik) berdasarkan teori klasik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek validasi isi, maka soal
Ujian Sekolah Berstandar Nasional Mata Pelajaran Fisika Kelas XII IPA SMA
Negeri Kabupaten Enrekang valid secara isi, ditinjau dari aspek validitas kriteria,
maka soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional mata pelajaran Fisika Kelas XII IPA
SMA Negeri Kabupaten Enrekang keseluruhan belum dapat dikatakan valid karena
sebagian besar soal yang digunakan tidak valid, ditinjau dari aspek tingkat
kesukaran, maka soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional mata pelajaran Fisika Kelas
XII IPA SMA Negeri Kabupaten Enrekang memiliki sebaran perbandingan tingkat
kesukaran yang belum proporsional, ditinjau dari aspek daya beda, maka soal Ujian
Sekolah Berstandar Nasional mata pelajaran Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri
Kabupaten Enrekang secara keseluruhan memiliki daya beda butir yang memuaskan,
ditinjau dari aspek efektifitas pengecoh, maka soal Ujian Sekolah Berstandar
Nasional mata pelajaran Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri Kabupaten Enrekang
secara keseluruhan belum dapat dikatakan efektif karena sebagian besar soal yang
digunakan pengecohnya belum efektif, dan ditinjau dari aspek reliabel, maka soal
Ujian Sekolah Berstandar Nasional mata pelajaran Fisika Kelas XII IPA SMA
Negeri Kabupaten Enrekang secara keseluruhan telah reliabel.

Kata Kunci: Teori Klasik , Analisis Kulitatif, dan Analisis Kuantitatif


1. Pendahuluan memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar.
Pendidikan merupakan pilar Tes merupakan salah satu
utama dalam pembentukan kualitas teknik paling mudah yang dilakukan
sumber daya manusia di Indonesia. untuk melihat kemajuan belajar dan
Pendidikan harus dititikberatkan pada hasil belajar peserta didik dalam aspek
pendidikan yang bermutu baik dari kognitif. Salah satu bentuk tes
segi masukan, proses, maupun hasil obyektif yang paling sering digunakan
pendidikannya. Sumber daya manusia adalah tes pilihan gandaBerdasarkan
yang berkualitas hanya akan muncul Permendikbud Nomor 3 Tahun 2017
dari pendidikan yang berkualitas, tentang penilaian hasil belajar oleh
sehingga perlu terus menerus pemerintah dan penilaian hasil belajar
dilakukan perbaikan pada sistem oleh satuan pendidikan, bahwa soal
evaluasi pendidikan. Sistem evaluasi USBN dibuat oleh guru-guru sekolah
pendidikan sangat penting dalam yang tergabung dalam Musyawarah
menentukan tercapai atau tidaknya Guru Mata Pelajaran (MGMP)
tujuan pendidikan nasional. Wirawan berdasarkan kisi-kisi yang dikeluarkan
(2016: 9) menyatakan bahwa oleh BSNP. Berdasarkan hasil
“Evaluasi hasil belajar bertujuan informasi dari beberapa guru mata
mengukur apakah pembelajaran pelajaran Fisika yang mengajar di
berbagai bidang ilmu mencapai tujuan SMA Negeri dan juga bergabung
yang ditentukan oleh kurikulum dalam MGMP Fisika di Kabupaten
pembelajaran”. Dalam evaluasi Enrekang, diperoleh informasi bahwa
pendidikan ada empat komponen yang selama ini belum pernah dilaksanakan
saling terkait dan tidak dapat analisis atau penelaahan terhadap soal
terpisahkan. Keempat komponen yang digunakan sebagai alat ukur
tersebut adalah evaluasi, pengukuran, tingkat pencapaian kompetensi peserta
penilaian dan tes. didik dalam USBN mata pelajaran
Penilaian memiliki manfaat fisika di Kabupaten Enrekang,
penting dalam kegiatan pembelajaran. sehingga kualitas soal yang diujikan
Melalui penilaian dapat diketahui hasil belum diketahui apakah sudah
dari kegiatan pembelajaran yang telah termasuk soal yang memenuhi syarat
dilakukan. Menurut Permendikbud sebagai alat ukur yang baik atau
Nomor 3 Tahun 2017 tentang belum.
