Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL


DENGAN KEPUTIHAN DI TPMB METHA ELI YANTI
JAMBI TAHUN 2023

Dosen Pembimbing :
Yuli Suryanti, M.Keb

Di susun Oleh:

Rani Pitriana
NIM : PO71242230275
Kelas A (Reguler)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
TAHUN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan “Laporan Kasus Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan keputihan
di TPMB Metha Eli Yanti Jambi Tahun 2023” guna memenuhi tugas stase Kehamilan (ANC)
Program Studi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Jambi Tahun 2023.

Disusun oleh:

RANI PITRIANA
NIM.PO71242230275

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Yuli Suryanti, M.Keb Bdn Metha Eli Yanti, S.Tr, Keb

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas stase Kehamilan (ANC) Program Studi Profesi
Bidan Poltekkes Kemenkes Jambi Tahun 2023.. Adapun laporan ini mengenai “Keputihan
pada ibu hamil”

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan
memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor
keterbatasan pengetahuan dari penyusun, maka kami dengan senang hati menerima kritikan
serta saran-saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Dan harapan kami sebagai penyusun adalah semoga hasil dari penyusunan laporan ini
dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang. Akhir kata, melalui kesempatan ini kami
penyusun makalah mengucapkan banyak terima kasih.

Jambi, Oktober 2023

Rani Pitriana

ii
DAFTAR ISI

COVER

LEMBARAN PENGESAHAN ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Kehamilam .............................................................................................................. 3
B. Keputihan pada ibu hamil ....................................................................................... 11
C. Manajemen Kebidanan .......................................................................................... 16
D. EBM (evidence based midwifery) …...…………………………………………… 18

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengumpulan data ................................................................................................... 32


B. Interpretasi data ...................................................................................................... 32
C. Identifikasi diagnose dan maalah potensial ............................................................ 32
D. Identifikasi kebutuhan dan tindakan segera ............................................................ 32
E. Perencanaan ............................................................................................................ 33
F. Pelaksanaan ........................................................................................................... 33
G. Evaluasi .................................................................................................................. 33

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 34
B. Saran........................................................................................................................ 34

iii
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keputihan merupakan suatu keadaan yang normal atau sebagai tanda dari
adanya suatu penyakit. Keputihan yang normal biasanya bening sampai
keputihan, tidak berbau dan tidak menimbulkan keluhan. Sedangkan keputihan
yang patologis biasanya berwarna kekuningan, kehijauan, atau keabuan – abuan,
berbau amis atau busuk, jumlah sekret umumnya bayak dan menimbulkan
keluhan seperti gatal, kemirahan (eritema), rasa terbakar pada daerah intim, nyeri
pada saat berhubungan seksual (dyspareunia) atau nyeri saat berkemih (dysuria)
(Soemiati 2008).
Data World Heanlth Organization ( WHO, 2011) merekomindasikan
bahwa yang menjadi masalah kesehatan reproduksi diantaranya wanita hamil
yang mengalami keputihan sebesar 31,6% yang disebabkan oleh jamur candida
albicans. (Dagasou, 2014). Sedangkan hasil penelitian tahun 2007 di Indonesia
sebanyak1000 orang ibu hamil ditemukan 823 orang (82,3%) yang mengalami
keputihan (Indarti, 2008). Sedangkan di jawa timur sebanyak 1000 orang ibu
hamil ditemukan 755 (75,3%) yang mengalami keputihan (Indarti, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian Indarti (2007), di Surabaya dengan mengambil
sampel sebanyak 1000 orang ibu hamil ditemukan 823 orang (82,3%) yang
mengalami keputihan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan data ANC di BPM
Lilik Faridah dalam 30 hari 20 juni – 19 Juli 2017 sebanyak 23 ibu hamil pada
Trimester 3 terdapat 4 (22,2%) yang mengalami Keputihan, Kram kaki 2
(11,1%), pusing 4 (22,2%), konstipasi (11,1%), sering kencing (16,7%), dan
nyeri punggung (16,7%). Dari hasil presentasi keputihan pada ibu hamil
trimester 3 relatif rendah akan tetapi efek yang nantinya dirasakan akan sangat
mengganggu terhadap kesehatan.
Pada ibu hamil dengan keluhan keputihan, hal ini disebabkan selama
kehamilan, terutama pada trimester ketiga, terjadi peningkatan kadar hormone

1
esterogen yang menyebabkan kadar glikogen di vagina meningkat, yang
merupakan sumber karbon yang baik untuk pertumbuhan kolonisasi jamur
candida. (Endang, 2008). Pada keputihan fisiologis yang tidak segera ditangani
menjadi keputihan patologis penyebab infeksi. Infeksi adalah satu faktor
predisposisi yang mengakibatkan ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini
menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan ruangan dalam rahim
sehingga memudahkan terjadinya infeksi maternal. Komplikasi lain yang
ditimbulkan oleh ketuban pecah dini yaitu persalinan prematur dan penekanan
tali pusat. Penekanan tali pusat dapat menyebabkan hipoksia pada janin sehingga
terjadi asfiksia pada bayi baru lahir (Azizah, 2013). Ibu hamil sangat rentan
terhadap infeksi, karena daya tahan ibu hamil menurun dan meningkatkan
kebutuhan metabolisme (Elisabeth, 2015).
Selain itu, ketuban pecah dini juga dapat mengakibatkan sepsis
neonatorum karena terjadi infeksi secara vertikal dari ibu selama persalinan.
(Salendu, 2012). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi keputihan
fisiologis adalah sering mengganti celana dalam, setelah buang air besar atau
buang air kecil, sebaiknya membilas vagina dari arah depan ke belakang ke arah
anus, memiliki celana yang longgar untuk menjaga kelembapan daerah
kewanitaan, menjaga kebersihan daerah pribadi agar tetap kering dan tidak
lembab serta mengggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat
(Nugroho 2011) sedangkan pada keputihan patologis, harus mendapatkan
penanganan yang tepat untuk mendiangnosis penyebab dan dilakukan
pengobatan yang sesuai dengan jenis mikroorganisme penyebab keputihan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan pada kasus keputihan pada kehamilan.

C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan pada
kasus keputihan pada kehamilan.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester dimana trimester
1 dimuli 0-12 minggu, trimester ke 2 dimulai dari 13-27 minggu dan trimester
ke 3 dimulai dari 28-40 minggu (Prawihardjo, 2016:213).
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang
perempuan. masa kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu
bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh induk
telur. setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh
didalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman
bagi janin (Kemenkes RI, 2019).
Klasifikasi kehamilan meliputi kehamilan trimester I yaitu umur
kehamilan nol sampai 12 minggu, kehamilan trimester II yaitu umur
kehamilan 13 sampai 28 minggu, serta kehamilan trimester III yaitu umur
kehamilan 29 sampai 42minggu (Manuaba, 2018:52).
2. Perubahan fisik dan psikologis pada ibu hamil
Pengetahun tentang kondisi fisiologis pada awal kehamilan penting
dimiliki untuk memahami tanda dugaan (presumptive) dan tidak kemungkinan
(probable) kehamilan. Pengetahuan ini juga penting untuk pengetahuan
adanya kelainan pada kehamilan atau kondisi tertentu yang dapat
menimbulkan tanda atau gejala khusus (Varney, 2007:493).

