Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Menguasai dan memahami konsep KPK & FPB”


Mata kuliah : Matematika SD
Dosen Pengampuh: Chrisnaji Banindra Yudha, M.Pd

Disusun oleh :
1. Alvina arta (20218600071)
2. Syahla nurul farhanah (20218600098)

4SDBR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMA NEGARA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagiMaha


Panyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Matematika SD.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata


kuliah Matematika SD. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang
sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna
bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak


terdapat kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini
kami sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya
membangun apabila terdapat kesalahan. Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya sendiri
umumnya para pembaca makalah ini.

Terima kasih.

JAKARTA, 11 MARET 2023

PENULIS

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah matematika ................................................................ 3


B. Pengertian kelipatan dan faktor ............................................... 5
C. Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) ...................................... 6
D. Faktor persekutuan terbesar (FPB) ......................................... 7
E. Latihan soal & pembahasan .................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 10
B. Saran ........................................................................................ 10

DAFTAR PUSATAKA ....................................................................... 11

LAMPIRAN ........................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat penting dan banyak
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai mata pelajaran inti,
matematika diberikan mulai dari pendidikan dasar SD/MI sampai pada
perguruan tinggi. Salah satu materi yang menjadi dasar matematika sekolah
adalah pengertian, pemahaman yang baik tentang konsep bilangan akan
sangat membantu dalam memahami konsep-konsep yang lain, seperti pada
materi KPK dan FPB yang merupakan materi yang mengajar dari tingkat SD
sampai SMP dan banyak digunakan untuk memahami konsep matematika
SMA. Konsep faktor, lipatan, KPK dan FPB di tahapan SD dan SMP, sering
kali disajikan sangat mendasar, namun tidak utuh. Sebagai contoh untuk
menentukan KPK dan FPB cenderung menggunakan salah satu cara yaitu
konsep pohon faktor (faktorisasi prima), sementara munculnya konsep ini
tidak dikajisecara utuh atau melupakan materi prasyaratnya yaitu konsep
bilangan prima sehingga metode untuk menentukan KPK dan Salah satu
materi yang menjadi dasar matematika sekolah adalah bilangan, pemahaman
yang baik tentang konsep bilangan akan sangat membantu dalam memahami
konsep-konsep yang lain, seperti pada materi KPK dan FPB yang merupakan
materi yang diajarkan dari tingkat SD sampai SMP dan banyak digunakan
untuk memahami konsep matematika SMA. Konsep faktor, kelipatan, KPK
dan FPB di jenjang SD dan SMP, sering kali disajikan sangat mendasar,
namun tidak secara utuh. Sebagai contoh untuk menentukan KPK dan FPB
cenderung menggunakan salah satu cara yaitu konsep pohon faktor
(faktorisasi prima).

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sejarah matematika di SD?
2. Jelaskan pengertian kelipatan dan faktor?
3. Pengertian KPK?
4. Pengertian FPB?

