Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKHIR BAHASA INDONESIA (IPB 106)

PENGARUH IKLAN TERHADAP PERILAKU INDIVIDU

Disusun oleh:
Hafid Kurniawan / I34110081
Mgs. Herman Juliansyah / I34110082
Amanda Yunita / I34110091
Sandy Adi Putra / I34110092
Pingkan Citra Amalia / I34110096

Nabiela Rizki Alifa / I34110099

Dosen Pembimbing:
Henny Krishnawati

DIREKTORAT TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
KATA PENGANTAR

Makalah dengan judul Pengaruh Iklan terhadap Perilaku Individu ini merupakan tugas
akhir mata kuliah Bahasa Indonesia yang diharapkan dapat memenuhi indikator tujuan
penulisannya yakni mengidentifikasi pengaruh iklan televisi terhadap perilaku individu dan
menganalisis implikasinya pada individu akibat iklan tersebut. Tulisan ini memuat bahasan yang
bersifat nonempiris karena dibuat tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu namun tetap
mengacu pada penelitian-penelitian yang pernah dilakukan dan menggunakan sumber-sumber
yang dapat memperkuat bahasan yang dimuat dalam makalah ini, baik dalam bentuk buku,
artikel, maupun hasil pencarian di internet. Jika ingin mencari data pendukung atau teori
mengenai pengaruh iklan di media televisi, tulisan ini dapat dijadikan referensi lewat sumber-
sumber yang dirujuk di dalamnya.
Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan ridho-Nya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Ucapan terimakasih penyusun
sampaikan kepada dosen mata kuliah dan responsi Bahasa Indonesia yang telah memberi tugas
yakni menyusun makalah akhir di semester dua. Tanpa adanya bantuan, kerjasama, dan
dukungan, makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat dijadikan referensi bagi para mahasiswa dalam
proses menulis yang lainnya. Amin.

Bogor, Februari 2012

Tim penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI...................................................................................................................................... 3i
Pendahuluan ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Pembahasan ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Keunggulan Iklan Televisi ............................................................... Error! Bookmark not defined.
Dampak Positif dan Negatif ............................................................. Error! Bookmark not defined.
Peranan Iklan pada Pola Konsumsi Individu .................................... Error! Bookmark not defined.
Penutupan ........................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Saran ............................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi tidak bisa dilepaskan dari seluruh kegiatan manusia setiap harinya.
Komunikasi itu sendiri dapat kita artikan sebagai proses penyampaian pesan atau
informasi kepada orang lain dan menggunakan berbagai sarana untuk mempengaruhi
penerima pesan (receiver). Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang melalui media massa (media cetak dan
elektronik). Strategi komunikasi adalah siasat, cara, dan jembatan yang dipakai kreator
iklan dalam mengkomunikasikan suatu pesan agar berbeda dari kompetitornya. Akan
tetapi, responden mempunyai persepsi tersendiri terhadap iklan yang mereka lihat di
media tersebut.
Televisi merupakan salah satu media elektronik yang sifatnya dapat dinikmati
oleh massa atau khalayak ramai. Tayangannya yang beragam dan menarik membuat
televisi menjadi salah satu konsumsi yang sudah tidak aneh di masyarakat. Salah satu
tayangan televisi yang sangat menarik karena sifatnya yang persuasif dan propagandistis
adalah iklan. Iklan merupakan sarana promosi yang paling efektif, karena keefektifannya
ini, iklan memiliki peran yang besar dalam proses pengambilan keputusan konsumen,
gaya hidup, dan perilaku seorang individu. Sebagaimana kita ketahui, dengan adanya
iklan, para konsumen biasanya merasa tak lagi ragu untuk membeli suatu barang
meskipun harus merogoh kocek hingga dengan jumlah yang besar. Pada dasarnya di
dalam penayangan iklan, diselipkan paham dan pesan yang bersifat kapitalis dan
konsumeris, hal ini yang membuat para konsumen semakin menjadi individu yang
konsumtif. Penyajian iklan televisi yang informatif dan persuasif serta dikemas dengan
menarik, spektakuler, dan dramatis mengenai beragam cerita dibalik begitu banyaknya
kebutuhan hidup, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan teratas, telah mengantar
keinginan kita untuk memiliki dari produk yang ditawarkan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan diidentifikasi dalam makalah ini ialah pengaruh apa saja yang
ditimbulkan dari tayangan iklan di televisi dan implikasi yang terjadi pada perilaku
individu.

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini ialah mengidentifikasi pengaruh iklan televisi
terhadap perilaku individu sekaligus menganalisis implikasinya. Makalah ini diharapkan
dapat memberi informasi kepada pembaca mengenai apa saja pengaruh positif dan
negatif dari tayangan iklan dan dampak langsung maupun tak langsung yang mungkin
terjadi pada individu yang menyaksikannya.
Bab II
PEMBAHASAN
Saat ini dunia berkembang semakin pesat, mulai dari kebudayaan yang bersifat
konvensional dan alamiah menuju ke modernisasi. Yang paling dirasakan yaitu kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bentuk yang menonjol dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah perkembangan media komunikasi dan informasi terutama televisi yang
berpengaruh besar terhadap perkembangan peradaban manusia. Segi positif dan negatif
dari adanya televisi yaitu sebagai media rekreasi. Selain itu, dengan memiliki televisi,
kita dapat mencapai keseimbangan hidup dari segi sosial dan etika. Melalui program
acara televisi, diharapkan informasi yang disampaikan dapat berjalan dengan baik.
Tetapi, karena besarnya peran yang timbul dari keberadaan televisi, akhirnya timbullah
pengaruh buruk. Hal tersebut bisa berasal dari sinar, gerak, suara, efek jenis, kuantitas,
kualitas dari program yang disiarkan. Semuanya itu berpengaruh pada psikologis,
kehidupan sosial, dan kesehatan jasmani seseorang. Sementara itu, efek negatif dari
televisi adalah iklan yang terlihat lebih mementingkan sisi komersial tanpa memikirkan
sisi edukasi. Pada hakikatnya, iklan pada televisi disampaikan sebagai media promosi dan
pelayanan sebagai wujud hasil kemajuan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi.
Faktanya, banyak terjadi penyalahgunaan dunia periklanan. Iklan dibuat secara
berlebihan, tidak jujur dan menyesatkan. Hal tersebut jauh dari hakekat periklanan.
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani yang artinya “menggiring orang pada
gagasan” (Durianto, 2003). Menurut Institut Periklanan Inggris, periklanan merupakan
pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang
paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-
murahnya. Periklanan merupakan komunikasi komersil dan non-personal tentang sebuah
organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui
media bersifat masal seperti televisi, radio, koran, majalah, reklame luar ruang, atau
kendaraan umum (Johnson, 2004). Iklan yang efektif adalah iklan yang dibuat
sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh
masyarakat dan mengandung informasi yang benar, sehingga mekanisme pasar berhasil
bekerja untuk menjadikan peran suatu iklan dapat tertanam secara mendalam dalam
benak konsumen dan konsumen mencermatinya dengan sudut pandang yang benar
(Durianto, 2003).

Keunggulan Iklan Televisi


Menurut Jefkins (1994) iklan melalui media televisi memiliki keunggulan-
keunggulan yakni:

 Kesan Realistik

Iklan yang ditampilkan pada media televisi memiliki sifat yang visual dan
merupakan kombinasi warna-warna, suara, dan gerakan, maka iklan televisi nampak
begitu hidup dan nyata.
 Masyarakat Lebih Tanggap

Iklan televisi yang disiarkan dirumah-rumah dalam suasana yang serba santai atau
rekreatif, maka masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian. Perhatian pada
televisi akan lebih semakin besar, jika materinya dibuat dengan standar teknis yang
tinggi dan atau menggunakan tokoh-tokoh ternama sebagai pemerannya.

 Repetisi/Pengulangan

Iklan televisi bisa ditayangkan beberapa kali dalam sehari sampai dipandang
cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat menyaksikannya, dan
dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan bangkit.

 Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang
mengefektifkan penjangkauan masyarakat.

 Ideal bagi para pedagang eceran


Iklan televisi dapat menjangkau kalangan pedagang eceran sebaik ia menjangkau
konsumen. Selain itu para pedagang eceran juga suka menonton televisi seperti juga
orang lain, hal itu disebabkan iklan-iklan televisi memang sangat membantu usaha
mereka, bahkan seolah-olah iklan itu ditujukan semata-mata kepada mereka.

Dampak Positif dan Negatif


Menurut Andika (2011), terdapat dampak positif dan negatif yang dihasilkan oleh iklan
di televisi, yaitu:
a). Dampak Positif
adanya sarana edukasi pendidikan, seperti contoh salah satu iklan pasta gigi
informasi tentang produk baru yang mungkin sedang kita butuhkan
iklan adalah media promosi yang sangat efektif.

b). Dampak Negatif


iklan – iklan yang tidak memperhatikan norma – norma berpakaian dan terkesan
vulgar serta berbau pornografi hal ini sangat tidak baik untuk di tanyangkan
iklan hanya menyamapikan kelebihan dari produk dan begitu jarang menyampaikan
kelemahan produk sehingga konsumen terkadang kecewa
iklan adalah media promosi yang sangat efektif namun biayanya sangatlah mahal,
sehingga tidak memungkinkan usaha kecil untuk membuat promosi dalam bentuk
iklan.
Peranan Iklan pada Pola Konsumsi Individu
Tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap khalayak,
dalam hal ini tentunya sikap-sikap konsumen. Tujuan periklanan komersial adalah
membujuk konsumen untuk membeli produk A, bukannya produk B (Jefkins, 1994).
Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen.
Sikap diartikan sebagai evaluasi dari seseorang. Berdasarkan pandangan kognitif dari
psikologi sosial, sikap memiliki tiga unsur, yaitu; kognitif, afektif, dan konatif
(Sumarwan, 2002).
Efek dari iklan tersebut dapat berupa manfaat atau keburukan. Setiap orang
mendapatkan efek yang berbeda-beda dari menonton tayangan iklan. Manfaat dari iklan
adalah dapat memberikan informasi mengenai sebuah barang atau jasa. Selain itu,
konsumen dapat terhibur dengan keberadaan iklan. Tidaklah jarang, sebuah iklan
dikemas secara lucu dan menarik dengan menggunakan sosok yang diidolakan agar
menarik peminat mengkonsumsi suatu barang atau jasa yang diiklankan tersebut.
Penyampaian iklan yang ditunjang oleh pemilihan media yang tepat akan menentukan
berhasil tidaknya pesan yang disampaikan pada iklan tersebut (Perdana, 2010). Efek yang
kurang baik dalam iklan yaitu iklan yang memunculkan perilaku hedonic yaitu perilaku
seseorang dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang mementingkan gengsi terhadap
produknya dibandingkan dengan kegunaannya (Sumarwan, 2002). Baginya, gengsi dari
sebuah produk lebih penting untuk ditunjukkan kepada khalayak. Akibat dari menonton
iklan, masyarakat perkotaan menjadi lebih konsumtif akan suatu barang atau jasa.
Mereka akan terus memburu barang yang menarik. Kebiasaan tersebut merupakan
perilaku konsumen yang perlu dihindarkan.
Perilaku yang mempelajari tentang perilaku masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya adalah perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah perilaku untuk
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, serta menghabiskan kegunaan suatu
barang dan jasa yang diharapkan mampu memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman dan
Kanuk 1994 dalam Sumarwan 2002). Perilaku setiap orang dalam memenuhi
kebutuhannya tentunya berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan setiap
orang dalam memenuhi kebutuhannya berbeda. Orang yang memiliki kehidupan berlebih
memiliki kesempatan untuk mengkonsumsi lebih banyak barang ataupun jasa. Sementara
orang yang memiliki kehidupan yang sederhana tentunya lebih terbatas dalam melakukan
kegiatan konsumsi, baik itu mengkonsumsi barang maupun jasa.
Perilaku konsumen tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan iklan.
Iklan merupakan sebuah rangsangan bagi para konsumen untuk dapat mengkonsumsi
serta mendapatkan barang ataupun jasa yang menjadi kebutuhan konsumen tersebut.
Iklan diterima sebagai sebuah informasi. Informasi tersebut yang dapat memengaruhi kita
dalam berperilaku. Konsumen akan semakin tahu barang atau saja apa yang diperlukan.
Sehingga mereka menggunakan kemampuannya dengan baik untuk memenuhi
kebutuhannya. Iklan dapat pula menjadikan setiap orang memiliki tingkat konsumsi yang
berlebihan. Orang yang seperti itu dikatakan sebagai ‘korban iklan’. Mereka menjadi
tertarik akan suatu produk yang diiklankan tersebut. Sehingga mereka akan mendapatkan
barang ataupun jasa tersebut walaupun barang ataupun jasa tersebut tidak memiliki
kegunaan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam pengambilan keputusan sebelum melakukan konsumsi, seorang konsumen
pasti dipengaruhi oleh banyak hal. Suatu proses pengambilan keputusan tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengaruh lingkungan, latar belakang individu,
serta pengaruh psikologis (Nora 2009). Ketiga aspek tersebut dapat memengaruhi
pengambilan keputusan oleh seorang konsumen. Faktor lingkungan merupakan faktor-
faktor fisik dari luar yang memengaruhi konsumen untuk melakukan konsumsi sesuai
dengan keadaan lingkungannya tersebut. Faktor individu merupakan keinginan serta
keterampilan seseorang dalam mengambil keputusan untuk melakukan konsumsi. Hal
tersebut dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. Sementara faktor
psikologis merupakan sebuah perubahan perilaku seseorang atas dasar penerimaan
informasi yang didapatkan oleh seorang konsumen. Tingkat konsumsi seseorang akan
bergantung kepada pengambilan keputusan tersebut. Pengambilan keputusan seseorang
akan bergantung kepada faktor-faktor. Sehingga dapat diketahui bahwa perilaku
konsumen sangat bergantung kepada aspek-aspek pengambilan keputusan.

Seorang konsumen memiliki perilaku tersendiri dalam melakukan konsumsi.


Perilaku konsumen terkadang meliputi hal-hal yang tidak baik. Perilaku konsumen yang
tidak baik yaitu perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif yang seperti itu perlu
memerlukan sebuah pengendalian. Pengendalian tersebut dilakukan agar para konsumen
tidak berlebihan dalam mengkonsumsi suatu barang maupun jasa. Berikut cara-cara yang
dapat ditempuh guna mengendalikan perilaku konsumtif individu:

 Cara-cara yang dapat ditempuh adalah dengan memiliki skala prioritas. Dalam
hidup tentunya seorang manusia memerlukan suatu skala prioritas, selektivitas
dalam memilih barang ataupun jasa, dan membatasi pengeluaran. Seseorang harus
memiliki sebuah prioritas dalam memenuhi kebutuhannya. Skala prioritas dapat
dibuat dalam hal menanggulangi sikap konsumtif yang sering ada di masyarakat.
Sebuah prioritas merupakan sebuah kebutuhan pokok.
 Cara berikutnya adalah selektif dalam membeli atau mengkonsumsi barang atau
jasa. Seorang konsumen perlu selektif dalam memilih jenis barang atau jasa yang
diperlukan olehnya. Suatu barang harus diperkirakan fungsinya bagi
kehidupannya.
 Cara yang terakhir adalah membatasi pengeluaran dalam mengkonsumsi sebuah
barang dan jasa. Pengeluaran konsumen harus dapat memenuhi kebutuhan yang
utamanya terlebih dahulu, baru kebutuhan yang lainnya. Kebutuhan utamanya
merupakan kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan. Apabila kebutuhan
pokok tersebut tidak dapat ditemui karena harganya yang terlalu tinggi, seseorang
akan mencari barang-barang alternatifnya.
SIMPULAN
Iklan dapat memengaruhi sikap konsumen dalam melakukan konsumsi terhadap
barang ataupun jasa. Dampak tersebut dapat berupa hal-hal yang baik atau hal-hal yang
buruk. Hal-hal yang baik meliputi bertambahnya pengetahuan konsumen sehingga
konsumen dapat mengetahui barang-barang maupun jasa yang baik untuk dirinya.
Adapun hal-hal yang buruk yang ditimbulkan dari menonton iklan adalah timbulnya sifat
hedonic dan konsumtif. Sifat tersebut merupakan sifat seseorang yang memiliki
keinginan berlebihan dan tidak mampu mengendalikan hasrat dalam hal berbelanja atau
mengkonsumsi suatu barang ataupun jasa. Orang yang memiliki sifat ini tidak
memperdulikan daya guna suatu barang. Mereka lebih mementingkan kepuasan ataupun
gengsi untuk dapat meningkatkan derajat sosialnya. Untuk menghindari sifat yang tidak
baik tersebut perlu adanya pengendalian diri. Pengendalian diri dapat dilakukan dengan
cara membuat suatu skala prioritas dan membatasi anggaran berbelanja.
Sebaiknya, iklan yang baik itu adalah iklan produk ataupun iklan layanan
masyarakat yang bersifat mendidik kepada para penontonnya. Selain itu sebuah iklan
perlu juga memerhatikan kepada siapa iklan itu ditujukan. Hal tersebut dilakukan agar
iklan tersebut tidak disalahgunakan. Informasi yang disampaikan dalam iklan tersebut
harus jelas dan tidak berlebihan. Apabila terdapat unsur-unsur yang dibuat berlebihan
sebaiknya dicantumkan agar para penikmat iklan tidak merasa tertipu dengan iklan
produk ataupun jasa. Untuk iklan layanan masyarakat sebaiknya menggunakan public
figure yang diminati oleh khalayak sehingga dapat menjadi lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Andika, Candra Dwi. 2011. Dampak positif dan negatif iklan di televisi. Internet. Dapat
diunduh di: http://candradwiandika.blogspot.com/2011/11/tulisan-ii-dampak-
positif-dan-negatif.html (di unduh pada tanggal 31 Mei 2012).
Durianto, D, dkk. 2003. Inovasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Jakarta: Gramedia
Pustaka Indonesia.
Imanto, Teguh. [tidak ada tahun]. Pengaruh iklan televisi dalam pencitraan gaya hidup.
Internet. Dapat diunduh di:
http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/21/pengaruh-iklan-televisi-terhadap-
pencitraan-gaya-hidup/ (diunduh pada tanggal 31 Mei 2012).

Jefkins, Frank. 1994. Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Lee, M dan C. Johnson. 2004. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif


Global, (Terjemahan). Jakarta: Prenada.
Nora, IO. 2009. Analisis pengaruh jenis promosi iklan pesta rakyat simpedes terhadap
daya tarik nasabah tabungan simpedes: studi kasus pada PT.Bank Rakyat Indonesia
cabang Payakumbuh. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Perdana, R. 2010. Peran iklan televisi layanan masyarakat sebagai penyebar perubahan
tata cara pemilu legislatif dengan pengetahuan pemirsa:Kasuus masyarakat Desa
Cihideung Ilir, Ciampea, Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Pramesemara. 2010. Pengaruh negatif iklan tv dan radio terhadap perilaku anak. WWW
Google (terhubung berkala)
http://pramareola14.wordpress.com/2010/01/25/pengaruh-negatif-iklan-tv-dan-
radio-terhadap-perilaku-anak/ (2 Juni 2012).

Sumarwan, Ujang. 2002 . Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.


_____. 2002. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor:
PT Ghalia Indonesia dan MMA-IPB.

Anda mungkin juga menyukai