3
Perubahan pada sistem refroduksi (perubahan fisik).

1. Vagina dan Perenium


Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat
jelas pada kulit dan otot-otot di perenium dan vulva, sehingga pada vagina
akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick.
Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan
ikat dan hipertofi dari sel-sel otot polos. dinding vagina mengalami banyak
perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada
waktu persalinan dan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya
jaringan ikat, dan hipertofi sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan
bertambah panjangnya dinding vagina. Papilla mukosa juga mengalami
hipertofi dengan gambaran seperti paku sepatu (Prawirohardjo, 2016:178).
2. Serviks uteri
Serviks manusia merupaka organ yang kompleks dan heterogen yang
mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan.
Uterus bersifat seperti katup yang bertanggung jawab menjaga janin didalam
uterus sampai akhir kehamilan dan sampai persalinan. Serviks didominasi
jaringan ikat fibrosa. Komposisinya berupa jaringan matriks ekstra selular
terutama mengandung kolagen dengan elastis dan proteoglikan dan bagian
sel yang mengandung otot dan fibroblast, epitel, serta pembuluh darah. Rasio
relative jaringan ikat terhadap otot tidak sama sepanjang serviks yang
semakin ke distal rasio ini semakin besar (Prawirohardjo, 2016:177).
3. Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah avokad. seiring dengan perkembangan kehamilan, daera fundus
dan karpus akan membulat dan akan membentuk sferis pada usia kehamilan
12 minggu, panjang uterus akan bertambah lebih cepat dibandingkan
lebarnya sehingga akan membentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama
mengadakan hipertopi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus

4
menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda hegar (Prawirohardjo,
2016:175).
Selama bulan-bulan pertama kehamilan, pertumbuhan ini tidak dipengaruhi oleh
efek mekanis embrio yang berkembang. Pertumbuhan ini membuat dindin uterus
semakin kuat, bukan melemah, karena jumlah sel otot juga meningkat disertai
peningkatan jumlah jaringan elastis dan jaringan fibrosa. Oleh karena itu pembesaran
uterus tejadi karena ada kombinasi antara hipertopi (peningkatan ukuran sel) dan
pengaruh mekanis tekanan interior terhadap dinding uterus seiring perkembangan janin
didalam kandungan, selama bulan-bulan pertama kehamilan, terjadi peningkatan ukuran
pembuluh lipm uterus akibat nya terjadi vaskularisasi, kongesti dan edema. Ketiga hal
ini kemungkinan besar menyababkan pelunakan uterus secara keseluruhan (Varney,
2007:495).
4. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda, hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan
sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal.
Relaksin, suatu hormon protein yang mempunyai struktur mirip dengan insulin
dan insulin like growth factor1&11, disekresikan oleh korpus luteum , dedidua, plasenta
dan hati, aksi biologi utamanya adalah dalam proses remodeling jaringan ikat pada
saluran reproduksi, yang kemudian akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan
proses persalinan. Perannya belum diketahui secara menyeluru, tetapi diketahui
mempunyai efek pada perubahan struktur biokimia serviks dan kontraksi myometrium
yang akan berimplikasi pada kehamilan preterm (Prawirohardjo, 2016:178).
5. Sistem payudara
Pada awal kehamilan wanita akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak.
Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit
akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak. Setelah
bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut kolestrum dapat keluar.
Kolestrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun
dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi karna hormone prolactin ditekan
oleh prolactin inhibiting hormone, setelah persalinan kadar progesterone dan ekstrogen
akan menurun sehingga pengaruh inhibisi progesterone terhadap prolaktalbulmin akan

5
hilang. peningkatan prolactin akan merangsang sintisis lactose dan pada akhirnya akan
meningkatkan produksi air susu (Prawirohardjo, 2016:179).
6. Sistem endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ± 135 % akan tetapi,
kelenjar ini begitu tidak mempunyai arti penting dalam kehamilan. Pada perempuang
yang mengalami hipofisektomi persalinan dapat berjalan dengan lancar. Hormon
prolactin akan meningkat 10 x lipat pada saat kehamilan aterem. Sebaliknya setelah
persalinan konsentrasinya pada plasma akan menurun, hal ini juga ditemukan pada ibu-
ibu yang menyusui. kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada
saat persalinan akibat dari hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi
(Prawiroharjdo, 2016:186).
7. Sistem perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai
membesar sehingga menimbulkan sering berkemih, keadaan ini akan hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan,
jika kepala janin sudah mulai turun kepintu atas panggul, keluhan itu akan timbul
kembali.
Ginjal akan membesar, glomerular filtration rate, dan renal plasma flow juga
akan mengikat. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan vitamin yang larut
air dalam jumlah lebih banyak. Glukosuria juga merupakan suatu hal yang umum,
tetapi kemungkinan adanya diabetes mellitus juga tetap juga harus diperhitungkan.
Sementara itu, proteinuria dan hematuria suatu hal yang abnormal, pada fungsi renal
akan dijumpai peningkatan clearance lebih tinggi 30 % (Prawirohardjo, 2016:185).
8. Sistem pencernaan
Perubahan pada saluran cerna memungkinkan pengangkutan nutrien untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan janin dan perubahan ini berada di bawah pengaruh
hormon dan mekanis, hal penting yang perlu diingat oleh bidan adalah bahwa banyak
diantara perubahan ini bertanggung jawab terhadap sejumlah ketidaknyamanan yang
dialami selama kehamilan, estrogen menyebabkan peningkatan aliran darah kemulut
sehingga gusi menjadi rapu dan dapat menimbulkan gingivitis, hal ini juga dapat
mendorong ibu memperhatikan perawatan gigi dan mulu, tetapi bukan dikarenkan ia
akan kehilangan kalsium dari cadangan kalsium didalam tubuh ibu, bukan dari gigi ibu,
saliva akan menjadi lebih asam tetapi jumlahnya tidak meningkat (Varney, 2007:501).
9. Sistem kardiovaskular

6
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk
mengurangi resistensi vascular sistemik. Selain itu juga terjadi peningkatan denyut
jantung. Antara minggu ke 10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga
terjadi peningkatan prekoad. Performa ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh
penurunan resistensi vaskular sistemik dan perubahan pada aliran pulpusi arterial.
Kapasitar vaskular juga akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan
ekstrogen dan progesteron juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan
penurunan resistensi vaskular perifer.
Vertikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilate untuk memfesilitsi perubahan
cardiac ouput, tetapi kontraktilitasnya tidak berubah. Bersamaan dengan perubahan
posisi diafragma, apeks akan bergerak ke nterior dan kekiri, sehingga pada pemeriksaan
EGK akan terjadi deviasi aksis kiri, depresi segmen ST, dan inferse atau pendataran
gelombang T pada lead III (Prawiroharjdo, 2016:182-183).
Perubahan hemodinamil memudahkan sistem kardiovaskulas pada ibu memenuhi
kebutuhan janin sambil mempertahankan status kardiovaskularnya sendiri. Perubahan -
perubahan ini disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen, progesterone dan
prostaglandin dan perubahan ini akan kembali normal setelah kehamilan berakhir
(Varney, 2006:498).

Perubahan psikologis pada ibu hamil menurut Romauli (2011:89)

1. Ibu meresa tidak sehat dan kadang benci dengan kehmilannya.


2. Kadang muncul penolakan, kekecewaaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadang
ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil, hal ini dilakukan
sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapatkan perhatian secara
seksama.
5. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin akan diberitahunya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.
6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada setiap wanita, tetapi
kebanyakan akan mengalai penurunan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor – faktor yang mempengaruhi kehamilan menurut Romauli (2011:102-109)
antara lain :
1) Faktor fisik
7
Faktor fisik yang mempengaruhi kehmailan antara lain status kesehatan, status
gizi, dan gaya hidup. Berikut ini penjelasan dari faktor fisik yang mempengaruhi
kehamilan.
a) Status kesehatan
Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang termasuk faktor fisik yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu hamil:
1) penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan termasuk dalam klarifikasi
ini adalah hiperemisi gravidarum, preeklamsia eklamsia, kelainan lamanya
kehamilan, kehamilan ektropik, kelainan plasenta, atau selaput janin, perdarahan
antepartum, gemelli.
2) Penyakit atau kelainan tidak langsung berhubungan dengan kehamilan, contoh
yang termasuk dalam kategori ini adalah: penyakit atau kelainan alat kandung
seperti varises, kelainan bawaan, edema vulva, hematoma, penyakit
kardiopaskuler semisal penyakit jantung,hipertensi, endocarditis dan penyakit-
penyakit lainnya.
b) Status gizi
Status merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena
faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna
pertumbuhan dan perkembangan janin. Keterbatasan gizi selama hamil sering
berhubungan dengan faktor ekonomi, pendidikan, sosial dan keadaan lain yang
meningkatkan kebutuhan gizi ibu seperti ibu hamil dengan penyakit infeksi tertentu
termasuk pula kesiapan fisik untuk persalinan. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil
secara garis besar adalah asam folat, energy, protein, zat besi (FE), kalsium, vitamin
D,yodium, dan vit A.
c) Gaya hidup
Selain pola makan yang dihububgkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang,
ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang ibu
hamil. Misalnya kebiasaan-kebiasaan bergadang, berpergian jauh menggunakan
kendaraan motor, dll gaya hidup akan menggangu kesejahteraan bayi yang
dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak tidak terpenuhi. Gaya hidup
merupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada masyarakat baik bersifat foditif
maupun bersifat negatif antaranya kebiasaan minum jamu, aktifitas seksual,
perkerjaan atau aktivitas sehari-hari, senam hamil, konsumsi alcohol, merokok, dan
kehamilan yang tidak diharapkan.

