Id - 3-06-I'tikaf-Fikih Ibadah Bergambar
Id - 3-06-I'tikaf-Fikih Ibadah Bergambar
iki
hIbadahBer
gambar
Bel
ajarHukum I
sl
am denganMudah,Menar
ikEf
ekt
ifDanS
ingkat
Ber
s iS
uc ha
lat Pua
sa Za
kat Ha
ji
D
.Abdul
l
ahBahmmam
T
erj
emah
S
upr
iadi
Yos
upBoni
Edi
t
Ar
tawi
j
aya
AbuAbdur
rahma
n
I’tikaf
https://www.al-feqh.com/id
Bab Puasa
6 I’tikaf
https://www.al-feqh.com/id
Daftar Bahasan
Pengertian I’tikaf
I’tikaf Menurut Bahasa Anjuran Melakukan I’tikaf
Menetapi sesuatu dan tinggal di situ Hukum I’tikaf
Syarat-Syarat I’tikaf
Waktu I’tikaf
I’tikaf Menurut Istilah I’tikaf di Sepuluh Malam Terakhir Bulan
Syar’i Ramadhan
Berdiam diri di masjid dengan niat Hikmah di Balik Anjuran I’tikaf
mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Hal-Hal yang Dibolehkan Bagi Orang yang
wa Ta’ala. I’tikaf
Hal-Hal yang Membatalkan I’tikaf
Anjuran Melakukan
I’tikaf
I’tikaf merupakan salah satu ibadah yang sangat Syarat-Syarat Sahnya
dianjurkan dan sebuah ketaatan yang sangat I’tikaf
mulia. Dari Aisyah Radhiyallahu Anha ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam senantiasa 1-Niat
beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan
Ramadhan sampai Allah mewafatkannya .”(1) Seorang yang hendak beri’tikaf berniat
untuk berdiam diri di masjid dengan tujuan
Kita dan umat-umat sebelum kita telah mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah.
diperintahkan oleh Allah untuk melaksanakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
ibadah i’tikaf. Allah Subhanahu wa Ta’ala “Sesungguhnya balasan setiap amal itu tergantung
berfirman, “Dan Kami telah perintahkan kepada pada niatnya.”(3)
Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku
untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang 2-Hendaknya masjid
ruku’dan yang sujud.” (Al-Baqarah: 125). tempat beri’tikaf adalah
Hukum I’tikaf Masjid Jami’ atau Masjid
I’tikaf merupakan ibadah sunnah yang dapat
Agung
dilaksanakan kapan saja. Akan tetapi lebih Makan tidak sah beri’tikaf di tempat selain masjid,
dianjurkan lagi pada sepuluh hari terakhir di bulan berdasarkan firman Allah subhanahu wata’ala:
Ramadhan sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah “dan janganlah kamu campuri mereka (istri-
Shallallahu Alaihi wa Sallam.(2) istrimu), sedang kamu beri’tikaf dalam masjid”[Al-
Baqarah: 187], dan berdasarkan cara yang dicontohkan
(1) HR. Bukhari
(2) Zadul Ma’ad (3) Muttafaq ‘Alaih
I’tikaf
Masjid Jami’
Bab Puasa
• Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan merupakan waktu paling afdhal untuk beri’tikaf. Diriwayatkan
dari Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam senantiasa
beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkannya.”(1)
• Barang siapa yang berniat melaksanakan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan maka ia
diharuskan melaksanakan shalat fajar pada malam 21 di masjid tempat ia beri’tikaf. Dari Aisyah
Radhiyallahu Anha, ia berkata, “Rasulullah senantiasa i’tikaf pada bulan Ramadhan, setelah beliau
melaksanakan shalat fajar, ia masuk ke biliknya tempat ia melaksanakan i’tikafnya .”(2)
• I’tikaf berakhir pada saat matahari telah terbenam di hari terakhir bulan Ramadhan, namun dianjurkan
untuk meninggalkan tempat i’tikaf di pagi Hari Raya Idul Fithr. Sebagaimana diriwayatkan dari para
salafush shalih.
(1) HR. Bukhari
(2) HR. Bukhari
Sepuluh
terakhir bulan
Ramadhan
I’tikaf
https://www.al-feqh.com/id
Bab Puasa