Anda di halaman 1dari 3

“HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK

BATITA DI KABUPATEN KAMPAR”

DOSEN PENGAMPU :
Ade Dita Putri, SKM, MPH
DI SUSUN
O
L
E
H :
VANI RAMADHANI
(2014201089)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Bagian ini akan membahas landasan teori, hipotesis, kerangka konsep, dan
kerangka teori yang digunakan dalam penelitian mengenai Hubungan Pola
Asuh dan Status Gizi Anak Batita di Kabupaten Kampar.

A. Landasan Teori

1.Pola Asuh
Pola asuh adalah cara yang digunakan oleh orang tua atau pengasuh dalam
memelihara, mendidik, dan membimbing anak agar tumbuh dan berkembang
sesuai dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Pola asuh
meliputi beberapa aspek seperti disiplin, pengawasan, pemberian kasih
sayang, memberikan contoh yang baik, dan memberikan kebebasan dalam
mengambil keputusan. Pola asuh yang baik akan memberikan dampak
positif bagi anak dalam hal perkembangan psikologis, sosial, dan kesehatan.

2.Status Gizi Anak Batita


Status gizi anak batita didefinisikan sebagai keadaan gizi anak yang berusia
0-59 bulan. Status gizi dapat dilihat dari berat badan, tinggi badan, dan
lingkar lengan atas (LILA) anak. Status gizi yang buruk pada anak dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pertumbuhan
dan perkembangan, kekurangan energi, dan gangguan sistem kekebalan
tubuh.

B. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori yang telah dibahas, maka hipotesis yang
diajukan adalah:
H1:adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh yang diterapkan oleh
orang tua atau pengasuh dengan status gizi anak batita dikabupaten kampar

H0:tidak adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh yang diterapkan
oleh orang tua atau pengasuh dengan status gizi anak batita dikabupaten
kampar

C. Kerangka Konsep
Gambar kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut:

Pola Asuh (variabel bebas) -> Status Gizi Anak Batita (variabel terikat)
Kerangka konsep menunjukkan bahwa pola asuh merupakan variabel bebas
yang mempengaruhi status gizi anak batita sebagai variabel terikat.

D. Kerangka Teori
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sistem.
Teori sistem menjelaskan bahwa dalam sebuah sistem, terdapat komponen-
komponen yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Dalam penelitian ini, sistem yang dijelaskan adalah sistem pola asuh dan
status gizi anak batita. Pola asuh yang baik akan memberikan dampak positif
pada status gizi anak batita, sedangkan pola asuh yang buruk dapat
menyebabkan status gizi yang buruk pada anak.

Kesimpulan:
Berdasarkan kajian pustaka ini, dapat disimpulkan bahwa pola asuh dan
status gizi anak batita memiliki hubungan yang erat. Pola asuh yang baik
akan memberikan dampak positif pada status gizi anak batita. Oleh karena
itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pola asuh terhadap status gizi anak batita di Kabupaten Kampar.

Anda mungkin juga menyukai