Tugas 2 Bioprose Evita Wahyu
Tugas 2 Bioprose Evita Wahyu
TEKNOLOGI BIOPROSES
DISUSUN OLEH:
NAMA : EVITA WAHYU
NIM : 227022004
2. Tujuan utama dari imobilisasi enzim dalam dunia industri adalah untuk meningkatkan
stabilitas dan aktivitas enzim, sehingga secara otomatis meningkatkan kinerja teknis
proses industri, meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi. Selain itu imobilisasi
enzim pada aplikasi industri juga memiliki banyak kelebihan diantaranya sebagai berikut:
a. Enzim yang tidak bergerak biasanya lebih stabil dibandingkan dengan enzim yang
bergerak.
b. Reaksi dapat dikontrol dengan cepat dengan menghilangkan enzim dari larutan reaksi
Dapat digunakan berulang kali atau berulang-ulang dalam suatu proses pengolahan
c. Enzim dapat dipisahkan dari produk dengan mudah sehingga kontaminasi dapat
dihindari
d. Keuntungan lainnya adalah penggunaan enzim yang diimobilisasi memungkinkan
pengembangan sistem reaksi multi- enzim
3. Adsorpsi merupakan metode imobilisasi enzim yang sangat sering digunakan dan
termasuk metode yang cukup sederhana pada suatu padatang pendukung. Metode ini
memungkinkan enzim teradsorpsi dalam bahan pendukung dengan membentuk ikatan
irreversible. Ikatan yang terlibat merupakan ikatan hidrogen, gaya van der waals, interaksi
ionik, hidrofobik dan terkadang melibatkan pengikatan afinitas. Ikatan tersebut mudah
dipengaruhi oleh lingkungan seperti suhu, kekuatan ionik dan pH sehingga menyebabkan
ikatan tidak stabil dan dapat menyebabkan kebocoran serta berakibat pada rendahnya
reproduktifitas. Padatan pendukung yang dapat digunakan dalam imobilisasi enzim harus
memilik area permukaan yang luas, dapat ditembus, tidak dapat larut, memiliki stabilitas
kimia, stabilitas termal, kekakuan yang tinggi, mempunyai bentuk dan ukuran pori yang
cocok, tahan terhadap serangan mikrobial serta dapat diregenerasi. Metode adsorpsi
merupakan metode yang membuat enzim melekat pada bagian luar atau bagian permukaan
dari sutau bahan inert dengan persiapan yang sederhana dan pada kondisi ringan. Metode
adsorpsi memiliki kelemahan yaitu interaksi antara enzim dan matriks yang digunakan
sangan lemah, karena bukan merupakan reaksi kimia. Sebuah enzim tidak dapat bergerak
karena ikatan dengan ikatan energi rendah permukaan baik eksternal atau internal carrier
atau support.
5. Enzim dapat meningkatkan laju reaksi tanpa mengubah keseimbangan antara reaktan dan
produk. Laju reaksi dipercepat lebih dari satu juta kali lipat; jadi, reaksi yang
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan tanpa adanya rangsangan dapat
terjadi dalam waktu sepersekian detik dengan adanya enzim yang sesuai. Enzim juga
meningkatkan laju reaksi kimia tanpa mengubah atau dikonsumsi secara permanen karena
interaksi. Enzim yang dicairkan tidak dapat dengan mudah dipisahkan dari reaksi dan
hilang setelah penggunaan pertama yang berarti perlu biaya tambahan, tetapi jika bentuk
enzim diubah dari bentuk cair ke bentuk padat lainnya, enzim dapat digunakan berkali-
kalidan hal ini dapat menghemat biaya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
teknologi imobilisasi. Sulit untuk memisahkan enzim (dalam bentuk cair) dari produk,
sedangkan bentuk enzim yang terimobilisasi akan memberdayakan penggunaan kembali
karena dapat dipisahkan dengan mudah dari produk; oleh karena itu, biaya enzim dan
produk akan berkurang secara signifikan.
Imobilisasi merupakan salah satu dari metode yang digunakan pada proses industri
dan bioteknologi dengan menggunakan enzim agar lebih mudah. Istilah imobilisasi dapat
didefinisikan sebagai enzim yang secara fisik terlokalisasi atau terkurung dalam suatu
wilayah ruang tertentu dengan retensi aktivitas katalitik, yang dapat digunakan kembali
secara berulang-ulang dan terus menerus. Teknologi imobilisasi adalah teknik umum yang
digunakan terutama untuk mengurangi kehilangan enzim selama proses dengan
menggunakan kembali enzim berkali-kali yang berarti keuntungan ekonomi. Dalam
teknologi ini, enzim dihubungkan di dalam atau pada matriks polimer dalam bentuk
manik-manik, film atau membran, sedemikian rupa sehingga enzim tidak dapat hilang ke
dalam larutan reaksi. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan bahan pendukung berdasarkan aplikasi akhir enzim terimobilisasi, dan
kemudian metode imobilisasi yang akan digunakan. Berikut hal-hal yang dapat
dipertimbangkan saat memilih metode terbaik yang digunakan.
