Anda di halaman 1dari 4

PERESEPAN,PEMESANAN, DAN

PENGELOLAAN OBAT
No Dokumen : C/VIII/SOP/8.2.2.4
SOP No Revisi : 00
Tanggal Terbit : 04 Juni 2016
Halaman : 1/2
UPTD Ditetapkan oleh
KESEHATAN Kepala UPTD Kesehatan
PERHENTIAN Puskesmas Perhentian Luas
LUAS
Nopriwan Malus,SKM, M.Kes
NIP.19781118 1997031001

1. Pengertian Peresepan obat adalah proses penulisan resep oleh tenaga kesehatan di sub-sub unit
pelayanan puskesmas
Pemesanan dan pengelolaan obat adalah suatu proses kegiatan mengajukan
pemesanan/permintaan obat ke GFK dan pendistribusian obat ke sub-sub unit
pelayanan sesuai dengan jumlah dan jenis obat yang sudah di rencanakan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan obat puskesmas
2. Tujuan Memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan kesehatan puskesmas
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas Nomor : 445/C/VII/SK/ 051 Tentang peresepan, pemesanan,
dan pengelolaan obat
4. Referensi Permenkes Nomor 30 tahun 2014 yang di ubah dengan Permenkes Nomor 36 Tahun
2016
5. Prosedur A. Peresepan
Setiap peresepan di seluruh sub-sub unit pelayanan puskesmas harus mengacu
pada formularium Nasional
Persyaratan Administrasi Resep :
1. Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
2. Nama dan paraf Dokter
3. Tanggal Resep
4. Ruangan / unit asal resep
Persyaratan Farmasetik meliputi :
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
2. Dosis dan jumlah obat
3. Stabilitas dan ketersediaan
4. Aturan dan cara penggunaan
5. Inkompatibilitas ( ketidak campuran obat )
B. Perencanaan / Permintaan
- Permintaan Rutin
1. Petugas gudang obat menentukan jumlah pemrnitaan obat berdasarkan data
pemakaian obat periode sebelumnya, jumlah kunjungan resep, data
penyakit dan frekuensi distribusi obat oleh GFK.
2. Permintaan obat rutin dilakukan dengan menggunakan formulir Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ( LPLPO ) yang sudah diperiksa
dan ditanda tangani oleh Kepala puskesmas
3. Permintaan obat rutin diajukan tiap 1 ( satu ) bulan sekali sesuai dengan
frekuensi distribusi dari GFK
- Permintaan khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila kebutuhan
meningkat/menghindari kekosongan /penanganan Kejadian Luar Biasa
( KLB)/obat rusak/obat kadaluarsa, dilakukan dengan :
1. Mengajukan lembaran permintaan obat tambahan yang sudah disetujui dan
ditandatangani oleh Kepala puskesmas
2. Diajukan ke GFK sewaktu-waktu diperlukan mendesak
C. Pengelolaan Obat
1. Petugas gudang obat menerima, memeriksa obat dari GFK
2. Petugas gudang obat menyimpan obat dan mencatat dalam kartu stok
3. Petugas gudang obat menyiapkan distribusi obat ke sub-sub unit sesuai
permintaan dari sub-sub unit dan LPLPO dari pustu poskesdes
4. Petugas gudang obat mengambilkan obat untuk sub-sub unit dan
mengurangi pada kartu stok masing-masing obat
5. Petugas gudang obat mencatat obat yang akan diserahkan dalam buku
pengeluaran gudang obat untuk unit-unit
6. Petugas gudang obat menyerahkan obat ke sub unit disetai dengan SBBK
6. Diagram Alir
Petugas gudang obat menentukan
jumlah permintaan obat

Permintaan obat rutin


Permintaan obat khusus jika
dilakukan dengan
kondisi stok
menggunakan formulir LPLPO
kosong/KLB/Kunjungan

LPLPO diketahui oleh Lembar permintaan obat


kepala puskesmas tambahan diketahui oleh
kepala puskesmas

Diajukan tiap 1 bulan Diajukan ke GFK sewaktu-


sekali ke GFK waktu kebutuhan mendesak

Penerimaan dan pemeriksaan


obat dari GFK farmasi

Menyimpan obat dan


Menyiapkan distribusi
mencatat dalam kartu stok
obat ke sub unit

Mengambilkan obat untuk distribusi ke sub unit


dan mengurangi dalam kartu stok

Mencatat obat yang akan diserahkan dalam


buku pengeluaran gudang obat

7. Unit Terkait Petugas farmasi

Anda mungkin juga menyukai