Anda di halaman 1dari 12

NAMA: PUTRI SYABILAH AZFA DZAKY

NIM: 2204010028

KELAS: EKIS 2A

MATA KULIAH: EKONOMI MIKRO

1. Teori Biaya

 Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus

ditanggung oleh produsen agar dapat menghasilkan suatu produksi.

 Biaya produksi merupakan semua anggaran yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan

mentah yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang yang

akan diproduksikan perusahaan tersebut. Agar dapat menghasilkan barang

atau jasa, diperlukan beberapa faktor produksi seperti bahan baku, tenaga

kerja, modal, dan keahlian pengusaha.

 Faktor-faktor produksi yang digunakan berfungsi sebagai tolak ukur untuk

menentukan harga pokok barang yang dihasilkan. Input yang digunakan

untuk memproduksi output disebut sebagai biaya oportunis. Biaya

oportunis adalah biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai

maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

2. Teori Produksi

 Dapat dipahami bahwa produksi ialah suatu aktivitas yang dilakukan

untuk mengubah input menjadi output atau dapat dipahami dengan

kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang atau jasa dengan

melibatkan faktor produksi sebagai inputnya.


 Dalam perspektif Islam, menurut Munrokhim tujuan seorang produsen

dalam melakukan kegiatan produksi adalah menyediakan barang dan jasa

yang memberikan maslahah maksimum bagi konsumen yang dibagi

menjadi beberapa aspek: pertama, pemenuhan kebutuhan manusia pada

tingkat moderat; kedua, menemukan kebutuhan masyarakat dan

pemenuhannya; ketiga, menyiapkan persediaan barang/jasa di masa

depan; keempat, pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah

kepada Allah.

 Dalam suatu proses produksi dibutuhkan input yang berupa faktor-faktor

produksi yaitu alat atau sarana agar kegiatan berjalan dengan lancar.

Sehingga, jika faktor produksi tidak ada, maka proses produksi juga tidak

akan berlangsung.

 Tenaga kerja merupakan faktor penggerak produksi. Meningkatnya

produktifitas tenaga kerja akan berdampak pada meningkatnya produksi

sehingga pendapatan akan ikut meningkat.

 Teknologi merupakan alat bantu dalam peningkatan produksi. Dengan

menggunakan alat bantu berupa mesin dapat membantu proses produksi

agar lebih cepat dan mudah.

a. Teori Produksi Jangka Pendek

 Dalam jangka pendek, perusahaan adalah jangka waktu dimana sebagian

faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Terdapat beberapa teori

produksi dalam jangka pendek, yaitu:

1) Dalam hubungan dengan tujuan biaya


 Biaya langsung (direct cost)

Merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung

pada suatu proses maupun output tertentu. Misalnya biaya bahan

baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Begitupun dengan supervise, listrik dan biaya overhead lainnya yang

dapat ditelusuri langsung pada departemen tertentu.

 Biaya tidak langsung (indirect cost)

Merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara

langsung pada suatu proses atau output tertentu, misalnya biaya

lampu penerangan dan AC pada suatu fasilitas.

2) Dalam hubungan dengan volume kegiatan

 Biaya tetap total (total fixed cost/TFC)

Merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap yang

harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi.

Misalnya, gaji pegawai, biaya pembuatan Gedung, pembelian mesin-

mesin, sewa tanah, dll. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti

biaya variable.

 Biaya variable total (total variable cost/TVC)

Merupakan biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar

kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi.

 Biaya total (total cost/TC)


Merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan

perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variable. Dengan

kata lain, biaya total adalah jumlah tetap dan biaya variable

 Biaya tetap rata-rata (average fixed cost/AFC)

Biaya tetap rata-rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan

jumlah barang yang dihasilkan

 Biaya variable rata-rata (average variable cost/AVC)

Biaya variable rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.

b. Teori Produksi Jangka Panjang

 Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor

produksi atau input yan akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi

tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam

jangka Panjang semua biaya adalah variable. Karena itu, biaya yang

relevan dalam jangka Panjang adalah biaya total, biaya variable, biaya

rata-rata dan biaya marjinal.

 Cara meminimumkan biaya dalam jangka oanjang dapat memperluas

kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik

(plansize) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisisis

ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC).

Sehingga analisis menengenai bagaimana produsen menganalisis

kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat

dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang

berbeda.
3. Teori Pasar

a. Pasar Monopoli

 Pasar monopoli memiliki karakteristik yaitu dalam pasar tersebut hanya

terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak

mempunyai alternatif produk pengganti (substitusi).

 Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan

kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang

mengakibatkan dikuasainya produksi dan pemasaran barang atau jasa

tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak seht dan dapat

merugikan kepentingan umum.