1
C. Tujuan
1. Memahami sejarah matematika
2. Mengetahui pengertian kelipatan dan faktor
3. Memahami KPK
4. Memahami FPB

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Matematika
Pada tahun 1900-an atau abad ke-19 Indonesia terlepas dari penjajahan
kolonial. Pada masa itu pemerintah mulai berbenah diri menyusun program
pendidikan. Matematika diletakkan sebagai salah satu mata pelajaran wajib
bagi siswa. Yang paling ditekankan dalam pembelajaran matematika pada
saat itu adalah ilmu hitung dan cara berhitung. Urutan-urutan materi seolah-
olah telah menjadi konsentrasi belajar masyarakat. Penentangan dari
masyarakat begitu kuat. Untuk pertama kalinya di tingkat kelas 1 SD anak
diperkenalkan pada bilangan asli dan pembilang. kemudian naik tingkat ke
penjumlahan di angkasa sekitar 1 sampai 10 lalu pengurangan yang
selisihnya positif dan lain sebagainya yang masih dibilang matematika
sederhana.
Ada beberapa ciri khas pembelajaran matematika tradisional di Indonesia
yaitu bahwa pembelajaran menjadi lebih menekankan ke hafalan daripada ke
pengertian. menekankan bagaimana sesuatu itu dihitung bukan mengapa
sesuatu itu dihitungnya demikian. Bagaimana kegunaannya matematika
dalam kehidupan, menerima apapun bentuk materi disampaikan tanpa ada,
dan tanpa alasan apapun menerima segala bentuk urutan operasi.Urutan
operasi hitung pada era pembelajaran matematika tradisional di Indonesia
adalah kali, bagi, tambah dan kurang, maksudnya bila ada soal dengan
menggunakan operasi hitung maka perkalian harus didahulukan di manapun
letaknya baru kemudian pembagian, penjumlahan dan pengurangan.
Setelah perang dunia ke II berakhir, terjadi keadaan yang dihadapkan pada
banyaknya masalah. Di mana masalah tersebut sangat memerlukan
matematika sebagai alat praktis dalam memecahkan segala persoalan.
Sehingga menjadikan perkembangan matematika pada saat tersebut maju
pesat di bidang operations research, statistika dan matematika ekonomi,
sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pada
zaman tersebut.
Pada tahun 1974, urutan operasi ini mulai sudah tidak dipandang kuat lagi
banyak kasus yang dapat digunakan untuk menunjukkan kelemahan urutan
tersebut. Selanjutnya, memasuki abad komputer penerapan matematika maju

3
pesat baik dari segi keilmuannya maupun dari segi pemakaiannya di segala
bidang.
Pengajaran matematika modern resminya dimulai setelah adanya kurikulum
1975.Model pembelajaran matematika modern ini muncul karena adanya
kemajuan teknologi.Selain itu penemuan-penemuan teori belajar mengajar
oleh J. Piaget, W Brownell, J.P Guilford, J.S Bruner, Z.P Dienes, D.Ausubel,
R.M Gagne dan lain-lain semakin memperkuat arus perubahan model
pembelajaran matematika. Pada tahun ini perkembangan kalkulus dan
differensialpun juga semakin pesat dikembangkan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pada abad ke-20 yang lahirlah logika matematika, geometri non euclid
sebagai pengembangan dari teori bilangan, geometri analitik, aljabar dan
trigonometri. Selain itu, ilmu tentang kekomputeran berkembang dengan
pesat. Matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di
berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam, rekayasa, medis, dan
ilmu pengetahuan sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapaan
mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru.
Suka atau tidak suka seseorang terhadap matematika, namun tidak dapat
dihindari bahwa hidupnya akan senantiasa bertemu dengan matematika,
entah itu dalam pembelajaran formal, non formal maupun dalam kehidupan
praktis sehari-hari. Matematika merupakan alat bantu kehidupan dan pelayan
bagi ilmu-ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, teknik,
ekonomi, farmasi maupun matematika sendiri. Saat perkembangan teknologi
sangat pesat hingga saat ini, sehingga menimbulkan pertanyaan bahwa
peran matematika sebagai alat bantu kehidupan akan berkurang seiring
adanya komputer dan kalkulator ? Memang benar, dengan kehadiran kedua
alat tersebut banyak persoalan kehidupan yang awalnya sulit menjadi mudah,
dan dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Perlu diketahui
bahwa alat-alat tersebut pun juga menggunakan prinsip matematika. Tanpa
adanya prinsip-prinsip dan konsep matematika kedua alat tersebut tidak
mungkin ada. Selain itu, matematika harus mengalami perkembangan dan
disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Kalkulator dan komputer merupakan
produk IPTEK. Kalkulator selain berfungsi sebagai alat hitung, juga dapat
dipergunakan sebagai alat bantu (media) dalam proses belajar mengajar

