Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN

Setelah mempelajari dokumen penawaran dan penjelasan pekerjaan dari panitia pelelangan pekerjaan
Pengadaan Bibit Sapi Bali dengan kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat, melalui
APBD Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2008, maka dengan ini kami buat metode pelaksanaan
pekerjaan sebagai berikut :

A. SPESIFIKASI TEKNIS

1. Sapi potong bibit yang memenuhi persyaratan klasifikasi, spesifkasi dan persyaratan mutu
tertentu yang dibudidayakan untuk bibit dan memiliki daya produksi dan reproduksi yang baik.

2. Persyaratan mutu meliputi :


a. Bibit sapi Bali berasal dari pembibitan yang sesuai dengan pedoman sapi potong yang baik.
b. Sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang dinyatakan oleh petugas berwenang.
c. Bebas dari segala cacat fisik.
d. Bebas cacat alat reproduksi, tidak memiliki ambing abnormal dan tidak menunjukkan gejala
kemajiran/mandul.
e. Bebas dari cacat alat kelamin, memiliki libido yang baik, memiliki kualitas dan kuantitas
semen yang baik serta tiak mempunyai silsilah keturunan yang cacat secara genetik.

3. Persyaratan Khusus
Persyaratan Kualitatif
a. Persyaratan Kualitatif Bibit Sapi Bali Betina:
-. Warna bulu merah, lutut kebawah putih, pantat putui berbentuk setengah bulan, ujung
ekor hitam dan ada garis belut warna hitam pada panggung.
- Tanduk pendek dan kecil.
- Bentuk kepala panjang dan sempit serta leher ramping.
b. Persyaratan kualitatif bibit sapi bali jantan:
- Warna bulu hitam, lutut kebawah putih, pantat putih berbentuk setengah bulan, ujung
ekor hitam.
- Tanduk tumbuh baik dan berwarna hitam.
- Bentuk kepala lebar dengan leher kompak dan kuat.

Persyaratan kuantitatif
a. Persyaratan kuantitatif bibit sapi bali betina :
1) Umur 18 bulan - > 24 bulan :
- Lingkar dada minimum : 130 cm
- Tinggi Pundak minimum : 99 cm
- Panjang badan minimum : 101 cm
2) Umur 24 bulan ke atas :
- Lingkar dada minimum : 135 cm
- Tinggi pundak minimum : 103 cm
- Panjang badan minimum : 107 cm
b. Persyaratan kuantitatif bibit sapi bali jantan :
1) Umur 24 bulan – 36 bulan :
- Lingkar dada minimum : 162 cm
- Tinggi Pundak minimum : 113 cm
- Panjang badan minimum : 101 cm
2) Umur 24 bulan ke atas :
- Lingkar dada minimum : 135 cm
- Tinggi pundak minimum : 103 cm
- Panjang badan minimum : 107 cm

4. Pengukuran
a. Umur
Menentukan umur dilakukan melalui 2 cara yaitu berdasarkan catatan kelahiran atau
berdasarkan pergantian gigi seri permanen. Adapun cara penentuan umur berdasarkan gigi
seri permanen sebagai berikut :

No Istilah Gigi Seri Permanen Taksiran Umur (bulan)


1. Po – el 1 1 Pasang 18 bulan – 24 bulan
2. Po – el 2 2 Pasang 24 bulan – 36 bulan
3. Po – el 3 3 Pasang 36 bulan – 42 bulan

b. Lingkar dada
Mengukur lingkar dada dengan melingkarkan pita ukur pada bagian dada dibelakang bahu
yang dinyatakan dengan centimeter (cm).

c. Tinggi pundak
Mengukur tinggi pundak dengan mengukur jarak tegak lurus dari tanah sampai dengan
puncak gumba dibelakang punuk, yang dinyatakan dengan centimeter (cm)

d. Panjang badan
Mengukur panjang badan dengan mengukur jarak dari bongkol bahu/scapula sampai ujung
panggul (procesus spinus), yang dinyatakan dengan centimeter (cm).

