Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TINJAUAN
2.1 Dasar
Teori PUSTAKA
2.1.1 Pengertia
n Sel

1
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang sangat kecil dalam jarak yang dekat, seperti sel. Sel merupakan satuan
srtuktural yang fundamental dan fungsional bagi kehidupan makhluk hidup.
Bentuk-bentuk sel itu bemacam-macam, ada yang pipih, memanjang, beraturan
(bentuknya teratur dan bias membentuk suatu pola tertentu, dan ada juga yang
bulat. Contoh sel pipih, dan bentuknya tipis dan transparan yaitu ephitellium,
sel bentuk memanjang seperti bentuk rantai yang panjang adalah sel saraf.
Dalam bentuknya yang paling sederhana, mikroskop terdiri atas dua lensa
cembung. Lensa yang terdekat dengan benda yang disebut lensa obyektif,
membentuk bayangan sejati dari bendanya. Bayangan ini diperbesar dan
terbalik. Lensa yang terdekat dengan mata yang disebut lensa okuler, digunakan
sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh
obyektifnya (Tripler, 2001).
Sel merupakan unit stuktural terkecil dari organisme hidup yang mana sel
tersebut dikelilingi selaput/ membran sel yang didalamnya terdapat cairan
(protoplasma) atau matriks, dan bentuk-bentuk subseluler, organel sel dan yang
juga dikelilingi membran (Nugroho,2016).
Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Yang mana sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung didalam sel (Tomy dan Harnelly,
2018)
Sel adalah unit terkecil, fungsional, struktural, hereditas, produksi, dan
kehidupan yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu membran, sitoplasma,
dan inti. Membran atau plasmalema menyelubingi sel dengan fungsi mengatur
keluar mansuknya zat, menyampaikan atau menerima rangsang, dan strukturnya
terdiri dari dua lapisan lipoprotein yang diantara molekul terdapat pori. (Yatim,
2000).
Tumbuhan, hewan, manusia dan bakteri tersusun dari sel. Jadi sel adalah
unit structural terkecil pada makhluk hidup. Sel tersusun dari air dan komponen
kimia utama, misalnya: protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat. Sel
tersebut tersusun atas dua lapis membran fosfolifid yang bersifat selektif
2
permeable, sehingga hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel
(Campbell,2002). Sel mengandung sitoplasma (plasma didalam sel) dan
nukleoplasma (plasma didalam inti sel). Sitoplasma ini berisi sitosol (cairan
plasma) dan organel- organel (organ- organ sel), sedangkan nulkeoplasma berisi
cairan inti sel, anak inti (nucleolus) dan kromosom yang mengandung DNA.
DNA merupakan molekul pembawa informasi genetika yang pada saat tertentu
terpaketkan menjadi kromosom (Campbell, 2002 ).
Benda ergastik merupakan benda nonprotoplasma yang ditemukan di
dalam sel. Protoplasma yang hidup di sel disebut juga bioplasma dan benda
dengan zat ergastik. Benda organik dan non organik produk metabolisme dapat
membantu organisme dalam pertahanan dalam memelihara struktur sel, juga
untuk menyimpan subtansi dalam vakuola dan dinding sel.benda ergastik terdiri
atas dua sifat yaitu ada yang bersifat cair dan padat. Benda atau zat yang
bersifat cair yaitu: pati, protein, cairan sel, minyak dan lemak, minyak etsiri dan
damar, serta benda yang bersifat padat: kristal ca-oksalat, kristal organik, dan
butir amilum. (Sutrian, 2004)
2.1.2 Sifat benda ergastik
Berikut adalah benda ergastik dalam bentuk cair: menurut (Foris, 2011)
1. Pati
Pati adalah karbohidrat yang terjadi dari rangkaian molekul yang panjang.
Muncul dalam bentuk butiran yang umumnya akan berwarna hitam kebiru-biruan
bila diberi larutan iodium dalam kalium iodida. Butir-butir pati dibentuk pertama
kali di dalam kloroplas, kelak pati dipecah dan dalam bentuk gula dipindahkan ke
jaringan-jaringan cadangan makanan. Disini gula distensis kembali menjadi
amiloplas. Umumnya butir pati terdiri atas lapisan-lapisan yang mengelilingi suatu
titik yang disebut hilum. Hilum dapat terletak di tengah atau dapat pula ekstentrik.
Pelapisan pada butri pati terlihat sebagai akibat kepekaan molekul-molekul yang
lebih banyak pada saat permulaan terbentuknya lapisan-lapisan terluar karena
kelebihan air. Pada butir pati sereales jumlah lapisan sesuai dengan jumlah hari
pembentukan butir pati.