 Ciri utama dari monopoli adalah tertutupnya pintu masuk ke pasar

(barriers to entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk kepasar dan

bersaing dengan penguasa pasar.

 Di Indonesia untuk mengatur praktik monopoli telah dibuat sebuah

undang-undang yang mengaturnya. Undang-undang itu adalah Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan

Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Undang-undang ini

menerjemahkan monopoli sebagai suatu tindakan penguasaan atas

produksi dan pemasaran barang atau penggunaan jasa tertentu oleh satu

pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.

 Ciri-ciri pasar monopoli secara umum diantaranya:

1) Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan


2) Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip

3) Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industry

4) Dapat mempengaruhi penentuan harga

5) Promosi iklan kurang diperlukan

 Terdapat dua jenis monopoli, yaitu

1) Monopoli alamiah, yaitu monopoli yang disebabkan oleh keadaan

alam tertentu ataupun yang disebabkan oleh adanya bakat khusus

melebihi orang lain.

2) Monopoli Undang-undang, Yaitu monopoli yang diberikan oleh

pemerintah melalui peraturan undang-undang baik kepada swasta

maupun monopoli yang dikuasai atau dimiliki oleh negara dengan

ketetapan undang-undang.

 Jenis-jenis monopoli yang tidak dilarang, yaitu:

1) Monopoli by Law, Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang

produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang

banyak.

2) Monopoli by nature, Monopoli yang lahir dan tumbuh secara

alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.

3) Monopoli by licence, Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.

b. Pasar Monopsoni

 Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai

penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang atau jasa

dalam suatu pasar komoditas.


 Ciri-ciri pasar monopsoni, yaitu:

1) Jumlah Penjual Dan Pembeli Tidak Seimbang

2) Produk Yang Diperdagangkan Adalah Barang Mentah

3) Pembeli Yang Menentukan Harga Produk

4) Pendapatan Menjadi Tidak Merata

5) Perselisihan Sering Terjadi

 Pasar monopsoni biasa terjadi di kawasan industri pertanian dan ternak

potong. Dalam situasi seperti ini penjual tidak memiliki kuasa untuk

melakukan tawar menawar harga. Pasar monopsoni juga bisa terbentuk

karena beberapa faktor seperti:

1) Sulitnya akses untuk mencapai lokasi penjual.

2) tingginya biaya operasional.

3) kurangnya antusias pembeli pada pasar tersebut.

 Contoh pasar monopsoni, diantaranya:

1) Peternak susu sapi yang hanya bisa menjual susu sapinya kepada satu

pembeli karena hanya ada satu pembeli di daerahnya.

2) Produsen coklat yang memproduksinya dengan bahan baku biji coklat,

mereka membeli buah coklat dari berbagai perkebunan.

3) Peternak ikan cupang hias yang bekerja sama dengan toko-toko ikan

hias. Beberapa peternak ikan cupang hias akan menjual ikannya ke

toko-toko ikan hias yang sama, kemudian toko ikan hias tersebut akan

menjualnya kepada konsumen akhir.

c. Pasar Oligopoly
 Pasar oligopoli adalah kondisi pasar di mana didominasi oleh beberapa

pelaku usaha yang memiliki skala produksi atau modal yang besar. Pasar

oligopoli terdiri dari beberapa produsen (dua sampai lima produsen),

sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli.

 Ciri-ciri pasar oligopoli Dilansir dari buku Makroekonomi Modern

(2000) karya Sadono Sukirno, terdapat tiga ciri-ciri pasar oligopoli, yaitu:

1) Menghasilkan atau menjual barang standar maupun barang berbeda

2) Kekuatan menentukan harga terkadang lemah atau kuat

3) Memerlukan promosi

 Sumber munculnya pasar Oligopoli Secara praktis dan teoritis,

munculnya pasar oligopoli bersumber dari:

1) Skala ekonomi yang dioperasikan sangat besar, sehingga hanya sedikit

perusahaan yang memasok pasar.

2) Kebutuhan investasi yang besar sehingga menjadi hambatan bagi

perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan.

3) Sedikit perusahaan yang memilii hak paten yang eksklusif untuk

memproduksi komoditas tertentu.

4) Adanya perusahaan yang mapan dan memiliki langganan loyal karena

kualitas produk dan pelayanannya. Sehingga perusahaan baru sulit

untuk bersaing.

5) Sedikit perusahaan yang memiliki kontrol atas pasokan bahan baku

(mentah) untuk memproses komoditas tertentu.


6) Pemerintah memberikan waralaba kepada perusahaan tertentu untuk

bergerak di pasar.

Penyebab di atas tidak hanya menciptakan struktur pasar oligopoli,

tetapi juga menjadi penghalang bagi perusahaan lain untuk memasuki

pasar dalam jangka panjang.

 Jenis-Jenis Pasar Oligopoli

1) Oligopoli Terbuka Vs Tertutup

Klasifikasi ini dibuat atas dasar kebebasan untuk memasuki industri

baru. Oligopoli terbuka adalah situasi pasar di mana perusahaan dapat

masuk ke dalam industri kapan saja dia mau, sedangkan dalam kasus

Oligopoli tertutup, terdapat batasan tertentu yang menjadi penghalang

bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri.

2) Oligopoli Parsial Vs Penuh

Klasifikasi ini dilakukan atas dasar kepemimpinan harga. Oligopoli

parsial mengacu pada situasi pasar, di mana satu perusahaan besar

mendominasi pasar dan dipandang sebagai pemimpin harga.

Sedangkan dalam Oligopoli penuh, kepemimpinan harga terlihat

mencolok dengan ketiadaannya.

3) Oligopoli Sempurna (Murni) Vs Tidak Sempurna (Diferensial)

Klasifikasi ini dibuat atas dasar diferensiasi produk. Oligopoli

sempurna atau murni ketika perusahaan berurusan dengan produk

homogen. Sedangkan Oligopoli dikatakan

4) Oligopoli Terorganisir Vs Tersindikasi


Klasifikasi ini dilakukan atas dasar tingkat koordinasi yang ditemukan

di antara perusahaan. Ketika perusahaan berkumpul dan menjual

produknya dengan kepentingan bersama disebut sebagai Syndicate

Oligopoly atau oligopoli tesindikasi. Sedangkan, dalam kasus

Oligopoli Terorganisir, perusahaan memiliki asosiasi pusat untuk

menetapkan harga, output, dan kuota.

5) Oligopoli Kolusif Vs Non-Kolusif

Klasifikasi ini dibuat atas dasar kesepakatan atau kesepahaman antar

perusahaan. Dalam Oligopoli Kolusif, alih-alih bersaing satu sama

lain, perusahaan-perusahaan berkumpul dan dengan konsensus semua

penetapan harga dan output. Sedangkan dalam kasus Oligopoli non-

kolusif, terdapat ketidaksepahaman diantara perusahaan dan mereka

saling bersaing untuk mencapai targetnya masing-masing.

d. Pasar Persaingan Sempuna

 Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar

atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dimana

mereka tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Pasar persaingan

sempurna merupakan struktur pasar yang dianggap paling ideal karena

struktur pasar inimenjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau

jasa yang paling optimal atau efisien.

 Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:

1) Banyak pembeli/perusahaan dalam pasar. Karena jumlah perusahan

sangat banyak dan relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah


produksi dalam industri tersebut. Menyebabkan kenaikan atau

penurunan harga, sedikitpun tidak mempengaruhi harga yang berlaku

dalam pasar tersebut.

2) Penjual dan pembeli tidak mampu menentukan harga. Karena

demikian banyaknya perusahaan/penjual dan pembeli yang terdapat di

dalam pasar, maka keduanya tidak dapat menentukan atau merubah

harga pasar. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara

keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.

3) Penjual/perusahaan dapat dengan mudah masuk/keluar ke/dari pasar.

Apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di suatu industri

dalam struktur pasarpersaingan sempurna, produsen dengan mudah

melakukan kegiatan tersebut. Sebaliknya, jika penjual/perusahaan

mengalami kerugian, maka ia dengan mudah meninggalkan industri

tersebut.

4) Setiap produsen/perusahaan/penjualan menghasilkan/menjual barang

yang sama (homogen). Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan

tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan

yang mana dihasilkan oleh produsen A atau B. Oleh karena itu,

promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap

penjualan produk.

5) Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di

pasar. Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-

perubahan ke atas harga tersebut. Sehingga produsen tidak dapat


menjual barangnya dengan hargayang lain lebih tinggi dan pada yang

berlaku di pasar.

 Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam struktur

pasar manapun ia digolongkan, baik dalam pasar persaingan sempurna,

monopoli, oligopoli, atau persaingan monopolistis, adalah sama.

Sedangkan sifat permintaan dan dan hasil penjualan akan berbeda-beda

pada pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya.

Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau bentuk permintaan yang

dihadapi adalah berbeda-beda. Seorang produsen akan menghadapi kurva

permintaan yang berbeda di pasar persaingan sempurna dibandingkan

yang dihadapi oleh produsen di pasar lainnya.

 Salah satu cara meningkatkan keuntungan dalam pasar persaingan

sempurna adalah meningkatkan jumlah produksi, namun jika ada

pendatang baru, bisa saja keuntungan yang semula meningkat lama

kelamaan akan turun dan menjadi stagnan, hal ini dikarenakan pada pasar

persaingan sempurna, pesaing akan dengan mudah memasuki pasar.

Anda mungkin juga menyukai