5. Lokasi penyebaran ternak sapi bali :


Penyebaran ternak bibit sapi bali diwilayah Kabupaten Kutai Timur Terdiri dari :

Jml. Bibit Jml. Bibit


No. Kecamatan Desa Jantan Betina
(ekor) (ekor)
1 Sengata Selatan 5 19
2 Teluk Pandan 5 20
3 Rantau Pulung Manunggal Jaya 2 8
4 Kaliorang Selangkau 5 32
5 Sangkulirang 8 32
6 Karangan 10 40
7 Telen 7 28
JUMLAH 42 179
TOTAL 221 Ekor

6. Daerah asal sumber bibit (distributor).


Bibit sapi Bali yang akan disebarkan pada lokasi tersebut di atas berasal dari daerah sumber bibit
yaitu : Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur.

7. Persyaratan lainnya :
- Ternak bibit sapi bali harus diseleksi terlebih dahulu oleh Tim seleksi ternak (selektor) dari
Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur di daerah asal (sumber bibit ternak).
- Seluruh ternak bibit sapi bali dari sumber bibit harus diperiksa terlebih dahulu oleh Karantina
Hewan Pelabuhan Keberangkatan (setempat) serta Karantina Hewan Pelabuhan Kedatangan
(tempat tujuan) sebelum dikirim ke lokasi dimana ternak bibit sapi bali tersebut disebarkan.
- Seluruh ternak bibit sapi bali dari sumber bibit sampai ke tempat tujuan/lokasi penyebaran
harus disertai dengan kelengkapan administrasi surat yaitu ;
a. Surat ijin pengeluaran Bibit Ternak dari Instansi Teknis tempat sumber bibit berasal.
b. Surat keterangan pemeriksaan kesehatan hewan dari karantina hewan baik di tempat
sumber bibit maupun tempat tujuan.
c. Surat-surat kelengkapan administrasi pengangkutan lainnya.
- Untuk mengganti ternak bibit sapi bali yang cacat akibat pengangkutan atau sebab lain, maka
pelaksana pekerjaan diwajibkan menyiapkan cadangan secukupnya.
- Segala biaya yang diakibatkan pada persyaratan tersebut di atas dibebankan pada penyedia
barang/jasa yang bersangkutan.

B. METODE PELAKSANAAN

1. Pekerjaan Persiapan
a. Survey lokasi penempatan ternak
b. Survey lokasi daerah asal
c. Administrasi dokumentasi dan pelaporan

2. Pekerjaan Pelaksanaan
a. Pra seleksi ternak
b. Pembelian ternak di farm gate
c. Angkutan darat dari tempat pembelian ke kandang
d. Seleksi ternak
e. tindak karantina di daerah asal
f. angkutan darat dari kandang karantina/HG ke pelabuhan daerah asal.
g. angkutan laut dari pelabuhan daerah asal ke pelabuhan tujuan
h. angkutan darat dari pelabuhan daerah tujuan ke kandang karantina/HG
i. Tindak karantina di daerah tujuan
j. Angkutan dari tempat karantina/HG ke kandang kelompok daerah penempatan.
k. Pemeliharaan/perawatan selama 14 (empat belas) hari ditangani petani.

C. TEKNIK PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA

1. Pembelian Ternak
a. Pembelian ternak dilakukan di farm gate atau pasar ternak
b. Ternak yang dibeli adalah ternak yang telah lolos pra seleksi atau sesuai dengan ketentuan
spesifikasi dalam dokumen penawaran.

2. Seleksi Ternak
a. Setelah ternak terkumpul dengan jumlah yang cukup (221 ekor dengan cadangan minimal
2%) yang telah dilakukan pra seleksi, selanjutnya diseleksi oleh tim selektor yang ditunjuk
oleh pejabat pembuat komitmen.
b. Seleksi ini dilakukan di kandang penampungan daerah sumber bibit.

3. Karantina
a. Tindak karantina baik di daerah asal maupun di daerah tujuan di Kabupaten Kutai Timur
adalah meliputi pemeriksaan ternak. Pemeriksaan darah untuk mengetahui ada tidaknya
terjangkit penyakit-penyakit hewan yang menular seperti antrax, SE, TBC, broceellois, dan
penyakit-penyakit lainnya.
b. Tindak karantina juga memberikan perawatan dan vaksin antrax dan SE.
c. Penyedia jasa akan menyediakan gleider atau tenaga minimal 1 (satu) orang per 50 (lima
puluh) ekor untuk merawat ternak dengan memberikan pakan dan minum selama karantina.
d. Selama di karantina hewan daerah asal dan pengangkutan disediakan makanan ternak dan
air minum yang cukup oleh penyedia jasa.

4. Angkutan
Untuk keamanan ternak yang diangkut maka harus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Angkutan darat dengan truk.
- Truk diberi alas serbuk gergaji/jerami/rumput/pasir setebal 5 cm, kemudian diberi
penyekat sedemikian rupa, sehingga mengindarkan ternak lokal.
- Kecepatan truk disesuaikan dengan kondisi jalan.
- Jumlah muatan di atas truk harus disesuaikan dengan kapasitas muat (panjang bak).
- Setiap 1 s/d 2 truk harus disediakan seorang tenaga pengawas.
- Alat angkut tidak boleh mengangkut barang lain kecuali ternak milik proyek, makanan
dan air untuk ternak.
b. Angkutan laut dan kapal
- Ruangan kapal tempat ternak akan dipagar dan disekat dengan bambu untuk
menghindarkan ternak loncat.
- Pengawal ternak minimal 1 orang per 50 ekor untuk merawat ternak dan memberikan
makan dan minum selama di kapal.
- Obat-obatan, makanan dan air untuk ternak akan disediakan sesuai dengan kebutuhan
selama perjalanan.

5. Pemeliharaan/perawatan
a. Pelaksana kegiatan akan menyediakan tenaga untuk perawatan ternak selama 14 hari di
tangan petani.
b. Perawatan meliputi pemberian obat-obatan, vitamin dan tindakan lainnya yang dianggap
perlu terutama terhadap sapi yang menunjukkan gejala stress, lemas, loyo, letih akibat
perjalanan.
c. Pemberian bimbingan terhadap petani yang belum/kurang memahami tata cara
pemeliharaan sapi yang masih dalam proses adaptasi.
d. kegiatan-kegiatan lainnya yang dianggap perlu akan dipertimbangkan kemudian.

Sengata, 20 Agustus 2008


CV. TIGA PUTRA

ISMAIL AZIS, M.Pd


Wakil Direktur
SURAT JAMINAN DISTRIBUTOR/PENYALUR
HAND TRACKTOR

Nomor : …………………………… Samarinda, 14 Agustus 2008

Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
Proyek/Satuan Kerja Kegiatan
Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat
Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur
Di.
Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi – Sengata

Perihal : Penawaran atas Paket Pemasokan Barang Hand Tracktor

Kami, ……………………………………………… sebagai pihak yang secara resmi penyalur HAND


TRACKTOR di ……………………………………………………………, dengan ini memberikan dukungan
kepada CV. SINAR MULIA, untuk :

- Memasukkan penawaran pemasokan barang berupa HAND TRACKTOR sesuai dengan


spesifikasi teknis yang dipersyaratkan, yang merupakan hasil produksi/penyalur kami; dan

- Menandatangani kontrak pengadaan untuk paket pemasokan barang tersebut di atas.

Bersama ini pula kami menjamin sebagai produsen untuk memberikan garansi penuh dan layanan
purnajual terhadap barang yang ditawarkan oleh CV. SINAR MULIA, sesuai dengan pasal 2.4 syarat-
syarat umum kontrak untuk paket pemasokan tersebut di atas.

…………………………………

MATERAI
6000

(…………………………………)
………………

Anda mungkin juga menyukai