2. Protein
Protein terdapat dalam lapisan endosperm paling luar yang disebut lapisan
aleuron, pada kariopsis serealis protein berbentuk kristaloid kuboidal yang

3
ditemukan dalam sel parenkima ferifer umbi kentang dan dalam parenkima buah
capsicum. Protein bentuk kristal dan protein amorf ditemukan bersama-sama dalam
butiran-butiran aleuron dalam endosperm dan embrio sebagian besar biji-bijian.

3. Cairan sel

Cairan sel adalah cairan yang terdapat di dalam rongga-rongga


vakuola. Cairan sel tersebut merupakan larutan dari berbagai macam zat yang
larut dalam udara, baik yang berupa persenyawaan organik maupun
anorganik. Susunan cairan sel tidak tetap, selalu berubah-ubah karena di dalam sel
terus menerus berlangsung reaksi - reaksi metabolisme. Persenyawaan –
persenyawaan yang biasa terdapat dalam cairan sel di antaranya : Menurut
(Poedjiadi, 2009)
a. Air
Bagian paling besar dari cairan sel adalah air.air dalam vakuola tersebut biasanya di
sebut air sel.dalam air sel tersebut terlarut berbagai bahan baik organik maupun
anorganik.
b. Asam-asam organic
Asam-asam organik dalam vakuola menyebabkan pH cairan sel rendah, misalnya
pada buah-buah yang mentah berasa asam. Susunan cairan sel tidak selalu konstan,
tetapi selalu berubah-ubah, karena itu pH cairan sel dapat berubah-ubah pula.
c. Karbohidrat
Dalam cairan sel bahan ini terkandung guna memenuhi kebutuhan tumbuh-
tumbuhan.Beberapa macam di antaranya dapat dimukakan sebagai berikut :
a) Disakarida , yang cepat larut dalam air, s e perti gula tebu (sakarosa), gula bit
(maltosa)
b) Monosakarida , yang melarut dalam udara seperti misalnya gula anggur
(glukosa), gula buah-buahan (fruktosa)
c) Sejenis karbohidrat lainnya adalah lendir yang banyak ditemukan pada tumbuh-
tumbuhan golongan serofita
d. Alkaloid
Alkoid adalah senyawa basa organi k yang mengandung nitrogen alkaloid biasanya
tedapat pada jenis tumbuh-tumbuhan tersebut. Manfaat dari alkaloid adalah dapat
digunakan sebagai obat-obatan
e. Tanin (Zat Penyamak)