8
2) faktor psikologis
a) Stressor
Ada dua macam stressor
1. Stressor internal
stres yang berasal dari ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh
ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat
ketika bayi lahir.
2. Stressor eksternal
Stress yang timbul dari luar yang memberikan pengaruh baik ataupun buruk
terhadap psikologis ibu hail. Pemicu stres dari luar, bentuknya bervariasi.
Misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami,
tekanan dari lingkungan dan masih banyak kasus lainnya.
b) Dukungan keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat
fisik maupun psiologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang
terjadi, dimana sumber stres terbesar terjadi karena dalam rangka melakukan adaptasi
terhadap kondisi tersebut. Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat
membutuhkan dukungan intensif dari keluarga dengan cara menunjukan perhatian
dan kasih sayang.
c) Substance abuse
Substance abuse adalah perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu
hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang
membahayakan ibu.
d) Fatner abuse
Fatner abuse adalah kekerasan yang dilakukan oleh pasangan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah
bersuami, setiap bentuk kekerasan yang dilaukan oleh pasangan harus selalu
diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan
membahayakan ibu dan bayinya.
3) Faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi
a) Faktor lingkungan
b) Faktor sosial
c) Faktor budaya dan adat istiadat
d) Faktor ekonomi

9
4. Ketidak nyamanan yang terjadi pada kehamilan
Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang umum muncul
selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga
berat. Bebasnya seorang wanita dari ketidaknyamanan tersebut dapat membuat perbedaan
signifikan terhadap cara wanita memandang pengalaman kehamilannya. aspek pisiologis,
anatomis, psikologis yang mendasari setiap ketidaknyamanan (jika diketahui) dijelaskan
untuk meragsang fikiran anda mencari upaya lebih lanjut untuk mengatasinya. Cara
mengatasi ketidaknyamanan ini didasarkan pada penyebab dan penatalaksanaan
didasarkan pada gejala yang muncul. Tidak semua cara tersebut cocok untuk semua
wanita. Semakin banyak metode yang anda ketahui untuk setiap ketidaknyamanan, atau
yang dapat anda bayangkan pemahaman anda tentang penyebab ketidaknyamnan
tersebut, semakin besar peluang untuk setidaknya satu diantara berbagai metode tersebut
akan membantu merendahkan rasa ketidaknyamanan tersebut (Varney, 2007:536).
5. Diagnosis kehamilan
Secara umum tanda hamil yaitu (Kemenkes RI, 2019) :
1. Terlambat haid paling sedikit 1 sampai 2 minggu walaupun terkadang masih ada
bercak darah.
2. Bila dilakukan tes kehamilan maka didapatkan hasil positif
Kehamilan ditegakkan berdasarkan : gejala dan tanda tertentu yang diperoleh melalui
riwayat dan ditemukan pada pemeriksaan serta hasil laboratorium, dapat meliputi
(Ekasari, 2019):
1. Tanda Dugaan Hamil
a) Amenorea (tidak datng haid).
b) Payudara tegang
c) Mengidam (ingin makanan khusus)
d) Mual muntah pagi hari (morning sickness)
e) Hipersalivasi
f) Konstipasi
g) Pigmentasi kulit
2. Tanda Kemungkinan Hamil
a) Pembesaran rahim dan perut
b) Pada pemeriksaan dijumpai
 Tanda hegar
 Tanda chadwik

10
 Tanda discasek
 Teraba ballottement
 Reaksi pemeriksaan kehamilan positif

3. Tanda Pasti Hamil


a) Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba bagian janin.
b) Pemeriksaan USG
c) Terdenagr denyut jantung janin.
6. Keluhan saat hamil
Keluhan selama hamil diantaranya yaitu (Kemenkes RI, 2019)
a) Keluhan pada hamil muda:
Mual muntah pusing dan lemas terutama pada pagi hari.
b) Keluhan pada hamil tua:

 Nyeri pinggang karena Ibu cenderung berdiri condong ke belakang untuk


menyeimbangkan perut yang semakin besar
 Kram kaki terutama pada trimester 2 dan cenderung menyerang pada malam hari
selama 1 sampai 2 menit
 Pembengkakan di kaki karena penimbunan cairan akibat tingginya kadar garam
dalam tubuh biasanya muncul di trimester 3 kehamilan.
 wasir atau ambeien yaitu terjadinya pembengkakan dan peradangan yang terjadi
pada pembuluh darah balik atau vena di daerah sekitar dubur.
 Keputihan, selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna.

B. Keputihan pada kehamilan


1. Pengertian
Flour albus/ Keputihan adalah tanda dan gejala yang ditandai dengan keluarnya
cairan dari alat kelamin wanita yang tidak berupa darah di luar kebiasaan, baik berbau
ataupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat. Penyebab keputihan dapat secara normal
(fisiologis) maupun (patologis) yang dipengaruhi oleh hormone tertentu. Cairannya
berwarna putih, tidak berbau, dan jika dilakukan pemeriksaan laboratorium tidak
menunjukkan ada kelainan. Hal ini dapat tampak pada perempuan yang terangsang pada
waktu senggama atau saat masa subur (ovulasi).
Sedangkan Keputihan/Flour albus yang tidak normal (patologis) biasa disebabkan
oleh infeksi/peradangan yang terjadi karena mencuci vagina dengan air kotor,
11
pemeriksaan dalam yang tidak benar, pemakaian pembilas vagina yang berlebihan,
pemeriksaan yang tidak higienis, dan adanya benda asing dalam vagina.Selain karena
infeksi, keputihan dapat juga disebabkan oleh masalah hormonal, celana yang tidak
menyerap keringat, dan penyakit menular seksual. Cairannya berwarna
putih/hijau/kuning, berbau, sangat gatal dan disertai nyeri perut bagian bawah. Jika
seseorang mengalami hal seperti itu, maka orang tersebut harus segera mendapat
penanganan. Pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya (Kusmiran,E.2012).
2. Tanda dan Gejala
Survey demografi dari 200 kasus Keputihan, hanya sekitar 95 kasus yang mengalami
gejala keputihan dengan rasa gatal. Masalah keputihan ini sering kali tidak diperhatikan
oleh wanita yang menderita penyakit ini, akan tetapi masalah keputihan ini jika tidak
segera ditangani akan menyebabkan masalah yang serius (DEPKES RI, 2010),
Tanda dan Gejala keputihan yang normal adalah :
a. biasanya Berwarna bening atau sedikit keruh.
b. encer atau sedikit kental
c. cairan keputihan tidak berbau
d. tidak meninggalkan bercak dipakaian dalam
Tanda dan Gejala keputihan yang tidak normal adalah :
a. jumlah keputihan yang keluar lebih banyak dan lebih kental
b. warnanya berbeda dari biasanya, seperti kekuningan, hijau, coklat atau keabu-abuan
c. cairan keputihan berbau tidak sedap
d. gatal, lengket
e. disertai kram perut dan demam
3. Patogenesisi keputihan
Keputihan atau flour albus merupakan gejala dimana terjadinya pengeluaran cairan
dari alat kelamin wanita yang tidak berupa darah.Dalam perkembangan, alat kelamin
wanita mengalami perubahan mulai dari bayi hingga menopause. Flour albus merupakan
keadaan yang dapat terjadi fisiologis dan dapat menjadi flour albus yang patologis karena
terinfeksi kuman penyakit. Bila vagina terinfeksi kuman penyakit seperti jamur, parasit,
bakteri dan virus maka keseimbangan ekosistem vagina akan terganggu, yang tadinya
bakteri doderlein atau lactobasillus memakan glikgen yang dihasilkan oleh estrogen pada
dinding vagina untuk pertumbuhanyya dan menjadikan pH vagina menjadi asam, hal ini
tidak dapat terjadi bila pH vagina basa. Keadaan pH vagina membuat kuman penyakit
berkembang dan hidup subur di dalam vagina (Sibagariang,EE. 2010).

