SOP HIV Lhoksukon
SOP HIV Lhoksukon
No. Revisi :O
SOP
Tanggal Terbit : 22/01/2019
HalamanA : 1/2
UPTD IBNU KHALDUN, SKM, M.Si
PUSKESMAS NIP.197105082006041005
LHOKSUKON
VL HIV adalah jumlah HIV dalam darah yang dilaporkan sebagai jumlah salinan RNA
Pengertian HIV per mililiter darah atau satuan copies/mL yang digunakan sebagai pengukuran
monitoring dan keberhasilan antiretroviral therapy bagi ODHIV.
Memberikan acuan bagi petugas kesehatan, pengelola program, maupun mitra kerja
Tujuan
dalam melakukan penatalaksanaan spesimen VL HIV bagi ODHIVon ART.
• Rencana Aksi Nasional! (RAN) Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan
PIMS di Indonesia Tahun 2020 - 2024
Kebijakan • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan
Human Immunodeficiency Virus, Acquired lmmuno-Deficiency Syndrome, dan
lnfeksi Menular Seksual
Unit fasilitas layanan kesehatan yaitu:
• poli HIV,
Lokasi
• laboratorium perujuk specimen VL HIV, dan
• laboratorium rujukan spesimen VL HIV
A. Pengambilan Spesimen Darah Whole Blood
1. Dianjurkan untuk pasien dengan komorbid penyakit kolesterol yang akan diambil
darahnya untuk berpuasa (tidak makan atau minum, kecuali air putih) selama 8-
12 jam terlebih dahulu.
2. Pastikan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium diisi dengan lengkap
dan telah ditanda tangani oleh dokter.
3. Flebotomis mencocokan identitas pasien dengan formulir pemeriksaan.
4. Sefafn flu, Jika fasffitas kesetiafan fefati menggunakan sfstem terkomputerfsasf
(label barcode) dapat dilakukan scanning terlebih dahulu pada barcode yang
diberikan pasien dan dikonfirmasi identitasnya kepada pasien dengan
Prosedur menanyakan hal berikut ini:
a. N'ama t.engkap- P-a·sten·
b. Tanggal Lahir
c. Alamat
5. Flebotomis mencuci tangan lalu keringkan dan gunakan sarung
taftganlhendschoen.
6. Flebotomis menunjukkan alat yang akan digunakan masih baru dan tersegel.
7. Posisikan lengan pasien dan periksa pembuluh darah vena yang akan ditusuk,
ada 3 pilihan pembuluh darah vena untuk pengambilan darah di fossa anticubiti:
a. Vena basilica
b. Vena mediana cubiti
c. Vena cephalica
8. Bersihkan area penusukan menggunakan alcohol swab dengan gerakan
memular dari dalam ke luar.
9. Pasang torniquet dengan jarak 7 - 10 cm dari lempal penusukan.
10. Pasang jarum pada holder, lalu buka lulup jarum dan paslikan bevel jarum
menghadap ke alas kelika melakukan penusukan.
11 . lakukan penusukan dengan sudul 30° ke pembuluh darah vena.
12. Paslikan jarum masuk ke dalam pembuluh darah vena dengan melihal adanya
darah yang lerisi ke dalam chamber.
13. Saal darah sudah mengisi labung EDTA, lepaskan torniquet lalu isi sampai
balas volume yang lertera pada labung. Usahakan volume darah didapalkan
cukup unluk memenuhi kebuluhan pemeriksaan Vl HIV (±6 ml alau sebanyak 2
labung EDTA penuh)/
14. Sebelum mencabul jarum dari pembuluh darah vena, tekan kassa di atas titik
penusukan untuk menghenffkan perdarahan
15. Cabut jarum lalu aktifkan pengaman pada jarum dan segera buang ke dalam
sharp container.
16. lakukan mixing/homogenisasi pada tabung EDTA yang sudah terisi dengan
ctarah· p·a·s-ren s·et>anyat< ctetapan l'<a1t cten·gan·gerat<an· memutar.
17. Pasang label pasien dan konfirmasi kembali identitas pada label kepada pasien,
lalu letakkan tabung EDTA di rak.
18. Buka kassa yang menutupi di titik penusukan dan pastikan darah sudah tidak
ada yang- mengalir, lalu pasang- plesteF.
ES. Mellhat Hasll Pemerlksaan dan Ekspor Laporan untuk Pencatatan ARK
Menggunaican SifRUSf-HiV oieh Fasyankes PDP Pengfrim:
1. Login di SITRUST-HIV dengan akun yang telah disiapkan oleh admin.
2. Menu "monitoring" digunakan untuk melakukan treking status pengiriman
specimen dan menu "laporan pemeriksaan" digunakan untuk ekspor
laporan.
3. Pilih menu "laporan pemeriksaan" untk melakukan ekspor hasil
pemeriksaan .
4. Pilih tombol "export ARK" dibagian atas tampilan tabel spesimen, buka
file Excel laporan di bagian download laptop/desktop petugas.
5. Untuk kebutuhan ARK dapat lakukan impor dari Excel tersebut langsung
dalam file ARK tanpa harus melakukan input dari awal.
1. Updated recommendations on HIV prevention, infant diagnosis, antiretroviral initiation, and monitoring:
March 2021. Geneva: Wor1d Health Organization; 2021 . Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO
2. Procedures for the Handling and Processing of Blood Specimens for Common Laboratory Tests;
Referensi- AppfOYed- Gl:tideline-+" Edition: May 2GHl-. Pef!flSYlvafti&! Glinieel- aM laeefatefy Stafltlefds- mstittffe;
2010
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Human
Immunodeficiency Virus, Acquired lmmuno-Deficiency Syndrome, dan lnfeksi Menular Seksual