Penilaian Hasil Belajar oleh Berdasarkan latar belakang
Pemerintah dan Penilaian Hasil permasalahan di atas, maka penulis
Belajar oleh Satuan Pendidikan, Ujian terdorong untuk melakukan penelitian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN) lebih lanjut tentang kualitas soal
merupakan kegiatan pengukuran USBN mata pelajaran fisika di SMA
capaian kompetensi peserta didik yang Negeri Kabupaten Enrekang. Adapun
dilakukan sekolah untuk mata judul yang diajukan peneliti adalah
pelajaran tertentu dengan mengacu Analisis Kualiatas Soal Ujian Sekolah
pada standar kompetensi lulusan untuk Berstandar Nasional Mata Pelajaran
Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri tersebut, kegiatan analisis butir soal
Kabupaten Enrekang. memiliki banyak manfaat, di
antaranya adalah: (1) menentukan
2. Tinjauan Pustaka apakah suatu fungsi butir soal sesuai
dengan yang diharapkan, (2) memberi
Analisis kualitas soal
masukan kepada siswa tentang
merupakan kegiatan penting dalam
kemampuan dan sebagai dasar untuk
upaya memperoleh instrumen
bahan diskusi di kelas, (3) memberi
penilaian yang berkategori baik.
masukan kepada guru tentang
Melalui analisis kualitas soal dapat
kesulitan siswa, (4) memberi masukan
diidentifikasi butir-butir soal manakah
pada aspek tertentu untuk
yang termasuk dalam kategori baik,
pengembangan kurikulum, (5)
kurang baik, dan jelek. Analisis
merevisi materi yang dinilai atau
kualitas soal memungkinkan untuk
diukur, (6) meningkatkan
memperoleh informasi mengenai baik
keterampilan penulisan soal.
tidaknya suatu soal, sekaligus
Analisis kualitas soal
memperoleh petunjuk untuk
dilakukan dengan menganalisis secara
melakukan perbaikan soal yang
kualitatif dan kuantitatif. Analisis
ditulis. Kegiatan menganalisis kualitas
secara kualitatif dilakukan oleh ahli,
instrumen penilaian merupakan suatu
meliputi telaah terhadap aspek materi,
kegiatan yang harus dilakukan untuk
konstruksi, dan bahasa. Analisis
meningkatkan mutu soal yang telah
kuantitatif dilakukan dengan
ditulis (Lian, 2014: 232).
pendekatan teori tes klasik. Analisis
Menurut (Sujana 2006),
secara kuantitatif menurut pendekatan
“Analisis kualitas soal adalah suatu
teori tes klasik menghasilkan
prosedur sitematis, yang akan
karakteristik yang meliputi: validitas,
memberikan informasi-informasi yang
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
sangat khusus terhadap butir tes yang
pembeda, dan keefektifan pengecoh.
telah disusun”. Tujuan penelaahan
Analisis validitas, tingkat kesukaran,
kualitas soal adalah untuk mengkaji
daya beda dan keefektifan pengecoh
dan menelaah setiap soal agar
dilakukan melalui analisis tiap soal,
diperoleh soal yang bermutu untuk
sedangkan reliabilitas dilihat dengan
digunakan. Disamping itu tujuan
cara analisis tes secara keseluruhan
analisis kualitas butir soal adalah
(Aminah, 2013 : 29).
untuk memberikan gambaran
Analisis secara kualitatif
informasi yang tepat sesuai dengan
dilakukan untuk mengetahui validitas
tujuan soal tersebut.
isi soal dari aspek materi, kontruksi
Djanuarsih (2014: 2),
dan bahasa. Sementara analisis
mengungkapkan “Tujuan utama
kuantitatif dilakukan berdasarkan data
analisis soal dalam sebuah tes yang
empirik yang diperoleh dari hasil
dibuat guru adalah untuk
jawaban peserta didik dari soal yang
mengidentifikasi kekurangan-
telah diujikan dan hasil jawaban
kekurangan dalam tes atau dalam
tersebut kemudian dianalisis dengan
pembelajaran”. Berdasarkan tujuan
pendekatan secara klasik, mulai dari
validitas kriteria, reliabilitas, tingkat didik dan data hasil pemerikasaaan
kesukaran, daya pembeda dan soal USBN pada mata pelajaran fisika
efektifitas pengecoh. kelas XII IPA di SMA Negeri
Kabupaten Enrekang tahun ajaran
3. Metode Penelitian 2016/2017.
Teknik analisis data yang
Jenis penelitian ini adalah penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan analisis secara kualitatif (teoretik) dan
kuantitatif yang bertujuan untuk kuantitatif (empirik). Adapun nalisis
menggambarkan subjek penelitian secara kualitatif dilakukan untuk
mengenai kualitas soal USBN di SMA mengetahui validasi isi soal dari aspek
Negeri Kabupaten Enrekang yang materi, kontruksi dan bahasa dengan
ditinjau mulai dari validitas isi, berdasarkan pertimbangan ahli/pakar
validitas butir, tingkat kesukaran, daya (expert judgemant). Untuk
pembeda efektifitas pengecoh, dan memudahkan pakar dalam menelaah
reliabilitas. soal, maka disiapkan bahan-bahan
penunjang seperti: (1) Standar
Sumber data dalam penelitian Kompetensi Lulusan (SKL), (2) Kisi-
ini adalah lembar jawaban peserta dan kisi soal, (3) Soal/instrumen tes, dan
data hasil pemerikasaaan soal USBN (4) Lembar validasi, sedangkan
mata pelajaran fisika di SMA Negeri analisis secara kuantitatif dilakukan
Kabupaten Enrekang tahun pelajaran dengan karakteristik butir soal
2016/2017. berdasarkan teori klasik. Analisis ini
Subjek dalam penelitian ini digunakan dengan program komputer
adalah seluruh data hasil jawaban Item And Tes Analysis (Iteman).
peserta didik kelas XII IPA di lima Selanjutnya digunakan teori tes klasik
SMA Negeri di Kabupaten Enrekang untuk menganalisis soal. Berdasarkan
tahun ajaran 2016/2017 yaitu SMA teori ini mencakup validitas kriteria,
Negeri 1 Enrekang, Negeri 5 reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
Enrekang, SMA Negeri 6 Enrekang, pembeda dan efektifitas pengecoh.
SMA Negeri 8 Enrekang, dan SMA Adapun cakupan teori tersebut.
Negeri 10 Enrekang. Pemilihan subjek
dalam penelitian ini dengan
menggunakan teknik purposif
sampling. Sehingga peneliti akan
menentukan ukuran sampel yaitu
sebanyak 440 respon peserta didik
yang tersebar pada kelima sekolah
tersebut.
Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah menggunakan
teknik dokumentasi, yaitu dengan
mengutip lembar jawaban peserta
4. Hasil dan Pembahasan b. Validitas Kriteria
Adapun hasil analisis validitas
a. Validitas Isi kriteria soal Ujian Sekolah Berstandar
Nasional pada mata pelajaran Fisika
. Hasil validasi isi oleh pakar Kelas XII IPA di SMA Negeri
ditunjukkan Tabel 4.1 berikut. Kabupaten Enrekang dipaparkan pada
Tabel 4.1 Hasil Validasi Isi oleh tebel berikut.
Pakar Tabel 4.2 Hasil Klasifikasi Validitasi
Hasil Validasi Isi Butir Soal Ujian Sekolah Berstandar
Pakar Koefisien Nasional
Tidak Validasi Isi Nomor
Valid Persentase
Valid Kriteria Butir
1, 2, 3, 4, Jumlah (%)
Soal
6, 7, 8, 9, 3, 4, 7, 8,
10, 11 12, 9, 10, 11,
13, 14, 15, 13, 16,
16, 17, 19, 17, 18,
5, 18,
20, 21, 22, 0,92 Valid 19, 22, 20 57,14
dan 26
23, 24, 25, 23, 24,
27, 28, 29, 25, 26,
30, 32, 32, 27, 28,
33, 34, dan 30
dan 35 1, 2, 5, 6,
12, 14,
Berdasarkan Tabel 4.1 tentang 15, 20,
hasil telaah soal Ujian Sekolah Tidak 21, 29, 15 42,86
Berstandar Nasional mata pelajaran Valid 31, 32,
Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri 33, 34,
Kabupaten Enrekang melalui proses dan 35
validasi isi menunjukkan bahwa dari
35 soal yang dinilai oleh kedua Berdasarkan Tabel 4.2 tentang
validator sepakat bahwa 32 berada hasil klasifikasi validitas kriteria soal
pada sel D (sangat relevan) sehingga Ujian Sekolah Berstandar Nasional
diperoleh hasil koefisien validasi isi mata pelajaran Fisika Kelas XII IPA
sebesar 0,92. Dengan ini berarti kedua SMA Negeri Kabupaten Enrekang dari
validator sepakat bahwa dari 92% dari 35 soal, diperoleh bahwa 20 (57,14%)
total jumlah soal telah relevan dengan berada pada kategori valid dan 15
SKL, KD, indikator dan tingkat (42,86%) berada pada kategori tidak
kognitif. Dengan mengambil koefisien valid. Hal ini menunjukkan bahwa,
validitas isi yaitu 0,75, dapat berdasarkan persentase validitas
disimpulkan bahwa 32 soal yang kriteria soal Ujian Sekolah Berstandar
digunakan. valid dari segi isi. Nasional mata pelajaran Fisika Kelas
XII IPA SMA Negeri Kabupaten
Enrekang, secara keseluruhan belum
dapat dikatakan valid, karena sebagian 11 (31,43%) soal berkategori mudah.