4
matematika. Dengan adanya media kalkulator ini, diharapkan menciptakan
atau mengembangkan cara-cara baru dalam proses belajarar mengajar
matematika. Dengan memperhatikan kelebihan kalkulator, dapat
memanfaatkannya untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam
matematika seperti penggunaan tanda kurung, perhitungan yang lebih
kompleks dan lain-lain.
B. Pengertian kelipatan dan faktor
Kelipatan dan faktor bilangan merupakan dua hal yang berbeda meskipun
digunakan untuk menentukan FPB dan KPK. Kelipatan merupakan perkalian
bilangan secara berurutan dengan masing masing bilangan termasuk
bilangan asli. Sedangkan faktor bilangan adalah bilangan yang bisa membagi
bilangan lainnya sampai habis. Perbedaan ini tidak hanya dapat dilihat dari
segi pengertian saja, tetapi juga dapat dilihat dari segi pengerjaan.
I. Kelipatan Suatu Bilangan
Kelipatan suatu bilangan dapat didefinisikan sebagai hasil perkalian yang
dilakukan antara sebuah bilangan dengan bilangan asli. Bilangan asli tersebut
ialah 1, 2, 3, 4, 5, dan lain lain. Biasanya kita tidak menemukan angka nol
dalam bilangan asli. Bahkan bilangan negatif sekalipun juga tidak dapat kita
temukan dalam bilangan asli.
Bagaimana cara mencari kelipatan bilangan itu? Setelah mengetahui tentang
pengertian kelipatan bilangan di atas, kemudian saya akan menjelaskan
tentang cara menghitung kelipatan bilangan itu sendiri. Kita buat contoh
kelipatan bilangan 6, maka cara mencarinya akan menggunakan langkah
langkah seperti berikut:
1x6=6
2 x 6 = 12
3 x 6 = 18
4 x 6 = 24
5 x 6 = 30
6 x 6 = 36
Jadi kelipatan dari 6 ialah 6, 12, 18, 24, 30, 36 dan sebagainya.
II. Faktor Suatu Bilangan
Materi kelipatan dan faktor bilangan selanjutnya menjelaskan tentang
pengertian faktor bilangan dan cara mencarinya. Faktor bilangan merupakan

5
sebuah bilangan yang mengalami proses pembagian hingga menghasilkan
bilangan asli. Misalnya bilangan 16 dibagi dengan 4. Untuk itu 4 adalah faktor
dari 16. Bilangan yang digunakan untuk membagi ini haruslah bilangan asli
agar memenuhi ketentuan dalam faktor bilangan.
Namun adapula pembahasan mengenai cara cepat menghitung faktor
bilangan. Misalnya saja kita akan mencari faktor dari 16. Maka bilangan ini
dapat dicari faktornya menggunakan metode seperti berikut:
16 : 1 = 16
16 : 2 = 8
16 : 4 = 4 (Hasilnya lebih rendah dibandingkan pembagi)
Dari langkah langkah di atas akan ada hasil angka yang sama berupa:
Bilangan hasil : 4, 8, 16
Bilangan pembagi 1, 2, 4
Jadi faktor dari 16 ialah 1, 2, 4, 8 dan 16
C. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
1. Kelipatan
Kelipatan dari bilangan a adalah bilangan-bilangan yang merupakan hasil kali
antara bilangan a dengan bilangan-bilangan asli. Masih ingatkah kalian
dengan membilang bilangan loncatan? Mari kita perhatikan garis bilangan di
bawah ini :

Mari kita tuliskan bilangan loncatan 2 yang menunjukkan tanda panah


padagaris bilangan di atas :2, 4, 6, 8, 10, dan seterusnyaDari manakah
bilangan-bilangan tersebut diperoleh? Mari kita selidiki bersama-sama.
2=2=1×2
4=2+2=2×2
6=4+2=2+2+2=3×2
8 = 6 + 2 = 2 + 2 + 2 +2 = 4 × 2
10 = 8 + 2 = 2 + 2 + 2 +2 + 2 = 5 × 2 dan seterusnya
Ternyata bilangan-bilangan tersebut diperoleh dengan menambahkan 2 dari
bilangan sebelumnya atau mengalikan 2 dengan bilangan 1, 2, 3, 4, 5,dst.
Bilangan-bilangan seperti ini disebut bilangan lipatan 2.

6
2. Kelipatan Persekutuan
Jika kita sudah memahami maksud dari kelipatan bilangan, selanjutnya kita
pelajari mengenai kelipatan persekutuan. Apa yang dimaksud dengan
kelipatan persekutuan?
Bagaimana mencari kelipatan persekutuan dari 2 dan 3?
Caranya:
 Gambarlah sebuah garis bilangan, kemudian catatlah bilangan
loncatan2 dan bilangan loncat 3.
 Gambarkan alurnya pada garis bilangan masing-masing
bilanganloncatannya.
 Catatlah bilangan yang dilalui oleh alur garis bilangan dua kali.
 Lihat g ambardibawah ini :

Kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, …
Kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, …
Bilangan-bilangan yang sama dari kelipatan kedua bilangan tersebut adalah :
6, 12, 18, 24, …
Maka dikatakan bahwa bilangan-angka 6,12,18,24,… disebut kelipatan
persekutuan dari 2 dan 3.
3. Kelipatan Persekut uan Terkecil (KPK)
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan adalah kelipatan
persekutuan bilangan-bilangan tersebut adalah gambaran yang paling kecil.
Cara mencari KPK dengan menggunakan himpunan kelipatan persekutuan
Contoh :
Tentukan KPK dari bilangan 8 dan 12!
Kelipatan 8= {8 , 16, 24, 32, 40, 48, …}
Kelipatan 12= {21, 24, 36, 48, 60, 72, ….}
Kelipatan persekutuan dari 8 dan 12= { 24, 48, …}
Kelipatan persekutuan yang paling kecil adalah 24 kali lipat dari KPK
8 dan 12 =24
D. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
1. Faktor

7
Faktor artinya pembagi. Faktor suatu bilangan adalahhimpunan bilangan
nomor yang habis membagi bilangan tersebut.
Contoh :
Faktor dari 6 adalah :
Penyelesaian :
6:1=6
6:2=3
6:3=2
6 : 4 = 1 sisa 2, jadi tidak habis dibagi 4. Maka 4 bukan faktor dari 6.
6 : 5 = 1 sisa 1, jadi tidak habis dibagi 5. Maka 5 bukan faktor dari 6.
6:6=1
Jadi faktor dari 6 adalah 1, 2, 3, dan 6 atau dapat dikatakan himpunan
faktor 6 adalah {1, 2, 3, 6}.
2. Faktor Persekutuan
Faktor persekutuan adalah faktor-faktor yang sama dari kedua bilangan
asli yang diminta.
Marilah kita perhatikan faktor-faktor dari 3 dan 6:
Faktor dari 3 adalah 1 dan 3.
Faktor dari 6 adalah 1, 2, 3, dan 6.
Ternyata diantara faktor-faktor dari 3 dan 6 adayang sama yaitu 1 dan 3.
Maka dikatakan bahwa 1 dan 3 adalah faktor-faktor persekutuan dari 3
dan 6.
Contoh :
Menarik faktor aliansi dari 18 dan 27!
Penyelesaiaan :
Faktor dari 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18.
Faktor dari 27 = 1, 3, 9, 27.
Jadi faktor persekutuannya adalah 1, 3, dan 9.
3. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Aliansi terbesar (FPB) dari dua bilangan faktor adalah faktor persekutuan
bilangan-bilangan tersebut merupakan gambaran yang paling besar. Cara
mencari FPB dengan menggunakan persekutuan persekutuan
Contoh :
Tentukan FPB dari bilangan 18 dan 24!

8
Jawab :
Faktor 18 = {1, 2, 3, 6, 9, 18}
Faktor 24 = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24}
Faktor persekutuan dari 1 8 dan 24 ={ 1, 2, 3, 6}
FPB dari 18 dan 24 =6
E. Latihan soal & Pembahasan
Contoh Soal 1
Hana mempunyai 20 kue berwarna merah dan 25 kue berwarna biru. Kue
tersebut dibungkus kemudian dijual pada teman-temannya di sekolah.
Berapa banyak paket kue yang dapat dibuat Hana?
Berapa banyak lapisan dan potongan kue per bungkus?

Jawaban:
Kue lapis 20 = 2^2 x 5
Kue 25 = 5^2
FPB = 5
a. Paket yang bisa dibuat Hana adalah 5
b. Banyak kue berwarna merah per paket → 20: 5 = 4 buah
Banyak kue berwarna biru yang dapat dibungkus → 25: 5 = 5 buah

Contoh Soal 2
Kanina berjalan-jalan setiap 4 hari sekali sedangkan Danya berjalan-jalan
setiap 6 hari sekali.
Kamu berjalan-jalan pada 15 Juli 2018. Pada tanggal berapa kamu akan
berjalan bersama-sama Danya dan Kanina untuk yang kedua dan ketiga kali?

Jawaban:
Kanina berjalan-jalan setiap 4 hari sekali = 2^2
Danya berjalan-jalan setiap 6 hari sekali = 2×3
KPK = 2^2 × 3 = 12
Kanina, Danya, dan kamu berjalan-jalan bersama = 15 Juli 2018
Waktu berjalan-jalan untuk kedua kalinya = 15 Juli 2018 + 12 hari = 27 Juli
2018

9
Waktu berjalan-jalan untuk ketiga kalinya = 27 Juli 2018 + 12 hari = 8 Agustus
2018

Contoh Soal 3
Stella membeli dua meteran untuk menjahit dengan panjang masing-masing
18 cm dan 30 cm.
Ternyata meteran yang dibeli terlalu panjang dan harus dipotong menjadi
beberapa bagian sama besar. Berapa ukuran terpanjang pada meteran yang
akan didapatkan?

Jawaban:
Panjang meteran pertama 18 cm = 2 x 3^2
Panjang meteran kedua 30 cm = 2 x 3 x 5
FPB = 2 × 3 = 6
Jadi, ukuran meteran yang paling panjang pada setiap bagian adalah 6 cm.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bilangan prima adalah suatu bilangan yang hanya memiliki dua faktor
pertambahan, yaitu angka 1 dan angka itu sendiri. Faktorisasi prima
merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam menentukan faktor
pertambahan bilangan primadari suatu bilangan. Cara menentukan faktorisasi
prima dari suatu bilangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu; dengan
menggunakan faktor pohon dan menggunakan tabel pembagian.
Dalam menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari suatu bilangan
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu; Dengan menentukan atau mencari
semua faktor pertambahan dari bilangan-bilangan tersebut kemudian
menentukan faktor terbesar yang bersekutu dari bilangan itu. dan
menentukan atau mencari faktorisasi utama dari bilangan-bilangan tersebut
kemudian menentukan FPB nya.
kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dalam operasi hitung
matematikamerupakan persekutuan (kumpulan) bilangan yang sama dan
terkecil yang merupakan kelipatan dari dua buah bilangan atau lebih.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dimasa depan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/129979864/Makalah-KPK-Dan-FPB-Husna-Andalusia-2015

https://adjar.grid.id/read/542940823/fpb-dan-kpk-pengertian-rumus-dan-contoh-
soal?page=all

https://mamikos.com/info/contoh-soal-cerita-kpk-dan-fpb-pljr/

http://eprints.uny.ac.id/13219/2/BAB%20II.pdf

12
LAMPIRAN

13
14
15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai