Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MENJADI MUKMIN YANG MODERAT

Mata Kuliah : Teosofi

Dosen Pengampu : Yulianto, M.Pd.

Disusun oleh:

Frity Maya Mafruhah 210606110038

KELAS C

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jejak Arsitektur Islam Di
Nusantara “dengan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas UTS dari bapak Yulianto,
M.Pd pada mata kuliah Teosofi. Selain dari itu juga untuk menambah ilmu dan pengetahuan saya
tenteng bagaimana menjadi mukmin yang moderat.

Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yulianto, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Teosofi yang telah menjadikan materi ini untuk di jadikan tugas sehingga saya
dapat menambah wawasan saya sebagai penulis makalah ini.

Penulis, 2 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................1

Daftar Isi......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang........................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...................................................................................................3

C. Tujuan.....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Mukmin yang Moderat...........................................................................................5

B. Moderat menurut Al-Qur’an...................................................................................5

C. Ciri-ciri mukmin yang moderat..............................................................................6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.................................................................................................................7

Daftar pustaka.............................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Moderat merupakan salah satu ciri dari agama Islam, sedangkan arti moderat adalah
pertengahan. Maka dari itu sudah menjadi keharusan bagi setiap mukmin untuk senantiasa
bersikap moderat dalam segala aspek kehidupan. Tidak hanya perkara ibadah mahdoh
(vertikal), melainkan juga pada perkara ibadah ghoir mahdoh (horizontal).

Dalam al-quran pun Allah swt telah memberi predikat kepada umat Islam sebagai umat
yang moderat (wasathan). Firman Allah tersbut terdapat pada Al-Baqarah ayat 143, yang
artinya: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

Moderat (Wasatiyyah) sendiri dapat disimpulkan sebagai sikap keseimbangan diantara


dua sisi yang sama tercela, kiri dan kanan, berlebihan (ghuluw) dan acuh (taqsir), hal tersebut
seperti sifat dermawan yang berada di antara sifat pelit (bakhil) dan boros tidak pada
tempatnya (tabzir). Begitu pula dalam sistem ekonomi, Islam berada di antara sistem ekonomi
kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Maka dapat disimpulkan sikap moderat adalah sikap
pertengahan yang tidak terlalu condong ke kiri ataupun ke kanan. Untuk penjelasan lebih
lanjut akan saya bahas pada pembahasan pada makalah ini.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mukmin yang moderat?


2. Bagaimana mukmin yang moderat menurut Al-qur’an?
3. Bagaimana ciri mukmin yang moderat?
C. Tujuan

Makalah ini dibuat agar kita mengtahui lebih lanjut tentang mukmin yang moderat dan
bagaimana seharusnya islam menjadi agama moderat yang telah disebutkan pada Al-qur’an
dan Hadist. Maka dari itu perlu bagi kita yang untuk mengetahui lebih dalam tentang mukmin
yang moderat. Selain dari itu makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah
Teosofi yang telah di tugaskan Bapak Yulianto, M.Pd.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mukmin yang Moderat
Makna dari moderat adalah, sikap pertengahan yaitu diantara dua hal, dengan tujuan
untuk mencapai sebuah kebaikan pada kedua belah pihak, sehingga dapat dikatakan moderat
apabila mempunyai makna kemudahan, tanazzul, atau mengalah, tolak angsur, dan tepo seliro
(sikap menghargai antar sesama).

Adapun secara Terminologi islam moderat merupakan istilah yang merujuk pada
mereka yang menolak kekerasan sebagai garis ideologi dan perjuangannya, yang secara
etimologi memiliki arti suatu karakteristik terpuji yaitu menjaga seseorang dari kecendrungan
bersikap ekstrim. Sedangkan dalam Bahasa arab, moderat memiliki persamaan kata dengan
kata al-tawasut (tengah), al-I’tidal (adil), dan lain sebagainya. Beberapa kalangan
cendekiawan islam berpersepsi islam moderat merupakan sikap atau perilaku keagamaan
yang tidak mengedepankan pendekatan kekerasan. Utamanya pada hal yang berkaitan ihwal
permasalahan, perdebatan, perbincangan, dan rasionalitas keagamaan yang berkaitan dengan
Ilmu teologis. Sikap tawasut sendiri merupakan gambaran dari pola keberagaman yang tidak
berpihak pada kelompok islam kanan, ataupun condong pada kelompok islam kiri.

Di Indonesia sendiri islam hadir melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan,


tasawuf, politik dan kesenian. Maka dari itu dapat kita lihat bahwa islam agama yang tidak
menyukai kekerasan dan mencintai perdamaian, dimana salah satu makna dari moderat adalah
anti kekerasan dan cinta damai. Selain itu islam di Indonesia hadir dengan cara sangat
menghormati dan menghargai tradisi dan kearifan atau budaya lokal, yang kemudian budaya-
budaya tersebut di sesuaikan dengan apa yang telah diajarkan pada Al-qur’an, sehingga tidak
ada lagi penyimpangan didalamnya. Hal inilah yang membuat masyarakat Indonesia
terdahulu tertarik mempelajari agama islam, yaitu karena ajaranya yang sangat toleran dan
sangat menghargai tradisi budaya setempat.
B. Moderat menurut Al-qur’an

Dalam Al-qur’an kalimat wasath atau moderat ada pada beberapa ayat yaitu:

1. Pada surat Al-Baqarah ayat 143


‫مزاىل جعيْام أٍت عطا‬
“Dan demikianlah kami jadikan kamu ummat yang wasatan (pertengahan, adil).”

Ada beberapa penafsiran Ulama’ Tafsir tentang ayat diatas:

1) Imam Attabary menafsirkan dengan Isnad beliau yaitu; Al-Wasath memiliki


persamaan dengan Al-Khiyar yang artinya pilihan. Jadi beliau menafsirkan
bahwa umat muslim adalah umat pilihan.
2) Muhammad Rasyid Ridha
Menafsirkan Ayat Al Baqarah 143 merupakan penjelasan dari ayat Al Baqarah
213. “Wallahu Yahdi mayyasyaa” yang artinya “Dan Allah memberi petunjuk
pada siapa yang dikehendakinya”. Dapat dimaknai dengan hidayahNya
menjadikan kamu ummat Islam sebagai ummat yang pertengahan. Dan
wasattah sama dengan Adil, pilihan, baik tambahan atau pengurangan dalam
bentuk yang adil. Sedangkan condong berlebihan atau terlalu berkekurangan
merupakan suatu hal yang tercela.

2. Pada surat Al-Maidah ayat 89 dan Al-Qalam ayat 28


Al-Maidah ayat 89:

‫سطِ َما‬ َ ‫عش ََرةِ َمسٰ ِكيْنَ مِ ْن ا َ ْو‬ َ ‫ِطعَا ُم‬ ْ ‫ارتُه ا‬ َ ‫ّللاُ ِباللَّ ْغ ِو ف ِْي ا َ ْي َما ِن ُك ْم َو ٰلك ِْن ُّيؤَاخِ ذُ ُك ْم ِب َما‬
َ َّ‫عقَّدْتُّ ُم ْالَ ْي َمانَ فَ َكف‬ ٰ ‫َل يُؤَاخِ ذُ ُك ُم‬
ُ َ‫ارة ُ ا َ ْي َما ِن ُك ْم اِذَا َحلَ ْفت ُ ْم َواحْ ف‬
‫ظ ْوا ا َ ْي َما َن ُك ْم‬ ٰ
َ َّ‫ص َيا ُم ثَلثَ ِة اَي ٍَّام ٰذلِكَ َكف‬ ْ ُ‫ت‬
ِ َ‫ط ِع ُم ْونَ ا َ ْه ِل ْي ُك ْم ا َ ْو ِكس َْوت ُ ُه ْم ا َ ْو تَحْ ِري ُْر َرقَ َب ٍة فَ َم ْن لَّ ْم َي ِجدْ ف‬
َّ ٰ
َ‫ّللاُ لَ ُك ْم ايٰ تِه لَعَل ُك ْم تَ ْش ُك ُر ْون‬ٰ ‫ك َٰذلِكَ يُ َب ِي ُن‬
Al-Qalam ayat 28:
َ‫س ِب ُح ْون‬ َ ُ ‫ط ُه ْم اَلَ ْم اَقُلْ لَّ ُك ْم لَ ْو َل ت‬ ُ ‫س‬َ ‫قَا َل ا َ ْو‬
Dari berbagai penafsiran para ulama terdapat kesimpulan, pada kalimat “Awsath”
yaitu memiliki makna: “Yang paling utama, berada diantara yang banyak dan sedikit, yang
baik dan yang jelak, sempit dan lapang, yang adil diantara dua hal.”

C. Ciri Mukmin yang Moderat

Berikut ciri-ciri mukmin yang dapat dikatakan memiliki sikap moderat yaitu:

1) Memiliki sifat yang terbuka


Mukmin yang moderat tidak menutup dirinya pada pemikiranya saja
melaikan bersikap terbuka atas segala masukan yang diberikan orang lain.
2) Berpikir dengan Rasional
Rasional sendiri memiki kesamaan arti dengan Logis atau masuk akal. Jadi
berpikir rasional yaitu selalu mempertimbangkan dan menganalisis segala
informasi terlebih dahulu atau menelaah kebenaran atas segala informasi.
Dapat juga dikatakan dengan berpikir positif.
3) Memiliki sifat Tawadhu’ atau Rendah Hati
Tidak merasa tinggi atas keilmuannya melainkan selalu merasa
pengetahuan yang dia miliki sangatlah kurang, sehingga tidak menjadikan
dia sombong. Kemudian dia akan selalu rendah hati ketika berbicara
dengan orang lain, dan tidak merasa paling benar atas pemahamanya.
4) Berusaha apa yang dia lakukan selalu memiliki kemanfaatan
Tidak melakukan segala perbuatan yang sekiranya merugikan orang lain,
bahkan menghindari segala perbuatan yabg mungkin dapat menyakiti hati
orang lain.
5) Memiliki sikap toleran
Mukmin yang moderat akan selalu menghargai keyakinan orang lain,
termasuk dalam hal agama. Maka dapat disimpulkan seorang mukmin
yang memiliki sifat moderat tidak akan mudah mengkafirkan agama-
agama lain, dia akan cenderung menghargai dan menghormati segala
perbedaan.
6) Mencintai Perdamaian
Seorang Mukmin yang moderat tidak akan melakukan perbuatan yang
sekiranya akan menimbulkan suatu perpecahan, seperti fitnah dan adu
domba.
BAB III

KESIMPULAN

Makna dari sikap moderat yaitu suatu sikap yang pertengahan tidak terlalu berlebihan atau
tidak terlalu fanatik dengan pemikiranya. Orang yang memiliki sifat moderat cenderung dapat
bergabung dengan masyarakat luas, karena pemikiranya yang terbuka pada segala hal. Di Indonesia
sendiri islam masuk dengan sangat menghargai pada budaya dan kearifan lokal, hal ini lah yang
disebut dengan mukmin yang moderat yaitu selalu bersikap menghargai setiap perbedaan, memiliki
sikap toleran yang tinggi, tidak menyukai kekerasan atau tidak mudah menyalahkan orang lain. Selain
itu mukmin yang moderat akan selalu bersikap rendah hati pada segala keilmuan yang dimilikinya
dan tidak menganggap bahwa keilmuanyalah yang paling benar.

Pada Al-qur’an telah disebutkan tentang sikap pertengahan dengan kata “Awsath” atau
“wasatan”. Oleh kerana itu sudah sepantasnya kita sebagai seorang mukmin untuk selalu berusaha
menjadi mukmin yang moderat dalam ber-islam dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

Rahima,S.D.2018.“Islam Agama Moderat”. file:///C:/Users/firda/Downloads/266-Article%20Text-


895-1-10-20181001.pdf

Ahma,Rafiq.2021. “Menjadi Muslim Moderat”. https://www.suaramerdeka.com/opini/pr-


04731972/menjadi-muslim-moderat

Muhammad,Yunus.2017. “Islam Agama yang Moderat”. https://www.unisba.ac.id/islam-agama-


yang-moderat/

Padma,Malikahini.2021. "Mengenal Islam Wasathiyah atau Islam Moderat”.


https://retizen.republika.co.id/posts/13138/mengenal-islam-wasathiyah-atau-islam-moderat .

Fahri,Zulfikar.2021. “Peta Masuknya Islam ke Indonesia dan Teori Penyebarannya”.


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5692837/peta-masuknya-islam-ke-indonesia-dan-teori-
penyebarannya

Nur,Kholis.2019. “Bagaimana Sikap Moderat? Ini Empat Cirinya”.


https://kemenag.go.id/read/bagaimana-sikap-moderat-ini-empat-cirinya-y5mm0 .

Anda mungkin juga menyukai