soal yang digunakan belum valid. Dari data tersebut diperoleh
perbandingan tingkat kesukaran soal
c. Tingkat Kesukaran pada kategori (sukar : sedang : mudah)
Hasil analisis tingkat kesukaran adalah (6% : 63% : 31%). Soal yang
Soal Ujian Sekolah Berstandar baik apabila memiliki sebaran tingkat
Nasional pada mata pelajaran Fisika kesukaran dengan perbandingan antara
Kelas XII IPA di SMA Negeri soal mudah : sedang : sukar yaitu 30%
Kabupaten Enrekang d dapat dilihat : 40% : 30% atau 30% : 50% :
pada tabel berikut. 20%.Dengan demikian, berdasarkan
Tabel 4.3 Hasil Klasifikasi Tingkat hasil persentase perbandingan sebaran
Kesukaran Soal Ujian Sekolah tingkat kesukaran soal Ujian Sekolah
Berstandar Nasional Berstandar Nasional Kelas XII IPA
Nomor SMA Negeri Kabupaten Enrekang
Persentase secara keseluruhan belum
Kriteria Butir Jumlah
(%) proporsional.
Soal
11 dan
Sukar 2 5,72% d. Daya Beda
13
1, 2, 3, . Hasil analisis butir soal
4, 5, 7, berdasarkan kategori indeks daya beda
8, 9, dapat dilihat pada tabel berikut.
10, 12, Tabel 4.4 Hasil Klasifikasi Daya Beda
13, 14, Soal Ujian Sekolah Berstandar
Sedang 16, 21, 22 62,85% Nasional
22, 23, Kriteria Nomor Persentase
24, 26, Butir Soal (%)
28, 32, 7, 13, 21,
Sangat
34 dan 24, 26, 17,14%
memuaskan
35 dan 28
6, 9, 1, 2, 3, 5,
15, 17, 8, 9, 10,
18, 20, 11, 14, 16,
Mudah 11 31,43% Memuaskan 48,57%
27, 29, 19, 22, 23,
30, 31, 27, 32, 34
dan 33 dan 35
4, 12, 15,
Berdasarkan Tabel 4.3 tentang Tidak 17, 18, 20,
28,57%
hasil klasifikasi tingkat kesukaran soal memuaskan 25, 29, 31,
Ujian Sekolah Berstandar Nasional dan 33
mata pelajaran Fisika Kelas XII IPA Sangat Tidak
6 dan 30 5,72%
SMA Negeri Kabupaten Enrekang, memuaskan
dari 35 soal diperoleh bahwa 2
(5,72%) soal berkategori sukar, 22
(62,85%) soal berkategori sedang, dan
Berdasarkan Tabel 4.4 tentang Tabel 4.5 Hasil Klasifikasi Efektifitas
hasil klasifikasi daya beda soal Ujian Pengecoh Ujian Sekolah Berstandar
Sekolah Berstandar Nasional mata Nasional
pelajaran Fisika Kelas XII IPA SMA Nomor
Negeri Kabupaten Enrekang dari 35 Persentase
Kriteria Butir Jumlah
soal, diperoleh bahwa 6 (17,14%) soal (%)
Soal
berkriteria sangat memuaskan, 17 5, 7, 8,
(48,57%) soal berkriteria memuaskan, 11, 12,
10 (28,57%) soal berkriteria tidak 13, 14,
memuaskan dan 2 (5,72%) soal 18, 19,
berkategori sangat tidak memuaskan. 20, 21,
Efektif 20 57,14%
22, 23,
Hal ini menunjukkan bahwa 24,25,
48,57% daya beda soal Ujian Sekolah 26, 27,
Berstandar Nasional mata pelajaran 28, 34
Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri dan 35
Kabupaten Enrekang memiliki daya 1, 2, 3,
beda memuaskan dan 17,14% sangat 4, 6, 9,
memuaskan, sehingga secara 10, 15,
keseluruhan soal Ujian Sekolah Tidak
16, 17, 15 42,86%
Berstandar Nasional mata pelajaran Efektif
18, 29,
Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri 30, 31,
Kabupaten Enrekang sudah dapat dan 33
membedakan peserta didik yang
berkemampuan tinggi dan Berdasarkan Tabel 4.5 tentang
berkemampuan rendah, yakni berada hasil klasifikasi efektifitas pengecoh
pada kriteria memuaskan. soal Ujian Sekolah Berstandar
e. Efektifitas Pengecoh Nasional mata pelajaran Fisika Kelas
Berikut ini pengelompokan XII IPA SMA Negeri Kabupaten
butir soal berdasarkan efektifitas Enrekang dari 35 soal, diperoleh
