Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP

TINGGI BATANG KACANG HIJAU


LAPORAN PENELITIAN

Mata Pelajaran: Biologi


Guru Pengampu: Liah, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh
Kelompok 6
Nama Anggota Kelompok:
1. Cintani Rivasa
2. Debby Nurfebriani
3. Lusiana Hamidah
4. Meisya Wulandari
5. Moch. Rapid Islami F.
6. Sion Rafa Nicholas S.

SMA NEGERI 1 GUNUNGPUTRI


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“LAPORAN PENELITIAN PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP
TINGGI BATANG KACANG HIJAU” tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana pengaruh tumbuh batang suatu tanaman jika di tempatkan di tempat
gelap dan tempat terang. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Liah, S.pd,
M.pd. selaku guru biologi kelas 12 yang telah memberikan tugas ini sehingga
kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang perubahan tinggi batang
suatu tanaman jika di tempatkan di tempat yang berbeda (tempat gelap dan tempat
terang). Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu untuk mengerjakan penelitian ini, sehingga kita semua bisa
menyelesaikan laporan penelitian ini.
Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun, kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan penelitian ini.

Bogor, 14 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I............................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 4
BAB II.............................................................................................................................. 5
LANDASAN TEORI.................................................................................................... 5
A. Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................................................... 5
B. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan....5
BAB III............................................................................................................................ 7
METODOLOGI PENELITIAN................................................................................ 7
A. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................................ 7
B. Metode Penelitian.................................................................................................... 7
C. Variabel Penelitian................................................................................................... 8
D. Hipotesis Penelitian................................................................................................. 8
BAB IV............................................................................................................................ 9
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................... 9
A. Hasil Penelitian........................................................................................................ 9
B. Pembahasan........................................................................................................... 10
BAB V............................................................................................................................ 11
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................. 11
A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13
LAMPIRAN..................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat bermanfaat untuk proses fotosintesis. Fotosintesis adalah
proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang
dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan. Jika pada saat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
kekurangan cahaya matahari, tumbuhan tersebut akan menimbulkan gejala
etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah.
Sehingga, ujung batang akan melekuk dan daunnya berukuran kecil, tipis dan
berwarna pucat (tidak berwarna hijau). Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya
cahaya sehingga tidak dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk menunjang
sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang akan
tumbuh lebih lambat dengan kondisi batang cenderung lebih pendek, daun
berkembang lebih lebar, berwarna lebih hijau, tampak lebih segar dan batang
kecambah lebih kokoh. Sehubungan dengan adanya pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau yang dipengaruhi oleh cahaya, maka dari itu pada
penelitian ini kami akan membahas mengenai perlakuan yang akan
ditimbulkan dari pemberian intensitas cahaya yang berbeda

B. Rumusan Masalah
Bagaimana kecepatan pertumbuhan batang kacang hijau pada tempat yang
berbeda intensitas cahayanya?.

C. Tujuan Penelitian
Membandingkan pertumbuhan batang kacang hijau di dua tempat yang berbeda
(tempat terang dan tempat gelap).
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan
kuantitatif (dapat untuk diukur dan dinyatakan dalam besaran). Sedangkan
perkembangan merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan
fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif
(hanya dapat di lihat tapi tidak dapat diukur) dan reversible (bisa untuk kembali
ke semula). Contoh untuk pertumbuhan yaitu seperti tumbuhnya daun yang
semulanya berukuran kecil menjadi besar, lalu untuk perkembangan
berkembangnya bunga di sebuah tanaman. Selanjutnya terdapat perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat
diukur) yang meliputi panjang, berat, dan tinggi, terjadi penambahan jumlah
sel, terjadi penambahan volume sel, terjadi pemanjangan sel. Lalu untuk
perkembangan bersifat kualitatif (tidak dapat diukur), mulai berfungsinya alat-
alat reproduksi, terjadi perubahan bentuk (morfologis), terjadi proses
pembentukan jaringan, terjadi peningkatan fungsi kerja organ tubuh atau
jaringan tubuh (diferensiasi).

B. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan
1. Faktor Internal
A. Hormon
Hormon tumbuhan yang mempengaruhi proses pertumbuhan antara
lain, auksin, giberelin, sitokinin, kalin (rizokalin, kaulokalin, filokalin,
antokalin), gas etilen, asam absisat, dan froligen.
B. Gen

Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti


berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen
‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.

2. Faktor Eksternal
A. Air
Air, yang berfungsi untuk proses fotosintesis, mengaktifkan reaksi-
reaksi enzim, membantu proses perkecambahan, menjaga
(mempertahankan) kelembapan, untuk transpirasi, sehingga merangsang
pembelahan sel, dan menghilangkan asam absitat.
B. Suhu
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang
baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau
kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang
lambat atau berhenti.
C. Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat memengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembap menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel
yang lebih cepat.
D. Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan
cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman
itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari
dapat menghambat proses pertumbuhan.
E. Unsur Hara
Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh unsur hara, misalnya nitrogen,
fosfor, kalium, sulfur, kalsium, magnesium, besi, boron, mangan, tembaga,
seng, klorin, dan nikel.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Praktikum dilaksanakan selama 7 hari yang dimulai pada hari Senin, 31
Juli 2023 sampai Senin, 7 Agustus 2023 bertempat di kelas XII MIPA 1
SMAN 1 GUNUNG PUTRI.

B. Metode Penelitian
1. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. 2 buah gelas plastik
2. Penggaris
3. Label
4. Benang
5. Alat tulis
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu:
1. 5 buah biji kacang hijau
2. Air
3. Kapas

2. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang di lakukan pada praktikum ini adalah :

1. Rendam benih kacang hijau selama 1 hari.

2. Masukkan kapas ke dalam gelas plastik secara bertahap.

3. Masukkan air sedikit demi sedikit ke dalam gelas plastik yang sudah

diisi kapas.
4. Letakkan benih kacang hijau sebanyak 5 butir yang telah direndam ke

dalam gelas plastik yang telah terisi kapas basah.

5. Lalu, letakkan 1 gelas plastik di tempat yang terkena sinar

matahari(tempat terang), dan 1 gelas plastik lagi di tempat yang tidak

terkena cahaya matahari secara langsung (tempat gelap).

6. Amati 1 hari sekali, jika tanaman kacang hijau pada tempat terang

kering. Beri air secukupnya.

7. Jika sudah mencapai 7 hari, tanaman kacang hijau siap untuk diukur

tinggi batang dan daunnya.

C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas:
Intensitas cahaya matahari pada tempat yang berbeda.
2. Variabel Terikat:
Panjang batang kecambah, warna daun, keadaan batang kecambah.
3. Variabel Kontrol:
Ukuran gelas plastik, volume air, media tanam, jumlah biji kacang hijau
dan kualitas biji kacang hijau.

D. Hipotesis Penelitian
H0: Tidak ada pengaruh antara cahaya matahari dengan pertumbuhan tinggi
tanaman kacang hijau.
H1: Ada pengaruh antara cahaya matahari dengan pertumbuhan tinggi
tanaman kacang hijau.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
- Tabel
Kekuatan Pertambahan tinggi batang (cm) Rata-Rata
Cahaya
1 2 3 4 5 6
No
1. Tempat Gelap 39,5 35 16 - - - 30 cm

2. Tempat Terang 19 16 14 13 12,5 9 14 cm

- Diagram

Tempat Gelap
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Batang 1 Batang 2 Batang 3

Tinggi Batang
Tempat Terang
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Batang 1 Batang 2 Batang 3 Batang 4 Batang 5 Batang 6

