Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Bhuwana

Febriani, Sitawati, Sugihartoyo


Vol. 1, No. 2, November 2021 Hal. 187-194
DOI: 10.25105/bhuwana.v1i2.12537

KETERKAITAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN INDUSTRI


DENGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR
INDUSTRI DI KABUPATEN BEKASI

Relationship of Industrial Land Use Changes and Gross


Regional Domestic Products of the Industrial Sector in Bekasi
District
Kintan Aulia Febriani, Anita Sitawati*, Sugihartoyo Sugihartoyo

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Arsitektur Lanskap dan
Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti, Jakarta

*E-mail: asitawati@trisakti.ac.id

Sejarah artikel:
Diterima: September 2021 Revisi: Oktober 2021 Disetujui: November 2021
Terbit online: November 2021

ABSTRAK

Lahan merupakan sumber daya alam strategis bagi pembangunan. Kebutuhan lahan untuk berbagai sektor
pembangunan yang berbeda dengan sendirinya menumbuhkan peluang terjadinya pergeseran atau
perubahan penggunaan lahan. Kabupaten Bekasi merupakan salah satu wilayah penyangga Provinsi DKI
Jakarta dan telah ditetapkan menjadi zona dan kawasan industri. Dengan adanya ketetapan tersebut
menjadikan semakin berkembangnya perubahan fungsi penggunaan lahan untuk industri di Kabupaten
Bekasi. Terjadinya perubahan penggunaan lahan dari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun dapat
mencirikan sebagai salah satu ciri perubahan penggunaan lahan di perkotaan. Di sisi lain, perubahan
penggunaan lahan dapat dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi. Dalam lingkup daerah, pertumbuhan
ekonomi diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto. Sejalan dengan hal itu, di Kabupaten
Bekasi telah terjadi perlambatan pada laju pertumbuhan ekonomi dan nilai Produk Domestik Regional Bruto.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji keterkaitan antara perubahan penggunaan lahan industri dengan
Produk Domestik Regional Bruto sektor industri di Kabupaten Bekasi tahun 2011-2020. Metode yang
digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis korelasi.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa pertumbuhan luas lahan industri tidak memiliki keterkaitan dengan
pertumbuhan produk domestik regional bruto sektor industri yang ditunjukkan dengan hasil korelasi bernilai
negatif.

Kata Kunci : Kabupaten Bekasi; penggunaan lahan; produk domestik regional bruto

ABSTRACT

The land is a strategic natural resource for development. The need for land for different development sectors
creates opportunities for land-use changes. Bekasi Regency is one of the Jakarta buffer areas and has been
designated as an industrial zone. With this stipulation, the land-use change for Industry keeps increasing in
Bekasi Regency. The changes in land use from non-built land to built land can be characterized as one of the
characteristics of land-use changes in urban areas. On the other hand, land-use change can be associated
with economic growth. In the regional scope, economic growth is measured based on the amount of Gross
Regional Domestic Product. In line with this, in Bekasi Regency, there is a deceleration of economic growth
and the value of gross regional domestic product. The purpose of this study is to examine the relationship
between industrial land-use changes and industrial sector of the gross regional domestic product in Bekasi
Regency in 2011 - 2020. The method used to analyze in this study is quantitative descriptive analysis and
correlation analysis. The results of the study have shown that the growth of the industrial land area has no
relationship with the growth of industrial sector of the gross regional domestic product, which is indicated by
a negative correlation result.

Keywords: Bekasi Regency; land use; gross regional domestic product

187
Jurnal Bhuwana
Febriani, Sitawati, Sugihartoyo
Vol. 1, No. 2, November 2021 Hal. 187-194
DOI: 10.25105/bhuwana.v1i2.12537

1. PENDAHULUAN

Kabupaten Bekasi merupakan salah satu wilayah pengembangan Bogor-Tangerang-


Bekasi (BOTABEK) dan wilayah penyangga Provinsi DKI Jakarta serta telah ditetapkan
menjadi zona dan kawasan industri. Ketetapan tersebut tercantum dalam Dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bekasi Tahun
2017-2022. Dengan adanya ketetapan tersebut, seiring berjalannya waktu terjadi
perubahan fungsi penggunaan lahan untuk industri di Kabupaten Bekasi. Maulana (2018)
berpendapat bahwa pada hakikatnya perubahan penggunaan lahan memiliki makna yang
sama dengan alih fungsi lahan atau korversi lahan yang memiliki sifat tidak dapat balik
seperti sedia kala karena telah mengubah dari lahan non terbangun menjadi lahan
terbangun.

Bertambahnya luas lahan khususnya untuk industri di Kabupaten Bekasi memiliki dampak
pada penurunan lahan pertanian sebagai salah satu jenis penggunaan lahan non
terbangun. Menurut pasal 29 ayat 3 Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 12
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bekasi Tahun
2011-2031, lahan pertanian memiliki luas 35.244 hektar. Akan tetapi pada tahun 2011
hingga tahun 2019, luas lahannya berkurang akibat adanya perubahan penggunaan lahan
untuk lahan industri dan juga permukiman. Berdasarkan portal informasi online
(wartakotalive.com, 2019), pengurangan lahan pertanian di Kabupaten Bekasi mencapai
kurang lebih dari 7.000 hektar.

Terjadinya perubahan penggunaan lahan dari lahan non terbangun menjadi lahan
terbangun merupakan salah satu ciri perubahan penggunaan lahan di perkotaan. Menurut
Prastowo (2016), perubahan penggunaan lahan perkotaan dapat dikaitkan dengan
pertumbuhan ekonomi. Dalam lingkup daerah, pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan
besaran Produk Domestik Regional Bruto yang selanjutnya disebut PDRB. Semakin besar
nilai tambah suatu sektor, semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam
perkembangan ekonomi suatu daerah (RPJMD Kabupaten Bekasi, 2017). Distribusi
persentase juga dapat memperlihatkan besaran kontribusi sumbangan yang diberikan
oleh setiap sektor PDRB.

Menurut Adista (2017), adanya kegiatan industri yang berkembang secara intensif di
Kabupaten Bekasi akan memberi keuntungan kepada pemerintah daerah setempat
karena telah berkontribusi pada peningkatan PDRB baik dalam lingkup Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat maupun lingkup nasional. Akan tetapi, fenomena kenaikan PDRB di
Kabupaten Bekasi tidak sejalan dengan adanya pertumbuhan kegiatan industri. Dalam
periode waktu2011-2020, di Kabupaten Bekasi terjadi adanya suatu perlambatan laju
pertumbuhan ekonomi dan nilai PDRB. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini
adalah mengkaji keterkaitan antara perubahan penggunaan lahan industri dengan PDRB
sektor industri di Kabupaten Bekasi dalam rentang waktu mulai dari tahun 2011 hingga
tahun 2020.

2. METODE

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan data
sekunder yang diperoleh dari studi literatur serta data dari dokumen-dokumen yang
dikeluarkan oleh instansi terkait. Dalam hal ini penelitian menggunakan data penggunaan
lahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bekasi dan data Produk Domestik

188
Jurnal Bhuwana
Febriani, Sitawati, Sugihartoyo
Vol. 1, No. 2, November 2021 Hal. 187-194
DOI: 10.25105/bhuwana.v1i2.12537

Regional Bruto yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk teknik analisis data
yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis
statistik korelasi. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis perubahan
penggunaan lahan dan pertumbuhan PDRB dengan cara menghitung menggunakan
persamaan berikut:

a. Perubahan penggunaan lahan


Laju perubahan penggunaan lahan dapat menunjukkan tingkat perubahan
penggunaan lahan tertentu dalam periode waktu tertentu yang dapat dibandingkan
secara kuantitatif (Wang dan Bao dalam Hidayat dan Noor, 2020) dengan cara
dihitung menggunakan persamaan menurut Sutani (2009) dalam Ardi dan Agustina
(2016) sebagai berikut:

𝐿𝑡 − 𝐿𝑡−1
𝑉= × 100% ........ ………………………………………………………………….(1)
𝐿𝑡−1

Keterangan:
V = luas perubahan penggunaan lahan (%)
Lt = luas lahan tahun ke-t (ha)
Lt-1 = luas lahan tahun sebelum t (ha)

b. Pertumbuhan PDRB
Laju pertumbuhan PDRB diperoleh dari perhitungan nilai PDRB atas dasar harga
konstan dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahun ke-n terhadap nilai pada
tahun ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100% (BPS dalam Angka).

