Anda di halaman 1dari 2

Gubernur NTB Dr. H.

Zulkieflimansyah mendapat apresiasi atas keberhasilannya


menangani dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19 di NTB. Program Jaring
Pengaman Sosial (JPS) untuk masyarakat terdampak, dimanfaatkan oleh Pemerintah
Provinsi NTB sebagai peluang memberdayakan komoditi produksi UMKM lokal untuk
dibagikan kepada masyarakat.

Langkah berani Gubernur dan Wakil Gubernur NTB ini menuai pujian dari Menteri
Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI dan Menteri Dalam Negeri RI, saat kegiatan
Kunjungan Kerja Mensukseskan Pilkada Serentak 2020, Pendisiplinan Masyarakat Taat
Protokol Kesehatan Covid-19 dan Terlaksananya Program Objek Vital Nasional di Kantor
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (21/07/2020).

Di depan 5 kepala Institusi negara tersebut, Gubernur Doktor Zul sapaan akrabnya, bercerita
bahwa sebelum resmi memerintah, NTB telah dilanda Gempa. Dengan kerja keras bersama
dengan TNI/ POLRI dan seluruh elemen, secara bertahap dapat membangun 240 Ribu
Rumah Tahan gempa (RTG) . Pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Bahkan pariwisata
kembali bergeliat.

Saat semangat untuk mulai membangun NTB, ternyata permasalahan pandemi Covid-19
menyapa.

"Kami tidak pesimis, namun optimisme untuk bangkit kembali terus menggelora," ujar
Gubernur lulusan Harvard tersebut.

Angin segar datang saat rapat terbatas denagn Presiden Jokowi bersama seluruh Gubernur
se-Indonesia menghadapi bencana non alam ini.

Pesan Presiden RI ini lanjut Doktor Zul, ada 2 hal penting yang harus dilakukan, yang
pertama semaksimal mungkin semua kepala daerah harus mencegah penularan Covid-19
dan yang kedua menanggulangi dampak ekonominya.

“Jangan sampai kita terlampu serius memikirkan Corona namun tidak memikirkan dampak
ekonominya,” kata Doktor Zul.

Intruksi Presiden langsung ditindaklanjuti dengan tanggap oleh Pemrov. NTB dengan
membagi 2 tim tugas, yaitu persoalan kesehatan serta hal teknis lainnya dipimpin Wakil
Gubernur NTB Dr. Sitti Rohmi Djalilah, sementara untuk mengantisipasi persoalan
ekonomi dan dampak sosial ditangani Gubernur NTB sendiri.

Kerjasama dan sinergi untuk memutus matarantai penyebaran Covid-19 dapat ditekan dan
dikendalikan. Tersisa Kota Mataram dan Lombok Barat yang masih menjadi zona merah,
namun masih terkendali dengan koordinasi bersama antara Forkopimda Provinsi dan Kota
Mataram serta semua pihak.

“Sehingga badai ini cepat berlalu dari tempat kita,” kata Gubernur NTB.

Pandemi Covid-19 ini membawa berkah bagi Provinsi NTB. Sehingga program Jaring
Pengaman Sosial di NTB dengan semangat menggerakan ekonomi kerakyatan, tidak
membagikan uang tunai namun memberikan komoditas sembako dan suplemen yang
diproduksi lokal untuk kebutuhan masyarakat dengan memberdayakan UMKM lokal
sebagai penyedia paket JPS tersebut. Kebijakan ini diakuinya pasti ada pro dan kontra,
namun semangat untuk menumbuhkan dan memetakan ekonomi masyarakat harus berani
dilakukan.

Semua diproduksi oleh UMKM lokal, baik itu beras, minyak goreng, abon ikan, the kelor,
minyak kayu putih dan masker. Dengan langkah awal ini kualitas produksi dapat diperbaiki
dan dipasarkan di NTB, Nasional hingga Internasional.

“Kesempatan ini kami manfaatkan benar-benar untuk meretas jalan baru,” ujarnya

Masyarakat tetap dihimbau untuk mentaati protocol Kesehatan mencegahan Covid, agar
tetap dirumah, jaga jarak, menghindari kerumunan tetapi apabila masyarakat diberikan
kesibukan bisa kontraproduktif juga. Sehingga Bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS)
Gemilang, diarahkan untuk 350.000 KK, yang disalurkan dalam 3 tahap (April, Mei, Juni),
sekaligus memberdayakan 4.673 UMKM/IKM/kelompok usaha UMKM lokal.

“Ternyata sengsara membawa nikmat bukan cuma judul novel, tapi kami rasakan disini.
Setiap krisis selalu ada peluang,Pembangunan tidak boleh direduksi maknanya sebatas
komodi center uprove tetapi pembangunan itu adalah upgrading human capasiti.
Peningkatan kapasitas masyarakat itu harus dengan learning by the Way,” ucap Gubernur.

Gubernur juga menyampaikan Pemilukada serentak di tanggal 9 Desember 2020, di


Provinsi NTB, ada 7 Kabupaten / Kota yang menyelenggarakan Pemilukada serentak, antara
lain Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa,
Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Mataram.

“Penyelenggara Pemilu seperti KPU, Bawaslu beserta jajarannya melaksanakan seluruh


tahapan pemilihan, berdasarkan Protokol Pencegahan Covid-19,” ucapnya.

Selain itu Gubernur mengajak baik pemerintah daerah dan pusat mensukseskan perhelatan
akbar Motor GP 202i di KEK Mandalika Lombok Tengah. Sejauh ini kata Doktor Zul, NTB
sebagai tuan rumah siap. Lokasi sirkuit Mandalika yang berkonsep street circuit, dengan
panjang lintasan 4,33 KM. Hingga saat ini, perkembangan kontruksi sirkuit Mandalika
sampai dengan bulan Juli 2020 ini, telah mencapai 47,28%. Masih ada 52,72% yang harus
diselesaikan. Sementara, untuk pengerjaan ruas jalannya ditargetkan rampung sampai
dengan Desember 2020. Sedangkan untuk kontruksi jalan asphaltnya ditargetkan rampung
pada Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai