1431 4876 1 PB - 2
1431 4876 1 PB - 2
Elly Kuntjorowati
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (Babeslitbang Yankesos),
Jl. Kesejahteraan Sosial No 1, Nomor Telpon (0274) 377265, Fax (0274) 373530,
Email: ellykuntjorowti@gmail.com, HP. 087838724537
diterima 06 April 2018, diperbaiki 23 April 2018, disetujui 30 Mei 2018
abstract
The purpose of this research is to know the influence of family development session (FDS) towards social welfare
of beneficiary family (KPM) of Family Hope Program (PKH) especially in health, education, economy enhancement and
child protection. PKH is a government program in alleviating poverty, and FDS is an empowerment program inherent in
PKH, whereas this poverty alleviation program is saidby the World Bank to be very effective in alleviating poverty.The
research used a quantitativemethod because it would make use of hypothesis test, with its analysis used t-Test. Data was
collected by using questionnaires, structured interviews, observation and document review. The results of the research
show that the null hypothesis which says that there is no effect of FDS empowerment on KPMs welfare in the education,
health, economic and child protection aspects is wrong or rejected, and the alternative hypothesis which says that there
is indeed an effect of FDS empowerment on health, education, economics and child protection is right or accepted. In
brief, it can be said that FDS is very influential for the improvement of KPM. The conclusion is that the empowerment of
FDS is necessary to be continued and enhanced because it is able to improve the family’s social welfare in the scope of
education, health, economy and child protection, and it is suggested that non-cash assistance is to be continually accepted
by KPM without any delay. It is recommended to Dayasos General Directorate to add the number of PKH assistants
in each sub-district and to improvetheir related knowledge accordingly, because the PKH assistants function as the
spearhead in implementing the program. It is better foreach sub-district to be accompanied by more than one assistant
after considering that there isa large number of KPMs. There is a must to train each assistant with FDS material and
modules to support their performance in carrying out their task of the program.
abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan family development session (FDS) terhadap
kesejahteraan sosial keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) terutama dalam hal peningkatan
kesehatan, pendidikan, ekonomi dan perlindungan anak. PKH adalah satu program pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan, dan FDS merupakan program pemberdayaan yang melekat pada PKH, dimana program pengentasan
kemiskinan ini oleh Bank Dunia dikatakan sangat efektif dalam mengentaskan kemiskinan. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif karena akan mengadakan uji hipotesa, dengan analisanya menggunakan t-Test. Pengumpulan
data menggunakan angket, wawancara terstruktur, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hipotesa nihil yang mengatakan tidak ada pengaruh pemberdayaan melalui FDS terhadap kesejahteraan KPM di bidang
pendidikan, kesehatan, ekonomi dan perlindungan anak, ditolak, dan hipotesa alternatif yang mengatakan ada pengaruh
pemberdayaan melalui FDS terhadap kesehatan, pendidikan, ekonomi dan perlindungan anak, diterima, sehingga dapat
dikatakan bahwa FDS sangat berpengaruh bagi peningkatan KPM. Kesimpulan bahwa pemberdayaan melalui FDS perlu
dilanjutkan dan ditingkatkan karena dapat meningkatkan kesejahteraan sosial keluarga di bidang pendidikan, kesehatan,
ekonomi dan perlindungan anak, serta agar bantuan non tunai tersebut dapat terus diterima oleh KPM tanpa ada
penundaan. Rekomendasi kepada Ditjen Dayasos agar pendamping PKH di kecamatan ditambah jumlah dan peningkatan
pengetahuannya, karena pendamping merupakan ujung tombak terlaksananya program. Setiap kecamatan sebaiknya
memiliki pendamping lebih dari satu orang mengingat jumlah KPM yang cukup banyak. Pendamping yang belum dibekali
dengan FDS beserta modul, perlu diberikan pelatihan untuk memperlancar tugasnya.
90
Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan ........... (Elly Kuntjorowati)
rumahtangga Indonesia (Sakerti) pada tahun yang ditentukan diukur dengan memberikan
2012 menunjukkan bahwa kemiskinan ber- simbol angka yang berbeda sesuai dengan kate-
dampak pada anak kurang gizi. gori informasi yang berkaitan dengan variabel
Salah satu upaya pemerintah dalam men- tersebut. Simbol angka tersebut akan digunakan
gentaskan kemiskinan adalah program pem- untuk menghitung secara kuantitatif matematik,
berdayaan. Pemberdayaan adalah pilihan, ke- sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan
bebasan, partisipasi dalam pengambilan kepu- yang berlaku umum di dalam suatu parameter.
tusan, martabat, penghargaan, kerjasama dan Tujuan utama dari metodologi ini ialah men-
rasa saling memiliki pada komunitas (Gonsalves jelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan
et al, 2005). Pemberdayaan berarti memper- generalisasi (Sugiyono, 2012).
siapkan masyarakat untuk memperkuat diri dan Peneliti dalam mengumpulkan data meng-
kelompok mereka dalam berbagai hal, mulai gunakan metode angket dan wawancara ter-
dari sosial kelembagaan, kepemimpinan, sosial struktur, sehingga akan sangat memudahkan
ekonomi dan politik dengan menggunakan basis responden, karena wawancara tersebut sudah
kebudayaan mereka sendiri (Syahyuti, 2007). terstruktur melalui instrumen, dan responden
Pemberdayaan melalui family development ses- tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan
sion adalah suatu program pemberdayaan yang pilihannya. Wawancara ditujukan ke semua
melekat pada program pengentasan kemiskin- responden penelitian ini yakni KPM sebagai
an yang bernama program keluarga harapan penerima manfaat PKH untuk mendapatkan
(PKH). Program ini menyasar dua hal sekaligus data primer, terutama tentang model pember-
yaitu bantuan sosial non tunai dan juga pem- dayaan yang dilaksanakan serta untuk menge-
berdayaan bagi KPM penerima manfaat PKH tahui faktor pendukung dan penghambat dalam
melalui family development session. mengakses PKH. Selain wawancara terstruktur,
Pemberdayaan bagi KPM PKH melalui penelitian ini dalam pengumpulan data juga
family development session adalah suatu ben- melakukan observasi. Observasi mempunyai
tuk pemberdayaan bagi KPM penerima pro- ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan
gram PKH. KPM sebagai anggota dari PKH, teknik yang lain, seperti wawancara dan kue-
mereka diwajibkan mengikuti program ini yang sioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu
dilaksanakan setiap bulan dan dilakukan oleh berkomunikasi dengan orang, maka observasi
pendamping. Untuk mengetahui bagaimana tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada ob-
pengaruh yang dilakukan, maka penelitian ini jek alam yang lain (Sugiyono, 2012).
dilaksanakan dengan mengajukan permasalah- Telaah dokumen dilakukan sebagai data
an bagaimanakah pengaruh pemberdayaan bagi sekunder. Informasi penelitian ini diperoleh
KPM melalui family development session di bi- lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk su-
dang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan per- rat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cen-
lindungan anak.Tujuan penelitian untuk menge- deramata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data
tahui pengaruh pemberdayaan melalui family berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk
development session terhadap KPM di bidang menggali infromasi yang terjadi di masa silam.
kesehatan,pendidikan,ekonomi, dan perlindun- Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk
gan anak. memaknai semua dokumen tersebut sehing-
ga tidak sekadar barang yang tidak bermakna
B. Penggunaan Metode Penelitian (Sanapiah Faisal, 2005). Telaah dokumen da-
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Untuk lam pengumpulan data ini terutama digunakan
dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena untuk melengkapi data primer yang sekiranya
sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen masih kurang.
masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel
91
Jurnal PKS Vol 17 No 2 Juni 2018; 89 - 100
Lokasi penelitian ini tepatnya di Kelurahan Prinsip pelaksanaan FDS tidak membebani
Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yog- peserta, oleh karenanya diperlukan kesepakatan
yakarta, karena di lokasi tersebut terdapat cukup bersama antara pendamping dan peserta dalam
banyak penerima manfaat PKH yakni sejumlah menentukan jadwal. Setiap kelompok diskusi
9.452 orang. Untuk Kota Yogyakarta, program dilakukan oleh satu orang pendamping ter-
keluarga harapan sudah dimulai sejak 2011 hadap 15 hingga 20 KPM penerima manfaat
yang lalu, dengan menyasar lima kecamatan. PKH. Materi pemberdayaan FDS antara lain di
Lima kecamatan tersebut adalah Umbulharjo, bidang kesehatan yakni tentang gizi, pelayanan
Mantrijeron, Gedongtengen, Mergangsan dan ibu hamil dan menyusui, pelayanan bayi dan
Tegalrejo, total seluruh penerima manfaat di remaja, perilaku hidup bersih dan sehat. Di bi-
Kota Yogyakarta berjumlah 774 KPM, namun dang pendidikan antara lain tentang menjadi
penerima manfaat terbanyak adalah Kecamatan orang tua hebat, memahami perilaku dan bela-
Umbulharjo dengan jumlah 425 keluarga pen- jar anak usia dini, meningkatkan perilaku baik
erima manfaat (KPM) (Dinsosnakertrans Kota anak, bermain sebagai cara anak belajar, me-
Yogyakarta). Responden penelitian ini selu- ningkatkan kemampuan bahasa anak, memban-
ruhnya berjumlah 35 orang yang terdiri dari : tu anak sukses di sekolah. Di bidang ekonomi
Penerima manfaat 30 orang. Pendamping PKH antara lain tentang pengelolaan keuangan ke-
satu orang. Pegawai Dinas Sosial satu orang. luarga, tabungan dan kredit, usaha mikro kecil
Guru sekolah satu orang. Pegawai Puskes- dan menengah, kewirausahaan dan pemasaran.
mas satu orang. Tokoh masyarakat satu orang. Di bidang perlindungan anak antara lain tentang
Analisa data menggunakan t-Test untuk men- perlindungan anak, hak anak termasuk anak
guji hipotesa pengaruh FDS bagi kesejahteraan berkebutuhan khusus,mencegah kekerasan da-
KPM, serta untuk mengetahui kondisi sebelum lam rumah tangga, dan perlindungan ibu.
pemberdayaan melalui family development ses- Setiap sesi pertemuan dijadwalkan selama
sion dan sesudah pemberdayaan. dua jam. Pemberdaayaan dilakukan secara in-
teraktif partisipatif artinya tidak satu arah (Ke-
C. Family Development Session mensos RI, 2016).
Family development session atau per-
temuan peningkatan kemampuan keluarga ada- Model Pemberdayaan melalui
lah sebuah pemberdayaan yang melekat dengan Family Development Session
program keluarga harapan (PKH), yang sejak
tahun 2016 dilaksanakan di seluruh kabupaten/
kota di seluruh Indonesia. Pertemuan pening-
katan kemampuan keluarga ini dijadwalkan
satu bulan sekali untuk tiap kelompok. Pelak-
sana kegiatan ini dilakukan oleh pendamping
PKH dengan materi pemberdayaan yang telah
ditentukan yakni masalah kesehatan, pendidik-
an, ekonomi keluarga dan perlindungan anak.
Pertemuan ini jika dilaksanakan secara rutin
oleh pendamping PKH, maka akan mampu
mengubah pola pikir dan perilaku KPM seba-
gai penerima manfaat PKH. Peserta juga dim-
otivasi dan dibekali oleh pendamping tentang
pentingnya pendidikan, kesehatan, pengelolaan
keuangan keluarga dan mengasuh anak.
