Makalah K3
Makalah K3
oleh:
1. Irvan Ardiansyah (14)
2. Johan Eka Purwadi (15)
3. M. Akbar Yuriska (21)
4. Yulianto Wakyu S (32)
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja.......................................... 3
B. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja................................................ 4
C. Usaha-Usaha dalam Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 5
D. Penyebab Terjadinya Kecelakaan dan Gangguan Kesehatan Pegawai..... 5
E. Pendekatan Sistem pada Manajemen Keselamatan Kerja......................... 6
F. Hubungan Karyawan dan Perusahaan....................................................... 7
G. Contoh Macam-macam alat perlindungan diri (K3).................................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 15
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (KKK) akan menciptakan terwujudnya
pemeliharaan karyawan yang baik. KKK ini harus ditanamkan pada diri masing-
masing individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar
mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk
perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menderita,
absensi meningkat, produksi menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Ini
semua akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan yang
bersangkutan, karena mungkin karyawan terpaksa berhenti bekerja sebab cacat
dan perusahaan kehilangan karyawannya.
Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja,
karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang baik jasmani
maupun rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja
terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin,
pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga
terjamin. Apabila para pekerja dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan
didukung oleh sarana dan prasarana yang terjamin keselamatannya maka
produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah kesehatan adalah suatu
masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di
luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik
kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, antara lain: keturunan,
lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.
Hal inilah yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri
karyawan, bahkan perlu diberikan hukuman bagi karyawan yang tidak memakai
alat-alat pengamanan (seperti masker, sarung tangan, tutup mulut dan hidung) saat
bekerja. KKK ini merupakan tindakan control preventif yang mendorong
terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.
1
B. Rumusan Masalah
Penulisan makalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja,
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan
kesehatan kerja (K3). Berdasarkan hal tersebut, dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja?
2. Apa tujuan keselamatan dan kesehatan kerja?
3. Apa usaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja?
4. Apa penyebab terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pegawai?
5. Apa pendekatan sistem pada manajemen keselamatan kerja?
6. Apa hubungan karyawan dan perusahaan?
7. Apa yang menjadi dasar pemberlakuan kesehatan dan keselamatan Kerja (K3)
di Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. pengertian keselamatan dan kesehatan kerja
2. tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
3. usaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja
4. penyebab terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pegawai
5. pendekatan sistem pada manajemen keselamatan kerja
6. hubungan karyawan dan perusahaan
7. yang menjadi dasar pemberlakuan kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) di
Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk
pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera
yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum
fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
5. Menurut Ridley John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000),
mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja
tersebut.
6. Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan
Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis
tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan.
4
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
5
4. Pemakaian Peralatan Kerja
a. Pengaman peralatan kerja yang sudah using atau rusak.
b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik.
5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai
a. Kerusakan alat indera, stamina pegawai yang tidak stabil.
b. Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara
berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah,
sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat dan kurang pengetahuan
dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas karja yang membawa
risiko bahaya.
6
Pendekatan sistem yang esensi adalah menetapkan sistem komunikasi secara
teratur dan tindak lanjut pada setiap kecelakaan pegawai. Kemudian mengadakan
penelitian terhadap penyebab terjadinya kecelakaan.
4. Menjadikan Keselamatan Kerja sebagai Bagian dari Tujuan Kerja
Membuat kartu penilaian keselamatan kerja. Setiap kesalahan yang dilakukan
pegawai dicatat oleh pengawas dan dipertanggungjawabkan sebagai bahan
pertimbangan dalam memberikan penilaian prestasi kerja, kondite pegawai yang
bersangkutan.
5. Melatih Pegawai-Pegawai dan Pengawasan dalam Manajemen Keselamatan
Kerja
Melatih pegawai-pegawai untuk dapat menggunakan peralatan kerja dengan baik.
Pegawai-pegawai juga dilatih untuk dapat menggunakan alat pengaman jika
terjadi kecelakaan ditempat kerja.
7
akan menimbulkan rasa senang, sebaliknya lingkungan kerja yang kotor, penuh
debu dan bau yang tidak enak sudah tentu mempengaruhi konsentrasi para
karyawan didalam melaksanakan pekerjaannya.
3. Penerangan.
Penerangan yang cukup tetapi tidak menyilaukan dan tidak terbatas hanya pada
penerangan listrik, tetapi juga termasuk penerangan matahari. Penerangan yang
berlebihan akan menimbulkan rasa kegelisahan, sebaliknya penerangan yang
kurang maka menyebabkan karyawan akan mengantuk dan kesalahan dalam
melakukan pekerjaan.
4. Pertukaran udara.
Pertukaran udara yang baik yang akan menyehatkan badan dan diperlukan jika
dalam ruangan tersebut penuh dengan karyawan. Pertukaran udara yang cukup ini
akan menyebabkan kesegaran fisik para karyawan, sebaliknya pertukaran udara
yang kurang dan pengap mudah menimbulkan kelelahan para karyawan.
5. Musik.
Musik yang mengalun merdu akan menimbulkan suasana gembira. Oleh karena
itu, para manager harus memperhatikan betul musik yang akan diperdengarkan
olaeh para karyawan atau perusahaan membarikan kebebasan kepada karyawan
dalam memilih musik yang disukai karyawan.
6. Jaminan terhadap keamanan menimbulkan ketenangan.
Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan ketenangan akan mendorong
kinerja karyawan.
7. Kebisingan mengganggu konsentrasi.
Kebisingan merupakan gangguan terhadap seseorang karena mengganggu
konsentrasi karyawan dalam bekerja dan terganggunya konsentrasi tersebut dapat
menimbulkan kesalahan atau kerusakan yang berakhir dengan kerugian.
Disamping kebisingan dapat mengganggu konsentrasi bekerja seseorang, juga
dapat mengurangi kesehatan seseorang. Oleh karena itu bagaimanapun juga
kebisingan haruslah diusahakan supaya berkurang.
8. Dasar Pemberlakuan
Pemerintah memberikan jaminan kepada karyawan dengan menyusun
Undang-undang Tentang Kecelakaan Tahun 1947 Nomor 33, yang dinyatakan
8
berlaku pada tanggal 6 januari 1951, kemudian disusul dengan Peraturan
Pemerintah Tentang Pernyataan berlakunya peraturan kecelakaan tahun 1947 (PP
No. 2 Tahun 1948), yang merupakan bukti tentang disadarinya arti penting
keselamatan kerja di dalam perusahaan. Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 1992, menyatakan bahwa sudah sewajarnya apabila tenaga kerja
juga berperan aktif dan ikut bertanggung jawab atas pelaksanaan program
pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan demi terwujudnya perlindungan
tenaga kerja dan keluarganya dengan baik. Jadi, bukan hanya perusahaan saja
yang bertanggung jawab dalam masalah ini, tetapi para karyawan juga harus ikut
berperan aktif dalam hal ini agar dapat tercapai kesejahteraan bersama.
Berdasarkan Undang-Undang no.1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1, syarat keselamatan
kerja yang juga menjadi tujuan pemerintah membuat aturan K3 adalah :
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
- Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
- Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
- Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
- Memberi pertolongan pada kecelakaan.
- Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
- Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
radiasi, suara dan getaran.
- Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik
maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
- Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
- Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
- Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
- Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
- Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
- Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang.
9
- Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
- Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
- Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
- Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahayakecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
1. Sepatu
10
2. Masker (penutup hidung)
3. Helm
4. Sarung tangan
11
5. Kaca mata
6. Baju bengkel
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja
tersebut
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat
kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan
13
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
gizi pegawai.
5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
B. Saran
Pemerintah/Perusahaan wajib memberikan fasilitas untuk menunjang k3 tenaga
kerja, dan tenaga kerja wajib mematuhi kewajibanya agar tak terjadi sesuatu hal
yang tidak di inginkan
14
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. Edisi Revisi. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT Bumi Aksara
15