12
Lendir vagina umumnya semakin banyak selama kehamilan yang disebabkan oleh
peningkatan suplai darah dan perubahan homonal, yang kemudian menyebabkan
peningkatan produksi lendir dari serviks dan perubahan keseimbangan pH pada lapisan
vagina. jika lendir vagina menyebababkan rasa gatal baik didalam atau diluar vagina,
berwarna krem, abu-abu, kehijauan atau bernoda darah atau jika mengeluarkan bau tidak
lazim, mungkin karena terkena infeksi yang harus dirawat sebelum memasuki proses
persalinan. Sebagian besar infeksi vagina dapat disembukan, namun jika tidak dirawat
dapat ditularkan kejanin saat dia melewati jalan kelahiran dan ini dapat menyerang mata,
mulut atau saluran pencernaan janin (Onggo,T.2012)
4. Klasifikasi keputihan
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina, keputihan ada
dua jenis, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Keputihan fisiologis pada
perempuan terjadi pada saat menjelang menstruasi,pertengahan siklus menstruasi, dan
setelah menstruasi. Jumlahnya tidak terlalu banyak, berwarna jernih,putih (kadang
meninggalkan warna kekuningan di celana dalam), tidak berbau, dan tidak disertai rasa
gatal, nyeri, bengkak pada organ kelamin, panas dan perih pada saat buang kemih (air
kencing), dan nyeri perut bagian bawah. Umumnya keputihan fisiologis disebabkan oleh
proses hormonal dalam tubuh.
Keputihan patologis ditandai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan banyak,
berwarna kuning, hijau, merah kecoklatan (karena bercampur darah), putih seperti susu
basi, berbau amis/busuk. Perempuan yang mengalami keputihan patologis umumnya
mempunyai keluhan-keluhan seperti gatal,nyeri, bengkak pada organ kelamin,panas dan
pedih ketika buang air kemih(kencing), dan nyeri perut bagian bawah perut. Keputihan
patologis kemungkinan disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang mungkin
disebabkan oleh penyakit menular seksual, gejala keganasan pada organ reproduksi
adanya benda asing dalam uterus atau vagina. Keputihan juga disebabkan oleh bagaiman
kita dalam merawat organ reproduksi kita, misalnya mencuci vagina dengan air kotor,
pemakaian pembilas vagina yang berlebihan, penggunaan celana dalam dengan bahan
yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, menggunakan pembalut
dalam waktu yang relative lama (Citrawati,MD,2014:9)
5. Faktor dan penyebab
a. Infeksi pada vagina
Infeksi dapat disebkan oleh jamur (Candida Albicans), parasit (Tricomonas
vaginalis), bakteri (Gonorrhea/Chlamydia), dan virus (Human papilloma virus). Jenis

13
infeksi yang terjadi pada vagina yakni, bacterial vaginosis, trikomonas, dan
kandidiasis.Bakterial vaginosis merupakan gangguan vaginayang sering terjadi
ditandai dengan keputihan dan bau tak sedap. Hal ini disebabkan oleh lactobacillus
menurun, bakteri pathogen (penyebab infeksi) meningkat, dan pH vagina meningkat.
Keputihan akibat infeksi yang terjadi pada masa kehamilan akan meningkatkan
risiko persalinan premature dan janinnya juga beresiko mengalami infeksi. Namun jika
keputihan disertai gatal-gatal dan berbau segera periksa ke dokter anda. Karena
dengan kondisi ini kemungkinan terjadi adanya infeksi,jika tidak segera mendapatkan
pengobatan dapat menyebabkan perlunakan dalam leher rahim dan akan timbul
kontraksi sebelum waktunya.
Dari beberapa penelitian, Menyatakan bahwa persalinan premature banyak
disebabkan oleh ketuban pecah sebelum waktunya yang diakibatkan oleh infeksi
keputihan yang tidak diobati. Misalnya, pada infeksi clamidia dapat terjadi keguguran
hingga persalinan sebelum waktunya (persalian premature). Infeksi virus herpes
simpleks dapat menyebabkan radang pada otak bayi (ensefalitis). Infeksi jamur
candida sp dapat meningkatkan resiko terjadinya ayan (epilepsy). Inveksi Virus HPV
dapat menyebabkan terjadinya papiloma laring pada bayi yang menyebabkan
gangguan pernafasan dan gannguan pencernaan bayi hingga kematian. Infeksi bakteri
neisserea gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi pada mata bayi hingga terjadi
kebutaan. ( Setiawati,D, 2013)
b. Faktor hygiene yang jelek.
Kebersihan daerah vagina yang jelek dapat menyebabkan timbulnya keputihan.
Hal ini terjadi karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga bakteri pathogen
penyebab infeksi mudah menyebar.
c. Pemakaian obat-obatan (antibiotic, kortikostiroid, dan pil KB) Dalam waktu lama.
Pemakaian obat-obatan khususnya antibiotik yang terlalu lama dapat
menimbulkan system imunitas dalam tubuh. Sedangkan penggunaan KB
mempengaruhi keseimbangan hormonal wanita. Biasanya pada wanita yang
mengkonsumsi antibiotik timbul keputihan. (jones, 2015)
d. Stres.
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor otak mengalami
stress maka hormonal didalam tubuh mengalami perubahan keseimbangan dan dapat
menyebabkan timbulnya keputihan.
e. Alergi

14
Penyebab lain keputihan adalah alergi akibat benda-benda yang dimasukkan
secara sengaja atau tidak sengaja ke dalam vagina, seperti tampon, obat atau alat
kontrasepsi, rambut kemaluan, benang yang berasal dari selimut, celana,dan lainnya.
Biasanya karna luka seperti tusukan, benturan, tekanan atau iritasi yang berlangsung
lama. Karena keputihan, seorang ibu bahkan bias kehilangan bayinya.akibat keputihan
pada kehamilan.
6. Dampak keputihan pada kehamilan
Keputihan dalam kehamilan muncul dikarenakan adanya peningkatan hormonal
selama kehamilan. Dalam hal ini vagina akan mengeluarkan cairan berwarna putih seperti
susu, encer dan tidak berbau. Cairan akan bertambah banyak seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan anda. Hal ini merupakan hal yang wajar, untuk itu
kebersihan dan kelembaban disekitar area vagina harus tetap terjaga, juga perhatikan
pemakaian pakaian dalam sebaiknya yang tidak terlalu ketat dan menyerap keringat.
Namun jika keputihan disertai dengan gatal-gatal dan berbau harus segera diperiksa.
Karena dengan kondisi ini kemungkinan terjadi adanya infeksi, jika tidak segera
mendapatkan penanganan dapat menyebabkan perlunakan dalam leher rahim dan akan
timbul kontraksi sebelum waktunya.
Seorang wanita lebih rentan mengalami keputihan pada saat hamil karena pada saat
hamil terjadi perubahan hormonal yang salah satu dampaknya adalah peningkatan jumlah
produksi cairan dan penurunan keasaman vagina serta terjadi pula perubahan pada
kondisi pencernaan. Semua ini berpengaruh terhadap peningkatan resiko terjadinya
keputihan, khususnya yang disebabkan oleh infeksi jamur. Selama belum terjadi
persalinan dan selaput ketuban masih utuh, dimana janin masih terlindungi oleh selaput
ketuban dan air ketuban yang steril, umumnya tidak ada efek langsung infeksi pada janin.
(Setiawati,D,2013)
Beberapa keputihan dalam kehamilan berbahaya karena dapat menyebabkan
persalinan kurang bulan (prematuritas) ketuban pecah sebelum waktunya(KPD), atau
bayi dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram). (Pribakti,B,2010).
Dampak dari keputihan pada ibu hamil, di antaranya :
a. merasa tidak nyaman
b. kanker rahim
c. kehamilan ektopik
Dampak keputihan pada janin adalah :
a. Kebutaan pada bayi

15
b. Kematian Janin
c. Berat badan bayi lahir rendah
d. Infeksi asenden

7. Cara mengatasi keputihan


a. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istrahat cukup, hindari
rokok dan alkohol serta hindari stress berkepanjangan.
b. Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan
tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap
keringat, hindari pemakaian celana yang terlalu ketat. Biasakan untuk mengganti
pembalut, panty liner pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.
c. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat
mematikan flora normal vagina. Jika perlu, lakukan konsultasi medis dahulu sebelum
menggunakan cairan pembersih vagina.
d. Hindari penggunaan bedak talcum, tissue, atau sabun dengan pewangi pada daerah
vagina karena dapat menyebabkan iritasi.
e. Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan seperti meminjam
perlengkapan mandi dsb. Sedapat mungkin tidak duduk diatas kloset di WC umum
atau biasakan mengelap dudukan kloset sebelum menggunakannya
(Sibagariang,EE,2012).
f. Bulu yang tumbuh di daerah kemaluan bisa menjadi sarang kuman bila dibiarkan
terlalu panjang. Untuk menjaga kebersihan potonglah secara berkala bulu di sekitar
kemaluan dengan gunting atau kamu bisa mencukurnya dengan hati-hati
(NS,Sallika,2011).
g. Mengingat pada wanita hamil terjadi kenaikan jumlah cairan plasma dalam tubuhnya,
mengakibatkan sering buang air kecil, untuk itu diharapkan :
1) jangan memakai celana dalam dari bahan sintesis atau celana ketat.
2) pakailah selalu celana katun.
3) jangan memeakai panty liner setiap hari.
4) sesudah mandi keringkan benar-benar daerah vulva dengan baik sebelum
berpakaian/memakai celana dalam.

