1 Tidak Kurangnya Memahami professional tangung jawab tanggung jawab dalam pekerjaan terhadap masing-masing tugasnya masing- dan saling masing mengingatkan jika ada teman yang tidak professional 2 Menggunakan Kurangnya Tidak barang kantor pemahaman menggunakan untuk keperluan tentang barnang milik pribadi penggunaan kantor/negara asset dan negara/kantor mengingatkan apabila ada teman yang melakukan hal tersebut 3 Konflik Setiap orang Saling memahami kepentingan pasti memiliki dan antar karyawan kepentingan mengutamakan masing-masing kepentingan dalam Bersama diatas penyusunan kepentingan sebuah program pribadi kerja 4 Kurang adilnya Membedakan Saling perlakuan kepada perlakuan kepada menghargai sesama rekan rekan sesama rekan kerja berdasarkan asal kerja. Karena kita daerah, suku, semua adalah Bahasa, dll warga Negara Republik Indonesia 5 Saling Kurangnya Tentukan alur mengandalkan pemahaman kerja yang jelas dalam mengenai dan saling menyelesaikan tugasnya masing- mengingatkan masalah masing atau alur sesama rekan kerja yang belum kerja mengenain jelas tugasnya masing- masing 6 Perbedaan Terdapat Tingkatkan karakter perbedaan sifat, komunikasi agar karakter, dan lebih memahami budaya masing- rekan kerja masing rekan kerja 7 Adanya Perbedaan Ketahui batas- persaingan kerja ambisi seseorang batas dalam norma/aturan mendapatkan yang ada di jenjang karir tempat kerja agar persaingan tersebut menjadi persaingan sehat yang dapat meningkatkan kinerja dan membuat suasana di tempat kerja tetap nyaman
No Artikel Kata Kunci Kode Etik
1 Loyal, Berintegritas, dan Berprestasi, 194 ASN Pengabdian, Menjaga nama Tangsel Diganjar Penghargaan Satyalancana Karya Kontribusi, baik sesama Satya dedikasi ASN, Pimpinan, Instansi, dan https://www.liputan6.com/news/read/4746607/loyal- Negara berintegritas-dan-berprestasi-194-asn-tangsel- diganjar-penghargaan-satyalancana-karya-satya
Liputan6.com, Ciputat Sebanyak 194 Aparatur Sipil
Negara (ASN) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapatkan penghargaan tanda kehormatan berupa Satyalancana Karya Satya.
Penghargaan diberikan oleh Wali Kota Tangsel
Benyamin Davnie kepada 194 ASN Pemkot Tangsel, di Ruang Display, Puspemkot Tangsel, Ciputat, Senin (13/12).
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengucapkan
selamat kepada PNS yang menerima penghargaan ini.
Penerima penghargaan ini merupakan ASN yang
memiliki loyalitas, kinerja dan prestasi yang baik diwujudkan dengan pemberian berbagai penghargaan, salah satunya adalah dengan pemberian tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya.
”Memperoleh tanda jasa ini merupakan penghargaan
yang diberikan negara kepada ASN yang hampir tidak memiliki cacat pada saat memberikan pelayanan atau berkerja untuk masyarakat,” ujar Benyamin usai menyerahkan penghargaan tersebut.
Dia menambahkan bahwa apa yang diperoleh saat ini
harus dipertanggungjawabkan. Dengan cara meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat. Karena bukan hanya apresiasi, bahwa penghargaan ini juga merupakan amanat agar ASN mampu memberikan yang terbaik.
Benyamin berharap dengan diberikannya
penghargaan ini ASN bisa lebih produktif dan inovatif mengingat bahwa di masa depan tantangan yang akan dilalui pasti lebih kompleks dari apa yang dihadapi saat ini.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan
dan Pelatihan Kota Tangsel, Apendi menjelaskan bahwa di tahun 2021 ini, BKPP mengusulkan sebanyak 210 ASN untuk mendapatkan penghargaan ini. Namun yang sudah mendapatkan SK sebanyak 194 ASN.
Pemberian penghargaan Tanda Kehormatan
Satyalancana Karya Satya PNS dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu : Satyalancana Karya Satya berwarna perunggu, diberikan kepada PNS yang bekerja terus menerus dan memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.
Satyalancana Karya Satya berwarna perak, diberikan
kepada PNS yang bekerja terus menerus dan memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun.
Satyalancana Karya Satya berwarna emas, diberikan
kepada PNS yang bekerja terus menerus dan memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun.
Untuk dapat memperoleh penghargaan, PNS yang
diusulkan harus memenuhi persyaratan yakni melaksanakan tugas secara terus menerus dan menunjukan kesetiaan pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan serta telah mempunyai masa kerja yang dipersyaratkan.
"Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat
sedang maupun berat berdasarkan Peraturan perundang- undangan yang berlaku," ungkapnya.
Selama masa kedinasan tidak pernah melaksanakan
cuti diluar tanggungan Negara. Adapun jumlah Satyalancana Karya Satya PNS Kota Tangerang Selatan tahun 2021 yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 104/TK/TAHUN 2021 tanggal 21 September 2021 yaitu sebanyak 194 orang dengan rincian sebagai berikut : Penerima Satyalancana 30 tahun sebanyak 34 orang, Penerima Satyalancana 20 tahun sebanyak 29 orang dan Penerima Satyalancana 10 tahun sebanyak 131 orang. 2 Pengamat: ASN Digaji Negara, Loyalitas Bukan ke Komitmen, Memegang Pejabat Tertentu Nasionalisme, teguh ideologi Pengabdian Pancasila, https://nasional.tempo.co/read/1171247/pengamat- Undang-undang asn-digaji-negara-loyalitas-bukan-ke-pejabat- Dasar Negara tertentu/full&view=ok Republik Indonesia Tahun TEMPO.CO, Jakarta - Pakar administrasi negara 1945, setia pada Universitas Indonesia, Dian Puji Simatupang, NKRI serta mengatakan aparatur sipil negara atau ASN harus pemerintahan loyal pada negara, bangsa, dan rakyat karena digaji yang sah oleh negara. "Dengan digaji negara, loyalitasnya adalah hanya pada negara dan rakyat banyak, bukan pada seseorang, individu, pejabat tertentu atau kelompok tertentu," kata Dian kepada Tempo, Jumat, 1 Februari 2019.
Meski digaji negara, Dian mengatakan tidak boleh
menggunakan alasan tersebut sebagai dasar paksaan atau pertimbangan agar ASN memilih afiliasi kepentingan dan aspirasi politik tertentu. "Karena ASN mengabdi pada rakyat dan negara, bukan seseorang atau pribadi atau kelompok tertentu," kata dia.
Di sebagian besar dunia dan teori hukum administrasi
negara, birokrasi dan administrasi pemerintahan harus netral dan tidak terlibat dalam politik praktis. Namun, kata Dian, bukan berarti ASN kehilangan hak suaranya untuk memilih.
Secara pribadi, kata Dian, ASN bebas memilih aspirasi
politiknya secara bebas dan tanpa paksaan atau ancaman manapun. Namun, hak suara ASN tidak etis ditunjukkan ke publik karena bersifat rahasia.
Menurut Dian, dalam bekerja, ASN harus loyal pada
siapapun yang terpilih dalam pemilu atau proses politik lainnya sesuai dengan peraturan undang- undang. Hanya, loyalitas ASN pada jabatan birokrasi dan administrasi pemerintahan. Persoalan gaji ASN sebelumnya ramai diperbincangkan setelah viral video Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang menanyakan asal gaji kepada pegawai kementeriannya. Di jagat maya kemudian ramai tagar #YangGajiKamuSiapa.
Mulanya, Rudiantara meminta pegawainya memilih
stiker Pemilu 2019. Ada dua desain stiker. Stiker yang paling banyak dipilih akan dipasang di kantor Kominfo. Rudiantara telah mengatakan bahwa pemilihan stiker itu tidak terkait dengan Pilpres.
Dalam potongan video berdurasi 44 detik yang
beredar di Twitter, Rudiantara memanggil dua pegawai. Si pegawai yang disuruh naik salah satunya memilih stiker bernomor dua.
Rudiantara menanyakan alasan perempuan
berkerudung itu memilih desain stiker nomor 2. Pegawai itu menjelaskan. "Mungkin terkait keyakinan saja, Pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan nomor dua, yakin saja," ujar pegawai yang memilih desain nomor dua.
Menanggapi itu, Rudiantara nampaknya heran. Sebab,
dia menanyakan desain stiker, bukan terkait pilihan Pilpres. Sesaat setelah meminta kedua pegawai itu kembali ke tempat duduk, Rudiantara lanjut bicara di atas panggung.
"Bu, Bu, yang bayar gaji ibu siapa sekarang?
Pemerintah atau siapa? Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah makasih," katanya.