pengecoh dari soal Ujian Sekolah bahwa 20 (57,14%) berada pada
Berstandar Nasional pada Mata kategori efektif dan 15 (42,86%)
Pelajaran Fisika Kelas XII IPA SMA berada pada kategori tidak efektif. Hal
Negeri Kabupaten Enrekang. ini menunjukkan bahwa, berdasarkan
hasil persentase efektifitas pengecoh
soal Ujian Sekolah Berstandar
Nasional mata pelajaran Fisika Kelas
XII IPA SMA Negeri Kabupaten
Enrekang, secara keseluruhan belum
dapat dikatakan efektif, karena
sebagian besar soal yang digunakan
belum efektif.
f. Reliabilitas berdasarkan validitas isi pada
. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini dikaitkan dengan aspek
statistik untuk tes/skala yang diperoleh teoritik yang dibahas dalam penelitian
dengan menghitung koefisien alpha ini, maka dapat disimpulkan bahwa
pada program Iteman yang diperoleh secara umum soal Ujian Sekolah
melalui teknik KR-20 yang merupakan Berstandar Nasional mata pelajaran
indeks reliabilitas suatu soal. Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri
Berdasarkan hasil perhitungan Kabupaten Enrekang telah memenuhi
reliabilitas diperoleh koefisien aspek kualitas validitas isi.
reliabilitas soal Ujian Sekolah
Berstandar Nasional mata pelajaran 2. Kualitas Soal Ujian Sekolah
Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri Berstandar Nasional Mata
Kabupaten Enrekang sebesar 0,71 Pelajaran Fisika Berdasarkan
dimana nilai ini menunjukkan bahwa Validitas Kriteria
indeks reliabilitasnya telah reliabel.
Adapun pembahasan hasil Berdasarkan hasil penelitian
penelitian tersebut dikemukakan melalui analisis validasi kriteria
sebagai berikut: menunjukkan bahwa dari 35 soal,
1. Kualitas Soal Ujian Sekolah ditemukan terdapat (57,14%) soal
Berstandar Nasional Mata yang dinyatakan valid dan (42,86%)
Pelajaran Fisika Berdasarkan yang dinyatakan tidak valid. Dengan
Validitas Isi demikian, berdasarkan hasil persentase
Berdasarkan hasil penelitian validitas kriteria soal Ujian Sekolah
melalui proses validasi isi Berstandar Nasional mata pelajaran
menunjukkan bahwa dari 35 soal yang Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri
dinilai oleh kedua validator sepakat Kabupaten Enrekang, secara
bahwa 32 berada pada sel D (sangat keseluruhan belum dapat dikatakan
relevan) sehingga diperoleh hasil valid karena sebagian besar soal yang
koefisien validasi isi sebesar 0,92. digunakan belum valid. Hasil
Dengan ini berarti kedua validator penelitian ini diperkuat dengan adanya
sepakat bahwa dari 92% dari total teori validitas menurut Sudijono
jumlah soal telah relevan dengan SKL, (2009: 183) bahwa butir soal yang
KD, indikator dan tingkat kognitif. memiliki validitas yang tinggi
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 32 mencerminkan soal tersebut telah
soal yang digunakan valid dari segi isi. memiliki kehandalan dan tidak perlu
Hasil penelitian ini didukung diragukan ketepatannya dalam
dengan adanya teori yang mengukur kemampuan peserta didik.
dikemukakan Sukardi (2012; 329 Untuk butir soal yang memiliki
bahwa, “Validitas isi adalah derajat validitas yang rendah mencerminkan
dimana sebuah tes evaluasi mengukur soal tersebut tidak valid sehingga
cakupan subtansi yang diukur”. Hal ini perlu dilakukan tindakan terhadap soal
juga didukung oleh pernyataan tersebut.