4
Pada tumbuhan tertentu terdapat tanin yaitu sejenis zat cair yang merupakan
campuran dari beberapa macam zat-zat tersebut terutama misalnya asam gallus dan
glukosit. Fungsi tanin yaitu mencegah terjadinya ancaman pada jaringan di samping
berguna bagi perlindungan protoplas dari gangguan luar, misalnya gangguan
binatang.
f. Antosian
Antosian adalah suatu glukosida, dapat memberikan warna yang dapat larut dalam
air sel dari vakuola. Dengan demikian maka dalam vakuola juga terdapat zat –zat
warna yang terlarut dalam cairan selnya.
g. Asparagin dan glutamine
Pada tumbuh-tumbuhan tertentu selain terdapat protein, terdapat pula senyawa-
senyawa lainnya, antara lain asparagin dan glutamin, yang termasuk golongan
amide.
4. Minyak dan lemak
Minyak dan lemak merupakan bahan cadangan penting dalam tumbuhan, yang
sering kali dijumpai dalam biji dan buah. Lemak dan minyak merupakan gliserida
asam lemak.perbedaan di antara keduanya umumnya berdasarkan sifat-sifat fisik,
Pada suhu normal lemak berbentuk benda padat dan minyak berbentuk cairan.
5. Minyak eteris dan damar
Di dalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat pula jenis minyak yang muda
menguap.seperti halnya minyak eteris. Dalam sel tumbuh-tumbuhan minyak eteris
berupa tetes minyak yang berupa tetes-tetes minyak yang mmbiaskan
cahaya. biasanya sel-selnya telah mati dan dinding selnya bersifat suberin (zat
gabus).
Benda ergastik yang bersifat padat,di antaranya : Menurut (Firza, 2011)
1) Kristal ca-oksalat
Kristal ini memang cukup banyak terdapat dalam sel berbagai tumbuh-
tumbuhan. Lazimnya terdapat dalam sel korteks akan tetapi tidak jarang pula
terdapat dalam sel-sel parenkim floem dan sel parenkim xilem.
2) Kristal anorganik
Kristal anorganik ialah berupa silikat yang banyak terdapat pada sel tumbuhan jenis
bambu dan rumput-rumputan terutama pada sel epidermisnya.
3) Butir amilum
Benda-benda nonprotoplasmik atau benda-benda mati ini dalam sel di bentuk oleh
5
plastid-plastida, diantaranya amiloplas dan kloroplas.

6
2.2 Uraian Tanaman
2.2.1 Biji Jarak (Ricinus Communis Semen)
a. Klasifikasi
Berikut adalah klasifikasi Biji Jarak (Ricinus Communis
Semen) menurut Widodo dan Sumarsih (2007)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Gambar 2.11 Biji jarak
Famili : Euphorbiaceae
(Ricinus Communis Semen)
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus Communis L.
b. Morfologi Biji Jarak (Ricinus Communis Semen)
Daun tanaman jarak pagar adalah daun tunggal berlekuk dan
bersudut 3 atau 5. Daun tersebar di sepanjang batang. Permukaan atas dan
bawah daun berwarna hijau dengan bagian bawah lebih pucat dibanding
permukaan atas.
Daunnya lebar dan berbentuk jantung atau bulat telur melebar
dengan panjang 5–15 cm. Helai daunnya bertoreh, berlekuk, dan ujungnya
meruncing. Tulang daunmenjari dengan jumlah 5 – 7 tulang daun utama.
Panjang tangkai daun antara 4 –15 cm.
Bunga tanaman jarak pagar adalah bunga majemuk berbentuk
malai berwarna kuning kehijauan, berkelamin tunggal, dan berumah satu.
Bunga betina 4 – 5 kali lebih banyak dari bunga jantan. Bunga jantan
maupun bunga betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan yang
tumbuh di ujung batang atau ketiak daun. Bunganya mempunyai 5 kelopak
berbentuk bulat telur dengan panjang kurang lebih 4 mm. Benang sari
mengumpul pada pangkal dan berwarna kuning. Bunganya mempunyai 5
mahkota berwarna keunguan. Setiap tandan terdapat lebih dari 15 bunga.
Jarak termasuk tanaman monoecious dan bunganya uniseksual.
Kadangkala muncul bunga hermaprodit yang berbentuk cawan berwarna
hijau kekuningan,
7
Buah tanaman jarak pagar berupa buah kotak berbentuk bulat
telur dengan diameter 2 – 4 cm. Panjang buah 2 cm dengan ketebalan
sekitar 1 cm.Buah berwarna hijau ketika muda serta abu – abu kecoklatan
atau kehitaman ketika masak. Buah jarak terbagi menjadi 3 ruang, masing
– masing ruang berisi 1 biji sehingga dalam setiap buah terdapat 3 biji. Biji
berbentuk bulat lonjong dan berwarna coklat kehitaman. Biji inilah yang
banyak mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30 – 50 % dan
mengandung toksin sehingga tidak dapat dimakan. (Hambali et al., 2007)
c. Kandungan Kimia Tanaman Biji Jarak (Ricinus Communis Semen)
Biji jarak mengandung protein dan minyak yang tinggi sedangkan
cangkang pada umumnya terdiri dari serat dan lignin yang cukup tinggi. Oleh
sebab itu, bungkil yang tercampur cangkang akan mempunyai nilai nutrisi
yang lebih rendah karena kandungan lignin dan serat di dalam bungkil
menjadi tinggi. Bila cangkang dipisahkan dan minyak dikeluarkan, bungkil
biji yang tersisa akan mengandung kadar protein yang tinggi (hingga 54%),
bahkan lebih tinggi dari bungkil kedelai sehingga memungkinkan bungkil biji
jarak pagar digunakan sebagai sumber protein, Apabila diberikan untuk ternak
ruminansia dapat mengakibatkan terhambatnya proses fermentasi bakteri di
dalam rumen karena di dalam bungkil biji jarak terdapat senyawa anti nutrisi
yang mengandung zat racun seperti tanin dan fenolik apabila masih tercampur
dengan cangkang. Sedangkan, senyawa tanin dapat mengikat protein pakan
atau enzim-enzim pencernaan sehingga kecernaan protein pakan dan sistem
pencernaan terganggu (Makkar, 2003)..
d. Manfaat Biji Jarak (Ricinus Communis Semen)
Manfaat wortel mentah lebih powerful untuk kesehatan dan
kandungan gizinya masih sempurna. Wortel sudah biasa kita kenal
sebagai sayuran. Kita biasanya menggunakan wortel sebagai bahan
untuk membuat sop atau jenis makanan lainnya. Namun tidak jarang,
banyak yang tidak menyukai sayuran berwarna oranye ini. Kebanyakan
dari mereka yang tidak menyukai wortel mengatakan jika sayuran ini
memiliki rasa yang sedikit aneh di lidah. Padahal si wortel ini memiliki
sangat banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, serta mampu memenuhi
berbagai kebutuhan nutrisi tubuh kita, apalagi wortel yang masih dalam

8
keadaan mentah Ani Ramdani (2022)

9
2.2.2 Biji Padi (Oryza Sativa Semen)
a. Klasifikasi
Berikut adalah klasifikasi Biji Padi (Oryza
Sativa Semen.) menurut Tjitrosoepomo (2004)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales Gambar 2.12 Biji Padi
Famili : Graminae (Oryza Sativa Semen)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza Sativa Semen
b. Morfologi Biji Padi (Oryza Sativa Semen.)
Akar tanaman padi berfungsi menyerap air dan zat makanan dari
dalam tanah yang kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman
padi adalah akar serabut. Radikula (akar primer) yaitu akar yang tumbuh pada
saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon
akar dan batang. Apabila pada akar primer terganggu, maka akar seminal
akan tumbuh dengan cepat.
Padi termasuk kedalam familia Graminae yang memiliki batang
dengan susunan beruas ruas. Batang padi berbentuk bulat, berongga, dan
beruas. Antar ruas pada batang padi dipisahkan oleh buku. Panjangnya tiap-
tiap ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang dan
ruas kedua, ketiga, dan seterusnya lebih panjang dari pada ruas yang
didahuluinya.
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun
yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, maupun bagian-bagiannya. Ciri
khas daun padi adalah terdapat sisik dan telinga daun. Daun tanaman padi
tumbuh pada batang dalam susunan yang berselang-seling. Pada setiap buku
terdapat satu daun. Setiap daun terdiri atas helai daun yang memiliki bentuk
panjang seperti pita.

10
Bunga padi pada hakikatnya terdiri atas tangkai, bakal buah, lemma,
palea, putik, dan benang sari. Tiap unit bunga terletak pada cabang- cabang
bulir yang terdiri atas cabang primer dan cabang sekunder. Sekumpulan
bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai.
(Sutrian, dkk., 2004)

c. Kandungan Kimia Tanaman Biji Padi (Oryza Sativa Semen)


Kandungan kimia yang ada pada tanaman padi merupakan senyawa
fitokimia. Menurut Karimi (2014) fitokimia yang terdapat pada tanaman padi
adalah sebagai berikut:
1. Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa bioaktif yang ada pada tanaman dan
mampu menangkal radikal bebas, proliferasi sel, sekaligus menangkal bahan-
bahan karsinogen. Flavonoid juga berguna sebaga antioksidan yang mampu
menghambat aktivitas bakteri.
2. Fenolik
Fenolik merupakan senyawa bioaktif yang ada pada tanaman dan
berguna sebagai antioksidan yang mampu menghambat aktivitas bakteri.

d. Manfaat Tanaman Biji Padi (Oryza Sativa Semen)

Sebagai sumber energi yang tinggi,membantu mengobati


dan mencegah gangguan pencernaan, bagus untuk kesehatan
tulang dan gigi, sumber protein yang tinggi, membantu
mengurangi risiko pusing, sebagai bahan pokok makanan, sebagai
bahan pembuat tepung, sebagai bahan pembuat ketan.

a. Klasifikasi Jeruk (Citrus Sp.)


Berikut adalah klasifikasi jeruk (Citrus Sp.)
menurut Setyawan (2009)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas: : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Gambar 2.13 Jeruk
(Citrus Sp.) 11
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus Sp.

12
b. Morfologi Jeruk (Citrus Sp.)

Akar jeruk terdiri dari akar tunggang, akar serabut serta akar-akar rambut.
Akar tunggang pada tanaman jeruk dapat mencapai kurang lebih 4 meter jika akar
mendapat tanahyang subur dan tidak bertemu dengan tanah yang keras ataupun
tanah berair.

Batang tanaman jeruk berbentuk bulat dan ditumbuhi mata tunas. Batang
tanaman jeruk ada yang terlihat kasar dan berduri, tetapi adapula yang
permukaannya halus, tinggi batang tanaman jeruk ada yang dapat mencapai tinggi
15m dan ada pula yang hanya mencapai 5m dan memiliki beragam warna, semua
itu tergantung dari jenis tanaman jeruk itu sendiri.

Daun tanaman jeruk berbentuk bulat lonjong menyerupai telur, berwarna


hijau tua dan terlihat tebal. Tidak terdapat bulu pada kedua sisi daun, dan tulang
daun berbentuk menyirip beraturan, walaupun ada juga yang berselang seling.

Jeruk merupakan tanaman berbunga majemuk, berwarna putih pucat dan


termasuk kedalam bunga sempurna (dalam 1 kuntum bunga terdapat 2 kelamin
atau hermafrodit). Biasanya bunga jeruk muncul pada ketiak daun atau pucuk
ranting yang masih muda dan berbau harum karena mengandung nektar/madu
dalam jumlah banyak.

Buah jeruk ada yang berbentuk bulat, oval dan ada pula yang berbentuk
lonjong dengan sedikit memanjang. Kulit buahnya ada yang tebal dan alot, ada
pula yang tipis dan mudah dikupas, memiliki warna kuning, jingga dan hijau
tergantung jenisnya.

Pada tanaman jeruk, biji terdapat pada bulir buahnya, ketersediaan biji
pada tanaman jeruk tergantung dari varietasnya, ada yang berbiji banyak sampai
yang tidak berbiji. Biji jeruk biasanya berwarna putih atau putih keabuan,
berbentuk bulat telur dan runcing di salah satu ujungnya, bersifat poliembrional
dengan embrio berwarna putih. (Hasnunidah, 2010)

13
c. Kandungan Kimia Jeruk (Citrus Sp.)

Jeruk nipis memiliki beberapa kandungan senyawa biokimia sebagai


berikut (Suarsana, Kumbara dan Satriawan, 2015) :

a. Jeruk nipis mengandung lemak, asam amino (triptofan, lisin), kalsium,


fosfor, besi, belerang, dan vitamin B1.

b. Buah jeruk nipis merupakan sumber yang kaya akan asam askorbat
(vitamin C) dan senyawa bioaktif lainnya seperti coumarin, karotenoid,
limonoid, dan flavonoid (khususnya flavon polymethoxylated dan
flavanon).

c. Jeruk nipis mengandung senyawa fitokimia diantaranya saponin,


dammar, glikosida, asam sitrun, flavonoid (hesperidin, tangeretin,
naringin, eriocitrin, eriocitrocide).

d. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung minyak atsiri, (sitral, limonen,
felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat,
aktilaldehid, nonildehid).

e. Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial (citral, limonen,


fenchon, terpineol, bisabolene, dan terpenoid lainnya).

Buah jeruk nipis memiliki permukaan yang kasar dengan warna


hijau hingga kekuningan yang disebut sebagai epikarp atau flavedo, yang
mana melapisi buah dan melindungi buah dari kerusakan. Kelenjar pada
lapisan ini mengandung minyak esensial yang memberikan aroma khas
pada setiap jenis jeruk. Pada bagian di bawah kulit jeruk terdapat lapisan
berwarna putih, tebal, dengan tekstur spons yang disebut mesokarp atau
albedo, yang mana gabungan dari epikarp dan mesokarp inilah yang
menyusun kulit pada buah jeruk nipis. Pada bagian kulit jeruk nipis
mengandung senyawa flavonoid yaitu naringin, hesperidin, naringenin,
hesperitin, rutin, nobiletin, dan tangeretin (Adindaputri, Purwanti dan
Wahyudi, 2013). Pada bagian dalam terdapat bulir buah yang dipisahkan

14
menjadi berbagai segmen atau kantung jus (dengan atau tanpa biji) oleh
lapisan film tebal yang disebut sebagai endokarp. Bagian ini mengandung
gula terlarut, asam askorbik, pektin, fiber, bebagai asam organik, dan
garam potassium yang memberikan karakter rasa pada buah jeruk nipis
(Okwu, 2008).

d. Manfaat Jeruk (Citrus Sp.)

Manfaat Pemanfaatan jeruk nipis sebagai obat telah dilakukan


sejak lama. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat digunakan
sebagai bahan obat tradisional. Bagian daun jeruk nipis dapat
dimanfaatkan sebagai obat demam dengan cara merebus 2-4 genggam
daun jeruk nipis di dalam 2-4 gelas air. Air rebusan tersebut dapat
digunakan untuk mengompres dahi pasien demam. Bagian akar jeruk
nipis dapat digunakan sebagai obat disentri dan ambeien dengan cara
merebus akar jeruk nipis di dalam air. Air rebusan akar kemudian
disaring dan diminum secara teratur. Bagian buah jeruk nipis cukup
sering digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Dalam
pemanfaatannya buah jeruk nipis cukup diolah dengan cara diperas saja.
Kemudian air perasan jeruk nipis ditambahkan dengan bahan alami
lainnya yang dapat digunakan sebagai obat. Buah jeruk nipis umumnya
dimanfaatkan sebagai obat batuk, influenza, sakit panas, sembelit, sesak
napas, amandel, malaria, terlambat datang bulan, hingga mengurangi
rasa sakit pada saat datang bulan (Putra, 2015).

a. Klasifikasi Daun Beringin (Ficus Benyamina Folium)


Berikut adalah klasifikasi Daun Beringin
(Ficus Benyamina Folium) menurut USDA (2009)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales Gambar 2.14 Daun Beringin

Famili : Moraceae (Ficus Benyamina Folium)

15
Genus : Ficus
Subgenus : Conosycea
Spesies : Ficus benjamina

16
b. Morfologi Daun Beringin (Ficus Benyamina Folium)
Pohon beringin memiliki ciri khas berupa akar gantung yang
menjulur dari atas ke bawah dalam jumlah banyak, sehingga tampak
seperti garis-garis vertikal yang menopang pohon tersebut (Hemmer et al.,
2004). Tanaman ini masuk kedalam famili Moraceae yang mudah
tumbuh di berbagai kondisi lahan termasuk lahan kering (Veneklaas et
al.,2002). Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai sekitar 20-25
meter. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, pada
batang tumbuh akar gantung berwarna coklat kehitaman. Daun tunggal,
bersilang berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul,
panjang 3-6cm, lebar 2-4cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip,
hijau. Tangkai silindiris, kelopak bentuk corong, bunga tunggal, benang
sari dan putik halus, kuning, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan, akar
tunggang, berwarna coklat, buah buni, bulat, panjang 0,5-1cm, masih
muda hijau setelah tua, masak hitam (Hutapea, 2010).

c. Kandungan Kimia Tanaman Daun Beringin (Ficus Benyamina Folium)


Besarnya manfaat medis dari tanaman beringin (Ficus benjamina)
disebabkan karena tingginya kandungan kimia dan biologis dari bagian
tumbuhan ini. Salah satunya adalah flavonoid. Menurut penelitian yang
telah dilakukan Imran M pada tahun 2014 yang membandingkan kadar
flavonoid pada akar, daun, dan batang pada pohon beringin menunjukan
bahwa akar gantung memiliki kadar flavonoid paling tinggi dibandingkan
bagian daun dan batang. Flavonoid dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
bahan fotosintesis sehingga banyak sekali ditemukan kandungan flavonoid
di dalam tumbuhan. Senyawa ini ditemukan dalam buah, sayuran, kacang-
kacangan, biji-bijian, batang, bunga, teh, anggur, propolis, madu, dan
berbagai jenis tumbuhan lainnya (Sjahid, 2008). Flavonoid memiliki
kemampuan membentuk kompleks dengan protein bakteri melalui ikatan
hidrogen. Keadaan ini menyebabkan struktur dinding sel dan membran
sitoplasma bakteri yang mengandung protein menjadi tidak stabil sehingga
sel bakteri menjadi kehilangan aktivitas biologinya. Selanjutnya, fungsi
17
permeabilitas sel bakteri akan terganggu dan sel bakteri akan mengalami
lisis yang berakibat pada kematian sel bakteri
(Mukhlisoh, 2010).
d. Manfaat Tanaman Morfologi Daun Kemangi (Ocimum basilicum)
Pohon beringin atau Ficus benjamina terkenal memiliki banyak
manfaat dalam bidang kesehatan. Getah dan daunnya sering digunakan oleh
masyarakat sebagai obat peradangan, kulit, gangguan pencernaan, kusta,
dan malaria. Pohon beringin juga memiliki potensi sebagai obat antibakteri,
antinyeri, antidemam, dan antikanker. Tidak hanya di bidang kesehatan,
daun dan rantingnya juga sering dipakai sebagai repellant serangga dalam
masyarakat (Imran et al., 2014). Akar gantungnya dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitis), nyeri
pada rematik sendi, dan luka terpukul (memar). Daunnya berkhasiat
menyembuhkan influenza, radang saluran napas (bronkitis), batuk rejan
(pertusis), malaria, radang usus akut (akut enteritis), disentri, dan kejang
panas pada anak (Kinanthy,2011).

a.

2.3 Uraian Bahan


2.3.1 Alkohol (Rowe dkk, 2009)
Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : Alkohol, etanol, ethylalcohol
Rumus Molekul : C2H6O
Berat Molekul : 46,07 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap


dan mudah bergerak; bau khas rasa
panas, mudah terbakar dan memberikan
18
nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform p
dan dalam eter p.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terhindar dari
cahaya, ditempat sejuk jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai pelarut.
Khasiat : Antiseptik Desinfektan
2.3.2 Aquadest (Rowe, 2009)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
RumusMolekul : H2O
BeratMolekul : 18,02 g/mol

19
RumusStruktur : H H

O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna.
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup preparat.
Kegunaan : Sebagai penjenuhan
Khasiat : Sebagai bahan yang diperlukan untuk
mencuci bahan atau sampel dan juga
berkhasiat untuk membuat preparat agar
sampel bisa terlihat jelas.

Anda mungkin juga menyukai