Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan Pembangunan Nasional adalah memajukan

kesejahteraan bangsa yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu

pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketentraman

hidup.Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk

hidup sehat bagi setiap penduduk jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat

kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia,

pemerintah dan swasta bersama-sama.

Pendidikan kesehatan merupakan proses membuat orang mampu

meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang

direncanakan untuk individu, kelompok atau masyarakat agar belajar tentang

kesehatan dan melakukan perubahan-perubahan secara suka rela dalam tingkah

laku individu.

Tujuan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De

Kock Bukittinggi, mengarah pada pendidikan profesional yaitu menghasilkan

tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan akademik dan keterampilan

profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang mencakup

kesehatan masyarakat.

1
Kebidanan komunitas merupakan perpaduan antara kebidanan dan

kesehatan masyarakat serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif serta

berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif serta

menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok

masyarakat serta satu kesatuan yang utuh melalui proses asuhan kebidanan untuk

meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri

dalam upaya kesehatannya.

Tenaga kesehatan khususnya Bidan dituntut untuk memberikan

pelayanan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya.Maka, perlu

memberi kesempatan serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu kepada

mahasiswa kebidanan tidak hanya di RS tetapi juga di puskesmas maupun juga

di masyarakat.Sehubungan dengan hal itu, salah satu pengalaman belajar yang

perlu disediakan bagi mahasiswa adalah kebidanan komunitas dengan

menggunakan pendekatan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).

Saat ini tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan semakin tinggi, hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya

pengetahuan, status sosial dan ekonomi masyarakat. Suatu kewajiban bagi

penyedia pelayanan kesehatan untuk berupaya memenuhi tuntutan tersebut,

sehingga masyarakat akan merasa puas dalam memanfaatkan pelayanan

kesehatan. Salah satu faktor yang sangat dominan adalah dalam memenuhi

tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan adalah adanya

sumber daya kesehatan yang profesional seperti sarjana kesehatan.

2
B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menerapkan dan memberikan asuhan kebidanan

komunitas di masyarakat dan memberikan pengalaman yang nyata bagi

mahasiswa. bidan komunitas dengan memberikan pelayanan komprehensif

kepada masyarakat sehingga dapat membantu tujuan pembangunan

kesehatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jorong Lambah

Kecamatan Ampek Angkek

Tujuan dari penulisan makalah ini juga untuk mengetahui apakah

yang dimaksud dengan penyakit Hipertensi itu, gejala, penyebab, dan solusi

dari pengobatannya, serta makanan apa saja yang menjadi pantangan bagi

penderita.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pendataan di wilayah Jorong Lambah Kecamatan Ampek

Angkek

b. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat

c. Menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat

d. Menyusun rencana operasional program kesehatan

e. Melakukan kunjungan KK Binaan

C. Manfaat Penulisan

Diharapkan kepada KK Binaan dengan adanya asuhan kebidanan

komunitas ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hipertensi

3
sehingga bisa mengatasi gejala-gejala yang timbul dan bisa mengurangi

pantangan-pantangan yang bisa menyebabkan terjadinya hipertensiserta

mampu meningkatkan derajat kesehatan secara mandiri dalam bidang

kesehatan dan terinovasi untuk bertindak sesuai dengan perilaku kesehatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Kebidanan Komunitas

1. Definisi Bidan Komunitas

Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan

masyarakat wilayah tertentu. Para praktisi bidan yang berbasis komuniti harus

dapat memberikan supervise yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bidan

dikomunitas harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dan suatu

nasehat atau saran kepada wanita selama hamil, persalinan dan nifas dengan

tanggung jawab sendiri untuk memberikan pelayanan kepada bayi dan balita

secara komprehensif.

2. Sasaran

Sasaran utama pelayanankebidanan komunitas adalah ibu dan anak

balita yang berada dalam keluarga dan masyarakat.Kelompok mayarakat juga

menjadi sasaran pelayanan komonitas (remaja, calon ibu, kelompok

wanita).Bidan komunitas harus mengetahui wilayah kerjanya, mencakup

komposisi keluarga, keadaan sosial ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan

beragama, status kesehatan dan masalah kesehatan ibu dan anak.

Keberhasilan bidan di komunitas tergantung pada peningkatan

kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya. Komunitas yang sehat

adalah salah satu hasil dari pelayanan kebidanan komunitas.Jaringan kerja

5
kebidanan komonitas diantaranya pelayanan kebidanan komunitas dilakukan

secara mandiri maupun kolaborasi dengan tenaga kesehatan terkait.Bila

pelayanan tersebut bermasalah maka dilakukan rujukan. Memerlukan tenaga

ahli atau dukungan teknologi. Pelayanan kebidanan komunitas khususnya

diberikan pada ibu dan bayi selama masa kehamilan normal, persalinan dan

nifas.Bidan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan berkualitas pada

mayoritas ibu baik dirumah sakit maupun dikomunitas.

3. Tujuan kebidanan komunitas

Meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita dalam keluarga sehingga

terwujud keluarga sehat dan sejahtera dalam komunitas tersebut. Adapun

setelah menyelesaikan praktek kebidanan komunitas mahasiswa diharapkan

mampu:

a. Melaksanakan praktek kebidanan komunitas dengan melibatkan peran

serta masyarakat melalui proses

1) Melakukan pengkajian / survei kesehatan masyarakat

2) Menganalisa data kesehatan yang didapatkan di masyarakat

3) Merumuskan diagnosa / masalah kesehatan

4) Menyusun perecanaan kegiatan

5) Melakukan implementasi dari perencanaan

6) Melakukan evaluasi terhadap implementasi yang telah dilakukan

b. Mengelola asuhan kebidanan pada keluarga di komunitas

6
1) Mengelola asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Normal, bermasalah

dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan

pendekatan manajemen kebidanan di komunitas

2) Mengelola asuhan kebidanan pada Ibu Bersalin Normal, bermasalah

dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan

pendekatan manajemen kebidanan di komunitas

3) Mengelola asuhan kebidanan pada Ibu Nifas Normal, bermasalah

dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan

pendekatan manajemen kebidanan di komunitas

4) Mengelola asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir / Balita Normal,

bermasalah dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan

dengan pendekatan manajemen kebidanan di komunitas

5) Mengelola asuhan kebidanan pada wanita usia reproduksi gawat

darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan

manajemen kebidanan di komunitas.

7
4. Prinsip Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan didasarkan pada perhatian terhadap kehamilan

sebagai bagian penting dari kesehatan untuk Childbirth, suatu proses yang

normal dan proses yang di tunggu- tunggu dalam kehidupan wanita.

5. Manfaat Kebidanan Komunitas

a. Mampu memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indicator

secara teratur dan terus menerus untuk setiap desa.

b. Mampu menilai kesejahteraan antara target yang ditetapkan dengan

pencapaian sebanarnya untuk setiap desa.

c. Mampu menentukan urutan desa prioritas yang akan ditanggani secara

intensif berdasarkan besarnya kesenjangan antara target dan pencapaian.

d. Merenvanakan tindak lanjut dengan menggunakan seumber daya yang

tersedia dan dapat digali.

e. Mampu meningkatkan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan

dengan mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.

f. Mampu meningkatkan pertolongan persalian yang lebih ditujukan kepada

peningkatan pertolongan oleh bidan secara berangsur.

8
B. Konsep Hipertensi

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90

mmHg( Smith Tom, 1995 ). Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan

peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan

atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg (Kodim Nasrin, 2003).

Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95

– 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114

mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih.

Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap

lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).

2. Penyebab Hipertensi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2

golongan besar yaitu :

a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak

diketahui penyebabnya. Hiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 %

penderita hipertensi, sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi

sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti

penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa factor

yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.

9
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain

3. Tanda dan Gejala

Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan

gejala.Meskipun demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi

bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan hipertensi (padahal

sebenarnya tidak). Gejala yang di maksud adalah sakit kepala, pendarahan

dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan .

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul

gejala berikut :

a. Sakit kepala

b. Kelelahan

c. Mual

d. Muntah

e. Sesak nafas

f. Gelisah

g. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada

otak,mata,jantung dan ginjal

h. Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan koma

karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopoti

hipertensif yang memerlukan penanganan segera.

10
4. Klasifikasi Hipertensi

Tabel 2.1
Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Sistolik Diastolik

Normotonesi < 140 mmHg <90mmHg

Hipertensi ringan 140-180 mmHg 90-105 mmHg

Hipertensi perbatasan 140-160 mmHg 90-95 mmHg

Hipertensi sedang dan >180 mmHg >105 mmHg

berat

Hipertensi sistolik >140 mmHg <90 mmHg

terisolasi

Hipertensi sistolik 140-160 mmHg <90 mmHg

perbatasan

5. Faktor Resiko

Tekanan darah tinggi memiliki berapa faktor risiko, antara lain:

a. Usia. Resiko tekanan darah tinggi meningkat.

b. Ras. Tekanan darah tinggi

c. Latar belakang keluarga

d. Kelebihan berat badan atau obesitas.

e. Tidak aktif secara fisik. Denyut jantung orang-orang yang tidak aktif

cenderung lebih tinggi. Sehingga semakin keras jantung Anda harus

bekerja dengan setiap kontraksi dan semakin kuat gaya pada arteri Anda.

11
Kekurangan aktivitas fisik juga meningkatkan risiko kelebihan berat

badan.

f. Merokok

g. Terlalu banyak garam (sodium) pada diet Anda. Terlalu banyak sodium

pada diet Anda dapat menyebabkan tubuh Anda menahan cairan yang

meningkatkan tekanan darah.

h. Terlalu sedikit potasium pada diet . Pottasium membantu

menyeimbangkan jumlah dari sodium di sel .

i. Terlalu sedikit vitamin D di dalam darah Anda. Tidak pasti apakah

memiliki terlalu sedikit vitamin D dalam diet Anda dapat menyebabkan

tekanan darah tinggi. Vitamin D dapat mempengaruhi enzim yang

diproduksi oleh ginjal yang mempengaruhi tekanan darah Anda.

j. Terlalu banyak minum alcohol

k. Stres.

l. Kondisi kronik tertentu. Seperti, kolestrol tinggi, diabetes, penyakit

ginjal, dan “sleep apnea”.

m. Terkadang kehamilan juga berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi

6. Komplikasi Hipertensi

Adapun komplikasi dari hipertensi antara lain adalah sebagai berikut :

a. Tingginya tekanan darah akan dapat mengakibatkan timbulnya luka pada

dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah menjadi tidak

12
berfungsi secara normal. Akibat lanjutnya adalah terjadi masalah lanjut

terkait pembuluh darah, antara lain terjadi pecahnya pembuluh darah yang

mengakibatkan stroke.

b. Terjadinya penyempitan pembuluh darah akibat adanya penebalan dinding

pembuluh darah atau aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menimbulkan

hipertensi yang lebih parah.

c. Terjadinya kerusakan organ ginjal. Ginjal merupakan salah satu organ

yang berfungsi untuk melakukan penyaringan darah dari komponen yang

akan disekresikan ke dalam air seni dan komponen yang akan kembali

diserap oleh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Pada keadaan

hipertensi yang panjang dan parah, komplikasi dari hipertensi ini akan

menimbulkan kerusakan pada ginjal atau nefropati hipertensia. Jika pasien

telah mengalami nefropati, maka jalan akhir pada umumnya adalah harus

melakukan cuci darah.

d. Retinopati hipertensia juga dapat terjadi pada kondisi hipertensi kronis.

Retinopati adalah kerusakan pada pembuluh darah yang ada pada mata.

Akibatnya mata menjadi terus menerus mengeluarkan darah dan dapat

berakhir dengan kebutaan. Retinopati diawali dengan adanya mata yang

sulit melihat atau daya akomodasinya lemah, memerah dan seperti terdapat

kerak pada area kornea. Saat ini satu-satunya cara untuk menyembuhkan

retinopati adalah dengan melalui operasi. Operasi laser adalah tindakan

kuratif yang sudah dapat dilaksanakan pada pasien dan memberikan hasil

13
yang cukup baik. Meskipun demikian, jika pasien sudah mengalami

retinopati, kondisi tekanan darah harus selalu dikontrol.

e. Terjadinya pembengkakan aorta. Pembuluh darah aorta dapat mengalami

pembengkakan akibat hipertensi kronis. Pembengkakan ini dapat

membahayakan pasien karena akan memperlambat aliran darah serta

memperberat kerja jantung. Pembengkakan atau pelebaran aorta dapat

disembuhkan dengan cara operasi pembuluh darah, namun hal ini cukup

riskan dan membutuhkan biaya yang tidak kecil.

