UTS - FRITY MAYA MAFRUHAH - 210606110038 - Teosofi
UTS - FRITY MAYA MAFRUHAH - 210606110038 - Teosofi
Disusun oleh:
KELAS C
MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jejak Arsitektur Islam Di
Nusantara “dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas UTS dari bapak Yulianto,
M.Pd pada mata kuliah Teosofi. Selain dari itu juga untuk menambah ilmu dan pengetahuan saya
tenteng bagaimana menjadi mukmin yang moderat.
Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yulianto, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Teosofi yang telah menjadikan materi ini untuk di jadikan tugas sehingga saya
dapat menambah wawasan saya sebagai penulis makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................1
Daftar Isi......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan.................................................................................................................7
Daftar pustaka.............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Moderat merupakan salah satu ciri dari agama Islam, sedangkan arti moderat adalah
pertengahan. Maka dari itu sudah menjadi keharusan bagi setiap mukmin untuk senantiasa
bersikap moderat dalam segala aspek kehidupan. Tidak hanya perkara ibadah mahdoh
(vertikal), melainkan juga pada perkara ibadah ghoir mahdoh (horizontal).
Dalam al-quran pun Allah swt telah memberi predikat kepada umat Islam sebagai umat
yang moderat (wasathan). Firman Allah tersbut terdapat pada Al-Baqarah ayat 143, yang
artinya: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”
Makalah ini dibuat agar kita mengtahui lebih lanjut tentang mukmin yang moderat dan
bagaimana seharusnya islam menjadi agama moderat yang telah disebutkan pada Al-qur’an
dan Hadist. Maka dari itu perlu bagi kita yang untuk mengetahui lebih dalam tentang mukmin
yang moderat. Selain dari itu makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah
Teosofi yang telah di tugaskan Bapak Yulianto, M.Pd.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mukmin yang Moderat
Makna dari moderat adalah, sikap pertengahan yaitu diantara dua hal, dengan tujuan
untuk mencapai sebuah kebaikan pada kedua belah pihak, sehingga dapat dikatakan moderat
apabila mempunyai makna kemudahan, tanazzul, atau mengalah, tolak angsur, dan tepo seliro
(sikap menghargai antar sesama).
Adapun secara Terminologi islam moderat merupakan istilah yang merujuk pada
mereka yang menolak kekerasan sebagai garis ideologi dan perjuangannya, yang secara
etimologi memiliki arti suatu karakteristik terpuji yaitu menjaga seseorang dari kecendrungan
bersikap ekstrim. Sedangkan dalam Bahasa arab, moderat memiliki persamaan kata dengan
kata al-tawasut (tengah), al-I’tidal (adil), dan lain sebagainya. Beberapa kalangan
cendekiawan islam berpersepsi islam moderat merupakan sikap atau perilaku keagamaan
yang tidak mengedepankan pendekatan kekerasan. Utamanya pada hal yang berkaitan ihwal
permasalahan, perdebatan, perbincangan, dan rasionalitas keagamaan yang berkaitan dengan
Ilmu teologis. Sikap tawasut sendiri merupakan gambaran dari pola keberagaman yang tidak
berpihak pada kelompok islam kanan, ataupun condong pada kelompok islam kiri.
Dalam Al-qur’an kalimat wasath atau moderat ada pada beberapa ayat yaitu:
سطِ َما َ عش ََرةِ َمسٰ ِكيْنَ مِ ْن ا َ ْو َ ِطعَا ُم ْ ارتُه ا َ ّللاُ ِباللَّ ْغ ِو ف ِْي ا َ ْي َما ِن ُك ْم َو ٰلك ِْن ُّيؤَاخِ ذُ ُك ْم ِب َما
َ َّعقَّدْتُّ ُم ْالَ ْي َمانَ فَ َكف ٰ َل يُؤَاخِ ذُ ُك ُم
ُ َارة ُ ا َ ْي َما ِن ُك ْم اِذَا َحلَ ْفت ُ ْم َواحْ ف
ظ ْوا ا َ ْي َما َن ُك ْم ٰ
َ َّص َيا ُم ثَلثَ ِة اَي ٍَّام ٰذلِكَ َكف ْ ُت
ِ َط ِع ُم ْونَ ا َ ْه ِل ْي ُك ْم ا َ ْو ِكس َْوت ُ ُه ْم ا َ ْو تَحْ ِري ُْر َرقَ َب ٍة فَ َم ْن لَّ ْم َي ِجدْ ف
َّ ٰ
َّللاُ لَ ُك ْم ايٰ تِه لَعَل ُك ْم تَ ْش ُك ُر ْونٰ ك َٰذلِكَ يُ َب ِي ُن
Al-Qalam ayat 28:
َس ِب ُح ْون َ ُ ط ُه ْم اَلَ ْم اَقُلْ لَّ ُك ْم لَ ْو َل ت ُ سَ قَا َل ا َ ْو
Dari berbagai penafsiran para ulama terdapat kesimpulan, pada kalimat “Awsath”
yaitu memiliki makna: “Yang paling utama, berada diantara yang banyak dan sedikit, yang
baik dan yang jelak, sempit dan lapang, yang adil diantara dua hal.”
Berikut ciri-ciri mukmin yang dapat dikatakan memiliki sikap moderat yaitu:
KESIMPULAN
Makna dari sikap moderat yaitu suatu sikap yang pertengahan tidak terlalu berlebihan atau
tidak terlalu fanatik dengan pemikiranya. Orang yang memiliki sifat moderat cenderung dapat
bergabung dengan masyarakat luas, karena pemikiranya yang terbuka pada segala hal. Di Indonesia
sendiri islam masuk dengan sangat menghargai pada budaya dan kearifan lokal, hal ini lah yang
disebut dengan mukmin yang moderat yaitu selalu bersikap menghargai setiap perbedaan, memiliki
sikap toleran yang tinggi, tidak menyukai kekerasan atau tidak mudah menyalahkan orang lain. Selain
itu mukmin yang moderat akan selalu bersikap rendah hati pada segala keilmuan yang dimilikinya
dan tidak menganggap bahwa keilmuanyalah yang paling benar.
Pada Al-qur’an telah disebutkan tentang sikap pertengahan dengan kata “Awsath” atau
“wasatan”. Oleh kerana itu sudah sepantasnya kita sebagai seorang mukmin untuk selalu berusaha
menjadi mukmin yang moderat dalam ber-islam dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA