Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mahdalena Rahmadani

Nim : 2014201037

Prodi : S1 Keperawatan

1. Definisi Operasional
Beberapa defenisi operasional variabel penelitian menurut pendapat beberapa
para ahli :

1. Sutama

Definisi operasional yaitu pemberian atau penetapan makna bagi suatu


variabel dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau operasi yang dibutuhkan
untuk mengukur, mengkategorisasi, atau memanipulasi variabel. Definisi
operasional mengatakan pada pembaca laporan penelitian apa yang diperlukan
untuk menjawab pertanyaan atau pengujian hipotesis (2016:52).

2. Sugiyono

Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap


tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk
menguji kesempurnaan. Definisi operasional variabel ditemukan item-item yang
dituangkan dalam instrumen penelitian (dalam Sugiarto, 2016:38).

3. Nurcahyo & Khasanah

Definisi operasional variabel penelitian yaitu sebuah definisi berdasarkan


pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apapun yang didefinisikan atau
mengubah konsep dengan kata-kata yang menguraikan perilaku yang dapat diamati
dan dapat diuji serta ditentukan kebenarannya oleh seseorang (2016:5).

4. Yunanto

Definisi operasional adalah definisi yang rumusannya didasarkan pada sifat-


sifat atau hal-hal yang dapat diamati. Definisi operasional ini adalah definisi yang
rumusannya menggunakan kata-kata yang operasional, sehingga variabel dapat
diukur.

2. Cara Pengukuran
- J.S. Calongesi dalam buku Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa (1995)
menyebutkan pengukuran adalah suatu proses pengumpulan data melalui
pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan
yang telah ditentukan.
- M.J. Allendan W.M. Yen dalam buku Introduction to Measurement Theory (1997)
menyebutkan bahwa pengukuran adalah penetapan angka bagi individu dengan
cara sistematis yang mencerminkan sifat atau karakteristik dari individu tersebut.

3. Alat Pengukuran

Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian
tersebut. Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang bervariasi.

4. Hasil Ukur Penelitian


Hasil ukur adalah total hasil hitungan akhir yang diperoleh dari pencarian data
subjek penelitian variabel dengan metode kuantitatif, yang kemudian dijabarkan
dioperasionalkan variabel, setelah melalui tahapan dari objek penelitian dengan alat
pengukuran yang berupa kuesioner/angket (yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan ataupun pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab dengan menggunakan skala tertentu). Yang
dibagikan dan tesis penelitian yang diperoleh dari responden serta partisipan yang
menjadi target subjek penelitian.

5. Skala Pengukuran

Berikut ini beberapa pengertian skala pengukuran dari para ahli di bidangnya
dan sering melakukan penelitian juga.

1. Ramli

Menurut Ramli (2011), skala pengukuran merupakan kesepakatan untuk


menentukan panjang pendek interval pada alat ukur. Baik digunakan untuk dijadikan
sebagai acuan ataupun sebagai tolak ukur untuk memperoleh data.

2. Sugiyono

Sedangkan menurut Sugiono (2012), skala pengukuran merupakan


kesepakatan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif.

3. Imam Ghozali

Imam Ghozali (2005), Ia mengartikan pengukuran adalah meletakkan angka


atau symbol pada karakteri yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan
diakui. Karakter yang dimaksud di sini adalah satuan ukuran tertentu.. Misalnya
mengacu pada umur, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jenis kelamin.

4. Agus Irianto

Agus Irianto juga mengartikan skala pengukuran seperti pendapat-pendapat


yang lain, yang menyatakan bahwa skala pengukuran sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan data kuantitatif.

5. Budi Hatoro

Skala pengukuran dapat diartikan pengukuran suatu proses maupun kegiatan


yang bertujuan untuk menentukan hasil data berupa data agar dapat digunakan untuk
melakukan pengukuran.

6. Lien

Berbeda dengan Lien yang memaparkan bahwa pengukuran sebagai sejumlah


data yang dikumpulkan menggunakan alat ukur yang memiliki keakuratan yang
objektif. Dimana pengukuran ini diperlukan untuk analisis dan interpretasi.

7. Stanley Smith Stevens

Stanley Smith Stevens (1946) adalah pengukuran data dalam penelitian yang
membuat klasifikasi skala pengukuran penelitian sosial. Dimana pengukuran
penelitian inilah yang nantinya akan dibuat menjadi 4 jenis skala yang meliputi skala
nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.

8. Ahmad Sudrajat

Berbeda dengan Ahmad Sudrajat yang mendefinisikan skala pengukuran


diambil dari pengukuran yang berarti proses pemberian angka maupun memperoleh
data. Dari data dan angka yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk memperoleh
deskripsi numerik dari tingkatan-tingkatan tertentu.

9. Suharsimi Arikunto

Suharsimi Arikunto pun juga berpendapat tentang skala pengukuran yang


diambil dari upaya mengukur. Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan
suatu ukuran yang lain.

a. Jenis-jenis Skala Pengukuran


Macam dan jenis skala pengukuran data dalam penelitian ada 4, yaitu skala
nominal, skala odinal, interval, dan rasio.
1) Skala Nominal
- Skala nominal adalah skala pengukuran yang cukup sering digunakan.
Karena skala pengukuran ini bentuknya paling sederhana. Skala
nominal cocok digunakan untuk penelitian yang mencari
pengkategorian saja.
- Contoh kasus pengkategorian adalah menentukan katebori lambang,
label atau symbol. Umumnya pengkategorisasian berperan untuk
mengelompokkan data sesuai dengan kategorisasi. Pengkategorisasian
di lapangan lebih sering menggunakan simbolisasi yang fungsinya
untuk membedakan mana kelompok objek ataupun mana kelompok
subjek.
- Tanda skala nominal adalah mutually exclusive, dimana setiap objek
hanya memiliki satu kategori saja. Selain itu, skala nominal tidak
memiliki aturan yang terstruktur, dengan kata lain aturannya abstrak.
- Berikut adalah ciri dari skala nominal yang perlu di garis bawahi.
 Tidak dijumlah bilangan pecahan
 Tidak memiliki ranking
 Tidak memiliki nol mutlak
 Angka hanya sebagai label saja
 Tidak memiliki ukuran yang baru
 Menggunakan statistik non parametric

2) Skala Ordinal
- Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang menunjukan jarak
interval antar tingkatan tidak harus sama. Skala ordinal setingkat lebih
tinggi dibandingkan dengan skala nominal. Skala ordinal
pengkategorisasian disusun berdasarkan urutan terendah ke tingkat
yang lebih tinggi.
- Skala ordinal dari segi pengkategorisasiannya saling memisah. Dari
segi kategorisasi data dibuat berdasarkan karakteristik khusus.
Sedangkan untuk kategorisasi data disusun berdasarkan pada
karakteristik.
- Ciri-ciri skala ordinal memiliki tiga ciri, sebagai berikut.
 Data saling memisah
 Data bersifat logis dan mengikuti aturan
 Kategori data ditentukan oleh skala yang didasarkan pada jumlah
karakteristik yang dimiliki

3) Skala Interval
- Skala interval merupakan skala pengukuran yang sering digunakan
untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Pada skala interval
tidak memiliki nilai nol. Nilai nol yang dimaksud hanya
menggambarkan satu titik dalam skala saja.
- Dari asal tingkatannya, skala interval berada di atas skala ordinal dan
skala nominal. Skala interval memiliki nilai bobot yang sama dari satu
data dengan yang lain. Skala interval bersifat saling memisah.
Sedangkan untuk kategorisasi data diatur secara logis, untuk
kategorisasi data memiliki karakteristik khusus saat menentukan
skala.
- Ciri-ciri skala pengukuran interval sebagai berikut :
 Data bersifat saling memisah
 Data bersifat logis
 Data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus
yang dimilikinya
 Angka “0” hanya menggambarkan titik dalam skala, tetapi
sebenarnya tidak memiliki nilai nol absolut

4) Skala Rasio
- Definisi skala rasio merupakan skala pengukuran data dalam
penelitian yang lebih sering digunakan untuk membedakan,
mengurutkan dan membandingkan data. Skala rasio adalah skala
paling tinggi dibandingkana tiga jenis skala yang sudah disebutkan
sebelumnya.
- Untuk lebih simpelnya, berikut ciri-ciri skala rasio yang bisa di garis
bawahi.
 Data bersifat saling memisah
 Data bersifat logis dan mengikuti aturan
 Kategori data ditentukan skala berdasarkan karakteristik khusus

b. Contoh Pengukuran Skala


1) Contoh Skala Nominal
- Skala nominal sebenarnya
 Suku daerah : suku bugis, suku jawa, suku madura
 Kepercayaan yang dianut : islam, budha, kristen, dan khatolik
 Jenis kulit : hitam, sawo matang, kuning, dan putih
 Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan
 Jenis pekerjaan : wiraswasta, tenaga lepas, konten creator, PNS
 Status perkawinan : kawin atau tidak kawin

- Skala nominal tidak sebenarnya


 Kelulusan : lulus, tidak lulus, naik, tinggal kelas
 Tahun produksi kendaraan : 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dsb
 Ijazah terakhir : SD, SMP, SMA, S1, S2, dan S3

2) Contoh Skala Ordinal


- Contoh skala ordinal 1
 Mengukur tingkat kreativitas karyawan
 Nilai : I, II, III, IV, V
 Angka : 100, 80, 60, 40, 20

3) Contoh Skala Interval


- Misalnya di kota Yogyakarta memiliki suhur 100C, kemudian di
Semarang suhunya mencapai 150C, dan di Jakarta suhu udara di jam
yang sama berada di angka 200C. Dari situ dapat dikatakan bahwa
selisih suhu daerah Semarang 50C lebih panas dibandingkan kota
Yogyakarta. Terjadi selisih suhu daerah Jakarta dengan daerah
Semarang adalah 50C.

- Hal ini menunjukan bahwa pengukuran interval memiliki jarak tetap.


Hanya saja, kita bisa mengatakan bahwa suhu di Jakarta lebih panas
dua kali lipat dibandingkan koa Yogyakarta, itu artinya tidak bisa
dijadikan kelipatan. Kenapa demikian? Karena dalam derajat celcius
tidak memiliki no absolut.

4) Contoh Skala Rasio


- Rani memiliki berat badan 30 kg. Mila memiliki berat badang 60 kg.
maka dapat dikatakan bahwa berat badan Mila lebih berat dua kali
dibandingkan berat badan Rani.

- Ternyata pengukuran skala ratio adalah pengukuran yang tidak hanya


mengetahui berat badan, tetapi juga dapat digunakan untuk
mengetahui usia, berat benda, tinggi pohon, ukuran timbangan, jarak,
panjang barang hingga dapat pula digunakan untuk mengetahui nilai
ujian.

Anda mungkin juga menyukai