Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

“BAGAIMANA CARA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN


SISWA KELAS III SD DALAM MENULIS/MEMBUAT KARANGAN SEDERHANA
MELALUI GAMBAR SERI DENGAN MENGOPTIMALKAN SUMBER DAN ALAT
PERAGA YANG RELEVAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA”

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas

OLEH:

NOVIZA METIARIDA
NIM. 856807829

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN AJARAN 2022.2

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan


limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan
penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan judul “Bagaimana cara meningkatkan pemahaman
dan keterampilan siswa Kelas III SD dalam menulis/membuat karangan sederhana melalui
gambar seri dengan mengoptimalkan sumber dan alat peraga yang relevan pada pelajaran
Bahasa Indonesia”

Laporan penelitian tindakan kelas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir
mata kuliah penelitian tindakan kelas(PTK) Universitas Terbuka yang telah diikuti .

Dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala ketulusan
hati menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu Mili Asia, S.Pd.,M.Pd. selaku tutor Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Universitas Terbuka
2. Bapak Amad Mustar, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN 79 LEBONG
3. Guru-Guru SDN 79 LEBONG dan teman sejawat yang memberikan motivasi, ide-
ide,gagasan, dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan ilmu yang dimiliki, sehingga mungkin


terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini. untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.

Lebong, November 2022

NOVIZA METIARIDA

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................. 2
B.RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2
C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................. 2
D. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................. 2
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 3
BAB III. PELAKSANAAN ............................................................................. 9
PENELITIAN

A. SUBJEK PENELITIAN ............................................................................. 9


B. DESKRIPSI PER SIKLUS ............................................................................. 9
BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN .............................................................................
PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PER SIKLUS .............................................................................


B.PEMBAHASAN DARI .............................................................................
SETIAP SIKLUS
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................
A. KESIMPULAN .............................................................................
B. SARAN .............................................................................
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang
Kurikulum 2006 mengatakan bahwa guru tetap menempati kedudukan yang sentral. Hal itu
sejalan dengan pendapat Hamalik (1990) yang menyatakan bahwa siswa hanya mungkin
belajar dengan baik jika guru telah mempersiapkan lingkungan positif bagi siswa untuk
belajar.
Profesionalisme guru sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Menurut Hamalik
(1990), profil kemampuan dasar guru mencakupi: (1) kemampuan menguasai bahan, (2)
kemampuan mengelola program belajar mengajar, (3) kemampuan mengelola kelas, (4)
kemampuan menggunakan media dan sumber, (5) kemampuan menguasai landasan
pendidikan, (6) kemampuan menilai prestasi belajar siswa, (7) kemampuan mengelola
interaksi belajar mengajar, dan sebagainya.
Bagi guru kelas yang juga mengajar Bahasa Indonesia, kemampuan di atas belumlah cukup.
Guru dituntut pula memiliki keterampilan berbahasa sebab guru sering dijadikan contoh dalam
pemakaian bahasa bagi para siswanya. Dalamhubungan ini, Lado (1979) mengemukakan
bahwa guru bahasa dituntut memiliki kemahiran berbahasa, pengetahuanbahasa, pengalaman
budaya, dan pemahaman tentang teknik pengajaran bahasa.
Keberhasilan sorang guru dalam mengajar akan terlihat dari tercapainya target kurikulum
yang telah ditentukan. Tercapainya target kurikulum bisa dilihat dari evaluasi yang diberikan
kepada siswa. Apabila evaluasi bisa diselesaikan siswa dengan baik, berarti target kurikulum
tercapai. Dengan kata lain guru dikatakan berhasil bila pembelajaran yang diberikan bisa
dikuasai anak. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dapat dilihat dari
keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan atau memberi tanggapan. Keberhasilan siswa
juga dilihat melalui nilai yang diperoleh. Ternyata pada ulangan harian yang dilaksanakan
oleh guru khususnya tentang kompetensi dasar “Menulis karangan sederhana berdasarkan
gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan
penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik”, memperlihatkan nilai-nilai yang diperoleh
siswa rendah. Dari 20 siswa yang mendapat nilai 70% ke atas hanya 4 siswa, sedangkan 16
siswa masih 60% ke bawah.

