Anda di halaman 1dari 6

Konflik Laut China Selatan

Laut China Selatan merupakan sebuah perairan yang sangat potensial sebab di dalamnya terkandung
gas alam dan minyak bumi, juga sebagai jalur pelayaran, perdagangan dan minyak dunia. Dengan
daratan dan perairan yang meliputi gugusan kepulauan besar, sejarah penguasaannya silih berganti
oleh negara-negara sekitarnya.

Berikut ini adalah negara yang terlibat dalam pengklaiman wilayah


1. China
2. Filipina
3. Malaysia
4. Vietnam
5. Taiwan
6. Brunei Darussalam
Dampak dari pengklaiman tersebut adalah adanya pelanggaran beberapa kapal patroli negara
Vietnam, Malaysia, dan China terhadap batas wilayan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia

1. China
China memiliki alasan untuk menguasai Laut China Selatan. Berikut adalah alasannya:
1) Secara historis, Laut China Selatan merupakan bagian dari China
2) Memiliki potensi kekayaan alam
3) Laut China Selatan merupakan jalur pelayaran yang penting

2. Malaysia
Malaysia memiliki keterlibatan dalam konflik Laut China Selatan.
1) Adanya laporan bahwa kapal China membuntuti kapal Petronas yang berada di kawasan
pengeboran minyak di LCS di awal 2020.
2) Malaysia sebelumnya telah mengirim nota protes atas perambahan Cina ke perairannya. Tercatat
sudah enam kali nota dikirimkan tapi tidak diindahkan.
3) China berulang kali masuk ke perairan Sabah dan Sarawak di LCS. Laporan Auditor-General's
Report Malaysia mengungkap dari 2016 2019, ada 89 kali militer China menerobos ke wilayah itu.

3. Brunei Darussalam
Sikap Brunei terhadap konflik ini adalah melakukan BANDWAGONING kepada RRC karena RRC
merupakan pihak yang berkedudukan sebagai negara kuat sekaligus musuh Brunei Darussalam
dalam konflik LCS, sehingga Brunei Darussalam tidak memiliki opsi lain untuk menghadapi RRC selain
bekerja sama dan melakukan bandwagoning. Adapun bandwagoning yang dilakukan Brunei
Darussalam adalah melalui kerjasama ekonomi dan investasi yang disepakati oleh pemimpin kedua
negara.

4. Filipina
Presiden China Xi Jinping menolak keputusan Pengadilan Tetap Arbitrase (PCA) yang memutuskan
mendukung Filipina dalam sengketa Laut China Selatan.
Filipina meningkatkan patroli maritim dikarenakan adanya ketegangan di laut regional yang
disebabkan oleh penolakan China untuk menarik kapalnya dari ZEE Filipina.
Duterte telah berusaha membangun aliansi dengan China dan enggan berkonfrontasi, dikarenakan
Filipina dijanjikan pinjaman dan investasi milliaran dolar, namun sebagian besar belum terwujud.
Filipina telah berulangkall mengajukan protes diplomatik terhadap tindakan China di Laut China
Selatan dan menuduh China melakukan penangkapan ikan ilegal dan mengerahkan lebih dari 240
kapal di perairan teritorialnya.
Sikap Vietnam Dalam Konflik LCS

Mendukung penyelesaian sengketa mengenai kedaulatan, hak berdaulat, dan Yurisdiksi di laut timur
(LCS) melalui proses diplomatic dan hukum, tanpa menggunakan kekuatan ataupun ancaman untuk
menggunakan kekerasan dan dengan solusi serta Tindakan damai, sesuai dengan Piagam PBB dan
konvensi PBB tentang hukum laut 1982 (UNCLOS) . Sebagai penandatanganan UNCLOS dan negara
pantai di Laut Timur, Vietnam menyerukan kepada semua pihak terkait untuk menghormati dan
mewujudkan kewajiban hukum mereka.

Sikap Taiwan Dalam Konflik LCS

Militer Taiwan meningkatkan Latihan pasukan dan menambah persenjataan di pulau terbesar LCS
yang di sengketakan. Dan kementrian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa China Telah
menambah anggar dan system radar ditujuh pulau kecil miliknya di kepulauan Spratly dalam dekade
terakhir.

Indonesia

Peran Indonesia terhadap konflik ini adalah menunjukkan peranan khusus dalam konflik LCS yakni
sebagai mediator dan kekuatan stabilitas. Indonesia dan ASEAN diharapkan dapat memperkuat
posisinya mengenai LCS dan dapat bertindak secara kolektif, sekaligus menyayangkan 3 negara
ASEAN yang berada di posisi tiongkok dalam proses penyelesaian sengketa ini.

Salah satu sengketa yang terjadi di LCS adalah sengketa atau konflik yang berkaitan dengan Tindakan
reklamasi yang dilakukan oleh RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Negara yang bersengketa dengan
RRT telah melancarkan protes terhadap Reklamasi yang dilakukan oleh RRT di LCS. Protes
dikarenakan adanya pulau – pulau buatan tersebut dapat memberikan kekuasaan penuh RRT atas
seluruh wilayah tersebut yang berakibat timbulnya masalah yurisdiksi territorial terhadap negara
mereka

Faktor RRT melakukan reklamasi:

-Mempertegas kedaulatannya di Laut China Selatan


-Kepentingan Militerisasi
-Pertimbangan ekonomi dan bisnis

Tercatat ada tujuh gugusan karang yang direklamasi oleh RRT,


tujuh gugusan karang tersebut seperti;
Mischeif
Gaven
Hughes
Johnson South
Cuarteron
Fiery Cross

OBOR (one belt,one road)


OBOR adalah salah satu bentuk dari fenomena globalisasi yang menciptakan efek borderless bagi
setiap negara yang dilaluinya. OBOR merupakan proyek konektivitas ambisius Tiongkok melalui
pembangunan infrastruktur dan jalur transportasi darat dan laut yang menghubungkan negaranya
dengan kawasan Asia, Eropa, dan Afrika. Dalam menjalankan misi ini, China juga berkomitmen untuk
memberikan uluran tangan dalam pembangunan infrastuktur di negara-negara yang turut
berpartisipasi dalam OBOR. Lebih jauh lagi, inisiatif ini dijalankan dengan dua strategi khusus, yaitu
Silk Road Economic Belt dan Maritime Silk Road, yang mana konsep ini berkaitan pada
pembangunan jalur darat dan jalur laut. Silk Road Economic Belt akan menghubungkan 65 negara
yang dilalui, sedangka strategi Maritime Silk Road dirancang untuk menghubungkan Laut Cina
Selatan ke Samudera Hindia, Afrika Timur, Laut Merah dan Mediterania.
OBOR sudah sangat membantu dalam membangun sejumlah proyek, di antaranya adalah proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung, proyek PLTA Sungai Klayan, dan Pembangunan kawasan industri
Tanah Kuning.

1.One belt
One Belt mengacu pada Silk Economic Road atau rute perdagangan yang melalui jalur sutra berbasis
daratan dari Tiongkok, Asia Tengah, Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah hingga Eropa yang juga
akan didukung dengan jalur rel, jalan raya, dan jaringan pipa baru
2.one road
One Road mengacu pada 21st Century Maritime Silk Road atau sebuah jalur sutra berbasis laut yang
menghubungkan Tiongkok dengan Asia Tenggara,Asia Selatan, Afrika, Timur Tengah dan
Eropa.

5 area prioritas kerja yaitu

1.koordinasi kebijakan
2.konektivitas aktivitas
3.perdagangan bebas
4.integrasi keuangan
5.kerjasama ditingkat akar rumput

Fase Penjajakan dan Koordinasi


Seluruh negara yang terlibat akan menggunakan waktu dan tenaga mereka untuk meningkatkan
interaksi untuk mengordinasikan berbagai standar teknis. • Fase Konsolidasi
Negara yang nantinya akan berpartisipasi dalam proyek OBOR akan mulai menerapkan berbagai
mekanisme pendanaan. • Fase Pelaksanaan
Pada akhirnya, akan terjadi pergerakan arus orang barang, uang, jasa, dan ide yang bebas meitasi
Benua Asia, Eropa, dan Afrika.

Dampak OBOR Untuk Indonesia


Dampak Positif
- Pembangunan Infrastruktur fisik dalam negeri bisa terealisasi
- Mendorong pertumbuhan ekonomi dari aktivitas pembangunan yang dilakukan
- Membantu dalam membangun sejumlah proyek, salah satunya proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung.

Dampak Negatif
- Mengalami ketergantungan hutang
- Pertumbuhan ekonomi hanya berdampak semu kepada masyarakat
- Peningkatan utang luar negeri
- OBOR berdampak buruk terhadap keseimbangan neraca perdagangan Indonesia
Pengertian choke point
Dalam strategi militer, titik sempit (choke point) adalah fitur geografis di daratan seperti lembah,
defile atau jembatan, atau selat yang mau tidak mau harus dilalui sebuah pasukan untuk mencapai
tujuannya, biasanya dengan front yang lebih sempit sehingga mengurangi kemampuan tempur
pasukan tersebut.
8 choke point dunia :
1. Selat Gibraltar
2. Terusan panama
3. Tanjung Harapan
4. Selat Bosporus
5. Terusan suez
6. Selat BAB-EL-MANDAB
7. SELAT HORMUZ
8. SELAT MALAKA

1. Selat Gibraltar
Gibraltar adalah sebuah wilayah seberang laut Britania yang terletak di ujung selatan Semenanjung
Iberia di pintu masuk Laut Mediterania. Gibraltar memiliki luas 68 kilometer persegi dan berbatasan
dengan Andalusia, Spanyol di sebelah utara.
2. Terusan panama
Terusan Panama adalah terusan yang memotong tanah genting Panama sepanjang 82 km,
memotong Amerika Utara dan Amerika Selatan serta menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik.
Terusan ini memotong waktu tempuh kapal laut karena tidak perlu memutar lewat ujung selatan
Amerika Selatan.
3. Tanjung Harapan
Tanjung Harapan adalah sebuah tanjung bebatuan yang terletak di pantai yang menghadap
Samudera Atlantik di Afrika Selatan. Banyak salah paham yang menyatakan bahwa Tanjung Harapan
adalah ujung paling selatan dari Benua Afrika, namun sebenarnya ujung selatan dari Benua Afrika
ada pada tempat yang berada 150 km ke arah tenggara bernama Tanjung Agulhas. Kesalahpahaman
tersebut diyakini bermula karena Tanjung Harapan merupakan titik geografi penting bagi para
pelayar Portugis yang ingin berlayar menuju belahan dunia timur.
4. Selat Bosporus
Bosporus adalah sebuah selat yang memisahkan Turki bagian Eropa dan bagian Asia,
menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam. Selat ini memiliki panjang 30 km, dengan lebar
maksimum 3.700 meter pada bagian utara, dan minimum 750 meter antara Anadoluhisarı dan
Rumelihisari.
5. Terusan suez
17 september 1869, terusan suez resmi dibuka, di komandoi oleh ferdinand de lasseps dengan
tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 1,5 juta orang.
Terusan suez menghubungkan laut merah dan laut mediterania.
Keuntungan melalui terusan Suez:
1. pelayaran dari eropa menuju asia memotong jarak sekitar dari 15.000 km atau 14 hari pelayaran.
2. menghemat pengeluaran operasional bagi kapal-kapal yang lewat
Persebaran minyak di jalur terusan suez yaitu Sebagian besar minyak yang melewati Terusan Suez
dikirim ke utara menuju pasar Eropa dan Amerika Utara, dan sisanya dikirim ke selatan, terutama
menuju pasar Asia. Salah satu Kesuksessan terusan suez tercatat 18 ribu kapal melewati terusan
tersebut pada 2011. Digabungkan dengan saluran pipa minyak SUMED, kawasan Suez mengantarkan
2,4 juta barel minyak per hari. Dengan demikian juga sangat besar pemasukan ekonomi suez untuk
negara.
6. Selat bab-el-mandab
Selat bab el-mandab menghubungkan laut merah dibarat laut ke teluk aden dengan samudera hindia
ditenggara. Selat tersebut juga memisahkan arabia di timur laut dengan benua afrika di barat daya.
Selain itu juga dibagi menjadi dua saluran oleh pulau perim di yaman, menjadi saluran timur dan
barat .
Bab el-mandab berfungsi sebagai jalur perdagangan minyak strategis antara timur tengah dan
negara-negara eropa serta sebagai jalur navigasi kapal nonmigas yang bergerak antara negara-
negara timur tengah dan mediterania.

7. Selat hormuz
Selat hormuz terletak diantara oman dan iran, selat hormuz menghubungkan teluk persia dengan
teluk oman dan laut arab yang memiliki panjang 21 mil. Selat hormuz adalah satu-satunya jalur
pengiriman minyak teluk persia. Semua lalu lintas pengiriman dari negara-negara Teluk yang kaya
energi ini bertemu di selat Hormuz, termasuk minyak mentah dan ekspor gas alam cair dari Iran,
Irak, Kuwait, Bahrain, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Tiga puluh persen dari minyak mentah
dunia mengalir melalui jalur air selebar 21 mil ini.

8. Selat malaka
Selat Malaka, terletak di antara Indonesia,Malaysia,dan Singapura yang menghubungkan Samudra
Hindia dengan Laut Cina Selatan dan dengan Samudra Pasifik. Selat Malaka menjadi jalur
perdagangan internasional pada masa Kerajaan Sriwijaya. Selat Malaka merupakan choke points
yang sangat strategis bagi proyeksi armada angkatan laut negara-negara yang memiliki kepentingan
di Kawasan Asia Pasifik. Bahkan, Selat Malaka juga dapat menjadi “alat” dalam rangka forward
presence ke seluruh penjuru dunia. Sebanyak 50.000 kapal melintasi Selat Malaka setiap tahunnya,
mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia.

4 choke point di Indonesia


Terdiri dari:
1. Selat Sunda ( ALKI I )
2. Selat Lombok ( ALKI II )
3. Selat ombai-wetar ( ALKI III )
4. Selat Malaka

Kedudukan empat selat ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan perekonomian negara dan
dijadikan alat politik serta strategi Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara. jalur transportasi
laut tersebut merupakan bentangan garis energi minyak dan gas bumi yang tidak boleh terputus
karena hal tersebut sangat berkaitan dengan industri negara-negara maju.

Choke points Indonesia

Selat Sunda
Selat ini merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia 1 (ALKI 1) yaitu menghubungkan Laut China
Selatan dan Samudra Hindia, melalui Selat Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda.
Selat Lombok
Selat ini Merupakan ALKI II yang menghubungkan Laut Jawa dengan Samudra Hindia. Selat ini
terletak di antara Bali dan Lombok. Di selat ini juga terjadi pertukaran air antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik.
Selat Ombai
Wetar Selat ini terletak dibagian selatan Pulau Alor, Pulau Pantar, dan Pulau Wetar. Selat ini
merupakan ALKI III yang melalui Laut Maluku, Laut Seram, Selat Ombai, dan Laut Sawu.

Anda mungkin juga menyukai