Kusaeri dan Suprananto (2012: 79)
bahwa. Jika hasil telaah soal
3. Kualitas Soal Ujian Sekolah daya beda adalah untuk menjawab
Berstandar Nasional Mata pertanyaan penelitian keempat dalam
Pelajaran Fisika Berdasarkan penelitian ini dari 35 soal, Adapuan
Tingkat Kesukaran hasil penelitian analisis tingkat daya
beda menunjukkan bahwa 6 (17,14%)
Berdasarkan hasil penelitian soal berkriteria sangat memuaskan,
melalui analisis tingkat kesukaran ada 17 (48,57%) soal berkriteria
menunjukkan bahwa dari 35 soal memuaskan , terdapat 10 (28,57%)
diperoleh bahwa 2 (5,72%) soal soal berkriteria tidak memuaskan dan
berkategori sukar, 22 (62,85%) soal 2 (5,72%) soal sangat tidak
berkategori sedang, dan 11 (31,43%) memuaskan.
soal berkategori mudah. Dari data
tersebut diperoleh perbandingan soal Hal ini menunjukkan bahwa
kategori (mudah : sedang : sukar) 48,57% daya beda soal Ujian Sekolah
adalah (6% : 63% : 31%). Jika hasil Berstandar Nasional mata pelajaran
penelitian ini dikomunikasikan denga Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri
tinjauan teoretis yang dikemukakan Kabupaten Enrekang memiliki daya
dikemukakan oleh Sujana (2006), beda memuaskan dan 17,14% sangat
bahwa soal yang baik memiliki tingkat memuaskan, sehingga secara
kesukaran dengan perbandingan antara keseluruhan soal Ujian Sekolah
soal mudah : sedang : sukar yaitu Berstandar Nasional mata pelajaran
3:4:3, yaitu 30% soal kategori mudah, Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri
40% kategori sedang dan 30% Kabupaten Enrekang memiliki daya
kategori sukar atau 3:5:2, yaitu 30% beda yang memuaskan dan sudah
soal kategori mudah, 50% kategori dapat membedakan peserta didik yang
sedang dan 20% kategori sukar. berkemampuan tinggi dan
Dengan demikian, berdasarkan hasil berkemampuan rendah. Hal ini sesuai
persentase perbandingan sebaran dengan tinjauan teoretis yang
tingkat kesukaran soal Ujian Sekolah dikemukakan oleh Purwanto (2014:
Berstandar Nasional Kelas XII IPA 102), “Daya beda adalah kemampuan
SMA Negeri Kabupaten Enrekang butir soal untuk membedakan siswa
belum proporsional. yang mempunyai kemampuan tinggi
dan rendah” dan juga didukung oleh
pernyataan Kusaeri dan Suprananto
4. Kualitas Soal Ujian Sekolah (2012: 175) yang mengemukakan
Berstandar Nasional Mata bahwa, “daya pembeda soal adalah
Pelajaran Fisika Berdasarkan kemampuan suatu soal untuk dapat
Daya Beda membedakan antara peserta didik yang
telah menguasai materi yang
Pembahasan mengenai hasil ditanyakan dan peserta didik yang
analisis kualitas soal Ujian Sekolah belum menguasai materi yang
Berstandar Nasional mata pelajaran diujikan.
Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri
Kabupaten Enrekang berdasarkan
5. Kualitas Soal Ujian Sekolah peserta didik yang belum
Berstandar Nasional Mata mememahami materi yang diajarkan”.