16
5) ceboklah dari depan kebelakang setiap berkemih atau buang air besar karena dapat
membantu mengurangi kontaminasi mikroorganisme dari saluran kemih dan anus.
6) jangan terbiasa melakukan irigasi/bilas vagina, memakai tampon, pewangi/spray
vagina atau tissue berparfum (Wahdaniah 2011:92).

C. Manajemen Kebidanan
Menurut (Amellia nur, 2019) Manajemen kebidanan merupakan suatu metode proses
berfikir logis dan sistematis dalam memberikan asuhan kebidanan. Tujuan dari manajemen
kebidanan aalah untuk menguntungkan kedua belah pihak baik pasien maupun pemberi
asuhan. Varney (2007) menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses pemecahan
masalah yang ditemukan oleh para perawat-bidan pada awal tahun 1970-an. Proses ini
memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian pemikiran dan tindakan dengan
urutan yang logis serta menguntungkan, baik bagi kita maupun bagi tenaga kesehatan.
Proses manajemen terdiri atas tujuh langkah yang berurutan, yang setiap langkah
disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan pengumpulan data dan berakhir
dengan evaluasi. Ketujuh langkah tesebut membentuk kerangka lengkap yang dapat
diaplikasikan dalam situasi apapun. Akan tetapi, setiap langkah dapat diuraikan menjadi
langkah-langkah yang lebih rinci dan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan klien.
Langkah-langkah manajemen kebidanan menurut Varney (2007) :
1. Langkah I : Pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama, dilakukan pengkajian melalui pengumpulan semua data
dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan, peninjauan catatan terbaru atau catatan
sebelumnya dan data laboratorium, serta perbandingannya dengan hasil studi. Semua
data di kumpulkan dari sumber yang berhubungan dengan kondisi pasien.
2. Langkah II : Interpretasi data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data dasar yang telah
dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan akan diinterpretasikan sehingga
ditemukan masalah atau diagnosis yang spesifik. Kata masalah tidak dapat diselesaikan
seperti diagnose, namun membutuhkan penanganan yang dituangkan kedalam sebuah
rencana asuhan terhadap Klien
3. Langkah III : Masalah Potensial

17
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, jika memungkinkan, dilakukan pencegahan, sambil mengamati
kondisi klien, bidan diharapkan dapat bersiap jika diagnosis atau masalah potensial
benar-benar terjadi.
4. Langkah IV : Identifikasi dan Penetapan
Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan Segera. Langkah ini bidan
mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan atau konsultasi atau penanganan bersama
dengan anggota tim kesehatan yang lainnya sesuai dengan kondisi klien. Langkah
keempat mencerminkan sifat kesinambungan poses penatalaksanaan, yang tidak hanya
dilakukan selama perawatan primer atau kunjungan prenatal periodic, tetapi juga saat
bidan melakukan perawatan berkelanjutan bagi wanita tersebut. Data tersebut harus dikaji
dan kemudian dievaluasi. Beberapa data mengindikasikan situasi kedaruratan yang
mengharuskan bidan mengambil tindakan secara cepat untuk mempertahankan nyawa
ibu dan bayinnya.
5. Langkah V : Perencanaan
Langkah kelima, mengembangkan sebuah rencana yang menyeluruh, ditentukan
dengan mengacu pada hasil langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan pengembangan
masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat ini maupun yang dapat
diantisipasi serta perawatan kesehatan yang dibutuhkan.
6. Langkah IV : Pelaksanaan
Langkah keenam adalah melaksanakan rencana kebidanan secara menyeluruh.
Langkah inni dapat dilakukan secara keseluruhan oleh bidan atau dilakukan sebagian
oleh ibu atau orang tua, bidan atau anggota tim kesehatan lain. Apabila tidak dapat
melakukannya sendiri, bidan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa implementasi
benar-benar dilakukan. Implementasi yang efisien akan meminimalkan waktu dan biaya
serta meningkatkan kualitas perawatan kesehatan. Suetu komponen implementasi yang
sangat penting adalah pendokumentasian secara berkala, akurat dan menyeluruh.
7. Langkah VII : Evaluasi
Langkah terakhir evaluasi merupakan tindakan untuk memeriksa apakah rencana
perawatan yang dilakukan benar-benar telah mencapai tujuan yaitu memenuhi kebutuhan
ibu seperti yang diidentifikasikan pada langkah kedua tentang masalah, diagnosis maupun
kebutuhan perawatan kesehatan.

18
D. EBM (evidence based midwifery)

Tabel 2.1
Matriks Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


dan Tahun
Terbit
1. Nuken Rochmadiah Pengaruh Sebelum diberikan perlakuan pada
Aprianti, Khamidah Pemberian Air kelompok eksperimen, ibu hamil diketahui
Jurnal Inovasi Riset Rebusan Daun mengalami keputihan berwarna putih susu,
Ilmu Kesehatan Sirih Untuk gatal dan berbau (3 orang), keputihan
Vol.1No. 4 Mengurangi berwarna putih susu dan berbau (1 orang),
November 2023 Keputihan Pada Ibu keputihan banyak dan bening (5 orang),
keputihan banyak, bening dan gatal (1
Hamil
orang).
Pada kelompok kontrol, keputihan yang
dialami yaitu keputihan banyak, bening
dan gatal (3 orang), banyak dan berwarna
putih susu (3 orang), banyak dan berwarna
kuning kehijauan (1 orang), banyak,
berwarna kuning kehijauan dan gatal (2
orang), banyak dan bening (1 orang).
Sesudah diberikan perlakuan, pada
kelompok eksperimen terdapat 8 orang ibu
hamil yang sembuh dari keputihan. Pada
kelompok kontrol, terdapat 1 orang ibu
hamil yang sembuh dari keputihan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa pada kelompok eksperiman selisih
penyembuhan keputihan memiliki rata-rata
13,1. Pada kelompok kontrol selisih
penyembuhan keputihan memiliki rata-rata
7,9. Hasiluji statistik diperoleh p value
sebesar 0,015 < α (0,05), sehingga ada
perbedaan selisih penyembuhan keputihan
pada kelompok eksperimen dan kontrol di
PMB Wulan Mardikaningtyas, Amd.Keb
Kota Sukoharjo (p=0,015).
2.
Ani T Prianti, Faktor-faktor Berdasakan hasil penelitian tentang
Husnul Khatimah, yang personal hygiene didapatkan hubungan
Yulia Trianigsih berhubungan dengan masalah kejadian flour albus pada
Jounal of dengan kejadian ibu hamil Keputihan atau Flour Albus
Midwifery flour albus pada adalah Hal Yang Normal Terjadi pada
Science and ibu hamil Wanita hamil juga biasanya di dapatkan
Women’s Health bagi wanita yang memasuki usia subur,
Volume I, Nomor keputihan ini biasanya tidak disertai
2 Tahun 2021 keluhan lain yang mengaggu, meskipun
sebetulnya hal yang normal, keputihan bisa
saja berubah menjadi tanda adanya suatu
19
penyakit, terutama jika keputihan disertai
dengan keluhan lain, seperti Vagina terasa
Gatal dan disertai nyeri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar wanita hamil memiliki
praktik personal hygiene yang kurang baik
sebanyak 80%. Memahami perilaku
perawatan hygiene saat kehamilan sangat
penting untuk dapat mengetahui dampak
terhadap kesehatan bayi dan ibu sendiri.
Organ genetalia eksterna wanita terdiri atas
Vulva dan Perineum Organ-organ wanita
ini berkembang dan matang (matur) akibat
rangsangan hormon estrogen dan
progesterone. Melakukan personal hygiene
pada organ genetalia eksterna pada wanita
hamil sangat dianjurkan sebagai upaya
untuk memelihara organ reproduksi dan
membuat ibu hamil merasa nyaman serta
dapat mencegah dari infeksi
mikroorganisme.
3.
Rina Yulviana, Sri Terapi rebusan air Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Mayang (2020) daun sirih pada ibu Hoirina diperoleh dari 3 ibu hamil (20%)
hamil dengan tidak mengalami keputihan, 12 ibu hamil
pengeluaran cairan (80%) mengalami keputihan dengan
pervaginam berupa kriteria 6 ibu hamil (40%) mengalami
keputihan dengan keputihan fisiologis, 6 ibu hamil (40%)
di klinik pratama mengalami keputihan patologis dan
putri asih tahun diperoleh data dari hasil wawancara pada
2020 responden didapatkan keputihan disertai
dengan rasa gatal dan iritasi pada area
kewanitaan.
Dari hasil asuhan yang telah di berikan
selama 2 kali kunjungan dengan selang
waktu 3 hari di dapatkan hasil yang di
peroleh penulis dan perubahan keputihan
kepada ibu, bawah keputihan sudah tidak
kental lagi,warna nya sudah bening, bintik
merah sudah berkurang dan ibu tidak
memakai pantyliner lagi.
Hasil penelitian yang di lakukan oleh
Kustanti (2017), menunjukan bahwa
penggunaan rebusan daun sirih hijau
efektif dalam menurunkan kejadian
keputihan pada ibu hamil. Beberapa konten
yang terkandung dalam minyak esensial
dari daun sirih dihasilkan oleh minyak
terbang (betiephenol), seskuiterpen, pati,
diastase, gula dan zat tanin dan alkohol
yang memiliki kuman mematikan,

20
antioksidasi dan fungisida dan anti jamur.
4.
Iwan Abdy, Dewy Pengaruh Minuman Sebagian besar responden yang mengalami
Indah Lestary Kunyit Asam keputihan berumur 15 tahun, dimana pada
(2019) terhadap Kejadian umur 15 tahun sering terjadi keputihan
Keputihan pada fisiologis dan hal tersebut adalah hal yang
Remaja usia 14-16 wajar. Keputihan fisiologis mempunyai
tahun di MTs ciri-ciri warna kuning, kadang putih kental
Nurul Muttaqien tidak berbau tanpa disertai keluhan
Tlogowaru Kota (misalnya gatal, nyeri, rasa tersebut, dsb),
Malang keluar ada saat menjelang dan sesudah
menstruasi, pada saat stress dan kelelahan,
alergi dengan bahan pakaian dalam dan
alergi makanan.
Setelah diberikan minuman kunyit asam
sebanyak 200 ml setiap hari selama 7 hari
berturutturut, angka kejadian keputihan
pada remaja usia 14-16 tahun di MTS
Nurul Muttaqien Tlogowaru Kota Malang
menurun menjadi 17 orang (36,2%),
penurunan angka kejadian keputihan ini
dikarenakan minuman kunyit asam ini
mengandung kurkumin yang berperan
sebagai anti bakteri, anti radang, anti
oksidan.
Dari hasil analisa data menggunakan Uji
Chi Square dengan SPSS versi 20
diperoleh hasil Asymp.sig (2-sided)=0,347
dengan α (0,05), maka dapat disimpulkan
H0 ditolak H1 diterima artinya ada
Pengaruh Pemberian Minuman Kunyit
Asam terhadap Kejadian Keputihan pada
remaja usia 14-16 tahun di MTS Nurul
Muttaqien Tlogowaru Kota Malang.

21
BAB III
TINJAUAN KASUS

FORMAT PENDOKUMENTASIAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN (ANC)

RS/PUSKESMAS/RBBPS : Pj.Ruangan :
NOMOR Seri Kartu : Tanggal/Pukul Pengkajian : 24-09-2023
Mahasiswa : Rani Pitriana Sumber Informasi Tempat Pelayanan
NIM : PO71242230275 Teman √ Orang Tua/ Keluarga
Pembimbing : Yuli Suryanti, M.Keb Nakes :........ Sendiri
A. BIODATA
Nama Klien/Ibu : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 31 tahun Umur : 36 tahun
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Melayu Suku Bangsa : Melayu
Alamat : Rt. 13 eka jaya Alamat : Rt.13 eka jaya
NO.Telp/HP : 081322168393 NO.Telp/HP :082281155712
Bahasa : Jambi Bahasa : Jambi
Penanggung Jawab :
Nama : Tn. A Pekerjaan : Wiraswasta
Umur : 36 tahun Alamat : Rt. 13 eka jaya
Hubungan dengan klien : Suami NO.Telp/HP : 082281155712
B. DATA SUBYEKTIF TUJUAN KUNJUNGAN
1. Pemeriksaan kehamilan

22
KELUHAN
keputihan

2. Riwayat Menstruasi
Umur menarche: 12 th, lamanya haid 7 hari, jumlah darah haid 2x ganti, Siklus haid 28 hari
Teratur/Tidak teratur: Teratur Konsistensi: Cair HPHT: 18-05-2023 Perkiraan Partus: 20-02-2024
Masalah lain: ........tidak ada.........................................................................
3. Riwayat perkawinan :
Perkawinan ke : 1 Kawin-1............tahun, dengan suami 1..........th; ke-2 ...............
Usia saat kawin : ...20.....tahun..................
4. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu

Penolong Keadaan
Tgl.tahun Tempat Umur Jenis Anak kel/
NO Persalina Penyulit Anak
Partus Partus Hamil Persalinan BB
n sekarang
Laki-laki/
1 2014 Pmb aterem Spontan bidan Tdk ada baik
2.900 gr
Perempuan/
2 2019 Pmb aterem Spontan bidan Tidak ada Baik
3.300 gr
3 ini
4
5
5 Riwayat kehamilan saat ini : G1 P0 A0 H0
Pertama kali memekrisakan kehamilan pada UK: 7 minggu
di BPM oleh : Bidan
pemeriksaan saat ini yang ke : 3
Masalah yang pernah dialami:
Hamil muda - mual - sakit kepala - perdarahan
Lain-lain : ........................................................................................
Gerakan janin : √ Terasa - Tidak Terasa
Gerakan terakhir jam : 08.00 wib
Immunisasi :
√ TT : 2 Hepatits
Lain-lain :
Pengobatan/anjuran yang pernah diperoleh selama kehamilan :
.........................................................................................................................................

6 Riwayat penyakit/operasi yang lalu: (jenis penyakit/operasi, dimana dan kapan)

23
...........................................Tidak ada...............................................................................

7 Riwayat penyakit keluarga (ayah, ibu, adik, paman, bibi) yang pernah menderita sakit
- Kanker - Penyakit hati - Hipertensi - DM - Penyakit ginjal
- Tbc - Epilepsi - Kelainan Bawaan - Alergi - Hamil kembar
- Penyakit Jiwa
√ Lain-lain : ..................Tidak ada...................................................................................
8 Riwayat yag berhubungan dengan masalah kesehatan reproduksi
- Infelitas - Infeksi Virus - PMS - Servisitis kronis - Endometriosis
- Myoma - Polip servix - Kangker kandungan - Operasi kandungan - Perkosaan
√ Lain-lain : Tidak ada
9 Riwayat keluarga berencana
Metode KB yang pernah dipakai : implant Lama : 3 tahun
Komplikasi/masalah : tidak ada
10 Pola Makan / Minum
Makan : 3 kali/hari ;
Minum : 8 gelas/hari ;
Jenis makanan/minuman yang sering dikomsumsi:
Nasi, Sayur, daging, tempe , telur, ikan kacang-kacangan
(bila terdapat gangguan pada pola makan minum, hitung secara kuantitas/kualitas di lembar lain)
11 Pola Eliminasi : BAK : 3-4 kali/hari
BAB : 1 kali/hari
Kelainan/masalah yang ditemukan pada pola eliminasi :
Tidak ada
12 Pola Istirahat
Tidur :7 jam/hari : Tidur terakhir jam 21.30 wib
Masalah/gangguan yang ditemukan pada pola istirahat :
Tidak ada
14 Pola Seksualitas :
Frekuensi : 1 x/minggu
Masalah/gangguan yang ditemukan pada pola seksualitas :
Tidak ada
14 Riwayat Psikososial
Psikososial : Penerimaan klien terhadap kehamilan ini : ..... √ Diharapkan Tidak Diharapkan

24
Alasan : Ingin pempunyai anak
Social support dari : √ Suami ; √ Orang tua; √ Mertua; √ Keluarga lain
Masalah psikososial : Tidak ada
Kekerasan RT : Fisik Psikologis √ Dan lain-lain : tidak ada
15 Perilaku kesehatan :
Penggunaan miras : Ada √ Tidak
Penggunaan zat adiktif : Ada √ Tidak
merokok : Ada √ Tidak
kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan :
Memakai benda tajam Membawa tumbuh-tumbuhan
√ Lain-lain : .........Tidak ada...................................................

DATA OBYEKTIF PEMERIKSAAN FISIK


1 KEADAAN UMUM :
Sikap tubuh Iordosis Kiposis Skoliosis √ Normal
Cacat :
Tanda-tanda vital : √ TD 110/60 mmHg P. 20 x/mnt √ N 80 x/mnt √ S 36 ⁰C
Turgor : √ Baik Kurang Jelek
Tinggi Badan : 156 Cm
BB (Sesuai Indikasi) : 62 Kg
BB sebelum Hamil : 57 Kg
Rambut/kepala : √ Bersih Kotor Rontok Lain-lain...............
Mata : Seklera : Ikterus √ Tidak ikterus
Konjugtiva : Pucat √ Tidak pucat
Penglihatan : √ Jelas Kabur Lain-lain.............
Alat bantu : Kacamata Kontak Lens
Muka : Hiperpigmentasi Edema √ Tidak tampak kelainan
Lain-lain.......................
Bibir : √ Kering Pecah-Pecah Inflamasi Lain-lain...............
Rahang dan lidah : Pucat Sakit Lesi
Gigi : Palsu √ Karies Lain-lain...............
Telinga : √ Tdk Tampak kelainan Lain-lain................
Alat bantu dengar
Leher : Pembesaran kelenjar tiroid Pembesaran V.Jugularis

25
Pembesaran kelenjar getah bening √ Tdk Tampak kelainan
Payudara : √ Simetris Asimetris Kemerahan Bengkak Benjolan Dimpling
Puting susu : Datar √ Menonjol Ke dalam Lecet √ Kotor
Areola mammae : Bersih √ Kotor Hiperpigmentasi
Pengeluaran asi : √ Tampak Kolostrum Tidak tampak kolostrum

Abdomen :
 Bekas operasi : Ada Lokasi.............................. √ Tidak ada
 Pembesaran : √ Ada Tidak ada
 Gerakan janin : √ Ada Tidak ada
 Striae : Tidak ada √ Livide Albikans
 Linea : √ Alba Nigra Fusca
 Palpasi : Kelembutan Pembesaran Hati/Liens Mass Suprabis Tenderness
 TFU : 28 cm, bokong….. Letak Punggung : Puka , Presentasi : Kepala
 TBJ : 1,860 gram
 Lain-lain...........................
 DJJ : Belum Terdengar
√ Frek 142 x/mnt √ Teratur Tdk Teratur √ Kuat Lemah
Punctum Maksimum : 12 cm sebelah : kanan
Punggung dan pinggang : CVAT Ada, Tidak ada
Nyeri ketuk Ada, √ Tidak ada
Ekstremitas : √ Tidak tampak cacat Cacat Varises Edema...........
Refleks patella : √ Positif : Kanan/Kiri..........................: Negatif :Kanan/Kiri
Akral : Dingin Pucat Kebiruan √ Normal
Ano genital :
Pengeluaran per vulva : Darah √ keputihan Air Ketuban Tanda-tanda PMS : tdk ada
Palpasi pembengkakan kelenjar : Skene Bartholini √ Normal
Lain-lain
2 Pemeriksaan Penunjang
HCG : ................... HB :..11,7 gr/dl............. CT/BT :............................. Ht :.....(-).............
Gol darah....A...... Tempat/tgl :....24-09-2023.................
Lain-lain :
...........................................................................................

26
Urine Protein :.....(-).................................. Reduksi : ........................
CTG : ............................... USG ..................................
RO : ...........................................
3 Hal-hal lain yang masih perlu dikaji, tetapi tidak tercantum pada format :
C Asesment
Diagnosa : Ny. R G3,P2,A0,H2 hamil 18-19 minggu, Janin Tunggal Hidup Intrauterin, Presentasi Kepala.
Masalah : keputihan
CATATAN PERENCANAAN

TANGGAL/ PERENCANAAN NAMA &


PKL PARAF
1. Lakukan informmed consent
24-09-2023 2. Lakukan pemeriksaan dan beritahu hasil pemeriksaan Rani Pitriana
09.00 wib 3. beritahu peyebab dan cara mengetasi keputihan pada
kehamilan.
4. anjurkan ibu istirahat yang cukup.
5. anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
perbanyak minum air putih
6. beritahu tanda bahaya kehamilan
7. Anjurkan ibu melakukan pemeriksaan lab. Lengkap satu kali
selama kehamilan
8. beri ibu vit, tablet Fe dan kalsium
9. beritahu ibu jadwal kunjungan ulang, dan datang ke faskes
jika ada keluhan.
10.lakukan pendokumentasian.

27
NAMA : ny R NO.RM : RUANG :
UMUR : 31 tahun JK : pr TANGGAL: 24-09-2023 KELAS :
Diagnosis : Ny. R G3,P2,A0,H2 hamil 18-19 minggu, Janin Tunggal Hidup Intrauterin, Presentasi
Kepala
Masalah : keputihan
TANGGAL/PKL CATATAN PELAKSANAAAN NAMA &
FARAF
24-12-2020 1. Melkukan informed consent
09.10 wib 2. melakukan pemeriksaan dan memberitahu ibu hasil
pemeriksaan
TD: 110/60 P : 20 x/mnt
S : 36,5 C N: 80 x/mnt
3. memberitahu ibu penyebab dan cara bengkak pada kaki.
Penyebab : infeksi pada vagina, faktor hygine yang jelek, Rani Pitriana
pemakaian obat-obatan dalam jangka lama, stress, alergi.
Cara mengatasi : pola hidup yang sehat, istirahat yang
cukup, olahraga rutin, pulpa hygine yang benar,
menggunakan pakaian yang menyerap, cebok dari depan ke
belakang, keringkan kemaluan setelah BAB/BAK, jangan
memakai pentylener setiap hari, hindari celana yang terlalu
ketat, hidari pemakain celana dalam yang lembab.
4. menganjurka ibu istirahat yang cukup
5. menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi
dan berbanyak minum air putih ( kacang-kacangan, telur,
ikan bayam dll )
6. memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan
28
- perdarahan pervagina.pada hamil tua dan muda
-air ketuban keluar sebelum waktunya
- muntah terus-menerus dan tak mau makan
-bengkak pada kaki, tangan dan muka
- tekanan darah tinggi
- gerakan janin berkurang
7. menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan lab.
Lengkap 1 kali selama kehamilan
8. memberi ibu vitamin, tablet fe dan kalsium
9. memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang dan datang ke
faskes jika ada keluhan
10. melakukan pendokumentasian