Sumber: Kemensos RI 2016
92
Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan ........... (Elly Kuntjorowati)
Model pemberdayaan di atas diketahui bah- ini memang diperuntukkan bagi mereka yang
wa materi pemberdayaan sudah ditentukan ada mendapat bantuan langsung tunai bersyarat
empat macam yaitu tentang pendidikan, kese- PKH, agar mereka mendapatkan informasi ten-
hatan, ekonomi dan perlindungan anak. Semua tang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan kese-
KPM sebagai penerima program bersyarat PKH jahteraan keluarga. Namun setelah menjadi
diwajibkan untuk membentuk dan menghadiri peserta PKH, seluruh responden sejumlah 100
pertemuan kelompok FDS ini. Tujuan pember- persen mengkuti kegiatan tersebut. Ada yang
dayaan melalui FDS ini agar pengetahuan KPM dilaksanakan setiap tanggal 10 setiap bulan,
terhadap kesehatan, pendidikan, dan ekonomi dan ada pula yang dilaksanakan setiap tanggal
keluarga meningkat. Ibu hamil memeriksakan 18 setiap bulan. Hal ini kami konfirmasikan ke-
kehamilannya sejak dalam kandungan, anak pada pendamping dan menurutnya dialah setiap
sejak balita sudah mengikuti pendidikan, serta bulan yang mengisi informasi-informasi tentang
bisa mengelola ekonomi keluarga. Apabila ada kesehatan, pendidikan, ekonomi untuk mening-
yang tidak melaksanakan semua persyaratan katkan kesejahteraan keluarga KPM sehingga
tersebut, maka bantuan akan ditunda 10 persen akan berdaya (Elly Kuntjorowati, 2016). Dari
hingga pencabutan. hasil wawancara terhadap seluruh responden
FDS merupakan suatu kelompok sosial diketahui bahwa seluruh responden sejumlah
yang terdiri dari kumpulan individu yang hidup 100 persen mengikuti pembentukkan kelom-
bersama dalam satu tempat. Kumpulan dari in- pok Family Development Session dan mereka
dividu tersebut kemudian mengadakan hubung- pun turut menentukan pemilihan ketua kelom-
an timbal balik yang cukup intensif dan teratur. pok. Hal inipun kami konfirmasikan kepada
Adanya kelompok sosial tersebut bertujuan agar pendamping dan menurutnya semua peserta
ada pembagian tugas, struktur, serta norma- PKH diwajibkan membentuk dan menghadiri
norma tertentu yang berlaku bagi mereka. Ke- pertemuan bulanan yang dilakukan oleh FDS.
lompok sosial muncul karena adanya dorong- Pada pertemuan tersebut akan disampaikan ber-
an untuk mempertahankan hidup, meneruskan bagai informasi yang berkaitan dengan pening-
keturunan, meningkatkan efisiensi dan efek- katan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan
tivitas kerja. Manusia sejak dilahirkan sudah keterampilan dalam rangka perlindungan dan
mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok tumbuh kembang anak (Elly Kuntjorowati,
bagi kehidupannya, yaitu keinginan untuk men- 2016).
jadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
(gregariousness), dan keinginan menjadi satu Karakteristik Keluarga Penerima Manfaat
dengan suasana alam sekelilingnya Selain itu (KPM)
dalam pembentukan kelompok sosial tersebut
harus memenuhi persyaratan, yakni adanya Grafik 1. Tingkat Pendidikan Responden
kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang
bersangkutan. Adanya hubungan timbal balik
antara anggota. Adanya faktor pengikat seperti
kesamaan ideologi, kepentingan dan kesamaan
nasib. Memiliki struktur, kaidah dan pola peri-
laku yang sama. Bersistem dan berproses (Soer-
jono Soekanto, 2012).
Hasil wawancara diketahui bahwa sebelum
menjadi peserta PKH seluruh responden be-
lum mengikuti kegiatan FDS, karena kegiatan Sumber: (Hasil Wawancara Diolah)
93
Jurnal PKS Vol 17 No 2 Juni 2018; 89 - 100
94
Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan ........... (Elly Kuntjorowati)
Jumlah anak berkaitan langsung dengan hadap bayi mereka, namun setelah dilakukan
program bersyarat PKH. Artinya jumlah ban- pemberdayaan seluruh responden melakukan
tuan non tunai bersyarat yang diterimanya ter- imunisasi lengkap terhadap bayi mereka.
gantung dari jumlah anak yang ada pada rumah
tangga tersebut hingga SMA. Disebut sebagai Tabel 2. Pemantauan Gizi Bayi
bantuan bersyarat karena KPM mengikuti be- Sebelum Setelah
berapa syarat yang harus dijalaninya, oleh kare- No
Pemantauan Pemberdayaan Pemberdayaan
Gizi Bayi
na itu harus mengikuti pemberdayaan melalui f % f %
FDS. Pemberdayaan melalui FDS yang me- 1 0-59 bulan 22 73,3 28 93,3
lekat pada program keluarga harapan (PKH) 2 0-11 bulan 6 20 2 6,7
dimaksudkan agar bantuan yang diterima tidak 3 0-6 bulan 2 6,7
ditunda penerimaannya atau bahkan dicabut, di Jumlah 30 100 30 100
samping itu agar pengetahuan KPM terhadap Sumber: (Hasil Wawancara Diolah)
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi keluarga
meningkat. Penimbangan merupakan salah satu kegiat-
an utama program perbaikkan gizi yang meni-
Pengaruh Pemberdayaan Melalui Family tik beratkan pada pencegahan dan peningkatan
Development Session Terhadap Kesehatan keadaan gizi anak. Penimbangan terhadap bayi
Bayi Keluarga Penerima Manfaat dan balita yang merupakan upaya masyarakat
memantau pertumbuhan dan perkembangan
Tabel 1. Imunisasi Pada Bayi anak. Setiap Posyandu melakukan penimbang-
Sebelum Setelah an bayi bagi warga masyarakat sekitar. Setiap
Imunisasi
No
Lengkap
Pemberdayaan Pemberdayaan pertemuan FDS yang diselenggarakan satu bu-
f % f % lan sekali, pendamping selalu mengingatkan
1 Melakukan 22 73,3 30 100 dan memantau agar menimbangkan bayinya di
2 Tidak Lengkap 8 26,7 Posyandu untuk memantau gizi, agar tidak ter-
Jumlah 30 100 30 100 jadi gizi buruk.
Sumber: (Hasil Wawancara Diolah)
Perbedaan responden antara sebelum dan
sesudah mengikuti pemberdayaan dapat dike-
Melakukan imunisasi pada anak balita bagi tahui sebagai berikut. Setelah mengikuti FDS
keluarga penerima manfaat atau penerima ban- sebagian besar responden sejumlah 93,3 persen
tuan non tunai bersyarat PKH merupakan ke- menimbangkan bayinya di Posyandu setiap
wajiban yang harus dilakukan, hal itu untuk bulan, hal itu untuk memantau tumbuh kem-
menumbuhkan generasi penerus bangsa yang bang anak. Penimbangan bayi dilakukan guna
sehat dan cerdas. Apabila dilanggar atau tidak mengindentifikasi dan mengantisipasi masalah
melakukan imunisasi maka bantuan PKH bisa yang berhubungan dengan berat lahir rendah.
dicabut. Di sinilah pentingnya FDS agar KPM Di samping itu penimbangan juga untuk me-
mengerti akan persyaratan dan kewajiban yang masukkan data ke grafik tumbuh kembang anak
harus dilaksanakan agar bantuan tersebut tidak yang terdapat pada kartu menuju sehat (KMS).
dihentikan. Hal ini menunjukkan bahwa FDS Hal tersebut kami konfirmasikan pula kepada
yang melekat pada PKH sangat menunjang tum- pendamping dan tokoh masyarakat setempat,
buh kembang anak dalam mewujudkan gene- dan menurut mereka setiap bulan ada penim-
rasi penerus yang sehat dan cerdas. Dari tabel bangan bayi di posyandu yang dilaksanakan
tersebut dapat diketahui bahwa sebelum dilaku- oleh masyarakat sekitar. Hasil dari penimbang-
kan pemberdayaan melalui FDS belum seluruh an dicatat pada kartu menuju sehat (KMS) un-
responden melakukan imunisasi lengkap ter- tuk pemantauan tumbuh kembang anak.
95
Jurnal PKS Vol 17 No 2 Juni 2018; 89 - 100
Tabel 3. Persalinan Ditolong Tenaga Medis pendidikan anak usia dini (PAUD). Pendidikan
Sebelum Setelah
anak usia dini (PAUD) menurut Undang-Un-
No Tenaga Medis Pemberdayaan Pemberdayaan dang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
f % f % Pendidikan Nasional, Bab 1 pasal 1 disebutkan
1 Dokter 6 20 8 26,7 bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu
2 Bidan 19 63,3 22 73,3 upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
3 Lainnya 5 16,7 sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
Jumlah 30 100 30 100 yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Sumber: (Hasil Wawancara Diolah) pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak
Pemberdayaan KPM melalui Family De- memiliki kesiapan dalam memasuki pendidik-
velopment Session ini mewajibkan peserta apa- an lebih lanjut.
bila bersalin harus ditolong oleh tenaga medis, Dari tabel tersebut dapat diketahui perbe-
seperti bidan, dokter dan tenaga para medis daan antara sebelum pemberdayaan melalui
lain. Persalinan harus ditolong oleh tenaga me- FDS dan sesudah. Sesudah FDS seluruh balita
dis, karena tenaga kesehatan merupakan orang KPM100 persen mengikuti PAUD hingga usia
yang sudah ahli dalam membantu persalinanan, lima tahun.Pendidikan anak usia dini diseleng-
sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terja- garakan sebelum jenjang sekolah dasar dan da-
min. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui pat diselenggarakan melalui jalur pendidikan
dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas formal, non formal dan atau informal. Pendidik-
atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh an anak usia dini jalur pendidikan formal dapat
tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang diselenggarakan dalam bentuk TK, atau ben-
aman, bersih, dan steril sehingga mencegah ter- tuk lain yang sederajat. Pendidikan anak usia
jadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya. dini jalur pendidikan non formal diselenggara-
kan dalam bentuk KB, TPA, atau bentuk lain
Pengaruh Pemberdayaan Melalui Family yang sederajat. Pendidikan anak usia dini jalur
Development Session Terhadap Pendidikan pendidikan informal diselenggarakam melalui
Anak Keluarga Penerima Manfaat pendidikan keluarga atau pendidikan yang di-
selenggarakan oleh lingkungan.
Tabel 4. Balita Mengikuti PAUD Menurut pendamping PAUD yang terbanyak
diikuti oleh responden adalah TPA. Pendidikan
Sebelum Setelah
No
Mengikuti Pemberdayaan Pemberdayaan anak usia dini harus didasarkan pada landasan
PAUD religi yang dipegang oleh lingkungan yang be-
f % f %
1 Ikut s/d 5 tahun 28 93,4 30 100 rada di sekitar anak dan agama yang dianutnya.
2 Ikut s/d 4 tahun 2 6,6 Pendidikan agama menekankan pada pemaha-
Jumlah 30 100 30 100 man tentang agama serta bagaimana agama
Sumber: (Hasil Wawancara Diolah) diamalkan dan diaplikasikan dalam tindakan
serta perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Se-
Pada pemberdayaan melalui FDS yang me- lanjutnya, penanaman nilai-nilai agama dalam
lekat pada PKH, KPM mempunyai kewajiban praktik pendidikan anak usia dini disesuaikan
untuk mendukung tumbuh kembang anak di dengan tahapan perkembangan anak serta ke-
bidang pendidikan, sehingga mempunyai ke- unikan yang dimiliki setiap anak(Sujiono,Y.N,
wajiban untuk memasukkan anaknya pada 2009).
96
Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan ........... (Elly Kuntjorowati)
97
Jurnal PKS Vol 17 No 2 Juni 2018; 89 - 100
98
Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan ........... (Elly Kuntjorowati)
99
Jurnal PKS Vol 17 No 2 Juni 2018; 89 - 100
Sosial. Diharapkan seluruh pendamping sudah BPS. (2018). Badan Pusat Statistik. Diambil 6 Maret
mendapatkan pelatihan tentang family develop- 2018, dari https://www.bps.go.id/pressrelease/
2018/01/02/1413/persentase-penduduk-miskin-sep-
ment session(FDS) beserta modul materi yang tember-2017-mencapai-10-12-persen.html
harus disampaikan pada saat implementasi Elly Kuntjorowati. (2016). Anak Cerdas dan Sehat Ber-
FDS. kat Program Keluarga Harapan. Yogyakarta: Total
Media.
Ucapan Terima Kasih Hidayat Syarifudin. (2012). Analisis Manajemen Keuang-
an, Tekanan Ekonomi , Strategi Koping, dan Tingkat
Pertama kami ucapkan terima kasih kepada Kesejahteraan Keluarga Nelayan di Desa Cikahuri-
Kepala B2P3KS yang telah memberikan tugas pan Kecamatan Cisolok Kabupaten Batang. Bogor:
untuk melaksanakan penelitian ini. Ke dua ke- IPB.
pada Dinas Perijinan, Dinas Sosial Kota Yog- Jain T & Khana O. (2009). Basic Economics. New Delhi:
yakarta yang telah memberikan ijin sehingga VK Publication.
Kemensos RI. (2016). Apa itu Family Development Ses-
saya bisa bertemu dengan pendamping PKH sions. Diambil dari Keluarga Harapan .com
selaku pemberdaya bagi KPM. Ke tiga kepada Rintuh C.M. (2003). Kelembagaan dan Ekonomi Rakyat.
Dinas Sosial Kota Yogyakarta beserta UPPKH Jakarta: Dikti.
Kota Yogyakarta yang telah memberikan infor- Sanapiah Faisal. (2005). Format-Format Penelitian So-
masi dan pengarahannya terkait pelaksanaan sial. Bandung: Raja Grafindo Persada.
Soedjatmiko. (2012). Simulasi Bermain Untuk Merang-
penelitian ini, dan terakhir kepada pendamping sang Kecerdasan Multipel. Jakarta: Ikatan Dokter
PKH selaku pemberdaya melalui FDS,yang te- Anak Indonesia.
lah meluangkan waktunya untuk diwawancara Soerjono Soekanto. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar.
serta informasi terkait FDS sehingga saya bisa Jakarta: Raja Grafindo Persada.
melihat langsung pelaksanaan FDS di lokasi Soesastro Hadi, Aida Budoman. (2005). Pemikiran dan
Permasalahan Ekonomi Dalam Setengah Abad
penelitian. Terakhir ke 2. Yogyakarta: Knisius.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kuali-
Pustaka Acuan tatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Albornoz MA, Becker M, Cahyat A. (2007). Menuju Sujiono, Y.N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak
Kesejahteraan Dalam Masyarakat Hutan/ : Buku Usia Dini. Jakarta: P.T. Indeks.
Panduan Untuk Pemerintah Daerah. Bogor: Cifor. Syahyuti. (2007). Penerapan Pendekatan Pemberdayaan
Ary Ginanjar Agustian. (2001). Rahasia Sukses Mem- Dalam Kegiatan Pembangunan Pertanian.
bangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Ja- World Bank. (2004). Mewujudkan Pelayanan Umum
karta: Penerbit Arga. Bagi Masyarakat Miskin. Jakarta: The World Bank.
100