Anda di halaman 1dari 13

“HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA DAN GURU”

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
KELAS XI MIPA 4
1.Dhini Afriska sari

2.Ferdy Febrian

3.Intan Nuriani

4.Sahlul utama

5.Selly Amelia

6.Shierly Syahta

7.Siti Anggita Pasaribu

8.Susan Nur Wulandari

GURU PEMBIMBING: SYAHIR REZEKI SURBAKTI, S.Pd

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2


LABUHANBATU UTARA
TA. 2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang

" HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA DAN GURU ".Kami menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Syahir Rezeki Surbakti, S.Pd
Dalam pembuatan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca terutama diri kami
pribadi dan dapat menambah wawasan tentang suku dan budaya yang ada di Indonesia,
khususnya suku bugis.

Damuli, Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Hormat dan Patuh kepada Orang tua.........................................................................2
B. Sikap dan Perilaku yang Menunjukkan Birul Waliadin.............................................3
C. Menghormati Guru.....................................................................................................4
D. Sikap menghormati dan patuh pada Guru..................................................................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran ..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menghormati dan menyayangi Orang Tua dan Guru adalah kewajiban kita selaku anak. Pada
hakekat nya orang tua kita ada tiga, yaitu pertama orang tua kandung, ke dua mertua dan ke tiga
adalah guru yang mengajar kita. Mereka bertiga adalah orang tua bagi kita. Wajib hukum nya
menghormati dan patuh kepada mereka.
Ingat bahwa kita bisa terlahir karena lantaran ke dua orang tua kita. Maka manusia yang
paling berjasa terhadap kita tentu adalah kedua orang tua kita. Melalui keduanya Allah
mentakdirkan keberadaan kita. Tanpa susah payah dari kedua orang tua kita maka mustahil kita
ada.
Silahkan renungkan, selama kurang lebih 9 bulan seorang Ibu telah mengandung kita dengan
penuh susah payah. Ibu juga lah yang telah menyusui kita, menjaga kita, dan selalu mencintai
kita dengan segenap jiwa raga nya. Ayah, telah berjuang mencari nafkah sejak pagi hingga sore,
bahkan malam hari. Semua demi mencukupi kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan anak.
Selain kedua orang tua, ada lagi sesorang yang sangat berjasa bagi kita, yaitu Guru. Dia lah
yang telah mengajarkan hal hal luar biasa kepada kita. Dari nya kita tau akan yang baik dan
buruk. Dialah guru sang murobbi ruhi kita. Guru dengan ikhlas memberikan ilmu pengetahuan
kepada murid diluar bimbingan orang tua dirumah, sehingga akhlakul karimah terhadap guru
perlu di terapkan sebagaimana akhlak kita terhadap kedua orang tua kandung kita.
Dari uraian di atas maka menghormati orang tua dan guru adalah hal yang wajib kita
lakukan. Penjelasan lebih lanjut tentang menghormati orang tua dan guru ini akan kita bahas
pada pembahasan di bawah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sikap dan perilaku kepada orang tua?
2. Bagaimana bagaimana sikap dan perilaku kepada guru?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Bagaimana hormat dan patuh kepada Orang tua
2. Untuk Mengetahui Bagaimana hormat dan patuh kepada guru

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Hormat dan patuh kepada orang tua


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Apakah kalian ingin kuberi tahu mengenai dosa-dosa besar yang paling berat?, Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam mengulangi pertanyaan yang sama hingga tiga kali, sampai orang-orang
menjawab, “Ya tolong beritahukan kepada kami Ya Rasulullah.” Kemudian beliau mengatakan
“Mempersekutukan Allah dan tidak taat kepada orang tuamu.”
Menghormati orang tua (birrul walidain)
a. Dalil naqli
- Qs. Al-Isra/17:23 – 24

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
- Qs. An-Nisa/4:36

2
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan
diri,
- Qs. Al-Baqarah/2:115

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud, aku bertanya kepada Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam tentang amal-amal yang paling utama dan paling dicintai Allah. Beliau
menjawab , pertama, shalat pada awal waktu, kedua, berbakti kepada kedua orang tua dan ketiga,
jihad di jalan Allah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dari Abdullah bin Amr, dikatakan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ridha Allah tergantung kepada keridhaan
orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” (H.R. Bukhari).
Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu dia berkata, Seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sambil berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah orang
yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab, “Ibumu”, Dia bertanya lagi ,
“Kemudian siapa?”, Beliau menjawab, “Ibumu.”, Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?.”
Beliau menjawab, “Ibumu.”, DIa bertanya lagi, “Kemudian siapa?.”, beliau menjawab,
“Kemudian ayahmu.” (H.R. Bukhari)
Kita bisa bayangkan.....terkadang hanya gara gara hal sepele saja seorang anak
menjadi durhaka kepada orang tua. Terkadang hanya gara gara warisan yang kurang pas di bagi
saja anak menjadi berani sama orang tua, bahkan ada yang tega menghabisi nyawa orang tua...
Padahal jelas dalam surah QS. Lukman: 15 tersebut Allah jelas jelas menyuruh kita untuk
tetep menghormati, tetap menyambung silaturrohmi kepada orang tua bahkan ketika orang tua
menyuruh bahkan memaksa kita untuk melakukan perbuatan syirik kepada Allah....wajib masih
kita hormati namun perintah sirik nya saja tidak harus kita ikuti, namun subjek nya (orang tua)
wajib masih kita hormati

3
Sungguh islam adalah suatu agama yang dengan terang terangan dan dengan tingginya
mengagungkan kepada orang tua. Menghormati dan taat adalah hal yang mutlak kepada kedua
orang tua kita selama bukan untuk sirik kepada Allah.
Ibnu Katsir rahimahullah juga berkata, “Jika kedua orang tua memaksamu agar mengikuti
keyakinan keduanya, maka janganlah engkau terima. Namun hal ini tidaklah menghalangi
engkau untuk berbuat baik kepada keduanya di dunia secara ma’ruf (dengan baik)”
Artinya dari sini kita bisa ambil pelajaran bahwa Kewajiban Berbakti kepada kedua orang
tua itu Tidak Gugur Meskipun Orang Tua Kafir atau Musyrik.
Perintah ini juga selaras dengan salah satu keterangan Dalam hadits shahih diriwayatkan,
Asma binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasullullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam tentang kewajibannya berbakti kepda ibunya yang masih musyrik.
“Wahai Rasulullah, ibuku datang kepadaku namun masih enggan masuk Islam, apakah
saya tetap menyambung hubungan dengannya? Rasul bersabda, “Iya sambunglah hubungan
(silaturrahim dengannya). (HR. Bukhari, Muslim,Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Hibban).
Dari semua keterangan di atas, masihkan kita tidak menghormati ke dua orang tua?
Sungguh ada kemulian yang luar biasa di dalam berbakti kepada orang tua ini. Bahkan sangking
agung nya orang tua ini, maka Ada tiga do’a yang mustajab, yang tidak ada keraguan tentang hal
itu yaitu do’a orang tua (untuk anaknya), do’a musafir, dan do’a orang terdzalimi”. (HR. Abu
Daud dan Ahmad, dihasankan oleh Syekh Al-Albani).
Dalam masalah sikap hormat dan takdim kepada orang tua ini maka ada hadis yang
cukup penting kita pahami, yaitu:
“Ridha Rabb tergantung ridha orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua”.
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syekh Al-Albani).

B.Sikap dan perilaku yang menunjukkan birrul walidain


 Mengikuti segala nasihat yang baik dan berusaha menyenangkan hatinya.
 Selalu memohonkan ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
 Bergaul dengan kedua orang tua dengan cara yang baik.
 Merendahkan diri dan tidak bersikap sombong kepada keduanya.
 Apabila orang tua sudah meninggal, maka seorang anak harus memohonkan ampun
kepada Allah, membayar utang, melaksanakan wasiat dan menyambung silaturrahim
kepada teman dan kerabat kedua orang tuanya.
 Membantu orang tua dalam segala hal, baik akal fikiran, tenaga maupun financial.

C.Menghormati guru

Tanpa banyak basa basi lagi, langsung saja silahkan simak dan hayati
kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang menghormati guru.

4
Anda bisa menyimak selengkapnya dalam bahasa Arab, latin, dan
terjemahan Indonesia yang benar.

1. Keutamaan Pendidik
Artinya:
“Dari sahabat Abi Umamah, beliau berkata: Rasulullah Saw., bersabda: “Barangsiapa mengajar
satu ayat dari Kitabullah kepada seorang hamba, maka orang itu menjadi jujungan hamba
tersebut, hamba tidak boleh merendahkan orang tersebut, dan tidak boleh mendahuluinya (harus
memuliakannya)”.

Artinya:
“Dari sahabat Abi Umamah R.a.: sesungguhnya Rasulullah Saw., bersabda: “keutamaan Orang
Alim di bandingkan dengan orang yang ahli beribadah (tapi tidak alim), seprti keutamaanku di
banding orang paling rendah kalian”, kemudian Rasulullah Saw., bersabda: “Sesungguhnya
Allah, malaikatnya dan makhluk (yang berada) di langit dan bumi sampai semut di lobangnya
sampai ikan, mendoakan selamat pada orang yang mengajar kebaikan pada manusia”
Artinya:

Rasulullah Saw., bersabda: “Sesungguhnya Aku laksana orang tua bagi anaknya”, yang
mempunyai tujuan menyelamatkan dari api neraka, dan ini lebih penting daripada para orang tua
yang menyelamatkan anaknya dari api dunia (ekonomi), dan dari situ hak pengajar ilmu agama
lebih agung daripada kedua orang tua, karena orang tua sebagai sebab keberadaan anak di dunia
fana, sedangkan Ilmu sebab mendapatkan kehidupan kekal (Akhirat), dan andai tidak ada
pengajar, maka sesuatu yang timbul dari ayah (meneyelamatkan dari api dunia/ekonomi) akan
menggiring pada kerusakan selamanya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Muliakanlah orang-orang yang telah


memberikan pelajaran kepadamu.” (H.R. Abu Hasan Mawardi).
Imam Al-Ghazali berkata, “Seorang murid hendaklah memberikan sepenuh perhatian
kepada gurunya, mendiamkan diri sewaktu guru sedang menyampaikan pelajaran dan
menunjukkan minat terhadap apa yang disampaikan guru.”
Pada saat ini zaman sudah berubah begitu pesat nya, hingga di beberapa tempat sering
kita dengar ada kasus perseteruan yang terjadi antara guru dengan muridnya, atau kasus cekcok
dan pertengkaran wali murid dengan guru anaknya yang berakhir dengan perkelahian bahkan
sampai harus dibawa ke meja pengadilan.
Hal ini sungguh miris sekali, karena di dalam Islam, guru merupakan orang berilmu yang
harus benar-benar dihormati selagi apa yang disampaikannya merupakan kebenaran dan sesuai
dengan yang Rasulullah ajarkan.

5
Seorang guru adalah orang tua kita juga karena darinya lah kita tau akan banyak hal. Dari
guru juga lah kita dapat memperoleh ilmu yang tak terbatas jumlahnya.
Bayangkan zaman dahulu demi memperoleh sepotong hadis atau mencari ilmu fikih juga
ilmu ilmu lain, orang-orang rela melakukan perjalanan jauh demi dapat duduk di majelis ilmu
dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini tentu Berbeda dengan sekarang yang
bisa dapat dengan mudah dalam menuntut ilmu, bahkan ada yang secara online pun bisa
berjumpa dengan guru dan tidak perlu melakukan perjalanan jauh. Maka dari itu wajib hukum
nya menghormati dan patuh dengan guru.
Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan
mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimanapun
tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap
berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu.
Guru merupakan bapak rohani bagi seorang murid, guru lah yang memberikan santapan
jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbing para muridnya untuk mengarahkan
murid ke arah yang baik. Karena seorang guru, murid menjadi tahu dari yang tidak tahu, dan bisa
dari yang tidak bisa.
Peran seorang guru, sangatlah penting dalam kehidupan ini. oleh karena itu, sudah
kewajiban kita untuk hormat dan patuh kepada guru.

D.Sikap Menghormati dan Patuh pada Guru


Adapun adab-adab tata cara hormat terhadap guru yang perlu kita terapkan ketika menuntut ilmu
adalah sebagai berikut:
1. Mendoakan setiap kebaikan untuk guru kita
Kita sering mendengar istilah, Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula. Untuk itu Salah satu hal
yang dapat kita lakukan untuk membalas kebaikan guru adalah dengan mendoakannya. Jika
bukan karena ilmu yang disampaikan oleh guru, mungkin kita masih dalam keadaan bodoh dan
tidak tahu banyak hal. Rasulullah bersabda: “Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka
balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah
dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang
setimpal.” (HR Bukhari)
Untuk itu sebutlah nama Gurumu dalam setiap doa mu karena dengan itu maka akan tersambung
jiwa mu.
2. Perhatikan dengan baik ketika guru sedang menyampaikan ilmu
Pernah kah anda bayangkan bagaimana rasanya ketika kita sedang berdiri menyampaikan
sesuatu namun orang yang kita ajak berbicara malah mengobrol sendiri? Tidak enak bukan?
maka begitu dengan guru. Ketika mereka sedang menyampaikan sesuatu, maka dengarkanlah
dengan seksama, jangan menyela sebelum waktu nya dan jangan pernah ngobrol dengan
siapapun sampai sang guru selesai dengan ajaran nya.

6
3. Menghormati dan menghargai hak-hak guru
Setiap seseorang pasti memiliki hak nya, pun begitu pula dengan guru. Guru juga memiliki hak-
hak dalam mengajar, maka hargailah hak guru tersebut. Misal nya guru berhak memberikan PR
misal nya, maka ketika itu di berikan maka kerjakan lah dengan sungguh sungguh. Begitu juga
dengan hak hak guru yang lain nya.
4.Merendahkan diri dan tawaduk di hadapan guru
Sikap tawaduk dan rendah diri seorang murid adalah wajib. Murid jangan pernah merasa
sombong terhadap guru meskipun saat ini secara dhohir lebih tinggi murid tersebut. Misal nya
seorang TNI atau Polisi atau siapapun itu hendak nya tetep rendah diri dan menghormati
meskipun kepada guru TK nya atau guru PAUD nya. Siapapun itu jika guru wajib kita hormati
meski saat ini kita lebih pintar dari nya.
Rendah dirilah di hadapan guru, sebab orang yang sombong biasanya akan sulit menerima apa
yang disampaikan oleh orang lain.
Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah
dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah
Sami’ hal. 88)
5. Duduk, bertanya, dan mendengarkan dengan baik
Di dalam majlis ilmu, lakukan segala sesuatunya dengan baik. Misalkan ingin bertanya, maka
memohonlah ijin dengan sopan dan tidak menyelanya ketika berbicara. Syaikh Bakr Abu Zaid
Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik
pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan
mendengarkannya.”
6. Berlapang dada dan Bersabar terhadap kesalahan guru
Guru juga manusia, yang mana tetep memiliki salah dan lupa. Guru juga memiliki karakter yang
berbeda-beda. Ada yang dengan lemah lembut, juga ada guru yang memiliki cara mengajar yang
keras. Ketika sudah berniat untuk menuntut ilmu, maka sudah seharusnya kita bersabar dalam
berjuang di dalamnya, termasuk bersabar terhadap guru kita dan berlapang dada apapun
kondisinya
Al Imam As Syafi Rahimahullah mengatakan, “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang
guru Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya”
Ingatlah, Kewajiban menuntut ilmu tidak akan berhenti sampai kita mati. Maka pahamilah
bagaimana adab yang seharusnya dilakukan terhadap guru. Agar ilmu yang kita peroleh menjadi
berkah dan bermanfaat. Banyak orang ber ilmu namun tidak barokah dan tidak bermanfaat
terhadap kehidupan nya

7. Selalu berprasangka baik terhadap guru


Ingatlah terkadang apa yang terlihat belum tentu itu yang sebenar nya. Maka selalu berprasangka
baik lah terhadap guru. Jangan pernah menggunjingnya, apalagi menjelek kan nya di belakang

7
nya. Meski saat ini kamu melihat suatu hal yang buruk di matamu maka tetap berprasangka baik
lah karena terkadang ada hal hal yang nampak tidak seperti apa yang sebenar nya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

8
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas, dapat ditarik bebrapa kesimpulan bahwa, ebagai anak kita harus
menghormati dan mematuhi nasihat dan perintah orang tua sebagai wujud bakti kita kepada
keduanya. Baik itu orang tua masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.
Cara menghormati kedia orang tua ketika masih hidup:
1. Mendengarkan semua perkataannya dengan rasa penuh rasa hormat dan rendah hati.
2. Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang dapat meringankan beban orang
tua.
3. Senantiasa meminta do’a restu.
Jika orang tua sudah meninggal maka cara menghormatinnya adalah sebagai berikut:
1. Menyambung tali silaturahim dengan kerabat dan sahabat orang tua.
2. Melanjutkan cita-cita orang tua,
3. Senantiasa mendoakan kedua orang tua yang telah meninggal.
4. Guru adalah pendidik atau pengajar pada pendidikan formal. Guru adalah orang tua kedua,
yaitu orang yang mendidik dan mentransfer ilmu pengetahuan agar murid-muridnya dapat
menjadi lebih baik. Menghormati dan mematuhi guru dapat dilakukan dengan cara :
5. Menyapa dan mengucapkan salam ketiak bertemu
6. Memandang guru dengan penuh rasa hormat (Ta’dzim)
7. Hendaknya duduk dihadapan guru dengan sopan dan tenang.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini menjadi reperensi teman – teman dan khususnya kami
menjadi bagaimana menghormati orang tua dan guru.

DAFTAR PUSTAKA
https://gudangmakalah531.wordpress.com/2018/05/07/hormat-dan-patuh-kepada-guru-dan-orang-tua/

9
https://www.academia.edu/18173467/Hormat_dan_Patuh_Pada_Orang_Tua_dan_Guru

10

Anda mungkin juga menyukai