Anda di halaman 1dari 9

Ratu Sagara Dunya

6052101223
22 February 2023 13:15

- Perjanjian Internasional, wujud dari hubungan internasional maka dituangkannya dalam bentuk kesepakatan.
○ Kesepakatan
○ Negara
○ Subyek hukum internasional lain
○ Melahirkan hak dan kewajiban
○ Dibuat secara tertulis
○ Tunduk pada hukum internasional
○ Sumber hukum internasional (Pasal 38 ayat (1) IC)
▪ PJI
▪ Yurisprudensi
▪ Doktrin
▪ Kebiasaan
▪ CIL
▪ Prinsip umum
- Menurut Pa Wayan perjanjian internasional terbagi mnejadi 2
○ Perjanjian internasional dalam arti luas, kata sepakat antara dua atau lebih subyek hukum (negara dengan
negara, perkembangannya baru organisasi internasional) internasional mengenai suatu obyek atau masalah
tertentu dengan maksud untuk membentuk hubungan hukum atau melahirkan hak dan kewajiban yang
diatur oleh hukum internasional.
○ Perjanjian internasional dalam arti sempit, kata sepakat antara dua atau lebih subyek hukum internasional
tertentu (negara, Tahta Suci (bisa masuk karena entah raja ataupun kaisar bisa mencampuri urusan
keagaamn, sedangkau paus bis mencampuri urusan pemerintahan dan perjanjian laterad? Yg intinya
memberikan otonomi khusus kepada vatikan bahwa ia bisa menjadi subjek HI asalkan dalam bidang agama
saja) Munculah perjanjian besvalia, Kelompok Pembebasan (yang menjadi pihak yang berperan suatu saat
dia bisa menang dan kalah, bakalan ada juga perjanjian perdamaian. Kalau misalnya menang akan
dituangkan di dalam perjanjian internasional. Legal standing kekuatan hukumnya dengan perjanjian
internasional sendiri) , Organisasi Internasionl (awal mulanya hanya negara saja, namun ternyata kalau
misalnya cuman negara doang tidak mungkin karena negara negara ini nantinya akan ) mengenai suatu
obyek tertentu yang dirumuskan secara tertulis dan tunduk pada atau yang diatur oleh hukum internasional.

notes: Tahta suci, sama kelomok pembebasan hanya terbatas oleh bidang tertentu kalo tahta suci agama kalo
pembebasan perdamaian dan perang. Kalao negara dan organisasi internasional tidak terbatas

Q: apakah setiap Perang akan diakhiri sama perjanjian internasional ?


A: Iya, karena contohnya seperti pada perang dunia ke II mereka yang kalah mereka yang harus bertanggung jawab.
Adanya perjanjian untuk menenutkan wilayah ini milik siapa

- Konvensi Wina 1986, ditambahkan bisa antara negara dengan organisasi internasional
- UU 24/2000 (ga jauh beda dengan konvensi wina), "bentuk dan nama tertentu"
○ Nama perjanjian internasional
▪ Konvensi
▪ Statuta
▪ Agreement
▪ Charter
▪ Protocol
▪ Pacta
- Unsur Perjanjian Internasional
○ Kesepakatan
○ Tertulis
○ Subjek: Pemerintah/Negara, tahta Suci, Organisasi Internasional, Kelompok Pembebas
○ Objek: Benda, Peristiwa
○ Publik, Hukum Internasional
- Sebuah negara jika ingin membat perjanjian internasional harus membikin diplomasi terlebih dahulu tapi hasil
kesepakatan dari negara itulah yg kita pelajari alias hukum perjanjian internasional

PJI Page 1
kesepakatan dari negara itulah yg kita pelajari alias hukum perjanjian internasional
- Pada saat membuat perjanjian internasional (di dalam teks, pasal, atau prosesnya) menggunakan dasar hukumnya
perjanjian internasional
- PJI dan kontrak Internasional berbeda,
○ Kontak internasional, freeport
- Hubungan HI dan PJI
○ PJI akan bermanfaat bagi organisasi internasional, kelompok pembebasan karena itu merupakan wujud dari
hub hub tadu
○ Sumber HI, bisa jadi salah satu sumbernya perjanjian internasional (ICJ Statute, Pasal 38 (1)
notes: Perjanjian internasional ada yg namaya itikad baik

