Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bintang Dwi Kurnia Putra

NIM : 13420097
Kelas : K01

TI4106 - Sistem Enterprais


Tugas Minggu ke-3 Struktur Organisasi Proyek ERP

Perusahaan 1: Company T
Dalam implementasi sistem ERP, berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) memiliki
peranan kritikal. Mengerti dan mengakomodasi kebutuhan mereka penting untuk keberhasilan proyek.
Setiap stakeholder memiliki tingkat pengaruh yang berbeda-beda berdasarkan kekuasaan, legitimasi, dan
urgensi mereka. Stakeholder salience theory mengidentifikasi delapan tipe stakeholder: dormant,
discretionary, demanding, dominant, dependent, dangerous, definitive, dan non-stakeholder. Memahami
tipe-tipe ini memungkinkan perusahaan untuk lebih efektif dalam menangani kebutuhan dan ekspektasi
setiap pihak selama proses implementasi. Pemetaan stakeholder dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Stakeholder Typology

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus tunggal untuk memahami bagaimana
organisasi mengimplementasikan sistem ERP, cara pemangku kepentingan (stakeholders) memahami
sistem tersebut, dan memahami reaksi mereka. Metode ini memungkinkan pengkajian mendalam
mengenai dinamika perilaku stakeholder seiring waktu. Studi kasus ini dilakukan di perusahaan T, sebuah
perusahaan multinasional Eropa yang mengembangkan, memproduksi, dan menjual berbagai produk susu
bermerek dan minuman berbasis buah. Perusahaan T memiliki kehadiran yang kuat di pasar susu,
terutama di Eropa Barat, Eropa Tengah, Afrika Barat, dan Asia Tenggara. Mereka beroperasi di lebih dari
100 lokasi dengan total 17.000 karyawan. Aktivitasnya dikelola oleh berbagai perusahaan operasional dan
unit bisnis yang beroperasi secara independen dan diperlakukan sebagai pusat laba dan rugi yang berbeda.

1
Perusahaan ini memiliki omset hampir $5 miliar. Sejarah pertumbuhan perusahaan T banyak melalui
penggabungan dengan perusahaan lain yang sebelumnya tidak sepenuhnya terintegrasi. Mereka memiliki
beberapa lokasi produksi yang berfungsi berdasarkan unit bisnis. Meskipun unit bisnis susu memiliki omset
dan keuntungan tertinggi, perusahaan fokus pada pengembangan produk khusus yang menargetkan
kebutuhan konsumen tertentu. Studi kasus ini berlangsung selama 2 tahun dengan pendekatan analisis
waktu nyata dan retrospektif untuk memahami implementasi ERP berkembang seiring waktu. Berikut
struktur organisasi ERP yang diterapkan oleh perusahaan T yang terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan T

Semua stakeholders tersebut didefinisikan secara spesifik dimulai dari interest, kind of stakeholder,
perceived problems, solutions, dan meaning yang terlihat pada Gambar 3.

2
Gambar 3 Interpretasi Stakeholder yang Relevan dalam ERP

Perusahaan 2: PT Pupuk Kaltim


PT. Pupuk Kaltim yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur merupakan salah satu perusahaan
yang mengadopsi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mengoptimalkan operasi bisnis.
Dengan kata lain perusahaan dapat mengelola data secara real-time dan terintegrasi sehingga diharapkan
dapat memudahkan pekerjaan pada perusahaan. Dalam hal ini, proses implementasi PT Pupuk Kaltim
mengusut ASAP metodologi yang dikembangkan oleh SAP. ASAP (Accelerated SAP) sendiri merupakan
metodologi yang dijalankan pada tahun 1996. Metodologi yang dibawa SAP dinamakan roadmap. ASAP
metodologi merupakan rekomendasi dari beberapa proyek SAP R/3 yang sudah pernah dijalankan. ASAP
metodologi juga membantu mempercepat implementasi ERP dengan menggunakan informasi-informasi
sebelumnya. Dalam roadmap, diperlukannya perubahan manajemen akibat dari implementasi ERP. ASAP
mengintegrasikan tiga komponen dalam mempermudah proses implementasi sistem R/3:
• ASAP Roadmap: langkah demi langkah untuk keberhasilan implementasi ERP.
• ASAP Tools: berupa kuesioner mengenai proses bisnis yang dibutuhkan konsultan, buku petunjuk
dan checklists.
• R/3 services,support,training: berupa konsultasi, pelatihan, Go-Live, dan lain-lain.

PT Pupuk Kaltim sendiri merupakan anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero) yang
didirikan pada tanggal 7 Desember 1977. Terkait dengan tim proyek implementasi ERP, pembentukkan tim

3
proyek implementasi merupakan faktor penting dalam implementasi ERP yang dikarenakan dalam
melakukan implementasi ERP membutuhkan kerja sama tim antara implementor dengan tim dari client
sehingga akan terciptanya suatu sinergi antara satu sama lain.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, PT Pupuk Kaltim menggunakan implementasi sistem ERP
SAP. Sebelum menggunakan SAP, perusahaan PT Pupuk Kaltim menggunakan Protean untuk modul
finance, Avantis untuk EAM (Enterprise Asset Management) dan Oracle untuk HR (Human Resource).
Perubahan sistem metodologi implementasi terjadi karena menggunakan software ERP yang beragam dan
tidak terintegrasi satu sama lainnya sehingga perusahaan induk tersebut sulit untuk mengkonsolidasikan.
Lalu, dilakukan tahapan lainnya yaitu pengadaan konsultan pendamping tim proyek implementasi ERP,
pengadaan software ERP SAP, pengadaan hardware (server SAP dan database server), pengadaan
implementor ERP SAP dan masih banyak lainnya. Pemilihan implementor sendiri dilakukan melalui proses
tender, yaitu mengundang beberapa calon implementor dengan menetapkan kriteria kompetensi dan
pengalaman dalam implementasi ERP di perusahaan besar di Indonesia serta pertimbangan harga yang
terendah sehingga PT Abyor International dipilih sebagai implementor.
Kemudian, dilanjutkan lagi beberapa tahapan, yaitu pengadaan infrastruktur, oembentukan tim
proyek implementasi ERP, dan diakhiri dengan kontrak pekerjaan untuk implementasi ERP. Pembentukkan
tim proyek implementasi merupakan faktor penting dalam implementasi ERP yang dikarenakan dalam
melakukan implementasi ERP membutuhkan kerja sama tim antara implementor dengan tim dari client
sehingga akan terciptanya suatu sinergi antara satu sama lain.
Maka dari itu, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim menetapkan tim proyek dan struktur organisasi
proyek implementasi ERP yang disertai dengan tugas-tugasnya sesuai SK Direksi No. 49/DIR/IX.2013 dan
kemudian diperbarui dengan SK Direksi No. 62/DIR/X.2015 mengenai tim proyek implementasi ERP PT
Pupuk Kaltim yang diberikan oleh staf dari DR. Secara garis besar tim proyek implementasi ERP Pupuk
Kaltim dipimpin oleh Komite Pengarah serta dibawahnya ada direktur proyek. Direktur proyek membawahi
manajer proyek dan wakil manajer proyek yang menaungi beberapa tim dibawah perintahnya. Tim proyek
implementasi ERP PT Pupuk Kaltim beranggotakan sekitar 194 orang. Untuk struktur organisasi tim proyek
ERP PT Pupuk Kaltim yang lebih lengkap bisa dilihat pada Gambar 4 dan untuk tim proyek ERP PT Abyor
International dipimpin oleh direktur proyek yang membawahi manajer proyek. Manajer proyek
membawahi beberapa divisi dibawahnya. Untuk struktur organisasi PT Abyor International yang lebih
detail dapat dilihat pada Gambar 5.

4
Gambar 4 Struktur Organisasi Tim ERP PT Pupuk Kaltim

Gambar 5 Struktur Organisasi Tim ERP PT Abyor International

5
Lalu, dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan implementasi yang didalamnya terdapat
pelaksanaan implementasi, persiapan proyek (project preparation), business blueprint, realisasi
(realization), persiapan akhir (final preparation), serta go live and support.

Referensi
Boonstra, A. (2006). Interpreting an ERP-implementation project from astakeholder perspective.
International Journal of Project Management , 38-52.
Irfani, M. I. (2020). MANAJEMEN PROYEK IMPLEMENTASI PADA PT. PUPUK KALTIM DI BONTANG,
KALIMANTAN TIMUR. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai