Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN HONDA INJECTION DIAGNOSTIC SYSTEM (HIDS) DAN DIGITAL MODUL SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN DI SMK MITRA INDUSTRI MM2100 JURUSAN TEKNIK SEPEDA MOTOR 1

PENGGUNAAN HONDA INJECTION DIAGNOSTIC SYSTEM (HIDS)


DAN DIGITAL MODUL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK
MITRA INDUSTRI MM2100 JURUSAN TEKNIK SEPEDA MOTOR

Muhamad Hafidz Firdaus Priatama 1; Rizki Ilham Sadewandani2


Sekolah Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta
firdaushafidz@ymail.com

Abstract
Education in Indonesia continues to experience development along with advances in technology. In the
automotive sector, there has also been rapid development which forces teachers to be more innovative
and always updated with technological developments. Many materials are no longer relevant to be
studied due to the rapid development of technology. One of the technologies in the automotive sector is
technology for diagnosing faults on motorbikes, namely HiDS (Honda injection Diagnostic System).
HiDS is a scanner tool that functions to find out damage to motorbikes without having to disassemble
all parts of the motorbike. This tool is specially made by the Honda brand specifically for Honda
motorcycles. The use of this HiDS tool is also supported by the existence of a digital module which
contains a guide for using HiDS. This research began with making digital modules, making pretest and
post test questions, valid tests on questions, and data collection from students' pretest and post test
results. In the valid test results, the average validation value is 78.913%, which means that the pretest
and posttest questions can be used as research measurement tools. Next is to conduct research, after
carrying out the pretest and posttest the research results show that there is an increase in learning
outcomes. The pretest results were obtained with a result of 71.16% which means that students have a
fairly good initial understanding. After being given material using HiDS and digital modules as learning
media, in the post-test results there was an increase in learning outcomes to 83.6%. These results
indicate that the use of digital modules and HiDS can improve student learning outcomes on fuel
injection system materials and failure diagnosting.
Key Words: HiDS, digital, diagnostic, media, upgrade

Abstrak
Pendidikan di Indonesia terus mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan teknologi. Di bidang
otomotif juga terjadi perkembangan yang begitu pesat yang membuat para guru harus lebih berinovasi
dan selalu update dengan perkembangan teknologi. Banyak materi-materi yang sudah tidak relevan di
pelajari dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi. Salah satu teknologi di bidang otomotif adalah
teknologi untuk mendiagnosis kesalahan pada sepeda motor yaitu HiDS (Honda injection Diagnostic
System). HiDS merupakan alat scanner tool yang berfungsi untuk mengetahui kerusakan pada sepeda
motor tanpa harus membongkar seluruh bagian sepeda motor. Alat ini dibuat khusus oleh merk Honda
khusus untuk sepeda motor Honda. Penggunaan alat HiDS ini juga didukung oleh adanya digital modul
yang berisi tentang panduan pemakaian menggunakan HiDS. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan
digital modul, pembuatan soal pretest dan post test, uji valid pada soal, dan pengambilan data dari hasil
pretest dan post test siswa. Pada hasil uji valid, didapat rata-rata nilai validasi adalah 78,913 % yang
berarti soal pretest dan post test dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian. Selanjutnya, adalah
melakukan penelitian, setelah dilaksanakan pretest dan post test di dapat hasil penelitian bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar. Hasil pretest didapat dengan hasil 71,16% yang berarti siswa memiliki
pemahaman awal yang cukup baik. Setelah diberikan materi menggunakan HiDS dan digital modul
sebagai media belajar, pada hasil post test terjadi peningkatan hasil belajar menjadi 83,6%. Hasil ini
menunjukkan bahwa penggunaan digital modul dan HiDS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi sistem bahan bakar injeksi dan mendiagnosis kerusakannya.
Kata Kunci: HiDS, digital, diagnosis, media, peningkatan

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol .., Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
2 Nama penulis
PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia terus mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan
teknologi yang semakin pesat. Dalam dunia pendidikan, penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran semakin marak, termasuk di lingkungan SMK. Salah satu teknologi yang banyak
digunakan adalah digital modul, yang dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran
siswa. Menurut Nazihah, “Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat memberikan
dampak positif terhadap hasil belajar siswa.” (Ainun Nazihah, 2018). Kesesuaian teknologi
yang disajikan dalam pembelajaran akan memudahkan serapan peserta didik di dunia industri.
Salah satu pemanfaatan teknologi yang dapat dilakukan adalah mulai menggunakan alat
seperti Honda Injection Diagnostic System/ HIDS yaitu alat diagnostik khusus yang digunakan
oleh teknisi Honda untuk mengindentifikasi masalah pada kendaraan Honda yang dilengkapai
dengan sistem injeksi bahan bakar. Alat ini digunkan untuk membaca kode kesalahan yang
disimpan dalam sistem kontrol mesin kendaraan dan juga untuk melakukan tes fungsional pada
sistem injeksi bahan bakar, sitem kontrol mesin, sistem transmisi dan sitem lainnya.
Dengan menggunakan alat ini teknisi dapat dengan cepat dan akurat mengidentifikasi
masalah pada kendaraan, sehingga memungkinkan perbaikan yang lebih cepat dan lebih efektif.
Selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk melakukan perawatan berkala dan pemeriksaan
rutin pada kendaraan Honda, sehingga dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan yang
lebih serius pada kendaraan. Honda Injection Diagnostic System (HiDS) memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan alat diagnosis yang serupa, antara lain:
a) Kompatibilitas: HiDS hanya digunakan untuk kendaraan Honda dan Acura, sehingga
alat ini dirancang khusus untuk mendukung semua sistem kontrol mesin dan sistem
lainnya pada kendaraan Honda. Ini memungkinkan teknisi untuk dengan mudah
mengidentifikasi masalah dan memperbaiki kendaraan dengan cepat.
b) Fungsionalitas: HDS dapat membaca dan menghapus kode kesalahan, melakukan
pemrograman dan konfigurasi komponen elektronik pada kendaraan, dan melakukan tes
fungsi pada berbagai sistem kendaraan, seperti sistem injeksi bahan bakar, sistem
transmisi, dan sistem kontrol mesin lainnya.
c) Kemampuan pemrograman: HDS memungkinkan teknisi untuk melakukan
pemrograman dan konfigurasi pada berbagai komponen elektronik kendaraan, seperti
modul kendali mesin (ECM) dan transmisi (TCM), unit kontrol body (BCM), dan
lainnya.
d) Pembaruan perangkat lunak: HiDS dapat diperbarui secara berkala dengan perangkat
lunak terbaru dari Honda, sehingga teknisi dapat memperoleh akses ke informasi terbaru
dan fungsi baru yang dirancang untuk mendukung kendaraan Honda.

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol …, Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
PENGGUNAAN HONDA INJECTION DIAGNOSTIC SYSTEM (HIDS) DAN DIGITAL MODUL SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN DI SMK MITRA INDUSTRI MM2100 JURUSAN TEKNIK SEPEDA MOTOR 3
e) Pengoperasian yang mudah: HiDS dilengkapi dengan antarmuka pengguna yang mudah
dipahami dan mudah digunakan, sehingga teknisi dapat dengan mudah mempelajari
cara menggunakan alat ini dan menggunakannya dengan efektif.
Dalam keseluruhan, Honda Injection Diagnostic System (HiDS) dirancang khusus untuk
mendukung kendaraan Honda dengan fungsionalitas yang lebih baik dan kemampuan
pemrograman yang lebih luas, sehingga menjadi alat yang sangat penting untuk teknisi Honda.
Penerapan teknologi yang tepat dalam kegiatan pembelajaran serta sebagai bentuk
edukasi teknologi terbaru, akan memberikan dampak positif untuk kesiapan lulusan SMK di
dunia industri, hal ini seperti yang ungkapkan oleh William, “Penggunaan teknologi dalam
pembelajaran dapat membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa, serta
memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.” (Dian Williams, 2015).
Tantangan dunia industri di era Revolusi Industri 4.0, banyak pekerjaan yang tergantikan
dengan mesin, kurangnya wawasan dan update materi pembelajaran di dunia pendidikan akan
memberikan masalah baru dan perlu dengan segera untuk dicarikan solusinya. Jika tidak
diimbangi dengan pengetahuan yang terbaru, maka lulusan SMK yang direncanakan menjadi
calon pekerja tidak akan mampu menerima dan siap untuk dilepas di Industri nantinya, hal ini
juga seperti yang diungkapkan oleh Ismail, dalam artikel jurnalnya tentang “The Role of
Techonlogy in Education Today and Tomorrow”, yang menyatakan; Bagaimana teknologi
dapat membantu mengatasi tantangan dalam pendidikan, seperti kurangnya sumberdaya dan
kurangnya kualitas pendidikan. Teknologi juga dapat membantu meningkatkan kualitas
pendidikan dan memperluas akses pendidikan. (Ismail Saad, 2019).
Pembelajaran yang interaktif dan pengenalan teknologi baru dalam kelas akan
memberikan suasana yang lebih aktif, dan lebih memotivasi siswa untuk mengetahui teknolgi
tepat guna. Hal ini sesuai dengan sebuah penelitian yang telah diterbitkan di British Journal of
Educational Computing Research pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pembelajaran
interaktif berbasis teknogi dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif.
Pada Abad ke 20, sebagai awal dari pengenalan sistem mesin yang banyak membantu
kegiatan bahkan menunjang kehidupan manusia hingga saat ini yang mungkin kita bisa katakan
sebagai kebangkitan Revolusi Industri 3.0 saat itu. Pada perkembangannya saat ini, mulai
bermunculan teknologi yang mampu menghubungkan sistem kerja antar mesin sehingga
terbentuknya kinerja kolaborasi disiplin ilmu. Banyak perangkat pembelajaran dan alat
pembelajaran yang berbasis elektronik sebagai bentuk perubahan tersebut. Segala macam
bentuk perubahan perangkat ini sebagai upaya positif untuk meningkatkan pemahaman siswa,