Pemilihan metode imobilisasi enzim sangat penting karena pemilihan metode
imobilisasi enzim tergantung pada bagaimana metode tersebut mempengaruhi aktivitas
katalis enzim. Pemilihan metode imobilisasi enzim juga tergantung pada sifat dari enzim,
ukuran partikel, luas permukaan, rasio molar kelompok hidrofobik dan komposisi
kimianya.
6. Nanopartikel merupakan partikel koloid yang berukuran 10 sampai 100 nm. Komponen
aktif (zat aktif) dalam nanopartikel secara fisik dapat berada pada beberapa keadaan
seperti terlarut dalam matriks polimer, ternkapsulasi atau dapat teradsorbsi (menempel)
pada permukaan dari pembentuk koloid. Nanopartikel juga merupakan salah satu hasil dari
teknologi nano baru yang berkembang pesat dan menjadi tren saat ini. Teknologi
nanopartikel banyak digunakan dalam bidang industri (nanokomposit, nanotubes), farmasi
(pembuatan obat), dan pangan (pembuatan nanovitamin A). Material utama penyusun
nanomaterial dapat berasal dari material karbon, anorganik, organik, dan komposit.
Penggunaan teknologi nanopartikel dalam industri lingkungan seperti pengolahan air
limbah salah satunya adalah untuk imobilisasi enzim. Proses imobilisasi lipase pada
struktur nano memungkinkan optimasi pengolahan air limbah dengan cara meningkatkan
recyclability, stabilitas, kontrol reaksi, dan penggantian enzim dari medium reaksi.
7. Karena enzim memiliki sensitifitas yang sangat tinggi dan dapat mempengaruhi aktivitas
kinerjanya. Imobilisasi enzim merupakan teknologi yang digunakan dimana enzim
dipasangkan kedalam bahan pendukung sehingga menciptakan sistem imobilisasi yang
heterogen, metode ini menempatkan enzim dalam wilayah ruang tertentu sehingga terbatas
secara fisik dan dapat digunakan secara berkelanjutan. Apabila metode yang digunakan
tidak sesuai syarat dan sifat dari enzim tersebut maka dapat menentukan kinerja metode
imobilisasi yang digunakan, dan dalam pemilihan metode imobilisasi enzim juga
tergantung bagaimana metode tersebut mempengaruhi aktivitas katalis enzim.
11. Imobilisasi enzim dapat diartikan melokalisir enzim, sehingga enzim dapat digunakan
secara berkelanjutan. Keuntungan dari imobilisasi enzim adalah enzim dapat dipisahkan di
akhir reaksi, tanpa mengkontaminasi hasil reaksi, sehingga enzim dapat digunakan
kembali untuk reaksi selanjutnya.
Kemampuan dan keberhasilan untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar
dipengaruhi oleh kondisi pada saat proses berlangsung, sebab tidak semua enzim dapat
diimobilisasi dengan semua bahan pendukung. Adanya gugus aktif yang spesifik pada
bahan mendukung dapat membantu terjadinta interaksi antara bahan oendukung dengan
enzim. Apabila tidak terdapat gugus aktif spesifik maka dapat ditambahkan agen
perantara.
Salah satu metode imobilisasi enzim yang paling sederhana dan dapat menghasilkan
produk reaksi dalam jumlah besar adalah dengan cara adsorpsi pada suatu padatan
pendukung. Padatan pendukung yang dapat digunakan dalam imobilisasi enzim harus area
permukaan yang luas, dapat ditembus, tidak dapat larut, memiliki stabilitas kimia,
stabilitas termal, kekakuan yang tinggi, mempunyai bentuk dan ukuran pori yang cocok,
tahan terhadap serangan mikrobial dan dapat diregenerasi. Zeolit alam merupakan mineral
yang terdiri dari kristal aluminosilikat terhidrasi yang mengandung kation alkali atau alkali
tanah. Kation ini dapat digantikan oleh kation atau molekul lain tanpa merusak
struktur zeolit. Molekul lain yang menggantikan ini dapat bergerak bebas, sehingga
memungkinkan zeolit untuk digunakan sebagai padatan pendukung dalam imobilisasi
enzim