Selanjutnya, analisis statistik korelasi digunakan untuk analisis keterkaitan antara


perubahan penggunaan lahan industri dengan PDRB sektor industri di Kabupaten Bekasi.
Apabila nilai korelasi (r) 0 ≤ r ≤ 1 atau hasil nilai r sama/mendekati nilai 0 maka tingkat
korelasinya sangat rendah, akan tetapi jika hasil nilai r sama/mendekati nilai 1 maka
tingkat korelasinya semakin kuat (Yy dan Antomi, 2020).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Perubahan Penggunaan lahan Industri di Kabupaten Bekasi


Tahun 2011-2020

Secara umum, penggunaan lahan di Kabupaten Bekasi didominasi oleh penggunaan lahan
persawahan yang disebut sebagai wilayah pertanian bersama dengan wilayah Karawang,
Subang, Indramayu dan Cirebon, dimana wilayah tersebut merupakan wilayah yang
unggul dalam memproduksi beras di Provinsi Jawa Barat. Seiring berjalannya waktu,
lahan persawahan di Kabupaten Bekasi banyak berubah fungsi menjadi lahan-lahan
terbangun seperti salah satunya untuk lahan industri. Menurut Ardi dan Agustina (2016)
alokasi lahan untuk kawasan industri seluas 3.000 ha di Kabupaten Bekasi. Perubahan
tersebut akan bertambah sejak dikeluarkannya kebijakan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat No.13/1998 yang menetapkan Kabupaten Bekasi sebagai zona dan kawasan
industri (RPJMD Kabupaten Bekasi, 2017).

Di lingkup daerah Kabupaten Bekasi, industri memang menjadi salah satu sektor yang
memiliki pengaruh besar dalam aspek ekonomi maupun aspek fisik. Berdasarkan data

189
Jurnal Bhuwana
Febriani, Sitawati, Sugihartoyo
Vol. 1, No. 2, November 2021 Hal. 187-194
DOI: 10.25105/bhuwana.v1i2.12537

BPN Kabupaten Bekasi, luasan penggunaan lahan industri hanya 3.214 ha di tahun 2011.
Akan tetapi di tahun 2020, luasannya bertambah hingga 9.707 ha (Tabel 1). Laju
perubahan penggunaan lahan industri secara lebih rinci, dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.

Tabel 1 Analisis Perubahan Fungsi Lahan

Laju Perubahan
Luas Lahan
Tahun Penggunaan
Industri (ha)
Lahan (%)
2011 3.214 0,00
2012 3.214 0,00
2013 3.214 0,00
2014 6.195 92,75
2015 6.195 0,00
2016 7.416 19,71
2017 7.416 0,00

2018 7.603 2,52


2019 7.603 0,00

2020 9.707 27,67

Rata-Rata 14.27
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2021

Sebuah teori menurut Tang et al., (2014) dalam Hidayat dan Noor (2020) menyatakan
apabila hasil V < 0 berarti semakin intensif lahannya habis, sedangkan V ≥ 0 maka luas
lahannya semakin bertambah. Berdasarkan perhitungan pada tabel diatas, didapatkan
hasil rata-rata laju perubahan penggunaan lahan industri di Kabupaten Bekasi sebesar
14,27% yang berarti lahan industri di Kabupaten Bekasi semakin bertambah luasannya
dan seiring berjalannya waktu akan terus bertambah dimana hal tersebut sesuai dengan
ketetapan Kabupaten Bekasi sebagai zona dan kawasan industri.

3.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Industri Tahun 2011-2020
Kabupaten Bekasi

Tabel 2 memperlihatkan bahwa secara umum dari tahun 2011 hingga 2020, nilai PDRB
sektor industri (dalam juta rupiah) selalu bertambah setiap tahunnya. Namun,
bertambahnya angka tersebut sesungguhnya mengalami suatu perlambatan. Hal tersebut
ditunjukkan berdasarkan laju pertumbuhan PDRB. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten
Bekasi yang diukur dengan menggunakan harga konstan secara umum mengalami
fluktuasi dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian di
Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan dan juga penurunan. Dengan kata lain, angka
pertumbuhan PDRB tidak selalu stabil walaupun sumbangan pada PDRB selalu
bertambah, tetapi pertambahan tersebut angkanya relatif fluktuasi atau cenderung
melambat.

190
Jurnal Bhuwana
Febriani, Sitawati, Sugihartoyo
Vol. 1, No. 2, November 2021 Hal. 187-194
DOI: 10.25105/bhuwana.v1i2.12537

Tabel 2 PDRB Sektor Industri Atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha

Nilai PDRB (Juta Laju Pertumbuhan


Tahun
Rupiah) PDRB (%)
2011 129.759.734 0,00
2012 137.845.028 6,23
2013 146.860.038 6,54
2014 155.693.581 6,01
2015 161.947.397 4,02
2016 169.525.949 4,68
2017 179.577.394 5,93
2018 190.734.329 6,21
2019 196.713.693 3,13
2020 189.041.418 -3,90

Rata – Rata 3.89


Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2021

3.3 Pembahasan

Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif (Arotaa dkk, 2016).
Analisis ini memiliki kriteria yang dijadikan sebagai suatu hipotesis untuk selanjutnya
dapat diinterpretasikan berdasarkan hasil yang didapat. Berikut merupakan hipotesis yang
digunakan pada penelitian ini:

H0 = tidak ada korelasi antara penggunaan lahan dan nilai PDRB.


H1 = ada korelasi yang signifikan antara penggunaan lahan dan nilai PDRB.
Kriteria = tolak hipotesis nol (H0) jika nilai signifikansi p-value (<0.05).

191
Jurnal Bhuwana
Febriani, Sitawati, Sugihartoyo
Vol. 1, No. 2, November 2021 Hal. 187-194
DOI: 10.25105/bhuwana.v1i2.12537

Tabel 3 Analisis Statistik Korelasi

Korelasi

Perubahan Pertumbuhan
Penggunaan PDRB Sektor
Lahan Industri
Industri (Ha) (%)
Pearson
1 -.260
Correlation
Perubahan Penggunaan
Lahan Industri (Ha) Sig. (2-tailed) .467

N 10 10
Pearson
-.260 1
Correlation
Pertumbuhan PDRB
Sektor Industri (%) Sig. (2-tailed) .467

N 10 10

Berdasarkan tabel diatas diketahui hasil nilai “r” hitung untuk hubungan perubahan
penggunaan lahan industri (x) dengan PDRB sektor industri (y) adalah sebesar -0.260.
Hasil korelasi tersebut menunjukkan nilai “r” hitung bernilai negative atau kurang dari 0.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau tidak berkorelasi
antara perubahan penggunaan lahan industri dengan PDRB sektor industri di Kabupaten
Bekasi Selanjutnya untuk nilai “r” tabel dapat dilihat dari hasil nilai N (pada Tabel 3)
bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam analisis ini adalah 10 tahun dengan
signifikansi 5%. Kemudian nilai signifikansi p-value atau Sig. (2-tailed) antara perubahan
penggunaan lahan (x) dengan pertumbuhan ekonomi (y) adalah sebesar 0.467 (>0.05).
Maka secara keseluruhan pada penelitian ini hipotesis nol diterima atau dengan kata lain
tidak adanya korelasi yang signifikan antara perubahan penggunaan lahan industri
dengan PDRB sektor industri di Kabupaten Bekasi.

Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa di Kabupaten Bekasi kurang sejalan dengan
teori yang dikatakan oleh Prastowo (2016) yang pada hakikatnya perubahan penggunaan
lahan dapat dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi (PDRB). Faktanya yang terjadi di
Kabupaten Bekasi adalah perubahan penggunaan lahan industri tidak berkaitan dengan
pertumbuhan PDRB khususnya pada sektor industri. Hal ini disebabkan karena kegiatan
industri di Kabupaten Bekasi bukan suatu kegiatan yang harus membutuhkan lahan besar
untuk dapat menunjang atau berkontribusi lebih pada peningkatan PDRB. Seperti yang
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Dalam rentang waktu tahun 2011 hingga 2013,
luasan lahan industri tidak bertambah, akan tetapi pada nilai PDRB tetap terjadi
peningkatan. Sebaliknya, pada tahun 2013 ke tahun 2014, terjadi pertambahan luas
lahan industri dan pada nilai PDRB sektor industri telah terjadi perlambatan. Kemudian
mulai dari tahun 2015 hingga 2019, terjadi pertumbuhan kembali pada nilai PDRB serta
pada beberapa waktu terjadi pertambahan luasan lahan industri pula.

Terjadinya pertumbuhan luas penggunaan lahan serta pertumbuhan PDRB dengan angka
yang fluktuatif atau tidak konstan karena ada sisi dimana industri sedang mengalami
pembangunan maka akan terjadi penurunan pada sumbangan nilai PDRB serta apabila

192
Jurnal Bhuwana
Febriani, Sitawati, Sugihartoyo
Vol. 1, No. 2, November 2021 Hal. 187-194
DOI: 10.25105/bhuwana.v1i2.12537

sudah selesai pembangunan tersebut maka secara perlahan akan terdapat peningkatan
kembali dalam nilai PDRB. Jika ditelusuri lebih lanjut, industri di Kabupaten Bekasi yang
menjadi sektor unggulan daerah adalah sektor industri manufaktur (Putri, 2016). Sektor
industri manufaktur adalah industri yang mengubah barang mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi yang nantinya memiliki nilai jual tersendiri. Kabupaten
Bekasi sudah bersifat non-agraris karena industri semakin yang berkembang di daerah ini,
terlebih sejak adanya kebijakan yang menetapkan Kabupaten Bekasi sebagai zona dan
kawasan industri.

Berbeda dengan sebelumnya, dalam rentang waktu tahun 2019 ke tahun 2020, untuk
penggunaan lahannya telah terjadi pertambahan luas lahan industri dan untuk
sumbangan nilai PDRB terjadi penurunan. Hal tersebut dikarenakan secara umum telah
terjadi pandemi covid-19 yang berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Bekasi menjadi -3.90% menurut dokumen Ringkasan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2020 Kabupaten Bekasi, serta faktor
lainnya dapat dikatakan pula bahwa angka tersebut masih berupa angka yang sementara
menurut dokumen BPS Kabupaten Bekasi.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sebagaimana telah di uraikan bahwa terjadinya


perubahan fungsi penggunaan lahan menjadi lahan industri serta perubahan
pertumbuhan ekonomi yang berdasarkan pada PDRB tidak memiliki keterkaitan satu sama
lain. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil korelasi yang bernilai negatif sebesar -0.260.
Berbeda dengan Prastowo (2016), industri yang berkembang di Kabupaten Bekasi tidak
membutuhkan lahan besar untuk dapat berkontribusi lebih pada peningkatan PDRB
sehingga apabila lahan industri tidak bertambah luasannya, sumbangan yang diberikan
terhadap sektor industri dalam PDRB tetap menjadi sumbangan nilai terbesar dan
begitupun sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA

Adista R F. 2017. Arahan Pengembangan Wilayah Kabupaten Bekasi. Jurnal Online


Mahasiswa (JOM) Bidang Perencanaan Wilayah & Kota. 1(1).

Ardi R D., & Agustina I H. 2016. Kajian Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap
Swasembada Beras di Kabupaten Bekasi. 2(1). Tahun 2016 ISSN: 2460-6480.

Arotaa A N., Olfie B L., & Katiandagho T M. 2016. Hubungan Antara Luas Lahan Pertanian
Dengan Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pertanian di Kota Tomohon. Agri-
Sosioekonomi. 12(1): 13-28.

Azzam M. 2019. Pengamat Sebut Lahan Pertanian di Kabupaten Bekasi Terancam Alih
Fungsi jadi Perumahan dan Industri. https://wartakota.tribunnews.com/. Diakses 30
Oktober 2020.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi. 2017. Rencana Panjang


Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2017-2022. Pemerintah Daerah
Kabupaten Bekasi.

193
Jurnal Bhuwana
Febriani, Sitawati, Sugihartoyo
Vol. 1, No. 2, November 2021 Hal. 187-194
DOI: 10.25105/bhuwana.v1i2.12537

Hidayat M A., & Noor A. 2020. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Alih Fungsi
Lahan di Kota Samarinda. INOVASI. 16(2): 299-308.
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/INOVASI.

Maulana I. 2018. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Bekasi pada Tahun
2015 dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh
(Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, 2018).

Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No 12


Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2011-
2031. Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi.

Prastowo P. 2016. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Penggunaan Lahan


Perkotaan Pendekatan Spatial Econometrics: Studi Kasus Perkotaan DIY, 2011.
Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan. 17(1): 22-30.

Putri K., & Hendarto R M. 2016. Analisis Potensi Industri Manufaktur menggunakan
Metode Location Quotient, Localization Index dan Specialization Index di Kabupaten
Bekasi (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Yy N A., & Antomi Y. 2020. Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Produk
Domesti Regional Bruto di Kota Padang Panjang dan Bukittinggi Tahun 2014-2018.
Jurnal Buana Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial. 4(5). E-ISSN 2615-2630.

194

Anda mungkin juga menyukai