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol .., Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
4 Nama penulis
hal ini serupa dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rosli et al. (2019) yang
menemukan bahwa siswa yang menggunakan digital modul dalam pembelajaran matematika
memiliki pemahaman yang lebih baik daripada siswa yang belajar dengan menggunakan buku
teks tradisional.
Dalam Jurnal “A Comprative Study of the Effectiveness of Digital and Printed Learning
Material on Student Learning Outcomes” karya Maryam Haji Suleiman mengisyaratkan bahwa
penggunaan Digital Learning Material (termasuk digital modul) dalam pembelajaran dapat
membantu meningkatkan prestasi belajar siswa dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih
fleksibel dan adaptif. (Maryam, 2018).
Lebih lanjut dengan menggunakan e-modul memfasilitasi siswa dalam belajarnya baik
secara mandiri maupun konvensional. Bahan ajar e-modul dilengkapi petunjuk untuk belajar
madiri, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya. Penerapan uji coba
teknologi HIDS ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi praktik di jurusan
Sepeda Motor. Dari penelitian ini, kami dapat menyimpulkan bahwa teknologi HIDS dan digital
modul memberikan dampak positif terhadap efektivitas dan efisiensi praktik siswa di jurusan
tersebut, kami berharap bahwa penelitan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama di bidang teknik dan teknologi. Penelitian ini
juga dapat menjadi acuan bagi sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan inovatif.
METODE
Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian untuk mengembangkan bahan ajar
berupa modul yang dapat dikemas dalam bentuk e-modul atau disebut dengan perangkat digital
modul (e-modul). E-Modul ini berisikan materi penggunanaan alat HIDS mulai dari cara
pengoprasian alat, pembacaan alat, serta analisa status kendaraan motor. Penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan alat praktik berupa alat HIDS, dengan menggunakan media
pembelajaran berupa E-Modul.
Penelitian ini termasudk R&D (Research and development) dengan menggunakan
model penelitian ADDIE dengan tahapan dimulai pada (Analysis), siklus produksi terdapat
tahap perencanaan (design), pengembangan (develop), implementation (penerapan), dan
evaluasi (evaluate). Model pengembangan ini dipilih karena sesuai dengan penelitian
pengembangan yang menggunakan konsep teknologi dalam membuat produk yaitu e-modul.
Selain itu langkah-langkah dalam model ini runtut dan sederhana sampai menghasilkan produk
yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran.
Sebagaimana pendapat Pribadi (2011:29) menambahkan alasan lain pemilihan
menggunakan model ini karena sederhana dan mudah diimplementasikan oleh guru dan

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol …, Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
PENGGUNAAN HONDA INJECTION DIAGNOSTIC SYSTEM (HIDS) DAN DIGITAL MODUL SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN DI SMK MITRA INDUSTRI MM2100 JURUSAN TEKNIK SEPEDA MOTOR 5
perancang program pembelajaran untuk menetapkan pengalaman belajar yang dapat membantu
siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Model desain pengembangan ini
memanfaatkan media dan memberdayakan teknologi untuk membantu siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Pemanfaatan media dan teknologi digunakan untuk menjamin desain
pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar, memotivasi proses belajar,
meningkatkan daya ingat terhadap materi pelajaran atau retensi, dan mendorong siswa untuk
dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari.

Gambar 1. Model Pengembangan ADDIE (Piskurich, 2000:29)


Berdasarkan gambar 1 diuraikan tahapan model pengembangan e-modul tematik adalah sebagai
berikut.
a. Analisis
Analisis kebuthan diperlukan untuk membantu proses perancangan dan menganalisis berbagai
kebutuhan dan keterbatasan yang ada di lapangan. Tahap ini merupakan tahap pengumpulan
data dengan melakukan observasi dan wawancara awal kelapangan pada praktik penggunaan
alat. Observasi pertama menganalisis penggunaan media dalam pembelajaran, serta kompetensi
dasar mata pelajaran praktik bengkel motor, menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk
mengatasi masalah yang ada.. Hasil analisis kebutuhan kemudian diolah untuk mengakomodasi
berbagai keterbatasan yang ada di lapangan kemudian ditindaklanjuti dengan mendesain
pengembangan media yang cocok dan belum pernah diterapkan dalam pembelajaran.
b. Design (desain model)
Pada tahap ini peneliti membuat rencana yang akan dilakukan setelah mendapatkan data awal
dari hasil analisis kebutuhan. Proses desain berfokus pada tujuan instruksional yang akan

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol .., Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
6 Nama penulis
dicapai. Pada tahap ini terdapat langkah yang dilakukan peneliti seperti berikut: 1). Menyusun
materi pendukung sesuai dengan kebutuhan, 2). Menyusun tujuan pembelajaran, 3). Menyusun
tugas-tugas yang dapat membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran, 4). Menyiapkan aplikasi
untuk mengolah dan membuat program media e-modul, 5). Membuat draft prototype produk e-
modul.
c. Develop (pengembangan)
Pengembangan merupakan proses membuat atau mengembangkan bahan ajar dan
memvalidasinya. Peneliti menggunakan software perangkat lunak dalam membuat e-modul.
Hasil produk yang sudah jadi kemudian divalidasi ke ahli media bahan ajar dan materi. Tujuan
dari proses validasi yaitu untuk menyempunakan produk e-modul agar dapat digunakan dalam
pembelajaran
d. Implementasi (Implementation)
Pada tahap implementasi yaitu melakukan uji coba lapangan. Tahapan ujicoba ini digunakan
untuk mengetahui tingkat kepraktisan bahan ajar e-modul. Tingkat kepraktisan yang dimaksud
yaitu kemudahan dan kelayakan produk e-modul saat digunakan dalam praktik sepeda motor.
Produk e-modul diuji cobakan ke pengguna yaitu guru dan siswa kelas XI JTSM SMK Mitra
Industri MM2100. Adapun pelaksanaan uji coba ke lapangan sebagai berikut: (1) siswa
dijelaskan tujuan terkait bahan ajar modul konvensional atau paper modul dan e-modul, (2).
Penjelasan singkat cara menggunakan e-modul dalam praktik bengkel sepeda motor, (3) siswa
diminta unutk memperhatikan tampilan interface e-modul, kemudian siswa diminta untuk
mencoba menjalankan aplikasi e-modul secara mandiri dengan menggunakan perangkat HP,
(4) siswa mempelajari materi dan evaluasi yang ada di dalam e-modul, (5) setelah mempelajari
materi, siswa dapat dipersilahkan mengerjakan soal test berupa tes mandiri yang terdapat di
dalam e-modul, (4) selanjutnya siswa diminta mengisi kuesionerseabgai respon dalam
menggunakan e-modul selama pembelajaran berlangsung.

e. Evaluasi
Untuk megetahui kualitas produk, maka dilakukan kegiatan evaluasi. Tahap ini dilakukan untuk
mengetahui hasil evaluasi secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitas didapatkan dari angket
validasi ahli, angket hasil uji coba ke siswa. Data kuantitatif didapatkan dari hasil skor uji coba
yang diperoleh.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode 1). Observasi dan
wawancara awal, digunakan untuk mengetahui analisis kebutuhan awal yang ada di lapangan,
2). Angket, digunakan saat uji coba di lapangan untuk mengetahui respon guru maupun siswa
ketika proses pembelajaran menggunakan e-modul. Teknik analisis data yang digunakan pada

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol …, Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
PENGGUNAAN HONDA INJECTION DIAGNOSTIC SYSTEM (HIDS) DAN DIGITAL MODUL SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN DI SMK MITRA INDUSTRI MM2100 JURUSAN TEKNIK SEPEDA MOTOR 7
penelitiandan pengembangan ini adalah teknik analisa data deskriptif yaitu analisa deskriptif
kualtitatif dan deskriptif kuantitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk akhir berupa bahan ajar modul
elektronik (e-modul) pada pembelajaran praktik sepeda motor. Produk modul digital (e-modul)
ini diuji cobakan di kelas X TSM di SMK Mitra MM2100 Kabupaten Bekasi. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengetahui kepraktisan (e-modul) respon pengguna dalam pembelajaran praktik
bengkel sepeda motor. Selain menghasilkan produk (e-modul), penelitian ini juga
menghasilkan buku pedoman penggunaan (e-modul) yang dapat digunakan oleh guru maupun
siswa. Buku ini berisi petunjuk cara penggunaan dalam menerapkan e-modul dalam
menerapkan e-modul dalam pembelajaran sepeda motor.
Hasil penelitian pengembangan e-modul dapat dideskripsikan sebagaimana tahapan
ADDIE (Piskurich, 2000:29) adapun rincian tahapan pengembangan produk e-odul dapat
dijabarkan sebagai berikut. Tahap Analyze, yaitu melakukan analisis kebutuhan di Jurusan
Teknik Sepeda Motor sebagai dasar untuk pengembangan produk yang meliputi: 1) Analisis
Karakteristik siswa, 2) Analsis sumber dan media pembelajaran, 3) Analsis keberadaan sarana
teknologi dan informasi. Dari hasil analisis kebutuhan dihasilkan bahwa di SMK Mitra M2100
ini, Siswa kelas X Teknik Sepeda Motor SMK Mitra Industri MM2100 memiliki kemampuan
pemahaman terhadap materi dasar yang cukup. Seperti sudah dapat menyebutkan komponen
dan menjelaskan definisi dari komponen atau sebuah proses kerja. Hanya saja, siswa memiliki
kemampuan analisis yang rendah dan cenderung sulit untuk mengembangkan apa yang sudah
disampaikan oleh guru. Seperti mengerjakan soal jenis HOTS masih banyak yang belum
memahami bagaimana cara untuk menganalisis suatu masalah. Media dan bahan ajar yang
digunakan adalah Media pembelajaran praktik yang ada di dibengkel sudah cukup lengkap.
Media pembelajaran praktik yang ada di bengkel antara lain :
 Sepeda motor yang tersedia dari kapasitas 110cc hingga 500cc
 Trainer yang berfungsi untuk melakukan peragaan pada siswa seperti trainer kelistrikan,
trainer PGM-FI, trainer beban, dan trainer answer back system dan alarm.
 Tools/perlengkapan untuk melakukan servis juga yang cukup lengkap, Dll

Media pembelajaran tadi, digunakan oleh para guru jurusan untuk meningkatkan pemahaman
siswa dan juga menambah keaktifan siswa saat pembelajaran. Hasilnya dengan peralatan yang
cukup, siswa menjadi lebih mengerti jika di bandingkan hanya menjelaskan di depan kelas.
Namun, perbedaan sekolah membuat terjadi kekurangan sarana media pembelajaran pada

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol .., Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
8 Nama penulis
sekolah Putradarma. Karena peralatan praktik masih terfokus pada sekolah MM2100. Sehingga,
ketika siswa kelas X TSM Kampus Putradarma ingin melakukan praktik, maka harus langsung

berangkat menuju sekolah MM2100. lebih lanjut temuan di lapangan belum adanya media/
bahan ajar berbasis teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Tahap design yaitu
membuat prototype produk e-modul. Pada tahap ini peneliti membuat rancangan e-modul baik
dari segi konten maupun design tampilan spesifikasi produk. Isi atau konten e-modul berisi
materi praktik penggunaan alat HiDS dan Pengoprasiannya. Pembuatan design tampilan e-
modul menggunakan Software PowerPoint, berikut ini merupakan hasil tampilan Printscreen
produk E-Modul Manual HiDs Sepeda Motor.
Gambar 2. Tampilan Interface e-Modul
Gambar 3. Tampilan Panduan Pemasangan
Gambar 4. Tampilan Istilah pada HiDs
Pada tahap develop, yaitu penelit melakukan proses pengembangan dari hasil rancangan produk
Pada tahap ini peneliti menggunakan software tambahan untuk menghasilkan produk e-modul
secara utuh. Adapun aplikasi/ software yang digunakan yaitu PowerPoint. PowerPoint adalah

software Microsoft umum yang sering dugunakan untuk membantu presentasi oleh
penggunanya. Selanjutnya setelah produk ini jadi, dilakukan validasi kepada para ahli. Meliputi

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol …, Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
PENGGUNAAN HONDA INJECTION DIAGNOSTIC SYSTEM (HIDS) DAN DIGITAL MODUL SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN DI SMK MITRA INDUSTRI MM2100 JURUSAN TEKNIK SEPEDA MOTOR 9
validasi ahli materi praktik, validasi ahli bahasa, validasi ahli media. Tujuan dari validasi yaitu
untuk menyempurnakan produk e-modul agar layak digunakan dalam pembelajaran.

Hasil
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Validasi Materi, Bahasa, dan Media
Validator Hasil Komentar dan saran
Materi 92,3% Muatan materi yang terdapat pada e-modul memiliki

Valid tingkat kecocokan yang tinggi antara materi yang


disajikan dengan standar yang ditetapkan. Sarannya
agar tetap berupaya untuk memperbarui dan
meningkatkan materi tersebut.

Bahasa 66,67% bahasa yang digunakan dalam e-modul


menunjukkan bahwa terdapat ruang untuk
perbaikan. Angka ini mengindikasikan adanya
kekurangan atau ketidaksesuaian dalam penggunaan
bahasa. Untuk meningkatkan kualitas e-modul,
disarankan untuk melakukan revisi pada bahasa yang
digunakan, memastikan kesesuaian dengan target
audiens, serta memperhatikan keterbacaan dan
kejelasan informasi. Melibatkan editor atau ahli
bahasa juga bisa menjadi langkah yang berguna
untuk memperbaiki dan meningkatkan isi bahasa
dalam e-modul tersebut.
Perlu Revisi
Media 77,77 media yang digunakan dalam e-modul menunjukkan

Valid adanya keberhasilan dalam penggunaan media


tersebut. Angka ini mengindikasikan bahwa
sebagian besar isi media telah sesuai dan efektif
dalam menyampaikan informasi. Namun, masih ada
ruang untuk perbaikan dan peningkatan lebih lanjut.
Saran saya adalah untuk memperhatikan
keberagaman media yang digunakan, termasuk
penggunaan gambar, video, grafik, atau animasi
yang relevan dan menarik. Selain itu, perhatikan juga
keterkaitan antara media dengan konten dan tujuan

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol .., Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
10 Nama penulis
pembelajaran yang diinginkan. Dengan memperkuat
dan memperkaya isi media dalam e-modul,
pengalaman belajar peserta dapat ditingkatkan dan
informasi dapat lebih mudah dipahami dan diingat.

Total Rata-Rata 78,913%

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan e-Modul


Komponen Subjek Uji Keterangan
yang dinilai Coba
Pretest 25 Siswa 1. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar
71,16% siswa memiliki pemahaman yang cukup baik pada topik
Cukup Baik yang akan dipelajari.
2. Perlu diperhatikan bagaimana e-modul tersebut
dapat memberikan manfaat dan meningkatkan pemahaman
siswa lebih lanjut.
Postest 25 siswa 1. Hasil ini mengindikasikan bahwa e-modul
83,6% memberikan dampak positif dan efektif dalam
Baik meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari.
2. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa e-modul
merupakan alat yang efektif dalam membantu siswa
memahami materi dengan lebih baik dan mendapatkan hasil
yang lebih baik dibandingkan dengan pretest sebelum
menggunakan e-modul.
Sumber: Olahan angket Guru dan Siswa

Pembahasan
Berdasarkan Tabel 1 dapat dideskripsikan bahwa hasil validasi ahli materi memperoleh
persentase 92,3% dengan kriteria Valid. Saran yang dapat diberikan dari ahli materi yaitu untuk
terus mempertahankan kualitas isi Materi e-modul yang telah diverifikasi dengan baik. Tetap
berupaya untuk memperbarui dan meningkatkan materi tersebut agar tetap relevan dengan
perkembangan terbaru dalam bidang yang terkait. Selain itu, pastikan untuk mendengarkan
umpan balik dari pengguna dan memperbaiki serta memperkaya isi Materi e-modul berdasarkan
masukan yang diberikan. Dengan demikian, kesesuaian dan kebermanfaatan Materi e-modul

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol …, Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
PENGGUNAAN HONDA INJECTION DIAGNOSTIC SYSTEM (HIDS) DAN DIGITAL MODUL SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN DI SMK MITRA INDUSTRI MM2100 JURUSAN TEKNIK SEPEDA MOTOR 11
dapat terus ditingkatkan untuk kepuasan dan keberhasilan pengguna. Hasil validasi bahasa
memperoleh presentae 66,67 % adapun saran dari ahli bahasa yaitu untuk melakukan revisi
pada bahasa yang digunakan, memastikan kesesuaian dengan target audiens, serta
memperhatikan keterbacaan dan kejelasan informasi. Melibatkan editor atau ahli bahasa juga
bisa menjadi langkah yang berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan isi bahasa dalam e-
modul tersebut. Lebih lanjut hasil validasi ahli media memperoleh 77,77% dengan kriteria
Valid, adapun saran dari ahli media yaitu untuk memperhatikan keberagaman media yang
digunakan, termasuk penggunaan gambar, video, grafik, atau animasi yang relevan dan
menarik. Selain itu, perhatikan juga keterkaitan antara media dengan konten dan tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Dengan memperkuat dan memperkaya isi media dalam e-
modul, pengalaman belajar peserta dapat ditingkatkan dan informasi dapat lebih mudah
dipahami dan diingat.
Setelah didapat hasil kevalidan materi, kevalidan bahasa dan kevalidan media,
selanjutnya dilakukan pengambilan rata-rata untuk mengetahui hasil akhir tingkat kevalidan
produk e-modul secara umum. Hasil tingkat kevalidan e-modul mencapai persentese 78,91%,
artinya produk e-modul pada pembelajaran praktik bengkel motor layak dengan kriteria VALID
digunakan dalam pembelajaran.
Tahap ke empat dan kelima dari pengembangan produk merupakan tahap implementasi dan
evaluasi, yaitu untuk mengetahui kepraktisan dan penggunaan e-modul dalam pembelajaran
sekaligus mengevaluasi dari penerapan e-modul. Data kepraktisan uji coba e-modul diperoleh
dari guru dan siswa kelas X TSM SMK Mitra M2100 melalui uji coba lapangan.
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh rakpitulasi hasil analisis uji coba produk yang
menunjukkan tingkat kepraktisan produk mencapai 83,6% kriteria praktis. Berdasarkan hasil
analisis yang sudah dipaparkan, dapat dikatakan bahwa hasil uji validasi dan uji coba lapangan
produk e-modul memiliki kualitas yang tinggi atau layak digunakan dalam pembelajran di kelas
X TSM. Hal ini sejalan dengan Nieveen (1997:127) dan Akker (1999:10) suatu perangkat
komputer untuk pembelajaran, dapat dikatakan memiliki kualitas yang tinggi jika mencangkup
karakteristik kevalidan (validity), kepraktisan (practicality), dan keefektifan (effectiveness).
Berdasarkan hasil respon siswa dapat dikatakan penggunaan e-modul mampu menarik
perhatian dan motivasi siswa karena siswa mudah memahami materi menggunakan e-modul.
Hal ini sejalan dengan pendapat Barron (2002:4) bahwa penerapan teknologi interaktif dalam
lingkungan pembelajaran mampu membangkitkan semangat dalam proses pembelajaran. Hal
tersebut didukung hasil penelitian Putra (2017:47) bahwa e-modul yang berbasis model
pembelajaran discovery learning membantu siswa dan guru dalam memahami materi dan

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol .., Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
12 Nama penulis
menambah sumber belajar siswa. Berdasarkan hasil respon siswa dapat disimpulkan bahwa
penggunaan e-modul mudah digunakan karena bersifat user-friendly.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian produk yang sudah dihasilkan dapat disimpulkan bahwa bahan ajar e-
modul dikembangkan melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan (design), pengembangan
(develop), penerapan (implementation), dan evaluasi (evaluate). Hasil validasi memperoleh
persentase 92,3% dengan kriteria valid. Hasil ujicoba respon pengunaan bahasa memperoleh
peresentase 66,7% dengan kriteria tidak valid/ perlu revisi. Hasil ujicoba respon penggunaan
media memperoleh presentase 77,7% dengan kriteria valid. Respon siswa menunjukkan e-
modul praktis dan membantu dalam pembelajaran bengkel motor, e-modul dapat digunakan
secara mandiri oleh siswa dengan menggunakan peralatan berbasis HP. Untuk mendukung
eksplorasi komponen materi yang lebih komplek, pengguna (user) dapat mengintegrasikan e-
modul dengan link internet. E-modul HIDs dilengkapi dengan teks, animasi, gambar, dan video
sebagai materi pendukung. Untuk mengakomodasi kemadirian siswa dalam belajar, e-modul
juga dilengkapi dengan soal evaluasi sebagai bahan refleksi siswa selama belajar menggunakan
e-modul HIDs. Bahan ajar e-modul direkomendasikan dapat digunakan dalam skala yang lebih
luas melalui implementasi dan diseminasi di sekolah yang berbeda. Bagi peneliti lain dapat
mengembangakan lebih lanjut menggunakan perangkat yang dapat terintegrasi dengan
smartphone yang tidak terbatas pengunaannya pada komputer. Tahap pengujian kelayakan
produk sebaiknya tidak hanya dilakukan pada satu sekolah agar kualitas produk semakin
meningkat.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada pihak SMK Mitra Industri MM2100, para guru jurusan Teknik
Sepeda Motor dan para siswa-siswi kelas X TSM yang telah berkontribusi dalam penelitian ini.
Tidak lupa juga, kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengkajian
Sains dan Masyarakat Vokasional bapak Dr. Gunadi, S.Pd, M.Pd yang telah membantu
mengarahkan kami dalam membuat jurnal penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Nazihah, A. (2018). Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat memberikan dampak
positif terhadap hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 24(2), 99-109.
Williams, D. (2015). The role of technology in enhancing motivation and engagement in
learning. Journal of Educational Technology Development and Exchange, 8(1), 1-14.

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol …, Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit
PENGGUNAAN HONDA INJECTION DIAGNOSTIC SYSTEM (HIDS) DAN DIGITAL MODUL SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN DI SMK MITRA INDUSTRI MM2100 JURUSAN TEKNIK SEPEDA MOTOR 13
Saad, I. (2019). The role of technology in education today and tomorrow. Journal of Information
Technology Education: Research, 18, 573-596.
Tate, E., & Gao, X. (2019). Interactive technology-enhanced learning to foster critical and
creative thinking skills: A review of literature and implications for higher education. British
Journal of Educational Technology, 50(2), 607-617.
Rosli, R., Rashid, M. R., Mohd Nor, M. F., & Harun, A. (2019). The effects of using digital
module in mathematics learning among secondary school students. International Journal of
Academic Research in Business and Social Sciences, 9(4), 392-403.
Suleiman, M. H. (2018). A comparative study of the effectiveness of digital and printed learning
material on student learning outcomes. Journal of Educational Technology Development and
Exchange, 11(1), 1-14.
Pribadi, B. A. (2011). Pemanfaatan model pembelajaran berbasis kompetensi untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17(1), 29-38.
Piskurich, George M. 2000. The ASTD Handbook of Training Design and Delivery: A
Comprehensive Guide to Creating and Delivering Training Programs, Instructor-led,
Computer-based, or Self-directed. United States: McGraw-Hill Professional
Nieveen, N.1999. Prototyping to Reach Product Quality. In J. van de Akker, R. Branch, K.
Gustafson, N. Nieveen & T. Plomp (Eds.) Design Approaches and Tools in Education and
Training (pg. 125–136). Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academic Publishers
Putra, Komang Wisnu Baskara,dkk. 2017. Pengembangan E-Modul Berbasis Model
Pembelajaran Discovery Learning Pada Mata Pelajaran “Sistem Komputer” Untuk Siswa Kelas
X Multimedia SMK Negeri 3 Singaraja. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14,
No.1. Hlm. 40 – 49
Barron, Ann E. 2002. Technologies For Education A Practical Guide Fourth Edition. A
Division of Greenwood Publishing Group, Inc. Greenwood Village, Colorado

Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol .., Nomor …, Bulan dan Tahun Terbit

Anda mungkin juga menyukai