Anda di halaman 1dari 8

DETEKSI DINI GANGGUAN KESEHATAN

JIWA
No.Dokumen : /UKM/PKM-AB/2023

No.Revisi : 0/0
S
OP Tanggal Terbit : Januari 2019

Halaman :1/1

UPT Damsiar, SKM


Puskesmas NIP.197702242006041
005
Air Bara
1.Pengertian Deteksi Dini Gangguan Jiwa adalah upaya penemuan kasus
gangguan jiwa secara dini oleh kesehatan yang di laksanakan
secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dasar lainnya
di Puskesmas maupun jaringannya
2.Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas agar
mampu mendeteksi dini,menemukan kasus dan melakukan
diagnosa kasus – kasus gangguan jiwa secara dini sesuai
batas kewenangan yang dimiiki.
3.Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Air Bara No.188.4/
UKM / PKM-AB/2019 tentang Deteksi dini Kesehatan jiwa
di UPT Puskesmas Air Bara
4.Referensi Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2014
5.Alat dan 1. Alat
Bahan
a. alat ATK
b.Alat Kesehatan (Tensi Meter ,Stetoskop)

6. 1.gunakan kartu status yang dipakai di Puskesmas


Prosedur / 2.pasien dipersilahkan duduk yang sudah disediakan di
Langkah - samping meja petugas
Langkah 3.Anamnesis dilakukan pada semua pasien (Anak/Dewasa,
Baru/Lama ) oleh Dokter /Perawat

7.Unit
Terkait
8.Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Histori diberlakukan
Perubahan
PENGOBATAN GANGGUAN JIWA
No.Dokumen : /UKM/PKM-AB/2023

No.Revisi : 0/0
S Tanggal Terbit : Januari 2023
OP
Halaman :1/2

UPT Damsiar, SKM


Puskesmas NIP.197702242006041005

Air Bara
1.Pengertian Pengobatan Gangguan Jiwa adalah memberikan pelayanan
kesehatan jiwa pada penderita gangguan jiwa dan orang –
orang yang berisiko gangguan jiwa. Kesehatan Jiwa adalah
kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara
fisik,mental ,spiritual dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan ,
dapat bekerja secara produktif , dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya
2.Tujuan Untuk memberikan pengobatan pada pasien – pasien dengan
gangguan jiwa, dan mengidentifikasi ,masalah – masalah
pasien dengan gangguan mental psikiatri , merencanakan
secara sistimatis
3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Air Bara No.188.4/ /UPTPKM-
AB/SK/UKM/2019 Tentang Pengobatan gangguan jiwa di UPT
Puskesmas Air Bara
4.Referensi Keputasan Mentri Kesehatan No.188.4/ /UPT
PKM-AB/SK/UKM / 2009 tentang kesehatan jiwa
5.Alat dan 1. Tensi Meter
Bahan
2. Alat Tulis
3.Steteskop
4.Timbangan

6.Langkah - 1. Menerima Pendaftaran pasien kunjungan baru /


Langkah lama ,rujukan dari masyarakat ,memeriksa
persyaratan ,menuliskan identitas pasien di buku register dan
buku rekam medis ,memberikan kartu pendaftaran dan buku
rekam medis kepada pasien
2. Pemeriksaan Pasien meliputi anamnesis, pemeriksaan
tanda – tanda vital, pemeriksaan fisik,penentuan diagnosis
(untuk yang baru) penulisan resep dan prognosis
3. Pemberian Obat untuk Pasien Gangguan Jiwa lama
diberikanobat rutin seperti biasa ditambah keluhan
baru ,untuk pasien baru diberi pengobatan sesuai gejala
4.Pemberian dan Penyerahan obat
5. Rujukan ke RSU Poli Jiwa (untuk kasus yang memerlukan
rujukan)
7.Unit 1. Keluarga
Terkait
8.Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Histori diberlakukan
Perubahan
KESEHATAN JIWA
No.Dokumen : /UKM/PKM-AB/2019

No.Revisi : 0/0
S
OP Tanggal Terbit : Januari 2019

Halaman :1/1

UPT Sahril, SKM


Puskesmas NIP.197804122006041003

Air Bara
1.Pengertian Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu
dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif , dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya
2.Tujuan Untuk mengetahui keadaan pasien jiwa dan kepatuhan
minum obat serta untuk meningkatkan
pengetahuan,pemahaman ,dan pengertian masyarakat
terhadap kesehatan jiwa
3.Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Air Bara No.188.4/
UKM / PKM-AB/2019 tentang Kesehatan jiwa di UPT
Puskesmas Air Bara
4.Referensi 1.UU No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa
2.keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia
No.406/Menkes/SK/VI/2009 Tahun 2016 Tentang Standar
Pedoman pelayanan kesehatan jiwa komunitas
5.Alat dan 1. Alat
Bahan
a. alat ATK
b.Alat Kesehatan (Tensi Meter ,Stetoskop)

6. 1.petugas melakukan pendataan dan menggali informasi


Prosedur / dengan jelas alasan dikunjungi
Langkah - 2.petugas mempersiapkan form kunjungan rumah
Langkah 3.melakukan anamneses
4.petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemantauan
minum obat
5.petugas menerima laporan adanya pasien yang memerlukan
kunjungan
6.petugas melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap
hasil kegiatan kunjungan ke rumah

7.Unit -Lintas Program


Terkait
-Lintas Sektor
8.Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Histori diberlakukan
Perubahan
SKIZOFRENIA
No. Dokumen : B/SOP/
SO No. Revisi :
P Tgl Terbit : 02 Juni 2023
Halaman : 1/3
DAMSIAR, SKM
PUSKESMAS
NIP. 19770224200604 1
AIR BARA
005

Skizofrenia merupakan salh satu gangguan jiwa (psikologis) ya


1. Pengertia ngserangannya mungkin timbul akut. Setiap pasien yang
n dicurigai menderitaskizofrenia harus diperiksakan ke psikiater
setelah disingkirkankemungkinan adanya kelainan organic

Penata laksanaan kasus skizofrenia dan gangguan psikotik kro


2. Tujuan
nik lainnya sesuai standar terapi
SK Kepala Puskesmas Air Bara No : 188.4/ / UPT PKM-
3. Kebijaka AB/SK/UKP/V/2018. Tentang pemegang program kesehatan
n jiwa Puskesmas Air Bara

1.UU No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa


2.keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia
4. Referensi
No.406/Menkes/SK/VI/2009 Tahun 2016 Tentang Standar
Pedoman pelayanan kesehatan jiwa komunitas
1. Tensi Meter
2. Sarung Tangan Steril
5. Alat dan
bahan 3. Stetoskop
4. Alat tulis kantor
6. Prosedur 1.pasien datang
2,mendaftar diloket (bila pasien sangat gelisah diwakili oleh
keluarga yang mangantarnya)
3,Poli Umum
4.melakukan anamnesa bila pasien sangat gaduh dan gelisah
sehingga menganggu lingkungan atau membahayakan orang
lain maupun dirinya sendiri maka penderita harus dirujuk ke
RSJ terdekat
5.petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemantauan
minum obat
6, Berikan obat klopromazin 100 mg 3 kali sehari yang dapat
dinaikkan(setelah satu minggu) menjadi 200 mg 3 kali sehari
bila belum tampak perbaikan. Bila telah ada respon maka dosis
ditambah selama 4 minggusampai pasien tenang dan kemballi
dapat mengurus dirinya sendiri
7,selanjutnya setiap minggu dosis diturunkan secara bertahap
dan dosis rumat(biasanya 3x50-100 mg) dipertahankan selama
3 bulan
8.obat pilihan lain adalah Haloperidol 1-5 mg 3 x sehari
9Gunakan dosis efektif terkecil untuk mengurangi efek
samping
10, Penderita harus dijauhkan dari benda-benda yang
membahayakan dirinya,orang sekitarnya dan kebersihan diri
serta kebutuhan hidupnya sehari – hari harus tetap
diperhatikan

7. Bagian Pasien datang – mendaftar diloket pendaftaran –pasien


alir kepoli umum,Anamnesa-Pemeriksaan fisik-Diagnosis-terapi-
pasien pulang
8. Hal – hal
yang
perlu Petugas memastikan bahwa keluarga mengerti tentang
diperhati penjelasan yang di berikan petugas
kan
1,Poli Umum
9. Unit
terkait 2,UGD
3,Programer keswa
10. Doku
1,Buku register
men
terkait 2,Rekam medik pasien
11. Reka
m
historis
perubaha
n

Anda mungkin juga menyukai