A. PENGERTIAN
Klausa adalah gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
Klausa terkadang dilengkapi dengan objek, pelengkap, atau keterangan. Dari pengertian singkat
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa klausa lebih lengkap daripada frasa. Akan tetapi klausa
belumlah menjadi sebuah kalimat karena tidak mempunyai intonasi akhir.
B. CIRI-CIRI KLAUSA
Untuk membedakannya dari frasa dan kalimat, klausa dapat dikenali dari beberapa ciri
berikut:
Memiliki satu predikat
Tidak memiliki intonasi akhir
Klausa merupakan bagian dari kalimat plural
C. JENIS-JENIS KLAUSA
klausa dibedakan berdasarkan kategorinya masing-masing. Pembagian klausa didasarkan
pada beberapa kelompok yaitu berdasarkan struktur, berdasarkan unsur yang menjadi predikat,
dan berdasarkan fungsinya.
1. Klausa bebas
klausa bebas adalah klausa berpotensi menjadi sebuah kalimat karena memiliki
subjek dan predikat. Jenis klusa ini disebut sebagau klausa utama atau induk kalimat.
Ciri khusus dalam klausa bebas adalah tidak adanya pemakaian konjungsi. Contoh:
Alia sangat cantik
Adik menangis
Ibu memasak
2. Klausa terikat
Klausa terikat tidak memiliki susunan yang lengkap seperti klausa bebas, sehingga
klausa jenis ini tidak tidak berpotensi untuk menjadi suau kalimat. Jenis klausa ini
disebut juga klausa bawahan atau anak kalimat. Berbeda dengan klausa bebas yang
tidak menggunakan konjungsi, klausa terikat dapat diidentifikasi dari adanya
penggunaan konjungsi di depannya. Contohnya:
Supaya Tina sembuh
Klausa terikat “ketika kami bermain” dalam kalimat “Hujan turun ketika kami
bermain”
Maka merekapun beramai-ramai ke kantor kelurahan
b. Klausa berdasarkan unsur yang menjadi predikat
Pengelompokkan kedua adalah berdasarkan unsur yang berperan menjadi predikat.
Berdasarkan unsur ini, klausa dibagi menjadi klausa verbal, klausa nominal, klausa adjectival,
klausa adverbial, dan klausa preposisional.
1. Klausa verbal
Klausa verbal merupakan klausa yang memuat predikat berupa kata kerja (verba).
Lebih lanjut, klausa verba terbagi menjadi klausa transitif dan klausa intransitive. Klausa
transitif adalah klausa yang predikatnya merupakan kata kerja transitif atau kata kerja
yang memerlukan objek.
Klausa intransitive adalah klausa dengan predikat berupa kata kerja intransitive.
Contohnya:
Harimau berlari
Ikat berenang
Adik membuka pintu
Ayah memotong kayu
Lisa menyapu
2. Klausa nominal
Klausa nominal merupakan klausa dimana predikatnya merupakan kata benda atau
frasa nomina. Contoh:
4. Klausa preposisional
Klausa proposional adalah klausa dimana predikanya merupakan satu frasa
preposisional. Predikat dalam klausa yang satu ini berkategorikan sebagai kata depan.
Contoh:
Ibu ke pasar setiap hari minggu
Kakek dan nenek dari kampong
Perginya menuju ke bandara
Barang-barang lama disimpan di museum
1. Klausa subjek
dalam sebuah klausa, subjek berkedudukan sebagai sebuah frasa nominal. Secara
umum, kedudukan subjek mendahului predikat. Contoh jenis klausa ini adalah :
Ayah membaca
Pada klausa tersebut “ayah” berkedudukan sebagai subjek, dan “membaca”
sebagai predikat. Klausa ini disebut juga klausa inti. Klausa inti dapat
dikembangkan menjadi inti dari suatu kalimat dengan tetap memperhatikan
bagian-bagian yang menduduki subjekdan predikat. Salah satu kalimat tersebut
adalah :
2. Klausa objek
Pada klausa ini, objek berwujud frasa nominal dan melengkapi verba transitif.
Terdapat dua macam objek, yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek
langsung adalah objek yang dikenai perbuatan secara langsung dalam predikat verbal.
Sedangkan objek tak langsung adalah objek yang menjadi penerima perbuatan dalam
predikat verbal. Contoh:
3. Klausa keterangan
Keterangan berfungsi membatasi atau memperluas makna subjek ataupun predikat.
Terdapat beberapa jenis keterangan, misalnya keterangan sebab, keterangan alat,
keterangan cara, keterangan tempat, keterangan subjek, kerangan waktu, dll. Contoh:
Karena sakit, ayah tidak bekerja (keterangan sebab)
Montir mengangkat mobil dengan traktor (keterangan alat)
Ibu mendidikku dengan baik (keterangan cara)
4. Klausa pelengkap
Klausa pelengkap berbentuk nomina, frasa nominal, adjektiva, atau frasa adjektiva
dari predikat verbal. Terkadang pelengkap sering disalahartikan sebagai objek. Contoh:
Aku dianggap sudah mati
Adikku menjadi seorang tentara
CONTOH KLAUSA
Penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis klausa sudah dipaparkan pada bagian di atas.
Supaya lebih memahami dan dapat membedakannya dengan frasa ataupun kalimat, berkut
diberikan beberapa contoh klausa :
A. SUBJEK
Subjek merupakan unsur utama kalimat, yang menentukan kejelasan makna sebuah kalimat.
Syarat-syarat subjek, yaitu:
1. Jawaban apa atau siapa
2. Dapat disertau kata ini, itu.
3. Berupa kata atau frasa benda (nomina)
4. Tidak didahului kata depan : di, ke, dalam, pada, kepada, bagi, dsb.
5. Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tapi dapat diingkarkan dengan kata bukan.
-Usahanya berkembang.
C. OBJEK
objek bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri.
Syarat-syarat objek:
1. Berupa kata benda
2. Tidak didahului kata depan
3. Mengikuti secara langsung dibelakang predikat transitif.
4. Jawaban apata atau siapa yang terletak dibelakang predikat
5. Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipastikan.
D. PELENGKAP
Syarat-syarat pelengkap, yaitu :
1. Bukan unsur utama, teapi tanpa pelengkap kalimat itu tidak jelas.
2. Terletak dibelakanbg predikat yang bukan kata kerja transitif.
Contoh: Ia menjadi guru. (guru = pelengkap)
F. KONJUNGSI
Adalah bagian kalimat yang berfungsi menghubungkan unsur kalimat dalam sebuah kalimat.
Kojungsi terbagi atas perangkai intra kalimat, dan perangkai antar kalimat.
Perangkai intra kalimat berfungsi menghubungkan unsur atau bagian kalimat dengan unsur
atau bagian kalimat lain didalam sebuah kalimat. Perangkai antar kalimat berfungsi
menghubungkan kalimat atau paragraph yang satu dengan kalimat atau paragraph yang lain.
G. MODALITAS
Modalitas dapat disebut sebagai keterangan predikat. Modalitas ini dapat menggubah
keseluruhan makna sebuah kalimat. Dengan modalitas tertentu, makna kalimat dapat berubah
menjadi sebuah pernyataan yang tegas, ragu, lembut, dll.
Contoh: paman saya kemungkinan besar seorang pelukis terkenal.