Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERCOBAAN BIOLOGI

MENGIDENTIFIKASI PENGARUH CAHAYA TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN KACANG HIJAU

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : RUTH DENISA SIANIPAR
KELAS : XII MIPA 1
GURU PEMBINGBING : NORMAULI MANURUNG,S.Si

SMA NEGERI 1 SEI SUKA


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Pertama saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan keluasan waktu dan kesehatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas mata
pelajaran “Biologi” yang diampuh oleh Ibu Normauli Manurung S.Si. Jenis tugas yang diberikan
adalah Mengidentifikasi Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Kacang Hijau. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporan praktikum tentang
Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.

Saya beterima kasih kepada Ibu Guru pembimbing yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan penelitian ini melalui materi yang diberikan dengan sangat mudsh untuk
dimengerti.

Laporan ini disusun berdasarkan fakta dan adapun maksud dan tujuannya untuk dijadikan
pedoman belajar.

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................................................... 3
B. Fakta-fakta ................................................................................................................. 5
C. Hiptesis ...................................................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan .......................................................................................................... 6
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 6
C. Cara Kerja Penelitian ................................................................................................. 6
D. Variabel...................................................................................................................... 6
E. Cara Pengambilan Data ............................................................................................. 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Fakta ........................................................................................................... 7
B. Pengolahan Data dan Analisis Data........................................................................... 7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 9
LAMPIRAN............................................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan perkecambahan


yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Pada umumnya tanaman polongan
dapat mempunyai endoperma. Cadangan makanan disimpan dalam kotiledon (daun
embrio), yang terlindungi di dalam biji pada saat berkecambah plumula (ujung embrio atau
calon kecambah) diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon akar (radikula) diselubungi oleh
koleoriza. Bagian batang pada kecambah di atas kotiledon disebut epikotil dan bagian batang
kecambah di bawah kotiledon disebut hipokotil. Dalam proses perkecambahan melibatkan proses
fisiknya yaitu : terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada
biji yang kering. Proses kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji
akan pecah
Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin (GA) hormon
ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensistesis dan
mengeluarkan enzim-enzim bekerja enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam
kotiledon dan endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air misalnya
enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat-zat
lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit
tanaman (Pujiyanto,
2008).
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga yang
banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari kesesuaian iklim dan
kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kesempatan
untuk melakukan ekspor kacang (Purwono dan Hartono, 2005)
Kecambah kacang hijau mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah
dan kedelai. Bahkan nilai gizi kecambah kacang hijau lebih baik daripada nilai gizi biji kacang
hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah mengalami proses perombakan makromolekul menjadi
mikromolekul. Selain itu dengan proses perkecambahan terjadi pembentukan senyawa tokoferol
(vitamin E) (Purwono dan Hartono, 2005).
Kandungan zat gizi pada biji sebelum dikecambahkan, berada dalam bentuk tidak aktif
(terikat).Setelah perkecambahan, bentuk tersebut diaktifkan sehingga meningkatkan daya cerna
bagi manusia. Peningkatan zat-zat gizi pada kecambah mulai tampak sekitar 24-48 jam saat
perkecambahan (Astawan, 2005). Sedangkan peningkatan vitamin E (atokoferol) terjadi setelah
proses perkecambahan selama 48 jam (Anggrahini, 2009).
Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan yang memenuhi
syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang hijau dan kelembaban udara sekeliling
harus tinggi. Kadar air biji kacang hijau berkisar 5-15%, pada kadar air ini kelembaban terlalu
rendah untuk berlangsungnya metabolisme sehingga tahap perkecambahan adalah kadar air biji
kacang hijau harus dinaikkan dengan cara dilakukan perendaman atau ditempatkan pada
lingkungan yang jenuh uap air (Anggrahini, 2009).
1
Suwarsono (1989), menyatakan bahwa cahaya merupakan perangsang utama dalam
hidup tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi cahaya yang berbeda-beda
adalah dilakukan oleh auksin dan efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas auksin pada
keadaan cahaya terik. Tumbuhan yang tumbuh delam gelap atau cahaya lemah akan mempunyai
batang yang panjang dengan ruas yang lebih panjang dan lebih besar dari tumbuhan yang
mendapatkan cahaya matahari penuh dan daun lebih kecil daripada daun yang terlindung.
Menurut Hasan (1997), bahwa hampir seluruh energi panas (kalor) berasal dari matahari.
Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sebagai batas tertentu. Hubungan suhu dengan
pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan linier sampai batas tertentu. Setelah mencapai
maksimum hubungan kedua variabel itu menunjukkan parabolik. Pada suhu rendah kebanyakan
tanaman mengakibatkan rusaknya batang, daun muda, tunas, bungan dan buah. Besarnya
kerusakan organ atau jaringan tanaman akibat suhu rendah tergantung keadaan air

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh cahaya bagi pertumbuhan kacang hijau?


2. Adakah factor yang mempengaruhi pertumbuhan antara tempat gelap dan terang?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian tersebut adalah:

1. Mengetahui (mengamati pengaru cahaya terhadap tumbuhan di tempat gelap dan terang)
2. Mengetahui berbagai factor yang mempengaruhi pertumbuhan antara tempat gelap dan
terang.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian adalah supaya lebih pengetahui proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kacang hijau yang di letakkan pada tempat gelap dan tempat
terang,serta mengetahui beberapa factor yang memoengaruhi pertumbuhan kacang hijau.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI

Kajian teori dalam penlitian ini ada 2 yaitu sebagai berikut:


1. Pengaruh Cahaya bagi Pertumbuhan dan Perkembangan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan
bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat
diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme,
sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui
tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh
(Sacharin,1996).Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya berlebih
maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada
intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi.
Fotoperiodisme adalah Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran
(panjang hari). Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
a) Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kurang dari 12
jam sehari.
Tumbuhan hari pendek contohnya aster, krisan,dahlia, ubi jalar, kedelai, dan anggrek.
b) Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12
jam (14 – 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang, gandum,
kol, bit gula, selada, dan tembakau.
c) Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsive terhadap panjang hari untuk
pembungaannya.
Tumbuhan hari netral contohnya bunga matahari. mawar, kapas, mentimun dan tomat.
(INTERNET)

2. Factor yang Mempengsruhi Perkembangan dan Pertumbuhan Tumbuhan


• Faktor Internal (Dalam)
a) Faktor Intraseluler/Genetis
Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunnanya.
Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya sintesis protein.
Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen
secara langsung. Maka gen dapat mengatur pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan
sintesis-sintesis yang dikendalikan.
b) Faktor Interseluler/Fisiologi
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah regulator
pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon tumbuhan
disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
➢ Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman
monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang serta jaringan yang masih bersifat
meristematis. Fungsi Auksin:
1) Merangsang aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan floem
2) Mencegah rontoknya daun, bunga dan buah

3
3) Merangsang pembentukan buah dan bunga
4) Memacu pembentangan dan pembelahan sel
5) Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
6) Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
7) Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
8) Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas ujung
tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral akan tumbuh.
9) Memelihara elastisitas dinding sel
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan terkumpul disisi
bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel baguan atas dengan bagian bawah sehingga batang
tumbuh membengkok keatas.
Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian tanaman yang
terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbuhan terhambat. Sehingga tempat gelap
akan tumbuh lebih panjang. Hal ini karena kandungan auksin pada tempat terang lebih rendah dari
tempat gelap. Oleh karena itu, batang tumbuh membengkok kearah datangnya cahaya.
➢ Giberelin. Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
1) Etilen. Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
2) Sitokinin. Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
3) Asam absisat. Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
4) Kalin. Berperan dalam proses organogenesis
5) Asam traumalin. Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan.

• Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)


a) Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
b) Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya berlebih
maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan. Sebaliknya,
pada intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi.
c) Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,
transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan
mineral dari dalamtanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan
pertumbuhan tanaman.
d) Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion.
Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk sintesis
berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.

4
Jika kebutuhan kurang maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa
mati) Nutrien dibedekan atas :
• Makronukrien (unsure makro/butuh dalam jumlah banyak). Misalnya : C, H, O
[defisiensi : Pertumbuhan dan metabolisme terhambat, akhirnya mati ], N
(Nitrogen) [Daun pucat, klorosis/menguning dan gugur), P (Fosfor), K (Kalium), Ca
(Kalsium) [Daun tidak terbentuk] , S (Sulfur), Mg (Magnesium).
• Mikronutrien (unsure mikro/butuh dalam jumlah sedikit). Misalnya : Fe (Besi)
[Klorosis], Cl
(Klor) [layu], B (Boron), Mn (Mangan), Mo (Molibdenum), Zn (Seng), Cu
(Tembaga). e) Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi. Pada suhu
optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik berkisar 10 – 38°C).
Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
f) Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada tumbuhan,
terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain
untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila
tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.
g) pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara
yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang
diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang
tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.Secara khusus, inti dari
penelitian ini adalah keterkaitan antara Hormon auksin dengan intensitas cahaya matahari
yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.(INTERNET)

B. FAKTA-FAKTA
1. Warna Daun = Tumbuhan yang di tempat terang daunnya berwarna hijau tua,yang di
tempat gelap berwarna kekuning-kuningan
2. Batang = Tumbuhan yang di tempat terang batangnya besar dan lurus,yang di tempat
gelap lebih Panjang tetapi bengkok

C. HIPOTESI
Hipotesis dari penelitian ini adalah tanaman yang di tanam di tempat gelap akan lebih cepat
pertumbuhannya,sedangkan yang di tempat terang lebih lama

5
1
0
BAB 3

A. ALAT DAN BAHAN


1. Cup air mineral
2. Penggaris
3. Alat tulis
4. Handphone
5. Kapas
6. Air
7. Biji kacang hijau

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PENELITIAN


WAKTU : 19-24 JULI 2022
TEMPAT : SMA NEGERI 1 SEI SUKA

C. CARA KERJA PENELITIAN


1. Merendam biji kacang hijau selama 24 jam,lalu memilih 10 kacang hijau yang
tenggelam,lalu tiriskan
2. Menyiapkan dua cup air mineral dan memasukkan kapas yang telah dibasahi dengan
air.Tandai kedua cup dengan kode “gelap” dan “terang”
3. Letakkan 5 biji kacang hijau di permukaan kapas pada cup “gelap” dan 5 biji kacang
hijau di permukaan kapas pada cup “terang”
4. Letakkan cup tersebut sesuai kode yang tertulis pada cup”terang” dan “gelap”.Jagalah
kondisi kapas agar selalu basah dengan car menambahkan air kedalam cup.
5. Ukurlah pertumbuhan tiap biji setiap hari menggunakan penggaris,kemudian
menghitung rata-rata panjang batang dari kelima tanaman kacang hijau pada cup
“terang” dan “gelap”.Amati warna daun tanaman kacang hijau pada kedua cuo tersebut.

D. VARIABEL
➢ Variabel terikat = Pertumbuhan tanaman:Tinggi tanaman dan warna daun
➢ Variabel bebeas = Cahaya:Gelap dan terang
➢ Variabel control = Air,wadah,jumlag biji kacang

E. CARA PENGAMBILAN DATA

Cara pengambilan datanya dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran tinggi


tanaman selama 6 hari serta mendokumentasi pada saat pengukuran

5
3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DATA DAN FAKTA PENELITIAN
1. DATA
GELAP TERANG
JENIS KACANG
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,6 1,1 1,3 1,8 2
2 0,5 0,8 1,2 1,4 1,8 2 0,5 0,7 1 1,3 1,5 1,8
3 0'4 1 1,7 1,9 2,3 2,5 0,4 0,5 1,2 1,5 0 0
4 0,5 0,9 1,4 1,6 1,9 2 0,4 0,4 2 4 5 7
5 0,4 1,5 2,7 3,2 3,9 4,5 0,3 0,4 1 1,3 1,3 1,5
RATA-RATA 1,5 CM 1,4 CM

2. FAKTA
➢ Warna Daun = Tumbuhan yang di tempat terang daunnya berwarna hijau tua,yang di
tempat gelap berwarna kekuning-kuningan
➢ Batang = Tumbuhan yang di tempat terang batangnya besar dan lurus,yang di tempat gelap
lebih panjang tetapi bengkok

B. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA


➢ Dari hasil yang diperoleh tanaman yang di tanam di tempat yang gelap rata-rata
pertumbuhannya 1,5cm
➢ Dari hasil yang diperoleh tanaman yang di tanam di tempat yang terang rata-rata
pertumbuhannya 1,4cm
Maka tanaman yang di tanam di tempat yang terang lebih lambat pertumbuhannya
dibandingkan dengan pertumbuhan yang di tempat gelap

74
BAB 5
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. Cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi.
Sehingga menyebabkan kacang hijau di tempat gelap mengalami etiolasi. Selain cahaya,
air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.

75
DAFTAR PUSTAKA

Anggrahini, S., 2009, Pengaruh Lama Pengecambahan terhadap Kandungan α Tokoferol dan
Senyawa Proksimat Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.).
Astawan, Made. 2005. Info Teknologi Pangan Department of Food Science and Technology.
Faculty of Agricultural Technology and Enginering, Bogor Agricultural University.
Pujiyanto, S., (2008), Menjelajah Dunia Biologi untuk Kelas XI SMA dan MA,
Platinum, Jakarta.
Purwono dan Hartono, R. (2005). Kacang hijau. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Suwar sono. H, 1989. Hormon Tumbuh an. Fakultas Per tanian. Universitas Brawijaya. Penerbit
CV. Raj awali, Jakarta. Hal. 3 1
Buku paket Biologi kelas XII
http://shawolmyword.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-biologi.html
http://makalahpengaruhcahayaterhadaptanaman.blogspot.com
http://kecambahkacanghijau.blogspot.com/
http://imaairana.wordpress.com/pengaruh-intensitas-cahaya-terhadap-pertumbuhan-kacang-
hijau/

9
LAMPIRAN

MELETAKKAN BIJI KE ATAS MEDIA TANAM

MELAKUKAN PENGUKURAN DARI AWAL PENANAMAN HINGGA AKHIR


PERTUMBUAHAN

TANAMAN TEMPAT GELAP TANAMAN TEMPAT TERANG

10

Anda mungkin juga menyukai