7. Makanan yang dianjurkan untuk Penderita Hipertensi

Adapun beberapa makanan yang dianjurkan dikonsumsi oleh orang

yang menderita hipertensi ialah sebagai berikut:

a. Bayam

Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik.Tidak hanya

melindungi Anda dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi

tekanan darah, maka bayam cocok untuk penderita penyakit darah

tinggi.Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat melindungi tubuh

dari homosistein yang membuat bahan kimia berbahaya.Penelitian telah

menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam amino (homosistein) dapat

menyebabkan serangan jantung dan stroke.

b. Biji bunga matahari

Biji bunga matahari kuaci. Kandungan magnesiumnya sangat tinggi dan

biji bunga matahari mengandung pitosterol, yang dapat mengurangi kadar

14
kolesterol dalam tubuh. Kolesterol tinggi merupakan pemicu tekanan darah

tinggi, karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Tapi,

pastikan Anda mengonsumsi kuaci segar yang tidak diberi garam.

c. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah

mengandung magnesium dan potasium.Potasium dikenal cukup efektif

menurunkan tekanan darah tinggi.

d. Pisang

Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang bermanfaat mencegah

penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa satu pisang sehari

cukup untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi

e. Kedelai

Kedelai dapat menurunkan amenurunkan kolesterol jahat dan tekanan

darah tinggi.Kandungan isoflavonnya memang sangat bermanfaat bagi

kesehatan.

f. Kentang

Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak

sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat

tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.

g. Cokelat pekat (dark chocolate)

Kandungan flavonoid dalam cokelat dapat membantu menurunkan tekanan

darah dengan merangsang produksi nitrat oksida.Nitrat oksida membuat

15
sinyal otot-otot sekitar pembuluh darah untuk lebih relaks, dan

menyebabkan aliran darah meningkat.

h. Avokad

Asam oleat dalam avokad, dapat membantu mengurangi kolesterol.

8. Makanan yang dikurangi/dihindarkan oleh Penderita Hipertensi

Adapun makanan yang harus dikurangi oleh penderita hipertensi tanpa

menghilangkannya sama sekali ialah:

a. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang.

b. Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan, seperti :

1) Biskuit, bolu dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau

soda

2) Dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang kering, telur

asin, telur pindang.

3) Keju, selai kacang tanah.

c. Acar, asinan sayuran, sayur dalam kaleng.

d. Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.

e. Kecap, terasi, petis, dan saos tomat.

f. Makanan berlemak

1) Mie instan

Tetapi sebungkus mie instan mengandung 14 gram lemak dan 1,580

sodium.

2) Margarin

16
Bagi orang penderita penyakit darah tinggi, mereka harus memastikan

bahwa margarin tak mengandung lemak jenuh, bacalah kemasannya

guna memastikannya.

3) Susu

Merupakan sumber kalsium, tetapi tinggi lemak. Dalam segelas susu

terkandung 8 gram lemak dan 5 gram lemak jenuh. Lemak jenuh tak

baik bagi pengidap liver dan berbahaya bagi orang yang memiliki

tekanan darah tinggi.

g. Minuman yang mengandung alkohol.

9. Pencegah Hipertensi

Sebelum penyakit hipertensi menyerang kita akan lebih baik jika kita

mencegahnya terlebih dahulu. Cara yang tepat untuk mencegah hipertensi

yaitu :

a. Tidak merokok

Karena nikotin dalam rokok dapat mengakibatkan jantung berdenyut

lebih cepat dan menyempitkan pembuluh darah kecil yang menyebabkan

jantung terpaksa memompa lebih kuat untuk memenuhi keprluan tubuh.

b. Kurangi konsumsi garam

Karena garam berlebih dalam darah dapat menyebabkan lebih banyak air

yang disimpan dan ini mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi.

c. Kurangi lemak

17
Lemak yang berlebih akan terkumpul di sekeliling pembuluh darah dan

menjadikannya tebal dan kaku.

d. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah

kegemukan).

e. Olahraga secara teratur

f. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.

g. Hindari minum kopi yang berlebihan.

h. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai

40 tahun.