- Dasar hukum
○ PBB
○ Konvensi Wina 1969
○ Konvensi Wina 1986
- Pengaruh pada hukum nasional negara negara, misalnya HAM, ketentuan ketentuan ILO (pekerja anak), bidang
hukum laut, pengangkutan, keselamatan ponerbangan (konvensi cheater?)

notes: ekstradisi adalah kerja sam adari negara kemudian untuk menangkap seorang penjahata untuk dikembalikan ke
negaranya agar bisa dipidana di negara asalnya

PJI Page 2
Ratu Sagara Dunya
PERTEMUAN 3 6052101223
08 March 2023 13:20

- SEJARAH
○ Tumbuhhnya PJI puncak paling banyak pada saat perang dunia ke II
○ Kebiasaan intermasional
○ Contoh kebiasaan internasional yg kemudian menjadi diatur di dalam perjanjian internasional (dari
kebiasaan menjadi aturan yang kaku dan tertera di dalam VCLT 1969 dan 1986)
▪ Yang namanya utusan negara kalo mau membuat perjanjian internasional harus ada dokumen secara
resmi yg menunjukan bahwa ia benar uitusan dari negara tsb. Lama kelamaan dalam
perkembangannya negara negara melihat pada saat mau berangkat mengikutin negosiasi harus
adanya dokumen resmi dari negara
○ Salah satu bentuk kenapa ada yg namanya perjanjian internasional karena sejak kemunculan PBB 1945 yg
namanya majelis umum melalui pasal 13 (1) mengatakan bahwa harus adanya international law commision
(ILC) untuk mengikuti segala perkembangan progresif dan mengikuti segala kodifikasi hukum internasional
notes: hingga saat ini ILC Masi mengumpulkan ada perubahan internasional apa, budaya internasional apa, kebiasaan
internasional apa sehingga butuhnya kodfikasi hukum internasional

○ Alasan mengapa perjanjian internasional dibagu menjadi 2 konvensi yakni


▪ Alasan historis, PJI awalnya dilakukan oleh negaratetapi kemudian pada perkembangannya yg
namanya hub PJI tidak hanya sebatas negara tetapi juga oleh organisasi internasional. Maka kenapa
ada 2 konvensi dimana sebnernya prinsip prinsipnya sama yg beda itu urusan teknisnya.
▪ Kaidah hukumnya, kaidah hukum harus dipisahkan karena bahwa negara adalah sumber hukum
internasional yg bersifat natural, karena pada saat negara muncul menjadi negara merdeka ia
memiliki kedaulatan penuh (bebas melakukan apa saja) sedangkan organisasi internsional (subjek
hukum buatan, karena adanya organisasi internasional munculnya karena kehendak negara. VLCT
1896)
notes: Ada negara terlebih dahulu, diamna negara negara melakukan kerjasama bentuknya dengan membuat
organisasi internasional. Maka misalnya ASEAN (pendirian ASEAN ada 5 negara itu karena ada keingin dari kelima
negara tsb maka dibentuk lah ASEAN begitupun PBB)
▪ Secara substansi, kalau kedua hal digabung maka akan dianggap terlalu luas alasannya balik lagi ke
kaidah hukum secara subjek saja sudah beda yg satu natural yg satu buatan.

- ASAS ASAS DI DALAM PJI


○ ASAS HUKUM INTERNASIONAL (Secara Umum)
▪ Kesetaraan Negara, negara memiliki persamaan kedudukan, dan negara memiliki yg namanay
kedaulatan. Hal ini menandakan bahwa setiap negara pada saat dia akan membuat PJI maka yg harus
ada dipikiran suatu negara tsb harus sama tidak peduli negara tsb lebih kecil atau lebih kaya yang
dipedulikan dan yg diutamakan adalah adanya persamaan kedudukan. (mempunyai kesempatan yg
sama untuk membuat PJI)
▪ Penyelesaian sengketa secara damai, sebuah PJI dijadikan sebagai alternatif untuk menyelesaikan
sengketa. Kalau samapai ada perbedaan pendapat atau ad akonflik yg muncul maka harus diselesaikan
di dalam pengadilan internasional namun aslinya PJI ini sebenarnya digunakan untuk menyelesaikan
alternatif sengketa
Q: untuk menyelesaikan sengketa secara damai di dalam piagam PBB dikeluarkan di dalam pasal apa saja?
A: Pasal 2 (3) intinya membicarakan bahwa damai disini bisa dengan negosiasi, mediasi, koliasi, inquiring (hampir sama
dengan mediasi dan kosialiasi adanya pihak ketiga, berbedanya kalo inquiring ini hanya mengumpulkan fakta fakta saja
tapi keputusannya ada di para pihak) dan pasal 2 (4) intinya membicarakan bahwa penggunaan kekerasan atau
oenggunaan kekuatan bersenjata itu hanya digunakan secara terpaksa. Sehingga dua pasal ini ingin mengatakan kalau
ada sengketa gunakan dulu perjanjian internasional
▪ Jus cogens, HI yang telah disepakati sebagai norma dasar yang isinya tentang kejahatan kejaatan
apapun tentang HAM berat. Maka jangan sampai melanggar Jus Cogens (tidak boleh bertentangan
dengan Jus Cogens)
notes: ketika ada aturan aturan yg bertentangan dengan Jus Cogens maka akan batal demi hukum karena yang akan
dimenangkan Jus Cogens karena Jus Cogens merupakan Norma Dasar

HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL (Secara Khusus)

PJI Page 3
○ HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL (Secara Khusus)
▪ Pacta Sunt Servanda, perjanjian internasional hanya mengikat bagi para pihak yang mengikatkan
dirinya. Misalnya pada saat ada PBB 1945, indonesia bergabung misalnya taun 1960an sekalipun
indonesia tidak ikut berunding di dalam piagam PBB namun pada saat ia mengatakan ia bergabung
walaupun tahun berapa ia akan patuh pada peraturan tsb
▪ Good Faith, itikad baik (sebuah sikap ntah jujur, kepercayaan pokonya dalam konteks itikad baik yg
dilakukan oleh negara sejak dar awal ia akan membuat hingga hak serta dan kewajibannya dilakukan
dan berakhirnya perjanjian internasional tsb atau dengan kata lain dari sejak awala mereka baru
berdiplomasi atau negosiasi hingga berakhirnya perjanjian internasional tsb harus dalam rangka itikad
baik seperti tidak ada yg namanya kebohongan, tidak boleh curang)
▪ Free Consent, di dalam PJI tidak boleh ada yg namanya PEMAKSAAN, isinya dibebaskan kepada pra
pihak yang penting tidak melanggar prinsip prinsip hukum internasional
▪ Pacta tertiis nec nocent nec prosunt, tidak memberikan kewajiban kewajiban kepada pihak ke tiga
tanpa persetujuan. Misalnya, amerika adalah negara besar, wialayhpun luas tapi smp skrng amerika
tidak terikat sama yg namanya unclos pedahal amerika salah satu negara yg menghasilkan kebiasaan
internasional yg melahirlakn landasan …?
○ PENAMAAN PERJANJIAN INTERNASIONAL
▪ Treaty, kerjasama yg biasanya tergolong 1) penting oleh para pihak sama seperti yg namnaya
convention sering digunakan untung yg penting substansinya. 2) multilateral
□ Convensi misalnya UNCLOS, VCLT
▪ Statute, sebagai berdirinya perjanjian internasional. Statuta dengan charter ini sama yg sering disebut
sebagai perjanjian pembentuk organisasi internasional
□ Misalnya, ICC (statuta), UN Charter
▪ Protocol, digunakan untuk melengkapi yg namanya konvensi itu sendiri, sifatnya bisa secara
substansialny atau pratikal tapi intinya untuk melengkapi sebuat konvensi
□ Misalnya, protokol tambahan untuk konvensi jenewa 1949 tentang perang, protokol tambahan I
1977 tentang konflik tambahan senjatan internasional, kalo tambahan II untuk yg non
internasional.
▪ Covenant, digunakan biasanya untuk PJI hasil dari resolusi majeli umum PBB
□ Misalnya, ICCPR
▪ Agreement / Letter of Intent / Letter of Agreement, seringkali digunakan untuk hal teknis dari
konvensi, treaty atau bahkan bs dari statuta atau charter
▪ Pact, untuk PJI dibidang kemiliteran, keamanan
□ Misalnya, NATO

Q: apakah penamaan menentukan kekuatan hukum PJI ?


A: 1) prinsipnya tidak ada dasar hukumnya yg menentukan standar penamaan PJI karna Free Consent (bebas), 2) di
dalam HI khusunya konvensi wina tidak ada yg menagtur sam asekali hierarkinya lebih kuat yg mana. Kalo buat aturan
hukumnya tidak mempengaruhi tetapi memang dalam prakteknya menjadi berbeda ada kecendrungan kemudian nama
nam itu di copy oleh negara negara setelahnya , 3) PJI harus memuat hak dan kewajiban bagi para pihak

- MACAM PJI
○ Jumlah Peserta; Bilateral dan Multilateral
○ Kesempatan Menjadi Pihak; terbuka ( semua negara boleh bergabung seperti PBB) dan tertutup (yg boleh
bergabung dan mengikatkan dirinya hanyalah neara neara tertentu kaya ASEAN Charter)
○ Kaidah Hukum dan Lingkup; khusus bagi para pihak, kawasan (hanya di kawasan atau wilayah geografis
tertentu saja), dan umum (tidak ada batasannya kaya ASEAN, Konvensi Hukum Laut)
○ Bahasa yg digunakan; satu bahasa, dua atau lebih bahasa sama sama otentik namun yg satu mengikat atau
diutamakan (indo dengan malay membuat perjanjian dan menyetujui bahasa yg akan digunakan indo dan
inggris dan yg digunakan inggris karna itu yg diutamakan, dua atau lebih bahasa dan semua mengijat (PBB
ada bahasa china, inggris dll)
○ Substansi; hukum kebiasaan internasional, kaidah hukum baru, gabungan keduanya (UNCLOS, Konvensi
Jenwa)
○ Pemrakasa; negara dan organisasi

PJI Page 4
Dikumpulin: sebelum UTS

PJI Page 5
Ratu Sagara Dunya
6052101223
15 March 2023 14:10

PROSES PROSES PERJANJIAN INTERNASIONAL


- Non formal, bicara bicara dl (belum forum resmi) -> mencaari tahu atau menggalih informasi
○ Melakukan sebuah lobi politik hingga menyepakati sampai mereka cocok
○ Inisiator bisa membentuk panitia khusus untuk membuat proposal (berasal dari negara insiator)
▪ Misalnya, indonesia membuat perjanjian dengan singapore, indonesia yang mnejadi inisiator nya
maka ia nanti akan membuat panitia khusus untuk membuat draft perjanjian internasional
- Negosiasi formal, ada dokumen resmi, jika mereka berangkat ada perlindungan
○ Seperti agreement jika berbicara mengenai hal teknis yang akan dibicarakan kapan negosiasi itu akan
dilakukan? Dimana? Apa saja agendanya?
○ Pembahasan dalam forum resmi baik secara independen maupun materi proposal dari panitia khusus
○ Delegasi perlu menunjukkan credentials/full powers untuk berpartisipasi dalam negosiasi formal
▪ credentials atau full powers ialah sebuah dokumen resmi yg dikeluarkan oleh mentri luar negeri,
untuk menunjukan bahwa itu adalah utusan yang sah dari sebuah negara
▪ Credentials (surat kepercayaan), dokumen yang dibuat oleh negara (Menteri Luar Negeri) bagi
delegasi negaranya untuk mengikuti pada sebuah konferensi internasional (multilateral), termasuk
untuk melakukan negosiasi, perumusan, adopsi dan otentikasi naskah perjanjian internasional
□ Isi: susunan delegasi perundingan umumnya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan
Anggota; dengan jumlah sesuai kebutuhan, serta tugas dan wewenang (tergantung dengan
masing masing kepentingannya)
notes: Kalo hanya megang credentials hanya di tahap negosiasi formal saja. Sedangkan kalo full power bisa ikut dari
negosiasi hingga persetujuan terikat. Alasan mengapa indonesia membedakannya ialah bagi pemerintah indonesia yang
bisa melakukan persetujuan terikat hanya orng orng ternteu saja (menteri atau setingkat mentri/presiden atau wakil
presiden)

Q: boleh ga kalo misalnya ga sama menteri?


A: Boleh, asalkan bawa dokumen full power
▪ Full power yang ada di konvensi wina
□ Dokumen yang dibuat oleh pemerintah untuk wakilnya yang akan melakukan perundingan,
perumusan, otentikasi dan adopsi, pernyataan terikat, dan tindakan apapun dari negara
tersebut atas suatu perjanjian internasional – Pasal 2(1)(c) Konvensi Wina 1969
□ Tidak memerlukan full powers:
a. Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan Menteri Luar Negeri
Q: kenapa pejabat pemerintah tidak memerlukan full power
A: Bahwa kepala negara dan kepala pemeirntahan biasanya simbol negara, mentri mentri sudah tau. Ibaratnya jika
tidak ada presiden yang akan menanggungnya kementrian
b. Kepala misi diplomatik (dubes), khusus untuk perjanjian antara negara pengirim misi dan
penerima misi
Q: kenapa misi diplomatik (dubes) tidak emmerlukan full power?
A: sebagai representasi dari sebuah negara tetapi hanya khusus untuk hal hal negara pengirim misi dan penerima misi.
Contohnya indonesia membuat perjanjian dengan singapur, indonesia akan membuat KBRI di singapur dan ada embassy
singapura di Indonesia. Yang dimaksudkan dengan oengirim ialah jika indonesia menempatkan duta besar ke singapura
sedangkan untuk penerima ya si singapura ini sendiri
c. Khusus perwakilan negara untuk konferensi atau organisasi internasional
Q: kenapa perlu ada dokumen full power? Apa yg membedakan credentials sm full power?
A: agar bisa melanjuti ke tahap persetujuan terikat.
- Adopsi naskah
- Otentikasi naskah
- Persetujuan terikat, tahap yang paling penting sering disebut sebagai ratifikasi -> akan menunjukan bagaimana
negara mau terikat pada perjanjian internasional sehingga segala hak dan kewajibannya harus diikitu (maka dari
itu harus dipikirkan matang matang)
- Berlakunya perjanjian

DENGERIN VN ANJG GUE UDH NGANTUK BERAT !!!

PJI Page 6
DENGERIN VN ANJG GUE UDH NGANTUK BERAT !!!

4 PRINSIP AMAN PEMBENTUKAN PERJANJIAN INTERNASIONAL


- Aman politis, tidak bertentangan dengan politik luar negeri RI dan kebijakan hubungan luar negeri pemerintah
pusat
- Aman yuridis, adanya kepastian hukum dan menghindari celah hukum yang merugikan kepentingan RI
- Aman teknis, tidak bertentangan dengan kebijakan kementrian atau instansi teknik terkait (sudah ada guidline)
- Aman keamanan, tidak digunakan sebahai kedok kegiatan asing atau spionase yang mengancam stabilitas dan
keamanan dalam negeri

PJI Page 7
Ratu Sagara Dunya
6052101223
25 March 2023 11:09

- Organisasi internaional terbatas, terbatas dari perjanjian internasional tsb

PIHAK
- Kalo negara bagian (federasi) contoh, amerika, australia. Keterikatan negara tsb pada perjanjian internasional
tergantung konstitusinya
○ Jika konstitusinya yg terikat negara bagiannya boleh boleh saja, kalo pemerintah utamanya boleh boleh saja.
notes: umumnya yang menjadi negara pihak yakni federasi atau negara bagiannya

- Overseas territory, contohnya seperti denmark. Terpisah karena ada laut atau apa gt
notes: Jika bukan satu kesatuan itu tergantung dari konstitusinya ingin seperti apa

- Wilayah perwalian, hanya pada bidang urusan kerja sama sjaa. Didampingi oleh dewan perwakilan PBB. Pada saat
melkaukan kerjasama perwakilan ini hanya mengawaskan saja agar terjadinya kerja sama
- Tahta suci , masalah kegerejaan atau keagamaan, perdamaian
- Belligerensi, pihak pihak yang memberontak. Perjanjian perdamain atau gencatan senjata
- Bangsa yg sedang memperjuangkan haknya, misalnya palestina atau taiwan
○ Tergantung dengan apakah negara lain sudah mengakui negara tsb atau belum? Seperti Indonesia apakah
sudah mengakui palestina? Sudah, jadi jika ingin membuat perjanjian bisa bisa saja.
Q: apakah indonesia mengakui taiwan?
A: tidak mengakui, tapi kemudian ada pengakuan yg secara eksplisit resmi dan diam diam. Indonesia mengakui taiwan
secara diam diam kaitannya dengan perkeonomian (butuhnya kerja sama). Indonesia tidak membuka KBRI di taiwan,
Indonesia hanya membuat KBRI di china

PROSES
- Perestujuan terikat atau consent to be bound, menjadi sangat penting karena kaitanyya dengan kedaulatan suatu
negara
- Misalnya, ada konvensi jenewa tahun 1949 yg berbicara mengenai perlindungan korban perang. Kemudian ada
pemerintah Indonesia, nah kenapa kemduian yg namanya proses keterikatan atau consent to be bound mnejadi
sangat penritng karena yang namanya sebuah negara ini punya yang namanya kedaulatan
notes: kedaulatan (kekuasaan tertinggi suatu negara untuk menentukan bangsanya sendiri), ketika negara punya
kedulatan negara lain tidak bisa mnegatur negara nya. Kedaulatan ini awal mulanya bersifat absolut, namun jika hanya
bersifat absolut saja negara tsb tidak akan menghormati negara lain. Maka kemduain kedaulatan itu menjadi absolut
terbatas pada hal hal tertentu (terbatas pada wilayahnya sendiri).

Notes:
*Perjanjian internasional ini kemdian mampu mengatasi isu isu global
*Kaitannya dengan kedaulatan absolut relati ini. Kedaulatan menjadi relatif ketika berhubungan dengan masy
internasional, hak asasi manusia. Cara menunjukan agar kedaulatan itu menjadi sifatnya relatif maka negara negara itu
bersepakat membuat perjnajian internasional (ketika telah sepakat dan kemudian yng namanya negara mereka mau
tidak mau harus mengikuti perjanjian internasional ini maka kedaulatan akan berkurang), tanda negara menjadi
kedaulatan relatif itu ada di consent to be bound atau konsep perikatan

notes: consent to be bound menjadi penting Karena pada saat negara menyatakan terikat segala hak dan kewajiban yg
timbul harus ditanggung, ada kaitannay denga kedaulatan. Negara mau ga mau tunduk

- Consent to be bound, Bentuk konkrit dan resmi pernyataan negara menjadi pengemban hak dan kewajiban dalam
suatu perjanjian
notes: Adopsi dengan otentifikasi, mengecek drat nya apakah sdah sesuai dngan kesepakatan atau belum, pemahaman
tentang PJI sudah benar atau belum.
- Kalo negara menyatakan consent to be bound bukan berarti PJI langsung berlaku
○ Misalnya konvensi hukum laut tahun 1982, dirundingkan dari tahun sekitar 75an sampai draft nya final di
tahun 80an. Namun konvensi itu bukan berarti langsung berlaku di tahun 82, karena pada tahun itu
ditentukan baru berlkau satu tahun setelah negara ke 60 itu TTD. Dan negara ke 60 baru ttd tahun 91. maka
baru berlaku di tahun 1992

PJI Page 8
baru berlaku di tahun 1992

METODE METODE DI DALAM PERIKATAN


- Pasal 11-16 Konvensi Wina 1969 Intinya; gimana caranya agar yg namanya negara dikatakan terikat pada
perjanjian internasinal, cara mengetahuinya adalah
▪ signature (penandatangannan, negara ttd berarti dianggap terikat
▪ Pertukaran instrumen pembentukan perjanjian, kisalnya indonesia, malaysia, singapore, myanmar.
Maka yg namanya indonesia myanmar malaysia dan singapore akan saling menukarkan dokumen
perjanjian internasional satu dengan yang lainnya dan itu sudah menandakan itu terikat
▪ Ratifikasi/akseptasi/persetujuan/aksesi,
□ Ratifikasi, akseptasi, persetujuan ini adalah proses yang menunjukan keterikatan bagi negara
negara yang ikut berunding.
□ Aksesi, negara negara yg tidak ikut berunding. PJI sudah ada terlebih dahulu baru dia
mengikatkan gt.
 Tidak selalu bisa dilakukan (negara bisa milih apakah dia akan memberikan aksesi atau
tidak karena ada sifat sifat PJI yg terbuka dan tertutup. Kalo tertutup aksesi tidak
diperbolehkan)
 Terbuka; dalam konvensi hak anak "konvensi ini terbuka bagi negara manapun"
 Tidak terbuka bagi aksesi; untuk perjanjian perjanjian internasional yg sifatnya tertutup,
biasnaya karena ada urusan regional atau urusan bid tertentu. Misalnya persetujuan
tentang kekebalan dan keistimewaan di negara asian
□ Ratifikasi akan ada 2 dokumen. Indonesia sering memakainya
 Eksternal, menandakan bahwa ini adalah proses persetujuan terikat di dalam forum PJI
 Internal, harus mengeluarkan oeraturan nasional. Maka kalo di indonesia bisa dibentuk di
dalam bentuk UUD
□ Persetujuan atau approval, hanya perlu dokumen eksternal tapi yg namanya dokumen internal
tidak perlu. Approval ini sering dilakukan oleh negara KAMBOJA karena bagi dia yg penting
negara kami terikat pada dokumen eksternal saja

KETERIKATAN PADA SEBAGIAN PERJANJIAN


- Harapannya; Bahwa sebuah negara dia kemudian akan terikat secara utuh agar yg namanya PJI itu dia bisa
menjalankan sesuai fungsinya. Agar yg namnaya hak dan kewajiban dari masing masing pihak kemudian bisa
terpenuhi, tetapi dalam prakteknya yng namanya keterikaatan sebuah negara pada PJI belum tentu terikat pada
semua pasalnya lagi lagi kaitannya dengan kedaultan tadi
- Kalau PJI mengizinkan atau memperbolehkan sebuah negara hanya terkat pada sebagian pasal maka negara tsb
boleh terikat hanya sebagian pasal saja
- Rumitnya pasal 17 Konvensi Wina 1969 Selain PJI itu mengizinkan tetapi semua negara juga harus setuju. Dan ada
satu negara yg menerapkan pasal ini perlu diingat di dalam pasal 19-23 dimana pada intinya pasla ini berbicara
mengenai reservasi bahwa kalo pasal 17 mau diterapkan jangan samapi menggangu pasal 19-23 yg namanya
reservasi.
notes: reservasi atau pensyaratan adalah proses dimana sebuah negara dia boleh mengesampingkan asas di dalam
perjanjian internasional tsb

PJI Page 9

Anda mungkin juga menyukai