B. Rumusan Masalah
Sebagai guru kelas III mempunyai masalah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Permasalahannya pada waktu saya mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai
penulisan karangan sederhana melalui gambar seri adalah “Bagaimana cara meningkatkan
pemahaman dan keterampilan siswa dalam menulis/membuat karangan sederhana melalui
gambar seri dengan mengoptimalkan sumber dan alat peraga yang relevan?”
C. Tujuan Penelitian
Disamping untuk memperbaiki pembelajaran di kelas, pelaksanaan perbaikan pembelajaranini
bertujuan:
1. Untuk mengetahui hambatan atau kendala dalam menyajikan materi pelajaran karangan
sederhana.
2. Mendapatkan suatu cara atau metode yang dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran tentang menulis karangansederhana.
3. Untuk menerapkan pengetahuan yang bersifat teoritis yaitu Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan perbaikan proses pembelajaran di
kelas guna memperbaiki mutu guru.

D. Manfaat Penelitian
Guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan
perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan sendiri
oleh guru karena mempunyai beberapa manfaat, antara lain: membantu guru memperbaiki
pembelajaran, membantu guru berkembang secara professional, meningkatkan rasa percaya
diri, dan memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan tentang keterampilan
menulis. Disamping manfaat yang dirasakan oleh guru, penelitian ini juga bermanfaat bagi
siswa, yaitu: membantu siswa menyalurkan gagasan/idenya, meningkatkan kemampuan siswa
tentang keterampilan menulis, meningkatkan aktivitas siswa dalam menulis karangan, dan
sebagainya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Heinich, dkk.(1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari
bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti
“perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).
Schramm (1977) menjelaskan bahwa media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Media juga merupakan sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya
(Briggs, 1977). Selain itu media merupakan saran komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
Dari beberapa pengertian media di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran pada
hakikatnya merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (messages) yang
disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksudagar
pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.

2. Fungsi Media Pembelajaran


Dalam kaitannya dengan peranan media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa fungsimedia
pembelajaran sebagai berikut:
a. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
b. Sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan
komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
c. Selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.
d. Untuk mempercepat proses belajar.
e. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
f. Dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

3. Manfaat Media Pembelajaran


Selain fungsi-fungsi tersebut di atas, media pembelajaran ini juga memilikinilai dan manfaat
sebagai berikut:
a. Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak.
b. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat kedalam lingkungan
belajar.
c. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.
d. memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.
e. Memungkinkan siswa berinteraksisecara langsung dengan lingkungannya.
f. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-
masing siswa.
g. Membangkitkan motivasi belajar siswa.
h. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupundisimpan
menurut
kebutuhan.
i. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruhsiswa.
j. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.

4. Jenis-jenis Media
Pembelajaran.Media visual
Media visual dibagi menjadi 2, yaitu:
• Media visual yang diproyeksikan (projected visual)
Pada dasarnya media visual ini menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau
tulisan tampak pada layer (screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam,
misalnya gambar diam (still pictures) dan media proyeksi gerak, misalnya gambar bergerak
(motion pictures). Jenis alat proyeksi yang saat ini bisa digunakan untuk kegiatan
pembelajaran diantaranya adalah OHP, slide projector, LCD, dan filmstrips.

• Media visual tidak diproyeksikan (non projected


visual)Jenismedia visual tidak diproyeksikan, terdiri atas:
a. Gambar fotografik
Fotografik ini termasuk ke dalam gambar diam/mati, misalnya gambar tentang manusia,
binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan pembelajaran
yang akan disampaikan kepada siswa.
b. Grafis (graphic)
Merupakan media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus
untuk mengkomunikasikan pesan pembelajaran. Jenis media grafis yang sering digunakan
dalam kegiatan pembelajaran adalah grafik, bagan, diagram, poster, kartun/karikatur, dan
komik.
c. Media tiga dimensi
Media tiga dimensi dalam hal ini terdiri atas media realia dan model. Media realia merupakan
alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara
langsung kepada para siswa (direct experiences). Media model merupakan tiruan dari
beberapa objek nyata. Model terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat, model
penampang, model susun, model kerja, mock-up dan diorama. Masing-masing jenis model
tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dengan
objek sesungguhnya.
d. Media audio
Media audio adalah media yamg mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk
mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset suara, CD audio,dan
program radio.
Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih
keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilanmendengarkan.
e. Media audiovisual
Sesuai dengan namanya, media merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut
media pandang dengar. Apabila menggunakan media ini akan semakin lengkap dan optimal
penyajian bahan ajar kepada para siswa, selain itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat
juga menggantikan peran dan tugas guru. Contohnya program video/televise pendidikan,
video/televise instruksional, program slide suara, dan program CD interaktif.

5. Penggunaan Media Pembelajaran


Penggunaan media pembelajaran perlu memperhatikan tujuan yang ingin dicapai, sifat dari
bahan ajar, karakteristik sasaran belajar (siswa), dan kondisi tempat/ruangan. Yang menjadi
pertimbangan antara lain: kesederhanaan, menarik perhatian, adanya penonjolan/penekanan
(misalnya dengan warna), direncanakan dengan baik, serta memungkinkan siswa lebih aktif
belajar.
Dalam melaksanakan tindakan perbaikan, penulis menggunakan media visual yang tidak
diproyeksikan.

B. METODEMENGAJAR
1. Pengertian Metode Mengajar
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan
pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk
kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode atau cara mengajara yang
efektif. Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara
siswa dengan siswa maupun interaksi antara siswa dengan guru sehingga proses
pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar terutama
berkaitan dengan perkembangan kemampuan siswa, diantaranya sebagai berikut:
1. Harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahusiswa lebihjauh
terhadap materi pelajaran.
2. Harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yangkreatif
dalam aspek seni.
3. Harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.
4. Harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaransesuatu.
5. Harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri)
terhadap sesuatu topic permasalahan.
6. Harus memungkinkan siswa untuk mampu menyimak.
7. Harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri.
8. Harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama.
9. Harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.
2. Fungsi Metode Mengajar
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran memiliki fungsi- fungsisebagai berikut:
1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran ataumembentuk kompetensi
siswa.
2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan gurudalam kegiatan
pembelajaran.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Faktor-faktor Metode Mengajar
Penentuan atau memilih metode mengajar dalam pembelajaran harus mempertimbangkan
beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran. Faktor- faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa.
2. Karakteristik bahan pelajaran/materi pelajaran.
3. Waktu yang digunakan.
4. Faktor siswa
5. Fasilitas, media, dan sumber belajar.
4. Jenis-jenis Metode Mengajar
Metode ceramah
Merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari
guru. Bentuk penyampaiannya sangat sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi,
ilustrasi, dan menyimpulkan. Ceramah yang baikadalah ceramah bervariasi artinya ceramah
yang dilengkapi dengan penggunaan alat dan media serta adanya tambahan dialog interaktif
atau diskusi sehiingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan.
1.1. Karakteristik metode ceramah
• Bersifat memberi informasi.
• Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal.
• Lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara. Perlu adanya dukungan kondisi
yang efektif dari guru.

1.2. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran ceramah


Guru menguasai teknik-teknik ceramah yang dapat membangkitkanminat, dan motivasi
siswa.
• Guru mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pembelajaran. Guru
menguasai materi pelajaran.
• Guru menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik.
• Guru menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas.
• Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yangdijelaskan guru.
Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yangakan
dipelajari.
• Siswa memiliki emosional yang mendukung untuk memperhatikan dan memiliki
motivasi mengikuti pelajaran.
1.3 Keunggulan metode ceramah
• Dianggap ekonomis waktu dan biaya.
• Target jumlah siswa akan lebih banyak.
• Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan.
• Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan
merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa
yang bersangkutan.
1.4 Kelemahan metode ceramah

• Kelemahan metode ceramah


• Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat dengan
baik. Kemungkinan menimbulkan verbalisme.
• Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasisecara
total. Peran guru lebih banyak sebagi sumber pelajaran.
• Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan.
2. Metode Diskusi
• Merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya
• melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan
pendapat atau keputusan secara bersama. Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan
dalam kelompok kecil, kelompok sedang, dan kelompok besar ataupun diskusi
kelas. Kegiatan diskusi dipimpin oleh seorang ketua atau moderator untuk
mengatur pembicaraan cara mencapai target.
2.1 Karakteristik metode diskusi
• Bahan pelajaran dikemukakan dalam topic permasalahan..
• Adanya pembentukan kelompok.
• Kelancaran kegiatan diskusi ditentukan oleh moderator.
• Guru berperan sebagai pembimbing, fasilitator atau motivator supayainteraksi dan
aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif.
2.2. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran diskusi
• Guru mampu merumuskan permasalahan sesuai pembelajaran diskusi.
• Guru mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan
• mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan.
• Guru mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan
• permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa.
• Guru mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi.
• Guru menguasai permasalahan yang didiskusikan.
• Siswa memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam diskusi.
• Siswa mampu melaksanakan diskusi.
• Siswa mampu menerapkan belajar secara bersama.
• Siswa mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide.
• Siswa mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain.
2.3. Keunggulan metode diskusi
• - Bertukar pikiran.
• - Menghayati permasalahan.
• - Merangsang siswa untuk berpendapat.
• - Mengembangkan rasa tanggung jawab.
• - Membina kemampuan berbicara.
• - Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain.
• - Memberikan kesempatan belajar.

2.4. Kelemahan metode diskusi


• Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak.
• Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka diskusitidak akan
efektif.
• Materi pelajaran dapat menjadi luas dan yang aktif hanya siswa tertentu. Dalam
pembuatan laporan ini, penulis menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab,
penugasan dan presentasi.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian


Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 06 Lebong Kec. Uram Jaya,
kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Subyek dari peneltian ini adalah siswa kelas III
semester 2. Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tanggal 24 oktober 2022 mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus pertama. Tanggal 14
november 2022 mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus kedua.

B. Prosedur Penelitian
TINDAKAN PERBAIKAN SIKLUS I
Perencanaan
1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran.
2. Menyiapkan materi pelajaran.
3. Menyiapkan media pembelajaran.
4. Menyiapkan instrument penelitian

(lembar kerja siswa).Pelaksanaan


1. Memotivasi dalam belajar dengan menunjukkan sebuah gambar sei yang belum
urut.
2. Memberikan beberapa pertanyaan tentang gambar seri yang belum urut.
3. Siswa secara kelompok mendiskusikan tentang mengurutkan gambar seri
kemudian membuatkalimat untuk setiap gambar serta menyebutkan nama-nama
tokohnya.
4. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok.
5. Membahas lembar kerja.
6. Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru.
7. Guru memberi soal.
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data hasil belajar siswa, peneliti mengambil dengan menggunakan
tes/hasil evaluasipada akhir pertemuan pembelajaran.

Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer, refleksi
dilakukan dalambeberapa hal:
1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
2. Cara guru memotivasi siswa.
3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran.
4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.
5. Cara penggunaan alat peraga/media pembelajaran.
6. Penggunaan waktu secara efisien.
7. Pemantapan penguasaan materi.
8. Pelaksanaan evaluasi.

TINDAKAN PERBAIKAN SIKLUS II


Perencanaan
- Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran.
- Menyiapkan materi pelajaran.
- Menyiapkan media pembelajaran.
- Menyiapkan instrument penelitian (lembar kerja siswa).
Pelaksanaan
- Memotivasi dalam belajar dengan mengadakan tanya jawab tentanggambar seri
yang belum urut dengan pertanyaan yang sesuai.
- Siswa secara kelompok mendiskusikan tentang membuat ceritaberdasarkan
gambar.
- Perwakilan dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya.
- Membahas materi kelompok.
- Siswa mengerjakan tugas membuat karangan sederhana berdasarkan
pikirannya sendiri secara
individu.
- Siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas.
- Siswa mengerjakan lembar kerja.
- Membahas lembar kerja.i
- Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru.
- Guru memberi soal-soal pekerjaan rumah.
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data keaktifan siswa, peneliti mengambil
denganmenggunakan tes/hasil evaluasi pada akhir pertemuan pembelajaran
Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer,refleksi
dilakukan dalam beberapa hal:
1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
2. Cara guru memotivasi siswa.
3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran.
4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.
5. Cara penggunaan alat peraga/media pembelajaran.
6. Penggunaan waktu secara efisien.
7. Pemantapan penguasaan materi.
8. Pelaksanaan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai