K5-Fiqh Shalat Fardhu Dan Sunnah
K5-Fiqh Shalat Fardhu Dan Sunnah
Disusun Oleh :
TAHUN 2023
FIQH SHALAT FARDHU DAN SUNNAH
Umi Kultsum (2103036055), Rizqi Aulia Putri (2103036066), M. Fiqi Fauzul Muna
(2103036075), Rizma Aviana (2103036086)
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang
E-mail: 2103036055@student.walisongo.ac.id
Abstract
This article details the basic understanding of the Fiqh of Prayer, outlines the basic
meaning of prayer, and deepens it by distinguishing between Fardhu Prayers and Sunnah
Prayers. This article also identifies and explains the various types of Fardhu Prayers that
Muslims must perform, such as the Five Daily Prayers, while also discussing Sunnah Prayers
as recommended sunnah practices, such as the Sunnah Mu'akkadah Prayers and the Ghairu
Mu'akkadah Sunnah Prayers. Through this comprehensive understanding, this article aims to
provide better insight into the importance of prayer in Muslim life and the ways of performing
it in accordance with religious guidance.
Abstrak
Artikel ini merinci pemahaman mendasar tentang Fiqh Shalat, menguraikan pengertian
dasar sholat, serta mendalaminya dengan membedakan antara Shalat Fardhu dan Shalat
Sunnah. Artikel ini juga mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai jenis Shalat Fardhu yang
harus dijalankan oleh umat Islam, seperti Shalat Lima Waktu, sementara juga mengupas Shalat
Sunnah sebagai praktek sunnah yang dianjurkan, seperti Shalat Sunnah Mu'akkadah dan Sholat
Sunnah Ghairu Mu'akkadah. Melalui pemahaman yang komprehensif ini, artikel ini bertujuan
untuk memberikan wawasan yang lebih baik tentang pentingnya sholat dalam kehidupan
Muslim dan cara-cara pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan agama.
PENDAHULUAN
Shalat adalah tiang utama yang menjaga dan memperkuat hubungan seorang Muslim
dengan Allah SWT. Praktik shalat menjadi suatu wujud pengabdian, ketaatan, dan komunikasi
langsung dengan Sang Pencipta. Dalam Islam, pemahaman yang mendalam tentang Fiqh
Shalat adalah suatu hal yang sangat penting, karena shalat merupakan inti dari kehidupan
beragama seorang Muslim. Artikel ini akan membahas secara rinci Fiqh Shalat, yang
mencakup pengertian shalat, perbedaan antara shalat fardhu (shalat wajib) dan shalat sunnah
(shalat yang dianjurkan), serta berbagai macam shalat fardhu dan sunnah yang harus dipahami
oleh setiap Muslim.
Pengertian dasar tentang shalat tidak hanya mengenai gerakan fisik, tetapi juga
melibatkan dimensi spiritual dan mental yang dalam. Shalat bukan hanya sekadar serangkaian
gerakan ritual, melainkan merupakan ekspresi dari rasa taat, rasa syukur, dan koneksi yang
mendalam dengan Allah. Dalam Fiqh Shalat, kita akan memahami bagaimana setiap aspek dari
shalat, mulai dari niat hingga gerakan-gerakan tertentu, memiliki makna dan tujuan tertentu
dalam membentuk karakter seorang Muslim. Artikel ini akan menguraikan konsep-konsep
tersebut untuk membantu pembaca memahami pengertian dasar shalat dalam Islam.
Selain pengertian dasar shalat, artikel ini juga akan menggali perbedaan antara shalat
fardhu dan shalat sunnah. Shalat fardhu adalah shalat yang diwajibkan oleh Islam untuk
dilakukan oleh setiap Muslim, seperti shalat lima waktu. Di sisi lain, shalat sunnah adalah
shalat yang dianjurkan namun tidak diwajibkan, dan jenis-jenisnya beragam. Dengan
memahami perbedaan ini, pembaca akan dapat mengatur prioritas dalam pelaksanaan ibadah
shalat sesuai dengan tuntunan agama dan mendapatkan manfaat spiritual yang lebih mendalam.
Artikel ini akan menjelaskan secara rinci berbagai jenis shalat fardhu dan sunnah yang harus
dijalankan, serta mengapa keduanya memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Muslim.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat
Hidup di planet bumi ini adalah suatu kewajiban yang harus diterima oleh setiap
orang. Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia untuk mendiami dan
menjalani kehidupan di dunia yang fana ini, oleh karena itu, manusia seharusnya
bersyukur kepada-Nya. Salah satu cara untuk bersyukur adalah melalui beribadah
kepada Allah. Beribadah kepada Allah bukanlah untuk kepentingan-Nya, melainkan
untuk kebaikan kita sendiri agar kita dapat mencapai tingkat ketakwaan di sisi-Nya,
mendapatkan keridhaan-Nya dalam setiap tindakan dan langkah yang kita ambil, serta
terhindar dari siksa api neraka. Itulah tujuan sejati yang membuat Allah berkehendak
menciptakan manusia. Sebagaimana firman Allah SWT, dalam QS. Adz-dzariyat ayat
56, yang berbunyi:
ُون
ِ نس إِّلُ ِليَ ْعبد ِ ْ َو َما َخلَ ْقتُ ْٱل ِجنُ َو
َُ ٱْل
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-ku (QS. Adz-dzariyat: 56).
Salah satu cara dalam beribadah kepada Allah adalah dengan mengerjakan
shalat. Shalat sebagai rukun kedua dalam agama islam dan merupakan ibadah yang
sangat penting. Shalat menjadi landasan iman setelah dua kalimat syahadat. Secara
bahasa, shalat itu bermakna do’a. Shalat dengan makna doa dicontohkan di dalam Al-
Qur’an pada Q.S At-Taubah ayat 103 yang berbunyi:
ُع ِليْم
َ ُسمِ يْع
َ ّللا َ َُص ٰلوتَك
ُٰ سكَنُ له ُْم َو َ ُعلَ ْي ِه ُْم اِن
َ ل
ُِ ص َ صدَقَةُ ت
َ ط ِهره ُْم َوتزَ ِك ْي ِه ُْم ِب َها َو ُْ ِخذُْ م
َ ن ا َ ْم َوا ِل ِه ُْم
Artinya: Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Shalat bukan cuma sekadar gerakan fisik, tapi juga melibatkan hati dan pikiran
kita. Saat kita melaksanakan sholat, kita menghadap Allah dengan khusyuk dan
mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan. Dalam sholat, kita melakukan
rukun-rukun seperti takbir, ruku', sujud, dan duduk di antara sujud. Shalat dikonsepkan
sebagai bentuk ibadah yang sempurna dan terbaik. Dalam ilmu fiqih, shalat merupakan
bentuk ibadah yang dilakukan dengan tindakan tertentu dan syarat-syarat khusus.
Istilahُ “shalat”ُ digunakanُ untukُ ibadahُ iniُ karenaُ melibatkanُ do’a-do’a,ُ sepertiُ
1
Muhammad Sholikhin, Panduan Shalat (Lengkap dan Praktis), Jakarta: Erlangga. 2012.hlm.43
2
Imam Basori Assuyuti, Bimbingan Shalat Lengkap, Jakarta: Mitra Umat. 1998.hlm. 30
permohonan, rahmat, dan ampunan. Selain itu, sholat juga memiliki banyak manfaat
bagi kehidupan kita. Sholat dapat memberikan ketenangan pikiran, meningkatkan
konsentrasi, dan memperkuat hubungan kita dengan Allah. Selain itu, sholat juga
mengajarkan kita disiplin, tanggung jawab, dan kesabaran dalam menjalani hidup.
علَى ُْ ٱط َمأْنَنت ُْم فَأَقِيمواُ ٱلصلَ ٰو ُة َُۚ ِإنُ ٱلصلَ ٰوُةَ كَان
َ َت ْ ى جنو ِبك ُْمُۚ فَإِذَا
ُٰ َعل َُ ُضيْتمُ ٱلصلَ ٰو ُة َ فَٱذْكروا
َ ٱّلل قِ ٰ َيما َوقعودا َو َ َفَإِذَا ق
ُْٱلمؤْ مِ نِينَُ ِك ٰت َبا م ْوقوتا
Artinya: maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
duduk dan diwaktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka
dirikanlah shalat itu (sebagimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An-nisa: 103).
3
MuḥammadُʿAlīُal-Tahānawī,ُMawsū’ah Kashāf Iṣṭilaḥāt al-Funūn waal-ʿUlūm, ed. Rafīq al-ʿAjam (Beirut:
Maktabah Libanon),hlm.268.
4
Quṭb MuḥammadُSanū,ُMuʿjam Muṣṭalaḥāt Uṣūl al-Fiqh (Beirut:ُDāral-Fikr, 2000), hlm. 313.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa shalat fardhu atau yang dikenal
sebagai shalat wajib, merupakan jenis shalat yang harus dilakukan dan tidak boleh
ditinggalkan. Jika shalat fardhu dilaksanakan, akan mendapatkan pahala, tetapi jika
ditinggalkan, akan mendapatkan dosa. Sholat fardhu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu
fardhu 'ain dan fardhu kifayah.
1. Fardhu ‘Ain
Shalatُ fardhuُ ‘ainُ yaituُ shalatُ yangُ harusُ dikerjakanُ setiapُ orang.ُ
Termasuk dalam shalat ini adalah shalat lima waktu dan shalat jum'at untuk pria.
Shalat fardhu 'ain itu wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang sudah baligh,
berakal sehat, dan mukallaf, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa terkecuali.
Shalat fardhu harus dilaksanakan lima kali sehari semalam. Kelima shalat
tersebut adalah:
a. Subuh, terdiri dari 2 raka'at. Waktu Shubuh diawali dari terbirnya fajar,
yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh
berakhir ketika terbitnya Matahari.
b. Dhuhur, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Zhuhur diawali jika Matahari telah
tergelincir(condong) ke arah barat hingga bayangan seseorang
menyamai panjangnya, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar.
c. Asar, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Ashar adalah selama matahari belum
menguning. Waktu Ashar berakhir dengan terbenamnya Matahari.
d. Magrib, terdiri dari 3 raka'at. Waktu Maghrib adalah selama mega merah
belum menghilang yang diawali dengan terbenamnya Matahari, dan
berakhir dengan masuknya waktu Isya.
e. Isya, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Isya adalah hingga separuh malam
yang tengah yang diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di
langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar keesokan harinya.
Selain itu, shalat Jum'at juga termasuk dalam kategori shalat fardhu 'ain
yang diwajibkan bagi setiap muslim laki-laki yang bukan budak (sekarang
budak sudah enggak ada lagi), yang dalam kondisi sehat, dan tidak sedang
dalam perjalanan (musafir).
2. Fardhu Kifayah
Shalat Fardhu Kifayah itu merupakan shalat yang diwajibkan kepada
sekelompok kaum muslimin. Jika ada salah satu atau beberapa dari mereka yang
melaksanakannya, maka kewajiban shalat tersebut telah terpenuhi bagi semua
orang dalam kelompok tersebut. Namun, jika tidak ada satu pun dari mereka
yang melaksanakan, maka semua orang dalam kelompok tersebut akan berdosa.
Contohnya, shalat Janazah merupakan salah satu contoh shalat Fardhu
Kifayah. Jadi, jika ada sebagian dari kaum muslimin yang melaksanakan shalat
Janazah, maka kewajiban shalat tersebut sudah terpenuhi untuk seluruh
kelompok. Namun, jika tidak ada satu pun dari mereka yang melaksanakan,
maka semua orang dalam kelompok akan berdosa.5
5
Drajat, Zakiah, Ilmu Fiqih I, (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1995). hlm.76
e. Shalat Sunnah Rawatib : adalah sholat sunnah yang dianjurkan untuk
dilakukan secara rutin, seperti Sholat Sunnah Rawatib sebelum atau sesudah
sholat lima waktu sehari-hari.
f. Shalat Sunnah Istikharah : Sholat ini dilakukan ketika seseorang berada
dalam situasi penting dan ingin meminta panduan Allah SWT dalam
mengambil keputusan.
g. Shalat Sunnah Taubat : Sholat sunnah ini dilakukan sebagai bentuk tobat
dan meminta ampunan kepada Allah SWT.6
6
Ibnu Watiniyah. Tuntunan lengkap 99 Salat Sunnah Superkomplet. Kaysa media (2019). hlm.52
Hukum melaksanakan kedua shalat gerhana tersebut adalah sunnah
muakkad.
6) Shalat Istisqa
Istisqa secara bahasa adalah meminta turun hujan. Secara istilah
yaitu meminta kepada Allah SWT agar menurunkan hujan ketika
dibutuhkan hamba-Nya. Hukum shalat Istisqa adalah sunnah
muakkadah bagi yang terkena musibah kelangkaan air untuk minum
dan kebutuhan lainnya. Dan dianjurkan bagi kaum muslimin lainnya
yang masih mendapatkan air, sebagai bentuk ukhuwah dan tolong
menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
b. Shalat Sunnah Sendiri (Munfarid)
1) Shalat Rawatib
Shalat Rawatib adalah Shalat Sunnah yang dikerjakan menyertai
Shalat Fardhu. Shalat Rawatib terbagi dua yaitu qabliyah,
merupakan shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat
wajib.ُdanُba’diyyah,ُadalahُshalatُsunnahُrawatibُyangُdikerjakanُ
setelah shalat fardhu. Dari beberapa macam shalat sunnah qobliyah
danُ ba’diyahُ yangُ ada,ُ adaُ beberapaُ yangُ termasukُ dalamُ shalatُ
sunnah rawatib muakkad, yaitu shalat rawatib yang dianjurkan oleh
Rasulullah saw.
2) Shalat Wudhu
Shalat Wudhu adalah shalat sunnah setelah melakukan wudhu,
adapun hukumnya adalah sunnah muakkad.
3) Shalat Dhuha
Hukum mengerjakan shalat dhuha adalah sunnah. Shalat dhuha
memiliki keutamaan yang besar bagi pelakunya sehingga rasulullah
menganjurkan para sahabat dan seluruh kaum muslim untuk
melaksanakannya.
4) Shalat Tahiyyatul Masjid
Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan ketika memasuki
masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid. Mengenai
hukum shalat Tahiyyatul Masjid adalah sunnah sebagaimana bahwa
selain shalat fardhu lima waktu hukumnya adalah sunnah.
5) Shalat Tahajud
Shalat sunnah tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada
waktu malam hari setelah bangun tidur, karena arti tahajud adalah
bangun pada malam hari. Hukum shalat Tahajjud adalah sunnah
muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan).
6) Shalat Hajat
Shalat hajat adalah shalat sunnah yang dikerjakan karena
mempunyai maksud atau keperluan dan berharap Allah SWT
mengabulkannya.
7) Shalat Istikharah
Shalat Istikharah adalah Shalat Sunnah duaُ Raka’atُ yangُ
dikerjakan oleh seorang muslim untuk meminta petunjuk kepada
Allah SWT, yang sedang bingung atau merasa ragu untuk memilih
atau saat akan memutuskan sesuatu hal.
8) Shalat Tasbih
Shalat sunnah yang maksudnya memperbanyak tasbih kepada
Allah SWT. Pengertian lain dari Shalat tasbih adalah shalat yang di
dalamnya banyak membaca tasbih, sehingga dalam 4 rakaat yang
dikerjakan itu membaca tasbih berjumlah 300 tasbih. Hukum
mengerjakan shalat tasbih adalah sunnah.
9) Shalat Taubat
Shalat taubat adalah shalat sunnah yang dilakukan seorang
muslim saat ingin bertaubat terhadap kesalahan yang pernah ia
lakukan. Shalat taubat hukumnya adalah sunnah.
KESIMPULAN
Shalat fardhu atau yang dikenal sebagai shalat wajib, merupakan jenis shalat yang harus
dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. Shalat fardhu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu fardhu
'ain, yang didalamnya terdapat shalat lima waktu (shubuh, dhuhur, maghrib, ashar, isya) dan
fardhu kifayah.
Sedangkan Shalat sunnah adalah salat yang tidak wajib dilakukan, tetapi dianjurkan
atau disunnahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sholat sunnah memiliki berbagai macam
jenis dan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda, diantaranya ada;
DAFTAR PUSTAKA
Azam, A. A. M., & Hawwas, A. W. S. (2013). Fiqh Ibadah: Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa,
dan Haji. Jakarta: Amzah.
Ibnu Watiniyah. (2019). Tuntunan Lengkap 99 Shlat Sunnah Super Komplit. Depok: Kaysa
Media
7
Jarjis Muhammad Dkk. SholatKu : Aplikasi Pengenalan Sholat Sunnah untuk Anak Anak Berbasis Augmented
Reality. e-Proceeding of Applied Science. 4(2). 2018. hlm 717
Mubin, M. N. (2019). Praktik Materi Ilmu Fiqih Bab Sholat Dalam Meningkatkan Sikap
Keberagamaan Santri di Pondok Pesantren Darur Rohman Krandon Kudus (Doctoral
dissertation, IAIN Kudus).