Anda di halaman 1dari 4

JUDUL PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Dunia mulai memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Revolusi 4.0 mendekatkan
pasar kepada produsen, jika dulu pasar secara tradisional dan modern, maka sekarang
pasar secara online. Pasar online dapat langsung memasarkan produk langsung kepada
konsumen, Pertumbuhan teknologi informasi yang terjadi di era Revolusi Indunstri 4.0
menjadi hal yang dominan dan tidak dapat di pisahkan dari 2 berbagai sektor kehidupan
bermasyarakat. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi berbanding lurus dengan
perkembangan gaya hidup masa kini.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi PenyelenggaraBerdasarkan
hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menyebutkan
pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 143.26 Juta jiwa atau setara dengan
54.7% dari total populasi republik ini (Lindestad, 2018). Sedangkan survei serupa pada
tahun 2016 jumlah pengguna internet mencapai 132,7 Juta jiwa. Pengguna internet
terbesar masih berasal dari pulau Jawa. Porsinya, 58,08% dari total populasi. Sisanya,
dari Sumatera 19,09%, Kalimantan 7,96%, Sulawesi 6,73%, Bali-Nusa Tenggara 5,63%
dan Maluku-Papua 2,49%.
Melalui internet inilah remaja bisa melakukan pekerjaan, berkomunikasi dengan
sanak saudara yang jaraknya sangat jauh, menghubungi orang lain saat keadaan darurat,
memenuhi kebutuhan pengetahuan, bahkan berbelanja dan bertransaksi, hampir setiap
orang butuh alat yang menghubungkan dengan jaringan internet. Dahulu ketika ingin
membeli suatu produk, tentunya harus melakukan suatu perjalanan terlebih dahulu yang
menempuh jarak antara tempat tinggal dengan toko pasar yang ingin kunjungi, penjual
dan pembeli diharuskan untuk bertatap muka hingga terjadinya kesepakatan harga
setelah melakukan negosiasi lalu terjadilah transaksi. Jangkauan antara pembeli dan
penjualpun sangat terbatas, namun sekarang dengan kemajuan zaman dan teknologi yang
sudah semakin canggih khususnya internet, semua keterbatasan waktu, jarak dan biaya
dapat teratasi dengan mudah.
Banyak sekali dampak negatif dan positif dari penggunaan teknologi dan
kemudahan yang diberikan, penelitian ini hanya akan fokus kepada dampak negatif dari
penggunaan teknologi terutama mengenai belanja online e-commerce yaitu sikap
konsumtif dari para konsumen remaja. Anak muda adalah generasi yang aktif mengikuti
perkembangan zaman termasuk perkembangan teknologi yang sangat berkaitan dengan
internet. Pada hal ini, fenomena online shop tidak asing lagi, bahkan berbelanja online
adalah hal yang sangat lumrah, kegiatan konsumsi suatu barang yang tinggi pada remaja
menunjukkan bahwa remaja cenderung bersikap konsumtif.
Rendahnya kesadaran dan kontrol diri seorang remaja kerap kali menjadikan
remaja cepat bosan dengan barang-barang yang dimilikinya, sehingga selalu memberi
barangbarang keluaran terbaru. Selain itu, karena adanya promo dan potongan harga,
remaja seringkali sulit untuk menimbang apakah barang itu memang diperlukan untuk
kebutuhannya atau hanya hawa nafsu semata.
Perilaku konsumtif dapat menyerang siapa saja terutama remaja. Dalam hal ini
remaja cenderung melakukan perilaku online shopping untuk mendapatkan apa yang
diinginkan. Keinginan memiliki suatu hal ini dikarenakan remaja mengikuti
perkembangan dunia mengenai apapun yang mereka lihat. Karena ketertarikannya
terhadap hal-hal baru remaja mulai memutuskan untuk memiliki apapun yang
berhubungan dengan hal yang mereka sukai. Dengan adanya aplikasi online shopping
memudahkan mereka untuk melakukan kegiatan jual beli.
Berdasarkan penjelasan di atas, hal ini mendorong kami untuk membuat karangan
dengan judul “EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG
PERILAKU KONSUMTIF GEN-Z TERHADAP APLIKASI BELANJA ONLINE”
yang bertujuan untuk mengetahui alasan yang mendorong perilaku konsumtif para
remaja terhadap belanja online.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Faktor apa yang menyebabkan perilaku konsumtif pada Gen-Z ?
2. Dampak apa yang akan muncul dari perilaku konsumtif pada Gen-Z ?
3. Bagaimana cara mengatasi perilaku konsumtif pada Gen-Z ?
C. TUJUAN
1. Guna mengeksplorasi faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku konsumtif pada
Gen-Z.
2. Untuk mengetahui dampak yang akan timbul dari perilaku konsumtif di maa yang
akan datang.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara Self Control terhadap perilaku konsumtif yang
dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
D. KAJIAN TEORI
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Sumartono (2002)
yang menjelaskan bahwa perilaku konsumtif adalah tindakan untuk membeli suatu
barang dengan mengutamakan faktor keinginan (want) daripada faktor kebutuhan (need).

E. KESIMPULAN
Perilaku konsumtif merupakan tindakan membeli barang yang dilakukan hanya untuk
memenuhi keinginan bukan untuk mencukupi kebutuhan yang dilakukan secara
berlebihan sehingga menimbulkan pemborosan. Adapun berbagai cara untuk mengatasi
perilaku konsumtif diantara lain, membuat daftar prioritas kebutuhan, menabung, dan
membuat anggaran belanja. Membuat daftar prioritas kebutuhan bertajuan agar kita dapat
mengetahui dan mementingkan kebutuhan sehari-hari. Menabung, salah satu langkah
tepat untuk menghindari terjadinga pemborosan.

Anda mungkin juga menyukai