Pelajaran Fisika Berdasarkan
Efektifitas Pengecoh 6. Kualitas Soal Ujian Sekolah
Berstandar Nasional Mata
Berdasarkan hasi penelitian ini Pelajaran Fisika Berdasarkan
diperoleh bahwa dari 35 soal terdapat Reliabilitas
57,14% soal berada pada kategori
efektif dan 42,86% soal berada pada Berdasarkan pada penelitan
kategori tidak efektif. Hasil penelitian hasil hasil analisis soal Ujian Sekolah
yang telah dilakukan Lian (2014: 233) Berstandar Nasional mata pelajaran
mengungkapakan bahwa, beberapa Fisika ditinjau dari reliabilitas
faktor yang mempengaruhi efektif diperoleh informasi bahwa koefisien
tidaknya suatu pengecoh yaitu jika reliabilitas soal sebesar 0,71 dimana
soal terlalu mudah, pokok soal nilai ini menunjukkan bahwa indeks
memberi petunjuk pada kunci jawaban reliabilitasnya reliabel. Hasil
dan peserta didik sudah mengetahui penelitian ini didukung dengan adanya
materi yang akan ditanyakan terlalu teori dari Sudijono (2009: 209) bahwa
mudah. Dengan demikian, apabila  KR20 > 0,70 maka soal yang
berdasarkan hasil persentase
efektifitas pengecoh soal Ujian diujikan memiliki reliabilitas yang
Sekolah Berstandar Nasional mata tinggi, tetapi apabila  KR20 <0,70
pelajaran Fisika Kelas XII IPA SMA maka soal yang diujikan memiliki
Negeri Kabupaten Enrekang, secara reliabilitas yang rendah atau tidak
keseluruhan belum dapat dikatakan reliabel. Berdasarkan hasil analisis
efektif, karena sebagian besar soal data diperoleh bahwa kualitas soal
yang digunakan belum efektif.. Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Jika hasil penelitian ini mata pelajaran Fisika Kelas XII IPA
dikaitkan dengan tinjauan teoritis SMA Negeri Kabupaten Enrekang
sebagaimana yang dikemukakan oleh dinyatakan reliabel
Kusaeri dan Suprananto (2012: 177),
bahwa “Butir soal yang baik, Kesimpulan dan Saran
pengecohnya akan dipilih secara
merata oleh peserta didik yang Berdarkan hasil dan
menjawab salah. Sebaliknya butir soal pembahasan yang telah dikemukakan
yang kurang baik, pengecohnya akan dalam pelaksanaan penelitian ini,
dipilih secara tidak merata. Pengecoh maka dapat diuraikan beberapa
dianggap baik apabila jumlah peserta kesimpulan dan saran sebagai berikut:
didik yang memilih pengecoh itu sama a. kesimpulan
atau mendekati jumlah ideal. 1. Ditinjau dari aspek validasi isi,
pengecoh) dapat dikatakan berfungsi maka soal Ujian Sekolah
apabila pengecoh paling tidak dipilih Berstandar Nasional mata pelajaran
oleh 5% peserta tes dan pengecoh Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri
lebih banyak dipilih oleh kelompok
Kabupaten Enrekang telah valid Sehubungan dengan hasil
secara isi. penelitian dan kesimpulan yang telah
2. Ditinjau dari aspek validitas diperoleh dalam penelitian ini, maka
kriteria, maka soal Ujian Sekolah disarankan hal-hal sebagai berikut:
Berstandar Nasional mata pelajaran 1. Kepada Tim penyusun soal Ujian
Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri Sekolah Berstandar Nasional mata
Kabupaten Enrekang secara pelajaran Fisika Kelas XII IPA
keseluruhan belum dapat dikatakan SMA Negeri Kabupaten
valid karena sebagian besar soal Enrekang, agar dalam
yang digunakan tidak valid. mengembangkan soal sebelumnya
3. Ditinjau dari aspek tingkat diujicobakan terlebih dahulu
kesukaran, maka soal Ujian untuk mengetahui kualitas soal
Sekolah Berstandar Nasional mata secara empirik.
pelajaran Fisika Kelas XII IPA 2. Kepada tim penyusun soal,
SMA Negeri Kabupaten Enrekang disarankan untuk melakukan
memiliki sebaran perbandingan analisis soal baik secara teoritik
tingkat kesukaran yang belum maupun secara empirik pada
proporsional. proses pengembangan soal pada
4. Ditinjau dari aspek daya beda, tahun-tahun berikutnnya, agar
maka soal Ujian Sekolah soal yang dihasilkan lebih
Berstandar Nasional mata pelajaran berkualitas lagi.
Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri 3. Kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten Enrekang secara Kabupaten Enrekang agar dapat
keseluruhan memiliki daya beda membuat kebijakan pelatihan di
butir yang memuaskan. MGMP terkait analisis soal
5. Ditinjau dari aspek efektifitas berdasarkan teori klasik.
pengecoh, maka soal Ujian Sekolah
Berstandar Nasional mata pelajaran
Fisika Kelas XII IPA SMA Negeri DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Enrekang secara
keseluruhan belum dapat dikatakan Aminah, Siti. 2013. Penyusunan
efektif karena sebagian besar soal Instrumen Tes Tengah
yang digunakan pengecohnya Semester Genap Fisika Untuk
belum efektif. Kelas X SMA . Jurnal
6. Ditinjau dari aspek reliabel, maka Pendidikan Fisika, 1(1) : 27-
soal Ujian Sekolah Berstandar 36.
Nasional mata pelajaran Fisika
Kelas XII IPA SMA Negeri Azwar, Saifuddin. 2008. Pengukuran
Kabupaten Enrekang secara dalam Bidang Pendidikan.
keseluruhan telah reliabel. Jakarta : PT. Grasindo.

b. Saran Boopathiraj, C. 2013. Analysis of Test


Items on Difficulty Level and
Discrimination Index in the
Test For Research in
Education. International Peraturan Menteri Pendidikan dan
Journal of Social Science & Kebudayaan Nomor 3 Tahun
Interdisciplinary Research. 2 2017 tentang Penilaian Hasil
(2) : 189-195. Belajar oleh Pemerintah dan
Penilaian Hasil Belajar oleh
Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Satuan Pendidikan. Jakarta:
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Kementrian Pendidikan
Nasional.
Ertunc, Ayse. 2017. Item Analysis of a
Multiple-Choice Exam. Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil
Advances In Language And Belajar. Yogyakarta: Pustaka
Literary Studies. 8 (6). 141-148 Balajar.P
Ruslan. 2009. Validitas Isi. Makassar:
Faridah, Alawiyah, 2017. Majalah Pa’Biritta LPMP
Permasalahan Pelaksanaan Sulawesi Selatan.
Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah Berstandar Nasioanal Saane, N. van. 2003. Reliability and
Tahun 2017. Info Singkat: Validity of Instruments
Pusat Penelitian Badan Measuring Job Satisfaction A
Keahlian DPR RI. Systematic Review.
Occupational Medicine. 53 (3)
Kusaeri & Suprananto. 2002. : 194-199.
Pengukuran dan Penilaian
Pendidikan. Yogyakarta : Sabri, Shafizan. 2016. Item Analysis
Graha Ilmu. Of Student Comprehensive
Test For Research In Teaching
Mansyur, Rasyid dan Suratno. 2015. Beginner String Ensemble
Asesmen Pembelajaran di Using Model Based Teaching
Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Among Music Students In
Belajar. Public Universities.
International Journal of
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Education and Research .
Penyusunan Instrumen Tes 1(12) : 1-14
Nontes. Yogyakarta : Mitra Sudijono, Anas. 2009. Pengantar
Cendikia. Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Mardapi, Djemari. 2012. Pengukuran,
Penilaian, dan Evaluasi Sujana. 2006. Penilaian Hasil Belajar
Pendidikan. Yogyakarta: Proses Belajar Mengajar.
Mitra Cendikia. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Naga, Dali S. 1992. Teori Sekor.
Jakarta: Gunadarma.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan
(Prinsip dan Oprasionalnya).
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Surapranata, Sumama. 2004. Paduan


Penulisan Tes Tertulis.
Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.

Sylvanus, Edhereveno. 2016. Item


Analysis Of Test Of Number
Operations. Asian Journal of
Educational Research. 3(1) :
18-25

Thoha, Chabib. 2003. Teknik Evaluasi


Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Yusuf, Muri. 2009. Asesmen dan


Evaluasi Pendidikan. Jakarta :
Prenadamedia.

Widayati, Ani. 2013. Analisis Butir


Soal Tes Kendali Mutu Kelas
XII SMA Mata Pelajaran
Ekonomi Akuntansi di Kota
Yogyakarta Tahun 2012.
Jurnal Pendidikan Akutansi
Indonesia, 10(2) : 1-26.

Anda mungkin juga menyukai