10. Penanganan Hipertensi

Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan

mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan

pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Prinsip

pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :

a. Terapi tanpa Obat

Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan

dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi

tanpa obat ini meliputi :

1) Diet

Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :

a) Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr

b) Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh

18
c) Penurunan berat badan

d) Penurunan asupan etanol

e) Menghentikan merokok

f)Diet tinggi kalium

2) Latihan Fisik

Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan

untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat

prinsip yaitu :

a) Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging,

bersepeda, berenang dan lain-lain

b) Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas

aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut

zona latihan. Denyut nadi maksimal dapat ditentukan dengan

rumus 220 – umur

c) Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam

zona latihan

d) Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x

perminggu

3) Edukasi Psikologis

Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi

meliputi :

19
a) Teknik Biofeedback

Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk

menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan

tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak

normal.Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk

mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain,

juga untuk gangguan psikologis seperti kecemasan dan

ketegangan.

b) Teknik relaksasi

Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan

untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara

melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam

tubuh menjadi rileks

b. Terapi dengan Obat

Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan

darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat

hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat.

1) Diuretik - atau "pil air" seperti thiazide, hydroclorathiazide,

chlorathalidone dan Indapamide) yang bekerja dengan membantu

ginjal untuk lulus akumulasi garam dan air, sehingga mengurangi

jumlah cairan dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah. Diuretik

juga menyebabkan pembuluh darah membesar, mengurangi resistensi

20
terhadap aliran darah, dan karena itu tekanannya. Beberapa jenis

diuretik menyebabkan ginjal untuk mengekskresikan kalium suplemen

kalium sehingga mungkin diperlukan.

2) Beta-blocker - seperti propranolol, atenolol, nadolol, pindolol dan

labetolol yang rileks jantung dengan menghalangi tindakan hormon

seperti adrenalin dan noradrenalin yang membuat jantung memompa

lebih keras.

3) Alpha-blocker - seperti prazosin yang juga menghambat efek

adrenalin dan noradrenalin pada pembuluh darah, santai dan dilatasi

mereka.

4) Vasodilator - seperti hydralazine dan minoxidil yang mengendurkan

otot polos arteri, menyebabkan mereka untuk membesar dan dengan

demikian mengurangi resistensi terhadap aliran darah.

5) Bloker kanal kalsium - seperti nifedipin, nicardipine, verapamil dan

diltiazem yang bekerja dengan menghalangi aliran kalsium dalam

otot-otot jantung dan pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah

membesar.

6) Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor - seperti captopril,

enalapril, perindopril, ramipril, quinapril dan lisinopril, yang

memblokir aksi hormon angiotensin II, yang mempersempit pembuluh

darah.

21
7) Angiotensin receptor blocker - seperti candesartan, irbesartan,

telmisartan, eprosartan berperilaku dengan cara yang sama seperti

ACE inhibitor.

c. Pengobatan tradisonal untuk Hipertensi

1) Buah ketimun

2) Buah belimbing.

3) Daun seledri

Cara membuat obat tradisional:

1) 1/2 kg buah ketmun/belimbing cuci hingga bersih.

2) Kupas kulit dan kemudian diparut.

3) Saring airnya dengan penyaring.

4) Setelah disaring kemudian diminum.

5) Lakukan setiap hari kuang lebih 1kg untuk 2 kali minum.

C. Gambaran Geografis

Jorong Lambah merupakan salah satu diantara tiga jorong yang ada di nagari

lambah, kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam dengan jumlah penduduk

1.187 jiwa terdiri dari laki-laki 609 jiwa dan perempuan 578 jiwa, dengan

jumlah KK sebanyak KK. Dan terdapat 5 KK yang tidak bisa dilakukan

pendataan.

Secara administratif jorong lambah terletak dalam wilayah Kecamatan

Ampek Angkek Kabupaten Agam dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Utara : berbatasan dengan panampuan

22
2. Barat : berbatasan dengan jorong koto marapak

3. Selatan : berbatasan dengan jorong biaro

4. Timur : berbatasan dengan koto hilalang

D. Gambaran Demografis

Di Jorong Lambah terdiri dari : 317 KK. Data mengenai jumlah penduduk di

Jorong Lambah adalah sebagai berikut :

Distribusi Kependudukan di Jorong Lambah Tahun 2018

Data Penduduk Sasaran Program Kesehatan dan organisasi masyarakat

1. Jumlah ibu hamil : 12 orang

2. Jumlah ibu nifas : 5 orang

3. Jumlah ibu meneteki : 23 orang

4. Jumlah bayi : 25 orang

5. Jumlah balita : 66 orang

6. Jumlah pus : 209 orang

7. Jumlah wus : 206 orang

8. Jumlah Menopause : 263 orang

9. Jumlah remaja : 232orang

23

Anda mungkin juga menyukai