Tinggi Batang

B. Pembahasan
Dari hasil tabel di atas pertumbuhan kacang hijau yang menunjukan bahwa
kacang hijau di tempat gelap dan terang mengalami pertumbuhan. Pada tabel
terlihat jika tanaman kacang hijau di tempat gelap pada hari ke-7 mengalami
pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan tempat terang. Hal tersebut
terjadi karena adanya peranan hormon auksin. Pada proses pertumbuhan
tanaman kacang hijau, hormon auksin sangat berperan penting untuk
merangsang sel-sel kecambah bertambah panjang. Sedangkan, hormon auksin
tidak bekerja maksimal di bawah sinar matahari langsung (tempat terang). Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan tanaman yang mengalami proses
pertumbuhan yang sangat cepat pada tempat yang gelap dari pada tanaman
yang mendapatkan cahaya matahari (tempat terang). Tanaman yang diletakkan
di tempat gelap akan mengalami etiolasi, yaitu tanaman berwarna pucat karena
kekurangan klorofil, batang kurus dan tidak kokoh. Sedangkan, di tempat
terang batangnya kokoh tetapi tumbuh lebih lambat karena aktivitas hormon
auksin terhambat oleh cahaya matahari.
Hasil dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau :
1. Tempat Gelap:
1. Akar tumbuh mengarah ke bawah dan kacang mengarah ke atas.
2. Batangnya bewarna putih dengan bentuk tidak beraturan (tidak tegak lurus)
dan berukuran tipis.
3. Daun tumbuh dengan warna kuning.
2. Tempat Terang:
1. Terdapat 6 kacang hijau yang sudah terlihat tumbuh kecambah. Akar
tumbuh mengarah ke bawah dan kacang hijau mengarah ke atas.
2. Batangnya bewarna hijau dan terdapat bulu-bulu halus disekitar batang.
3. Daunnya lebih besar dan berwarna hijau tua.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pertumbuhan pada tanaman merupakan proses kenaikan massa dan volume
yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal) seperti bertambahnya
tinggi, panjang dan lebar pada bagian - bagian tumbuhan. Pada tanaman
kacang hijau mengalami tiga tahap pertumbuhan yaitu perkecambahan,
pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan tanaman sangat
dipengaruhi oleh cahaya matahari yang ditangkap tanaman tersebut. Pada
tanaman yang tidak terkena sinar matahari (tempat gelap), tanaman tumbuh
lebih cepat dan batangnya lebih panjang tetapi warnanya pucat mengandung
sedikit klorofil. Sedangkan pada tanaman yang terkena sinar matahari (tempat
terang), tumbuh lebih lambat dan batangnya lebih pendek tetapi memiliki
banyak klorofil. Hal ini dikarenakan aktivitas dari hormon auksin (hormon
pertumbuhan) yang tidak aktif apabila terdapat cahaya.

B. Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat
lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan
yang berada di tempat terang dan berada di tempat gelap. Dan juga peralatan
yang lebih modern, seperti menggunakan auksanometer agar hasil lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

http://sw-indonesia-ku.blogspot.com/2013/11/pertumbuhan-dan-perkembangan-
tanaman.html (diakses pada 14 Agustus 2023)
http://lookhenni.blogspot.com/2011/01/pertumbuhan-dan-perkembangan-
tanaman.html (diakses pada 14 Agustus 2023)
LAMPIRAN

A. PENANAMAN BIJI

B. KONDISI TANAMAN
1. PERLAKUAN I (Tanaman tempat gelap)

Batang 1: tinggi batang 39,5 cm, kondisi batang panjang, berwarna putih
dan tidak kokoh, daunnya berwarna kuning.
Batang 2: tinggi batang 35 cm, kondisi batang panjang, berwarna putih
dan tidak kokoh, daunnya berwarna kuning.
Batang 3: tinggi batang 16 cm, kondisi batang pendek, berwarna putih dan
tidak kokoh, daunnya berwarna kuning.
2. PERLAKUAN II (Tanaman tempat terang)

Batang 1: tinggi batang 19 cm, kondisi batang panjang, berwarna hijau muda dan
terdapat bulu-bulu halus di sekitar batang, serta daunnya lebih lebar dan berwarna
hijau tua.
Batang 2: tinggi batang 16 cm, kondisi batang panjang, berwarna hijau muda dan
terdapat bulu-bulu halus di sekitar batang, serta daunnya lebih lebar dan berwarna
hijau tua.
Batang 3: tinggi batang 14 cm, kondisi batang panjang, berwarna hijau muda dan
terdapat bulu-bulu halus di sekitar batang, serta daunnya lebih lebar dan berwarna
hijau tua.
Batang 4: tinggi batang 13 cm, kondisi batang panjang, berwarna hijau muda dan
terdapat bulu-bulu halus di sekitar batang, serta daunnya lebih lebar dan berwarna
hijau tua.
Batang 5: tinggi batang 12,5 cm, kondisi batang panjang, berwarna hijau muda
dan terdapat bulu-bulu halus di sekitar batang, serta daunnya lebih lebar dan
berwarna hijau tua.
Batang 6: tinggi batang 9 cm, kondisi batang pendek, berwarna hijau muda dan
terdapat bulu-bulu halus di sekitar batang, serta daunnya lebih lebar dan berwarna
hijau tua.
C. ANGGOTA KELOMPOK

Nama Kelompok (Kelompok 6):


1. Cintani Rivasa
2. Debby Nurfebriani
3. Lusiana Hamidah
4. Meisya Wulandari
5. Mochammad Rapid Islami F.
6. Sion Rafa Nicholas S.

Anda mungkin juga menyukai