Jambi, , Oktober 2023


Mahasiswa

Rani Pitriana

29
NAMA : Ny. R NO.RM : PAV :
UMUR : 31 tahun TANGGAL : 24-09-2023 KELAS :
SOAP
NAMA &
S O A P
PARAF
Ny. R 1) Pemeriksaan umum: Diagnosa: Ny. R 1. Melakukan informed Rani
G3,P2,A0,H keadaan umum G3,P2,A0,H2 hamil 18-19 consent. Pitriana
2 hamil 18- sedang, kesadaran minggu, Janin Tunggal 2. Memberitahu ibu semua
19 minggu, compos mentis, TTV : Hidup Intrauterin, hasil pemeriksaan yaitu
Janin TD : 110/60 mmHg, Presentasi Kepala usia kehamilan ibu saat
Tunggal N : 80 x/menit, Rr: 20 ini 18-19 minggu,
Hidup x/menit, S: 36,5 0C, Masalah: keputihan keadaan ibu dan
Intrauterin, BB: 68 kg. janinnya saat ini dalam
Presentasi 2) Pemeriksaan head keadaan baik.
Kepala to toe: kepala, leher, 3. Memberikan informasi
masalah: payudara dalam tentang pendidikan
keputihan keadaan normal, perut kesehatan:
pada membesar sesuai usia a.memberitahu ibu Tanda
kehamilan kehamilan, tidak ada bahaya kehamilan yaitu
bekas operasi. sakit kepala hebat,
3) Pemeriksaan abdomen/ penglihatan kabur,
kebidanan: oedema pada
a) Pemeriksaan TFU muka,tangan, dan
menurut MC. Donald: tungkai, nyeri ulu hati,
TFU 24 cm. gerakan janin berkurang
b) Pemeriksaan palpasi atau tidak ada,
menurut leopold: pengeluaran pervaginam,
L1 : fundus teraba dan segera datang ke
bulat, lunak, tidak tenaga kesehatan apabila
melenting (Bokong). ada tanda –tanda tersebut
L II : posisi bayi terhadap di atas
sumbu panjang ibu b. Memberitahu ibu untuk
sebelah kanan teraba melakukan pemeriksaan
bagian keras, datar, lab. Lengkap satu kali

30
terasa ada tahanan. selama kehamilan..
Sebelah kanan 3. Memberitahu ibu
teraba benjolan kecil kunjungan ulang
dan tidak penuh. berikutnya ibu bersedia
L III: bagian bawah perut untuk melakukan
ibu teraba bulat, kunjungan ulang
keras, melenting tersebut.
(kepala) dan dapat 4.melakukan
digoyangkan. pendokumentasian
L IV : belum masuk PAP
(konvergen).
c) Penurunan bagian
terbawah janin dengan
metode lima jari
(perlimaan) menurut
JNPK-KR (2013:42)
adalah 5/5.
1) Auskultasi : DJJ
146x/menit, TBJ: (24-
12) x155= 1. 860 gram
2) Perkusi : refleks
patella tidak
dilakukan.

CATATAN PENGEMBANGAN

31
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada Pembahasan ini penulis membahas tentang asuhan kebidanan pada Ny. R
dengan Keputihan, penulis akan mencoba memaparkan antara teori pada BAB II dengan
tinjauan kasus pada BAB III diantaranya :

1. Pengumpulan data
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. R, dimulai dari
anamnesa sampai pemeriksaan umum dan fisik didapati hasil bahwa Ny. R mengalami
keputihan, hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu keadaan ibu sedang,
TD;110/60 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,5 C, respirasi 24 x/menit, BB 68 kg, BB
sebelum hamil 63 kg, tb 155 cm. Hb:11,9 mg/dl, urine protein negatif, reduksi negatif,
sedimen ada dan ibu mengalami keputihan pada kehamilan
Hasil pengkajian menunjukkan bahwa secara umum Ny. R G3,P2,A0,H2 hamil 30-31
minggu, Janin Tunggal Hidup Intrauterin, Presentasi Kepala termasuk dalam kategori
fisiologis yang menyertai kehamilan

2. Interpretasi Data
Dalam manajemen kebidanan menurut varney, untuk menegakkan suatu diagnosa
harus disertai data-data dasar yang menunjang. Data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. ibu mengeluh
gatal-gatal pada area kemaluan, keadaan umum ibu tampak baik dan peduli/apatis pada
sekitarnya, nadi normal, lidah kering dan tampak kotor, suhu tubuh normal, mata merah
muda dan sclera normal, berat badan meningkat, tekanan darah normal, terjadi
pengentalan darah, urin berkurang, BAB/konstipasi baik.

3. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Didalam identifikasi diagnosa dan masalah potensial, di dalam teori menyatakan
masalah potensial yang terjadi pada Ny. R adalah keputihan

4. Identifikasi Kebutuhan akan Tindakan Segera / Kolaborasi kasus


Dalam mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera/kolaborasi, diteori pada
Ny. R Tidak ada

32
5. Perencanaan
Berdasarkan diagnosa atau masalah yang ditemukan pada Patologi Kehamilan
Trimester 2 maka penulis menyusun rencana asuhan yang telah dibuat sebelumnya sesuai
dengan kebutuhan klien. Diagnosa Ny. R perencanaan tindakan telah dilakukan sesuai
dengan konsep asuhan kebidanan menurut Varney (2007:518),

6. Pelaksanaan
Dalam Pelaksanaan asuhan kebidanan berdasarkan rencana yang dibuat mulai dari
anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, kemudian menentukan hasil sesuai
dengan konsep teori seharusnya dapat dilakukan. Dalam pelaksanaannya asuhan
kebidanan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dengan memberikan anjuran yang
seharusnya dilakukan.

7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan dan hasil pemeriksaan selama melakukan
tindakan. Hasil yang diperoleh adalah hasil respon. Hasil respon sesuai dengan langkah-
langkah evaluasi menurut Varney evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnose dan masalah. Evaluasi
berdasarkan hasil pengamatan pada kasus Ny. R menunjukkan respon yang baik terhadap
informasi mengenai hasil pemeriksaan.

33
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Asuhan Kebidanan yang dilakukan pada pembahasan “Asuhan
Kebidanan pada ibu hamil dengan keputihan di TPMB Metha Eli Yanti Jambi Tahun
2023” yang menggunakan 7 langkah varney yang dimana dimulai dari pengumpulan data
sampai evaluasi, maka penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. Peneliti melakukan pengkajian yang dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data
lembar format yang tersedia melalui teknik wawancara dan observasi sistematik. Data
subyektif khususnya pada keluhan utama yaitu Ny R mengatakan mengalami
keputihan yang banyak dan ibu mengatakan tidak nyaman dengan keadaannya. Data
obyektif yang didapatkan oleh penulis yaitu tanda-tanda vital, dengan : TD : 110/70, S
: 36,5°C, P : 20x/menit, N : 80x/menit dan Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis.
2. Peneliti melakukan interpretasi data dari hasil pengkajian diproleh diagnose
kebidanan Ny R umur 31 tahun dengan infertilitas masalah yang dihadapi Ny R
adalah keputihan.
3. Peneliti melakukan antisipasi yang harus dilakukan pada kasus Ny R memberikan
konseling/ pendkes mengenai kebersiahan diri teritama di daera kewanitaan.
4. Peneliti menetapkan rencana tindakan segera yang diberikan pada Ny R Tidak ada.
5. Peneliti melakukan penatalaksanaan tindakan pada Ny R Tidak ada.
6. Peneliti melakukan evaluasi pada Ny R di TPMB Metha Eli Yanti, bahwa pasien
mengerti dan memahami konseling/ pendkes yang telah di berikan.
B. Saran
Sebagai seorang yang menggeluti profesi kebidanan harus lebih membuka
wawasan, rajin mengupdate ilmu-ilmu terbaru agar tidak ketinggalan mengingat semakin
canggihnya perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, serta memberikan asuhan
kebidanan yang berbasis bukti agar dapat mengurangi angka kesakitan serta kematian ibu
dan bayi.

34
DAFTAR PUSTAKA

Varney, Helen et al, (2007) Buku ajar asuhan kebidanan, Ed 4, Vol 1, Penerbit EGC; Jakarta:
xxi + 670 hlm

Prawihardjo, Sarwono (2016). Ilmu kebidanan, Ed 4, Penerbit Jakarta: xxi + 957 hlm

Maryunani, Anik (2016). Manajemen Kebidanan Terlengkap, Penerbit CV Trans Info


Medica;Jakarta:xlix + 585 hlm

Romauli, Suryati, (2011). Asuhan kebidanan 1 konsep dasar asuhan kehamilan, Penerbit.
Nuha Medika; Yogyakarta: ix + 218 hlm

Nuken Rochmadiah Aprianti, Khamidah Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan. (2023).
Pengaruh Psemberian Air Rebusan Daun Sirih Untuk Mengurangi Keputihan Pada
Ibu Hamil . Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol.1No. 4 November 2023.

Ani T Prianti, Husnul Khatimah, Yulia Trianigsih. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian flour albus pada ibu hamil. Jounal of Midwifery Science and
Women’s Health Volume I, Nomor 2 Tahun 2021

35

Anda mungkin juga menyukai