Anda di halaman 1dari 14

SINTAKSIS

Mata Kauliah Bahasa Indonesia SD


slidesmania.com

PGSD STKIP Kusuma Negara Jakarta


Anggota Kelompok

Aqila latifa 20218600076


Jinggan Narulita 20218600004
Nindy Anggita 20218600014
Yeti Afrilyani 20218600064
slidesmania.com
Pengertian Sintaksis
Secara etimologi atau asal usul katanya, sintaksis berasal dari dua kata bahasa
Yunani yaitu sun yang berarti “dengan” dan tattein yang berarti “menempatkan”.
Melihat dari dua kata tersebut, secara etimologi, sintaksis berarti menempatkan
kata-kata menjadi kelompok kata, frasa atau kalimat.
Sintaksis, dilihat dari sudut pandang linguistik, sebenarnya memiliki cakupan
kajian yang sama dengan analisis morfologi. Keduanya sama-sama mengkaji
mengenai tata bahasa. Perbedaannya adalah, morfologi mengkaji dengan melihat
hubungan gramatikal yang ada pada kata-kata hingga kalimat. Sementara
sintaksis mengkaji hubungan gramatikal di luar batas kata dalam satuan kalimat.
slidesmania.com
Objek Kajian
Sintaksis

Kajian utama dari sintaksis adalah kalimat, di dalam kalimat sendiri terdapat
beberapa unsur di dalamnya seperti kata, frasa dan klausa. Unsur di dalam kalimat
inilah yang termasuk ke dalam objek kajian sintaksis atau satuan sintaksis.
Berikut masing-masing satuan Sintaksis :
slidesmania.com
1. Kata
Kata terbagi menjadi dua macam, yaitu kata penuh dan kata tugas. Kata
penuh adalah kata yang secara leksikal memiliki makna, serta dapat berdiri
sendiri sebagai sebuah kosa kata. Misalnya seperti kata “rumah” yang
termasuk ke dalam kategori nomina dan memiliki arti: bangunan untuk tempat
tinggal.
Sementara kata tugas adalah kata yang secara leksikal tidak memiliki makna,
tidak mengalami proses morfologi serta secara aturan tidak dapat berdiri
sendiri. Contoh dari kata tugas adalah kata preposisi seperti di, pada, ke,
dari, dsb., dan kata konjungsi (kata hubung) seperti dan, tetapi, bahwa, dsb
slidesmania.com
2. Frasa
Sederhananya, frasa dapat diartikan sebagai gabungan kata
yang tidak memiliki predikat. Beberapa contoh frasa adalah:
Kambing hitam,
Bunga harum,
Tangan panjang,
Hujan angin,
slidesmania.com
3. Klausa
Menurut M. Ramlan klausa dapat 4. Kalimat
Kalimat terbentuk dari beberapa
diartikan sebagai satuan gramatik
klausa dan dapat berdiri sendiri serta
dan terdiri atas predikat, dapat memiliki pola intonasi yang tuntas.
disertai subjek, objek, pelengkap, Contoh kalimat:
dan keterangan, maupun tidak. Ayah sedang memasak ayam goreng
Contoh dari klausa adalah: di dapur.
Kambing itu berwarna hitam Kakak menang lomba melukis di
Kakak menang sekolah.
Siapa yang sedang menonton televisi
Ayah sedang makan
di kamar?
Adik sedang bersepeda Hujan sore ini besar dan disertai angin
Hujan besar dan berangin, dsb kencang.
slidesmania.com
Terdapat tiga intonasi final yang dapat digunakan
dalam pembentukan kalimat yaitu intonasi
deklaratif yang dalam bahasa tulis dilambangkan
dengan tanda titik (.), intonasi interogatif,
dilambangkan dengan tanda tanya (?), dan
intonasi seru yang dilambangkan dengan tanda
seru (!).
slidesmania.com

― Irene M. Pepperberg
Perbedaan Klausa dan
Kalimat
Klausa dapat dikatakan sebagai kalimat apabila memiliki intonasi
final. Kalimat juga memiliki ide atau gagasan utuh yang dapat
membuatnya berdiri sendiri, sementara klausa tidak.
Klausa dapat diartikan sebagai satuan kata-kata yang belum
selesai. Mengingat klausa merupakan satuan yang lebih kecil dari
kalimat.
slidesmania.com
Fungsi Siktansis
Macam fungsi sintaksis secara umum adalah: subjek, objek, predikat,
pelengkap dan keterangan.
slidesmania.com
1. Subjek
Dalam analisis fungsi sintaksis, subjek biasanya ditandai dengan huruf s besar (S). Subjek dalam
suatu kalimat dapat diidentifikasi dengan menggunakan pertanyaan ‘apa’ atau ‘siapa’ dan
umumnya terletak di awal, sebelum penulisan predikat Contoh:
Ayah sedang memasak ayam goreng di dapur.
(S)
2. Predikat
Di dalam sebuah kalimat Predikat biasanya ditandai dengan menggunakan p besar (P).
Beberapa ciri dari predikat di antaranya adalah:
Merupakan bagian kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan pokok kalimat
Umumnya ditulis langsung setelah subjek
Contoh penulisan predikat dalam kalimat:
Ayah sedang memasak ayam goreng di dapur. Kata “memasak” adalah (P).
3. Objek
Objek ditulis setelah predikat. Objek dapat diartikan sebagai sesuatu yang dikenai tindakan oleh
subjek. Penulisan objek biasanya ditulis dengan huruf o besar (O).
Ciri-ciri objek di antaranya adalah:
Contoh penulisan objek dalam sebuah kalimat adalah:
Ayah sedang memasak ayam goreng di dapur.
slidesmania.com

Kata ayam goreng = (O)


4. Pelengkap
Pelengkap—biasanya ditulis pel—terkadang memiliki fungsi yang serupa dengan objek karena
sama-sama merupakan kata atau frasa nomina. Pelengkap juga biasanya ditulis langsung
setelah predikat.
Contoh penulisan pelengkap dalam sebuah kalimat:
Laki-laki tegap itu bersenjatakan pistol laras panjang. Kata pistol sebagai pelengkap.
Sepulang jalan-jalan sore, tubuh kakak bercucuran keringat. Kata Keringat sebagai pelengkap.
5. Keterangan
Keterangan, biasa ditulis dengan (ket.),
Manaf menyebutkan terdapat beberapa jenis keterangan, di antaranya adalah keterangan tempat,
waktu, alat, cara, penyerta, perbandingan, sebab, akibat, syarat, pengandaian serta atributif.
Beberapa ciri dari keterangan di antaranya adalah:
Merupakan unsur tambahan dalam kalimat sehingga tidak wajib untuk dituliskan dalam kalimat
Penulisannya dapat berpindah-pindah tanpa harus mengubah struktur serta makna kalimat
slidesmania.com
Kesimpulan

Sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal


kalimat. Sehingga yang menjadi wilayah kajian sintaksis adalah
struktur internal kalimat yang berupa frasa, klausa, dan kalimat.
slidesmania.com
Thank you!
Do you have any questions?
slidesmania.com

Anda mungkin juga menyukai