KELOMPOK ISS 8
TUTOR: Ns. NOVA FAJRI
PENGERTIAN SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan serangkaian organ yang
kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari
jaringan saraf. (Sloane, 2003)
Sistem saraf adalah pusat kontrol tubuh, pengaturan dan
jaringan komunikasi. Pusat dari semua aktivitas mental,
meliputi pemikiran, pembelajaran, dan memori.
Sistem saraf mempunyai fungsi mengumpulkan informasi-
informasi, baik dari dalam maupun dari luar tubuh dan
kemudian diteruskan ke otak (sistem aferen) untuk
dianalisis, selanjutnya mengirimkan impuls melalui sistem
eferen untuk direspon sesuai yang diinginkan.
Neuron
1.OTAK
Otak (ensephalon) adalah massa besar jaringan
saraf yang terletak di dalam kranium (tengkorak).
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan
yang memiliki volume sekitar 1.350 cc dan terdiri
atas 100 juta neuron. Otak manusia mencapai
2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi
25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung
atau sekitar 750 cc per menit. Sel otak selalu
memerlukan glukosa untuk metabolisme energi
dan memproduksi ATP.
Purwanto, Hadi. 2016. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Chalik, Raimandus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Bagian-Bagian Otak
Otak Besar (Cerebrum)
Washudi dan Tanto Hariyanto. 2016. Biomedik Dasar (Anatomi, Fisiologi, Biokimia,
Fisika, Biologi). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Purwanto, Hadi. 2016. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Otak Kecil (Serebellum)
Terdiri dari:
• 12 pasang saraf kranial
• 31 pasang saraf spinal
Irmawati dan Elise Garmelia. 2018. Klasifikasi Dan Kodefikasi Penyakit Masalah Terkait
Kesehatan Serta Tindakan II. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Sistem Saraf Otonom
Disebut juga saraf tak sadar (involunter). Merupakan sistem
saraf yang bekerja secara tidak sadar/diluar kehendak/tanpa
perintah oleh otak. Saraf ini melakukan impuls dari otak dan
sumsum tulang belakang ke jaringan otot polos, otot
jantung, kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
Sistem saraf otonom mempertahankan homeostasis tubuh
dengan mengatur berbagai aktivitas, meliputi laju jantung,
laju pernapasan, suhu tubuh, proses pencernaan, dan fungsi
urinari. Bayangkanlah berbagai perubahan yang dialami oleh
tubuhmu sepanjang hari, mulai dari bangun hingga tidur lagi.
Terdiri dari:
• Sistem Saraf Simpatik
• Sistem Saraf Parasimpatik
Purwanto, Hadi. 2016. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Chalik, Raimandus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Sistem Saraf Simpatik
Contoh: Sekresi liur dirangsang oleh keduanya, tetapi sekresi yang dihasilkan berbeda kualitas
• saraf simpatis: liur kental
• saraf parasimpatis: liur encer
Fungsi dua sistem tersebut dapat juga saling melengkapi, misalnya pada fungsi seksual, ereksi
merupakan fungsi parasimpatis sedangkan ejakulasi efek simpatis.
Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem simpatis berfungsi mempertahankan diri
terhadap tantangan dari luar tubuh dengan reaksi berupa perlawanan atau pertahanan diri.
Sedangkan sistem parasimpatis berperan dalam fungsi konservasi dan reservasi tubuh yang
dikenal dengan fight or flight reaction.